Location Based Service Pada Aplikasi Stu
47
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Location Based Service Pada Aplikasi Students Tracking
Studi Kasus : Universitas Bunda Mulia
Halim Agung*), Leonard Febriyanto Gani**)
Teknik Informatika, Universitas Bunda Mulia
E-Mail: * hagung@bundamulia.ac.id, ** eyes_lionz@yahoo.com
Abstrak
Banyaknya mahasiswa yang sering membolos dalam kegiatan perkuliahan merupakan
salah satu masalah yang dihadapi oleh hampir semua universitas. orangtua dari
mahasiswa tidak dapat mengetahui apakah anak nya mengikuti perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan atau tidak. Untuk melacak keberadaan mahasiswa ini maka
dapat menggunakan metode location based service. Location based service adalah salah
satu layanan informasi yang diakses dengan suatu perangkat melalui jaringan dan dapat
menampilkan lokasi secara geografis keberadaan perangkat bergerak tersebut. Untuk
melacak keberadaan mahasiswa, aplikasi ini menggunakan GPS (Global Positioning
System) sensor Barometric, dan sensor Magnetic yang telah diberikan timer untuk
mengaktifkan pelacakan pada saat jam perkuliahan. Alasan digunakannya sensor
Barometric dan sensor Magnetic yaitu agar mendapatkan akurasi yang lebih tinggi dan
mengetahui pada lantai berapa perangkat berada. Aplikasi ini berjalan pada background
dan tanpa memiliki tampilan agar mahasiswa tidak mengetahui bahwa perangkat
smartphone-nya memiliki fitur pelacakan ketika jam perkuliahan berlangsung. Hasil yang
didapat dari penelitian ini adalah agar bisa mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan
location based service, dibutuhkan beberapa penunjang yaitu GPS, sensor Barometric dan
sensor Magnetic sehingga bisa melacak mahasiswa di dalam gedung Universitas.
Kata kunci: Students Tracking, GPS, Magnetic Sensor, Indoor Positioning System.
1. PENDAHULUAN
Banyak mahasiswa yang menyalahgunakan
kesempatan yang telah diberikan orangtua atau
kerabat terdekat khususnya untuk mahasiswa
yang merantau yang dimana universitas yang
dipilih berada jauh dari tempat tinggal atau di
luar kota dimana orang tua atau kerabat
terdekat mahasiswa tersebut tidak mengetahui
secara pasti bahwa mahasiswa tersebut benar –
benar mengikuti perkuliahan dengan baik atau
tidak.
Aplikasi Students Tracking menggunakan
Location Based Service (LBS) akan melacak
keberadaan mahasiswa ketika jam perkuliahan
berlangsung. Singkat cerita aplikasi ini akan
memberikan notifikasi berupa SMS bagi user
yang telah ditentukan jika mahasiswa tersebut
keluar dari area kelas.
Location Based Service (LBS) atau layanan
berbasis lokasi menurut Sarah [1] adalah
ISBN: 979-26-0280-1
sebuah layanan informasi yang dapat diakses
dengan perangkat bergerak melalui jaringan
dan mampu menampilkan posisi secara
geografis keberadaan perangkat bergerak
tersebut.
Menurut Mordechay [3], sistem tracking
adalah suatu sistem yang dapat menemukan
lokasi benda bergerak.
Salah satu contoh bagian yang menarik dari
persamaan yang dipakai adalah sebagai
berikut:
..................................... (1)
Menurut Rivayi Afrianto [4] White box
testing adalah pengujian yang didasarkan pada
pengecekan terhadap detail perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara prosedural untuk membagi
pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
48
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Penggunaan metode pengujian white box
dilakukan untuk :
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur
independen suatu modul digunakan
minimal satu kali
2. Menggunakan semua keputusan logis
untuk semua kondisi true atau false
3. Mengeksekusi semua perulangan pada
batasan nilai dan operasional pada setiap
kondisi.
4. Menggunakan struktur data internal untuk
menjamin validitas jalur keputusan.
Berikut use case diagram yang
menunjukkan aktifitas aplikasi students
tracking yang ditunjukkan pada gambar 2.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis kebutuhan fungsional yang
diinginkan adalah sistem dapat mengetahui
keberadaan mahasiswa berdasarkan koordinat
latitude dan longitude menggunakan GPS dan
mengetahui pada lantai berapa ia berada
menggunakan barometer yang terdapat pada
smartphone tersebut serta mengetahui lokasi
mahasiswa dengan menggunakan IndoorAtlas
magnetic positioning dan juga sistem dapat
memberikan notifikasi berupa SMS kepada
orangtua / user jika mahasiswa tersebut keluar
area kelas apabila melewati batas waktu yang
telah ditentukan.
Dalam pengembangan aplikasi yang
mengimplementasi Location Based Service
maka digunakan metode waterfall dengan
activity diagram pada gambar 1 :
Gambar 2. Use Case Diagram Aplikasi
Students Tracking
Gambar 2 menunjukkan ada 3 aktor yang
terlibat dalam aplikasi ini yaitu mahasiswa,
admin dan orang tua. Admin akan mengisi data
mahasiswa
pada
website
universitas,
sedangkan orang tua akan mendapat pesan
yang berisi informasi lokasi anaknya yang
keluar ketika perkuliahan.
Berikut ini adalah rancangan ERD dari
tabel yang digunakan untuk database aplikasi
students tracking pada gambar 3.
Gambar 1 Activity Diagram Aplikasi Students Tracking
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
49
Gambar 3 ERD Aplikasi Students Tracking
Gambar 4 merupakan halaman pertama
kali aplikasi dijalankan. Pada tahap ini
administrator akan memasukkan NIM sehingga
aplikasi akan melakukan permintaan data
jadwal matakuliah ke database server dan
menyimpannya agar proses tracking akan
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah di
simpan.
Gambar 4. Halaman Instalasi Aplikasi
Students Tracking Pada Smartphone
Pada tahap ini aplikasi akan berjalan
ketika hari dan jam mahasiswa sesuai dengan
jadwal yang telah di simpan pada halaman
instalasi. Halaman ini akan mencari lokasi
ISBN: 979-26-0280-1
mahasiswa menggunakan sensor GPS. Jika
mahasiswa berada pada lingkungan kampus
maka halaman akan berpindah ke tahap
berikutnya. Namun jika tidak maka aplikasi ini
akan mengirimkan pesan berupa SMS kepada
orangtua mahasiswa.
Gambar 5. GPS Tracking Aplikasi Students
Tracking
Pada tahap ini aplikasi akan melacak
apakah mahasiswa berada pada lantai dan
50
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
koordinat kelas yang telah ditentukan atau
tidak. Jika mahasiswa berada di luar jangkauan
koordinat mahasiswa maka aplikasi akan
melakukan count down timer selama 20 menit.
Jika mahasiswa tidak berada/kembali ke
koordinat kelas, maka proses tracking akan
berhenti dan mengirimkan pesan berupa SMS
kepada orangtua bahwa mahasiswa tidak hadir
di kelas pada jam perkuliahan. Namun jika
dalam
waktu
20
menit
mahasiswa
berada/kembali ke koordinat kelas maka count
down timer akan berhenti yang ditunjukkan
pada gambar 6.
Gambar 6. Halaman Indoor Tracking
Berikut merupakan penjelasan mengenai
implementasi location based service pada
aplikasi students tracking :
1. Posisi keberadaan mahasiswa dapat
diperoleh dari Positioning Service
menggunakan GPS pada smartphone
mahasiswa dan melakukan permintaan
lokasi dan pemetaan menggunakan
Google Maps API, Internet dan satelit.
2. Satelit merespon dan mengirimkan
koordinat smartphone melalui internet
kepada Google Maps API dan smartphone
mahasiswa.
3. Ketika koordinat telah didapatkan,
aplikasi
students
tracking
akan
memastikan apakah koordinat mahasiswa
berada pada radius koordinat Universitas
Bunda Mulia atau tidak. Jika ya maka
aplikasi akan berpindah menggunakan IPS
(Indoor Positioning System) yaitu
IndoorAtlas API untuk mengetahui
ISBN: 979-26-0280-1
keberadaan mahasiswa didalam gedung
Universitas Bunda Mulia.
4. Lalu smartphone akan mengirimkan data
magnet disekitar dan melakukan request
koordinat kepada server IndoorAtlas.
Server
IndoorAtlas
mengirimkan
koordinat kepada smartphone berdasarkan
tingkat magnet didalam gedung dan
menentukan
lokasi
smartphone
berdasarkan map yang telah dikalibrasi
dan disimpan kedalam server IndoorAtlas.
5. Berdasarkan koordinat yang telah
ditentukan, aplikasi akan melacak apakah
koordinat mahasiswa berada di dalam
radius koordinat kelas yang telah
ditentukan atau tidak.
Untuk mengetahui apakah aplikasi Students
Tracking yang dibuat berguna atau tidak maka
dilakukan
pengujian.
Pengujian
yang
digunakan disini adalah menggunakan
pengujian white box.
Pengujian white box adalah pengujian yang
didasarkan pada pengecekan terhadap detil
perancangan, menggunakan struktur kontrol
dari desain program secara prosedural untuk
membagi pengujian kedalam beberapa kasus
pengujian.
Tahap-tahap pengujian yang dilakukan
dengan metode white box adalah component
testing dan integration testing.
Component testing dilakukan dalam menguji
fungsi-fungsi dasar dalam aplikasi Students
Tracking. Pengujian fungsi-fungsi pada tahap
ini adalah :
1. Pengujian pengambilan data jadwal
perkuliahan pada database server dan
disimpan ke dalam aplikasi Students
Tracking – Valid.
2. Pengujian berjalannya timer ketika
mahasiswa meninggalkan area kelas pada
saat jam perkuliahan berlangsung – Valid
Sedangkan Integration testing dalam
menguji penggabungan fungsi-fungsi yang ada
agar berjalan dan memberikan hasil yang
sesuai dengan harapan disaat yang tepat.
Integration Testing dilakukan dengan Top
Down Testing. Aplikasi dijalankan ketika
penulis berada pada lingkungan kampus
apakah aplikasi Students Tracking berjalan
atau tidak.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Aplikasi melacak koordinat smartphone
berada di dalam jangkauan 100 meter dari
koordinat Universitas Bunda Mulia dan
berpindah ke form Indoor Tracking –
Valid.
2. Aplikasi melacak pada lantai berapa
lokasi smartphone berada berdasarkan
barometric pressure yang ada pada
smartphone – Valid.
3. Aplikasi melacak koordinat smartphone
berada di dalam kelas berdasarkan
koordinat dan tetap berada di dalam kelas
namun timer tidak berjalan – Valid.
4. Lokasi smartphone berpindah dari
ruangan kelas ke area di luar kelas sejauh
25 meter dan timer berjalan serta
mengirimkan pesan berupa SMS – Valid.
5. Timer berhenti ketika lokasi smartphone
kembali ke ruangan waktu dalam jangka
waktu 20 menit – Valid.
6. Timer berjalan kembali ketika lokasi
smartphone keluar dari area kelas lagi –
Valid.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan
suatu pengujian untuk kenyamanan bagi
pemakai sehingga mahasiswa tidak akan
merasakan adanya aplikasi students tracking
ini yang dimana sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini bahwa aplikasi ini akan berjalan
tanpa sepengetahuan mahasiswa.
Pemakaian memori yang berlebihan dapat
menyebabkan
ketidaknyamanan
dan
penurunan fungsionalitas aplikasi bagi
smartphone mahasiswa yang telah diinstal
aplikasi Students Tracking . Oleh sebab itu
peneliti melakukan pengujian pada seberapa
besar pengaruh penggunaan memori aplikasi
Students Tracking pada smartphone.
Untuk melakukan testing for memory
leaks, peneliti menggunakan aplikasi CPU
Monitor yang dapat di download melalui
Google Playsotre. Untuk dasarnya, penulis bisa
saja menggunakan opsi Show CPU Usage
pada menu setting -> developer options ->
Show CPU Usage. Namun
untuk dapat
melihat hasil pengujiannya, opsi ini tidak
menampilkan grafik secara real time sehingga
akan mempersulit bukti pengujian.
Berikut
tampilan
hasil
testing
menggunakan aplikasi CPU Monitor :
51
1.
ISBN: 979-26-0280-1
Gambar 7. GPS Tracking Graphic Testing
Pada Gambar 7 terlihat pemakaian
memori untuk Tracking menggunakan GPS
sebesar 165.1 Megabytes.
Gambar 8. Indoor Tracking Graphic
Testing
Hasil pengujian 8 menunjukkan bahwa
pemakaian memori terbesar pada saat Indoor
Tracking adalah sebesar 133.1 Megabytes.
Untuk mengetahui apakah aplikasi
Students
Tracking
dapat
mengganggu
kenyamanan
atau
tidak,
penulis
membandingkan pemakaian memori pada
aplikasi Students Tracking dan aplikasi yang
memang menggunakan banyak memori. Untuk
sebagai perbandingan penulis menggunakan
aplikasi emulator PSP yang bernama PPSPP.
52
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Berikut
merupakan
hasil
survey
menggunakan CPU Monitor pada aplikasi
PPSPP.
3. KESIMPULAN
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang
didapat dari pembuatan aplikasi Students
Tracking Menggunakan Location Based
Service.
1. Aplikasi ini dapat memberikan informasi
pada orangtua atau wali mahasiswa,
bahwa mahasiswa mengikuti perkuliahan
dengan baik atau tidak.
2. Aplikasi akan berjalan dengan baik pada
smartphone yang minimal mendukung
GPRS, Android Jellybean, Barometric
Sensor, Magnetic Sensor , dan GPS.
3. Aplikasi ini dapat berjalan secara
background tanpa diketahui mahasiswa.
4. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 9. PSP Emulator Graphic Testing
Pada gambar 9 hasil survey pemakaian
memori untuk aplikasi PPSPP adalah sebesar
254.1
Megabytes.
Pada
hasil
diatas
menunjukkan bahwa aplikasi
Students
Tracking tidak terlalu banyak pemakaian
memori.
ISBN: 979-26-0280-1
[1] Sarah Yumeita K Rompas. Location Based
Service (LBS). 20 Mei 2013., URL :
http://supeeerblog.blogspot.com/2013/05/l
ocation-based-services-lbs.html. diakses
pada 14 Maret 2015
[2] Tono Kiswara. Apa itu GPS Tracker /
Tracking. 07 November 2012. URL :
http://melacak.net/apa-itu-gpstracker.html. Diakses pada 29 Juni 2015.
[3] Esh, Mordechay. Magnetic positioning
equations : theory and applications,
Academic Press, Waltham USA. 2012
[4] Rivayi Afrianto, Pengertian, Perbedaan
White Box dan Black Box Testing dan
Contoh. 23 November 2014, URL:
http://rivayiarifanto.blogspot.com/2014/03
/pengertian-perbedaan-white-boxdan.html. Diakses pada 30 Juni 2015
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Location Based Service Pada Aplikasi Students Tracking
Studi Kasus : Universitas Bunda Mulia
Halim Agung*), Leonard Febriyanto Gani**)
Teknik Informatika, Universitas Bunda Mulia
E-Mail: * hagung@bundamulia.ac.id, ** eyes_lionz@yahoo.com
Abstrak
Banyaknya mahasiswa yang sering membolos dalam kegiatan perkuliahan merupakan
salah satu masalah yang dihadapi oleh hampir semua universitas. orangtua dari
mahasiswa tidak dapat mengetahui apakah anak nya mengikuti perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan atau tidak. Untuk melacak keberadaan mahasiswa ini maka
dapat menggunakan metode location based service. Location based service adalah salah
satu layanan informasi yang diakses dengan suatu perangkat melalui jaringan dan dapat
menampilkan lokasi secara geografis keberadaan perangkat bergerak tersebut. Untuk
melacak keberadaan mahasiswa, aplikasi ini menggunakan GPS (Global Positioning
System) sensor Barometric, dan sensor Magnetic yang telah diberikan timer untuk
mengaktifkan pelacakan pada saat jam perkuliahan. Alasan digunakannya sensor
Barometric dan sensor Magnetic yaitu agar mendapatkan akurasi yang lebih tinggi dan
mengetahui pada lantai berapa perangkat berada. Aplikasi ini berjalan pada background
dan tanpa memiliki tampilan agar mahasiswa tidak mengetahui bahwa perangkat
smartphone-nya memiliki fitur pelacakan ketika jam perkuliahan berlangsung. Hasil yang
didapat dari penelitian ini adalah agar bisa mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan
location based service, dibutuhkan beberapa penunjang yaitu GPS, sensor Barometric dan
sensor Magnetic sehingga bisa melacak mahasiswa di dalam gedung Universitas.
Kata kunci: Students Tracking, GPS, Magnetic Sensor, Indoor Positioning System.
1. PENDAHULUAN
Banyak mahasiswa yang menyalahgunakan
kesempatan yang telah diberikan orangtua atau
kerabat terdekat khususnya untuk mahasiswa
yang merantau yang dimana universitas yang
dipilih berada jauh dari tempat tinggal atau di
luar kota dimana orang tua atau kerabat
terdekat mahasiswa tersebut tidak mengetahui
secara pasti bahwa mahasiswa tersebut benar –
benar mengikuti perkuliahan dengan baik atau
tidak.
Aplikasi Students Tracking menggunakan
Location Based Service (LBS) akan melacak
keberadaan mahasiswa ketika jam perkuliahan
berlangsung. Singkat cerita aplikasi ini akan
memberikan notifikasi berupa SMS bagi user
yang telah ditentukan jika mahasiswa tersebut
keluar dari area kelas.
Location Based Service (LBS) atau layanan
berbasis lokasi menurut Sarah [1] adalah
ISBN: 979-26-0280-1
sebuah layanan informasi yang dapat diakses
dengan perangkat bergerak melalui jaringan
dan mampu menampilkan posisi secara
geografis keberadaan perangkat bergerak
tersebut.
Menurut Mordechay [3], sistem tracking
adalah suatu sistem yang dapat menemukan
lokasi benda bergerak.
Salah satu contoh bagian yang menarik dari
persamaan yang dipakai adalah sebagai
berikut:
..................................... (1)
Menurut Rivayi Afrianto [4] White box
testing adalah pengujian yang didasarkan pada
pengecekan terhadap detail perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara prosedural untuk membagi
pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
48
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Penggunaan metode pengujian white box
dilakukan untuk :
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur
independen suatu modul digunakan
minimal satu kali
2. Menggunakan semua keputusan logis
untuk semua kondisi true atau false
3. Mengeksekusi semua perulangan pada
batasan nilai dan operasional pada setiap
kondisi.
4. Menggunakan struktur data internal untuk
menjamin validitas jalur keputusan.
Berikut use case diagram yang
menunjukkan aktifitas aplikasi students
tracking yang ditunjukkan pada gambar 2.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis kebutuhan fungsional yang
diinginkan adalah sistem dapat mengetahui
keberadaan mahasiswa berdasarkan koordinat
latitude dan longitude menggunakan GPS dan
mengetahui pada lantai berapa ia berada
menggunakan barometer yang terdapat pada
smartphone tersebut serta mengetahui lokasi
mahasiswa dengan menggunakan IndoorAtlas
magnetic positioning dan juga sistem dapat
memberikan notifikasi berupa SMS kepada
orangtua / user jika mahasiswa tersebut keluar
area kelas apabila melewati batas waktu yang
telah ditentukan.
Dalam pengembangan aplikasi yang
mengimplementasi Location Based Service
maka digunakan metode waterfall dengan
activity diagram pada gambar 1 :
Gambar 2. Use Case Diagram Aplikasi
Students Tracking
Gambar 2 menunjukkan ada 3 aktor yang
terlibat dalam aplikasi ini yaitu mahasiswa,
admin dan orang tua. Admin akan mengisi data
mahasiswa
pada
website
universitas,
sedangkan orang tua akan mendapat pesan
yang berisi informasi lokasi anaknya yang
keluar ketika perkuliahan.
Berikut ini adalah rancangan ERD dari
tabel yang digunakan untuk database aplikasi
students tracking pada gambar 3.
Gambar 1 Activity Diagram Aplikasi Students Tracking
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
49
Gambar 3 ERD Aplikasi Students Tracking
Gambar 4 merupakan halaman pertama
kali aplikasi dijalankan. Pada tahap ini
administrator akan memasukkan NIM sehingga
aplikasi akan melakukan permintaan data
jadwal matakuliah ke database server dan
menyimpannya agar proses tracking akan
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah di
simpan.
Gambar 4. Halaman Instalasi Aplikasi
Students Tracking Pada Smartphone
Pada tahap ini aplikasi akan berjalan
ketika hari dan jam mahasiswa sesuai dengan
jadwal yang telah di simpan pada halaman
instalasi. Halaman ini akan mencari lokasi
ISBN: 979-26-0280-1
mahasiswa menggunakan sensor GPS. Jika
mahasiswa berada pada lingkungan kampus
maka halaman akan berpindah ke tahap
berikutnya. Namun jika tidak maka aplikasi ini
akan mengirimkan pesan berupa SMS kepada
orangtua mahasiswa.
Gambar 5. GPS Tracking Aplikasi Students
Tracking
Pada tahap ini aplikasi akan melacak
apakah mahasiswa berada pada lantai dan
50
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
koordinat kelas yang telah ditentukan atau
tidak. Jika mahasiswa berada di luar jangkauan
koordinat mahasiswa maka aplikasi akan
melakukan count down timer selama 20 menit.
Jika mahasiswa tidak berada/kembali ke
koordinat kelas, maka proses tracking akan
berhenti dan mengirimkan pesan berupa SMS
kepada orangtua bahwa mahasiswa tidak hadir
di kelas pada jam perkuliahan. Namun jika
dalam
waktu
20
menit
mahasiswa
berada/kembali ke koordinat kelas maka count
down timer akan berhenti yang ditunjukkan
pada gambar 6.
Gambar 6. Halaman Indoor Tracking
Berikut merupakan penjelasan mengenai
implementasi location based service pada
aplikasi students tracking :
1. Posisi keberadaan mahasiswa dapat
diperoleh dari Positioning Service
menggunakan GPS pada smartphone
mahasiswa dan melakukan permintaan
lokasi dan pemetaan menggunakan
Google Maps API, Internet dan satelit.
2. Satelit merespon dan mengirimkan
koordinat smartphone melalui internet
kepada Google Maps API dan smartphone
mahasiswa.
3. Ketika koordinat telah didapatkan,
aplikasi
students
tracking
akan
memastikan apakah koordinat mahasiswa
berada pada radius koordinat Universitas
Bunda Mulia atau tidak. Jika ya maka
aplikasi akan berpindah menggunakan IPS
(Indoor Positioning System) yaitu
IndoorAtlas API untuk mengetahui
ISBN: 979-26-0280-1
keberadaan mahasiswa didalam gedung
Universitas Bunda Mulia.
4. Lalu smartphone akan mengirimkan data
magnet disekitar dan melakukan request
koordinat kepada server IndoorAtlas.
Server
IndoorAtlas
mengirimkan
koordinat kepada smartphone berdasarkan
tingkat magnet didalam gedung dan
menentukan
lokasi
smartphone
berdasarkan map yang telah dikalibrasi
dan disimpan kedalam server IndoorAtlas.
5. Berdasarkan koordinat yang telah
ditentukan, aplikasi akan melacak apakah
koordinat mahasiswa berada di dalam
radius koordinat kelas yang telah
ditentukan atau tidak.
Untuk mengetahui apakah aplikasi Students
Tracking yang dibuat berguna atau tidak maka
dilakukan
pengujian.
Pengujian
yang
digunakan disini adalah menggunakan
pengujian white box.
Pengujian white box adalah pengujian yang
didasarkan pada pengecekan terhadap detil
perancangan, menggunakan struktur kontrol
dari desain program secara prosedural untuk
membagi pengujian kedalam beberapa kasus
pengujian.
Tahap-tahap pengujian yang dilakukan
dengan metode white box adalah component
testing dan integration testing.
Component testing dilakukan dalam menguji
fungsi-fungsi dasar dalam aplikasi Students
Tracking. Pengujian fungsi-fungsi pada tahap
ini adalah :
1. Pengujian pengambilan data jadwal
perkuliahan pada database server dan
disimpan ke dalam aplikasi Students
Tracking – Valid.
2. Pengujian berjalannya timer ketika
mahasiswa meninggalkan area kelas pada
saat jam perkuliahan berlangsung – Valid
Sedangkan Integration testing dalam
menguji penggabungan fungsi-fungsi yang ada
agar berjalan dan memberikan hasil yang
sesuai dengan harapan disaat yang tepat.
Integration Testing dilakukan dengan Top
Down Testing. Aplikasi dijalankan ketika
penulis berada pada lingkungan kampus
apakah aplikasi Students Tracking berjalan
atau tidak.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Aplikasi melacak koordinat smartphone
berada di dalam jangkauan 100 meter dari
koordinat Universitas Bunda Mulia dan
berpindah ke form Indoor Tracking –
Valid.
2. Aplikasi melacak pada lantai berapa
lokasi smartphone berada berdasarkan
barometric pressure yang ada pada
smartphone – Valid.
3. Aplikasi melacak koordinat smartphone
berada di dalam kelas berdasarkan
koordinat dan tetap berada di dalam kelas
namun timer tidak berjalan – Valid.
4. Lokasi smartphone berpindah dari
ruangan kelas ke area di luar kelas sejauh
25 meter dan timer berjalan serta
mengirimkan pesan berupa SMS – Valid.
5. Timer berhenti ketika lokasi smartphone
kembali ke ruangan waktu dalam jangka
waktu 20 menit – Valid.
6. Timer berjalan kembali ketika lokasi
smartphone keluar dari area kelas lagi –
Valid.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan
suatu pengujian untuk kenyamanan bagi
pemakai sehingga mahasiswa tidak akan
merasakan adanya aplikasi students tracking
ini yang dimana sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini bahwa aplikasi ini akan berjalan
tanpa sepengetahuan mahasiswa.
Pemakaian memori yang berlebihan dapat
menyebabkan
ketidaknyamanan
dan
penurunan fungsionalitas aplikasi bagi
smartphone mahasiswa yang telah diinstal
aplikasi Students Tracking . Oleh sebab itu
peneliti melakukan pengujian pada seberapa
besar pengaruh penggunaan memori aplikasi
Students Tracking pada smartphone.
Untuk melakukan testing for memory
leaks, peneliti menggunakan aplikasi CPU
Monitor yang dapat di download melalui
Google Playsotre. Untuk dasarnya, penulis bisa
saja menggunakan opsi Show CPU Usage
pada menu setting -> developer options ->
Show CPU Usage. Namun
untuk dapat
melihat hasil pengujiannya, opsi ini tidak
menampilkan grafik secara real time sehingga
akan mempersulit bukti pengujian.
Berikut
tampilan
hasil
testing
menggunakan aplikasi CPU Monitor :
51
1.
ISBN: 979-26-0280-1
Gambar 7. GPS Tracking Graphic Testing
Pada Gambar 7 terlihat pemakaian
memori untuk Tracking menggunakan GPS
sebesar 165.1 Megabytes.
Gambar 8. Indoor Tracking Graphic
Testing
Hasil pengujian 8 menunjukkan bahwa
pemakaian memori terbesar pada saat Indoor
Tracking adalah sebesar 133.1 Megabytes.
Untuk mengetahui apakah aplikasi
Students
Tracking
dapat
mengganggu
kenyamanan
atau
tidak,
penulis
membandingkan pemakaian memori pada
aplikasi Students Tracking dan aplikasi yang
memang menggunakan banyak memori. Untuk
sebagai perbandingan penulis menggunakan
aplikasi emulator PSP yang bernama PPSPP.
52
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Berikut
merupakan
hasil
survey
menggunakan CPU Monitor pada aplikasi
PPSPP.
3. KESIMPULAN
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang
didapat dari pembuatan aplikasi Students
Tracking Menggunakan Location Based
Service.
1. Aplikasi ini dapat memberikan informasi
pada orangtua atau wali mahasiswa,
bahwa mahasiswa mengikuti perkuliahan
dengan baik atau tidak.
2. Aplikasi akan berjalan dengan baik pada
smartphone yang minimal mendukung
GPRS, Android Jellybean, Barometric
Sensor, Magnetic Sensor , dan GPS.
3. Aplikasi ini dapat berjalan secara
background tanpa diketahui mahasiswa.
4. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 9. PSP Emulator Graphic Testing
Pada gambar 9 hasil survey pemakaian
memori untuk aplikasi PPSPP adalah sebesar
254.1
Megabytes.
Pada
hasil
diatas
menunjukkan bahwa aplikasi
Students
Tracking tidak terlalu banyak pemakaian
memori.
ISBN: 979-26-0280-1
[1] Sarah Yumeita K Rompas. Location Based
Service (LBS). 20 Mei 2013., URL :
http://supeeerblog.blogspot.com/2013/05/l
ocation-based-services-lbs.html. diakses
pada 14 Maret 2015
[2] Tono Kiswara. Apa itu GPS Tracker /
Tracking. 07 November 2012. URL :
http://melacak.net/apa-itu-gpstracker.html. Diakses pada 29 Juni 2015.
[3] Esh, Mordechay. Magnetic positioning
equations : theory and applications,
Academic Press, Waltham USA. 2012
[4] Rivayi Afrianto, Pengertian, Perbedaan
White Box dan Black Box Testing dan
Contoh. 23 November 2014, URL:
http://rivayiarifanto.blogspot.com/2014/03
/pengertian-perbedaan-white-boxdan.html. Diakses pada 30 Juni 2015