Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Pengguna Twitter Tentang Pemberian Informasi Pribadi dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

  

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1120-1129 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Pengguna Twitter

Tentang Pemberian Informasi Pribadi dengan Menggunakan Metode

Structural Equation Modeling (SEM)

1

2

3 Mega Noviany , Ari Kusyanti , Andi Reza Perdanakusuma

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: 135150401111082@ub.ac.id, ari.kusyanti@ub.ac.id , andireza@ub.ac.id

  

Abstrak

  merupakan salah satu media sosial yang sedang diminati oleh banyak orang di Indonesia karena

  Twitter

twitter dapat mempermudah pengguna untuk berinteraksi dengan pengguna lain melalui komputer

  ataupun mobile. Saat ini banyaknya pengguna yang memberikan informasi terlalu banyak pada media sosial karena mereka tidak peduli terhadap masalah privasi dan keamanan pada media sosial yang digunakan. Selain itu pihak dari twitter menyatakan adanya pencurian data berupa informasi pribadi dari jutaan pengguna twitter di seluruh dunia. Sikap pengguna ketika memberikan informasi pribadi pada

  

twitter pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor

  yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter tentang pemberian informasi pribadi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 241 pengguna yang memberikan informasi pribadi pada twitter dengan rentang usia 16-25 tahun yang berada di Indonesia. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling. Hasil dari penelitian ini menunjukan faktor yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter tentang pemberian informasi pribadi adalah trust in provider. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya kecocokan model dalam menganalisis penelitian ini karena nilai dari Goodness of Fit sesuai dengan kriteria.

  Kata kunci: twitter, security, privacy, trust, risk, attitude, structural equation modeling

Abstract

Twitter is one of social media that is liked by many people in Indonesia because twitter can make it

easier for the user to interact with other user through a computer or mobile. Currently many users who

give too much information on social media because they do not care about the privacy and security on

the social media used. In addition party from twitter stated the existence of data theft in the form of the

personal information of millions of Twitter users in the whole world. User attitude when providing

personal information on twitter certainly influenced by several factors. This research aims to determine

the factors that can affect the attitude of Twitter users toward the gift of personal information. The

sample used in this research as much as 241 Twitter users toward the gift of personal information with

aged 16-25 years in Indonesia. Data analysis methods in this research using Structural Equation

Modeling. The results of this research shows the factors that can affect the attitude of Twitter users

toward the gift of personal information is trust in provider. The results of this research also shows the

existence of the suitability of the models in analyzing this research because the value of the Goodness

of Fit in accordance with the criteria.

  Keywords: twitter, security, privacy, trust, risk, attitude, structural equation modeling

  salah satu media sosial yang memiliki banyak 1. pengguna di Indonesia karena Dick Costolo

   PENDAHULUAN

  yang merupakan CEO twitter menyatakan

  Twitter adalah media sosial yang digunakan

  pengguna twitter di Indonesia mencapai 50 juta oleh pengguna untuk berinteraksi dengan orang- (Wahyudi, 2015). Berdasarkan hasil penelitian orang yang berada di sekelilingnya dan orang- yang dilakukan oleh Chandra Marsono yang orang yang berada di seluruh dunia melalui merupakan Head of Digital Business Unit Dwi komputer ataupun mobile. Twitter merupakan

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

1120

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Sapta Group dengan responden yang berasal

  dari berbagai daerah di Indonesia berjumlah 3.891 orang, pengguna twitter sebagian besar berasal dari kalangan remaja seperti pelajar dan mahasiswa dengan rentang usia 16-25 tahun (Mufarida, 2016).

  Privasi didefinisikan sebagai kendali pengguna terhadap informasi pribadinya yang akan disebarkan maupun ditukarkan terhadap pengguna lain (Boyd, 2008).

  1. Privacy

  Variabel yang diteliti pada penelitian ini didapatkan dari beberapa variabel pada model penelitian sebelumnya.

  2.4 Definisi Variabel yang diteliti

  terhadap penyedia layanan pada media sosial yang digunakan. Sedangkan trust in member adalah kepercayaan pengguna terhadap pengguna lain.

  in provider adalah kepercayaan pengguna

  menguji tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi pengguna ketika mempublikasikan berbagai jenis informasi yang berhubungan dengan privasi. Variabel trust dari model penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu yaitu trust in member dan trust in provider. Trust

  Personal Information on Social Networks: An Empirical Investigation” bertujuan untuk

  Penelitian dari Buckel & Thiesse (2013) yang berjudul “Predicting The Disclosure of

  2.3 Model Penelitian Buckel & Thiesse (2013)

  trust , risk dan terdapat 5 hipotesis..

  “ bertujuan untuk menyelidiki dampak dari kesadaran dan kendali pengguna mengenai masalah privasi pada informasi dari situs media sosial dan untuk mengetahui dampak dari masalah privasi terhadap kepercayaan dan resiko ketika menggunakan media sosial. Terdapat lima variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu awareness, control, privacy concerns,

  Privacy concern Of Social Network Site Users In Taiwan

  Penelitian dari Kuo & Talley (2014) yang berjudul “An Empirical Investigation Of The

  2.2 Model Penelitian Kuio & Talley (2014)

  security, trust, attitude, intention dan terdapat 7 hipotesis.

  bertujuan untuk menguji sikap pengguna media sosial terhadap privasi dan keamanan dan dampaknya terhadap niat dengan berfokus pada bagaimana peran kepercayaan memengaruhi sikap dan perilaku pengguna. Terdapat lima variabel pada model penelitian ini yaitu privacy,

  “The Effects of Trust, Security and Privacy in Social Networking: A Security-Based Approach to Understand the Pattern of Adoption”

  Penelitian dari Shin (2010) yang berjudul

  in provider , trust in member, risk dan attitude.

  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter tentang pemberian informasi pribadi dengan menggunakan beberapa variabel dari model penelitian dari Shin (2010), Kuo & Talley (2014) dan Buckel & Thiesse (2013). Penelitian ini menggunakan delapan variabel yaitu control, awareness, privacy, security, trust

  postif ataupun negatif yang didapatkan. Sikap pengguna ketika memberikan informasi pribadi pada twitter pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor.

  twitter meskipun telah mengetahui dampak

  Saat ini banyaknya pengguna yang memberikan informasi terlalu banyak pada media sosial karena mereka tidak peduli terhadap masalah privasi dan keamanan pada media sosial yang digunakan. Pengguna hanya percaya terhadap media sosial yang digunakan sehingga mereka tertipu terhadap keamanan dari media sosial tersebut (Dwyer, et al., 2007). Disisi lain pengguna tidak sadar terhadap penyedia layanan yang mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi dari pengguna tanpa memberitahu pengguna terlebih dahulu (Milne, 2010 disitasi dalam Kuo & Talley, 2014). Selain itu pihak dari twitter menyatakan adanya pencurian data pribadi dari jutaan pengguna twitter di seluruh dunia (Jemadu, 2016). Hal tersebut dapat menimbulkan resiko bagi pengguna karena informasi pribadi pengguna telah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Sikap dari pengguna digunakan untuk menentukan apakah pengguna akan tetap memberikan informasi pribadi pada

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Model Penelitian Shin (2010)

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2.

  2.5 Structural Equation Modeling Security

  Keamanan mengacu pada persepsi SEM (Structural Equation Modeling) pengguna terhadap keamanan pada media sosial merupakan teknik analisis yang digunakan yang didefinisikan sebagai sejauh mana untuk menghubungkan antara model pengguna percaya terhadap media sosial yang pengukuran dan model struktural menjadi uji digunakan bersifat aman sehingga tidak akan statistik yang simultan (Hoe, 2008). SEM menimbulkan resiko seperti hal yang dapat berfungsi untuk memperkirakan hubungan antar merugikan pengguna (Shin, 2010). variabel yang bersifat multiple relationship dimana hubungan ini dibentuk didalam model

  3. Awareness

  struktural. Model struktural adalah hubungan Kesadaran merupakan suatu keadaan ketika antara variabel dependent dan independent. pengguna memperkirakan bagaimana cara kerja

  SEM juga berfungsi untuk menggambarkan dari informasi pribadi yang telah disebarkan sebuah pola yang berhubungan antara variabel pada media sosial (Maholtra et al., 2004). laten dan variabel indikator. SEM dapat 4.

   Control digunakan untuk menguji model bertingkat.

  Kontrol merupakan suatu keadaan ketika 3.

   METODOLOGI

  pengguna mengendalikan informasi yang telah dikirim pada media sosial karena pengguna Metodologi penelitian menjelaskan tentang percaya terhadap pihak yang dapat mengelola tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini. informasinya (Xu et al., 2011).

  Gambar 1 merupakan alur dari penelitian ini.

  5. Trust in Provider

  Kepercayaan penyedia layanan yang dimaksud adalah ketika pengguna memilih untuk menyampaikan informasi pribadi ke penyedia layanan media sosial maka pengguna harus peduli tentang kebijakan dan integritas yang ada pada penyedia layanan media sosial yang telah dipilih (McKnight et al., 2002 disitasi dalam Buckle & Thiesse, 2013).

  6. Trust in Member

  Kepercayaan pengguna lain disebabkan oleh ketakutan pengguna terhadap hal yang dapat dilakukan oleh pengguna lain seperti mengomentari foto dari pengguna sehingga pengguna beranggapan negatif terhadap pengguna lain (Ridings et al., 2002 disitasi dalam Buckle & Thiesse, 2013).

  Gambar 1 Alur Penelitian 7.

   Risk

  3.1 Skala Pengukuran

  Resiko merupakan kepercayaan pengguna terkait dengan keuntungan atau kerugian yang Skala pengukuran yang digunakan untuk didapatkan ketika menggunakan media social kuisioner dari penelitian ini menggunakan skala (Mayer et al., 1995). likert. Skala yang digunakan pada penelitian ini 8.

   Attitude

  menggunakan 5 poin berdasarkan rekomendasi dari Shin (2010) yaitu dengan skala 1 sampai 5 Sikap adalah perasaan seseorang ketika dimana skala 1 merupakan Sangat Tidak Setuju menerima ataupun menolak suatu perilaku yang dan skala 5 merupakan Sangat Setuju. baik ataupun buruk (Fishbein & Ajzen,1975).

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

  3.2 Teknik Sampling

  Thiesse (2013) dan Kuo & Talley (2014)

  H13 Adanya pengaruh negatif dari trust in member terhadap risk pada twitter Buckel &

  Buckel & Thiesse (2013) dan Kuo & Talley (2014)

  Shin (2010) dan Yang & Ahn (2016) H12 Adanya pengaruh negatif dari trust in provider terhadap risk pada twitter

  Shin (2010) dan Linkck et al (2006) H11 Adanya pengaruh positif dari security terhadap attitude pada twitter

  Shin (2010) dan Linkck et al (2006) H10 Adanya pengaruh positif dari security terhadap trust in member pada twitter

  Shin (2010) dan Hoffman et al. (1999) H9 Adanya pengaruh positif dari security terhadap trust in provider pada twitter

  Kuo & Talley (2014) dan Slyke et al. (2006) H8 Adanya pengaruh positif dari privacy terhadap attitude pada twitter

  Shin (2010) dan Slyke et al. (2006) H7 Adanya pengaruh positif dari privacy terhadap risk pada twitter

  Shin (2010) dan Slyke et al. (2006) H6 Adanya pengaruh positif dari privacy terhadap trust in member pada twitter.

  Shin (2010) dan Flavian & Guinaliu (2006) H5 Adanya pengaruh positif dari privacy terhadap trust in provider pada twitter.

  Kuo & Talley (2014) dan Culnan (1995) H4 Adanya pengaruh positif dari privacy terhadap security pada twitter.

  H3 Adanya pengaruh positif dari awareness terhadap privacy pada twitter.

  Buckel & Thiesse (2013) dan Krasnova et al. (2010)

  Kuo & Talley (2014) dan Xu et al. (2011) H2 Adanya pengaruh negatif dari control terhadap risk pada twitter.

  H1 Adanya pengaruh negatif dari control terhadap privacy pada twitter

  Teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 241 pengguna twitter karena penggunaan data pada SEM yang baik berkisar 100 sampai 400 data (Hair, et al., 2010).

  3.3 Analisis Data

  Analisis data pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Analisis SEM terdiri dari: 1.

  Kecocokan keseluruhan model (overall

  model fit ) berfungsi untuk menjelaskan

  kekuatan ketika memprediksi sebuah model.

  2. Kecocokan model pengukuran (measurement model fit) berfungsi untuk pemeriksaan pada masing-masing variabel laten yang ada pada model.

  model fit ) berfungsi untuk menguji

  hubungan antar variabel yang sebelumnya dihipotesiskan sehingga dapat mengetahui apakah hubungan antar variabel dapat signifikan secara statistik atau tidak.

  Model yang digunakan pada penelitian ini merupakan model baru dengan menggunakan hipotesis dari penelitian yang sudah ada. Penelitian ini membutuhkan beberapa variabel yang digunakan untuk melakukan pengujian tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter dengan mengambil beberapa variabel dari model penelitian yang sudah ada. Gambar 2 mrerupakan model dari penelitian ini dengan menggunakan delapan variabel laten.

  Gambar 2. Model Penelitian

  Tabel 1 merupakan 16 hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini beserta referensi dari penelitian yang sudah ada.

  Tabel 1 Hipotesis Penelitian Hipotesis Referensi

3. Kecocokan model struktural (structural

4. HASIL

4.1 Model Penelitian

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer H14 Adanya pengaruh positif dari trust in provider terhadap attitude pada twitter

  Pengujian varian data digunakan untuk menguji data yang memiliki nilai yang sama. Dari 241 data ada 7 data yang tidak valid karena setiap data memiliki nilai yang sama semua sehingga data yang dianalisis ke tahap berikutnya sebanyak 234 data.

  Goodness of Fit yang akan digunakan dalam

  Terdapat beberapa indeks yang ada pada

  4.11 Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

  Pengujian kecukupan data digunakan mengetahui kecukupan data yang digunakan untuk analisis data. Dari pengujian kecukupan data dapat disimpulkan data yang digunakan pada penelitian ini dinyatakan cukup karena memiliki nilai KMO diatas 0,5 yaitu 0,844 (Field, 2009).

  4.10 Kecukupan Data

  Pengujian linearitas data digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya secara signifikan hubungan linear antara variabel-variabel yang digunakan pada penelitian. Dari pengujian linearitas, rata-rata data dapat dinyatakan linear karena memiliki nilai signifikasi dibawah 0,05 (Wiyono, 2011).

  4.9 Linearitas Data

  Pengujian homogenitas data digunakan untuk mengukur kecocokan homogen dari sampel yang didapatkan. Dari pengujian homogenitas, data dari penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang homogen karena seluruh indikator dari penelitian ini memiliki nilai signifikasi lebih besar dari 0,01(Gastwirth, et al., 2009).

  4.8 Homogenitas Data

  Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya dari populasi data yang telah didapatkan. Dari hasil pengujian normalitas, data dari penelitian ini dinyatakan normal karena hasil dari skewness dan kurtosis tidak ada yang memiliki nilai diatas 1,5 dan dibawah -1,5 (Tabachnick & Fidell, 2007).

  4.7 Normalitas Data

  Pengujian data outlier digunakan untuk menguji data yang memiliki nilai yang berbeda dengan data yang lainnya. Dari 234 data yang telah diuji, terdapat 21 data yang dikeluarkan sehingga data yang akan di analisis pada tahap pengujian berikutnya sebanyak 213 data.

  4.6 Data Outlier

  4.5 Varian Data

  Shin (2010) dan Papadopoulou (2007) H15 Adanya pengaruh dari trust in member terhadap attitude pada twitter Shin (2010) dan

  pada uji missing data tidak ada data yang dihapus karena tidak ada data yang kosong.

  data . Semua data terisi dengan lengkap sehingga

  Pengujian missing data digunakan untuk menguji data yang memiliki nilai yang kosong. Dari hasil penyebaran kuisioner sebanyak 241 data, tidak ada data yang kosong atau missing

  4.4 Missing Data

  Kuisioner dibagikan secara online kepada 241 pengguna yang memberikan informasi pribadi pada twitter dengan rentang usia 16-25 tahun yang berada di Indonesia kemudian yang mengirimkan hasil kuisioner yang telah diisi sebanyak 241 responden.

  4.3 Pengumpulan Data

  reliable dan tidak ada penghapusan indikator pada pengujian ini.

  dikatakan seluruh variabel laten dinyatakan

  Cronbach Alpha diatas 0,5 sehingga dapat

  reliabilitas seluruh variabel laten yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai

  Cronbach Alpha . Dari hasil pengujian

  Tahapan pilot study yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menyebar kuisioner kepada 30 orang kemudian akan dilakukan pengujian reliabilitas menggunakan nilai

  4.2 Pilot Study

  Papadopoulou (2007) H16 Adanya pengaruh negatif dari risk terhadap attitude pada twitter Rogers (2010) dan Linh (2009)

  pengujian ini. Hasil dari Goodness of Fit digunakan untuk menentukan apakah nilainya

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

4.12 Kecocokan Pengukuran Model (Measurement Model Fit)

  Tabel 3 Hasil Uji Structural Model Fit Hipo- tesis Hubu- ngan Penga- ruh C.R p- value

  pengaruh positif atau negatif dalam sebuah hipotesis (Linh, 2009). Tabel 3 adalah hasil dari pengujian structural model fit. Dari 16 hipotesis, hanya 6 hipotesis yang diterima, sedangkan hipotesis lainnya ditolak.

  weight digunakan untuk menentukan adanya

  Kecocokan model struktural pada penelitian ini menggunakan path analysis. Jika nilai dari CR > 1,96 dan p-value < 0,05 maka dapat menunjukan bahwa hipotesis tersebut dapat diterima (Chandio, 2011). Sedangkan nilai positif atau negatif dari standard regression

  4.13 Kecocokan Model Struktural (Strucutural Model Fit)

  Validitas diskriminan adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan indikator dari variabel laten yang berbeda seharusnya tidak berkolerasi tinggi. Pengujiannya dengan membandingkan nilai akar kuadrat pada AVE dengan nilai korelasi pada variabel laten yang lainnya. Dari pengujian validitas diskriminan, seluruh variabel laten dinyatakan valid karena seluruh nilai dari korelasi terhadap variabel yang lainnya memiliki nilai dibawah nilai dari akar kuadrat pada AVE. (Fornell & Larcker, 1981).

  konvergen, seluruh variabel laten dinyatakan valid karena memiliki nilai diatas 0,5 (Fornell & Larcker, 1981).

  2. Validitas Konstruk Validitas konvergen adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan indikator dari variabel yang sama harus berkolerasi tinggi. Pengujiaanya menggunakan nilai Average Variance Extracted (AVE). Dari pengujian validitas

  reliabilitas konstruk, seluruh variabel laten dinyatakan reliable karena memiliki nilai diatas 0,6 (Hair, et al., 2010).

  Composite Reliability (CR). Dari pengujian

  sudah memenuhi persyaratan atau tidak. Jika nilai belum memenuhi persyaratan maka harus melakukan modifikasi dari tiap indeks agar memenuhi persayarat sehingga dapat dikatakan model sesuai dengan data. Tabel 2 adalah nilai sebelum dan setelah dimodifikasi pada indeks

  (Chandio, 2011). Pada pengujian ini, seluruh variabel laten yang berhubungan dengan variabel manifes pada penelitian ini dinyatakan signifikan karena nilai dari factor loading, C.R dan p-value sesuai dengan kriteria yang ditentukan sehingga tidak ada penghapusan variabel yang tidak memenuhi.

  loading diatas 0,7, memiliki nilai C.R (critical ratio ) diatas 1,960 dan p-value dibawah 0,05

  Kecocokan pengukuran model yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis). Hubungan antara variabel laten dengan variabel manifes dapat diterima jika memiliki nilai factor loading diatas 0,5, lebih baik jika memiliki nilai factor

  Hair et al. (1992) 0,086 0,073

  Bentler & Bonnet (1980) 0,780 0,911 RMSEA < 0,08

  Bentler & Bonnet (1980) 0,689 0,847 CFI > 0,9

  (1995) 0,705 0,840 AGFI > 0,7 Chou (2015) 0,657 0,790 NFI > 0,8

  (1992) 2,576 2,121 GFI > 0,8 Seyal & Rafal

  < 3 Hair et al.

  2 /df

  Tabel 2 Nilai Goodness of Fit Indeks Krite- ria Referensi Nilai Sebelum di modifi- kasi Nilai Setelah di modifi- kasi

  Goodness of Fit.

  Ketera- ngan H1 CT  P Negatif 3,477 *** Ditolak H2 CT  R Negatif 1,826 0,068 Ditolak H3 AW  P Positif -0,020 0,984 Ditolak H4 P  SC Positif -3,461 *** Ditolak H5 P  TP Positif 2,791 0,005 Diterima H6 P  TM Positif 2,488 0,013 Diterima

1. Reliabilitas Konstruk

  Reliabilitas konstruk adalah sebuah pengujian yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat konsistensi dari sebuah indikator ketika mengukur variabel latennya. Pengujiannya menggunakan nilai dari

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer H7 P  R Positif 5,029 *** Diterima H8 P  A Positif 1,013 0,311 Ditolak H9 SC  TP Positif 8,151 *** Diterima H10 SC  TM Positif 6,288 *** Diterima

  H11 SC  A Positif -0,566 0,572 Ditolak H12 TP  R Negatif -1,747 0,081 Ditolak H13 TM  R Negatif 1,108 0,268 Ditolak H14 TP  A Positif 4,217 *** Diterima H15 TM  A Positif 0,556 0,578 Ditolak H16 R  A Negatif 0,704 0,481 Ditolak

  terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi pda twitter dapat memengaruhi kekhawatiran pengguna terhadap resiko yang didapatkan ketika memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat

  privacy dengan risk. Kekhawatiran pengguna

  7. Hipotesis 7 Hasil dari pengujian hipotesis H7 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  pengguna terhadap pengguna lain yang tidak akan menyalahgunakan informasi pribadinya yang telah dikirim pengguna pada twitter. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara privacy dengan trust in member sehingga hipotesis H6 diterima.

  twitter dapat memengaruhi kepercayaan

  pengguna terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi pda

  privacy dengan trust in member. Kekhawatiran

  6. Hipotesis 6 Hasil dari pengujian hipotesis H6 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  provider sehingga hipotesis H5 diterima.

  pengguna terhadap layanan yang telah disediakan oleh twitter akan menjaga datanya dengan aman. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara privacy dengan trust in

  twitter dapat memengaruhi kepercayaan

  pengguna terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi pada

  privacy dengan trust in provider. Kekhawatiran

  5. Hipotesis 5 Hasil dari pengujian hipotesis H5 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  yang menyatakan memberikan informasi pribadi pada twitter bersifat tidak aman sehingga menimbulkan resiko. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh positif antara privacy dengan security sehingga hipotesis H4 ditolak.

  twitter dapat memengaruhi perasaan pengguna

  pengguna terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi pada

  privacy dengan security . Kekhawatiran

  4. Hipotesis 4 Hasil dari pengujian hipotesis H4 menunjukkan adanya pengaruh negatif antara

5. PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan Hipotesis 1.

  pengguna untuk mengetahui cara kerja dari informasi pribadinya yang telah dikirim pada

  awareness dengan privacy . Kesadaran

  twitter tidak memengaruhi kekhawatiran

  mengendalikan informasi pribadi yang telah diberikan pada twitter dan mengetahui resiko yang didapatkan namun tidak ada pengaruh dari kendali pengguna terhadap informasi pribadinya yang telah dikirim pada twiter dengan kekhawatiran pengguna terhadap resiko yang didapatkan ketika memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh antara control dengan resiko sehingga hipotesis H2 ditolak.

  control dengan risk. Meskipun pengguna dapat

  2. Hipotesis 2 Hasil dari pengujian hipotesis H1 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  terhadap informasi pribadinya yang telah dikirim pada twitter dapat memengaruhi kekhawatiran pengguna terhadap kerugian yang didapatkan ketika tidak menerapkan kebijakan privasi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh negatif antara control dengan privacy sehingga hipotesis H1 ditolak.

  control dengan privasi. Kendali pengguna

  Hipotesis 1 Hasil dari pengujian hipotesis H1 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  pengguna terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh antara awareness dengan privacy sehingga hipotesis H3 ditolak.

  3. Hipotesis 3 Hasil dari pengujian hipotesis H3 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

  trust in member dengan risk. Kepercayaan

  security dengan attitude sehingga hipotesis H11 ditolak.

  12. Hipotesis 12 Hasil dari pengujian hipotesis H12 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  trust in provider dengan risk. Kepercayaan

  pengguna terhadap layanan yang telah disediakan oleh twitter akan menjaga datanya dengan aman tidak memengaruhi kekhawatiran pengguna terhadap resiko yang didapatkan ketika memebrikan informasi pribadi pada

  twitter . Jadi dapat disimpulkan tidak adanya

  pengaruh antara trust in provider dengan risk sehingga hipotesis H12 ditolak.

  13. Hipotesis 13 Hasil dari pengujian hipotesis H13 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  pengguna terhadap pengguna lain yang tidak akan menyalahgunakan informasi yang telah dikirim pengguna pada twitter tidak memengaruhi kekhawatiran pengguna terhadap resiko yang didapatka ketika memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh antara trust

  security dengan attitude. Perasaan pengguna

  in member dengan risk sehingga hipotesis H13 ditolak.

  14. Hipotesis 14 Hasil dari pengujian hipotesis H14 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  trust in provider dengan attitude. Kepercayaan

  pengguna terhadap layanan yang telah disediakan oleh twitter akan menjaga datanya dengan aman dapat memengaruhi sikap pengguna yang akan tetap memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara

  trust in provider dengan attitude sehingga hipotesis H14 diterima.

  15. Hipotesis 15 Hasil dari pengujian hipotesis H15 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  trust in member dengan attitude. Kepercayaan

  yang menyatakan twitter bersifat aman dalam melindungi informasi pribadinya sehingga tidak menimbulkan resiko tidak memengaruhi sikap pengguna yang akan tetap memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh antara

  11. Hipotesis 11 Hasil dari pengujian hipotesis H11 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  disimpulkan adanya pengaruh positif antara

  tidak memengaruhi sikap pengguna yang akan tetap memberikan informasi pribadi pada

  privacy dengan risk sehingga hipotesis H7 diterima.

  8. Hipotesis 8 Hasil dari pengujian hipotesis H8 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

  privacy

  dengan

  attitude

  . Kekhawatiran pengguna terhadap kerugian yang didapatkan jika tidak menerapkan kebijakan privasi pada

  twitter

  twitter . Jadi dapat disimpulkan tidak adanya

  trust in member sehingga hipotesis H10 diterima.

  pengaruh antara privacy dengan attitude sehingga hipotesis H8 ditolak.

  9. Hipotesis 9 Hasil dari pengujian hipotesis H9 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  security dengan trust in provider. Perasaan

  pengguna yang menyatakan twitter bersifat aman dalam melindungi informasi pribadinya sehingga tidak menimbulkan resiko dapat memengaruhi kepercayaan pengguna terhadap penyedia layanan pada twitter yang akan melindungi datanya dengan aman. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara

  security dengan trust in provider sehingga hipotesis H9 diterima.

  10. Hipotesis 10 Hasil dari pengujian hipotesis H10 menunjukkan adanya pengaruh positif antara

  security dengan trust in member. Perasaan

  pengguna yang menyatakan twitter bersifat aman sehingga tidak menimbulkan resiko dapat memengaruhi kepercayaan pengguna terhadap pengguna lain yang tidak akan menyalahgunakan informasi yang telah dikirim pengguna pada twitter. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara security dengan

  pengguna terhadap pengguna lain yang tidak akan menyalahgunakan informasi yang telah dikirim pengguna pada twitter tidak

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

  Trust and Privacy Concern within Social Networking Sites: A Comparison of Facebook and MySpace. Proceedings of the Thirteenth Americas Conference on Information Systems.

  [Online] Tersedia di: http://www.suara.com/tekno/2016/06/1 0/162534/twitter-akhirnya-akui-adanya-

  Jemadu, L., 2016. Twitter Akhirnya Akui Adanya Pencurian Data Pengguna.

  Hoffman, D. L., Novak, T. P. & Peralta, M., 1999. Building Consumer Trust in Online Environments: The Case for Information Privacy. Communications of the ACM, 42(4), pp. 80-85.

  Anderson, R. E., 2010. Multivariate Data Analysis. 7 penyunt. New York: Pearson Prentice Hall.

  The Impact of Levene’s Test of Equality of Variances on Statistical Theory and Practice. Statistical Science, 24(3), pp. 343-360. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J. &

  Gastwirth, J. L., Gel, Y. R. & Miao, W., 2009.

  Unobservable Variabels and Measurement Error. Journal of Marketing Research, 18(1), pp. 39-50.

  Structural Equation Modeling with

  Fornell, C. & Larcker, D. F., 1981. Evaluating

  Field, A., 2009. Discovering Statistics Using SPSS. 3 penyunt. Mu'tah University, Karak, Jordan: SAGE Publication.

  Trust, Perceived Security and Privacy Policy Three Basic Elements of Loyalty to a Website. Industrial Management & Data Systems, 106(5), pp. 601-620.

  Canada: Addison-Wesley Publishing Company. Flavian, C. & Guinaliu, M., 2006. Consumer

  Fishbein, M. A. & Ajzen, I., 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research.

  Journal of Direct Marketing, 9(2), pp. 10-19. Dwyer, C., Passerini, K. & Hiltz, S. R., 2007.

  memengaruhi sikap pengguna yang akan tetap memberikan informasi pribadi pada twitter. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh antara trust in member dengan attitude sehingga hipotesis H15 ditolak.

  Culnan, M. J., 1995. Consumer Awareness of Name Removal Procedures: Implications for Direct Marketing.

16. Hipotesis 16

  Chandio, F. H., 2011. Studying Acceptance Of Online Banking Information System: A Structural Equation Model. London: Brunel University.

  Buckel, T. & Thiesse, F., 2013. Predicting The Disclosure of Personal Information on Social Networks: An Empirical Investigation. Germany: University of Wurzburg.

  Boyd, D., 2008. Facebook’s Privacy Trainwreck: Exposure, Invasion, and Social Convergence.. Converge, 14(1), pp. 13-20.

  7. DAFTAR PUSTAKA

  Model yang digunakan pada penelitian ini dinyatakan cocok dalam menganalisis penelitian tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter tentang pemberian informasi pribadi karena pada tahap pengujian keseluruhan model, seluruh nilai dari indeks pada Goodness of Fit telah memenuhi kriteria.

  dengan aman sehingga informasi pribadinya tidak akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

  twitter akan menjaga informasi pribadinya

  Faktor-faktor yang dapat memengaruhi sikap pengguna twitter tentang pemberian informasi pribadi adalah trust in provider. Jadi pengguna akan tetap memberikan informasi pribadi pada twitter jika pengguna percaya bahwa layanan yang telah disediakan oleh

  6. PENUTUP

  pengaruh antara risk dengan attitude sehingga hipotesis H16 ditolak.

  twitter . Jadi dapat disimpulkan tidak adanya

  Hasil dari pengujian hipotesis H16 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara risk dengan attitude. Kekhawatiran pengguna terhadap resiko yang didapatkan ketika memberikan informasi pribadi pada twitter tidak memengaruhi sikap pengguna yang akan tetap memberikan informasi pribadi pada

  Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

  J., 2006. Concern for Information Privacy and Online Consumer Purchasing. Journal of the Association for Information Systems, 7(6), pp. 415- 444.

  Security in Attitude and Loyalty toward Airbnb. Advanced Science and Technology Letters, Volume 129, pp.

  798-824. Yang, S. & Ahn, S., 2016. Impact of Motivation in the Sharing Economy and Perceived

  Xu, H., Dinev, T. & Hart, P., 2011. Information Privacy Concerns: Linking Individual Perceptions With Institutional Privacy Assurances. Journal of the Association for Information Systems, 12(12), pp.

  2.0 Websites as an Example. Wseas Transactions on Business and Economics, 8(4), pp. 133-151.

  —Using Web

  Wu, M.-Y., Chou, H.-P., Weng, Y.-C. & Huang, Y.-H., 2011. TAM2-based Study of Website User Behavior

  2.0. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.

  Wiyono, G., 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & SmartPLS

  Wahyudi, R., 2015. Pengguna Twitter di Indonesia Capai 50 Juta. [Online] Tersedia di: http://tekno.kompas.com/read/2015/03/ 26/16465417/Pengguna.Twitter.di.Indo nesia.Capai.50.Juta [Diakses 21 Maret 2017].

  Tabachnick, B. G. & Fidell, L. S., 2007. Using Multivariate Statistics. 5 penyunt. New York: Pearson.

  Somo, S. A. & Naz, F., 2015. Consumers` Perception of Quality, Attitude and Consumption Intention: A Study of Young Spanish Students` Consumption of Norwegian Salmon. Master of Degree Thesis, Aalesund University College.

  Computerd, 22(5), pp. 428-438. Slyke, C. V., Shim, J. T., Johnson, R. & Jiang,

  pencurian-data-pengguna [Diakses 20 Desember 2016]. Krasnova, H., Koroleva, K., Spiekermann, S. &

  Shin, D.-H., 2010. The Effects of Trust, Security and Privacy in Social Networking: A Security Based Approach to Understand the Pattern of Adoption. Interacting with

  Perceived Risk, Trust and Internet Banking Adoption in Uganda. Doctoral Dissertation, Makerere University.

  Papadopoulou, P., 2007. Applying Virtual Reality for Trust-Building E-Commerce Envirnoments. Virtual Reality, Volume 11, p. 107 –127. Rogers, M., 2010. Consumers’ Attitudes,

  Mufarida, B., 2016. Sosial Media Menurut Segmentasi Usia. [Online] Tersedia di: http://www.koran- sindo.com/news.php?r=5&n=14&date= 2016-04-19 [Diakses 19 Desember 2016].

  Mayer, R. C., Davis, J. H. & Schoorman, F. D., 1995. An Integrative Model of Organizational Trust. The Academy of Management Review., 20(3), pp. 709- 734.

  Internet Users’s Information Privacy Concerns (IUIPC): The Construct, the Scale, and A Causal Model. Information Systems Research, 15(4), pp. 336-355.

  Maholtra, N. K., Kim, S. S. & Agarwal, J., 2004.

  Risk on Attitudes,Intention and Consumption of Fish in Hanoi. Master Thesis in Fisheries and Aquaculture, Nha Trang University, Vietnam.

  2006. Security Issues in Mobile Payment from the Customer Viewpoint. Gothenburg, Sweden, Proceedings of the 14th European Conference (ECIS 2006). Linh, P. T. T., 2009. The Effect of Perceived

  International Journal of Scientific Knowledge, 5(2), pp. 2305-1493. Linck, K., Pousttchi, K. & Wiedemann, D. G.,

  Kuo, K.-M. & Talley, P. C., 2014. An Empirical Investigation of the Privacy Concerns of Social Network Site Users in Taiwan.

  Thomas, H., 2010. Online Social Networks: Why We Disclose. Journal of Information Technology.

  180-184.