273381000 Tanaman Herbal 14 Jeruk Krist Administrator

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sunatullah jika alam menyiapkan segala yang dibutuhkan manusia, terlebih
masalah pengobatan. Ditengah gencarnya penawaran therapy medis yang
mengakibatkan tenggelamnya obat herbal alami, dengan segala dampak positif
negatifnya, orang-orang kembali mengalihkan pengobatan alami yang telah sekian
lama tenggelam. Lantas, apa sejatinya pengertian obat herbal? Meskipun telah
banyak yang mengonsumsinya, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum tahu
apa sih sebenernya pengertian obat herbal itu? Artikel herbal ini akan coba mengulas
dengan singkat dan padat masalah pengertian obat herbal itu seperti apa.
Pengobatan herbal atau herbalism telah dipraktikkan sejak dulu. Pada zaman
Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal seperti habbatusaudah untuk
mengobati beberapa penyakit. Meskipun saat itu juga belum popular tantang
pengertian obat herbal , namun masalah keampuhan obat herbal, masyarakat sangat
menyakininya, sejak dulu hingga pada zaman yang sangat moderen seperti sekarang
ini. Obat herbal saat ini telah diproduksi mengikuti perkembangan zaman sehingga
lebih mudah untuk dikonsumsi. Banyak sekali artikel herbal yang memaparkan
sejarah menkjubkan dalam dunia pengobatan ini.
Mengenai pengertian obat herbal sendiri sebenarnya sangat banyak versinya.
Namun demikian inilah pengertian obat herbal yang paling sering dipakai. Pengertian

obat herbal versi pertama adalah bahwa yang dinamakan obat herbal adalah obat yang
berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi
serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti
dalam pengertian obat herbal, dapat kita ketahui bersama bahwa obat herbal dapat
menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahanbahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek
samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama. pengertian obat
herbal yang mencakup efek samping inilah yang sangat menarik minat masyarakat
baru-baru ini. Tentunya hal ini tak lepas banyaknya informasi dalam bentuk artikel
herbal di berbagai media terutama dunia maya yang dengan mudah diakses
masyarakat.
1

Pengertian obat herbal versi kedua adalah Pengertian obat tradisional
berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1
menyebutkan bahwa : pengertian obat herbal atau Obat tradisional adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. pengertian obat herbal versi
peraturan menteri ini lebih luas dari pengertian obat herbal yang pertama karena
mencakup selain tumbuhan juga.

Pengertian obat herbal sendiri juga bisa diartikan sebagai tanaman atau bagian
dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa, atau untuk pengobatan.
Lebih jauh saat ini cakupanya diperluas menjadi binatang ataupun organisme atau
bagian dari suatu organisme yang dibunakan untuk tujuan pengobatan.
Berdasarkan pengertian obat herbal diatas, dikembangkan pengelompokan
tingkat herbal, dimana obat herbal yang saat ini telah diakui oleh ilmu kedokteran
modern adalah obat herbal yang telah melalui tiga uji penting, yaitu:
uji praklinik (uji khasiat dan toksisitas)
uji teknologi farmasi untuk menentukan identitas atau bahan berkhasiat
secara seksama hingga dapat dibuat produk yang terstandardisasi
uji klinis kepada pasien. Agar setara dengan obat modern, obat
tradisional harus melewati berbagai proses tersebut. Apabila telah lulus
uji klinis, obat herbal tersebut kemudian disebut fitofarmaka yang
layak diresepkan oleh dokter dan dapat beredar di pusat pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan tingkatan uji klinisnya, obat tradisonal dapat digolongkan
menjadi:
Jamu (empirical based herbal medicine)
Obat ekstrak alam/obat herbal terstandar (scientific based herbal
medicine)

Fitofarmaka (clinical based herbal medicine).
Dari pengertian obat herbal, Jamu merupakan jenis herbal yang belum
melalui proses uji kelayakan, ia baru

berdasarkan pengalaman

masyarakat, sementara obat herbal terstandar telah diuji khasiat dan
toksisitasnya

(kandungan

racun),

namun

belum

diujicobakan

penggunaannya pada pasien.

2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari tanaman jeruk?
2. Apa saja jenis dari tanaman jeruk?
3. Apakah manfaat jeruk dalam segi kesehatan?
4. Bagaimana cara budidaya tanaman jeruk?
5. Apa saja hama dan penyakit tanaman jeruk?
6. Kapan waktu panen jeruk?
7. Hal apa saja yang dilakukan pascapanen jeruk?
8. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari jenis tanaman obat
tersebut?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari tanaman jeruk
2. Mengetahui jenis tanaman jeruk
3. Mengetahui manfaat jeruk dalam segi kesehatan
4. Mengetahui cara budidaya tanaman jeruk
5. Mengetahui hama dan penyakit tanaman jeruk
6. Mengetahui waktu panen jeruk

7. Mengetahui hal yang dilakukan pascapanen jeruk
8. Mengetahui makanan / minuman yang dihasilkan dari tanaman jeruk

3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Umum Tanaman Jeruk
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu,
jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman
jeruk yg ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yg mendatangkan jeruk
manis dan keprok dari Amerika dan Itali.

B. Jenis Tanaman Jeruk
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta


Sub divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Rutales

Keluarga

: Rutaceae

Genus

: Citrus


Spesies : Citrus sp.

Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus
reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yg terdiri atas
Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan
C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yg terdiri
atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk utk bumbu masakan yg terdiri atas
jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix
ABC). Jeruk varietas introduksi yg banyak ditanam adalah varitas Lemon dan
Grapefruit. Sedangkan varitas lokal adalah jeruk siem, jeruk baby, keprok medan,
bali, nipis dan purut.

C. Manfaat Jeruk Dalam Segi Kesehatan
Manfaat medis dari jeruk adalah
1. Mencegah kanker
Buah jeruk dipercaya dapat membantu melawan kanker. Sebuah penelitian di
Australia menemukan bahwa jeruk dapat mengurangi risiko kanker perut,
4

mulut, serta kanker laring sebesar 40 sampai 50 persen. Jeruk merupakan

sumber potensial dari vitamin C, antioksidan yang dikaitkan dengan
penurunan risiko kanker usus besar dan jenis kanker lainnya.
2. Menjaga kesehatan pernapasan
Jeruk mengandung karotenoid yang disebut beta-cryptoxanthin. Sebuah studi
tahun 2003 yang diterbitkan dalam “Cancer Epidemiology Biomarkers and
Prevention” menemukan bahwa makanan yang kaya beta-cryptoxanthin
seperti jeruk dapat menjaga kesehatan pernapasan dan bahkan mengurangi
risiko kanker paru-paru sebesar 27%.
3. Mencegah kerusakan sel-sel dari radikal bebas
Jeruk mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C merupakan salah satu
antioksidan sekunder yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel-sel
dalam tubuh akibat radikal bebas. Vitamin C dikenal karena kemampuannya
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C juga diakui dapat
menjaga kesehatan mata (mengurangi risiko katarak). Selain itu, antioksidan
dalam buah jeruk dapat mencegah stres oksidatif tubuh serta dapat mencegah
terjadinya penyakit jantung dan penuaan dini dengan menetralisir radikal
bebas.
4. Meningkatkan imunitas
Konsentrasi tinggi vitamin C yang ditemukan dalam jeruk diyakini dapat
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit

datangnya penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh. Konsumsi buah jeruk
secara rutin merupakan cara yang bagus untuk membantu mencegah
datangnya flu.
5. Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Buah jeruk menawarkan serat yang dapat membantu mendukung kesehatan
sistem pencernaan dan dapat membantu proses penurunan berat badan dengan
cara menyeimbangkan metabolisme tubuh. Serat juga membantu menurunkan
kadar kolesterol.
6. Mempertahankan

keseimbangan

gula

darah

penderita

diabetes


Fruktosa alami dalam jeruk diyakini dapat membantu mengatur level gula
darah pada orang yang menderita diabetes.

5

7. Menurunkan tekanan darah dan mencegah osteoporosis
Jeruk merupakan sumber kalium (potasium) yang baik. Kalium membantu
menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung secara
keseluruhan. Kalium juga berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.
Kekurangan kalium berhubungan dengan penyakit tulang seperti osteoporosis.
8. Sebagai anti-inflamasi
Studi menunjukkan bahwa jeruk bisa berperan sebagai anti-inflamasi berkat
zat kimia dalam jeruk yang disebut hesperidin. Sebuah penelitian telah
menemukan bahwa hesperidin dapat mengurangi peradangan. Peradangan
kronis dapat berkontribusi pada penyakit jantung, kanker, arthritis, dan kondisi
lainnya.

D. Budidaya Tanaman Jeruk

1. SENTRA PENANAMAN JERUK

Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu
(Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi
Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena
adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa
sentra penanaman mengalami penurunan produksi yg diperparah lagi oleh
sistem monopoli tata niaga jeruk yg saat ini tidak berlaku lagi.

6

2. SYARAT TUMBUH JERUK
a. Iklim
Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan
buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman
penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan
basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan
bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini
sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh
normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C. Semua
jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
b. Media Tanam
Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung
berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup
humus, tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat
cocok utk budidaya jeruk. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg
cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum 6. Air tanah
yg optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan
tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm.
Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%.
Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki
kemiringan sekitar 30°
c. Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari
dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
Jenis Siem: 1–700 m dpl.
Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
Jenis Purut: 1–400 m dpl.
7

E. Pedoman Budidaya Jeruk
1. Pembibitan
Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa
penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit,
mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm,
permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang
berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara
generatif dan vegetatif.
Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generative
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah
dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari
selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Areal persemaian
memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan
dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur
dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami,
tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur
dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah
tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam
polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5
bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk
kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir
(1:1:1).
b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk
dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu
dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih
dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi
lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap
penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang
bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese
8

citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo
citrange.
2. Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika
ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani
dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi
utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu
sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas
tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk
kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya.
Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di
tanah sawah.
3. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia
air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum
ditanam, perlu dilakukan:
Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
Pengurangan akar.
Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa
atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian
rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang.
Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam
tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi,
tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus
berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

9

4. Pemeliharaan Tanaman

Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
Penyiangan

:

Gulma

dibersihkan

sesuai

dgn

frekuensi

pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan
apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah
perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon
dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak
diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada
jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada
pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau
kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk
mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke
dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam
tanah.
Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah
penanaman adalah sebagai berikut:
1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20;
P.kandang=20 kg/tan.
2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40;
P.kandang=40 kg/tan.

10

3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60;
P.kandang=60 kg/tan.
4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80;
P.kandang=80 kg/tan.
5

bulan:

Urea=500;

ZA=1000;

TSP=125;

ZK=500;

TSP=150;

ZK=600;

TSP=175;

ZK=700;

TSP=200;

ZK=800;

Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
6

bulan:

Urea=600;

ZA=1200;

Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
7

bulan:

Urea=700;

ZA=1400;

Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
8

bulan:

Urea=800;

ZA=1600;

Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
>8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800;
Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang
akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim
kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman
digemburkan dan ditutup mulsa.
Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah
lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung
pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg
dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di
dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai.
Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama
terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

F. Hama Dan Penyakit
1. Hama Tanaman Jeruk
Kutu loncat (Diaphorina citri.)
Bagian yg diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun
muda.
Gejala: tunas keriting, tanaman mati.
Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate
(Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60
11

WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350
EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas,
Selain itu buang bagian yg terserang.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
Bagian yg diserang adalah tunas muda dan bunga.
Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif
Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion,
Rogor

40

EC,

Cygon),

Diazinon

(Basudin

60

EC),

Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50
EC).
Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
Bagian yg diserang adalah daun muda.
Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun
muda mengkerut, menggulung, rontok.
Pengendalian:

semprotkan

insektisida

dgn

bahan

aktif

Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion
(Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC).
Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
Bagian yg diserang adalah tangkai, daun dan buah.
Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan
bercak kuning atau coklat pada daun.
Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite),
Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox
(Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).
Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
Bagian yg diserang adalah buah.
Gejala: lubang yg mengeluarkan getah.
Pengendalian:

memetik

buah

yg

terinfeksi

kemudian

menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin
24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yg disemprotkan
pada buah berumur 2-5 minggu.

12

Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
Bagian yg diserang Helopeltis antonii.
Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih
terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya
cairan buah yg menjadi nekrosis.
Pengendalian:

semprotkan

insektisida

Fenitrotionmothion

(Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos
(Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).
Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)
Bagian yg diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau
jeruk bes.
Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga
mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.
Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl
(Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC).
Kemudian buang bagian yg diserang.
Thrips (Scirtotfrips citri.)
Bagian yg diserang adalah tangkai dan daun muda.
Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas,
daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas
luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai
nekrotis.
Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat
dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai
mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif
Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa
bertunas.
Kutu dompolon (Planococcus citri.)
Bagian yg diserang adalah tangkai buah.
Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP),
Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S),
Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya
semut yg dapat memindahkan kutu.
13

Lalat buah (Dacus sp.)
Bagian yg diserang adalah buah yg hampir masak.
Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung
kecil di bagian dalam buah.
Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550
EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn
Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.
Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
Bagian yg diserang daun, buah dan tangkai.
Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur
daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang
kering dan kulit retak buah gugur.
Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10
G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW),
Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).
Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
Bagian yg diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan
bagian bawah.
Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.
Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban
perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85
S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).
2. Penyakit Tanaman Jeruk
CVPD
Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat
Diaphorina citri.Bagian yg diserang: silinder pusat (phloem)
batang.
Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak
dan pangkal buah oranye.
Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain
itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yg
terserang CVPD. Gunakan insektisida utk vektor dan
perhatikan sanitasi kebun yg baik.

14

Tristeza
Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian
yg diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk
Japanese citroen.
Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun,
pertumbuhan terhambat.
Pengendalian:

perhatikan

sanitasi

kebun,

memusnahkan

tanaman yg terserang, kemudian kendalikan vektor dgn
insektisida Supracide atau Cascade.
Woody gall (Vein Enation)
Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor Toxoptera
citridus, Aphis gossypii. Bagian yg diserang: Jeruk nipis,
manis, siem, Rough lemon dan Sour
Orange.
Gejala: Tonjolan tidak teratur yg tersebar pada tulang daun di
permukaan daun.
Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan
sanitasi lingkungan.
Blendok
Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yg diserang
adalah batang atau cabang.
Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yg menarik
perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering
dan mengelupas.
Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan
diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2
kali dalam setahun.
Embun tepung
Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yg diserang
adalah daun dan tangkai muda.
Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan
Bupirimate (Nimrot 25 EC).

15

Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yg diserang
adalah daun, tangkai atau buah.
Gejala: bercak kecil jernih yg berubah menjadi gabus berwarna
kuning atau oranye.
Pengendalian:

pemangkasan

teratur.

Kemudian

gunakan

Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).
Busuk buah
Penyebab:

Penicillium

spp.

Phytophtora

citriphora,

Botryodiplodia theobromae. Bagian yg diserang adalah buah.
Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan
pada permukaan kulit.
Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke
dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan
pemangkasan bagian bawah pohon.
Busuk akar dan pangkal batang
Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yg diserang
adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung
dahan berwarna kuning.
Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering.
Pengendalian: pengolahan dan pengairan yg baik, sterilisasi
tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum
20 cm dari permukaan tanah.
Buah gugur prematur
Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp.
Bagian yg diserang: buah dan bunga
Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.
Jamur upas
Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yg diserang adalah
batang.
Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom,
batang kering dan sulit dikelupas.

16

Pengendalian: kulit yg terinfeksi dikelupas dan disaput
fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yg terinfeksi.
Kanker
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian
yg diserang adalah daun, tangkai, buah.
Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di
sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah
dgn diameter 3-5 mm.
Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper
oxychlorida. Selain itu utk mencegah serangan ulat peliang
daun adalah dgn mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000
ppm Streptomycin selama 1 jam.

G. Panen Jeruk
1. Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36
minggu, tergantung jenis/varietasnya.
2. Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.
3. Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadangkadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1
ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40
ton/ha.

H. Pascapanen
1. Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg
mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi dilakukan
berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A
adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki
diameter dan berat terkecil.
2. Penyortiran dan Penggolongan

17

Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan
dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan
jenisnya.
3. Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn
temperatur ruangan 8-10 derajat C.
4. Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yg
tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan kardus utk ekspor. Pengepakan
jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa
sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat
bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

18

BAB III
HASIL OLAHAN

A. Makanan
Resep Kue Kering Jeruk
Resep Kue Kering Jeruk, Kue kering ini sangat cocok untuk dijadikan antaran,
untuk keluarga dan kerabat dekat. hidangan cantik untuk lebaran idul fitri

Bahan Membuat Kue Kering Jeruk:
100 gram margarin
1/4 sendok teh garam
125 gram gula tepung
1 kuning telur
1 bungkus (11 gram) bubuk sari jeruk (misal Nutrisari)
100 gram tepung terigu protein rendah
25 gram maizena
50 gram susu bubuk
15 tetes pewarna merah
10 tetes pewarna kuning
10 tetes pewarna hijau
Bahan Glasour Kue Kering Jeruk :
15 gram putih telur
19

75 gram gula tepung
1/4 sendok teh air jeruk lemon
Bahan Pelengkap Kue Kering Jeruk :
25 gram gula pasir kasar hijau (dari 25 gram gula pasir dan 2 tetes
pewarna hijau)

Cara Membuat Kue Kering Jeruk :
Kocok margarin, garam, gula tepung dan sari jeruk instan 2 menit.
Tambahkan kuning telur sambil di kocok rata.
Masukkan tepung terigu, maizena, dan susu bubuk sambil diayak dan
diaduk rata. Ambil 1/2 bagian tambahkan pewarna merah. Aduk rata.
Sisa adonan dibagi lagi jadi 2 bagian. Satu bagian tambahkan pewarna
merah. Aduk rata. Sisa adonan dibagi lagi menjadi 2 bagian. Satu
bagian ditambahkan pewarna kuning. Aduk rata. Satu bagian lagi di
tambahkan pewarna hijau. Aduk rata
Giling tipis masing masing adonan 1/2 cm. Plong adonan merah
dengan cetakan bunga tulip besar. plong adonan kuning dengan
cetakan tulip sedang. Plong adonan hijau dengan tulip kecil. letakkan
loyang yanadonan dengan api dibawah suhu 140 derajat celcius 25
menit sampai matang.
Glasur, kocok putih telur hingga setengah mengembang. Tabahkan
gula tepung. Kocok hingga kental. Masukkan air jeruk lemon. Kocok
rata.
Tempelkan kue kering kuning diatas kue kering merah dengan glasur.
Tempelkan kue kering hijau diatas kue kering kuning. Hias dengan
glasur dan gula hijau.

Untuk 390 gram

B. Minuman
RESEP ES JERUK FANTASIA
Jika sebelumnya saya menuliskan resep-resep minuman yang menghangatkan
badan, kali ini saya ingin memberikan resep minuman yang cukup menyegarkan.
Nama minuman tersebut adalah es jeruk fantasia, es yang diramu dari bahan-bahan
20

buah pilihan mampu menciptakan rasa yang spesial. Pengen membuat es jeruk
fantasia yang spesial ini? Yuk lihat resepnya di bawah ini. Baca juga : Resep
Wedang Cemoe Hangat & Resep Es Setup Buah Segar

Bahan Es jeruk Fantasia
1 buah apel merah
1 buah apel hijau (granny smith/malang)
1 buah pisang ambon
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
1 liter sari jeruk (dari serbuk minuman rasa jeruk)
1 kaleng jeruk mandarin, pisahkan air dan jeruknya
1sdt biji selasih
Es batu secukupnya
Cara Membuat Es Jeruk Fantasia
Potong potong apel merah, hijau dan pisang ambon. Siram dengan air
buah lemon, aduk sampai rata, sisihkan.
Campur sari jeruk dengan air jeruk mandarin. Masukkan irisan apel,
pisang ambon, jeruk mandarin dan selasih. Aduk sampai rata.
Masukkan potongan es batu ke dalam gelas saji. Tuang sari jeruk dan
beri beberapa potongan buah ke atasnya, sajikan

21

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan
berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun
mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat
aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat
aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang
mempunyai efek mengobati.
Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam
menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan
manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan
yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan,
sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat
belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat
penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

B. Saran
Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan
penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan
khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga
tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana
serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

22

DAFTAR PUSTAKA
http://obatherbalis.com/blog/obat-herbal-tradisional-pengertiannya
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-jeruk-lengkap.html
http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/09/cara-budidaya-jeruk-manis.html
http://www.resepkomplit.com/tag/aneka-olahan-jeruk
https://kutipanmotivasi.wordpress.com/tag/olahan-jeruk-aneka-olahan-jeruk/

23