KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUAR

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013

KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUARAN
KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI SEBAGAI DAMPAK
FRAGMENTASI LAHAN DI SENTRA PRODUKSI PADI
KABUPETEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
Oleh
Munajat )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaan pendapatan rumah tangga petani
dari berbagai usaha produktif serta pola pengeluaran konsumsi sebagai dampak
fragmentasi lahan di sentra produksi padi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usahatani padi dipengaruhi
oleh luas areal tanaman padi, produksi padi, harga bnih padi dan jumlah
penggunaan obat-obatan. Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi
padi, jumlah jam kerja keluarga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan
obat-obatan, Pendapatan non usahatani pada model dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan suami, pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga
petani dan modal. Sementara dari sisi pengeluaran didapat bahwa pengeluaran
konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani,
pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan
pengeluaran lainnya. Pengeluaran konsumsi non pangan pada model dipengaruhi
oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani,
pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk
produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran investasi untuk produksi
berikutnya dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga, pengeluaran investasi
pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan, dan pengeluaran
lainnya. Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi
pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani. Pengeluaran
lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi berikutnya, pengeluaran
konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah jam kerja rumah tangga petani.

Kata Kunci : Pendapatan, Pengeluaran konsumsi, Usaha produktif, Sentra
produksi.
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu produsen dan sekaligus konsumen utama
beras. Sekitar 70 persen dari 25,4 juta rumah tangga petani padi mengggantungkan

hidup pada usahatani yang ditanam di lahan – lahan sempit, kurang lebih dari 0,25
hektar akibat terjadinya fragmentasi lahan (Khudori, 2008).

*) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
Sesungguhnya permasalahan dalam hal fragmentasi lahan di sentra produksi
beras, memiliki implikasi sosial ekonomi yang sangat luas. Derivasi permasalahan
yang terkait dengan struktur penguasaan lahan tidak hanya menyangkut permasalahn
efisiensi produksi, tetapi juga menyangkut aspek keadilan sosial (Sumaryanto dalam
Agustin dan Ilham, 2009).
Untuk itu kaitan antara pendapatan dan fragmentasi lahan, mengharuskan
petani mencari solusi yakni berupa keputusan petani dalam mengembangkan usaha
pertanian selain padi dan selain pertanian sebagai solusi jawaban untuk mengatasi
rendahna pendapatan akibat penyempitan lahan disebabkan pragmentasi lahan pada
sentra-sentra produksi beras seperti Kabuapten Ogan Komering Ulu Timur.
Disamping itu, terdapat dugaan bahwa pendapatan rumah tangga tani berbasis lahan
sawah didaerah-daearh sentra produksi padi sudah tidak menjadi andalan bagi rumah
tangga tani untuk membiaya hidup keluarga, akibat terjadinya pragmentasi (pewarisan
dan penjualan) lahan. Hal ini terkait dengan kajian di sentra beras Jawa Barat dan

Jawa Tengah yang dilakukan oleh Agustin dan Ilham (2009), menunjukkan bahwa
persentase rumah tangga padi dalam penguasaan lahan pada berbagai agroekosistem,
secara dominan (diatas 80%) berada pada strata < 0,5 ha.
Oleh karena itu timbulah beberapa pertanyan, yaitu jika pendapatan mereka
tidak mencukupi dari lahan sawah bagaimana rumah tangga petani berupaya
melakukan kegiatan produktif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian usahausaha apa saja yang dapat mereka lakukan sesuai potensi setempat, faktor apa saja
yang menentukan rumah tangga petani berupaya meningkatkan/mengembangkan
usaha produktif tersebut, dan jika mereka mampu mengembangkan usaha maka
bagaimana dampaknya terhadap pendapatan dan konsumsi rumah tangga.
Penjelasan tentang semua persoalan tersebut dapat dijawab dari penelitian
terhadap ekonomi rumah tangga petani padi pada sentra padi.

Pendapatan dan

pengeluaran merupakan perilaku rumah tangga petani, dan perilaku demikian muncul
sebagai gambaran dari tingkat kesadaran rumah tangga petani dalam posisinya baik
sebagai objek maupun subjek dari terjadinya pragmentasi lahan yang ada di sentra
padi.
Berpijak dari uraian tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis keragaan pendapatan rumah tangga petani dari berbagai usaha produktif

serta pola pengeluaran konsumsi di sentra produksi padi Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur.

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
B. LANDASAN TEORI
1. Model Ekonomi Rumah Tangga
Menurut Minha (1999), pembahasan ekonomi rumah tangga dilakukan melalui
pendekatan ekonomi mikro (produksi, konsumai dan kesejahteraan). Rumah tangga
dalam hal ini rumah tangga petani tidak dapat dianggap sebagai produsen murni atau
konsumen murni, tetapi terletak diantaranya. Keputusan-keputusan petani merupakan
gabungan antara petani sebagai produsen, petani sebagai konsumen, dan sebagian
saling mempengaruhi. Sebagian dari produksi dikonsumsi dan sebagian dari input
(tenaga kerja) yang dipergunakan dalam proses produksi diambil dari rumah tangga.
Lebih lanjut menurut Zahri (2003), teori ekonomi rumah tangga telah dikembangkan
dan dimanfaatkan oleh beberapa pakar dalam menganalisi ekonomi rumah tangga
diantaranya Alexander Vasilevitch Chayananov (1920), Nakajima (1966), Garry S
Becker (1976), Barnum dan Squire (1979). Teori ekonomi rumah tangga usahatani
dirasakan relefan digunakan untuk menjelaskan prilaku rumah tangga petani di
negara-negara berkembang


C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di sentra beras Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur Sumatera Selatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2011
sampai dengan Pebruari 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survei. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode multistage purposive
sampling dimana proses penarikan contoh dimulai dari penentuan kecamatan
kemudian penentuan desa. Dari 20 daerah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur, empat kecamatan ditetapkan merupakan lokasi sampel penelitian yakni
Kecamatan Buay Madang Timur, Buay Madang, Belitang dan Belitang II. Dari
empat kecamatan tersebut diambil masing-masing dua desa yang memiliki luas lahan
yang tinggi, sehingga jumlah desa tempat penelitian sebanyak 8 desa. Dari 8 desa
diambil masing-masing 30 petani sampel. Jumlah keseluruhan sampel sebanyak 240
rumah tangga petani sampel. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
sekunder.
Sesuai denga tujuan yakni untuk menganalisis keragaan pendapatan rumah
tangga petani dari berbagai usaha produktif dilakukan dengan pendekatan analisis

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
regresi dengan melihat pendapatan rumah tangga tani dari usahatani padi, pendapatan
usahatani non padi, dan pendapatan dari non usahatani :

Sementara untuk pola pengeluaran rumah tangga petani terdiri dari
pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan, pengeluaran untuk
produksi, pendidikan dan pengeluaran yang lainnya, juga digunakan pendekatan
regresi berganda.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Keragaaan Pendapatan Keluarga Petani Padi
Keragaan pendapatan keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari
masing-masing sumber pendapatan, yaitu pendapatan dari usahatani padi, pendapatan
dari usahatani non padi dan pendapatan dari luar usahatani. Analisis prilaku masingmasing sumber pendapatan kelaurga tersebut dilakukan dengan pendekatan regresi
berganda.
Pendapatan Usahatani Padi
Persamaan pendapatan usahatani padi (PUP) pada model diharapkan
dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi
(HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea
(PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan
bentuk persamaan logaritma non linear.
Tabel 1. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani tanaman padi
di OKU Timur
Nilai Parameter

dugaan
1. Intersep
5,380
2. LLAP
0,225
3. LPIP
1,125
4. LHKP
0,526
5. LJKP
-0,030
6. LPPU
-0,306
7. LPBP
0,175
8. LPOP
0,183
R2 = 76,6%; F = 155,070; df = 232
No.


Peubah

t
5,235
2,986
15,760
1,917
-0,458
-6,597
2,852
3,533

Probabilitas
t (α)
0,000
0,003
0,000
0,056
0,647
0,000

0,005
0,000

Keterangan

Keterangan:
A = Signifikan pada α = 1 %
B = Signifikan pada α = 5 %
C = Signifikan pada α = 10 %

E = Signifikan pada α = 20 %
F = Signifikan pada α = 25 %
G = Signifikan pada α = 30 %

A
A
C
A
A
A


Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
D = Signifikan pada α = 15 %

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara
staitistik sudah memuaskan dengan nilai R2 = 76,7 persen dan hanya satu variabel
bebas, yaitu jumlah jam kerja keluarga petani yang tidak berpengaruh nyata secara
statistik. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai denga harapan. Hasil dugaan
persamaan tersebut disajikan pada Tabel 1.
Pendapatan Usahatani Non Padi
Persamaan pendapatan usahatani non padi (PUP) pada model diharapkan
dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi
(HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea
(PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan
bentuk persamaan logaritma linear dengan nilai koefisien determinasinya (R2) lebih
besar yaitu menjadi 67 persen.
Tabel 2.

Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani non padi
petani padi di OKU Timur


Nilai Parameter
dugaan
1. (Constant)
8,843
2. LLAP
0,047
3. LPIP
1,443
4. LHKP
1,944
5. LJKP
0,428
6. LPPU
-0,780
7. LPBP
0,272
8. LPOP
0,083
R2 = 67,0%; F =12,477; df = 232
No.

Peubah

t
2,206
0,085
2,889
2,163
1,822
-2,210
1,169
0,469

Probabilitas
Keterangan
t (α)
0,031
0,933
0,005
A
0,034
B
0,073
C
0,031
B
0,246
F
0,640
-

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara
staitistik dua variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu luas lahan
padi dan jumlah penggunan benih. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai
dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 2.
Pendapatan Non Usahatani
Persamaan pendapatan non usahatani (PNU) pada model diharapkan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan suami/kepala keluarga (PDS), pendidikan istri
(PDI), pendidikan anak (PDA), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dan modal

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
(MDL) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara
statistik cukup memuaskan karena nilai R2 = 85 persen dan hanya ada satu variabel
bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu pendidikan anak. Secara ekonomi,
semua tanda parameter dugaan variabel bebas sesuai dengan harapan. Hasil dugaan
persamaan tersebut disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3.

No.

Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan non usahatani petani
padi di OKU Timur
Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. Intersep
-2565024,372
2. PDS
437096,506
3. PDI
452899,591
4. PDA
139418,830
5. MDL
0,320
2
R = 85,0%; F = 9,633; df = 235

t
-1,491
2,000
2,220
0,967
3,583

Probabilitas
t (α)

Keterangan

0,137
0,046
0,027
0,334
0,000

B
B
A

2. Analisis Prilaku Pengeluaran Keluarga Petani Padi
Prilaku pengeluaran keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari
jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan,
investasi untuk produksi berikutnya, investasi pendidikan dan pengeluaran lainnya.
Analisis prilaku masing-masing jenis pengeluaran tersebut dilakukan dengan
pendekatan analisis regresi berganda.

Pengeluaran Konsumsi Pangan
Persamaan pengeluaran konsumsi pangan (KPG) pada model diharapkan dipengaruhi
oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani (JKP), pendapatan total rumah tangga
petani (PTR), pengeluaran konsumsi non pangan (KNP), investasi untuk produksi
berikutnya (PIB) dan pengeluaran lainnya (PLN) dengan bentuk persamaan logaritma
linear. Hasil dugaan persamaan dengan persamaan logaritma linear menunjukan
semua variabel bebas signifikan pada tingkat kepercayaan yang sama.

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
Tabel 4. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi pangan petani padi di OKU
Timur
No.

Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. Intersep
3,654
2. LJKP
0,278
-0,242
3. LPKT
0,438
4. LKNP
0,205
5. LPIB
0,060
6. LPLN
2
R = 62,7%; F = 55,637; df = 234

t
10,475
3,939
-6,531
8,697
5,189
2,070

Probabilitas
t (α)
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,039

Keterangan
A
A
A
A
B

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara
staitistik sudah memuaskan dengan nilai R2 = 62,7 persen dan semua variabel bebas
berpengaruh nyata secara statistik. Secara ekonomi, tanda parameter dugaan variabel
pengeluaran non pangan, investasi untuk produksi berikutnya dan pengeluaran lain
tidak sesuai denga harapan, sedangkan jumlah jam kerja keluarga dan pendapatan
total sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 4.
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan
Persamaan pengeluaran konsumsi non pangan (KNP) pada model diharapkan
dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani (JKP), pendapatan total
rumah tangga petani (PKT), pengeluaran investasi pendidikan (IPK), pengeluaran
konsumsi pangan (KPG), investasi untuk produksi berikutnya (PIB) dan pengeluaran
lainnya (PLN) dengan bentuk persamaan linear. Namun persamaan linear tersebut
kurang memuaskan secara statistik karena masih ada satu variabel bebas yang tidak
signifikan walaupun sampai tingkat kepercayaan 70 persen dan nilai R2 sebesar 52,6
persen. Oleh karena itu dicoba menggunakan bentuk persamaan logaritma linear.
Hasil dugaan persamaan dengan persamaan logaritma linear ternyata lebih baik
karena semua variabel bebeas signifikan pada tingkat kepercayaan yang sama
walaupun nilai koefisien determinasinya (R2) sama besarnya. Secara staitistik semua
variabel bebas berpengaruh nyata. Secara ekonomi, tanda parameter dugaan variabel
investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi
berikutnya dan pengeluaran lain tidak sesuai denga harapan, sedangkan jumlah jam
kerja keluarga dan pendapatan total sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan
tersebut disajikan pada Tabel 5.

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
Tabel 5. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi non pangan petani padi di
OKU Timur
No.

Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. Intersep
0,713
2. LJKP
0,143
3. LPKT
0,085
4. LIPK
0,038
5. LKPG
0,480
6. LPIB
0,159
7. LPLN
0,110
2
R = 52,6%; F = 33,538; df = 234

T
1,396
1,664
1,708
1,063
6,970
3,200
2,909

Probabilitas
t (α)
0,164
0,098
0,089
0,289
0,000
0,002
0,004

Keterangan
C
C
G
A
A
A

Pengeluaran Investasi untuk Produksi Berikutnya
Persamaan pengeluaran investasi untuk produksi yang berikutnya (PIB)
diharapkan dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran
investasi pendidikan (IPK), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non
pangan (KNP), pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani
(JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara
staitistik sudah cukup memuaskan karena nilai R2 = 60,8 persen dan hanya ada satu
variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu jam kerja keluarga petani.
Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebasnya yang tanda parameter dugaannya
tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non
pangan dan konsumsi lainnya. Hasil dugaan persamaan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6.

No.

Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi untuk
produksi berikutnya oleh petani padi di OKU Timur
Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. Intersep
-483639,040
2. PTK
0,027
3. IPK
-0,114
4. KPG
0,131
5. KNP
0,830
6. PLN
0,279
7. JKP
-130146,143
R2 = 60,8%; F = 38,860; df = 234
Pengeluaran Investasi Pendidikan

T
-,538
2,231
-2,079
1,629
9,064
3,355
-,611

Probabilitas
t (α)
0,591
0,026
0,038
0,104
0,000
0,001
0,542

Keterangan
B
B
D
A
A
-

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
Persamaan pengeluaran investasi pendidikan (IPK) diharapkan dipengaruhi
oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi produksi berikutnya
(PIB), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP),
pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dengan
bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara staitistik cukup
memuaskan walapun nilai R2 = 50,3 persen dan hanya ada satu variabel bebas yang
tidak signifikan secara statistik, yaitu pendapatan total rumah tangga.
Tabel 7. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi pendidikan
oleh petani padi di OKU Timur
No.

Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. (Constant)
-27525,136
2. PKT
-0,005
3. PIB
-0,110
4. KPG
0,247
5. KNP
0,247
6. PLN
-0,170
7. JKP
409912,451
R2 = 50,3%; F = 6,489; df = 234

t
-0,031
-0,446
-2,079
3,179
2,490
-2,065
1,973

Probabilitas
t (α)
0,975
0,656
0,038
0,002
0,013
0,040
0,049

Keterangan
B
A
A
B
C

Nilai R2 yang relatif kecil tetap dianggap cukup memuaskan karena tujuan penelitian
bukan untuk meramal (forcasting), melainkan ingin menganalisis pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang
tanda parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi
pangan dan konsumsi non pangan serta jumlah jam kerja rumah tangga (Tabel 7)
Pengeluaran Lainnya
Persamaan pengeluaran lainnya (PLN)

diharapkan dipengaruhi oleh

pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi produksi berikutnya
(PIB), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP),
pengeluaran investasi pendidikan (IPK) dan jumlah jam kerja rumah tangga petani
(JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara
staitistik cukup memuaskan walapun nilai R2 = 64,6 persen dan semua variabel bebas
signifikan secara statistik.

Nilai R2 yang relatif kecil tetap dianggap cukup

memuaskan karena tujuan penelitian bukan untuk meramal (forcasting), melainkan
ingin menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Secara

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang tanda parameter dugaannya tidak sesuai
dengan harapan, yaitu pendapatan total rumah tangga, investasi produksi berikutnya,
pengeluaran konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Hasil dugaan persamaan
tersebut disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran lainnya oleh petani padi
di OKU Timur
No.

Peubah

Nilai Parameter
dugaan

1. Intersep
263235,002
2. PTK
-0,011
3. PIB
0,115
4. KPG
0,055
5. KNP
0,290
6. IPK
-0,073
7. JKP
185302,757
R2 = 64,6%; F = 18,461; df = 234

t
0,455
-1,407
3,355
1,060
4,557
-2,065
1,356

Probabilitas
t (α)
0,649
0,160
0,001
0,290
0,000
0,040
0,176

Keterangan
E
A
G
A
B
E

D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. -

Pendapatan usahatani padi dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi, produksi
padi, harga benih padi dan jumlah penggunaan obat-obatan.

-

Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi padi, jumlah jam
kerja kelaurga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan obat-obatan,

-

Pendapatan non usahatani dipengaruhi oleh tingkat pndidikan suami,
pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga petani dan modal

2. -

Pengeluaran konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah
tangga petani, pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi
berikutnya, dan pengeluaran lainnya

-

Pengeluaran konsumsi non pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah
tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani, pengeluaran investasi
endidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi berikutnya,
dan pengeluaran lainnya.

-

Pengeluaran investasi untuk produksi berikutnya dipengaruhi oleh pendapatan
total rumah tangga, pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi
pangan, konsumsi non pangan, dan pengeluaran lainnya.

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
-

Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi
pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani.

-

Pengeluaran lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi
berikutnya, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah
jam kerja rumah tangga petani.
2. Saran
Strategi rumah tangga petani dalam mengatasi dampak fragmentasi lahan

yang kaitannya dengan pendapatan keluarga adalah dominan menjadi buruh tani.
Oleh karena itu perlu adanya kebijakan pemerintah dengan memberikan pelatihan dan
bantuan modal dalam pengembangan alternatif usaha produktif berbasis sumberdaya
lokal

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, A dan Ilham, N. 2009. Analisis Proporsi Pendapatan dan Pengeluaran
Rumah Tangga Petani Padi pada Berbagai Ekosistem. Disampaikan pada
Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan :
Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pusat
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian
Bogor. Bogor.
Deliarnov. 1997.
Jakarta

Perkembangan Pemikiran Ekonomi.

RajaGrafindo Perdasa.

Fitranita dan Nawawi. 2002. Pembangunan Pertanian dan Marjinalisasi Pertanian :
Dengan Fokus Pada Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Penduduk dan
Pembangunan XIII (2) 2002. http://katalog.pdii.lipi.id, Diakses 19 Juni 2010.
Minha.

1999. Kemampuan Petani Dalam Mengalokasikan Pendapatan Untuk
Tabungan dan Investasi Bagi Pendidikan Anak di Wilayah Pemukiman
Transmigrasi Sumatera Selata.
Desertasi pada Program Pascasarjana
Universitas Padjajaran. Bandung (Tidak dipublikasikan).

Mulyana, A. 1998. Keragaan Penawaran dan Permintaan Beras Indonesia dan
prospek Swasembada Menuju Era Perdagangan Bebas Suatu Analisis
Simultan. Desertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. (Tidak
Dipublikasikan)
Mulyana, A. 2007. Urgensi Pemantapan Sistim Pengadaan dan Distribusi Pangan
Antar Wilayah. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang.
Nurung, M. 2002. Fungsi Keuntungan, Respon Penawaran Output, Permintaan Input,
dan Efisiensi Alokatif Usahatani Padi di Kecamatan Seginim Kabupaten
Bengkulu Selatan. Jurnal Penelitian UNIB. Vol VIII (3) November 2002:
134-139

Jurnal Ekonomika, Vol. VI, No 2, Oktober 2013
Rusastra, I.W dan Suryadi. 2004. Ekonomi tenaga Kerja Pertanian dan Implikasinya
Dalam Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Buruh Tani. Jurnal Litbang
Pertanian. Vol 23 (30), 2004 : 91-99
Sudaryanto, I.W, Rusastra dan Simatupang, P. 1999. The Impact of Economic Crisis
and Policy Adjustment on Food Crop Development Toward Economic
Globalization Paper Presented on Roundtable Discussion on Foof and
Nutrition Task Force I, Food and Agriculture Pra WNPG VII 8 November
1999. Center for Agro-Socio Economic Research Bogor. Bogor.
Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Konsumsi dan Kesejahteraan Petani Padi
Pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Pedesaan. Pusat Analisis
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor
Suryana, A. 2003. Kapita Selekta. Evolusi Pemikiran Ketahanan Pangan. BPFE.
Yogyakarta.
Zahri, I. 2003. Pengaruh Alokasi Tenaga Kerja Keluarga Terhadap Pendapatan
Petani Plasma PIR Kelapa Sawit Pasca Konversi di Sumatera Selatan.
Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung (tidak
dipublikasikan)