PENGARUH PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP DISTRIBUSI BERAS

  

PENGARUH PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP

DISTRIBUSI BERAS

Yun Yun

  Manajemen, UNJANI Jl. Trsn Jenderal Sudirman PO BOX 148 Cimahi Email : u_yun13@yahoo.com

  Abstrak

  • Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia, menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang

  

cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang pada tingkat rumah tangga, daerah, serta nasional sepanjang

waktu dan merata yang membutuhakan persediaan yang cukup besar. jumlah permintaan tidak dapat ditentukan

secara pasti (probabilistik) maka akan timbul kemungkinan berupa kekurangan atau kelebihan persediaan.

Selain dibutuhkan persediaan yang besar, distribusi beras juga menjadi sangat penting. Saluran distribusi

merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai

kepada pemakai.

PERUM BULOG memiliki tugas pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik,

pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras, koordinasi kegiatan

fungsional dalam pelaksanaan tugas BULOG, memfasilitasi dan membina kegiatan instansi pemerintah di

bidang manajemen logistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pengendalian persediaan

terhadap kelancaran distribusi beras raskin pada PERUM BULOG DIVER JABAR. Dalam penelitian ini,

menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sumber data dipilih secara probability sampling dengan teknik

propotionate stratified random sampling sedangkan alat analisis yang digunakan yaitu statistik regresi

berganda. Hasil daripenlitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan antara pengendalian

persediaan terhadap distribusi beras raskin di PERUM BULOG.

  Kata Kunci: Pengendalian Persaediaan, Distribusi.

I. PENDAHULUAN

  Jawa Barat 2.

  Guna mencapai persediaan yang efektif dan efisien di perusahaan perlu dilakukan pengendalian persediaan yang baik. Pengendalian persediaan yang baik dapat membuat aktivitas diproses produksi menjadi lebih efisien.

  Dapat disimpulkan dari kedua pengertian di atas bahwa persediaan barang dalam satu proses produksi dan disimpan di guddang yang mempunyai sifat pergerakan yang berbeda satu sama lain.

  Sedangkan menurut Indrajit (2002) menya- takan bahwa persediaan diterjemahkan dari kata “inventory” yang merupakan jenis barang yang disimpan di gudang yang mempunyai sifat per- gerakan yang agak berbeda satu sama lain.

  Persediaan menurut Assauri (2004: 169) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal atau persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

  Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting, tanpa adanya persediaan para pengusaha yang mempunyai perusahaan

  2.1 Persediaan

  II. LANDASAN TEORI

  persedi-aan beras terhadap kelancaran distribusi ber-as raskin pada PERUM BULOG DIVRE Jawa Barat.

   Bagaimana pengaruh pengendalian

  Tujuan dari penelitiana ini untuk mengetahui : 1. Bagaimana pengendalian persediaan, serta distribusi beras pada PERUM BULOG DIVRE

  Pembangunan ketahanan pangan Indonesia, yaitu menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang pada tingkat rumah tangga, daerah, nasional sepanjang waktu dan merata. Penyediaan pangan yang dapat diakses oleh setiap rumah tangga dengan harga yang terjangkau sangat penting bagi terciptanya ketahanan pangan, dan pembangunan ekonomi Indonesia.

  Permasalahan yang sering terjadi di PERUM BULOG yaitu menentukan persediaan yang tepat dikarenakan musim panen yang terjadi dibulan- bulan tertentu, serta penanganan beras yang jika terlalu lama disimpan akan terjadi kerusakan pada beras tersebut hingga tidak layak untuk dikonsumsi. Selain itu pendistribusian ke masyarakat karena mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi beras.

  jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai. Definisi ini masih bersifat sempit, dan istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik.

  (2000) bahwa saluran distribusi merupakan suatu

  Besarnya kebutuhan beras oleh masyarakt memerlukan system pendistribusian yang besar karena meratanya jumlah orang membutuhkan beras sebagai makanan pokok. Menurut David

  Kebutuhan beras sebagai makan pokok masyarakat terutama masyarakat miskin membuat menjadi kendala karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan beras yang beras dalam jumlah besar, persediaan beras di gudang Bulog harus menyimpan stok beras yang besar.

  (bulog.co.id,2010)

  Salah satu tugas PERUM BULOG yang utama adalah pendistribusian beras untuk warga miskin sebagai program beras raskin, yang memberikan kebutuhan pangan untuk warga yang terkategorikan miskin. Kriteria garis kemiskinan yang ditetapkan sebesar Rp. 200.262 per Kapita. Realisasi program raskin selama 2005-2009 berkisar antara 1,6-3,2 juta ton. Rp.1000/kg sampai dengan tahun 2007, dan di 2008 harga tebus (harga beli) dinaikan menjadi Rp.1600/kg

  Pada pengelolaan persediaan beras dalam pengamanan harga dasar pembelian gabah, pendistribusian beras untuk masyarakat miskin yang rawan pangan, pemupukan stok nasional untuk berbagai keperluan publik untuk menghadapi keadaan darurat dan kepentingan publik lainya dalam upaya mengendalikan gejolak harga. Perlu penanganan yang baik agar konsumsi beras masyarakat miskin tidak terhambat. Selain itu perlu menjalankan perancangan penyimpanan beras yang baik karena pasokan beras bergantung musim panen beras guna menjaga ketahanan pangan nasional. (Bulog.com,2010).

  Perusahaan harus bisa mengelola persediaan dengan baik agar dapat memiliki persediaan yang seoptimal mungkin demi kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah, waktu, mutu yang tepat serta dengan biaya yang serendah rendahnya.

  Pengelolaan Pangan yang besar terutama beras sebagai bahan makanan pokok masyarakat Indonesia harus dikelola oleh perusahaan yang mampu menjalankan operasional yang efektif dan efisien.

  • – perusahaan tersebut akan dihadapkan pada resiko – resiko yang dihadapi, misalnya; pada sewaktu- waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terjadi karena disetiap perusahaan tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia setiap saat, yang berarti pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya di dapatkan.

2.2 Pengendalian Persediaan

  Batch stock / Lot Size Inventory Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.

  3. Fungsi Antisipasi Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu (permintaan musiman), maka perusahan dapat mengadakan persediaan musiman. Selain itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama periode tertentu, sehingga perusahaan memerlukan persediaan pengaman (safety stock).

  Kegiatan menggambarkan barang dari tempat asal atau gudang ketempat pemakai dikenal dengan istilah Distribusi, masalah penelitian distribusi merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan perusahaan untuk menunjang kelancaran penjualan hasil produk.

  Menurut Khotler (2008), Distribusi meng- andung pengertian yaitu kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penga-wasan arus barang dan produk, final dari tempat asal ke tempat pemakai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan agar memperoleh keuntungan.

  Menurut Stanton (2001 :101), Distribusi yaitu Pemilihan lokasi, persediaan dan penggudangan, pemesanan barang - barang pengendalian persediaan pemprosesan dan transportasi.

  Pengendalian persediaan menurut Assauri

  Adapun pokok

  3. Anticipation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsu- men yang dapat diramalkan.

  2. Fluctuation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsu- men yang tidak dapat diramalkan.

  Terdapat jenis-jenis persediaan menurut yang dapat dilakukan pengendalian fungsinya dalam sebuah perusahaan yang dikemukakan Handoko (2000) yaitu : 1.

  3.1 Distribusi

  3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihinari karena ini akan berakibat biaya pemesanan terlalu besar

  2. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan.

  Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.

  Tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha (Assauri, 2004) : 1.

  2.2.1 Tujuan Pengendalian Persediaan

  Jadi pengendalian persediaan merupakan kegiatan yang saling berurutan satu dan yang lainnya sebagai fungsi manajerial perusahaan untuk menjaga persediaan fisik sesuai dengan jumlah, waktu, kualitas maupun biaya.

  Sedangkan menurut Handoko (2000:333) penting karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam persediaan aktiva lancar.

  kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya.

  (2004:176) adalah salah satau kegiatan dari urutan

  4. Penanganan bahan adalah area yang meliputi keseluruhan aspek sesungguhnya. Dari semua aspek penggerak material mulai dari bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi dengan pabrik atau gudang. Melalaikan biaya dengan nilai yang ditambahkan setiap saat suatu item yang berpindah atau dilayani. Tujuan utama dari manajemen material untuk mengurangi pena-nganan yang dimungkinkan, termasuk jarak kirim bottlenecks, tingkat persediaan, mengu-rangi kesalahan, kesalahan penanganan dan kerusakan. Analisis arus material yang berhati-hati dapat menjaga secara signifikan organisasi dengan jumlah uang yang banyak.

  • – pokok kegiatan mengenai aktifitas daripada manajemen distribusi antara lain: Pemrosesan pemesanan (order processing ), Pengen-dalian pesanan (inventory control) , Penanganan barang (material handling) , Pergudangan (ware-housing), Pengangkutan (transportation

  2. Fungsi Economic Lot Sizing Perusahaan mela- kukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar karena mempertimbangkan penghematan- penghematan yang mungkin muncul.

  Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

  Rangkuty (2004:15) yaitu : 1.

  2.2.2 Fungsi Pengendalian Persediaan

  )”

  3.1 Fungsi Distribusi

  Fungsi pokok distribusi adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi: 1.

  Pengangkutan (transportasi)

  Fungsi pengendalian persediaan menurut Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan ber- tambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar, sehingga membu-tuhkan alat transportasi (pengangkutan). Penjualan (selling)

  Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

  Dalam penelitian ini, analisis regresi linier digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh pengendalian persediaan terhadap kelancaran distribusi beras pada PERUM BULOG DIVRE Jawa Barat.

  1. Menjaga jangan sampai terjadi kehabisan persediaan di gudang BULOG sehingga dapat

  Pada PERUM BULOG agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan tujuan dari pengendalian persediaan. Tujuan pengendalian persediaan pada PERUM BULOG yaitu :

  3.1 Tujuan Pengendalian Persediaan pada PERUM BULOG DIVRE Jawa Barat

  Sumber : Sugiono, 2008

  Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, menggunakan langkah- langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi parsial di rumuskan sebagai berikut :

  sedangkan X adalah variabel independen Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

  Y merupakan variabel dependen yaitu distribusi,

  Secara formulatif persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Ŷ=a+bX

  Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dari PERUM BULOG yang pada saat penelitian mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti . Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk mengetahui keadaan variabel mandiri. Sedangkan untuk statistik asosiatif menggunakan analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antar variabel.

  3. Pembelian (buying) Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

  Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri (Sugiono, 2008), sedangkan penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala atau fenomena. (Sugiyono, 2008 : 11).

  explana-tion), penelitian ini dikelompokkan ke dalam penelitian deskriptif dan asosiatif.

  Berdasarkan tingkat eksplanasinya (level of

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari pengendalian persedi- aan terhadap distribusi beras di Perum Bulog..

  6. Penanggung resiko Sistem distribusi yang terencana dengan baik dan tepat dapat menimbulkan pertambahan volume penjualan, dan sistem seperti ini akan mengurangi safety stock, mempercepat proses pemesanan serta penyimpanan pesanan dan dengan demikian akan membawa dampak terhadap penjualan terutama kepuasan pelanggan. Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusah- aan.

  5. Pembakuan standar kualitas barang Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pemba- kuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

  Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, Anda bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?

  4. Penyimpanan (storage) Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu.

III. PEMBAHASAN

  mengakibatkan terganggunya distribusi beras ke masyarakat.

  Untuk mengetahui bagaimana tanggapan karyawan terhadap pengendalian persediaan beras BULOG, maka penulis menyebarkan kuesioner yang berisi 8 pernyataan tentang pengendalian persediaan yang diberikan kepada 70 orang responden yang semuanya karyawan di bagian pelayanan publik dan bagian gudang. Berikut tanggapan para responden atas pernyataan :

2. Menjaga agar stok beras di daerah Jawa Barat aman.

  Tabel 1. Rata-rata Persediaan Beras BULOG Antara Tahun 2005-2009 (dalam Kg) Sumber : BULOG (Diolah kembali 2011) Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata

  3. agar tersedia beras dengan kualitas, jumlah yang tepat serta tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan masyarakat.

  Tabel 3. Tanggapan Responden Atas Distri- busi Beras

KETERANGAN RESPONDEN TOTAL

  5

  4

  persediaan awal beras lebih besar dibandingkan dengan rata-rata persediaan akhir beras di gudang BULOG dikarenakan pemasukan beras ke gudang BULOG lebih sedikit dibandingkan dengan pendistribusian beras dari gudang BULOG.

  Pengaruh pengendalian persediaan beras dengan distribusi beras raskin pada perum bulog divre jawa barat. Secara parsial di peroleh hasil 0,633 sehingga hasilnya memiliki pengaruh yang kuat. Jadi antara pengendalian persediaan dengan distribusi beras pada PERUM BULOG memiliki pengaruh yang kuat.

  3.5 Pengaruh Pengendalian Persediaan, Material handling terhadap Distribusi Beras Raskin pada PERUM BULOG DIVRE Jawa Barat.

  berdasarkan hasul perhitungandi atas, dapat disimpulkan bahwa antara Pengandalian persediaan dengan distribusi memiliki hubungan positif yang sangat kuat .

  1 y = 0,99

  70 79560 − 83880 70.76314 ,06− 276,25 2 70.82944− 288 2 rx

  =

  1

  Perhitungan korelasi parsial disajikan sebagai berikut :

  3.4 Hubungan Pengendalian Persediaan Beras Dengan Distribusi Beras Raskin pada PERUM BULOG DIVRE Jawa Bar at.

  Dari tabel di atas, terlihat bahwa distribusi beras di perum Bulog sudah baik,karena sebagian responden memberikan pernyataan setuju dan Sangat setuju atas pernyataan yang diberikan mengenai Distribusi Beras. Artinya bahwa distri- busi beras sudah berjalan dengan baik di Perum Bulog meskipun perputaran persediaan di Perum Bulog masih harus di tingkatkan.

  Sumber : Kuesioner, diolah kembali 2011

  55 45 100 Komunikasi 70 30 100

  87,14 12,86 100 Perputaran Pesanan

  1 Saluran Distribusi 82,86 17,14 100 Ketersediaan Beras

3.2 Tanggapan Responden dalam Pengendali- an Persediaan Beras

1 Fungsi

  65 35 100 Antisipasi 84.29 15.71 100 Penanganan bahan

  3

  2

  Decouplking

  86.43 13.57 100 Fungsi Economy Lot Sizing

  45

  2

  55 100 Sumber : Kuesioner, diolah kembali 2011

  Dari tabel di atas terlihat bahwa pengendalian persediaan di Perum Bulog sudah baik, meskipun dalam penanganan bahan mayoritas reponden memberikan pernyataan kurang baik atas pernyataan tersebut.

  Tabel 2. Tanggapan Responden Atas Pengendalian Persediaan KETERANGAN RESPONDEN TOTAL

  Mengukur Pengendalian beras raskin di Perum Bulog pada tulisan ini mengggunakan fungsi pengendalian persediaan yang memperlihatkan aktivitas pengendalian persediaan di Perum Bulog.

  5

  4

  Makalah harus mengandung hasil-hasil simu- lasi atau pengukuran sebagai validasi metode. Dapat berupa tabel hasil, narasi yang didapat dari perhitungan suatu rumus maupun prosentase dari grafik perhitungan data.

  3

3.3 Tanggapan Responden Dalam Distribusi beras di Perum Bulog.

  Dapat disimpulkan bahwa antara Davis, Mark M, Aquilano, Nicholas J and Chase, Pengandalian persediaan dengan distribusi Richard B. Fundamental of Operation

  th memiliki hubungan positif yang sangat kuat. Management, 4 Edition, Hill IrVin : Mc.

  Artinya setiap kenaikan satu pengendalian Graw, 2003. persediaan akan menambah 0,633 distribusi beras.

  Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Karena pengendalian persediaan bernilai sig.

  Persediaan:

  Djokopranoto.Manajemen 0,017<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

  Barang Umum dan Suku Cadang untuk

  Artinya pengendalian persediaan beras berpengaruh

  Keperluan Pemeliharaan, Perbaikan dan

  signifikan terhadap Distribusi beras di PERUM

  Operasi. Jakarta: PT Gramedia

  BULOG .

  Widiasarana, 2003 Handoko, T. Hani, 2000, Dasar-dasar

IV. KESIMPULAN

  Manajemen Produksi dan Operasi,

  Berdasarkan pembahasan di atas dapat di Edisi 1, BPFE, Yogyakarta simpulkan bahwa pada pengendalian persediaan di

  Perum Bulog Divre Jabar sudah baik meskipun Sugiono, Bambang. Metode Penelitian Bisnis. untuk penanganan bahan masih harus ditingkatkan

  Bandung : Alpabeta, 2008 Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Adanya pengaruh yang signifikan antara

  Erlangga. Jakarta pengendalian persediaan terhadap distribusi beras raskin.

  Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan Dalam Pengendalian persediaan kapasitas

  Aplikasi Bidang Bisnis. Jakarta : PT. Raja yang besar dari gudang Bulog harus di Grafindo Persada. maksimalkan untuk menjaga ketersediaan beras di

  Bulog.co.id digudang. Sedangkan untuk distribusi beras raskin perputaran pesanan dan komunikasi harus

  Biodata Penulis ditingkatkan.

  Yun Yun, SE., memperoleh gelar Sarjana Ekonomi REFERENSI

  (SE), Jurusan Manajemen Universitas Jenderal Achmad Yani, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi

  Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

  Operasi, Edisi Keempat, Surabaya: BPFE, Achmad Yani Cimahi.

  2004.

Dokumen yang terkait

41 PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

0 0 12

PENGARUH PENERAPAN PEMERIKSAAN INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada PDAM di Propinsi Jawa Barat)

0 0 12

03. Yunyun asepPENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS THD kb

0 1 20

PENGARUH KUALITAS ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PRODUK SMARTPHONE MEREK BLACKBERRY ( Survey Pada Mahasiswa Ekstensi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Ahmad Yani ) Mochamad Vrans Romi Mahasiswa Magister Manajemen Univers

0 0 15

ANALISIS TINGKAT KEPUASAAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PELAYANAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG Oleh: Sri Supiah Cahyati, Cynantia Rahmijati, Asep Samsudin, Nunu Mahmud Firdaus STKIP Siliwang

0 0 21

PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

0 1 20

PENGUJIAN TERHADAP KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN DASAR ACUAN COBIT DAN PBI UNTUK KEAMANAN TRANSAKSI AKUNTANSI PADA BPR DI JAWA BARAT

0 0 11

PENGARUH KINERJA RETAILING MIX TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO PALMMART BANDUNG

0 0 19

PENGARUH ETIKA PROFESI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di kota Bandung) Bani Binekas Email: bani.binekasgmail.com Abstract - Index of /pdf

0 0 20

PENGARUH KONFLIK PERAN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN NILAI-NILAI BUDAYA PEMERINTAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS DAERAH (Studi Kasus Pada Auditor Badan Pengawas Daerah Provinsi DIY) Erlina Noor Wulandari Program

0 0 17