ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika

  Oleh:

AMRIH PRAYOGA NIM. 073611015 FAKULTAS TARBIYAH

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Amrih Prayoga NIM : 073611015 Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

  Semarang, 15 Desember 2011 Saya yang menyatakan,

  Amrih Prayoga

  NIM. 073611015

  20 Desember

NOTA PEMBIMBING

  Semarang, 11 Oktober 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo Di Semarang

  Assalamu’alaikum wr. wb

  Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Nama : Amrih Prayoga NIM : 073611015 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding munaqasyah.

  Wassalamu’alaikum wr . wb.

  Pembimbing I, Andi Fadlan, S. Si., M. Sc.

  NIP: 198009152005011006

NOTA PEMBIMBING

  Semarang, 11 Oktober 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo Di Semarang

  Assalamu’alaikum wr. wb

  Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Nama : Amrih Prayoga NIM : 07361105 Jurusan : Tadris Program Studi : Fisika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding munaqasyah.

  Wassalamu’alaikum wr . wb.

  Pembimbing II,

  Dr. H. Muslih, M. A

  NIP : 150276926000001000

  

ABSTRAK

  Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Penulis : Amrih Prayoga NIM : 073611015

  Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan status kelayakan isi buku teks pelajaran fisika yang digunakan sebagai buku acuan wajib dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

  Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar variabel. Penelitian ini berusaha untuk melaporkan keadaan objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan kelayakan buku teks pelajaran fisika SMA.

  Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran Fisika SMA yang mempunyai dua perbedaan. Buku Sampel I adalah buku yang paling banyak digunakan pada proses pembelajaran sedangkan buku sampel II adalah buku yang paling jarang dipakai pada proses pembelajaran. perbedaan ini didapatkan dari hasil observasi beberapa sekolah. Dari beberapa sekolah tersebut hampir semuanya menggunakan buku sampel I.

  Penelitian ini difokuskan pada kedua buku teks pelajaran fisika tersebut untuk dianalisis kelayakan isinya, yang meliputi: kesesuaian isi dengan SK dan KD, substansi keilmuan, wawasan untuk maju dan berkembang. Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian dan kegrafikaan yang digunakan pada buku teks tersebut.

  Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan wawancara. Metode dokumentasi dalam penelitian ini berupa buku teks pelajaran Fisika yang dijadikan buku sampel yaitu buku teks pelajaran fisika yang berasal dari pengarang dan penerbit yang berbeda yaitu buku teks pelajaran berjudul ” FISIKA 1A untuk SMA

  Kelas X SEM ESTER 1 ” Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Ir. Marthen Kanginan, M.Sc. Penerbit ERLANGGA Tahun 2007 sebagai buku sampel I dan buku teks pelajaran berjudul ” FISIKA SMA dan MA 1A untuk Kelas X

  Semester 1 ” Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Penerbit ESIS Tahun 2007 sebagai buku sampel II.

  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh buku teks pelajaran yang disusun Marthen Kanginan M.Sc mempunyai persentase kelayakan sebesar 85,71%, yang berarti buku teks tersebut termasuk dalam kategori

  ”Sangat Layak” dan buku teks pelajaran fisika yang disusun oleh Mikrajuddin Abdullah M.Si mempunyai persentase kelayakan sebesar 89,29% dan termasuk dalam kategori “sangat layak”.

  Dengan begitu kedua buku teks telah terbukti kelayakannya secara nasional berdasarkan kriteria BSNP, maka dapat dikatakan kedua buku tersebut sangat baik digunakan oleh peserta didik sebagai buku acuan wajib.

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah, rasa syukur yang tak terhingga kupanjatkan kepada Allah SWT. Atas rencanaNya yang begitu indah un tukku. Penulis yakin “Semua bisa diraih jika kita bersamaNya”, amin.

  Sholawat w a’assalam atas Baginda Nabi Muhammad SAW, semoga syafa’at Beliau selalu menyertaiku Dunia akhirat, amin. Dengan segenap kerendahan hati karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

   memberikan yang terbaik untuk kebahagiaanku, yang tak pernah sirna mendoakan dan mendukungku baik secara spirit maupun materi, kasih sayang yang tak pernah redup sepanjang masa dan pengonsep jalan kehidupanku sehingga menjadi lebih berarti dan terarah.

  Bapak dan Ibu tercinta (Bp. Sarwoto dan Ibu Daryati) ,yang selalu berusaha

   Adekku (Imas, Ela) yang selalu memberikan suasana sejuk, senyum dan ceria. Keluarga Ibu Rasinah yang telah mengantarku menuju pendewasan ini dan

   merawatku selama perjuangan.

   untuk melakukan segala aktifitas dan bantuan segala sesuatunya.

  Keluarga besar H. Muhammad Mukhsin senantiasa selalu memberikanku ruang

   hatiku sepanjang waktu, mungkin sekarang kau biasa bagiku, tapi kelak kau adalah orang yang luar biasa bagiku.

  Orang spesialku yang selalu menjaga kesejukan hati dan melestarikan senyum

   ruang untukku berkreasi dan berbagi.

  Sedulur-sedulur BETA dan teman-teman UKM Musik yang selalu memberikan

   Teman-teman seperjuangan anak BOVIKA 07, yang setia pada kebersamaan. Komunitas Kandang Boyo senasib, seperjuangan. 

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan ke hadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

  Skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA

  ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih sedalam- dalamnya kepada:

  1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

  2. Andi Fadlan, S.Si., M.Sc. dan Dr. H. Muslih, M.A selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk selalu memberikan bimbingan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  3. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan selama kuliah.

  4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang 5. Ayahanda Sarwoto dan Ibunda Daryati tercinta yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materil dengan ketulusan dan keikhlasan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai, semoga Allah senantiasa memberikan panjang umur disertai kesehatan untuk selalu beribadah kepada Robb dan dapat menyertai putra-putrinya menjadi seperti apa yang beliau harapkan.

  Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang saleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa sebagai bekal di akhirat nanti.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, Amin

  Ya Rabbal‘Alamin.

  Semarang, 15 Desember 2011 Peneliti,

  Amrih Prayoga

  073611015

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii PENGESAHAN ................................................................................ iii NOTA PEMBIMBING ...................................................................... iv ABSTRAK ........................................................................................ vi MOTTO ............................................................................................ vii PERSEMBAHAN ............................................................................. viii KATA PENGANTAR ....................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

  BAB I : PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .............................................

  B.

  4 Rumusan Masalah ......................................................

  C.

  4 Tujuan Penelitian……………………………………..

  D.

  4 Manfaat Penelitian ......................................................

  BAB II : LANDASAN TEORI A.

  5 Kajian Pustaka ............................................................

  B.

  6 Kerangka Teoritik…………………………………….

  1.

  6 Sumber Belajar ..................................................

  2.

  7 Buku Teks............................................ ..................

  3.

  16 Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP………

  BAB III : METODE PENELITIAN A.

  18 Jenis Penelitian ...........................................................

  B.

  18 Tempat dan Waktu Penelitian .....................................

  C.

  18 Sumber Penelitian.........................................................

  D.

  18 Fokus Penelitian .........................................................

  E.

  19 Teknik Pengumpulan Data ..........................................

  F.

  20 Teknik Analisis Data .................................................

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kategori Penskoran .....................................

  23 B. Hasil Penskoran ..........................................................

  30 C. Analisis Hasil Penelitian .............................................

  34 D. Analisis Kebutuhan…………………………………...

  48 BAB V : PENUTUP A.

  Kesimpulan ...............................................................

  49 B. Saran- Saran…………………………………………..

  49 C. Penutup ......................................................................

  50 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Status Kelayakan, 21.

Tabel 4.1 : Deskripsi pensekoran aspek kelengkapan, 23Tabel 4.2 : Deskripsi pensekoran aspek keluasan, 24Tabel 4.3 : Deskripsi pensekoran aspek kedalaman, 25Tabel 4.4 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan akademik, 26Tabel 4.5 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan personal, 26Tabel 4.6 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan sosial, 27Tabel 4.7 :Deskripsi pensekoran aspek kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu, 28

  Tabel 4. 8 : Deskripsi pensekoran aspek fitur terkini/aktual, 29 Tabel 4.9 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel I, 30.

Tabel 4.10 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel II, 31.Tabel 4.11 : Penskoran Instrumen Kelayakan Isi Buku Sampel I (Marthen Kanginan), 32.Tabel 4.12 : Penskoran Instrumen Kelayakan Isi Buku Sampel II (Mikrajuddin Abdullah), 33.Tabel 4.13 : Pembahasan Hasil Penskoran SK dan KD Buku Sampel I (Marthen Kanginan), 34.Tabel 4.14 : Pembahasan Hasil Penskoran SK dan KD Buku Sampel II

  (Mikrajuddin Abdullah), 38

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Skema Analisis Data, 20

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Instument Kelayakan Isi Lampiran 3 : Instrument Kesesuaian SK dan KD Lampiran 2 : Piagam PASSKA Lampiran 3 : Piagam KKN Lampiran 4 : Surat Keterangan Ko. Kurikuler Lampiran 5 : Nilai Ko. Kurikuler Lampiran 6 : Surat Keterangan Bebas Laboratorium Lampiran 7 : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran 8 : Miniatur Buku Sampel I Lampiran 9 : Miniatur Buku Sampel II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

  pembangunan sosial budaya dan ekonomi negara. Kemajuan pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan fasilitas lembaga pendidikan yang merupakan fasilitas dalam memperlancar tujuan pendidikan. Sehingga pendidikan ditantang untuk segera meningkatkan mutunya dengan menyesuaikan dengan kurikulum, mengembangkan silabus, standar kompetensi serta memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi ajarnya. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang fenomena kegiatan alam dan segala sesuatu yang mengalami proses perubahan suatu keadaan dan kondisi materi.

  Pengajaran IPA terutama Fisika di SMA baik secara tradisional maupun modern tidak dapat dipisahkan dari adanya buku pelajaran ilmu Fisika yang memenuhi syarat akademik. Namun banyak guru Fisika yang masih menggunakan buku pelajaran fisika dengan kurikulum lama, sementara sekarang kurikulum sudah berganti menjadi KTSP. Oleh karena itu dikhawatirkan rendahnnya prestasi pelajar di bidang Fisika dipengaruhi oleh salahnya pemilihan buku pelajaran Fisika yang sesuai dengan kurikulum pada saat ini.

  Buku merupakan salah satu sumber belajar yang penting bagi guru dan peserta didik. Tapi apakah kegunaan buku pelajaran tersebut sudah bisa menjawab semua kesulitan siswa dalam memecahkan semua masalah –masalah Fisika ?. Sekarang ini sudah relatif banyak beredar buku pelajaran fisika khususnya buku teks pelajaran Fisika yang merupakan buku pedoman bagi para guru dan peserta didik. Dengan banyaknya penerbit dan pengarang buku teks pelajaran Fisika sangat dimungkinkan terjadinya banyak sekali perbedaan bahasa maupun segala sesuatunya yang bisa mempengaruhi pemahaman peserta didik. Bahkan bisa dikhawatirkan banyak buku yang kurang atau tidak layak digunakan peserta didik dan guru karena tidak sesuai dengan aturan kelayakan buku teks pelajaran Fisika yang ditentukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Dalam rangka melakukan pengawasan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah melalui standarisasi buku teks pelajaran, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ( Permen ) Nomor 11 tahun 2005 tentang pentingnya buku

  1

  teks pelajaran bagi peserta didik. Upaya meningkatkan mutu pendidikan merupakan tugas pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan intelektual warga negara Indonesia yang meliputi olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk bersaing di

  2

  taraf Internasional. Mampu memenuhi kebutuhan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman dan persaingan di dunia pendidikan internasional.

  Mata pelajaran Fisika (Sains) masih dianggap sulit oleh sebagian peserta

  3 didik. Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah (SMA).

  Hal ini ditunjukkan disetiap ujian akhir semester Fisika selalu berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini menjadi indikator bahwa perangkat pendidikan yang penting adalah buku yang menjadi sumber utama dalam proses belajar mengajar, khususnya buku teks pelajaran yang dipakai peserta didik. Kepentingan buku teks pelajaran menjadi bertambah, ketika kita melihat kenyataan di lapangan bahwa guru masih mengandalkan buku teks pelajaran lama sebagai pedoman bahan mengajar.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika, masih banyak ditemukan kesalahan konsep dalam berbagai buku teks pelajaran Sains khususnya Fisika. Hal ini menjadi sangat buruk ketika guru tidak bisa menyikapi dengan benar yaitu sesuai dengan SK dan KD pada kurikulum saat ini yaitu KTSP.

  Kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, justru malah terjadi pada buku acuan yang digunakan murid ketika menerima materi yang 1 2 Pudji Muljono, Buletin BSNP Vol. II/No. 1/Januari 2007, hlm. 14 Redaksi Sinar Grafika, Permendiknas 2006 Tentang SI dan SKL, cet. 2 (Jakarta:Sinar

  Grafika, 2006) hlm.3. 3 Ratna Wati, Analisis Keakuratan Materi Buku Ajar Fisika SMP Se Kota Semarang, Skripsi tidak diterbitkan, UNNES, 2008 hlm.2 disampaikan oleh guru. Karena besarnya pengaruh buku teks sebagai buku acuan wajib, yang bisa menjerumuskan peserta didik dalam pemahaman konsep materi pelajaran, maka buku teks seyogyanya memiliki kualitas baik, yang memenuhi

  4 kriteria standar tertentu.

  Pendidikan sains di indonesia lebih menekankan pada abstract

  conceptualization dan kurang mengembangkan active experimentation padahal

  5

  seharusnya keduanya seimbang secara proporsional. Hal ini juga tercermin dalam buku teks yang belum bisa menyeimbangkan untuk bisa mengembang secara konsep dan juga secara eksperimen. Selain itu, kelemahan dalam dunia pendidikan lebih diasosiasikan dengan kualitas guru sebagai penyampai materi pembelajaran utama. Namun untuk keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan guru semata tapi juga kerjasama atas segala aspek yang berhubungan yaitu sekolah, guru dan peserta didik yang semuanya harus saling mendukung

  

6

  agar tercapainya hasil belajar yang baik. Ada variable-variabel lain yang tidak kalah pentingnya, seperti alat pembelajaran, sarana dan prasarana dan juga sumber belajar.

  Dari berbagai data yang ditemukan dapat disimpulkan menjadi latar belakang masalah yang harus dicari solusinya dengan melalui penelitian ini yaitu dengan menguji KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA sehingga buku teks yang telah diuji dapat diakui layak dan dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi peserta didik.

  Sebuah buku teks tidak hanya dapat ditelaah dari segi nilai yang terkandung di dalamnya, melainkan juga dapat ditelaah dari segi jangkauan materinya. Buku teks merupakan salah satu komponen dari alat-alat pengajaran

  7

  yang menentukan kualitas pendidikan. Sehingga peserta didik wajib mempunyai 4 Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, Bulletin BSNP, vol.

  II/No.1/Januari 2007 hlm.14 5 6 Ratna Wati, Analisis Keakuratan Materi Buku Ajar Fisika SMP Se Kota Semarang, hlm. 3 7 Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, hlm.14 Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD, 2009),

  Fisika Baru Untuk SMA, hlm. 1 buku teks untuk membantu proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi hasil belajar. Dengan meningkatnya prestasi belajar peserta didik akan sebagai indikator meningkatnya mutu pendidikan.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kelayakan isi buku teks pelajaran Fisika SMA yang meliputi : 1.

  Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran dan kebutuhan peserta didik.

  2. Substansi keilmuan dan life skills.

  3. Wawasan untuk maju dan berkembang C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan status kelayakan isi buku teks pelajaran fisika yang digunakan sebagai buku acuan wajib dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

  • – Dengan tercapainya penelitian tersebut, maka akan dapat diketahui buku buku teks pelajaran Fisika SMA yang benar
  • –benar layak digunakan. Manfaat penelitian ini antara lain adalah: 1.

  Guru dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih buku teks pelajaran Fisika SMA untuk proses belajar mengajar.

2. Peserta didik dapat menambah referensi buku teks pelajaran Fisika yang dapat menunjang keberhasilannya dalam belajar ilmu Fisika.

  3. Sebagai bahan evaluasi bagi pengarang/penerbit yang telah diterbitkan sebelumnya dan menjadi bahan pertimbangan melakukan revisi untuk penerbitan selanjutnya.

  • –KOTA SEMARANG, JURUSAN
  • –KOTA SEMARANG sebagai acuan obyek permasalahan, hanya perbedaannya terletak

  5 BAB II

  LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

  Penelitian adalah kegiatan yang memerlukan banyak pendapat sebagai acuan masalah yang terjadi pada masalah sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya merupakan refrensi yang berguna sebagai bahan pertimbangan pada penelitian ini. Penelitian yang relevan sebagai bahan pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: 1.

  Skripsi dari Ratna Wati (4201404078) tentang ANALISIS KEAKURATAN

MATERI BUKU AJAR FISIKA SMP SE

  FISIKA, FAKULTAS MIPA UNNES, 2008. Penelitian ini bertujuan menentukan keakuratan materi buku ajar fisika SMP se-Kota Semarang. Penelitian ini meliputi : tingkat akurasi fakta, tingkat akurasi konsep, tingkat akurasi teori, tingkat akurasi prosedur. Hasil penelitian tersebut menyatakan tingkat keakuratan materi buku ajar fisika SMP menjulang tinggi, berarti buku tersebut sesuai dengan deskripsi BSNP tentang keakuratan materi.

2. Penelitian Pudji Mulyono tentang KEGIATAN PENILAIAN BUKU TEKS

  PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH , Bulletin BSNP

  Vol. II/No. 1/Januari 2007. Penelitian ini bertujuan mendapatkan instrumen penilaian buku teks. Hasil penelitian tersebut berupa instrumen meliputi: komponen penelitian buku teks, prosedur dan kriteria penilaian.

  Penelitian kelayakan isi buku teks pelajaran merupakan perpaduan dua masalah dari dua penelitian sebelumnya, penelitian Ratna Wati tentang

  ANALISIS KEAKURATAN MATERI BUKU AJAR FISIKA SMP SE

  pada obyek penelitiannya yaitu buku teks pelajaran fisika SMA. Hasil instrumen yang diciptakan pada penelitian Pudji Mulyono tentang KEGIATAN

  PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH merupakan bahan pertimbangan dalam menilai buku teks pada penelitian kelayakan buku teks pelajaran fisika. Namun peneliti hanya mengambil salah satu komponen dari empat komponen instrument yang dihasilkan penelitian tersebut yakni komponen kelayakan isi.

B. Kerangka Teoritik 1. Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar

  Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar merupakan sumber yang digunakan peserta didik untuk menambah informasi tentang materi pelajaran. Oleh karena itu dalam penentuan sumber belajar diperlukan cara yang tepat yaitu dengan memilih sumber belajar yang relevan dengan materi yang akan dipelajari. Bahan pelajaran adalah substansi

  8

  yang akan disampaikan pada proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan bahan pelajaran yang baik maka harus bisa memilih sumber belajar yang baik juga.

b. Fungsi Sumber belajar

1) Untuk memotivasi peserta didik yang rendah semangat belajarnya.

  2) Dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran , menjadi daya dukung kegiatan pengajaran. Misalnya dengan cara memperluas atau memperjelas pelajaran dengan sumber belajar yang relevan.

  3) Dalam rangka mendukung program pengajaran yang melibatkan aktifitas penyelidikan. Misalnya suatu sumber belajar yang dapat 8 diobservasi, dianalisis, diidentifikasi, didata dan sebagainya.

  Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2006), Cet. 3, hlm. 43

  6

  4) Penggunaan sumber belajar dapat membantu pemecahan suatu masalah

  5) Untuk mendukung pengajaran presentasi. Misalnya: penggunaan alat, pendekatan, metode, strategi pengajaran, dan sebagainya.

  6) Pengembangan bahan ajar secara ilmiah dan obyektif. Mendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis. Meningkatkan keberhasilan pembelajaran, karena peserta didik dapat belajar lebih cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran.

  7) Membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang efektif.

c. Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak

  Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan diketemukannya alat cetak, maka lahirlah sumber belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum pernah ada sebelumnya. Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya perubahan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran. Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem instruksional. Dan sumber belajar cetak yang digunakan sebagai acuan utama proses belajar mengajar adalah buku teks pelajaran.

2. Buku Teks

  Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib yang digunakan di sekolah yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan cabang ilmu tertentu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan teknologi. Dengan ketersediaan

  7 buku teks tersebut peserta didik dituntut untuk rajin membaca seperti yang tercantum pada al- Quran surat Al- Alaq ayat 1

       

  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan

  9

  (QS. Al-Alaq: 1) Menurut Permen Nomor 11 Tahun 2005 buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar 10 . nasional pendidikan Buku teks (text-book) dapat diartikan sebagai sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasarkan

  11

  bidang ilmu tertentu. Buku teks mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Buku merupakan salah satu sumber ilmu dan setiap umat manusia wajib berilmu untuk dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat, berdasarkan pendapat Imam Ghozali pada Kitabnya Ihya Ulumudin.

  12 Abu Darda’ r.a berkata, “Jadilah orang yang berilmu, atau belajar atau

  orang yang mendengar ilmu dan janganlah jadi orang ke tempat (tak termasuk salah seorang dari yang tiga tadi) maka binasalah engkau ”.

  9 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2005), hlm. 597 10 Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks, Bulletin BSNP, vol. II/No.1/Januari 2007 hlm.17 11 Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks

  

Fisika Baru Untuk SMA, Tesis diseminarkan (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan

Fisika UAD, 2009), hlm.3 12 Imam Ghazali, Ihya Ulumudin, (Semarang: Usaha Keluarga, t.th), hlm. 10.

  8

1) Siswa tidak perlu mencatat semua penjelasan guru.

13 Dengan demikian, fungsi buku teks adalah membantu kelancaran

b. Keterbacaan Buku Teks

  3) Keterpahaman berhubungan dengan karakteristik kata kalimat dan gaya bahasa.

  Fisika Baru Untuk SMA, hlm.4

  

Fisika Baru Untuk SMA, Tesis diseminarkan (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan

Fisika UAD, 2009), hlm.3 14 Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks

  Tujuan penilaian buku teks adalah untuk memastikan bahwa buku-buku teks yang akan digunakan di sekolah-sekolah benar- benar layak pakai dan memenuhi standar nasional. Peraturan 13 Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks

   Penilaian Buku Teks

  14 c.

  9 a.

   Tujuan Dan Fungsi Buku Teks

  1) Kemudahan yang berhubungan dengan bentuk, ukuran dan kerapatan tulisan.

  Keterbacaan merupakan seluruh unsur yang ada dalam buku teks yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembaca dalam memahami materi yang dibacanya. Faktor yang mempengaruhi keterbacaan ada tiga hal yaitu:

  proses belajar mengajar di sekolah, sehingga tujuan kurikulum disekolah yang bersangkutan dapat tercapai seperti yang diharapkan.

  4) Guru tidak perlu menjelaskan semua materi pelajaran yang terdapat pada buku teks, melainkan hanya menerangkan sebagian materi pelajaran yang diperkirakan sulit dipahami siswa.

  3) Siswa dapat menyiapkan diri di rumah dalam rangka mengikuti pelajaran di sekolah keesokan hari.

  2) Guru mempunyai waktu tatap muka yang relatif lebih lama dibanding bila siswa harus mencatat.

  Di dalam proses belajar mengajar di kelas, ketersediaan buku teks sangat diperlukan oleh guru dan murid. Tujuan penggunaan buku teks di sekolah adalah sebagai berikut:

  2) Kemenarikan yang berhubungan dengan minat pembaca, kepadatan ide bacaan, dan gaya tuisan.

  perundang-undangan yang melandasi penilaian buku teks pelajaran adalah sebagai berikut: 1)

  Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) Pasal 43 ayat (3) menyatakan bahwa “standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di perpustakaan satuan pendidikan”. Selanjutnya pasal yang sama ayat

  (4) menyatakan bahwa “Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik”. Lebih lanjut Pasal 43 ayat (5) menyataka n bahwa”Kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri

  ”. 2)

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang buku teks pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa ”Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”. Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa “Buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kelayakan buku dinilai berdasarkan empat aspek pokok yaitu: isi, metodologi, kebahasaan, dan desain grafis. Penilaian seberapa jauh sekolah memenuhi standar buku dilaksanakan sebagai bagian dari akreditasi sekolah oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS) yang ada

  10 di kabupaten/kota dan menjalankan akreditasi sekolah secara berkala dengan instrument standar nasional.

d. Komponen Penilaian Buku Teks

  Komponen buku teks pelajaran meliputi empat komponen, dan dilaksanakan dengan dua tahap pokok. Ke-empat komponen tersebut adalah:

  1) Kelayakan Isi

  Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa sub komponen atau indikator sebagai berikut: a)

  Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat yaitu kesesuaian isi buku teks tersebut dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat.

  b) Substansi keilmuan dan life skills yaitu kandungan keilmuan atau Gaya keilmuan dan kecakapan hidup yang terdapat pada isi buku teks pelajaran tersebut.

  c) Wawasan untuk maju dan berkembang adalah suatu ajakan kepada peserta didik untuk berpikir lebih maju dan berkembang, ajakan ini terlihat pada contoh masalah yang disajikan pada buku tersebut yaitu memuat contoh yang merupakan konteks masalah masa kini atau konteks yang teknologi pada saat ini sehingga peserta didik berpikir lebih maju untuk kemajuan teknologi berikutnya.

  d) Keberagaman nilai-nilai sosial adalah merupakan nilai yang terkandung dari beberapa contoh soal, konteks masalah yang bisa mengajak peserta didik untuk bisa menjadi pakar yang bisa membantu di kehidupan masyarakat. Hal ini dapat terlihat pada contoh soal dan konteks masalah yang mengangkat masalah sehari-hari, sehingga jika peserta didik bisa mengatasi masalah tersebut peserta didik bisa sebagai pakar yang dibutuhkan di masyarakat. Contoh: tentang kelistrikan, tentang

  11 dinamo pompa air dan lain sebagainya. 2)

  Kebahasaan Komponen kebahasaan ini diuraikan menjadi beberapa sub komponen atau indikator sebagai berikut: a)

  Keterbacaan yaitu tingkatan bahasa yang bisa memahamkan pembaca dalam mempelajari buku teks tersebut.

  b) Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar c)

  Logika berbahasa yaitu kesesuaian bahasa logika yang digunakan untuk memahamkan pembaca. 3)

  Penyajian Komponen penyajian ini di uraikan menjadi beberapa sub komponen atau indikator sebagai berikut:

a) Teknik yaitu bagaimana teknik penyajiannya.

  b) Materi yaitu bagaimana buku teks tersebut dalam menyajikan materi.

  c) Pembelajaran yaitu bagaimana alur proses pembelajaran yang dimiliki buku teks tersebut.

  4) Kegrafikaan

  Komponen kegrafikaan ini diuraikan menjadi beberapa sub komponen atau indikator sebagai berikut: a)

  Ukuran / format buku

  b) Desain bagian kulit

  c) Desain bagian isi

  d) Kualitas kertas

  e) Kualitas cetakan

  15

  f) Kualitas jilidan

  Menurut aturan BSNP kegiatan penilaian buku teks pelajaran 15 dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut :

  Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks, Bulletin BSNP, vol. II/No. 1/Januari 2007 hlm.21

  12

16 Buku teks pelajaran yang dinyatakan lulus atau layak akan melanjutkan ke seleksi tahap kedua.

  13 Tahap pertama menggunakan instrumen 1 (Kelayakan Isi dan Kelayakan Penyajian), dengan tahapan sebagai berikut:

  4) Menganalisis data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

  2/Agustus 2010, hlm. 15 17 Kaharuddin Arafah, Kegiatan Penilaian Buku Teks Agama, hlm. 15

  Menganalisis buku teks adalah salah satu cara agar kita mengetahui sejauh mana kwalitas buku teks yang kita pakai pada sistem 16 Kaharuddin Arafah, Kegiatan Penilaian Buku Teks Agama,Bulletin BSNP, Vol. V/No.

  17 Buku teks pelajaran yang dinyatakan lulus (L) direkomendasikan kepada Menteri untuk ditetapkan melalui Peraturan Menteri.

  6) Menetapkan kelulusan dengan kategori lulus (L), atau lulus dengan perbaikan (LP), atau tidak lulus (TL).

  5) Mencetak profil hasil penelaahan buku teks pelajaran dan Interpretasinya.

  3) Memverifikasi data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

  1) Menelaah dan memberikan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

  2) Merekam data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

  1) Menelaah dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

  Kegiatan penilaian tahap kedua menggunakan instrumen 2 (Kelayakan Penyajian dan Kelayakan Bahasa) dan instrumen 3 (Kelayakan kegrafikaan) dengan tahapan sebagai berikut:

  5) Menetapkan kelulusan dengan kategori lulus (L) atau tidak lulus(TL).

  4) Menganalisis data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

  3) Memverifikasi data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

  2) Merekam data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

e. Kriteria Buku Teks Yang Baik

  pembelajaran. Buku teks memiliki peranan penting bagi guru dan siswa selain sebagai bahan acuan pembelajaran dan sebagai sarana untuk membantu belajar siswa. Buku teks pula membantu siswa untuk memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan memahaminya. Buku teks yang baik haruslah menarik dan mampu merangsang minat siswa untuk termotivasi belajar. Dengan buku yang menarik siswa akan mau belajar dan tertarik untuk memahami materi pembelajaran.

  Teori yang dipakai untuk menganalisis berdasarkan Greene dan Petty yang memaparkan 10 kriteria cara penulisan buku yang tergolong berkualitas dan baik. Buku teks yang mampu membimbing siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran. Dari analisis satu bab buku tersebut dapat kita ketahui apakah buku teks tersebut bermanfaat bagi pembelajaran siswa dan guru serta mampu memandu siswa untuk memahami materi pembelajaran.

  Berdasarkan pendapat Greene dan Petty terdapat 10 kriteria yang harus dipenuhi untuk buku teks yang berkualitas, yaitu: 1)

  Buku teks harus menarik minat anak-anak 2)

  Buku teks harus mampu memberi motivasi bagi siswa 3)

  Buku teks juga harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa-siswanya 4)

  Buku teks seyogyanya harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik 5)

  Buku teks juga haruslah berhubungan erat dengan pelajaran- pelajaran lainnya 6)

  Buku teks juga harus menstimulasi, merangsang aktivitas- aktivitas pribadi para siswa 7)

  Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar

8) Buku teks juga harus mempunyai sudut pandang yang jelas.

  9) Selain itu buku teks haruslah mampu memberi pemantapan penekanan nilai-nilai anak dan orang dewasa.

  10) Buku teks harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi

  18 18 para siswa dan pemakaiannya. http://Mamadena.blogspot.com akses 20 Desember 2011, jam 17:16

  14

  f.

  

Perbedaan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks Fisika Baru

Untuk SMA

  Buku teks merupakan sumber belajar yang berbentuk cetak. Dalam penerbitannya buku teks mempunyai waktu yang berbeda- beda, sehingga materi contoh yang dimuat dalam buku teks fisika adalah materi atau contoh yang sesuai dengan perkembangan kehidupan sehari-hari. Keadaan ini membuat perbedaan buku teks fisika lama dengan buku teks fisika baru untuk SMA khususnya sangat jelas terlihat dan akan terjadi.

  Perbedaan ini terlihat pada konteks masalah yang disajikan pada buku teks tersebut, misalnya karena zaman dulu alat transportasi hanya ada mobil maka contoh yang diberikan adalah mobil, namun zaman sekarang sudah ada mobil listrik maka contoh yang diberikan adalah mobil listrik. Dari perbedaan tersebut dapat sebagai wacana, bahwa semakin maju perkembangan teknologi dan budaya di kehidupan sehari-hari maka buku teks yang akan datang akan lebih rinci, dalam dan luas dalam menyajikan konteks dan masalah kejadian fisika yang berhubungan dengan aplikasi prinsip fisika pada kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan hasil penelitian Hery Kustanto dan A Hinduan Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD Yogyakarta tentang “Kecenderungan Buku Teks Lama Dan Buku Teks Baru Untuk SMA” yang diseminarkan pada seminar nasional fisika dan pembelajarannya di UKSW Salatiga tahun 2009. Menunjukkan bahwa baik buku baru maupun buku lama secara keseluruhan mempunyai tingkat keterbacaan yang termasuk kategori sedang. Walaupun demikian buku-buku lama mempunyai tingkat keterbacaan yang secara signifikan lebih tinggi dibanding dengan buku-buku baru.

  Materi fisika pada buku teks fisika baru cenderung lebih terstrukutur dibandingkan dengan buku-buku fisika lama. Hal itu terlihat dari pembagian materi pada kedua buku tersebut. Buku-buku teks fisika lama lebih menekankan pada aspek deskriptif fenomenal sehingga materinya menyebar. Hal ini terlihat pada karakteristik dua buku tersebut

  15

19 Bentuk penyajian buku-buku fisika baru lebih menarik dibanding

3. Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP) a. Tentang BSNP

  16 yaitu pada contoh penerapan prinsip-prinsip fisika pada alat-alat yang ada dalam kehidupan sehari-hari pada buku teks fisika lama lebih baik dari pada buku-buku fisika baru.

  dengan buku-buku fisika lama, hal ini terlihat berdasarkan sajian gambar yang full color, kualitas kertas dan warna kertas yang lebih menarik. Desain cover yang baik membuat tampilan buku- buku teks fisika baru lebih terlihat menarik.

  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan lembaga mandiri, profesional, dan independen yang mengemban misi untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi pelaksanaan standar nasional pendidikan.

b. Tugas & Kewenangan BSNP bertugas membantu Menteri

  

Pendidikan Nasional dan memiliki kewenangan untuk:

  1) Mengembangkan Standar Nasional Pendidikan. 2) Menyelenggarakan ujian nasional. 3)

  Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan pemerintah daerah dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan. 4)

  Merumuskan kriteria kelulusan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. 5)

  Menilai kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran.

  20 Untuk menilai kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan

  buku teks pelajaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Pusat Perbukuan (PUSBUK) akan melakukan revisi terhadap buku teks pelajaran yang telah ditelaah berdasarkan pengaduan dari masyarakat. 19 Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks