Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas lokasi atau tempat penelitian yang akan dilakukan, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

3.1.1 Seting Tempat Penelitian

  Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 02 yang terletak di Dusun Kebowan, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Lokasi SD Negeri kebowan 02 Berdasarkan obsevasi yang saya lakukan di SD Negeri Kebowan 02, jauh dengan jalan utama ke kota, untuk suasana di sekolahan cukup tenang karena sekolahan tersebut berada di dalam desa yang di kelilingi oleh sawah dan sebagaian rumah penduduk. Jadi untuk temapat kurang strategis karena cukup jauh dari kota, tetapi kondisi sekolah sangat tenang untuk pembelajaran.

  SD Negeri Kebowan 02 memiliki 12 ruangan dengan rincian sebagai berikut: 6 ruangan kelas untuk kelas 1 sampai kelas 6, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 toilet guru, 1 toilet siswa, dan 1 ruang gudang. Untuk fasilitas SD Negeri Kebowan 02 cukup untuk menunjang pembelajaran yang akan diajarkan oleh para pendidik.

  Sedangkan fasilitas belajar mengajar dan alat peraga yang ada di SD Negeri Kebowan 02 cukup memadai. Sarana penunjang siswa seperti buku-buku yang dapat membantu siswa belajar cukup memadai dan tertata rapi di perpustakaan SD tersebut. Tenaga guru yang ada di SD Negeri Kebowan 02 sudah memadai dengan jumlah 11 guru dan 1 penjaga sekolah.

3.1.2 Seting Waktu penelitian

  Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SD Negeri kebowan 02. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing- masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Pertimbangan lain adalah mengenai mata pelajaran dan KD yang akan diajarkan yaitu mata pelajaran

  IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No. Pelaksanaan Februhari Maret April Mei Penelitian

  1

  2

  3

  4

  1

  

2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1. Proposal PTK

SIKLUS 1

  2. Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

SIKLUS 2

  3. Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  4. Pelaporan

  Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Februari sampai dengan Mei 2015. Pada bulan Februari dipergunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret, seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan di SD Negeri Salatiga 09 sampai minggu ke-4 bulan Maret. Selanjutnya pada bulan April minggu ke-1 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I, dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan April minggu ke-4. Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta persiapan ujian.

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kebowan 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dalam satu kelas dengan 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki dengan karateristik yang bervarisiasi dan heterogen, berumur antara 11 -13 tahun.

  Siswa SD Negeri Kebowan 02 berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Tingkat kemampuan siswa bermacam-macam ada yang kurang, ada yang sedang, dan ada pula beberapa siswa yang memiliki kemampuan tinggi di atas rata-rata. Perbedaan latar belakang siswa ini membuat perbedaan kesadaran belajar siswa. Terdapat siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti anak yang suka berbicara sendiri pada saat jam pelajaran berlangsung, tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa yang terlalu aktif di dalam kelas, dan siswa yang memerlukan waktu lebih untuk memahami suatu materi.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

  Pada sub judul ini terdapat jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, sementara desain penelitian lebih kepada model atau peneliti merancang yang akan dijadikan acuan untuk penelitian di dalam melaksanakan tindakan penelitian.

3.2.1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

  

(Classroom Action Research) , atau dapat disingkat dengan PTK. PTK adalah

  penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan sebagai upaya untuk diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran (Arikunto, 2012:58). Salah satu prinsip yang paling penting diperhatikan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ialah kolaborasi, kolaborasi tersebut adalah kolaborasi peneliti dengan praktisi (kepala sekolah, guru, siswa). Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi subjektivitas penilaian dalam pelaksanaan tindakannya.

  Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan kerjasama yang baik antara peneliti dengan guru dalam hal mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, mengumpulkan data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data dan menyusun laporan akhir (Arikunto, 2012:63). Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun, didiskusikan, dan dilaksanakan oleh guru kolaborator dengan bantuan peneliti untuk menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas yang akan dilangsungkan.

3.2.2. Desain Penelitian

  PTK yang dilakukan ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap pertama yaitu perencanaan, merupakan tahap dimana peneliti menentukan masalah dan peristiwa yang hendak diamati serta menyusun instrumen pengamatan untuk mengumpulkan data-data dan fakta yang terjadi selama pengamatan berlangsung. Tahap kedua yaitu pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti dan guru kolabirator. Tahap ketiga yaitu pengamatan dilakukan oleh peniliti untuk mengamati aktivitas guru selama tindakan pembelajaran berlangsung. Dan tahap ke-empat yaitu refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan disaat penelitian berlangsung dari awal hingga akhir.

  Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian Kemis dan Mc Taggart dalam (Arikunto. 2012: 16), ada empat tahapan dalam melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu

  1. Perencanaan.

  3. Pengamatan.

  4. Refleksi. Tahapan tersebut dapat disajikan dengan bagan sebagai berikut.

  SIKLUS I Refleksi

  Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan SIKLUS II

  Pelaksanaan Refleksi

  Pengamatan ? Gambar 3.1 Skema PTK Menurut Kemis dan Mc Taggart (Arikunto.

  2012:16)

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel merupakan suatu istilah yang tidak dapat dipisahkan di dalam sebuah penelitian. Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi (Slameto, 2012:138), dengan kata lain variabel merupakan gejala yang bervariasi menjadikan titik perhatian dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, jadi variabel bebas merupakan Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran

  

Problem-Based Learning . Model pembelajaran Problem-Based Learning adalah

  suatu model pembelajaran dengan pemberian masalah kepada siswa, yaitu pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang dihadapai dengan memahami kebutuhan-kebutuhan mendasar sebagai bekal menyelesaikan masalah yang ada. Jadi siswa dituntut dalam pembelajaran untuk merancang skenario pembelajaran, mengindentifikasi masalah, menemukan fakta-fakta masalah yang ada, memilih penyelesaian yang akan digunakan, menerapkan penyelesaian yang dipilih, membuat rangkuman atau kesimpulan yang dipilih.

3.3.2. Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas (Slameto, 2012:140). Terdapat 2 variabel terikat yaitu Y1 sebagai proses pembelajaran dan Y2 sebagai hasil belajar. Penjelasan tentang kedua variabel sebagai berikut:

  1) Proses Pembelajaran (Y1)

  Dalam proses pembelajaran atau Y1 kegiatan yang dilakukan siswa untuk mempengaruhi hasil belajar (Y2). 2)

  Hasil Belajar (Y2) Dalam hasil belajar atau Y2 nilai akhir untuk mengetahui tingkat keberahasilan siswa.

  Sehubungan dengan hal itu pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah proses pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5. Proses pembelajaran dan hasil belajar dalam hal ini merupakan nilai yang diperoleh oleh siswa diakhir pembelajaran setelah melalukan proses pembelajaran sehingga akan diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

  Variabel yang digunakan, mengandung arti bahwa dengan penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan proses pemebelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA pokok bahasan peristiwa alam pada siswa kelas 5 di SD N Kebowan 2.

3.4 Rencana Prosedur Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus dibagi menjadi 3 kali pertemuan dan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.

  Secara rinci pelaksanaan prosedur penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

3.4.1 Perencanaan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

  Pada tahap perencanaan tindakan ini hal-hal yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. 1)

  Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model PBL. 3) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang akan digunakan. 4) Menyusun lembar kisi-kisi lembar observasi dan soal siklus I dan siklus II. 5) Penyusunan soal tes dari siklus I sampai siklus II. 6) Penyusunan lembar observasi. 7) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode PBL.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut. Pertemuan Ke-1 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru bersama murid menjelaskan peristiwa alam apa saja yang ada di Indonesia.

  10. Perwakilan siswa setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Penutup 1.

  9. Guru memberikan tugas membuat laporan tentang peristiwa apa saja yang ada di Indonesia secara Individu kepada siswa.

  8. Siswa membuat laporan kelompok tentang tugas yang diberikan oleh guru.

  7. Siswa mencari sumber belajar dari penejelasan guru dan buku IPA yang mereka bawa.

  6. Guru memberikan masalah kepada siswa untuk dipecahkan secara berkelompok.

  5. Guru membuat kelompok secara acak terdiri dari 4 kelompok.

  3. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2. Guru bertanya kepada siswa.

  Guru menampilkan gambar tentang bencana alam, guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.

  8. Guru menginformasikan tentang pembelajran hari ini. Inti 1.

  7. Guru melakukan Apersepsi, dalam kegiatan awal.

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat melakukan pembelajaran.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran hari ini.

  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  2. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang telah diajarkan kepada siswa.

  7. Guru melakukan Apersepsi, dalam kegiatan awal.

  5. Guru membuat kelompok secara acak terdiri dari 4 kelompok.

  4. Guru bersama murid menjelaskan peristiwa alam apa saja yang ada di Indonesia.

  3. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab.

  2. Guru bertanya kepada siswa.

  Guru menampilkan gambar tentang bencana alam, guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.

  8. Guru menginformasikan tentang pembelajran hari ini. Inti 1.

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat melakukan pembelajaran.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran hari ini.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  Pertemuan Ke-2 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1.

  4. Guru menutup pembelajaran.

  6. Guru memberikan masalah kepada siswa untuk dipecahkan secara berkelompok.

  7. Siswa mencari sumber belajar dari penejelasan guru dan buku IPA yang mereka bawa.

  8. Siswa membuat laporan kelompok tentang tugas yang diberikan oleh guru.

  9. Guru memberikan tugas membuat laporan tentang peristiwa apa saja yang ada di Indonesia secara Individu kepada siswa.

  10. Perwakilan siswa setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Penutup 1.

  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  2. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang telah diajarkan kepada siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. Guru menutup pembelajaran.

  Pertemuan Ke-3 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  3. Guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan hari ini. Inti 1.

  Guru mengulangi pelajaran pada pertemuan I dan II secara singkat untuk penjelasannya.

  2. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

  3. Guru dan siswa mengkoreksi soal secara bersama-sama. Penutup 1.

  Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam.

  c. Observasi Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat yang disebut observer.

  Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Objek pengamatan yang diamati adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan, meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung termasuk proses pemebelajaran seperti hambatan-hambatan yang ditemui selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini peneliti dibantu oleh kepala sekolah SD Negeri Kebowan 2. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

  1) Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning meliputi 35 indikator penilaian aktivitas guru.

  2) Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning meliputi 25 indikator penilaian aktivitas siswa.

  Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning.

  d. Refleksi

  Pada tahap ini semua data dari siklus I yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis, data tersebut meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilaksanakan. Hal yang perlu dianalisis antara lain hasil model pembelajaran Problem-Based Learning, mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar pada siklus I untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus I sudah dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 serta menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran Problem-Based Learning pada siklus I. Selain itu tindakan refleksi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang mungkin muncul selama pelaksanaan siklus I.

  Hasil dari siklus I tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Kelebihan dalam penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning akan tetap dipertahankan, sementara dalam penerapan masih ditemui kekurangan di dalam pelaksanaan, akan diperbaiki pada siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan bersama-sama oleh guru, observer, peneliti, dan perwakilan dari siswa kelas 5 SD N Kebowan 2.

3.4.2 Perencanaan Siklus II a. Perencanaan Tindakan.

  Pada tahap perencanaan tindakan ini hal-hal yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

  1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan meodel PBL.

2) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang akan digunakan.

  3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model PBL kepada guru

b. Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut:

  Pertemuan Ke-1 Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  Pendahuluan 1.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  4. Guru bersama murid menjelaskan peristiwa alam apa saja yang ada di Indonesia.

  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  10. Perwakilan siswa setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Penutup 1.

  9. Guru memberikan tugas membuat laporan tentang peristiwa apa saja yang ada di Indonesia secara Individu kepada siswa.

  8. Siswa membuat laporan kelompok tentang tugas yang diberikan oleh guru.

  7. Siswa mencari sumber belajar dari penejelasan guru dan buku IPA yang mereka bawa.

  6. Guru memberikan masalah kepada siswa untuk dipecahkan secara berkelompok.

  5. Guru membuat kelompok secara acak terdiri dari 4 kelompok.

  3. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab.

  3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  2. Guru bertanya kepada siswa.

  Guru menampilkan gambar tentang bencana alam, guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.

  8. Guru menginformasikan tentang pembelajran hari ini. Inti 1.

  7. Guru melakukan Apersepsi, dalam kegiatan awal.

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat melakukan pembelajaran.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran hari ini.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang telah diajarkan kepada siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  7. Guru melakukan Apersepsi, dalam kegiatan awal.

  5. Guru membuat kelompok secara acak terdiri dari 4 kelompok.

  4. Guru bersama murid menjelaskan peristiwa alam apa saja yang ada di Indonesia.

  3. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab.

  2. Guru bertanya kepada siswa.

  Guru menampilkan gambar tentang bencana alam, guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.

  8. Guru menginformasikan tentang pembelajran hari ini. Inti 1.

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat melakukan pembelajaran.

  4. Guru menutup pembelajaran.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran hari ini.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  Pertemuan Ke-2 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1.

  6. Guru memberikan masalah kepada siswa untuk dipecahkan secara berkelompok.

  7. Siswa mencari sumber belajar dari penejelasan guru dan buku IPA yang mereka bawa.

  8. Siswa membuat laporan kelompok tentang tugas yang diberikan oleh guru.

  9. Guru memberikan tugas membuat laporan tentang peristiwa apa saja yang ada di Indonesia secara Individu kepada siswa.

  10. Perwakilan siswa setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Penutup 1.

  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  2. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang telah diajarkan kepada siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. Guru menutup pembelajaran.

  Pertemuan Ke-3 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1.

  Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  3. Guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan hari ini. Inti 4.

  Guru mengulangi pelajaran pada pertemuan I dan II secara singkat untuk penjelasannya.

  5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

  6. Guru dan siswa mengkoreksi soal secara bersama-sama. Penutup 1.

  Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam.

  c. Observasi

  Pada tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti tahap observasi siklus I, untuk pelaksanaan tahap ini guru dibantu oleh seorang pengamat/observer yaitu Kepala SD Negeri Kebowan 2. Objek pengamatan yang diamati adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan, meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung termasuk proses pemebelajaran seperti hambatan-hambatan yang ditemui selama pelaksanaan tindakan. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi:

  1) Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning melalui 35 indikator penilaian aktivitas guru.

  2) Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning melalui 25 indikator penilaian aktivitas siswa.

  Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan

  .

  model pembelajaran Problem-Based Learning

  d. Refleksi

  Pada tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan pada pembelajaran siklus II. Hal yang perlu dianalisis meliputi: hasil pengamatan atau dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning, mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar pada siklus II untuk mengetahui apakah tindakan pada siklus II sudah mengalami perbaikan atau masih sama saja, serta menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran Problem-Based Learning. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Pada sub judul ini akan diuraikan tentang teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Untuk teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data-data yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan, seperti lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pemebelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Peneliti melakukan pengumpulan data dapat menggunakan dua teknik yaitu teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kebowan 2 khususnya pada pokok bahasan proses peristiwa alam. Selain itu pengumpulan data juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model Problem-Based Learning. Teknik tes yang dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda pada siklus I dan siklus II, sementara teknik nontes dalam penelitian yaitu observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian.

  1) Teknik Tes Teknik tes berdasarkan penyampaianya dibedakan menjadi bentuk tes tertulis dan lisan. Sedangkan berdasarkan pada bentuk tesnya dibedakan menjadi tes objektif dan tes uraian. Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes kemampuan siswa, antara lain mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

  Pada akhir siklus I dan siklus II dilaksanakan tes evaluasi. Subjek penelitian diberikan sejumlah soal tes evaluasi, bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode Problem-Based Learning dan selain itu juga mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajarinya. Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kebowan 2, bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal tes yang diujikan dalam siklus I dan siklus II berbentuk pilihan ganda dengan materi peristiwa alam.

  2) Teknik nontes

  PTK yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kebowan 02, salah satu teknik pengumpulan data dari peneliti ialah teknik nontes. Menurut Purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Dari teknik nontes peneliti menggunakan penelitian berupa observasi dan dokumentasi.

  a. Observasi Observasi digunakan untuk mendapat data tentang aktivitas pengajaran guru di dalam kelas serta keaktifan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem-Based Learning. Observasi ini dilakukan oleh observer/pengamat, observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Observasi guru dilakukan untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi untuk siswa digunakan untuk mengamati respon siswa selama proses pembelajaran. Jadi observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan sintaks model b. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan tujuan. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah dokumentasi dalam bentuk foto selama pembelajaran berlangsung.

  Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama

siswa kelas 5 SD N Kebowan 02 dan nilai awal hasil belajar IPA sebelum dilakukan

penelitian, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan antara hasil belajar

sebelum dengan setelah penelitian dilakukan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Dalam penjelesan ini akan dijelaskan penjelasan dan bentuk-bentuk instrumen pengumpulan data. Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kebowan 02 melalui model pembelajaran

  Problem-Based Learning , sebagai berikut :

1) Butir Soal Tes

  Tes yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan materi kejadian alam. Bentuk tes pilihan ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, sehingga dapat mengetahui kemampuan siswa.

  Tes yang berbentuk pilihan ganda dibuat telah diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 22.0 untuk mengetahui validitas dan realiabilitas pada setiap butir soal. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan, soal tes dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

  Standar Kompetensi Indikator Jumlah Kompetensi Dasar

  Soal Peristiwa alam Memahami mendefisinikan peristiwa

  5 peristiwa alam alam berupa bencana alam yang terjadi di apa saja yang terjadi di Indonesia Indonesia.

  Dampak Menyebutkan 3 terjadinya

  4 peristiwa alam bencana alam berupa banjir.

  Menyebutkan 3 terjadinya

  4 bencana alam berupa tanah longsor. Mendiskripsikan laporan

  2 tentang terjadinya peristiwa alam di indonesia. menyebutkan dampak apa

  6 saja akibat peristiwa alam berupa bencana alam. Menyebutkan 3 dampak

  4 terjadinya bencana alam berupa banjir. Menyebutkan 3 dampak

  5 terjadinya bencana alam berupa tanah longsor. Total Soal

  30 Dalam tabel 3.2 kisi-kisi soal tes siklus I terdapat 7 indikator yang diuraikan menjadi 30 soal. Lalu diujikan untuk mengetahui apakah soal tersebut dalam kategori mudah, sedang, atau sukar. Lalu soal tersebuat akan diuji validitas.

  Setelah kisi-kisi soal tes dari siklus I sudah diujikan, peneliti membuat kisi-kisi soal untuk siklus II. Untuk kisi-kisi soal siklus II dapat dilihat di tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II

  Standar Kompetensi Indikator Jumlah Kompetensi Dasar

  Soal Peristiwa alam. Cara Mencegah Mendefinisikan bencana alam

  4 Bencana Alam. dari alam dan ulah manusia. Menyebutkan cara apa saja

  5 untuk mencegah bencana

  Kegiatan alam banjir. Manusia Terhadap

  Menyebutkan cara apa saja

  4 Perubahan untuk mencegah bencana

  Permukaan Bumi alam tanah longsor.

  Menguji hasil karya.

  5 Menyebutkan kegiatan

  4 manusia yang dapat merusak alam. Menyebutkan kegiatan

  5 manusia yang dapat membantu lingkungan. Menyebutkan kegiatan

  3 manusia yang dapat memicu bencana alam. Total Soal

  30 Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil evaluasi pada siklus I dan II mata pelajaran IPA dengan model Problem-Based Learning .

  Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2011:54). PTK yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kebowan 02 pada setiap item soal tes evaluasi hasil belajar IPA melalui model

  

Problem-Based Learning diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil

  belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

  Σ S

  x 100 =

  Σ SM

  ℎ × 100

  ℎ = ℎ

  Keterangan: x = Hasil tes evaluasi mata pelajaran IPA = jumlah skor benar. Σ S = jumlah skor maksimum. Σ SM

  KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 70, sehingga berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

  atau belum. Kriteria ketuntasan belajar

  diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar

  siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar

  No. Rentang Kriteria

  1. Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas  < 70

  2. Memenuhi KKM  ≥ 70

2) Lembar Observasi atau Pengamatan

  Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem-Based Learning. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem-Based Learning perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun

  Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing- masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang. Skala likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134). Instrumen observasi guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem-Based Learning. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II. Kisi

  • – kisi instrumen penilaian RPP, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem-Based Learning berbantuan media gambar sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilanan RPP

  No .

  Apsek yang dinilai

  1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung hasil belajar)

  2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa)

  3. Pengorganisasian materi ajar (keruntunan, sistematika materi, dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

  4. Pemelihan sumber atau media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, karateristik siswa)

  5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran, awal, inti, dan penutup)

  6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

  7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajran

  8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)

Tabel 3.6 Kisi-kisi Aktivitas Guru Aspek yang diamati Indikator

  5) Menunjukkan respon terbuka terhadap respon siswa

  4) Membimbing siswa dalam kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah

  3) Membimbing siswa dalam menyusun kesepakatan peraturan kegiatan kelompok (Problem-Based Learning)

  2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Problem-Based Learning bersama siswa

  Problem-Based Learning

  1) Mengarahkan siswa dalam pembelajaran

  Based Learning)

  14-16 Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan kelompok (Problem-

  3) Menggunakan media secara efektif dan efisien

  2) Menunjukkan keterampilan dalam memanfaatkan media gambar dalam pembelajaran

  1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

  8-13 Pemanfaatan Media Gambar

  6) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan

  4) Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber bacaan

  No. Item

  3) Menyajikan materi dengan menggunakan media gambar

  2) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

  1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan

  5-7 Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

  3) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

  2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab dan menunjukkan gambar

  1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar

  1-4 Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

  4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

  3) Melakukan kegiatan presensi

  2) Membimbing siswa berdoa

  1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

  Memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran)

  17-25

  (Problem-Based Learning)

  5) Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa untuk membuat kelompok semakin aktif dalam mencari masalah.

  6) Memberikan kesempatan siswa untuk mengutrakan pendapatnya tentang masalah yang dihadapi.

  7) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  Problem-Based Learning

  8) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

  9) miskonsepsi dan Meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

  Penghargaan 1) 26-27

  Memberikan poin kepada kelompok Kelompok yang telah memecahkan masalah dengan tepat dan benar.

  2) Memberikan poin kepada siswa yang berani menyampaikan gagasan atau pendapat.

  Penggunaan Bahasa 1) 28-30

  Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2)

  Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar 3)

  Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

  Membuat Kesimpulan 1) 31-35

  Memberikan motivasi kepada kelompok dan Melakukan yang nilainya kurang Kegiatan Refleksi 2)

  Membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran 3)

  Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran 4)

  Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya 5)

  Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup Jumlah

  35

Tabel 3.7 Kisi-kisi Aktivitas Siswa Aspek yang Diamati Indikator No. Item

  1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui media gambar

  5) Memberikan tanggapan terhadap masalah yang diberikan oleh guru.

  4) Melakukan kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru.

  Melakukan diskusi secara kondusif dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah. (Problem-Based Learning)

  Bersemangat dan antusias untuk mencari pasangan kartu 3)

  Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru 2)

  ) 1)

  Learning

  10-13 Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan pasang kartu (Problem-Based

  4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media gambar

  3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar

  2) Menunjukkan respon positif ketika guru menggunakan media gambar

  7-9 Respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran

  Kesiapan Belajar Siswa (Pra Pembelajaran)

  3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

  2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

  1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran

  5-6 Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  2) Menyimak materi yang guru sampaikan

  1) Melakukan eksplorasi sumber bacaan

  1-4 Melakukan eksplorasi sumber bacaan dan memperhatikan penjelasan guru

  4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

  3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru

  2) Menjawab apersepsi dari guru

  1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)

  14-21 Cara menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: a.

  Menghitung rentang data = −

  8) Antusias terhadap penghargaan yang diberikan guru

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Akseptasi Klaim PT. Jakarta Teknologi Utama Motor Menggunakan Pega Systems: Studi Kasus PT. Jakarta Teknologi Utama Motor, Jakarta

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Kriptografi AES dan One Time Password pada Aplikasi Pelaporan Berbasis Social Media

0 0 20

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kela

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

0 0 35

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA VISUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 JERUK KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Disusun untuk M

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

0 3 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 1 16