BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

  4.1.1 Gambaran Sekolah

  Penelitian ini dilakukan di SDN Ngajaran 03 yang terletak di Dusun Salakan Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Jarak tempuh SDN Ngajaran 03 berada diperkampungan warga, dengan kata lain letak SDN Ngajaran 03 mudah dijangkau oleh peserta didik yang rata-rata rumahnya dekat dengan sekolah. Pembelajaran di SDN Ngajaran 03 dilaksanakan hari Senin-Sabtu. Hari Senin-Kamis proses pembelajaran dilakukan mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.10, sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai pukul 07.00 sampai pukul 11.00 siang.

  4.1.2 Gambaran Subyek Penelitian

  Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Ngajaran 03 yang berjumlah 22 siswa, diantaranya 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki yang masing-masing mempunyai karakteristik berbeda-beda, seperti suka berbicara dengan teman pada saat guru menjelaskan materi, masih kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru, masih senang bermain di luar kelas saat bel masuk sudah bunyi, dan siswa juga kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran ketika guru menjelaskan materi yang terlalu banyak. Penelitian di SDN Ngajaran 03 siswa kelas IV dilakukan pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada tema 7 Indahnya Keragaman Negeriku sub tema 2 Keindahan Alam Negeriku.

4.1.3 Kondisi Awal

  Sebelum dilakukan siklus I dan siklus II, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada saat guru kelas IV mengajar pembelelajaran tematik dan mengamati aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah melakukan observasi, peneliti meminta hasil ulangan pada mata pelajaran IPS kelas IV, ternyata masih terdapat 12 peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan yang mendapat nilai di atas KKM ada 10 peserta didik. Nilai terendah adalah 20 sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan rata-rata nilai kelas

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Tematik Muatan Mata Pelajatan IPS Kondisi Awal

  Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah (%) siswa 15-24 1 4,54% Tidak Tuntas

  • 25-34 35-44

  5 22,72% Tidak Tuntas 45-54 3 13,63% Tidak Tuntas 55-64 5 22,72% Tidak Tuntas 65-74 2 9,09% Tuntas 75-84 6 27,27% Tuntas 85-94 1 4,54% Tuntas 95-99 1 4,54% Tuntas Jumlah

  

22 100%

Rata-rata 60,40 Nilai tertinggi

  95 Nilai terendah

  20 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan terdapat 1 siswa atau 4,54%

  memperoleh nilai pada rentang 95 s/d 99, 1 siswa atau 4,54% memperoleh nilai pada rentang 85 s/d 94, 6 siswa atau 27,27% memperoleh nilai pada rentang 75 s/d 84, 2 siswa atau 9,09% memperoleh nilai pada rentang 65 s/d 74, sehingga dapat dikatakan siswa-siswa tersebut tuntas nilai KKM yaitu 65. Namun 12 siswa masih memiliki nilai yang di bawah KKM yaitu 5 siswa atau 22,72% memperoleh nilai pada rentang 55 s/d 64, 3 siswa atau 13,63% memperoleh nilai pada rentang 45 s/d 54, 5 siswa atau 22,72% memperoleh nilai pada rentang 35 s/d 44, tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 25 s/d 34, dan 1 siswa atau 4,54% memperoleh nilai pada rentang 15 s/d 20. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 65) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Pada Kondisi Awal

  

No Ketuntasan Belajar Banyak Siswa Persentase

  1 Tuntas 10 45,5%

  2 Belum Tuntas 12 54,5% Jumlah 22 100%

  Ketuntasan belajar peserta didik pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat diketahui bahwa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sejumlah 10 peserta didik dengan presentase 45,5%.

  Berdasarkan data siswa kelas IV SDN Ngajaran 03 maka peneliti melakukan penelitian PTK sesuai yang telah dirancang. Penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap dan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS siswa kelas IV peneliti dengan menerapkan model pembelajaran Project-Based Learning berbantuan pop-up book.

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Kreativitas Kondisi Awal

  

No Nilai Kategori Jumlah Siswa Presentase

1 4-7 Rendah 2 9,1% 2 8-11 Sedang

  9 40,9% 3 12-15 Tinggi 11 50%

  4

  16 Sangat Tinggi 0% Jumlah 22 100% Nilai Tertinggi

  14 Nilai Terendah

  6 Rata-rata 11,1

  Tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 2 anak atau 9,1% dari jumlah siswa 22 memiliki kreativitas yang rendah. 9 siswa atau 40,9% memiliki tingkat kreativitas dalam kategori sedang, 11 anak atau 50% memiliki tingkat kreativitas tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS. Siklus I tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.

  Dapat dikatakan bahwa kreativitas pembelajaran Project-Based Learning pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS sebelum diberi tindakan belum mencapai indikator. Perolehan indikator kreativitas minimal harus 80% siswa dalam kategori tinggi atau sangat tinggi.

4.2 Deskripsi Siklus I

  Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Senin, 19 Februari 2018, pertemua kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Februari 2018 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Februari 2018. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2.1 Rencana Tindakan

  Rencana yang dilaksanakan dalam pembelajaran disusun sesuai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus pembelajaran tematik kelas IV Semester 2. RPP dalam siklus I dirancang dalam 3 kali pertemua, pada pertemuan pertama lebih menekankan pada materi dan proses perencanaan dalam membuat suatu proyek. Pertemuan kedua siswa mengumpulkan bahan dan alat yang akan digunakan, tahap penyelesaian proyek dan membuat laporan. Pertemuan ketiga siswa melakukan presentasi hasil produk dan evaluasi. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibuat sesuai dengan pedoman indikator pembelajaran yang diambil peneliti. Penilaian kreativitas juga disesuikan dengan indikator yang sudah disesuikan dengan 4 aspek dalam kreativitas. Sesuai dengan program semester yang ada di sekolah, peneliti mengambil tema 7 yaitu Indahnya Keragaman Negeriku, subtema 2 Keindahan Alam Negeriku, dengan Kompetensi Dasar dalam siklus I adalah mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang. Indikator dalam siklus I ini meliputi ketrampilan, kreativitas, dan pengetahuan. Sebelum mulai kegiatan pembelajaran penulis mempersiapkan lembar kerja, lembar observasi, RPP, soal evaluasi dan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuikan dengan pembelajaran Project-Based Learning. Peneliti menyiapkan lembar observasi penerapan Project-Based Learning untuk mengecek implementasi guru oleh observer. Lembar observasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui lebih jelas tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah yang sudah dirancang. Lembar observasi tersebut terdapat 2 kolom untuk diisi. Kolom pertama merupakan observasi untuk guru, dan kolom ke 2 merupakan observasi untuk siswa. Tindakan yang sesuai diberi tanda cheklist pada kolom

  “Ya” dan tindakan yang tidak sesuai diberikan tanda cheklist pada kolom “Tidak”. Pengisian pada lembar aktivitas guru dan siswa ini ada 2 observer, observer I merupakan guru presentase yang dijadikan tolak ukur. Sebelum pembelajaran tindakan kelas dilakukan peneliti menyiapkan untuk mengukur kreativitas dan hasil belajar siswa berdasarkan indikator di kelas IV semester 2.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

4.2.2.1 Pelaksanaan Observasi Siklus I

  Aktivitas guru dan siswa dilakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini untuk mengamati langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Lembar observasi diisi oleh 2 observer yaitu observer 1 merupakan guru kelas I dan observer 2 adalah peneliti. Observasi siklus I meliputi observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa secara rinci akan dijelaskan seperti berikut:

  a) Observasi terhadap kegiatan guru

  Observasi pada kegiatan guru dilakukan selama pembelajaran Project-Based

  Learning dalam3pertemuan. Hasil aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran

  dapat diuraikan sebagi berikut: Hasil observer 1 langkah-langkah sesuai sintaks yang dilakukan dikelas sesuai denganlembar observasi pada pertemuan pertama kegiatan guru mencapai

  83,3% atau sebanyak 10 peryataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan dan 16,7% atau 2 peryataan kurang sesuai dengan tindakan di kelas. Kegiatan yang kurang sesuai ini saat awal kegiatan pembelajaran guru tidak menyebutkan tujuan dari pembelajaran serta guru kurang memberi masukan dan saran yang sesuai untuk siswa mempermudah mengerjakan proyek. Sedangkan pada pertemuan kedua kegiatan guru mencapai 88,9% atau sebanyak 8 pernyataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan dan 11,1% atau 1 pernyataan yang kurang sesuai dengan tindakan di kelas yaitu guru kurang membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Sedangkan pada pertemuan ketiga hasil sudah sesuai dengan penerapan model pembelajaran

  Project-Based Learning, kegiatan aktivitas guru mencapai 100%. Berdasarkan

  hasil perolehan data tersebut, dari 30 pernyataan aktivitas guru pada siklus I dari pertemua pertama sampai ketiga didapat hasil bahwa aktivitas yang sesuai dengan model pembelajaran Project-Based Learning mencapai 90% atau 27 pernyataan sesuai dengan sintaks dan 10% atau 3 pernyataan yang tidak sesuai dengan sintaks.

  Hasil observer 2 langkah-langah yang dilakukan dalam pembelajaran pada aktivitas guru pada pertemuan pertama mencapai 75% atau 9 peryataan sesuai dan 25% atau 3 peryataan tidak sesuai yaitu guru tidak menyebutkan tujuan pembelajaran, guru kurang memberi masukan dan saran yang sesuai untuk mempermudah mengerjakan proyek, dan guru lupa meminta setiap kelompok untuk membuat jadwal pelaksanaan proyek dan sekaligus menjadi fasilitator dan pembimbing saat pembuatan jadwal. Pertemuan kedua mencapai 77,8% atau 7 dari pernyataan sudah sesuai dan 22,2% atau 2 dari pernyataan yang tidak sesuai. Kegiatan yang tidak sesuai adalah guru memantau perkembangan atau kemajuan proyek, dalam hal ini perhatian guru kurang karena masih ada kelompok yang kurang mendapatkan perhatian dari guru, dan guru membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai. Sedangkan pada pertemuan ketiga hasil sudah sesuai dengan penerapan model pembelajaran Project-Based Learning, kegiatan aktivitas guru mencapai 100%. Berdasarkan hasil perolehan data tersebut, dari 30 pernyataan aktivitas guru pada siklus I dari pertemua pertama sampai ketiga didapat hasil bahwa aktivitas yang sesuai dengan model pembelajaran Project-Based Learning mencapai 83,3% atau 25 pernyataan sesuai dengan sintaks dan 16,7% atau 5 pernyataan yang tidak sesuai dengan sintaks.

  Jadi hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru saat mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learnig dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 (guru kelas I) dan observer 2 (peneliti) didapat hasil 87,49% untuk aktivitas yang sesuai dilakukan oleh guru dan 45,8% untuk aktivitas yang tidak sesuai dengan sintaks model pembelajaran Project-Based Learning.

  b) Observasi terhadap Kegiatan Siswa

  Hasil observasi siswa pada pembelajaran Project-Based Learning pada siklus I hasil observer I pertemuan pertama masih ada 2 indikator yang belum terlaksana yaitu pada saat kegiatan pembuatan aturan siswa belum berperan aktif secara dan pada saat kegiatan mengkonsultasikan tahapan dalam menyelesaikan proyek. Sedangkan pada pertemuan yang kedua indikator yang tidak terlaksana dari 9 indikator hanya ada 1 indikator yang belum terlaksana yaitu siswa masih belum ikut berperan dalam merencanakan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Pertemuan ketiga indikator sudah terlaksana seluruhnya.

  Hasil observer 2 siklus I pada pertemuan pertama masih ada 3 indikator yang belum terlaksana, kegiatan yang belum terlaksana adalah siswa tidak mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru, siswa belum berani mengkonsultasikan tahapan dalam menyelesaikan proyek, dan siswa belum ikut serta dalam melakukan refleksi tentang kegiatan merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek. Begitu pula pada pertemuan yang kedua juga sama yaitu pada saat kegiatan refleksi siswa belum seluruhnya ikut dalam kegiatan refleksi, hanya ada beberapa anak yang terlibat dan siswa juga belum ikut serta dalam merencanakan kegiatan tindak lanjut. Namun pada pertemuan yang ketiga semua indikator sudah terlaksana semua.

  Jadi hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa saat mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learnig dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer Idan observer 2 didapat hasil 90% untuk aktivitas yang sesuai dilakukan oleh guru dan 10% untuk aktivitas yang tidak sesuai dengan sintaks model pembelajaran Project-Based Learning. Kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama dan kedua dari observer 1

  Project-Based Learning

  ataupun observer 2 masih ada indikator yang belum terlaksana dengan baik, namun di pertemuan ketiga sudah meningkat karena dari kedua observer semua indikator sudah terlaksana semua.

4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

  Pelasanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan sesuai dengan RPP yang sudah direncanakan oleh peneliti.

1. Pertemuan I Kegiatan Awal

  Pelaksanaan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 dengan KD mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I meliputi: Kegiatan awal pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan I, kemudian guru melakukan apersebsi menggunakan pop-up book, dan guru membagi peserta didik kedalam kelompok.

  Kegiatan Inti

  Kegiatan inti setelah peserta didik mengetahui meteri yang akan dipelajari, peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai keragaman yang ada di Indonesia, seperti pengertian keragaman dan macam-macam keragaman yang ada di Indonesia. Guru dalam menjelaskan materi menggunakan media pop-up

  

book yang berisi tentang keragaman yang ada di Indonesia. Setelah guru

  menjelaskan materi, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Kemudian dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa kelompok, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat sebuah karya sesuai dengan tema yang sedang dipelajari yaitu membuat wayang. Setiap kelompok membuat karya yang yang sama, namun setiap kelompok harus membuat jenis wayang yang berbeda dengan kelompok lain. Setelah setiap kelompok memutuskan akan membuat produk wayang, guru berkolaborasi bersama peserta didik untuk membuat jadwal aktivitas proyek dan peserta didik juga harus membuat struktur organisasi dalam kelompok, setiap kelompok memilih salah satu anggota untuk dijadikan sebagai leader (pemimpin) serta peserta didik juga harus menuliskan bahan bahan apa saja yang akan digunakan untuk membuat produk. Pertemuan pertama siswa sudah bekerja dalam kelompok untuk membahas proyek wayang dengan bahan seadanya, untuk kelengkapan bahan yang dibutuhkan dapat dibawa pada saat pertemuan kedua untuk menyelesaiakan proyek.

  Kegiatan Penutup

  Kegiatan penutup siswa bersama dengan guru membuat rangkuman dari tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu dengan pembagian tugas kepada setiap anggota kelompok untuk membawa bahan yang diperlukan dalam pembuatan wayang. Guru memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

  Pengamatan

  Pertemuan pertama, dilakukan pula pengamatan terhadap langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat lembar observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih ada yang belum sesuai. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru belum menyampiakan tujuan pembelajaran dan belum memberikan motivasi, guru kurang memberi saran masukan yang sesuai untuk mempermudah mengerjakan proyek, guru belum meminta setiap kelompok untuk membuat jadwal pelaksanaan proyek dan sekaligus menjadi fasilitator dan pembimbing saat pembuatan jadwal, serta pusat perhatian guru kepada siswa belum menyeluruh sehingga masih ada siswa yang gaduh dengan berbicara sendiri dengan teman sebangku. Meskipun demikian, pada pertemuan pertama langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai rencana.

2. Pertemuan II Pembelajaran pada pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2018.

  Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

  Kegiatan Awal

  Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan II, kemudian guru melakukan apersebsi menggunakan

  , dan guru mengarahkan peserta didik untuk berkumpul dengan

  pop-up book kelompoknya.

  Kegiatan Inti

  Guru memeriksa apakah setiap kelompok sudah membawa bahan yang butuhkan untuk penyempurna proyek. Seteleh memeriksa, guru mengarahkan untuk setiap kelompok menyelesaikan pembuatan proyek wayang. Selama proses pembuatan produk guru mengingatkan setiap kelompok untuk membuat laporan saja yang mereka dapatkan. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk maju ke depan memperlihatkan gambaran produk sementarayang sudah dibuat. Sedangkan tugas dari kelompok lain adalah memberi saran supaya hasil dari produk dari semua kelompok baik. Siswa berdiskusi untuk memperbaiki produk yang telah dibuat. Namun, karena keterbatasan waktu, maka setiap kelompok belum bisa menyelesaikan karya mereka, maka penyempurnaan produk dan saran dari kelompok lain dapat diselesaiakan di rumah dan tetap dikerjakan dalam kelompok.

  Kegiatan Penutup

  Kegiatan penutup siswa bersama dengan guru membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. siswa juga melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberikan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

  Pengamatan

  Hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dapat diketahui melalui lembar observasi aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning. Namun masih ada aktivitas yang belum dilakukan sesuai rencana, yaitu guru kurang memantau perkembangan atau kemajuan proyek, guru kurang membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Meskipun demikian pada pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama.

3. Pertemuan III

  Pembelajaran pada pertemuan III dilakukan pada hari Jumat, 23 Februari 2018. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II meliputi:

  Kegiatan Awal

  Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan III yaitu untuk mempresentasikan hasil produk dan mengerjakan soal evaluasi.

  Kegiatan Inti

  Setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil produk yang apa saja yang ada pada saat pembuatan produk. Setelah semua kelompok sudah melakukan presentasi, lalu guru membagikan soal tes evaluasiyang dikerjakan secara individu. Jenis tes evaluasi tertulis bentuknya soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal dan juga uraian berjumlah 4 butir soal. Selama peserta didik mengerjakan tes guru mengamati dan mengawasi peserta didik.

  Kegiatan Penutup

  Guru bersama siswa membahas tes evaluasi. Setelah selesai guru menyampaikan salam penutup untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

  Pengamatan

  Pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

  Hasil tindakan pada siklus I didapat dari hasil observasi kreativitas siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan dipertemuan ketiga dengan model pembelajaran Project-Based Larning pada pembelajaran tematik muatan mata

  pelajaran IPS kelas IV SDN Ngajaran 03 1. Rekap Hasil Kreativitas Siswa Siklus I Hasil kreativitas siswa diperoleh dari hasil observasi guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung selama 1 siklus. Observasi ini diamati dari kegiatan perencanaan di pertemuan pertama, pelaksanaan di pertemuan kedua dan penyelesaian atau publikasi di pertemuan ketiga. Peneliti kemudian membuat hasil rekapitulasi hasil kreativitas siswa dari pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Setelah itu peneliti menghitung skor yang didapat dari setiap anak untuk dikategorikan termasuk dalam kreativitas rendah, sedang, tinggi, atau sangat tinggi. Hasil observasi pembelajaran Project-Based Learning pada pembelajaran tematik muatan mata mata pelajaran IPS pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Kreativitas Siswa Siklus I

  No Nilai Kategori Jumlah Siswa Presentase

  • 1 4-7 Rendah 2 8-11 Sedang

  7 31,9% 3 12-15 Tinggi 14 63,6%

  4

  16 Sangat Tinggi 1 4,5% Jumlah 22 100% Nilai Tertinggi

  14 Nilai Terendah

  7 Rata-rata 12,3

  Tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 7 anak atau 31,9% dari jumlah siswa 22 memiliki kreativitas yang sedang. 14 siswa atau 63,6% memiliki tingkat kreativitas dalam kategori tinggi, dan 1 anak atau 4,5% memiliki tingkat kreativitas sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS. Siklus I ini tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah, maka dapat katakan bahwa kreativitas pembelajaran Project-Based

  

Learning pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS siklus I belum

  mencapai indikator. Perolehan indikator kreativitas minimal harus 80% siswa dalam kategori tinggi atau sangat tinggi.

2. Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada pembelajaran tematik muatan mata

  pelajaran IPS di SDN Ngajaran 03 adalah 65. Hasil evaluasi siswa pada muatan mata pelajaran IPS sebelum siklus I sebagian siswa memperoleh nilai di bawah KKM 65. Pencapaian hasil belajar diperoleh dari 3 aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut dicari rata-rata untuk perolehan hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Tes Muatan Mata Pelajaran IPS pada Siklus I

  

No Nilai Sesudah Tindakan Keterangan

Jumlah Siswa (%)

1 15-25 Tidak Tuntas

2 25-34 Tidak Tuntas

3 35-44 Tidak Tuntas

4 45-54

  1 4,54% Tidak Tuntas 5 55-64 4 18,18% Tidak Tuntas 6 65-74 4 18,18% Tuntas 7 75-84 5 22,72% Tuntas 8 85-94 4 18,18% Tuntas 9 95-100 4 18,18% Tuntas Jumalah

  22 100% Rata-rata 79,60 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah

50 Berdasarkan tabel 4.5, terlihat hasil belajar nilai tes kognitif pada siklus I

  diketahui jumlah siswa sebanyak 22 siswa, dari 22 siswa sebanyak 4 siswa atau 18,18% mendapat nilai pada rentang 95-100, 4 siswa lain atau 18,18% mendapatkan nilai pada rentang 85-94, 5 siswa atau 22,72% mendapat nilai pada rentang 75-84, 4 siswa atau 18,18% mendapat nilai pada rentang 65-74, 4 siswa atau 18,18% mendapat nilai pada rentang 55-64, dan 1 siswa atau 4,54% medapat nilai pada rentang 45-54. Data tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat 17 siswa tuntas KKM yaitu 65 dengan nilai tertinggi 100 dan terdapat 5 siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM dengan nilai terendah 50 dan berposisi pada rentang nilai 55-64 dan 45-54, sehingga dapat dikatakan bila dibandingkan dengan kondisi awal atau pra siklus, terjadi peningkatan sebanyak 17 siswa yang tuntas KKM. Meskipun masih terdapat 5 siswa yang belum tuntas KKM, dibandingkan nilai terendah pada pra siklus, nilai terendah pada siklus I mengalami meningkatan sehingga tidak terlalu jauh dari KKM yaitu 50. Berikut ini adalah pengelompokan ketuntasan hasil belajar pembelajaran tematik pada muatan mata pelajaran IPS siklus I yang diperlihatkan pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Pembelajaran Tematik pada Muatan Mata

Pelajaran IPS Siklus I No Ketuntasan Belajar Jumlah Ketuntasan Klasikal Siswa (%)

  1 Tuntas 17 77,28%

  2 Tidak Tuntas 5 22,72% Jumlah 22 100%

  Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal siswa telah mencapai 77,27% siswa yang tuntas dan yang belum tuntas sebanyak 22,72%. Jika dilihat kembali pada indikator keberhasilan maka ketuntasan klasikal 77,27% masih belum mampu mencapai ketuntasan minimal yang direncanakan pada indikator keberhasilan yaitu mencapai 80%. Maka dari itu, diperlukan siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I pada muatan mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning.

3. Refleksi

  Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, telah terjadi peningkatan hasil belajar pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS meskipun masih terdapat 5 siswa atau 22,72% yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM= 65), namun hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai peserta didik pada kondisi awal peserta didik yang belum mencapai KKM sejumlah 12 siswa atau 54,54%, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM sejumlah 10 siswa 45,46%. Sedangkan pada siklus I perolehan nilai peserta didikyang sudah mencapai KKM sejumlah 17 peserta didik atau 77,28% dan peserta didik yang belum mencapai KKM sejumlah 5 peserta didik atau 22,72%. Perolehan nilai dari kondisi awal dan siklus I tersebut, peserta didik yang sudah mencapai KKM meningkat yang semula 10 peserta didik menjadi 17 peserta didik. Peningkatan tersebut masih terdapat kekurangan dan kelebihan pada siklus I. Berdasarkan kekurangan- kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II dan kelebihan pada siklus I tetap dipertahankan di siklus II. Tindakan atau cara perbaikan yang dilakukan:

  1. Saat bel masuk sudah dibunyikan, guru segera mengatur siswa untuk masuk ke dalam kelas, supaya waktu untuk pembelajaran bisa lebih efektif.

2. Guru harus membiasakan peserta didik untuk tampil didepan kelas.

  Penelitian ini guru membiasakan peserta didik untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil dan guru juga mengajari peserta didik untuk berkata-kata dan bersikap yang baik saat maju ke depan kelas.

  3. Guru harus selalau mendampingi dan memberikan pengarahan kepada peserta didik selama kegiatan bekerja kelompok berlangsung. Guru berkeliling untuk memeriksa semua peserta didik apakah sudah ambil bagian atau belum, jika belum guru harus memotivasi peserta didik untuk ikut ambil bagian. Kelebihan pada siklus I yang harus di pertahankan atau di tingkatkan lagi yaitu: 1.

  Semangat peserta didik saat melakukan kegiatan pembuatan proyek. Hal ini dapat dilihat pada saat peserta didik pada saat pembagian kerja, pembagian bahan apa yang akan dibawa oleh setiap peserta didik.

  2. Antusias siswa dalam membuat wayamg (membuat karya, membawa bahan-bahan,dll). Hal ini dapat dilihat saat peserta didik membuat wayang, mereka berlomba-lomba untuk membuat karya mereka lebih bagus dari pada kelompok yang lainnya.

4.3 Deskripsi Siklus II

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Senin, 26 Februari 2018, pertemua kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Maret 2018. Berdasarkan kekurangan yang ada pada siklus I masih terdapat siswa yang belum memiliki kreativitas kategori tinggi dan sangat tinggi, siswa yang belum tuntas, kurangnya berperan untuk mengunkakpkan pendapat maupun dalam kegiatan maka pada siklus ini akan dilakukan perbaikan sehingga kekurangan tersebut dapat diperbaiki di siklus II ini.

4.3.1 Rencana Tindakan

  Pelaksanaan pembelajaran disesuikan dengan Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang. Indikator dalam pelaksanaan siklus II anatara lain: memahami keragaman keragaman sosial, ekonomi budaya, etnis dan agama, menjelaskan keragaman sosial, ekonomi budaya, etnis dan agama, mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, menyebutkan sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, membedakan sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, membuat sebuah karya. RPP dalam siklus II dirancang dalam 3 pertemuan dalam 1 pertemuan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pada pertemuan pertama yaitu guru menjelaskan materi yang akan dipelajari, merancang produk, pertemuan kedua proses penyusunan dan pembuatan, pertemuan ketiga presentasi hasil produk dan evaluasi akhir.

  Evaluasi yang dilakukan di pertemuan ketiga ini berguna untuk mengukur hasil belajar siswa. Evaluasi disusun berdasarkan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang diambil peneliti. Kegiatan pembelajaran dirancang lebih baik lagi dengan tujuan untuk membuat siswa lebih memiliki kesempatan untuk mengekpresikan dirinya dalam bentuk produk. Peran guru tidak terlalu dominan hanya bersifat sebagai pendamping dan manjadi fasilitaor dari tahap perencanaan hingga tahap penyelesaiaan produk.

  Langkah-langkah yang dirancang juga disesuikan dengan sintaks, pemetaan, dan implementasi pembelajaran Project-Based Learning. Pengamatan aktivitas guru dan siswa, peneliti menggunakan lemabar observasi. Lembar observasi ini yang nantinya akan diisi oleh observer. Peneliti menggunakan 2 observer yaitu observer 1 adalah guru kelas I dan observer 2 adalah peneliti. Masing-masing observer akan menilai aktivitas guru dan siswa yang nantinya akan diperoleh skor rata-rata dari kedua observer. Tujuan pembuatan lembar observer ini untuk mengetahui kesesuaian aktivitas guru dan siswa dengan rancangan yang sudah diisi dengan memberikan tanda cheklist pada kolom “Ya” jika tindakan guru atau siswa sesuai dengan peryataan yang sudah dibuat, dan beri tanda cheklist pada kolom

  “Tidak” jika guru atau siswa aktivitas yang tidak sesuai dengan peryataan yang sudah dibuat. Sebelum dilakukan tindakan kelas, instrumen yang dibutuhkaan untuk mengukur kreativitas dan hasil belajar juga disusun berdasarkan indikator. Instrumen kreativitas ada 4 aspek yaitu berfikir lancar, berfikir luwes, berfikir orisinil dan berfikir terperinci. 4 aspek dalam kreativitas ini memiliki indikator sendiri untuk menyusun instrumen penilaian dalam kreativitas. Penilaian hasil belajar dapat dilihat dari 3 indikator penilaian meliputi penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

4.3.2.1 Pelaksanaan Observasi Siklus II

  Observsi yang dilakukan selama siklus II berlangsung pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Observasi pada siklus ini dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci sebagai berikut:

  a. Observasi terhadap Kegiatan Guru Hasil observasi kegiatan guru sudah meningkat dari siklus I ke siklus II. Siklus I masih terdapat indikator yang belum terlaksana tetap pada siklus II ini indikator kegiatan guru sudah dilaksanakan semua. 30 indikator dari siklus II, 12 indikator pada pertemuan pertama, 9 indikator pada pertemuan kedua dan 9 indikator dalam pertemuan ketiga sudah terlaksana dengan baik semua. Pembelajaran Project-Based Learning pada siklus II sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada sintaks. Guru sudah memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk ikut serta dalam kegiatan refleksi. Siswa mulai aktif dalam membuat aturan maupun mengungkapkan gagasannya.

  b. Observasi Terhadap kegiatan Siswa Observasi kegiatan siswa ini sebagai pengamatan kesesuaian indikator dengan kegiatan yang dilakukan siswa di siklus II. Hasil observasi pada siklus II sudah terlaksana dengan baik. 12 indikator pada pertemuan pertama terlaksana

  Selain itu, siswa yang sering berbicara sendiri dengan teman sebangku menjadi berkurang karena perhatian guru ke siswa sudah menyeluruh sehingga pada saat pembelajaran siswa benar-benar memperhatikan penjelasan dari guru. Aktivitas yang dilakukan siswa sudah sesuai dengan aspek yang diukur dalam lembar observasi sudah terlaksana semua. Jadi siswa pada siklus II dengan pembelajaran

  Project-Based Leearning sudah 100% terlaksana dengan baik dibanding pada saat pra siklus dan siklus I.

4.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

  Pelasaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan sesuai dengan RPP yang sudah direncanakan oleh peneliti. Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat yaitu dalam I siklus terdapat 3 kali pertemuan.

1. Pertemuan Pertama Kegiatan Awal

  Pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,

  26 Februati 2018. Kegiatan pembelajaran diikuti semua siswa kelas IV SDN Ngajaran 03. Materi yang digunakan dalam adalah keragaman sosia, budaya, etnis dan agama. Pembelajaran yang digunakan disesuikan dengan langkah-langkah

  Project-Based Learning. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan rencana

  yaitu pada pertemuan pertama dilakukan persiapan kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan tersebut. Guru membagi siswa dalam kelompok (5-6 orang). Masing-masing kelompok akan berdiskusi untuk membuat organisasi kelompok berupa ketua kelompok dan anggota kelompok setiap tahap dalam menyelesaikan proyek. Ketua kelompok yang dijadikan koordinator sudah ditentukan oleh guru.

  Kegiatan Inti

  Kegiatan inti dalam pertemuan pertama akan dimulai dengan membuat aturan dalam membuat proyek dari tahap perencanaan hingga tahap penyelesaian. Pembuataan aturan ini dapat melibatkan siswa untuk memberikan masukan aturan apa yang akan dipakai selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah setiap menyelesaikan masalah. Rancangan ini berupa penentuan karakter wayang yang seperti apa yang akan dijadikan proyek, waktu yang dibutuhkan, bahan maupun alat yang digunakan. Selama kegiatan merancang proyek ini setiap kelompok bisa konsultasi dengan guru mengenai proyek yang akan dibuat. Setiap kelompok membuat jadwal kegiatan penyelesaian proyek dengan mempertimbangkan langkah-langkah yang akan digunakan, teknik dalam pembuatan, dan waktu pelaksanaan. Setiap kelompok juga harus menentukaan koordinator dari masing- masing tahap untuk mempermudah pembagian kerja. Guru membimbing siswa dalam pembuatan jadwal agar waktu yang diguakan sesuai dengan rancangan yang dibuat.

  Kegiatan Penutup

  Siswa melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilakukan dalam penyusunan jadwal. Kesulitan atau hambatan dalam tahap perencanaan dalam setiap kelompok dapat diungkapkan sesuai dengan yang dirasakan. Guru melibatkan siswa untuk merencanakan apa yang akan dilakukan di pertemuan yang selanjutnya dalam tahap penyelesaian produk berupa wayang. Guru menutup pertemuan pertama dengan berdoa.

2. Pertemuan Kedua Kegiatan Awal Siklus II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018.

  Kegiatan yang dilakukan adalah melanjutkan kegiatan dipertemuan pertama, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke dua adalah penyelesaian produk berupa wayang. Sesuai dengan rencana awal sebelum memulai guru memeriksa kesiapan siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyiapkan alat dan banhan yang digunakan dalam tahap pembuatan proyek. Setiap kelompok akan mengumpulkan bahan untuk menyelesaikan proyek.

  Kegiatan Inti

  Guru mengawasi kegiatan siswa dan mulai menilai proses pembelajaran setiap kelompok. Setiap anggota kelompok akan mengolah dan menyusun produk sesuai dengan rancangannya. Sebagai tim mereka saling bekerjasama sesuai dengan arahan masing-masing koordinatornya. Guru mengingatkan setiap kelompok untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar waktu yang digunakan sesuai dengan jadwal dan aturan yang sudah dibuat.

  Setelah setiap kelompok menyelesaikan proyeknya, setiap kelompok akan membuat laporan selama berlangsungnya proses pembuatan proyek. Laporan yang dibuat merupakan hambatan yang ditemui dalam tahap perencanaan, tahap pembuatan hingga tahap penyelesaian. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil sementara dari produk yang telah diuat, dan tugas dari kelompok lain adalah memberi saran atau pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi. Setelah selesai mempresentasikan hasil produk sementara, setiap kelompok berdiskusi untuk memperbaiki produk yang telah dibuat.

  Kegiatan Penutup

  Sebagai kegiatan penutup siswa akan melakukan refleksi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru dan siswa bersama-sama merancang kegiatan yang akan dilakukan di pertemuan ketiga, dan pertemuan kedua ditutup oleh guru.

  Pengamatan

  Pertemuan kedua ini siswa lebih aktif dan mampu menyempaikan aspirasinya dengan kelompok, pendapat mereka juga disampaikan dalam diskusi untuk membuat proyek. Mereka sudah berani mengekspresikan pendapatnya dengan membuat proyek. Hasil dari setiap kelompok begitu beraneka karena disesuikan dari masukan anggota kelompoknya.

3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hai Jumat, 2 Maret 2018.

  Kegiatan yang dilaksanakan adalah melanjutkan tahap ada petemuan kedua. Materi masih sama di pertemuan pertama dan kedua yaitu tentang keragaan kebudayaan, ekonomi, etnis dan agama dengan pembelajaran Project-Based

  Learning .

  Kegiatan Awal

  Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan presensi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan Inti

  Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil produk, serta menyampaikan hambatan selama proses pembuatan produk. Guru meminta kelompok lain untuk bertanya atau memberi kritik dan saran untuk hasil yang sudah dibuat kelompok yang sedang mempresentasikan hasil karyanya, sedangkan anggota kelompok yang sedang melakukan presentasi boleh membantu menjawab. Guru memberikan saran dan mengulas sedikit tentang materi yang sudah dipelajari. Akhir kegiatan pembelajaran siswa akan diberikan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes evaluasi dikerjakan secara individu.

  Kegiatan Penutup

  Pertemuan ketiga akan ditutup dengan membuat rangkuman dan kesimpulan dalam kegiatan selam 3 pertemuan. Guru dan siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama 3 kali pertemuan. Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan memberikan salam.

  Pengamatan

  Pertemuan ketiga dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai dan kegiatan pembelajaran sudah baik. Selain itu, siswa juga aktif pada saat melakukan kegiatan presentasi kelompok, hal ini terbukti ketika setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberi pertanyaan bahkan memberi saran.

4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

  Hasil tindakan siklus II ini di dapat dari hasil kreativitas siswa dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran Project-Based Learning.

  1. Rekap Hasil Observasi Kreativitas Siswa Siklus II Penilaian kreativitas dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dari tahap perencanaan hingga tahap penyelesaiaan produk. Penilaian ini dilakukan guru dengan mengamati kegiatan siswa dalam kelompok. Terdapat 4 aspek kreativitas yang mempunyai indikator masing-masing yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman penilaian. Observasi kreativitas ini memiliki skor 1-4 berdasarkan tingkat kreativitas kategori rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi. Siklus II terdapat peningkatan kreativitas dengan pembelajaran Project-Based

  

Learning. Lebih jelasnya berikut ini merupakan hasil rekap observasi kreativitas

  siswa:

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Kreativitas Siswa Siklus II

  No Nilai Kategori Jumlah Siswa Presentase

  1

  • 4-7 Rendah 2 8-11 Sedang

  1 4,54% 3 12-15 Tinggi 17 77,27%

  4

  16 Sangat Tinggi 4 18,19% Jumlah 22 100% Nilai Tertinggi

  16 Nilai Terendah

  11 Rata-rata 13,9%

  Tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 anak atau 18,19% dari jumlah siswa 22 memiliki kreativitas yang sangat tinggi, 17 siswa atau 77,27% memiliki tingkat kreativitas dalam kategori tinggi dan 1 siswa atau 4,54% memiliki tingkat kreativitas kategori sedang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siklus II ini tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah. Nilai rata-rata kreativitas siklus II adalah 13,% dengan nilai tertinggi 16 dan nilai terendah 11.

  2.Hasil Belajar Siswa Siklus I Kriteria ketuntasan Minimal pada pembelajaran tematik muatan mata

  pelajaran IPS di SDN Ngajaran 03 adalah 65. Hasil evaluasi siswa pada muatan mata pelajaran IPS sebelum siklus I sebagian siswa memperoleh nilai di bawah KKM 65. Pencapaian hasil belajar diperoleh dari 3 aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut dicari rata-rata untuk perolehan hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Tes Muatan Mata Pelajaran IPS pada Siklus II

  No Nilai Sesudah Tindakan Keterangan

Jumlah Siswa (%)

  

1 15-25 Tidak Tuntas

2 25-34 Tidak Tuntas

3 35-44 Tidak Tuntas

4 45-54 Tidak Tuntas

5 55-64 3 13,63% Tidak Tuntas 6 65-74

  4 18,18% Tuntas 7 75-84 5 22,72% Tuntas 8 85-94 5 22,72% Tuntas 9 95-100 5 22,72% Tuntas Jumalah

  22 100% Rata-rata 81,79 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah

  56 Tabel 4.8 merupakan hasil belajar nilai tes kognitif pada siklus II diketahui

Dokumen yang terkait

I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap tepat ! - Soal UTS Semester 1 PPKn Kelas 8

1 18 5

2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 10 Sem

0 0 11

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muat

0 0 14

4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salat

0 0 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MUATAN PELAJARAN IPS SISWA KELAS 4 SD NEGERI SALATIGA 10 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20172018 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya W

0 1 18

Level Kognitif Lingkup Materi Aturan dan Ideologi Hak dan Kewajiban Warga Negara Kedaulatan Rakyat Globalisasi dan Prestasi Diri

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Pop Up Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Salatiga 10 Semester 2 Tahun Pelaj

0 3 81

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kela

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Ke

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDN Ng

0 0 22