Strategi Kebijakan Ekonomi di indonesia

A. Permasalahan Kebijakan Pembangunan
Masalah Pembangunan Ekonomi umumnya dialami banyak negara
berkembang di dunia. Masalah yang paling mencolok biasanya masalah
kependudukan seperti pengangguran dan kemiskinan. Hal ini menunjukkan
ketidakmerataan kesejahteraan masyarakat yang merupakan penghambat
proses pembangunan ekonomi. Masalah ini tentunya harus di atasi dengan
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Masalah dan kebijakan pembangunan ekonomi di negara berkembang,
tingginya angka pertumbuhan perduduk, rendahnya pembentukan modal,
mengandalkan sektor pertanian dan ekspor bahan mentah,strategi dan
kebijakan pembangunan, meningkatkan kualitas pendidikan, membuat dan
melaksanakan perencanaan pembangunan, meningkatkan tabungan dan
investasi, mengembangkan kegiatan ekonomi,dan menyediakan sarana dan
prasarana yang menunjang pembangunan
Pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Kebijakan dan strategi pembangunan telah mengubah struktur ekonomi secara
mengesankan dan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan sebagai satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan. Rumusan strategi berupa pernyataan

yang menjelaskan bagaiman tujuan dan sasaran dapat dicapai yang selanjutnya
diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses di mana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut (Arsyad, 2005:108).

1

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan

perkapita

dengan

memperhitungkan


adanya

pertambahan

pendudukdan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi, yaitu :
1.

Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan

sebagai

suatu


proses,

artinya

bahwapembangunan

merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa.
Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi
untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian
pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju
kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2.

Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan
perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus

dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.
Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan

semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif
dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan
perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
3.

Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka
panjang

2

Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini
tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus
menerus.

Misalnya,

suatu

negara


terjadi

musibah

bencana

alam

ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut
mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara
yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata
meningkat dari tahun ke tahun.
Teori Pembangunan Ekonomi
a.

Teori Klasik
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya

bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan

penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam
Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin
besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah
tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah
menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf
hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan
(statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political and Taxation.
b.

Teori Neoklasik
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan

rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan
penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang positif.


3

Harrord Domar, Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara
efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan
nasional dan kesempatan kerja.
Indikator Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan
riil perkapita (Irawan dan M. Suparmoko, 6:2002). Di samping itu,
pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai

upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah
Negara. Oleh karena skala yang besar tersebut, dalam rangka melakukan
evaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi masih sering mengalami
kesulitan. Ditambah lagi ukuran tingkat kesejahteraan yang tidak sederhana
karena meliputi banyak hal atau multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal

tersebut, ahli ekonomi pembangunan menyusun dan mengidentifikasikan
berbagai indicator pembangunan.
Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang
hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan
oleh pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan
keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah
tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan
mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indicator-indikator ini, pola
atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara
pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga
yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan
merumuskan

suatu

kebijakan.

Dapat

disimpulkan


bahwa

indicator

pembangunan ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat
pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.

4

B. Masalah Pembangunan Ekonomi
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan
adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini
dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara,
terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan,
ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
1.

Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah


kemiskinan mendorong setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah
kemiskinan ini harus diatasi karena memiliki dampak yang sangat luas bagi
kehidupan seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun
non ekonomi.
Untuk memahami lebih jauh persoalan kemiskinan ada baiknya
memunculkan beberapa kosakata standar dalam kajian kemiskinan (Friedmann,
1992: 89) sebagai berikut :
a. Powerty line (garis kemiskinan), yaitu tingkat konsumsi rumah tangga
minimum yang dapat diterima secara sosial.
b. Absolute and relative poverty (kemiskinan absolut dan relatif). Yaitu
kemiskinan yang jatuh dibawah standar konsumsi minimum dan karenanya
tergantung pada kebaikan. Sedangkan relatif adalah kemiskinan yang eksis di
atas garis kemiskinan absolut yang sering dianggap sebagai kesenjangan antara
kelompok miskin dan kelompok non miskin berdasarkan income relatif.
c. Deserving poor adalah kaum miskin yang mau peduli dengan harapan orangorang non-miskin, bersih, bertanggungjawab, mau menerima pekerjaan apa
saja demi memperoleh upah yang ditawarkan.
d. Target population, populasi sasaran adalah kelompok orang tertentu yang
dijadikan sebagai objek dan kebijakan serta program pemerintah. Mereka dapat


5

berupa rumah tangga yang dikepalai perempuan, anak-anak, buruh tani yang
tak punya lahan, petani tradisional kecil, korban perang dan wabah, serta
penghuni kampung kumuh perkotaan.
2.

Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Masalah

kemiskinan

seringkali

dihubungkan

dengan

masalah

ketidakmerataan distrubusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang terusmenerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan
ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan. Ketimpangan
distribusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam
yang mengakibatkan kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu
terjadinya berbagai tindakan kriminal.
3.

Pengangguran
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka

panjang yang harus dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu negara
memiliki pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum tentu negara
tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena pengangguran itu sendiri
memiliki banyak kategori.
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik. Di satu sisi
kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang
trampil dan produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif.
Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial,
politik,

dan

meningkatnya

kriminalitas.

Tingkat

produksi

menurun,

pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
4.

Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu

banyak sehingga memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak pada
menurunnya pendapat riil orang-orang yang berpenghasilan tetap sehingga
daya belinya ikut menurun.

6

C. Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan
Misi yang rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan
kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi
(pemerintah) menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi
organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih
memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi
pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka
dibutuhkan analisis lingkungan strategis.
Dalam mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang
penting untuk diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi.
menurut Suroso ( 1993 ) strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai
suatu tindakan pemilihan atas factor – factor ( variable ) yang akan dijadikan
factor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan.
adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :
1.

Strategi pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah

Strategi

pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan
modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah
dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian
kembali. Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut
merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari
strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah
ketimpangan yang semakin tajam.
2.

Strategi dengan pembangunan pemerataan

7

Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan
pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui
penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.

Strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para

ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi
tergantungan adalah Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih
disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara
lainnya. oleh karena itu jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan
keterbelakangan ekonomi, Negara tersebut harus mengarahkan upaya
pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan
dari pihak lain. langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah :
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan
dalam bidang produksi, lebih mencintaiproduk nasional, dan sejenisnya.
4.

Strategi yang berwawasan ruang
Strategi

ini

dikemukakan

oleh

Myrdall

dan

Hirschman,

yang

mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang
secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya
daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan /
pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada
terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-washeffects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall
tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka
panjang.
5.

Strategi pendekatan kebutuhan pokok

8

Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia
(ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia
tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan
yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha
diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan
sejenisnya.
Setiap permasalahan yang dihadapi harus diselesaikan melalui strategi dan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki negara tersebut. Arah strategi dan kebijakan ini dilakukan untuk
banyak tujuan, namun tujuan utamanya adalah mensejahterakan masyarakat
secara merata. Berikut merupakan Strategi dan Kebiajakan yang umumnya
dilakukan pemerintah di beberbagai negara untuk mempercepat pembangunan
ekonomi
a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Tidak dapat dimungkiri bahwa pendidikan merupakan unsur penting
pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas masyarakatnya. Di berbagai
negara, pendidikan selalu di utamakan dalam setiap pembahasan strategi dan
kebijakan

yang

dibuat

pemerintah

untuk

memajukan

pembangunan

ekonominya. Pendidikan mendorong produktivitas, kemudian meningkatkan
pendapatan sehingga tabungan dan investasi meningkat. Hal ini merupakan
komponen penting dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan pendidikan yang
nyata ditempuk oleh Indonesia melalui program pemerintah, yaitu wajib
belajar 9 tahun yang kemudian ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun.
Selama proses pendidikan tersebut berlangsung, program wajib belajar 9 tahun
di bebaskan dari iuran sekolah, bahkan di beberapa daerah untuk jenjang
sekolah menengah ke atas sudah dibebaskan dari iuran. Setelah menempuh
pendidikan wajib 12 tahun, Pemerintah juga sering kali membuka kesempatan
bagi siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi,

9

bahkan program ini diikuti oleh banyak

pihak swasta dalam upaya

membangun kualitas bangsa
b. Membuat dan Melaksanakan Perencanaan Pembangunan
Pentingnya sebuah perencanaan mendorong pemerintah untuk membuat
strategi dan kebijakan dalam pelaksanaan dan mencapai sasaran pembangunan
ekonomi. Setiap negara pasti memiliki rumusan perencanaan seperti sistem
perencanaan pembangunan Nasional ( SPPN ) yang ada di INdonesia.
Tujuannya tentu untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi. Namun
demekian, apalah arti perencanaan tanpa pelaksanaan. OLeh karena itu, dalam
perencanaan ini perlu adanya pelaksanaan yang sistematis dari pemerintah
dengan dukungan seluruh masyarakatnya
c. Meningkatkan tabungan dan Investasi
Tabungan dan Investasi Adalah modal penting dalam pembangunan. Dengan
perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan
tabungan dan investasi
d. Mengembangkan Kegiatan Ekonomi
Sektor pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik. Misalnya,
para petani menggunakan bibit unggu dalam kegiatan penanaman komoditas,
kemudian penggunaan mesin berteknologi canggih untuk membajak sawah.
Namun, hal ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut untuk
kegiatan modernisasi ini, mulai dari sosialisasi hingga pemberian subsidi bagi
para petani tersebut. Kegiatan ini akan berdampak luas, terutama jika para
pelaku ekonomi sudah siap memasuki perubahan struktur ekonomi ke industri
seperti industri makanan, otomotif, dan manufaktur. Artinya, Masyarakat tidak
asing lagi dengan kemajuan teknologi melalui mesin mesin modernya.
Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini tentunya akan
teratasi jika pendidikan meningkat, terlaksana, dan tabungan dan investasi
bertambah.

10

e. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan
Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksanakan, diperlukan sarana dan
prasarana yang baik untuk menunjang semua kegiatan ekonomi terutama bagi
penyediaan fasilitas publik, mulai dari fasilitas pendidikan seperti sekolah dan
kampus kesehatan ( puskesmas dan rumah sakit ) jalan raya, jaringan
komunikasi, aliran listrik dan transportasi umum.
Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi lainnya, yaitu :
1. Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara
membangun

pusat-pusat

perekonomian

di

setiap

pulau.

Selain

mengembangkan klaster industri berbasis sumber-sumber superior. Baik
komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia
terbagi dalam empat tahap :
a.

Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota
provinsi.

b.

Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut,
seperti trafik barang.

c. Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional,
yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta
fasilitas.
d. Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas.
Misalnya menghubungkan area pertambangan dengan kawasan
pemrosesnya.
2.

Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional.
Hal ini bisa mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusatpusat pertumbuhan dan menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah
layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan
serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional. Integrasi ekonomi
merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari

11

konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar
kehidupan.
Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota,
khususnya

Jawa

dan

Sumatra.

Fasilitas

transportasi

yang

bisa

menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok. Pada jangka pendek,
proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa,
TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut
diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa
yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar
tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau
Iptek. Selain tiga strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung
seperti kebijakan investasi, perdagangan dan finansial. Beberapa elemen
utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk
pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan level
kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan
pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan
insentif serta menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan sistem
inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang
dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang digunakan
untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap
teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai
pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.

12

D. Solusi Permasalahan Pembangunan Ekonomi
Ketimpangan ekonomi mudah ditemukan dalam distribusi pendapatan atau
semakin melebarnya kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan yang mana
merupakan dua persoalan besar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Berawal dari distribusi pendapatan yang tidak merata yang kemudian memicu
terjadinya kesenjangan pendapatan sebagai dampak dari kemiskinan. Hal ini
akan menjadi sangat serius apabila kedua masalah tersebut berlarut-larut dan
dibiarkan semakin parah, yang pada akhirnya akan menimbulkan konsekuensi
politik dan sosial yang berdampak negatif. Bulan Mei 1997 hingga akhir tahun
1998 terjadi krisis moneter yang merupakan pukulan yang sangat berat bagi
pembangunan Indonesia. Bagi kebanyakan orang, dampak dari krisis yang
terparah dan langsung dirasakan, diakibatkan oleh inflasi.
Dalam usaha untuk menanggulangi kemiskinan dan ketidakmerataan
distribusi pendapatan di negara-negara berkembang, maka perlu diketahui
bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijaksanaan
ekonomi apa saja yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah negara-negara
berkembang untuk menanggulangi kemiskinan dan ketidakmerataan, sambil
tetap mempertahankan atau meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Apabila
perhatian lebih ditujukan pada kewajaran distribusi pendapatan pada
umumnya, dan upaya untuk meningkatkan tingkat pendapatan golongan
ekonomi bawah 40 % penduduk pada khususnya, maka perlu dipahami
berbagai faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan di dalam
perekonomian, dan perlu juga diketahui upaya-upaya pemerintah agar dapat
mempengaruhi atau mengubah efek yang tidak menguntungkan dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut.
Menurut W.Arthur Lewis (Perencanaan Pembangunan: Dasar-Dasar
Kebijakan Ekonomi,1962) semua pemerintah modern menjunjung tinggi asas
persamaan dan berupaya menghapuskan pendapatan yang di satu pihak

13

berlebihan banyaknya sedangkan di lain pihak terlalu sedikit. Untuk menjawab
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Membagikan kembali pendapatan itu dengan cara pemungutan pajak.
b. Mengubah faktor-faktor pokok yang menentukan distribusi pendapatan
sedemikian rupa sehingga distribusi pendapatan sebelum pengambilan
pajak telah menjadi sama.
Sistem perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi
kapitalis, bahkan lebih kapitalis dibandingkan dengan Amerika Serikat. Hal ini
menyebabkan perekonomian hanya terpusat atau dikuasai oleh para pemilik
modal. Tentunya mereka yang memiliki modal yang besar mampu berinvestasi
dalam membangun industri-industri yang diharapkan dapat meningkatkan
penghasilan. Apalagi di indonesia masih sangat bergantung pada investasi
asing dalam pengelolaan sumber daya alam yang tersedia. Pengalaman di
Indonesia menunjukkan betapa pentingnya aspek investasi. Investasi
diperlukan untuk proses pembangunan nasional, baik investasi dalam negeri
maupun investasi asing. Investasi yang sangat banyak dalam industri yang
padat modal menyebabkan kesenjangan pendapatan semakin tinggi. Strategi
pembangunan yang dilakukan pada masa Orde Baru telah berhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar lebih 7% per tahun dibarengi
dengan proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri
(1966-1998). Adapun industri yang dikembangkan lebih menitikberatkan pada
industri yang padat modal, sehingga pemerintah meningkatkan investasi untuk
menjalankan proyek-proyek yang padat modal. Namun, keberhasilan proses
industrialisasi

lebih

banyak

dinikmati

oleh

golongan

atas

sehingga

memunculkan fenomena trade off terhadap pemerataan pendapatan.
Langkah kebijakan yang di ambil selama krisis ini terfokus pada upaya
untuk mengembalikan kestabilan makro ekonomi dan membangun kembali
infrastruktur ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi,
strategi umum dari program-program ekonomi yang diterapkan di negara-

14

negara yang mengalami krisis serupa bertumpu pada empat bidang pokok,
yaitu sebagai berikut :
a. Di bidang moneter, ditempuh kebijakan moneter ketat untuk mengurangi
laju inflasi dan penurunan atau depresiasi nilai mata uang lokal secara
berlebihan.
b. Di bidang fiskal, ditempuh kebijakan yang lebih terfokus pada upaya
relokasi pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan tidak produktif pada
kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat mengurangi social cost yang
ditimbulkan oleh krisis ekonomi. Salah satu bentuknya dengan program
jaring pengaman sosial.
c. Di bidang pengelolaan,

ditempuh

kebijakan

untuk

memperbaiki

kemampuan pengelolaan, baik pada sektor publik maupun swasta.
Termasuk di dalamnya upaya mengurangi intervensi pemerintah,
monopoli, dan kegiatan-kegiatan yang kurang produktif lainnya.
d. Di bidang perbankan, ditempuh kebijakan yang akan memperbaiki
kelemahan-kelemahan sistem perbankan berupa program rekstrukturisasi
perbankan yang bertujuan mencapai dua hal, yaitu mengatasi dampak
krisis dan menghindari terjadinya krisis serupa pada masa mendatang.

E. Kesimpulan dan Saran

15

a.

Kesimpulan
Permasalahan besar yang masih dihadapi Indonesia hingga saat ini adalah

terjadinya kesenjangan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, dalam upaya
mengatasi

masalah

perekonomian

pemerintah

harus

menyelesaikan

permasalahan akarnya yaitu ketimpangan pembangunan dan perekonomian
yang terjadi di wilayah Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa pertumbuhan sektor industri
yang cukup tinggi ternyata tidak memberikan dampak apapun bagi
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tentu saja untuk mengatasi
masalah ketimpangan pendapatan tersebut tidak cukup hanya sebatas bantuan
subsidi modal bagi kelompok miskin maupun peningkatan pendidikan
(keterampilan) tenaga kerja di Indonesia. Lebih penting dari itu, harus diakui
bahwa persoalan yang terjadi sesungguhnya adalah akibat kebijakan
pembangunan ekonomi yang kurang tepat dan bersifat struktural. Maksud nya,
kebijakan masa lalu yang begitu menyokong sektor industri dengan
mengorbankan sektor lainnya perlu direvisi karena telah mendorong
munculnya ketimpangan sektoral yang berujung pada kesenjangan pendapatan.
Untuk melakukan pembangunan ekonomi maka Negara membutuhkan
yang namanya strategi pembangunan ekonomi Negara termasuk Indonesia
juga. strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan
Misi yang di rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan
kinerja pembangunan ekonomi. strategi mempunyai beberapa macam strategi
yaitu strategi pertumbuhan, strategi dengan pembangunan pemerataan, strategi
ketergantungan, strategi yang berwawasan ruang dan strategi kebutuhan pokok.
dari macam – macam strategi yang ada, menurut penulis strategi yang paling
cocok untuk Indonesia adalah strategi kebutuhan pokok karena dengan
menggunakan strategi kebutuhan pokok maka tingkat pengangguran akan
berkurang dan dapat meningkatkan kebutuhan pokok masyarakatnya.

16

b.

Saran
Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga

menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-baiknya
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Apabila Negara ingin membangun
ekonomi maka Negara harus mampu memilih strategi yang tepat dan sesuai
dengan situasi dan kondisi Negara yang bersangkutan. Jangan sampai
pemilihan strategi yang dipilih malah menimbulkan dampak negatif.

17

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi
Daerah. (edisi pertama). Yogyakarta: BPFE-UGM.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Farida, Ai Siti. 2011. Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Irawan dan Suparmoko. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : BPFE.
Jhingan, M.L. 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Lincoln Arsyad. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE YKPN
Siagian, P. Sondang. 2008. Administrasi Pembangunan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukirno, Sadono. 2011. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Prenada Media Group.
Todaro, Michael P. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Zamroni, 1981. Pengantar Pembangunan Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: P3T
IKIP Yogyakarta.

18