ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR DERMATOFITA PADA AIR KOLAM RENANG LUMBAN TIRTA PALEMBANG ==================================================================== MS.Sitorus,Abdul Mutholib,Nurhayati Ramli Dosen Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Depkes.Palemba
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR DERMATOFITA PADA AIR KOLAM
RENANG LUMBAN TIRTA PALEMBANG
====================================================================
MS.Sitorus,Abdul Mutholib,Nurhayati Ramli
- Dosen Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Depkes.Palembang
ABSTRAK
Dermatofita adalah jamur yang dapat menyebabkandermatofitosis, jamur ini biasanya menginfeksi jaringankeratin diantaranya rambut, kuku dan kulit. Jamur dermatofita terdiri dari 3 genus yairtu: Trichophyton,
Microsporum, Epidermophyton. Speciesnya terdiri dari Trichophyton rubrum, Trichophytonmentagrophytes,
Microsporum gypseum, Microsporum canis, Epidermophytonfluccosum.dermatofita dapat dipengaruhi oleh hygine
sanitasi, iklim yang panas dan lembab serta kurangnya pengetahuan tentang keberadaan jamur pada airTujuan penelitian ini adalah unyuk memberikan imformasi kepada pengelola air kolam renang lumban tirta
Palembang, sedangkan sample diambil sebanyak 10 sampel, pengambilan sample dilakukan secara acak. Hasil
penelitian didapatkan jamur Trichophyton mentagrophytes, dengan prevalensi jamur adalah 100 % Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada para pengurus kolam renang lumban tirta Palembang, agarmenguras atau mengganti air kolam minimal 1 kali seminggu dan juga menyikat dinding-dinding kolam dan
disarankan kepada para pengurus kolam renang lumbatn tirta agar memasang papan pengumuman yang berisi
tentang tata tertib untuk semua pengunjung yang akan berenang agar membilas badan ditempat pembilasan sebelum
dan sesudah berenangKata Kunci : Isoalsi, Identifikasi, dermatofita, air kolam renang berbagai lapisan masyarakat, banyak yang
PENDAHULUAN berenang dikolam renang tersebut, sebagaimana air yang bersih, jernih,tidak kita ketahui salah satu sifat mikroorgamnisme berwarna,tidak berbau dan bebas dari adalah cosmopolitan, yang berarti terdapat kontaminasi mikroorganisme dan kimia, dimana saja sehingga air kolam renang tersebut merupakan syarat mutlak sebagai air sehat tidak luput dari kontaminasi mikroorganisme unyuk penunjang kehidupan ( Rohimi,1990), termasuk jamur. air merupakan kebutuhan dasar Berdasarkan uraian tersebut diatas maka manusia,terutama untuk air minum, selain itu penulis ingin mengetahui jenis jamur manusia juga menggunakan air untuk berbagai dermatofita yang terdapat didalam air kolam keperluan seperti, mandi, cuci, kakus, juga renang lumban tirta yang terletak di jalan POM pengolahan pangan. Didalam lingkungan, air
IX Palembang juga merupakan suatu media yang sangat penting, karena air banyak mengandung unsur-
TUJUAN PENELITIAN
unsur fisika, kimia, biologi(
mikroorganisme)yang sewaktu waktu dapat Untuk mengetahui species jamur
membahayakan kehidupan dermatofitaapa saja yang terdapat pada air
manusia(Slamet,2002) kolam renang lumban tirta Palembang sehubungan dengan hal tersebut diatas,yang tidak bersih akan mengakibatkanMETHODE PENELITIAN
mudah dijangkiti oleh mikroorganisme yang dapat merugikan kesehatan. Sedangkan untuk Lokasi Penelitian keperluan mandi, ada yang menggunakan air
Penelitian secara deskriptik analitik,
sungai, air sumur, air ledeng , termasuk air
ini dilakukan di laboratorium Mikologi
kolam renang. Kolam renang lumban tirta
Jurusan Analis Poltekkes jalan sukabangun
merupakan salah satu fasilitas umum untuk
- dalam cawan petri dimasukan / diletakan dua buah kaca objek steril dengan posisi sejajar/ bertumpuk
- siapkan kaca objek yang bersih dan steril dengan cara dipanaskan diatas api, kemudian letakan diatas tumpukan kaca objek dengan posisi berlawanan arah
- ambil satu buah potongan agar sabaroud dan diletakan kaca objek
- siapkan kaca tutup steril - ruang biakan telah siap untuk digunakan.
b. inokulasi koloni jamur
a. membuat ruangan steril
3. pembiakan dengan cara mikrokulture
- koloni jamur diambil dengan menggunakan ose jarum
- letakan koloni jamur pada kemempat sisi lempengan agar yang terdapat dalam ruangan biakan
- bagian atas potongan agar tersebut, kemudian ditutup dengan kaca tutup steril.
- bagian dasar cawan petri diberi aguadest steril secukupnya
- cawan petri ditutup kembali
- biakan di inkubasi pada ruangan laboratorium dengan suhu kamar selama 3 – 14 hari tergantung jenis jamurnya.
Siapkan objek gelas yang bersih dan kering, lalu teteskan 1-2 tetes alkohol 70 %, kemudian ambil koloni jamur dengan menggunakan ose yang telah dipanaskan terlebih dahulu diatas nyala lampu spiritus, koloni jamur tadi disebar diatas tetesan tetes LPCB, tutup dengan deks gelas yang bersih dan kering, amati dibawah mikroskop pembesaran objektif 10x dan 40 x
b. Cara kerja 1. pemeriksaan biakan dengan laktat penol cotton blue ( LPCB)
Mikroskop,erlemeyer,cawan petri, botol tinta steril, ose,gelas objek, lampu spiritus, autoclave, dek gela,kapas,tisue, dan media sabaraud dektrosa agar (+)
Data sekunder diperoleh dari buku buku pustaka yang berkaitan dengan penelitian a. Alat dan bahan yang diperlukan
2. Endapan dari sampel air di inokulasi kedalam media SDA (+) denga streak methode, kemudian di inkubasi 2-5 hari pada suhu ruangan hingga koloni jamur timbul
1. Sampel air di sentrifuger, diambil endapannyalalu diperiksa dengan mikroskop
Data primer diperoleh dari hasil penelitian laboratorium secara mikroskopis setelah terlebih dahulu dilakukan cara – cara sebagai berikut :
Jenis, cara dan alat pengumpulan data
Penelitian telah dilakukan pada bulan maret sampai dengan april 2004
10 titik dengan menggunakan botol timba steril, masing masing botol di isi ¾ bagian dengan volume 150 -200 ml. Waktu pengambilan sampel dilakukan pada sore hari setelah banyak orang mandi
sampel dilakukan di kolam renang lumban tirta Palembang.untuk mewakili sampel penelitian adalah air kolam renang lumban tirta, diambil pada
c. membuat sediaan semi permanen setiap biakan akan mendapatkan dua buah
- kaca tutup yang telah ditumbuhi jamur diangkatdengan pinset poada posisi menghadap keatas
- potongan agar yang telah ditumbuhi jamur pada kaca objek, dibuang
- pada kaca tutup dan kaca objek diberi 1-2 tetes alkohol 70 % dan dibiarkan sampai alkohol sedikit mengering
- kedua kaca objek tersebut kemudian ditetsi dengan 1-2 tetes larutan LPCB dan ditutup dengan kaca tutup secara perlahan lahan
- periksa dibawah mikroskop pembesaran objektif 10 x dan 40 x Interpretasi hasil
- Hifa kasar
- Permukaan powdery
- Warna kuning kecoklatan sampai coklat muda
a. tricophyton rubrum makroskopis
d. Mikrosporum gypsum makrospis
Mikro culture
- Permukaan powdery LPCB
- Mikrokonidia bentuk lonjong/tidak khas
- Susunan satu-satu
- Makrokonidia berbentuk kumparan seperti daun, terdiri dari 4-6 sel
- Hifa kasar
- permukaan velvety
- warna putih kekuningan Mikroculture - permukaan velvety LPCB
- Mikrokonidia lonjong seperti air
- Susunan satu-satu atau berkelompok
- Makrokonidia lonjong seperti pensil/ tidak khas
- Hifa berkelompok
e. Epidermophyton floccosum makrospis
- Permukaan velvety
- Warna kuning kehijauan Mikro culture
- Permukaan velvety LPCB
- Mikrokonidia tidak ada
- Susunan seperti jari
- Makrokonidia berbentuk gada, terdiri dari 2-4 sel
- Hifa lebar
b. Tricophyton mentagrophytes makroskopis
- Permukaan powdery dan velvety
- Warna putih kekuningan Mikro culture
- Permukaan powdery dan velvety LPCB
- Mikrokonidia bulat
- Susunan satu –satu atau berkelompok
- Makrokonidia lonjong seperti pensil atau tidak khas
- Hifa spiral
HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Microsporum canis makroskopis
Hasil penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel air kolam renang lumban tirta yang terletak di jalan PON IX terinfeksi jamur dermatofita, dimana hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dapat dilihat dibawah ini
- Warna kuning terang Mikro culture
- Permukaan velvety LPCB
- Mikrokonidia bentuk bulat/tidak khas
- Susunan satu-satu
- Makrokonidia bentuk kumparan sel
Tabel 1 hasil pemeriksaan secara makrospis dengan menggunakan media SDA(+) pada air kolam renang lumban tirta di jalan PON IX Palembang No. sam pel Hasil Ket. Jamur Dermato fita Jamur non Dermato fita
30
2. T.mentagrophytes 10 100
3. Microsporum canis
4. Microsporum gypsum
5. Epidermophyton floccosum jumlah 10 100%
Tabel 4 persentase jamur golongan non dermatofita pada air kolam renang lumban tirta jalan POM IX. Palembang Jamur golongan non Dermatofita F %
1.Aspergilus
3
2. Penicillium
Tabel 3 persentase jamur golongan dermatofita pada air kolam renang lumban tirta jalan POM IX. Palembang Jamur golongan Dermatofita F %
3
30 jumlah 6 60%
Dari tabel tersebut diatas, didapatkan persentase dari golongan Dermatofita spesies Trichophyton mentagrophytes 100%, selain itu jugaditemukan jamur non Dermatofita yaitu Aspergilus 30 % dan Penicillium 30 % PEMBAHASAN
Dari tabel penelitian terhadap 10 sampel air kolam renang lumban tirta jalan POM IX Palembang didapatkan hasil golongan Dermatofita dari spesies Trichophyton mentagrophytes 100%, dan juga golongan non dermatofita yaitu aspergilus
30 % dan Penicilium 30 %. Keberadaan jamur ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Suhu dan kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan bertambah suburnya jamur ini mandi dikolam
3. Kurangnya pengetahuan akan kesehatan
1.Trichopython rubrum
10 - + Penisilin Pada tabel tersebut diatas dari 10 sampel air kolam renang lumban tirta Palembang yang diperiksa secara makroskopis dengan biakan agar sabaroud semuanya dinyatakan positif ditumbuhi oleh jamur Dermatofita dan non Dermatofita
1 + - T.mentagrophytes
9 + - T.mentagrophytes
2 + - T.mentagrophytes
3 + - T.mentagrophytes
4 + - T.mentagrophytes
5 + - T.mentagrophytes
6 + - T.mentagrophytes
7 + - T.mentagrophytes
8 + - T.mentagrophytes
10 + - T.mentagrophytes Tabel 2 hasil pemeriksaan secara makrospis dengan menggunakan media SDA(-) pada air kolam renang lumban tirta di jalan PON IX Palembang No. sam pel Hasil Ket. Jamur Dermato fita Jamur non Dermato fita
9 - - -
1 - - -
2 - + Aspergilus
3 - + Aspergilus
4 - + Penisilin
5 - - -
6 - - -
7 - + Aspergilus
8 - + Penisilin
4. Higiene sanitasi pada air kolam renang yang kurang nomor.9 TH.16 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Siregar,S.1995.Penyakit jamur kulit
Dari hasil peneliotian yang dilakukan
terhadap 10 sampel air kolam renang lumban Syarifudin, PK. Susila,J.1998. Dermatolofitosis
tirta jalan POM IX Palembang, maka ditemukan Parasitologi Kedokteran . Edisi III. FKUL.
jamur golongan Dermatofita spesies Jakarta. Trichophyton mentagrophytes dengan persentase100 % dan golongan non Dermatofita aspergilus Slamet, JS. 2002. Kesehatan Lingkungan.
30 % dan Penicilium 30 % Gajah Mada University Press.Yogyakarta.Susilo,J. 1992. Media Alternatif Untuk Isolasi Saran
Jamur dan Berbagai Upaya Peningkatan
1. Diharapkan kepada para pengurus Diagnosis dan Penanggulangan Mikosis kolam renang lumban tirta Palembang Desertai.FKUI.
agar menguras/mengganti air kolam minimal 1 x seminggu dan juga menyikat dinding dinding kolam
2. Disaerankan kepada para pengurus kolam renang lumban tirta Palembang agar memasang papan, untuk semua pengunjung yang akan berenang agar membilas badan ditempat pembilasan sebelum dan sesudah berenang
DAFTAR PUSTAKA Alexopoulus, CJ; Mims, C.W.
1979.Introductory Mycology. Third Edition, Texax Depkes RI.1989 Mikologi Klinik. Pusat pendidikan tenaga kesehatan.Jakarta Hydri N.S 1995. Gambaran Klinis, Diagnosis dan penatalaksanaan Dermatofitosis Masa Kini Illahude, H.D Syarifuddin, PK.Djakarta, S.1997.
Penuntun Pratikum Kedokteran, FKUI.J akarta Ikawati M. 1998. Dermafitosis : Permasalahan
Informasi dan Penanggulangannya. Jamur.Jakarta, Mulyati, RH. 2001. Penutupan Pratikum Mikologi. Akademi Analis Kesehatan Depkes Jakarta.Jakarta