Pemupukan Pupuk Nitrogen pada Tanaman Ka

Pemupukan Pupuk Nitrogen pada Tanaman Kacang Hijau

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang hijau juga banyak diberikan untuk
anak-anak balita karena kandungan gizinya serta mudah dicerna. Campuran tepung
kacang hijau dan tepung beras masing-masing 50 % sangat baik untuk konsumsi anak
balita karena kandungan lisin dan asam amino-sulfur sangat serasi. Karena tergolong
tinggi penggunaannya dalam masyarakat, maka kacang hijau ini memiliki tingkat
kebutuhan yang cukup tinggi. Dengan teknik budidaya dan penanaman yang relatif
mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik untuk menjadi
peluang usaha bidang agrobisnis.
Pada umumnya, kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau
setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Kacang hijau memiliki kelebihan
dibandingkan tanaman pangan lainnya, yaitu:

berumur genjah (55-65 hari)

lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air untuk pertumbuhan
kacang hijau relatif kecil, yakni 700-900 mm/tahun. Pada curah hujan yang lebih

rendah dari itu masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam

dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur tanah
karena bersimbiose dengan rhizobium dan menghasilkan biomasa banyak (11-12 t/ha)

cara membudidayakannya mudah, cukup olah tanah minimal dan
biji disebar

hama yang menyerang relatif sedikit dan

harga jual tinggi dan stabil.
Karena kelebihan tersebut kacang hijau dapat dipandang sebagai komoditas alternatif
untuk dikembangkan di lahan sawah dan lahan kering, khususnya yang memiliki indeks
panen rendah
Manfaat lain yang diberikan oleh biji-bijian ini, kacang hijau adalah komplementer
dengan beras dapat diperkaya oleh kacang hijau, sebab protein beras yang miskin lisin
akan diperkaya oleh kacang hijau yang kaya lisin. Asam amino kacang hijau yang miskin
sulfur akan diperkaya oleh asam amino beras yang kaya sulfur. Oleh karena itu kombinasi
kacang hijau dan tepung beras merupakan kombinasi yang serasi.
B. Rumusan Masalah

Definisi pupuk ?
Definisi pemupukan ?
Botani kacang hijau (Vigna radiata) ?

Pemupukan pupuk nitrogen kacang hijau (Vigna radiata) ?
C. Pembahasan
A. Definisi pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau
biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian
yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
Menurut hasil penelitian setiap tanaman memerlukaan paling sedikit 16 unsur (ada
yang menyebutnya zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke 16 unsur tersebut, tiga
unsur (Carbon, Hidrogen, Oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
tersedia oleh tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca),
Magnesium (Mg), Sulfur atau Belerang (S), Klor (Cl), Ferum atau Besi (Fe), Mangan
(Mn), Cuprum atau Tembaga (Cu), Zink atau Seng (Zn), Boron (B), dan
Molibdenum(Mo). Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung lengkap unsurunsur

tersebut. Ke-13 unsur tersebut sangat terbatas jumlahnya di dalam tanah.


Terkadang tanah pun tidak mengandung unsur-unsur tersebut secara lengkap. Hal ini
terjadi karena sudah habis tersedot oleh tanaman saat kita tidak henti-hentinya bercocok
tanam tanpa diimbangi dengan pemupukan. Kalau dilihat dari jumlah yang

disedot

tanaman, dari ke-13 unsur tersebut hanya 6 unsur saja yang diambil tanaman dalah
jumlah yang banyak. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tersebut disebut
unsur makro. Ke-6 jenis unsur makro tersebut adalah N, P, K, S, Ca, dan Mg.
(Marsono.2001)
B. Definisi pemupukan
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan
untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat
atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan
lewat permukaan tanaman, terutama daun.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah, baik fisik,
kimia atau biologis disebut pembenahan tanah (amandement) yang berarti perbaikan
(reparation) atau penggantian (restitution). Bahan-bahan tersebut termasuk mulsa
(pengawet lengas tanah, penyangga temperatur), pembenah tanah (soil conditioner, untuk
memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (untuk menaikkan pH tanah yang terlalu


rendah, atau untuk mengatasi keracunan Al dan Fe), tepung belerang (untuk menurunkan
pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum (untuk menurunkan kegaraman tanah). Rabuk
kandang dan hijauan legum diberikan ke dalam tanah dengan maksud sebagai pupuk
maupun pembenah tanah.
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Dengan
mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara, produk pertanian
akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan
kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena
terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan.
Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan
efektivitas penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.
Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk
mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk bentuk dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat
yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman
dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran aktif, tetapi sukar menyerap hara dari
lapisan tanah yang kering atau mampat. Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan
kenaikan bobot kering atau serapan hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam

pupuk tersebut.
Faktor yang berpengaruh terhadap pemupukan:
1. Tanah: kondisi fisik (kelerengan, jeluk mempan perakaran, retensi lengas dan aerasi),
kondisi kimiawi (retensi hara tersedia, reaksi tanah, bahan organik tanah, sematan
hara, status dan imbangan hara), kondisi biologis (pathogen, gulma).
2. Tanaman: jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan.
3. Pupuk: sifat, mutu, ketersediaan dan harga.
4. Iklim: temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin.

C. Botani kacang hijau (Vigna radiata )

1. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram, atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut ini.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldonae
Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna Radiata atau Phaseolus Radiatus.
2. Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk
bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau
tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam
atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat, dan hitam.Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada
permukaan.
3. Syarat Tumbuh


Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama
hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas
permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya
rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang
diairi.
D. Pemupukan kacang hijau
Tanaman kacang-kacangan bisanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N),
terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal
ini disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara
bebas dengan menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu
daun pertama muncul sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar
belum aktif mengikat N dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.
Pemupukan tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
pupuk disebar dan di campur dalam tanah dengan baik sebelum tanam atau pupuk
diletakkan sedalam biji yang ditanam dengan jarak antara 3-5 cm dari biji tadi.
Penempatan pupuk dalam tanah dapat mempengaruhi perkecambahan benih,
pertumbuhan tanaman, dan efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk
secara local pada sisi dan bawah benih dengan jarak dan kedalaman tertentumerupakan
cara yang paling efisien dari pada diberikan dengan cara disebar. Perlu dijaga agar pupuk
yang diberikan tidak kontak langsung dengan benih karena dapat mengakibatkan

kerusakan benih dan menghambat perkecambahan. Pemberian pupuk pada jalur tempat
benih sedalam 5 cm kemudian ditutup dengan tanah sampai rata.
KESIMPULAN
Tanaman kacang-kacangan bisanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N), terutama
apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal ini disebabkan
karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara bebas dengan
menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul
sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum aktif mengikat N dari
udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1