Manajemen Proyek Dan Resiko. pdf

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO

PENDAHULUAN
Bukan sekedar pilihan melainkan suatu keharusan, mengapa demikian? Hal ini berarti
pekerjaan - pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek
dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Maka sangatlah penting untuk memhami betul
tentang arti dari sebuah manajemen proyek, seperti halnya pada proyek cipularang yang
menhubungkan Jakarta dan Bandung yang di lakukan dengan menggunakan cara pekerjaan yang
tentunya berbeda dengan pengelolaan pekerjaan regular pada umumnya. Begitu pula pemerintah
Indonesia dalam membangun kembali kota Aceh yang hancur akibat bencana alam, Pemerintah
pun menugaskan tim khusus untuk menangani perencaan pembangunan tersebut. Kedua contoh
ini merupakan upaya perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh – sungguh dan dalam waktu
tertentu.

DEFINISI PROYEK
Mengapa contoh diatas dinamankan sebuah proyek sedangkan kegiatan manusia sehari –
hari seperti menanam pagi, berolah raga, berpergian dan lainnya tidak di sebut begitu? Apa arti
dari proyek yang sesungguhnya?
Proyek itu di definisikan sebagai sebuah aktifitas yang saling terkait untuk mencapai hasil
tertentu dengan periode atau target waktu tertentu. Sebuah proyek memiliki karakteristik tertentu
yaitu :

-

Sementara yang berarti setiap proyek memiliki jadwal yang jelas kapan harus dimulai
dan kapan selesainya.

-

Unik yang artinya setiap proyek memiliki hasil dari suatu produk.

-

Progresife yang artinya proyek itu memiliki hubungan dengan dua konsep
sebelumnya yaitu sementara dan unik.

Karakteristik diatas membedakan aktifitas suatu proyek terhadap aktifitas rutin
operasional.

DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat
(tools) dan teknik (techniques) dalam akti fitas aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan proyek (PMBOK, 2004). Manajemen proyek dilaksanakan melalui aplikasi dan

integrasi tahapan pr oses manajeman pr oyek yaitu initiating, planning, executing, monitoring
dan controlling serta akhirnya closing keseluruhan proses proyek tersebut. Dalam
pelaksanaannya, setiap proyek selalu dibatasi oleh kendala - kendala yang sifatnya saling
mempengaruhi dan biasa disebut sebagai segitiga project constraint yaitu lingkup pekerjaan
(scope), waktu dan biaya.
Untuk situasi sekarang, perusahaan perlu juga menjaga agar pencapaian yang diperoleh
dalam pelaksanaan proyek tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan (customer relation).
Di sini juga bisa dikemukakan bahwa dalam pelaksanaan proyek ada tawar-menawar (trade off)
antara berbagai pembatas. Jika kualitas hasil ingin dinaikkan, akan membawa konsekuansi
kenaikan biaya dan waktu. Sebaliknya, jika biaya ditekan agar lebih murah dengan waktu
pelaksanaan tetap sama, maka konsekuensinya, kualitas bisa turun.

MENGAPA MANAJEMEN PROYEK
Kita telah mengetahui bahwa proyek memiliki karakteristik tertentu, yang tentunya dari
setiap hal berbeda. Banyak hal yang menjadi perbedaan, mengenai waktu, sumber daya, tingkat
komplektifitasnya, dll. Tapi jika dalam penerapanya benar, maka akan mendatangkan
keuntungan dari segi waktu, biaya dan perencanaannya di bandingkan dengan menggunakan
regular.

MACAM - MACAM PROYEK

Menurut dari jenisnya, macam – macam proyek terbagi dalam :
-

Proyek Konstruksi yaitu proyek membangun atau membuat berupa produk fisik.

-

Proyek Penelitian yaitu penemuan, penelitian, dari suatu hal yang sudah ada.

-

Proyek yang berhubungan di bidang jasa, yang telah kita ketahui banyak macamnya.

TIMBULNYA IDE PROYEK
Mungkin dari kita tidak pernah memikirkan hal ini, tiba – tiba kita mendapat mencerahan
ide yang cemerlang. Ulasan berikut adalah beberapa ide timbulnya sebuah proyek.
-

Dari klien langsung ke Konsultan


-

Karna ada tawaran dana

-

Lewat proses lelang

-

Dari dalam perusahaan sendiri

-

Melalui penawaran

KEBERHASILAN MANAJEMEN PROYEK
Manajemen Proyek dianggap sukses jika bisa mencapai tujuan yang diinginkan dengan
memenuhi syarat berikut :
-


Dalam waktu yang dial okasikan

-

Dalam biaya yang dianggarkan

-

Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan

-

Diterima costumer

-

Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui

-


Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi

-

Tanpa merubah budaya (p ositi f) perusahaan

DRIVING FORCE TIMBULNYA MANAJEMEN PROYEK
Driving force dalam hal ini adalah hal - hal yang memicu atau mendorong sehingga
manajemen proyek muncul dan diperlukan. Yang masuk dalam driving force ini antara lain :

-

Proyek Kapital yaitu di mana organisasi menangani proyek – proyek yang butuh
banyak modal dalam waktu yang sama. Dalam situasi seperti itu diperlukan
manajemen proyek.

-

Harapan customer yaitu perusahaan yang menjual produk dan jasa termasuk instalasi

kepada klien, mereka harus mempraktikkan manajemen proyek yang baik.

-

Kompetitifness yaitu da situasi di mana kompetitifness menjadi driving force yang
berarti adanya proyek internal dan proyek eksternal.

-

Pemahaman Eksekutif, Hal ini menjadi driving force di dalam organisasi yang
mempunyai struktur organisasi tradisional yang melakukan pekerjaan rutin, aktivitas
berulang.

-

Pengembangan produk baru, hal ini terutama cocok untuk organisasiatau perusahaan
yang banyak berinvestasi di bidang R & D.

UKURAN PROYEK
Biasanya sukses atau tidaknya berdasarkan tinjauan ukuran proyek tersebut, ada beberapa

hal untuk mengetahui ukuran proyek tersebut, yaitu :
-

Jumlah kegiatan

-

Besarnya biaya

-

Jumlah tenaga kerja

-

Waktu yang diperlukan

Sedangkan komplektifitasnya dapat di ketahui dengan :
-


Jumlah kegiatan dan hubungan antar kegiatan

-

Jenis dan jumlah hubungan antar kelompok/organisasi dalam proyek

-

Jenis dan jumlah hubungan antar kelompok di dalam organisasi dan pihak luar

-

Tingkat kesulitan

PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN PROYEK
Ada beberapa cara pandangan terhadap manajemen proyek, baik itu pandangan lama atau
pandangan baru. Hal tersebut sudah di sajikan dalam table di bawah ini.

STACKHOLDER PROYEK
Pengertian Stackholder proyek yaitu pihak atau individu atau juga organisasi yang

terlibat dalam suatu proyek, baik negative maupun positive proyek tersebut. Pihak yang di
maksudkan adalah sebagai berikut :
-

Manajer proyek, individu yang ber tanggung jawab atas manajemen suatu proyek

-

Pelaksana proyek, organisasi yang pegawainya paling terlibat secara langsung dalam
pengerjaan proyek

-

Costumer atau user, pihak individu maupun organisasi yang akan menggunakan hasil
dari proyek

-

Anggota tim proyek, tim yang melaksanakan pekerjaan proyek


SIKLUS HIDUP PROYEK

PENDAHULUAN
Pada penjelasan yang sudah kita bahas diatas, muncul pertanyaan mengapa manajemen
proyek diadakan/diperlukan. Proyek atau produk pasti akan mengikuti tahap – tahap tertentu
dalam perkembangannya. Hampir dari pekembangan produk, semua orang setuju akan adanya
tahap – tahap yang di lalui. Bahkan ada produk yang masih aktif adapula produk yang sudah
mati. Dalam siklus itu dapat di simpulkan bahwa :
-

Riset dan perkembangan

-

Pengenalan ke pasar

-

Tumbuh

-

Matang

-

Penurunan

-

Mati

Dalam siklus itu selalu berulang – ulang bagaikan roda kehidupan, dimana adakalanya
suatu produk hidup dan berkembang, ada kalanya suatu produk mati. Maka dari itu di perlukan
manajemen proyek yang di tujukan supaya kita dapat membagi dan mengaturnya,
menginvestasikannya, dll. Tahap – tahap ini di analogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus
perkembangan produk yang terbagi :
-

Tahap Konsepsi

-

Tahap Perencanaan

-

Tahap Eksekusi

-

Tahap Operasi

KONSEPSI
Dalam konsepsi di bagi menjadi 2 yaitu Inisiasi proyek yang artinya proyek dimulai saat
ditemukannya suatu masalah dan kesempatan atau kebutuhaan oleh user. Dengan kata lain kalau
user memiliki ide. Dan kelayakan proyek yang artinya meninvestigasikan suatu masalah pada
proyek dan mendalami hal itu lebih detail.

Permintaan Proposal
Permintaan proposal atau sering di sebut dengan Request For Proposal (RFP) di kirim
kepada pihak – pihak terkait yang di punyai perusahaan. Dalam RFP ini banyak yang di tentukan
yakni tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performasi dan batasan ongkos serta jadwal.
Tapi ada juga proposal dikirim tanpa adanya RFP, di tinjau jika user melihat sebuah peluang dan
menguntungkan kedua belah pihak, maka user akan langsung kirim proposalnya tanpa harus
menggunakan RFP.

Proposal Proyek
Tujuan pembuatan proposal proyek yakni untuk memudahkan sistematika dan
perancangan serta jalannya sebuah proyek. Secara ringkas dapat di simpulkan proposal proyek
harus berisi sebagai berikut :
-

Surat pengantar

-

Ringkasan eksklusif

-

Bagian teknis

-

Manfaat dan keuntungan

-

Jadwal

-

Bagian keuangan

-

Bagian legal

-

Kualifikasi manajemen

Dengan adanya kualifi diatas sudah menunjukkan bahwa proposal tersebut sudah lengkap
dan memenuhi standart.

Pemilihan Proposal
Hal ini menjadi sangat vital, Karen kita harus memilih/menseleksi proposal yang akan
kita buat. Syarat tersebut harus berdasarkan yang di tetapkan oleh RFP, syarat tersebut meliputi :
-

Aspek hokum

-

Bidang pekerjaan

-

Aspek finasial

Kriteria ini biasanya tergantung pada jenis proyeknya, dalam proyek konsultasi misalnya
mungkin setiap metodologi dan personel akan mempunyai bobot lebih di banding kriteria lain.

Masing - masing kriteria bisa diberi bobot dan nilai. Proposal yang mempunyai total
jumlah bobot dikalikan dengan nilai dari setiap poin penilaian akan mendapatkan prioritas
utama.

TAHAP PERENCANAAN
Penyiapan rencana proyek secara detail dan menentukan spesifikasi proyek secara rinci.
Isi rencana proyek biasanya terdiri dari :
-

Jadwal pekerjaan

-

Anggaran dan sistem pengendalian biaya

-

Work Breakdown Structure secara rinci

-

Bagian - bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan
kemungkinan - kemungkinan yang akan muncul.

-

Rencana sumber daya manusia dan pemakaian sumber daya lain.

-

Rencana pengujian hasil proyek

-

Rencana dokumentasi

-

Rencana peninjauan pekerjaan

-

Rencana pelaksanaan hasil proyek

Di samping pembuatan rencana, masuk dalam tahap ini adalah penentuan spesifikasi
produk yang dibuat dalam proyek ini. Ada dua macam spesifikasi, kebutuhan user dan kebutuhan
proyek.

TAHAP EKSEKUSI
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan - pekerjaan seperti: desain,
pengembangan, pengadaan, konstruksi/ produksi, pelaksanaan. Tergantung pada jenis proyek,
kegiatan konstruksi bisa juga berupa kegiatan produksi. Secara umum proyek yang mempunyai
hasil akhir berupa produk fisik akan mempunyai kegiatan eksekusi dm1 operasi, yaitu
penyerahan hasil kepada user. Pada tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, porsi
pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek.

TAHAP OPERASI
Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai lalu user mulai mengoperasikan hasil
proyek tersebut, tetapi ini tergantung juga pada jenis proyek. Jadi hanya proyek dengan hasil
akhir berupa produk fisik yang mempunyai tahap ini. Jika user menghendaki perubahan maka
perbaikan sistem menjadi proyek baru yang akan mengikuti siklus mulai dari awal lagi. untuk
nilai – nilai proyek di bawah nilai harga tertentu suatu instansi tidak melakukan lelang terbuka,
tetapi langsung menunjuk konsultan.

ORGANISASI PROYEK

PENDAHULUAN
Jika suatu perusahaan mulai berkembang biasanya perusahaan tersebut akan memulai
eksapansi, baik ekspansi lahan perusahaan, penambahan SDM, dll. Dengan hal perusahaan
berkembang pasti banyak yang akan berubah baik kondisi lingkungan, tingkat persaingan,
teknologi dan bahkan strukurnya itu sendiri. Namun banyak cara untuk menyusun struktu
organisasi, yakni :
-

Berdasarkan produk

-

Berdasarkan lokasi

-

Berdasarkan proses

-

Berdasarkan pelanggan

-

Berdasarkan fungsi

Dalam bab ini kita akan membahas lebih lanjut bagaimana cara mengorganisasikan
sebuah proyek.

PROYEK SEBAGAI BAGIAN DARI ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional membagi departemennya berdasarkan fungsi -

fungsi yang

dilakukan bagian yang ada. Di sini kita mengenal fungsi pemasaran, fungsi personalia, fungsi
produksi, fungsi keuangan dan sebagainya, bergantung pada kebutuhan perusahaan untuk
menangani pekerjaannya. Berikut adalah gambar sebuah organisasi yang aktif.

Adanya keuntungan menggunakan struktur diatas yaitu :
-

Adanya fleksibelitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.

-

Orang – orang dengan keahlian tertentu bias di tugaskan di banyak proyek yang
berbeda.

-

Sedangkan orang yang memiliki keahlian yang berbeda di tempatkan pada suatu
kelompok dengan keahliannya masing – masing untuk memecahkan masalah.

-

Devisi fungsional bisa menjadi basis bagi kelangsungan teknologi.

Adapun kekurangannya yaitu :
-

Klien bukan menjadi perhatian utama/

-

Devisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas khusus..

-

Motivasi orang yang di tempatkan di proyek cenderung lemah

Pada gambar diatas dapat di simpulkan bahwa proyek melekat pada unit fungsional yang
dipimpin oleh project expediator.

Sedangkan gambar ini menjelaskan bahwa Proyek di pimpin oleh coordinator proyek.

ORGANISASI PROYEK MURNI
Proyek ini adalah proyek yang terpisah dari proyek induk, memiliki semuanya sendiri
dan tidak ada keterikatan. Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bisa melakukan pembangunan
sumber daya. Dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumber daya itu tidak
bersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi. Beberapa organisasi induk memberikan
petunjuk administrasi, keuangan, personalia dan prosedur kontrol secara detail. Sementara yang
lain memberikan kebebasan penuh dengan batasan pertanggung jawaban akhir saja.

Kelebihan dari struktur organisasi adalah :
-

Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggung jawab terhadap manajer
proyek.

-

Jika ada proyek yang berturut – turut, organisasi ini bisa di manfaatkan oleh para ahli

-

Cukup simple sehingga mudah di gunakan.

-

Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek

-

Karena kewenangan terpusat, maka keputusan lebih cepat

Kekurangan dari struktur organisasi adalah :
-

Jika proyek sudah selesai, timbul masalah bagaimana proyek tersebut berjalan.

-

Ketidakkonsistenan prosedur

-

Prosedur ini akan menambah banyak biaya

ORGANISASI MATRIX
Merupakan organisasi yang menggabungkan kelebihan – kelebihan yang dipunyai
organisasi dan menghindarkan kekurangan yang ada.

Contoh organisasi proyek yang melekat pada organisasi induk dengan struktur matriks.
Dalam contoh ini, perusahaan induk mempunyai dua proyek yang dikelola di bawah divisi
otomotif, yaitu proyek A dan proyek B.

MEMILIH ORGANISASI PROYEK
Bagaimana suatu bentuk organisasi bisa dipilih, sulit diterangkan bahkan oleh praktisi
senior sekalipun. Pilihan sangat dipengaruhi situasi dan kadang - kadang bersifat intuitif. Namun
secara umum dapat diberikan kriteria - kriteria yang mendasari pemilihan bentuk ini :
-

Frekuensi adanya proyek baru.

-

Berapa lama proyek berlangsung.

-

Ukuran proyek.

-

Kompleksitas hubungan.

Kriteria - kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah
ketidakpastian, keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu.

TIM PROYEK

PENDAHULUAN
Tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek.
Tim inti sering disebut juga dengan project office. Project office menunjukkan dua pengertian,
tempat fisik dimana tim proyek berkumpul dan seluruh staf pendukung manajer proyek. Ada
beberapa jabatan penting dalam project office selain manajer proyek ( MP). Yang pertama kita
akan membahas mengenai manajer proyek.

MANAJER PROYEK
Peran Manajer Proyek
Manajer Proyek sangat penting dan menjadi sentral, di mana tanpa adanya MP maka
tidak akan ada manajemen proyek. Peran yang dimiliki seorang MP adalah sebagai integrator,
komunikator, pembuat keputusan, motivator, enterpreneur dan agen perubahan harus menyaring ,
mengolah meringkas dan menyampaikan informasi untuk memastikan bahwa semua orang
yang punya peran dalam proyek meng etahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan
anggaran, jadwal kebutuhan dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai dengan peran yang
dipunyai. Manajer proyek adalah juga seorang enterpreneur yang harus berusaha untuk
melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek bisa berjalan. Dia harus mampu
mendapatkan orang yang terbaik dari unit fungsional dengan melakukan negosiasi dengan para
manajer fungsional.

Tanggung Jawab Manajer Proyek
Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah:
1. Merencanakan kegiatan - kegiatan dalam proyek, tugas - tugas dan hasil akhir, termasuk
pemecahan pekerjaan, penjadwalan dana penganggaran.
2. Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang - orang dalam tim proyek.
Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.
3. Memonitor status proyek.
4. Mengidentifikasi masalah - masalah teknis.

5. Titik temu dari para kunstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.
6. Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
7. Merekomendasikan penghentian proyek atu pengerahan kembali sumber daya bila tujuan
tidak tercapai.

KOMPETISI DAN ORIENTASI MANAJER PROYEK
Latar belakang yang luas juga perlu dipunyai oleh seorang manajer proyek. Semakin
tinggi perbedaan antara area fungsional, lebih terbuka terjadinya konflik dan semakin sulit untuk
menyatukan mereka. Untuk itu manajer proyek perlu mengetahui segala sesuatu seperti
bagaimana teknik mereka, prosedur, dan kontribusinya terhadap proyek. Seorang manajer proyek
juga harus menjadi komunikator. Dia harus pandai menyampaikan sesuatu pesan sekaligus
mendengarkan orang lain bicara. Selain itu ia juga harus bekerjasama dengan orang lain serta
menerima masukan.

Otoritas
Ada dua macam otoritas: otoritas legal dan otoritas karismatik. Yang pertama mengacu
pada hal - hal yang tertulis yang ditetapkan dalam uraian pekerjaan (job description) seseorang.
Ini berkaitan dengan pendelegasian kekuasaan, hirarki pelaporan, dan pengendalian sumberdaya.
Dalam hal ini kemampuan mempengaruhi bisa timbul bukan karena otoritas legal yang dimiliki
seseorang, tetapi timbul karena pengetahuan dan kepribadian yang dimiliki orang - orang dengan
pengetahuan yang dimilikinya bisa mempengaruhi orang lain tanpa harus 16ember perintah.

Memilih Manajer Proyek
Ada empat kategori kualifikasi yang harus dipunyai untuk menjadi seorang Manajer
Proyek yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:
-

Karakteristik Personal

-

Keterampilan Perilaku

-

Keterampilan Bisnis

-

Kemampuan teknis

ANGGOTA TIM PROYEK
Dalam sebuah proyek terdapat beberapa anggota, yang terdiri dari :
-

Project Controller yang bertugas untuk membantu manajer proyek dalam
perencanaan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi proyek tersebut.

-

Project Accountant yang bertugas mengatur financial manajer proyek, menyiapkan
estimasi biaya yang akan di keluarkan dalam sebuah proyek. Dan mampu mengatasi
masalah – masalah financial dalam proyek.

-

Costumer Liason yang bertugas untuk mengatasi masaah klien dan perwakilan dari
klien.

-

Project Koordinator bertugas sebagai merencanakan, mengkoordinator jalannya
sebuah produksi

-

Manajer Lapangan bertugas mengawasi pemasangan, pengujian, pemeliharaan sebuah
proyek itu sendiri.

-

Quality Supervisor bertugas untuk mengecek kualitas proyek tersebut apakah layak
untuk konsumen atau tidak

PERAN LAIN DI LUAR TIM PROYEK
Manager Progam
Perusahaan perlu juga menempatkan orang untuk mengkoordinasikan para manajer
proyek ini. Peran ini bisa dinamakan manajer program atau direktur proyek dengan peranan
sebagai berikut :
-

Mengawasi kegiatan dari seluruh proyek.

-

Memastikan bahwa proyek berjalan dengan semestinya

-

Meski dalam proyek terdapat perubahan, tapi tetap memperhatikan target yang di
tetapkan

-

Membantu dalam mengembangkan kebijakan – kebijakan.

-

Bekerjasama dengan pemimpin yang professional

Manajemen Proyek
Manajemen puncak bertanggung jawab untuk mensukseskan pelaksanaan manajemen
proyek. Sehingga ada beberapa tugas yang harus di kerjakannya.
-

Merencanakan dan memberikan dukungan

-

Menjabarkan tujuan – tujuan yang akan digunakan

-

Menentukan lingkup dan batasan tanggung jawab

PERENCANAAN PROYEK
PENDAHULUAN
Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat di tinjau dari berbagai aspek, salah satunya yaitu
perencanaan yang matang dan bulat yang bisa menghasilkan kesuksesan dan keuntungan dalam
sebuah proyek itu sendiri. Dalam bab ini akan di bahas secara dalam mengenai perencanaan
dalam sebuah proyek bagaimana proyek tersebut bisa sukses. Yang menjadi lingkup pekerjaan
selama proses perencanaan dan pengendalian proyek adalah :
-

Sebelum proyek mulai

-

Selama proyek

-

Jika ada perbedaan antara yang direncana kan dan yang terjadi sebenarnya, tindakan
koreksi perlu dilakukan, dan estimasi biaya dan waktu bisa diperbarui.

TAHAP – TAHAP PERENCANAAN PROYEK
Langkah - langkah perencanaan meliputi :
-

Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya.

-

Pekerjaan - pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek
haruslah diuraikan dan didaftar.

-

Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen

-

Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat

-

Sebuah rencana anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan dipersiapkan

-

Estimasi mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian proyek.

RENCANA PROYEK INDUK
Tujuan dalam pembuatan rencana proyek yaitu untuk memberikan petunjuk kepada
manajer dan tim proyek selama siklus hidup proyek, untuk memberitahukan mengenai
sumberdaya apa yang diperlukan, kapan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan, dan
memungkinkan mereka mengukur kemajuan yang telah dibuat dan keterlambatan yang terjadi.
Rencana proyek ini memiliki beberapa point yakni :
-

Deskripsi proyek

-

Manajemen dan Organisasi

-

Bagian teknis

Pada hal diatas terdapat penjabarannya sendiri, namun setelah point – point diatas
terlaksana adakalahnya kita melakukan langkah selanjutnya yaitu merancangkan alat – alat
perencanaan. Alat – alat tersebut terdiri dari :
-

Work Break Down Structure kegiatan menguraikan pekerjaan proyek menjadi
pekerjaan - pekerjaan kecil)

-

Matriks Tanggung Jawab bertujuan untuk menentukan organisari proyek

-

Gantt Charts untuk menunjukkan jadwal indifidu proyek

-

Jaringan kerja yaitu untuk memperlihatkan ukuran kerja kapan di mulai dan kapan
selesainya.

PENDEFISIAN PEKERJAAN
Tujuan proyek di artikan secara lebih operasional untuk menentukan elemen – elemen
pekerjaan secara detail. Hal itu perlu di definisikan lebih mendalam agar mengetahui apa maksud
dan tujuannya. Sebagai contoh ada Work Breakdown Structure, yang bertujuan untuk
memecahkan suatu masalah lebih mudah dalam pembuatan jadwalnya. Seperti contoh pada
gambar di bawah ini.

MATRIKS TANGGUNG JAWAB
Pada materi ini mengenai sebuah tanggung jawab, sebagai contoh dalam suatu proyek
pihak A bertanggung jawab dalam menangani hal A, nanti ada lagi pihak B bertanggung jawab
dalam hal B. Pertemuan kolom dan baris menunjukkan tingkat tanggung jawab yang dimiliki
orang yang bersangkutan terhadap tugas yang ada. Dengan matriks ini lebih mudah dilihat
apakah masih ada pekerjaan yang terlewati (tanpa penanggung jawab) . Selain itu juga bisa
digunakan untuk proses pengendalian. Seperti yang ada pada gambar di bawah ini.