TUGAS MANDIRI BISNIS ELEKTRONIK E Busine
TUGAS MANDIRI
BISNIS ELEKTRONIK (E-Business) DAN KERJA SAMA GLOBAL
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Nama Kelompok
: Silvia Monalisa
Program Studi
: Akuntansi
Kode Kelas
: 161-MA111-M1C
Dosen
: Heryenzus, S.Kom, M.Si
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2016
(150810219)
KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“BISNIS ELEKTRONIK (E-Business) DAN KERJA SAMA GLOBAL” dimana
makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dalam Penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heryenzus, S.Kom., M.Si selaku dosen
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelasaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Apabila dalam penyusunan banyak terjadi kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Semoga materi dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
kita semua. Dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamuálaikum wr.wb
Batam, 5 Januari 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
KAJIAN TEORI...........................................................................................................6
STUDI KASUS...........................................................................................................20
PEMBAHASAN.........................................................................................................25
BAB III...........................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
5.1 KESIMPULAN.....................................................................................................31
5.2. SARAN.................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang kian hari kian maju mendorong para
pelaku bisnis untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam bisnis mereka,
selain itu adanya keinginan untuk memperluas bisnis, menekan biaya dan
memaksimalkan kecanggihan teknologi sehingga mampu mendukung berjalannya
sebuah perusahaan yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan lebih besar
dari sebelumnya, terlebih lagi adanya kemajuan dalam sistem informasi membuat
para pebisnis tertarik untuk terus memajukan bisnis mereka.
Perkembangan sistem informasi mendorong perubahan yang signifikan
terutama bagi perusahaaan guna pengambilan keputusan. Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi lebih memudahkan orang untuk melakukan
komunikasi, diskusi ataupun berutkar pikiran yang tidak hanya dilakukan oleh
satu atau dua orang namun bisa lebih dari itu. Hal tersebulah yang mendorong
perusahaan ingin memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk memperluas usaha
bisnisnya, memperlancar dan mempermudah komunikasi, menekan biaya serta
memaksimalkan kecanggihan teknologi yang dimiliki.
Seperti yang kita ketahui berbagai aplikasi yang mendukung proses
pertukaran informasi kini semakin menjamur, hal tersebutlah yang dilihat oleh
para pelaku bisnis sebagai kesempatan atau peluang bisnis yang dapat di
manfaatkan dan dimaksimalkan penggunaannya. Atas dasar tersebut kini
munculah sistem kolaborasi dimana memanfaatkan aplikasi-aplikasi canggih
untuk melakukan komunikasi sehingga dapat bekerja bersama-sama, serta muncul
pula bisnis jejaring sosial yang memanfaatkan aplikasi jejaring sosial untuk
memperluas jangkauan bisnis sehingga semakin banyak masyarakat yang
mengetahui bisnis yang sedang dijalankan.
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui apa itu proses bisnis dan bagaiamana teknologi
informasi
meningkatkan proses bisnis
1.3.2
untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem informasi
1.3.3
Untuk mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial
1.3.4
Untuk mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk bisa mengetahui pengaruh bisnis elektroknik dan kerja sama global
didalam sistem informasi manajemen. Dan meningkatkan pengetahuan baik
penulis maupun bagi pembaca tentang bisnis elektronik dan kerja sama global dan
mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan dan hal-hal yang
berhubungan dengan bisnis elektronik dan kerja sma global.
BAB II
PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI
2.1.1 Proses bisnis dan Sistem Informasi
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material,
informasi dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
Proses bisnis juga mengacu pada cara
yang unik dimana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja
perusahaan bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan
dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang
kompetitif jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
beroperasi lebih baik dari pesaingnya dan dapat juga menjadi sebuah beban jika
mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai
kebutuhan yang menghambat efisiensi danrespon organisasi. Setiap bisnis dapat
dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa diantaranya merupakan bagian
dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang
terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan
dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi
sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. Proses bisnis
lainnya banyak bertentangan dengan area fungsional yang lainnya dan
memerlukan koordiansi lintas departemen, contohnya mempertimbangkan proses
bisnis yang tampaknya sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan.
2.1.2 Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis
yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien atau
mencetak tagihan dan mengirim pesanan. Namun teknologi informasi saat ini
dapat melakukan hal lebih banyak lagi, yaitu mengubah arus informasi sehingga
memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagai informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru sering kali mengubah cara
organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru secara
menyeluruh.
2.2 JENIS-JENIS INFORMASI
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung
proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama yaitu penjualan
pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, serta sumber daya
manusia. Pada umumnya perusahaan juga memiliki sistem berbeda guna
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok
manajemen utama yaitu manajemen operasional, manajemen mnengah dan
manajemen senior masing-masing menggunakan sistemnya sendiri untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat untuk
menjalankan perusahaan
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompokkelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen yang meliputi sistem
pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.
a.
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang mengoperasikan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis,
seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang
mencatat dan pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaanpertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada
tingkat opersional, tugas, sumber daya serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur
dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan,
diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi perusahaan
dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan
lumpuhnya
suatu
menggunakannya.
perusahaan
dan
perusahaan
perusahaan
lain
yang
b. Sistem untuk Intelejen Bisnis
Intelejen bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data untuk
membantu manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat
keputusan yang lebih berdasarkan informasi.
Sistem Intelejen bisnis untuk tingkat menengah membantu dengan cara
memantau, mengontrol, mengambil keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan
administratif. Sistem informasi manajemen menyediakan laporan kinerja
perusahaan terkini bagi manajemen tingkat menengah. Informasi ini kemudian
digunakan
untuk
memantau
dan
mengontrol
organisasi
bisnis
serta
memperkirakan kinerja pada masa yang akan datang. SIM merangkum dan
menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan mengguakan
data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengenai
transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang
dihasilkan setiap saat. Saat ini laporan-laporan dikirim secara online. Pada
umumnya SIM akan menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang
telah dispesifikasikan dalam perbaikan dam memiliki prosedur yang telah
ditentukan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan.
Selain itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) yang
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur
dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum ditentukan
sebelumnya secara keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari SIM dan TPS
dan informasi dari sumber-sumber eksternal, seperti hargasaham terkini atau
barang pesaing. DSS yang kecil namun tangguh merupakan sistem pengestimasi
pelayaran
pada
perusahaan
pelayaran
berskala
global
yang
melayani
pengangkutan batu bara, minyak, tambang, serta barang jadidalam skala besar.
Dan yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support sistem)
yang membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang
dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa
routine yang membutuhkan pertimbangan evaluasi dan wawasan karena tidak ada
prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah
digunakan oleh manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif
senior melalui portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan
konten personal organisasi bisnis yang terintegrasi. ESS dirancang untuk
mengganbungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan
peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari
lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring,
meringkas, dan memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting
bagi manajer senior.
Intelejen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan pengelolaan
berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat menggantungkan
kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan pengelolaan data dalam
membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan
laangsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan petinggi perusahaan atau
menjadi sajian terprinci berupa laporan-laporan pada layar penampil digital.
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbedabeda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahaan. Umumnya,
perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami
dalam perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil . Selama
beberapa waktu, perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang
sebagian besar merupakan sistem lama dan memiliki tantangan dalam
berkomunikasi antar satu sistem dengan sistem lainnya serta bekerja sama sebagai
satu kesatuan sistem perusahaan yang terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk
masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi
perusahaan ( enterprise application ), yang merupakan sistem yang menjangkau
seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di
seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara
mengoordinasikan
proses-proses
bisnis
menjadi
lebih
singkat,
serta
mengintegrasikan kelompok –kelompok proses guna menciptakan pengelolaan
sumber daya sertap layanan pelanggan yang efesien. Terdapat empat kategori
utama aplikasi perusahaanp : sistem perusahaan, sistem pengelolaan rantai
pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen
pengetahuan. Setiap kategori aplikasi perusahaan ini, mengintegrasikan
serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.
a.
Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan ( enterprise system ) yang digunakam oleh perusahaan sering
disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan ( enterprise resouce
planning – ERP ), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur
dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber
daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang
sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam
bentuk data tunggal komprehensif ( dapat dipahami oleh semua sistem ) pada
sebuah lokasi penampungan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
b. Sistem Manajemen Rantai Pasokan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan ( supply chain
management-SCM ) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi
( interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi
antar-organisasi yang berbeda. Anda akan menemukan contoh-contohdari sistem
informasi antar-organisasi di dalam buku ini, karena sistem semacam ini
memungkinkan setiap perusahaan saling terhubung secara elektronis kepada
pelanggan maupun perusahaan rekanan mereka.
c.
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan ( customer
relationship management system-CRM ) untuk mengelola hubungan mereka
dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh
proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi
guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan
di
bidang
penjualan,
pemasaran,
serta
pelayanan
untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan
pelanggan.
d. Sistem Manajemen Pengetahuan
Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan
lainnya, hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik
dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahaan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta
dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem
manajemen
pengetahuan
(
knowledge
management
system
–
KMS
)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan
keahlian secara lebih baik. Sisitem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan
pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta membuat pengetahuan
dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Intranet dan Ekstranet
Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi
organisasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak
peluang dalam mengintegrasikan data bisnis yang penting ke dalam satu sistem
tunggal. Namun, sering kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan harganya pun
mahal. Oleh karena itu, intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat
alternatif untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar
perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya.
Secara sederhana,
intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Istilah “Intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda
dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap
organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan
teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali merupakan wilayah
akses pribadi / khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang
lebih besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs web
perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki
wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman
persediaan ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.
2.2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Goverment
Sistem dan teknologi yang baru kita jelaskan telah mengubah hubungan
perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi
hubungan secara digital menggunakan teknologi jaringan dan internet. Banyak
organisasi bisnis dewasa ini menggunakan atau berdasarkan jaringan digital, yang
kita istilahkan “bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang akan sering
digunakan dalam buku ini. Bisnis elektronik ( electronic business atau ebusiness ), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik ( electronic commerce atau e-commerce ). E- Commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungandengan kegaitan jual beli
barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi
aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan
dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan intansi pemerintah yang
terkait lainnya secara digital
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat
karyawan, menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan
harga barang di pasaran. organisasi bisnis memerlukan sistem khusus untuk
mendukung kerja sama dan kerja tim.
2.3.1 Kolaborasi
Kolaborasi ( collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas
ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi
lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya. Kolaborasi dapat
berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang lebih
lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisispan. Kolaborasi
dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau banyak orang atau banayk orang
dengan banyak orang. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih
penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.
Mengubah sifat pekerjaan.
Pertumbuhan bidang pekerjaan professional.
Mengubah struktur organisasi perusahaan.
Mengubah ruang lingkup perusahaan.
Kerja yang bekerja secara global.
Menitikberatkan pada inovasi
Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial
Kini
banyak
perusahaan
yang
meningkatkan
kolaborasi
dengan
memanfaatkan bisnis jejaring sosial yang menggunakan platform jejaring sosial
meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan
untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan serta pemasok. Tujuan dari
bisnis jejaring sosial ini adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompokkelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki
pendistribusian informasi, inovasi dan pengambilan keputusan. Kunci utama
dalam bisnis jejaring sosial adalah percakapan. Pelanggan, pemasok, karyawan,
manajer bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang terus
berlangsung seputar organisasi sering kali tanpa sepengetahuanperusahaan
ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan manajer).
2.3.3 Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Bersumber dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunitas
akademik meyakini bahwa semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin
sukses bisnis tersebut dan kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting
dibandingkan dulu. Manfaat dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat
yang sudah diidentifikasi.
MANFAAT
Produktivitas
DASAR PEMIKIRAN
Apabila orang berinteraksi dan bekerja sama,
maka mereka mampu mendapat pengetahuan
dan dapat menyelesaikan masalah lebih
cepat, dibandingkan orang yang jumlahnya
Kualitas
sama namun bekerja sendiri-sendiri.
Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif
dapat saling mengoreksi kesalahan lebih
cepat dibandingkan orang yang bekerja
Inovasi
sendiri-sendiri.
Orang-orang yang bekerja secara bersamasama dapat mendatangkan ide yang lebih
inovatif
tetang
produk,
layanan
serta
administrasi.
Customer service (layanan pelanggan)
Orang
yang
bekerja
bersama-sama
menggunakan perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah
dan keluhan pelanggan lebih cepat dan
efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi.
Kinerja keuangan (keuntungan, penjualan, Sebagai hasi dari semua hal yang disebutkan
dan pertumbuhan penjualan)
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif
memiliki
penjualan,
pertumbuhan
kinerja keuangan yang lebih unggul.
dan
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Di dalam perusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan,
terutama jika tidak ada budaya dan proses yang mendukung. Perusahaan bisnis
terutama yang berskala besar memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi
yang bersifat “memerintah dan mengendalikan”, dimana semua masalah dan
pemikiran penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudia
memerintahkan bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senior.
Pekerjaan manajemen tingkat tengah dianggap hanya sebagai penerus pesan dari
hierarki tingkat atas ke tingkat bawah.
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan
hasil apa pun tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya
semua itu. Ratusan perangkat dirancang untuk berhubungan dengan hal itu ,
meliputi :
1. Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)
Surat elektronik (surel) dan pesan instan telah menjadi perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat
lunak yang dirancang beroberasi pada komputer, telepon seluler dan perangkat
genggam nirkabel lainnya dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file.
2. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki
pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk
berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal
adalah wikipedia, proyek referensi terbesar di dunia yang diedit secara
kolaboratif.
3. Virtual Worlds
Virtual Worlds seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh
penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri
mereka, yang dikenal sebagai avatar. Organisasi seperti IBM dan Insead, sekolah
bisnis berskala internasional dengan kampus di Prancis dan Singapura,
menggunakan virtual worlds untuk mengadakan pertemuan secara online.
4. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Banyak produk perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang
bekerja diberbagai lokasi berbeda.
5. Virtual Meeting Systems
Guna menekan biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun kecil,
mengadopsi teknologi videoconferencing dan web conferencing. Perangkatperangkat tersebut digunakan untuk sistem pertemuan virtual dan untuk kegiatankegiatan pembahasan produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan penyampaian
aspirasi.
6. Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services
Google sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok
secara online yang dapat diedit secara cepat. Google sites adalah salah satu bagian
dari rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar. Pengguna Google Sites
dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan menit, tanpa
dibutuhkankemampuan teknis yang mendalam.
7. Microsoft Share Point
Microsoft Share Point merupakan platform kolaborasi dan pengelolaan data berisi
browser yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-instal pada server
perusahaan. SharePoint memiliki tampilan berbasis web dan terintegrasi erat
dengan perangkat yang digunakan sehari-hari seperti produk Microsoft Office.
8. Lotus Notes
Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat untuk membentuk
dan berkomunikasi didalam sebuah grup). Sistem aplikasi kolaborasi dengan
kemampuan mensharing kalender, penulisan dan pengeditan dokumen secara
bersama, berbagi akses database serta pertemuansecara elektronis, dimana setiap
partisipandapat saling melihat dan menampilkan informasi dan kegiatan yang
dilakukan satu sama lain.
Dengan begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial, salah satu kerangka kerja yang sangat
membantu kita dalam mengulas tentang perangkat kolaborasi adalah matriks
kolaborasi ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang dikembangkan
oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks kolaborasi
ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang
dan waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi dengan seseorang pada zona
waktu yang berbeda dan Anda tidak dapat bertemu dalam waktu yang sama.
Waktu jelas merupakan sebuah hambatan dalam melakukan kolaborasi secara
global. Tempat (lokasi) juga menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi
perusahaan berskala nasional maupun regional. Mengumpulkan orang untuk
melakukan pertemuan secara fisik menjadi sulit karena lokasi fisik perusahaan
yang tersebar (lokasi perusahaan lebih dari satu), biaya perjalanan, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki manajer. Berikut hal-hal yang perlu segera
dilakukan.
1. Tempatkan perusahaan Anda pada matriks ruang/waktu. Perusahaan Anda dapat
saja menempati lebih dari satu sel pada matriks tersebut. Perangkat kolaborasi
yang berbeda mungkin diperlukan untuk setiap kondisi yang berbeda.
2. Buatlah daftar prodük yang disediakan oleh vendor.
3.
Analisis setiap prodük dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan
Anda. Pastikan Anda menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang
Anda buat dan biaya yang melibatkan divisi sistem informasi, jika diperlukan.
4. Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap prodük
5.
Mintalah bantuan pada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi
masalah implementasi dan pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan jejaring
sosial tersebut lebih mudah digunakan ketimbang perangkat yang lain.
6. Tentukan pilihan anda dari perangkat kolaborasi dan jejaring social yang terdaftar
dan undanglah vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan presentasi.
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen
sistem informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di
sektor teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggung jawab
memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan
yang mencakup keseluruhan infrastruktur Tİ yang dimiliki perusahaan.
2.4.1 Departemen Sistem Informasi
Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti,
pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi.
Pemrogram (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis
secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk
kompüter. Direktur keamanan sistem informasi (chief security offıcer—CSO)
bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan
bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.
(Kadang jabatan ini disebut chiefinformationsecurityoffcer—CISO, di mgna
keamanan sistem informasi bukanlah kcamanan secara fisik alias petugas
keamanan). CSO bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada pengguna dan spesialis sistem informasi tentang keamanan, menjaga
kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan, serta
merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk mengimplementasikan
keamanan.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi
menjadi sangat penting, oleh şebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data
pribadi dalam jumlah beşar menyediakan IowonganbağchiefprivacyOfficer
(CPO). CPO bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi
prosedur hükum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan.
Chief knowledge Officer (CKO), bertanggung jawab dalam program
pengelolaan pengetahuan. CKO membantu merancang program dan sistem untuk
menemukan sumber pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu
pengetahuan yang telah ada bagi proses manajemen dan organisasi.
Pengguna akhir (endüşer) adalah perwakilan dari departemen di luar
kelompok sistem informasi di mana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan
bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran yang terus bertambah beşar
dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi.
2.4.2 Pengorganisasian Sistem Informasi
Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara
bagaimana fungsi teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut.
Perusahaan yang kecil, tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang
formal. Mungkin perusahaan tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang
bertanggung jawab memelihara jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau
menggunakan jasa konsultan dalam melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang
lebih beşar memiliki departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur
melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat dan kepentingan perusahaan.
Tata kelola TI (IT governance)
melibatkan strategi dan kebijakan dalam
penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI
menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas
guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi
dan tujuan organisasi.
STUDI KASUS
3.1
Untuk perusahaan besar dan kecil: Menjalankan Bisnis di Smartphone
Pada awal 2006, San Antonio, CPS Energy yang berbasis di Texas, penyedia
energi terbesar milik pemerintah, sedang menuju pada kekayaan dari berbagai
segi. Perusahaan memiliki peringkat obligasi tertinggi dari penyedia utilitas.
Tenaga kerja dan basis pelanggan secara umum menyatakan kepuasan. Dan yang
paling penting, perusahaan itu menguntungkan. Dengan kata lain, tidak ada tandatanda eksternal dari perusahaan akan meluncurkan program teknologi yang akan
mendefinisikan kembali cara melakukan bisnis dan membentuk tenaga kerja dari
sekitar 4.000.
Tidak ada tanda-tanda eksternal yang terlihat, tetapi bagi orang – orang yang
mengetahui, termasuk Christopher Barron, Wakil Presiden CPS Energy dan
CIO, tidak mungkin lebih jelas lagi bahwa perubahan sudah dekat dan masa depan
perusahaan mungkin bergantung padanya.“Tenaga kerja yang kami miliki di
perusahaan lebih banyak dari pada yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan,”
kata
Barron.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile besar seperti
perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, dan ia juga melihat perbedaan besar
cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit
atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari
kantor atau gudang. Mereka sering diminta untuk mengunjungi situs kerja atau
lokasi pelanggan untuk mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang
benar sebelum melaporkan ke departemen atau pihak yang tepat , yang kemudian
akan memulai langkah berikutnya yaitu proses penyelesaian. Dapat diartikan
bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan
waktu berhari – hari.
“Jika kami terus bekerja dengan jumlah kerja manual yang diperlukan bagi kita
untuk mencapai pekerjaan itu, kita tidak akan berada dalam posisi untuk menjadi
kompetitif di masa depan,” kata Barron. Dari kesadaran ini, program Magellan
lahir.
Program Magellan dibayangkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara
yang lebih baik untuk memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional siloed
tenaga kerja orang-orang dan sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan
pekerjaan mereka. Tujuan program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan
infrastruktur, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan
gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua
staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile
lainnya. Untuk Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan
smartphone untuk basis pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan
eksekutif.
“Salah satu masalah terbesar kami adalah persepsi bahwa teknologi hanya sedikit
menyajikan selain e-mail, dan biaya banyak,” Barron mengatakan. “Untuk CIO
agar mencoba untuk menghilangkan semua hambatan dari eksekutif senior
mungkin membutuhkan waktu lama,” Barron mengatakan. ‘ Jadi daripada
mencoba untuk mendapatkan kepercayaan para eksekutif dan meredakan semua
ketakutan mereka tentang biaya, penggunaan dan keselamatan, kami telah pergi
ke kelompok-kelompok tertentu, insinyur, baris pekerja, pekerja kantor, dan
karena sangat murah kita sudah mampu memberikan keluar perangkat secara
eksperimental.’ Ada begitu banyak nilai dalam perangkat genggam ini dan dua
atau tiga aplikasi yang mereka membuktikan diri,”katanya. “Anda hanya perlu
memberikan perangkat ke tangan orang-orang yang benar-benar perlu untuk
menggunakannya untuk mendemonstrasikannya.”
Tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera
digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai
pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan
sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk memastikan
orang yang tepat berada di sana. Hari ini, satu pekerja dapat mengunjungi situs,
mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan
kemudian
mengirimkannya
kembali
ke
kantor
pusat
atau
kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk
memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung
melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone.
“Program Magellan, melalui penggunaan dari smartphone dan teknologi lainnya,
akan memberdayakan semua karyawan, tidak peduli apa pekerjaan yang mereka
lakukan, menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar ‘thought network,'”
kata Baron. “Sekarang setiap orang seperti bagian dalam jaringan kami.”
Perusahaan juga melihat keuntungan yang signifikan dalam efisiensi rantai
penawaran yang berkaitan dengan Magellan dan penyebaran smartphone,ia
mengatakan. Sebagai contoh, smartphone membantu mempercepat proses
pemesanan pembelian, karena di masa lalu orang tertentu atau sekelompok orang
perlu tempat untuk menyetujui pesanan. Sekarang persetujuan dapat dilakukan
secara praktis hampir di mana saja dengan cakupan jangkauan selular. Rantai
pasokan perusahaan pembeli juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja
dengan orang-orang yang benar-benar memesan, untuk menuju waktu order yang
lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhan. Hanya dalam satu
tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari
65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta sejak program
Magellan dimulai.
Selain itu, tingkat kepuasan karyawan dan pelanggan yang naik, Barron mencatat,
karena staf sekarang memiliki lebih banyak akses ke sistem perusahaan dan
informasi, dan mereka merasa lebih dekat dengan bisnis. Karena CPS sekarang
dapat menyelesaikan masalah pelanggan lebih banyak dengan lebih sedikit proses,
mereka telah mengurangi waktu untuk menyelesaikan sebagian besar layanan
panggilan, mengarah ke pelanggan yang lebih bahagia. Pada kenyataannya,
perusahaan menerima nilai tertinggi di J.D Power and Associates’ 2007 Gas
Utility Residential Customer Satisfaction Survey.
Bagaimana teknologi, adalah tidak lagi sebagai ruang lingkup yang eksklusif dari
perusahaan besar dengan anggaran IT yang signifikan, setidaknya tidak lagi.
Lloyd’s Construction di Eagan, Minnesota, sepertinya tidak tampak membutuhkan
perangkat software telepon yang mencolok. Sejumlah 9 juta dollar per tahun
untuk pembongkaran dan perusahaan pengangkutan telah dijalankan oleh keluarga
yang sama selama 24 tahun. Lloyd’s membawa bangunan komersial dan
residensial dan kemudian mengangku mereka pergi.Apa yang bisa lebih
sederhana? Yaitu jika mencari 100 orang pegawai, 30 truk, dan lebih dari 400
dumpster dapat disebut sederhana. Koordinasi mereka bergerak bagian sangat
penting untuk menumbuhkan bisnis dan untuk menyimpan kewarasan Stephanie
Lloyd, 41, yang telah menjalankan perusahaan untuk empat tahun terakhir.
Sampai saat ini, Lloyd’s digunakan menganalisis angka, buku besar, dan
menghitung software akuntansi di perusahaan PC untuk melacak pekerja dan
peralatan. Apabila keadaan menjadi lebih buruk, perusahaan menggunakan radio
untuk berkoordinasi dengan para pekerja di tempat kerja. Menara telepon seluler
lebih banyak datang online di Minnesota, penerimaan radio Lloyd lebih buruk. Itu
memang sudah waktunya, Lloyd’s memutuskan, untuk menyeret perusahaan
mereka ke abad ke-21 dunia smartphone.
Lloyd’s sudah mempertimbangkan setengah lusin produktivitas mobile software
sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang dari sebuah perusahaan
disebut GearWorks yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya itu GearWorks
lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang
ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel ini
untuk berbicara untuk memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Segera,
technophobic staf mengalami kesulitan. Karyawan harus dibimbing untuk belajar
langkah-langkah cepat dengan ahlinya dengan dasar fitur pada ponsel baru
mereka. Selama 18 bulan, dua sistem berlari berdampingan: e-Trace seperti
dihapus, dan sistem kertas lama dan pencil system seperti itu dihapus.
Ketidakkonsistenan akutansi tidak menyebar secara cepat.
Dan e-Trace memunculkan masalah tenaga kerja yang peka. Perangkat lunak ini
menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi
saat ini di semua aset perusahaan. Mereka kecewa, Lloyds menemukan bahwa
beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu yang diparkir di luar tempat
makan siang yang sama orang-orang yang tidak pada rute yang ditentukan. Lloyd
sangat bersimpati pada kebutuhan pekerja untuk beristirahat “kita semua telah
bekerja pembongkaran di sini,” katanya, tapi cepat menjepit pada orang-orang
yang tidak sah.
CEO GearWorks mengatakan tantangan yang dihadapi Lloyd’s sangat diharapkan.
“Semua produk ini beroperasi pada tantangan dan kesempatan yang
menyenangkan,” kata Todd Krautkremer, 47.”Tapi perangkat lunak kami
melakukan pekerjaan yang baik sehingga memberikan keleluasaan pada
pelanggan untuk mengontol kontrol laju perubahan dalam bisnis.”
Setelah
masalahnya
dapat teratasi,
maka
keuntungannya
menjadi
jelas.
Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang
menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket
data tak terbatas untuk setiap telepon, yang total sekitar $4.000 per
bulan.Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar
$50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk
membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang seminggu satu hari selama 6
jam, menyimpan sekitar $1000 per minggu. Pemasukan data dan pengurangan
pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih
cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah memotong
biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti membuat
transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan bersih
kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali
pada $50.000.
4.1
PEMBAHASAN
Kasus “Untuk perusahaan besar dan kecil: Menjalankan Bisnis di
Smartphone”
A.Bagaimana cara smartphone membantu perusahaan-perusahaan ini agar lebih
menguntungkan? Sejauh apakah perbaikan dalam kinerja perusahaan yang akan
datang dilihat dari pendapatan yang meningkat atau pengurangan biaya?
Berikan Contoh dari kasus?
Jawab:
Smartphone membantu perusahaan salah satunya dengan cara pengurangan biayabiaya yang tidak diperlukan, dan smartphone juga memberdayakan para karyawan
agar pekerjaan selesai dengan lebih cepat, tepat dan mudah untuk mencapai target
perusahaan. Sehingga membuat konsumen merasa lebih puas dengan kinerja
perusahaan. Hanya dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan
penawaran menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih
dari $8 juta sejak program Magellan dimulai.
Sama halnya dengan CPS, Lloyd’s yang sudah mempertimbangkan setengah lusin
produktivitas mobile software sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang
dari sebuah perusahaan GearWorks, yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya
GearWorks lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850
telepon, yang ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli
ponsel “push to talk” agar memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak.
Software (e-Trace) ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang
menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan.
Setelah masalahnya dapat teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas.
Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang
menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket
data tak terbatas untuk setiap telepon, totalnya sekitar $4.000 per bulan. Tambahan
biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar $50,000 per tahun
untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk
membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang satu hari selama 6 jam dalam
seminggu dan menyimpan sekitar $1.000 per minggu. Pemasukan data dan
pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½
kali lebih cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah
memotong biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti
membuat transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan
bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk
kembali Pada $50.000.
Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti FedEx dan UPS, menggunakan program
sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak
kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal
perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga, oleh
konsumen mereka. Konsumen dapat melakukan pengecekan dengan mengakses
website mereka seperti salah satu progran tracking pada perusahaan FedEx
dibawah ini:
Gambar 8.
Sistem tracking
FedEx
B.
Perusahaan yang dijelaskan dalam kasus menemukan cukup banyak
perlawanan dari karyawan ketika memperkenalkan smartphone teknologi.
Menurut Anda, mengapa ini terjadi? Apa yang bisa lakukan perusahaan untuk
meningkatkan penerimaan inisiatif ini? Mengembangkan dua proposisi alternatif.
Jawab:
Ketika pertama kali teknologi diperkenalkan akan ada berbagai macam reaksi dari
karyawan, ada yang menerima ataupun menolak. Para karyawan menolak karena
karyawan merasa tidak nyaman dengan teknologi baru karena mereka harus
mempelajari dari awal, yang membutuhkan waktu lama untuk belajar
menggunakan teknologi baru tersebut. Untuk mengatasi hal ini perusahaan harus
menemukan cara yang tepat agar teknologi ini dapat diterapkan. Salah satu
caranya adalah perusahan menggunakan cara “step by step” dimana perusahaan
tidak secara penuh mengimplementasikan teknologi tersebut. Pertama kali
perusahaan masih menggunakan teknologi lama di beberapa bagian dan
menerapkan teknologi baru di bagian lainnya, sehingga pada jangka waktu
tertentu kedua teknologi tersebut berjalan bersama. Disamping itu perusahaan
juga harus mengadakan pelatihan untuk para karyawan agar dapat mempelajari
dan terbiasa menggunakan teknologi baru tersebut.
Salah satu contoh perusahaan yanng telah berhasil menggunakan cara tersebut
adalah pada PT Garuda Indonesia. Namun PT Garuda Indonesia harus membayar
mahal karena adanya kesalahan penerapan sistem teknologi informasi (TI) yang
menyebabkan puluhan jadwal penerbangannya menjadi kacau. Sistem baru yang
mengintergasikan sistem dalam perusahaan penerbangan ini mengalami gangguan
teknis. Integrated Operational Control System (IOCS) Garuda Indonesia yang
didalamnya menyinergikan jadwal penerbangan, pergerakan pesawat, serta awak
kabin tidak berjalan sesuai harapan. Akibat ketidaksesuaian antara jadwal awak
kabin dan jadwal penerbangan yang ada, maka dari itu mengakibatkan sejumlah
penerbangan Garuda delay dan ada di antaranya dibatalkan. Selama dalam masa
perbaikan sistem tersebut, perusahaan mengadakan pelatihan pengenalan sistem
baru terhadap karyawan-karyawannya. Sehingga pada saat sistem selesai
diperbaharui, karyawan telah dapat langsung menggunakannya dan jadwal
penerbangan menjadi normal kembali.
C.
CPS energi dan konstruksi Lloyd’s menggunakan smartphone untuk
membuat proses yang ada lebih efisien. Bagaimana bisa mereka menggunakan
teknologi untuk menciptakan produk baru dan layanan untuk pelanggan mereka?
Termasuk Setidaknya satu rekomendasi untuk setiap organisasi.
Jawab :
Perusahaan CPS dan Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses
pekerjaan mereka lebih efisien. Contohnya untuk perusahaan CPS membantu
perusahaan dengan tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka
sebagai kamera digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan
sebagai pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus
mengirimkan sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk
memastikan orang yang tepat berada disana. Hari ini, satu pekerja dapat
mengunjungi situs, mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau
infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya kembali ke kantor pusat atau kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk
memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung
melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone. Selain itu, rantai
distribusi pembeli dari perusahaan juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja
dengan orang-orang yang benar-benar memesan, dan waktu order yang lebih cepat
dan lebih proaktif dalam management keseluruhannya.
Sedangkan pada perusahaan Lloyd’s, software ini menampilkan pemetaan terpadu
dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan.
Lloyd’s menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu di
luar tempat makan siang yang sama tidak pada rute yang ditentukan. Teknologi ini
dapat memberi tahu perusahaan mana saja karyawan yang beristirahat pada
waktunya dan yang tidak.
Kami merekomendasikan bagi perusahaan CPS untuk lebih mengefisiensikan
biaya yang dikeluarkan, salah satu cara dengan menerapkan sistem bekerja dari
rumah bagi karyawan yang tidak diperlukan kehadirannya di kantor. Bagi
kar
BISNIS ELEKTRONIK (E-Business) DAN KERJA SAMA GLOBAL
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Nama Kelompok
: Silvia Monalisa
Program Studi
: Akuntansi
Kode Kelas
: 161-MA111-M1C
Dosen
: Heryenzus, S.Kom, M.Si
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2016
(150810219)
KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“BISNIS ELEKTRONIK (E-Business) DAN KERJA SAMA GLOBAL” dimana
makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dalam Penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heryenzus, S.Kom., M.Si selaku dosen
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelasaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Apabila dalam penyusunan banyak terjadi kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Semoga materi dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
kita semua. Dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamuálaikum wr.wb
Batam, 5 Januari 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
KAJIAN TEORI...........................................................................................................6
STUDI KASUS...........................................................................................................20
PEMBAHASAN.........................................................................................................25
BAB III...........................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
5.1 KESIMPULAN.....................................................................................................31
5.2. SARAN.................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang kian hari kian maju mendorong para
pelaku bisnis untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam bisnis mereka,
selain itu adanya keinginan untuk memperluas bisnis, menekan biaya dan
memaksimalkan kecanggihan teknologi sehingga mampu mendukung berjalannya
sebuah perusahaan yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan lebih besar
dari sebelumnya, terlebih lagi adanya kemajuan dalam sistem informasi membuat
para pebisnis tertarik untuk terus memajukan bisnis mereka.
Perkembangan sistem informasi mendorong perubahan yang signifikan
terutama bagi perusahaaan guna pengambilan keputusan. Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi lebih memudahkan orang untuk melakukan
komunikasi, diskusi ataupun berutkar pikiran yang tidak hanya dilakukan oleh
satu atau dua orang namun bisa lebih dari itu. Hal tersebulah yang mendorong
perusahaan ingin memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk memperluas usaha
bisnisnya, memperlancar dan mempermudah komunikasi, menekan biaya serta
memaksimalkan kecanggihan teknologi yang dimiliki.
Seperti yang kita ketahui berbagai aplikasi yang mendukung proses
pertukaran informasi kini semakin menjamur, hal tersebutlah yang dilihat oleh
para pelaku bisnis sebagai kesempatan atau peluang bisnis yang dapat di
manfaatkan dan dimaksimalkan penggunaannya. Atas dasar tersebut kini
munculah sistem kolaborasi dimana memanfaatkan aplikasi-aplikasi canggih
untuk melakukan komunikasi sehingga dapat bekerja bersama-sama, serta muncul
pula bisnis jejaring sosial yang memanfaatkan aplikasi jejaring sosial untuk
memperluas jangkauan bisnis sehingga semakin banyak masyarakat yang
mengetahui bisnis yang sedang dijalankan.
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui apa itu proses bisnis dan bagaiamana teknologi
informasi
meningkatkan proses bisnis
1.3.2
untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem informasi
1.3.3
Untuk mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial
1.3.4
Untuk mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk bisa mengetahui pengaruh bisnis elektroknik dan kerja sama global
didalam sistem informasi manajemen. Dan meningkatkan pengetahuan baik
penulis maupun bagi pembaca tentang bisnis elektronik dan kerja sama global dan
mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan dan hal-hal yang
berhubungan dengan bisnis elektronik dan kerja sma global.
BAB II
PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI
2.1.1 Proses bisnis dan Sistem Informasi
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material,
informasi dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
Proses bisnis juga mengacu pada cara
yang unik dimana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja
perusahaan bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan
dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang
kompetitif jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
beroperasi lebih baik dari pesaingnya dan dapat juga menjadi sebuah beban jika
mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai
kebutuhan yang menghambat efisiensi danrespon organisasi. Setiap bisnis dapat
dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa diantaranya merupakan bagian
dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang
terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan
dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi
sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. Proses bisnis
lainnya banyak bertentangan dengan area fungsional yang lainnya dan
memerlukan koordiansi lintas departemen, contohnya mempertimbangkan proses
bisnis yang tampaknya sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan.
2.1.2 Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis
yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien atau
mencetak tagihan dan mengirim pesanan. Namun teknologi informasi saat ini
dapat melakukan hal lebih banyak lagi, yaitu mengubah arus informasi sehingga
memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagai informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru sering kali mengubah cara
organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru secara
menyeluruh.
2.2 JENIS-JENIS INFORMASI
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung
proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama yaitu penjualan
pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, serta sumber daya
manusia. Pada umumnya perusahaan juga memiliki sistem berbeda guna
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok
manajemen utama yaitu manajemen operasional, manajemen mnengah dan
manajemen senior masing-masing menggunakan sistemnya sendiri untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat untuk
menjalankan perusahaan
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompokkelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen yang meliputi sistem
pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.
a.
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang mengoperasikan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis,
seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang
mencatat dan pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaanpertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada
tingkat opersional, tugas, sumber daya serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur
dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan,
diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi perusahaan
dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan
lumpuhnya
suatu
menggunakannya.
perusahaan
dan
perusahaan
perusahaan
lain
yang
b. Sistem untuk Intelejen Bisnis
Intelejen bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data untuk
membantu manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat
keputusan yang lebih berdasarkan informasi.
Sistem Intelejen bisnis untuk tingkat menengah membantu dengan cara
memantau, mengontrol, mengambil keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan
administratif. Sistem informasi manajemen menyediakan laporan kinerja
perusahaan terkini bagi manajemen tingkat menengah. Informasi ini kemudian
digunakan
untuk
memantau
dan
mengontrol
organisasi
bisnis
serta
memperkirakan kinerja pada masa yang akan datang. SIM merangkum dan
menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan mengguakan
data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengenai
transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang
dihasilkan setiap saat. Saat ini laporan-laporan dikirim secara online. Pada
umumnya SIM akan menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang
telah dispesifikasikan dalam perbaikan dam memiliki prosedur yang telah
ditentukan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan.
Selain itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) yang
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur
dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum ditentukan
sebelumnya secara keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari SIM dan TPS
dan informasi dari sumber-sumber eksternal, seperti hargasaham terkini atau
barang pesaing. DSS yang kecil namun tangguh merupakan sistem pengestimasi
pelayaran
pada
perusahaan
pelayaran
berskala
global
yang
melayani
pengangkutan batu bara, minyak, tambang, serta barang jadidalam skala besar.
Dan yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support sistem)
yang membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang
dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa
routine yang membutuhkan pertimbangan evaluasi dan wawasan karena tidak ada
prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah
digunakan oleh manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif
senior melalui portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan
konten personal organisasi bisnis yang terintegrasi. ESS dirancang untuk
mengganbungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan
peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari
lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring,
meringkas, dan memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting
bagi manajer senior.
Intelejen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan pengelolaan
berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat menggantungkan
kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan pengelolaan data dalam
membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan
laangsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan petinggi perusahaan atau
menjadi sajian terprinci berupa laporan-laporan pada layar penampil digital.
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbedabeda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahaan. Umumnya,
perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami
dalam perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil . Selama
beberapa waktu, perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang
sebagian besar merupakan sistem lama dan memiliki tantangan dalam
berkomunikasi antar satu sistem dengan sistem lainnya serta bekerja sama sebagai
satu kesatuan sistem perusahaan yang terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk
masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi
perusahaan ( enterprise application ), yang merupakan sistem yang menjangkau
seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di
seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara
mengoordinasikan
proses-proses
bisnis
menjadi
lebih
singkat,
serta
mengintegrasikan kelompok –kelompok proses guna menciptakan pengelolaan
sumber daya sertap layanan pelanggan yang efesien. Terdapat empat kategori
utama aplikasi perusahaanp : sistem perusahaan, sistem pengelolaan rantai
pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen
pengetahuan. Setiap kategori aplikasi perusahaan ini, mengintegrasikan
serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.
a.
Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan ( enterprise system ) yang digunakam oleh perusahaan sering
disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan ( enterprise resouce
planning – ERP ), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur
dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber
daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang
sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam
bentuk data tunggal komprehensif ( dapat dipahami oleh semua sistem ) pada
sebuah lokasi penampungan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
b. Sistem Manajemen Rantai Pasokan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan ( supply chain
management-SCM ) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi
( interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi
antar-organisasi yang berbeda. Anda akan menemukan contoh-contohdari sistem
informasi antar-organisasi di dalam buku ini, karena sistem semacam ini
memungkinkan setiap perusahaan saling terhubung secara elektronis kepada
pelanggan maupun perusahaan rekanan mereka.
c.
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan ( customer
relationship management system-CRM ) untuk mengelola hubungan mereka
dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh
proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi
guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan
di
bidang
penjualan,
pemasaran,
serta
pelayanan
untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan
pelanggan.
d. Sistem Manajemen Pengetahuan
Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan
lainnya, hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik
dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahaan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta
dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem
manajemen
pengetahuan
(
knowledge
management
system
–
KMS
)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan
keahlian secara lebih baik. Sisitem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan
pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta membuat pengetahuan
dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Intranet dan Ekstranet
Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi
organisasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak
peluang dalam mengintegrasikan data bisnis yang penting ke dalam satu sistem
tunggal. Namun, sering kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan harganya pun
mahal. Oleh karena itu, intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat
alternatif untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar
perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya.
Secara sederhana,
intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Istilah “Intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda
dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap
organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan
teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali merupakan wilayah
akses pribadi / khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang
lebih besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs web
perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki
wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman
persediaan ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.
2.2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Goverment
Sistem dan teknologi yang baru kita jelaskan telah mengubah hubungan
perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi
hubungan secara digital menggunakan teknologi jaringan dan internet. Banyak
organisasi bisnis dewasa ini menggunakan atau berdasarkan jaringan digital, yang
kita istilahkan “bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang akan sering
digunakan dalam buku ini. Bisnis elektronik ( electronic business atau ebusiness ), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik ( electronic commerce atau e-commerce ). E- Commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungandengan kegaitan jual beli
barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi
aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan
dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan intansi pemerintah yang
terkait lainnya secara digital
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat
karyawan, menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan
harga barang di pasaran. organisasi bisnis memerlukan sistem khusus untuk
mendukung kerja sama dan kerja tim.
2.3.1 Kolaborasi
Kolaborasi ( collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas
ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi
lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya. Kolaborasi dapat
berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang lebih
lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisispan. Kolaborasi
dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau banyak orang atau banayk orang
dengan banyak orang. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih
penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.
Mengubah sifat pekerjaan.
Pertumbuhan bidang pekerjaan professional.
Mengubah struktur organisasi perusahaan.
Mengubah ruang lingkup perusahaan.
Kerja yang bekerja secara global.
Menitikberatkan pada inovasi
Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial
Kini
banyak
perusahaan
yang
meningkatkan
kolaborasi
dengan
memanfaatkan bisnis jejaring sosial yang menggunakan platform jejaring sosial
meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan
untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan serta pemasok. Tujuan dari
bisnis jejaring sosial ini adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompokkelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki
pendistribusian informasi, inovasi dan pengambilan keputusan. Kunci utama
dalam bisnis jejaring sosial adalah percakapan. Pelanggan, pemasok, karyawan,
manajer bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang terus
berlangsung seputar organisasi sering kali tanpa sepengetahuanperusahaan
ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan manajer).
2.3.3 Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Bersumber dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunitas
akademik meyakini bahwa semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin
sukses bisnis tersebut dan kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting
dibandingkan dulu. Manfaat dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat
yang sudah diidentifikasi.
MANFAAT
Produktivitas
DASAR PEMIKIRAN
Apabila orang berinteraksi dan bekerja sama,
maka mereka mampu mendapat pengetahuan
dan dapat menyelesaikan masalah lebih
cepat, dibandingkan orang yang jumlahnya
Kualitas
sama namun bekerja sendiri-sendiri.
Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif
dapat saling mengoreksi kesalahan lebih
cepat dibandingkan orang yang bekerja
Inovasi
sendiri-sendiri.
Orang-orang yang bekerja secara bersamasama dapat mendatangkan ide yang lebih
inovatif
tetang
produk,
layanan
serta
administrasi.
Customer service (layanan pelanggan)
Orang
yang
bekerja
bersama-sama
menggunakan perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah
dan keluhan pelanggan lebih cepat dan
efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi.
Kinerja keuangan (keuntungan, penjualan, Sebagai hasi dari semua hal yang disebutkan
dan pertumbuhan penjualan)
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif
memiliki
penjualan,
pertumbuhan
kinerja keuangan yang lebih unggul.
dan
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Di dalam perusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan,
terutama jika tidak ada budaya dan proses yang mendukung. Perusahaan bisnis
terutama yang berskala besar memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi
yang bersifat “memerintah dan mengendalikan”, dimana semua masalah dan
pemikiran penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudia
memerintahkan bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senior.
Pekerjaan manajemen tingkat tengah dianggap hanya sebagai penerus pesan dari
hierarki tingkat atas ke tingkat bawah.
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan
hasil apa pun tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya
semua itu. Ratusan perangkat dirancang untuk berhubungan dengan hal itu ,
meliputi :
1. Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)
Surat elektronik (surel) dan pesan instan telah menjadi perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat
lunak yang dirancang beroberasi pada komputer, telepon seluler dan perangkat
genggam nirkabel lainnya dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file.
2. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki
pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk
berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal
adalah wikipedia, proyek referensi terbesar di dunia yang diedit secara
kolaboratif.
3. Virtual Worlds
Virtual Worlds seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh
penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri
mereka, yang dikenal sebagai avatar. Organisasi seperti IBM dan Insead, sekolah
bisnis berskala internasional dengan kampus di Prancis dan Singapura,
menggunakan virtual worlds untuk mengadakan pertemuan secara online.
4. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Banyak produk perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang
bekerja diberbagai lokasi berbeda.
5. Virtual Meeting Systems
Guna menekan biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun kecil,
mengadopsi teknologi videoconferencing dan web conferencing. Perangkatperangkat tersebut digunakan untuk sistem pertemuan virtual dan untuk kegiatankegiatan pembahasan produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan penyampaian
aspirasi.
6. Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services
Google sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok
secara online yang dapat diedit secara cepat. Google sites adalah salah satu bagian
dari rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar. Pengguna Google Sites
dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan menit, tanpa
dibutuhkankemampuan teknis yang mendalam.
7. Microsoft Share Point
Microsoft Share Point merupakan platform kolaborasi dan pengelolaan data berisi
browser yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-instal pada server
perusahaan. SharePoint memiliki tampilan berbasis web dan terintegrasi erat
dengan perangkat yang digunakan sehari-hari seperti produk Microsoft Office.
8. Lotus Notes
Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat untuk membentuk
dan berkomunikasi didalam sebuah grup). Sistem aplikasi kolaborasi dengan
kemampuan mensharing kalender, penulisan dan pengeditan dokumen secara
bersama, berbagi akses database serta pertemuansecara elektronis, dimana setiap
partisipandapat saling melihat dan menampilkan informasi dan kegiatan yang
dilakukan satu sama lain.
Dengan begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial, salah satu kerangka kerja yang sangat
membantu kita dalam mengulas tentang perangkat kolaborasi adalah matriks
kolaborasi ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang dikembangkan
oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks kolaborasi
ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang
dan waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi dengan seseorang pada zona
waktu yang berbeda dan Anda tidak dapat bertemu dalam waktu yang sama.
Waktu jelas merupakan sebuah hambatan dalam melakukan kolaborasi secara
global. Tempat (lokasi) juga menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi
perusahaan berskala nasional maupun regional. Mengumpulkan orang untuk
melakukan pertemuan secara fisik menjadi sulit karena lokasi fisik perusahaan
yang tersebar (lokasi perusahaan lebih dari satu), biaya perjalanan, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki manajer. Berikut hal-hal yang perlu segera
dilakukan.
1. Tempatkan perusahaan Anda pada matriks ruang/waktu. Perusahaan Anda dapat
saja menempati lebih dari satu sel pada matriks tersebut. Perangkat kolaborasi
yang berbeda mungkin diperlukan untuk setiap kondisi yang berbeda.
2. Buatlah daftar prodük yang disediakan oleh vendor.
3.
Analisis setiap prodük dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan
Anda. Pastikan Anda menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang
Anda buat dan biaya yang melibatkan divisi sistem informasi, jika diperlukan.
4. Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap prodük
5.
Mintalah bantuan pada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi
masalah implementasi dan pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan jejaring
sosial tersebut lebih mudah digunakan ketimbang perangkat yang lain.
6. Tentukan pilihan anda dari perangkat kolaborasi dan jejaring social yang terdaftar
dan undanglah vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan presentasi.
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen
sistem informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di
sektor teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggung jawab
memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan
yang mencakup keseluruhan infrastruktur Tİ yang dimiliki perusahaan.
2.4.1 Departemen Sistem Informasi
Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti,
pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi.
Pemrogram (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis
secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk
kompüter. Direktur keamanan sistem informasi (chief security offıcer—CSO)
bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan
bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.
(Kadang jabatan ini disebut chiefinformationsecurityoffcer—CISO, di mgna
keamanan sistem informasi bukanlah kcamanan secara fisik alias petugas
keamanan). CSO bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada pengguna dan spesialis sistem informasi tentang keamanan, menjaga
kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan, serta
merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk mengimplementasikan
keamanan.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi
menjadi sangat penting, oleh şebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data
pribadi dalam jumlah beşar menyediakan IowonganbağchiefprivacyOfficer
(CPO). CPO bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi
prosedur hükum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan.
Chief knowledge Officer (CKO), bertanggung jawab dalam program
pengelolaan pengetahuan. CKO membantu merancang program dan sistem untuk
menemukan sumber pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu
pengetahuan yang telah ada bagi proses manajemen dan organisasi.
Pengguna akhir (endüşer) adalah perwakilan dari departemen di luar
kelompok sistem informasi di mana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan
bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran yang terus bertambah beşar
dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi.
2.4.2 Pengorganisasian Sistem Informasi
Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara
bagaimana fungsi teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut.
Perusahaan yang kecil, tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang
formal. Mungkin perusahaan tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang
bertanggung jawab memelihara jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau
menggunakan jasa konsultan dalam melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang
lebih beşar memiliki departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur
melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat dan kepentingan perusahaan.
Tata kelola TI (IT governance)
melibatkan strategi dan kebijakan dalam
penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI
menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas
guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi
dan tujuan organisasi.
STUDI KASUS
3.1
Untuk perusahaan besar dan kecil: Menjalankan Bisnis di Smartphone
Pada awal 2006, San Antonio, CPS Energy yang berbasis di Texas, penyedia
energi terbesar milik pemerintah, sedang menuju pada kekayaan dari berbagai
segi. Perusahaan memiliki peringkat obligasi tertinggi dari penyedia utilitas.
Tenaga kerja dan basis pelanggan secara umum menyatakan kepuasan. Dan yang
paling penting, perusahaan itu menguntungkan. Dengan kata lain, tidak ada tandatanda eksternal dari perusahaan akan meluncurkan program teknologi yang akan
mendefinisikan kembali cara melakukan bisnis dan membentuk tenaga kerja dari
sekitar 4.000.
Tidak ada tanda-tanda eksternal yang terlihat, tetapi bagi orang – orang yang
mengetahui, termasuk Christopher Barron, Wakil Presiden CPS Energy dan
CIO, tidak mungkin lebih jelas lagi bahwa perubahan sudah dekat dan masa depan
perusahaan mungkin bergantung padanya.“Tenaga kerja yang kami miliki di
perusahaan lebih banyak dari pada yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan,”
kata
Barron.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile besar seperti
perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, dan ia juga melihat perbedaan besar
cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit
atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari
kantor atau gudang. Mereka sering diminta untuk mengunjungi situs kerja atau
lokasi pelanggan untuk mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang
benar sebelum melaporkan ke departemen atau pihak yang tepat , yang kemudian
akan memulai langkah berikutnya yaitu proses penyelesaian. Dapat diartikan
bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan
waktu berhari – hari.
“Jika kami terus bekerja dengan jumlah kerja manual yang diperlukan bagi kita
untuk mencapai pekerjaan itu, kita tidak akan berada dalam posisi untuk menjadi
kompetitif di masa depan,” kata Barron. Dari kesadaran ini, program Magellan
lahir.
Program Magellan dibayangkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara
yang lebih baik untuk memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional siloed
tenaga kerja orang-orang dan sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan
pekerjaan mereka. Tujuan program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan
infrastruktur, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan
gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua
staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile
lainnya. Untuk Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan
smartphone untuk basis pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan
eksekutif.
“Salah satu masalah terbesar kami adalah persepsi bahwa teknologi hanya sedikit
menyajikan selain e-mail, dan biaya banyak,” Barron mengatakan. “Untuk CIO
agar mencoba untuk menghilangkan semua hambatan dari eksekutif senior
mungkin membutuhkan waktu lama,” Barron mengatakan. ‘ Jadi daripada
mencoba untuk mendapatkan kepercayaan para eksekutif dan meredakan semua
ketakutan mereka tentang biaya, penggunaan dan keselamatan, kami telah pergi
ke kelompok-kelompok tertentu, insinyur, baris pekerja, pekerja kantor, dan
karena sangat murah kita sudah mampu memberikan keluar perangkat secara
eksperimental.’ Ada begitu banyak nilai dalam perangkat genggam ini dan dua
atau tiga aplikasi yang mereka membuktikan diri,”katanya. “Anda hanya perlu
memberikan perangkat ke tangan orang-orang yang benar-benar perlu untuk
menggunakannya untuk mendemonstrasikannya.”
Tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera
digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai
pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan
sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk memastikan
orang yang tepat berada di sana. Hari ini, satu pekerja dapat mengunjungi situs,
mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan
kemudian
mengirimkannya
kembali
ke
kantor
pusat
atau
kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk
memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung
melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone.
“Program Magellan, melalui penggunaan dari smartphone dan teknologi lainnya,
akan memberdayakan semua karyawan, tidak peduli apa pekerjaan yang mereka
lakukan, menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar ‘thought network,'”
kata Baron. “Sekarang setiap orang seperti bagian dalam jaringan kami.”
Perusahaan juga melihat keuntungan yang signifikan dalam efisiensi rantai
penawaran yang berkaitan dengan Magellan dan penyebaran smartphone,ia
mengatakan. Sebagai contoh, smartphone membantu mempercepat proses
pemesanan pembelian, karena di masa lalu orang tertentu atau sekelompok orang
perlu tempat untuk menyetujui pesanan. Sekarang persetujuan dapat dilakukan
secara praktis hampir di mana saja dengan cakupan jangkauan selular. Rantai
pasokan perusahaan pembeli juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja
dengan orang-orang yang benar-benar memesan, untuk menuju waktu order yang
lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhan. Hanya dalam satu
tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari
65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta sejak program
Magellan dimulai.
Selain itu, tingkat kepuasan karyawan dan pelanggan yang naik, Barron mencatat,
karena staf sekarang memiliki lebih banyak akses ke sistem perusahaan dan
informasi, dan mereka merasa lebih dekat dengan bisnis. Karena CPS sekarang
dapat menyelesaikan masalah pelanggan lebih banyak dengan lebih sedikit proses,
mereka telah mengurangi waktu untuk menyelesaikan sebagian besar layanan
panggilan, mengarah ke pelanggan yang lebih bahagia. Pada kenyataannya,
perusahaan menerima nilai tertinggi di J.D Power and Associates’ 2007 Gas
Utility Residential Customer Satisfaction Survey.
Bagaimana teknologi, adalah tidak lagi sebagai ruang lingkup yang eksklusif dari
perusahaan besar dengan anggaran IT yang signifikan, setidaknya tidak lagi.
Lloyd’s Construction di Eagan, Minnesota, sepertinya tidak tampak membutuhkan
perangkat software telepon yang mencolok. Sejumlah 9 juta dollar per tahun
untuk pembongkaran dan perusahaan pengangkutan telah dijalankan oleh keluarga
yang sama selama 24 tahun. Lloyd’s membawa bangunan komersial dan
residensial dan kemudian mengangku mereka pergi.Apa yang bisa lebih
sederhana? Yaitu jika mencari 100 orang pegawai, 30 truk, dan lebih dari 400
dumpster dapat disebut sederhana. Koordinasi mereka bergerak bagian sangat
penting untuk menumbuhkan bisnis dan untuk menyimpan kewarasan Stephanie
Lloyd, 41, yang telah menjalankan perusahaan untuk empat tahun terakhir.
Sampai saat ini, Lloyd’s digunakan menganalisis angka, buku besar, dan
menghitung software akuntansi di perusahaan PC untuk melacak pekerja dan
peralatan. Apabila keadaan menjadi lebih buruk, perusahaan menggunakan radio
untuk berkoordinasi dengan para pekerja di tempat kerja. Menara telepon seluler
lebih banyak datang online di Minnesota, penerimaan radio Lloyd lebih buruk. Itu
memang sudah waktunya, Lloyd’s memutuskan, untuk menyeret perusahaan
mereka ke abad ke-21 dunia smartphone.
Lloyd’s sudah mempertimbangkan setengah lusin produktivitas mobile software
sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang dari sebuah perusahaan
disebut GearWorks yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya itu GearWorks
lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang
ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel ini
untuk berbicara untuk memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Segera,
technophobic staf mengalami kesulitan. Karyawan harus dibimbing untuk belajar
langkah-langkah cepat dengan ahlinya dengan dasar fitur pada ponsel baru
mereka. Selama 18 bulan, dua sistem berlari berdampingan: e-Trace seperti
dihapus, dan sistem kertas lama dan pencil system seperti itu dihapus.
Ketidakkonsistenan akutansi tidak menyebar secara cepat.
Dan e-Trace memunculkan masalah tenaga kerja yang peka. Perangkat lunak ini
menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi
saat ini di semua aset perusahaan. Mereka kecewa, Lloyds menemukan bahwa
beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu yang diparkir di luar tempat
makan siang yang sama orang-orang yang tidak pada rute yang ditentukan. Lloyd
sangat bersimpati pada kebutuhan pekerja untuk beristirahat “kita semua telah
bekerja pembongkaran di sini,” katanya, tapi cepat menjepit pada orang-orang
yang tidak sah.
CEO GearWorks mengatakan tantangan yang dihadapi Lloyd’s sangat diharapkan.
“Semua produk ini beroperasi pada tantangan dan kesempatan yang
menyenangkan,” kata Todd Krautkremer, 47.”Tapi perangkat lunak kami
melakukan pekerjaan yang baik sehingga memberikan keleluasaan pada
pelanggan untuk mengontol kontrol laju perubahan dalam bisnis.”
Setelah
masalahnya
dapat teratasi,
maka
keuntungannya
menjadi
jelas.
Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang
menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket
data tak terbatas untuk setiap telepon, yang total sekitar $4.000 per
bulan.Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar
$50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk
membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang seminggu satu hari selama 6
jam, menyimpan sekitar $1000 per minggu. Pemasukan data dan pengurangan
pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih
cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah memotong
biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti membuat
transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan bersih
kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali
pada $50.000.
4.1
PEMBAHASAN
Kasus “Untuk perusahaan besar dan kecil: Menjalankan Bisnis di
Smartphone”
A.Bagaimana cara smartphone membantu perusahaan-perusahaan ini agar lebih
menguntungkan? Sejauh apakah perbaikan dalam kinerja perusahaan yang akan
datang dilihat dari pendapatan yang meningkat atau pengurangan biaya?
Berikan Contoh dari kasus?
Jawab:
Smartphone membantu perusahaan salah satunya dengan cara pengurangan biayabiaya yang tidak diperlukan, dan smartphone juga memberdayakan para karyawan
agar pekerjaan selesai dengan lebih cepat, tepat dan mudah untuk mencapai target
perusahaan. Sehingga membuat konsumen merasa lebih puas dengan kinerja
perusahaan. Hanya dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan
penawaran menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih
dari $8 juta sejak program Magellan dimulai.
Sama halnya dengan CPS, Lloyd’s yang sudah mempertimbangkan setengah lusin
produktivitas mobile software sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang
dari sebuah perusahaan GearWorks, yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya
GearWorks lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850
telepon, yang ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli
ponsel “push to talk” agar memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak.
Software (e-Trace) ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang
menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan.
Setelah masalahnya dapat teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas.
Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang
menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket
data tak terbatas untuk setiap telepon, totalnya sekitar $4.000 per bulan. Tambahan
biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar $50,000 per tahun
untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk
membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang satu hari selama 6 jam dalam
seminggu dan menyimpan sekitar $1.000 per minggu. Pemasukan data dan
pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½
kali lebih cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah
memotong biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti
membuat transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan
bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk
kembali Pada $50.000.
Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti FedEx dan UPS, menggunakan program
sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak
kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal
perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga, oleh
konsumen mereka. Konsumen dapat melakukan pengecekan dengan mengakses
website mereka seperti salah satu progran tracking pada perusahaan FedEx
dibawah ini:
Gambar 8.
Sistem tracking
FedEx
B.
Perusahaan yang dijelaskan dalam kasus menemukan cukup banyak
perlawanan dari karyawan ketika memperkenalkan smartphone teknologi.
Menurut Anda, mengapa ini terjadi? Apa yang bisa lakukan perusahaan untuk
meningkatkan penerimaan inisiatif ini? Mengembangkan dua proposisi alternatif.
Jawab:
Ketika pertama kali teknologi diperkenalkan akan ada berbagai macam reaksi dari
karyawan, ada yang menerima ataupun menolak. Para karyawan menolak karena
karyawan merasa tidak nyaman dengan teknologi baru karena mereka harus
mempelajari dari awal, yang membutuhkan waktu lama untuk belajar
menggunakan teknologi baru tersebut. Untuk mengatasi hal ini perusahaan harus
menemukan cara yang tepat agar teknologi ini dapat diterapkan. Salah satu
caranya adalah perusahan menggunakan cara “step by step” dimana perusahaan
tidak secara penuh mengimplementasikan teknologi tersebut. Pertama kali
perusahaan masih menggunakan teknologi lama di beberapa bagian dan
menerapkan teknologi baru di bagian lainnya, sehingga pada jangka waktu
tertentu kedua teknologi tersebut berjalan bersama. Disamping itu perusahaan
juga harus mengadakan pelatihan untuk para karyawan agar dapat mempelajari
dan terbiasa menggunakan teknologi baru tersebut.
Salah satu contoh perusahaan yanng telah berhasil menggunakan cara tersebut
adalah pada PT Garuda Indonesia. Namun PT Garuda Indonesia harus membayar
mahal karena adanya kesalahan penerapan sistem teknologi informasi (TI) yang
menyebabkan puluhan jadwal penerbangannya menjadi kacau. Sistem baru yang
mengintergasikan sistem dalam perusahaan penerbangan ini mengalami gangguan
teknis. Integrated Operational Control System (IOCS) Garuda Indonesia yang
didalamnya menyinergikan jadwal penerbangan, pergerakan pesawat, serta awak
kabin tidak berjalan sesuai harapan. Akibat ketidaksesuaian antara jadwal awak
kabin dan jadwal penerbangan yang ada, maka dari itu mengakibatkan sejumlah
penerbangan Garuda delay dan ada di antaranya dibatalkan. Selama dalam masa
perbaikan sistem tersebut, perusahaan mengadakan pelatihan pengenalan sistem
baru terhadap karyawan-karyawannya. Sehingga pada saat sistem selesai
diperbaharui, karyawan telah dapat langsung menggunakannya dan jadwal
penerbangan menjadi normal kembali.
C.
CPS energi dan konstruksi Lloyd’s menggunakan smartphone untuk
membuat proses yang ada lebih efisien. Bagaimana bisa mereka menggunakan
teknologi untuk menciptakan produk baru dan layanan untuk pelanggan mereka?
Termasuk Setidaknya satu rekomendasi untuk setiap organisasi.
Jawab :
Perusahaan CPS dan Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses
pekerjaan mereka lebih efisien. Contohnya untuk perusahaan CPS membantu
perusahaan dengan tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka
sebagai kamera digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan
sebagai pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus
mengirimkan sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk
memastikan orang yang tepat berada disana. Hari ini, satu pekerja dapat
mengunjungi situs, mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau
infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya kembali ke kantor pusat atau kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk
memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung
melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone. Selain itu, rantai
distribusi pembeli dari perusahaan juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja
dengan orang-orang yang benar-benar memesan, dan waktu order yang lebih cepat
dan lebih proaktif dalam management keseluruhannya.
Sedangkan pada perusahaan Lloyd’s, software ini menampilkan pemetaan terpadu
dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan.
Lloyd’s menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu di
luar tempat makan siang yang sama tidak pada rute yang ditentukan. Teknologi ini
dapat memberi tahu perusahaan mana saja karyawan yang beristirahat pada
waktunya dan yang tidak.
Kami merekomendasikan bagi perusahaan CPS untuk lebih mengefisiensikan
biaya yang dikeluarkan, salah satu cara dengan menerapkan sistem bekerja dari
rumah bagi karyawan yang tidak diperlukan kehadirannya di kantor. Bagi
kar