ANALISIS EFISIENSI KREDIT MODAL VENTURA UNTUK NELAYAN PERIKANAN TANGKAP (Studi Kasus Nelayan di Kabupaten Tegal)
ANALISIS EFISIENSI KREDIT MODAL VENTURA UNTUK NELAYAN PERIKANAN TANGKAP (Studi Kasus Nelayan di Kabupaten Tegal)
Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari 1 2
¹Staf Pengajar di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan pada Institut Pertanian Bogor. ²Peneliti pada Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jl. KS. Tubun Petamburan VI, Jakarta 10260 Telp. 021 53650162/Fax. 021 53650159 Diterima 18 Agustus 2009 - Disetujui 28 Desember 2009
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi relatif pemberian kredit modal ventura terhadap nelayan di Kabupaten Tegal yang melakukan penangkapan menggunakan alat tangkap cantrang. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan untuk mengetahui efisiensi relatif nelayan penerima kredit ventura dibandingkan nelayan bukan penerima. Analisis juga dikembangkan dengan menggunakan 2 skenario yaitu maksimisasi output dan minimisasi biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan seluruh variabel input dan output, maka
6 dari 7 nelayan penerima kredit ventura efisien 100% dan hanya 2 nelayan responden tidak menerima kredit ventura yang memiliki efisiensi 100%. Berdasarkan skenario 1 dan 2, hanya 2 nelayan penerima kredit ventura yang mengalami efisiensi 100%; sedangkan yang lainnya berkisar antara 70% - 100%. Nelayan tidak menerima kredit ventura memiliki efisiensi < 70%. Pemberian kredit modal ventura dapat meningkatkan efisensi usaha perikanan tangkap terutama bagi nelayan yang melakukan penangkapan jauh dari pantai.
Kata kunci : modal ventura, efisiensi, nelayan
Abstract : Efficiency analysis of Ventura Capital Credit for Fisher's Household (Case Study of Fishers in Tegal District). By: Benny Osta Nababan and Yesi Dewita Sari.
This research aimed to understand relative efficiency of the ventura credits to Tegal district's fishers whose cantrang fishing unit. This research used primary and secondary data and applied Data Envelopment Analysis (DEA) to find out relative efficiency of fisher who receive the ventura credit, and compare it with the fishermen without ventura credit. By using two scenarios of maximization output and minimization input, this research results show that using all output and input variables, six of seven fishers received ventura credit have a relative efficiency of 100% and only 2 fishers not received the ventura credit have relative efficiency 100%. Based on first and second scenarios, 2 fishers received ventura credit have a relative efficiency of 100% and others have a relative efficiency ranging from 70% to 100%. Fishers who are not received ventura credit have a relative efficiency less than 70%. Ventura credit enables to increase relative efficiency of fishers, especially for those who fishing beyond coastal area.
Keywords: ventura capital, efficiency, fishers
66 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
I. PENDAHULUAN
mengembangkan usahanya untuk jangka
modal ventura sebaiknya tidak untuk nelayan instansi-instansi terkait lainnya. Data
sekunder antara lain berupa jumlah hasil Saat ini Indonesia memang sedang dalam pendirian Modal Ventura terdapat
waktu tertentu (bersifat sementara). Di
kecil yang akan menangkap di perairan pantai
tangkapan, jumlah armada penangkapan, berupaya mengembangkan sektor kelautan dua aspek penting dari maksud dan
Kabupaten Tegal namun lebih diarahkan
jumlah dan jenis alat tangkap, jumlah nelayan, dan perikanan, namun kendala yang tujuannya. Pertama, Modal Ventura adalah
kepada nelayan yang akan berinvestasi ke
peraturan yang mengatur pengelolaan dirasakan cukup mengganggu upaya modal yang disediakan sebagai resiko (Risk
usaha perikanan tangkap skala besar untuk
menjangkau daerah-daerah penangkapan sumberdaya perikanan di pesisir, dan data pertumbuhan usaha ini adalah masalah Capital) kepada yang mempunyai gagasan
(fishing ground) dimana sumberdaya lainnya yang relevan terhadap tujuan ketersediaan modal dan infrastruktur. Harus (idea), tanpa jaminan pengembalian modal
perikanannya masih under exploited.
penelitian.
diakui, kurangnya perhatian pemerintah pada atau keberhasilan di masa mendatang,
Teknik pengambilan contoh yang waktu yang lalu pada sektor kelautan dan yang ada hanya sistem bagi hasil berupa
Mempelajari dari situasi di atas, pada
satu sisi bidang perikanan tangkap digunakan adalah purposive sampling yaitu perikanan ini berdampak pada ketertinggalan dividen. Aspek keberanian pemilik modal
nelayan yang menerima kredit modal ventura sektor ini dibanding sektor yang lainnya. Salah menjadi hal penting dalam pengambilan
menghadapi kendala permodalan dan sisi
dan nelayan yang tidak menerima kredit modal satu pihak yang paling merasakan
yang lain ada suatu alternatif baru pembiayaan
ventura sebagai pembanding. Pengambilan ketertinggalan sektor ini adalah nelayan. semangat Modal Ventura terletak pada
keputusannya. Itu sebabnya dasar utama
yaitu dengan kredit modal ventura. Namun
contoh dilakukan di Kabupaten Tegal pada Hambatan utama yang paling dirasakan keyakinan terhadap pasangan usahanya.
tingkat efektifitas pemanfaatan kredit modal
ventura belum banyak diketahui, karena Bulan Februari sampai Maret 2009. nelayan sebagai pelaku terdepan usaha Kedua, sesuai dengan prinsip dasar yang
belum tersedianya studi-studi modal ventura
kelautan dan perikanan adalah kendala terkandung dalam "jiwa" Modal Ventura, maka
ini untuk perikanan. Adapun tujuan dari
Metode Analisis Data
pendanaan. Rata-rata nelayan mengeluhkan dibuat semacam kesepakatan bahwa
Metode analisis ini merupakan analisis sulit memperoleh dukungan pendanaan, penyertaan modal harus bersifat
penelitian ini adalah untuk menganalisis
kuantitatif melalui Data Envelopment Analysis khususnya dari perbankan karena masih sementara. Jangka waktunya antara 5-10
efisiensi kredit modal ventura untuk nelayan
(DEA). Menurut Fauzi (2003), DEA atau biasa banyaknya kendala teknis yang dihadapi tahun, sampai mitra usahanya mampu
perikanan tangkap dan sejauh mana kredit
disebut juga sebagai Frontier Analysis, adalah nelayan. Perbankan di lain pihak juga berdiri sendiri barulah sahamnya dijual
modal ventura dapat diinvestasikan oleh
suatu teknik mathematical programming merasakan kesulitan tersendiri pada saat kembali kepada perusahaan pembiayaan
nelayan dari penyedia kredit modal ventura.
berupa pendekatan non-parametrik yang akan memberikan kredit kepada para nelayan (divestasi). Dalam hal ini penyedia kredit
dapat digunakan untuk mengukur relatif ini karena secara teknis perbankan akan modal ventura cukup melakukan
II. METODOLOGI
efisiensi pada kasus di mana entitas yang mensyaratkan penerima kredit untuk
menjadi variabel pertimbangan memiliki menyerahkan agunan namun persyaratan ini
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
pengawasan, pembinaan dan pembimbingan
multiple input dan output. Teknik yang dikenal rata-rata kurang dapat dipenuhi nelayan
Data yang dikumpulkan adalah data
supaya pelaku usaha perikanan tangkap
juga sebagai CCR (dari nama depan ketiga (Nugroho, 2003).
primer dan data sekunder. Data primer adalah
dapat melakukan manajemen yang baik, tepat
orang penemunya: Charnes, Cooper dan Modal ventura selama ini belum banyak
data yang langsung diperoleh dari
dan terarah agar usahanya dapat bertambah
Rhodes,1978), merupakan pengukuran dikenal di bidang kelautan dan perikanan,
pengamatan atau pengukuran langsung dari
maju atau meningkat. Selain itu kredit modal
terhadap performance efisiensi relatif dari unit padahal sektor perikanan tangkap memiliki
objek penelitian. Pengumpulan data primer
ventura tidak membutuhkan agunan dan
pengambil keputusan (decision-making units, kendala dalam hal masalah permodalan. kesepakatan bersama, tidak seperti yang dengan para nelayan perikanan tangkap
dengan cara melakukan wawancara langsung
pembagian keuntungan sesuai dengan
DMU) dalam suatu aktivitas. Menurut Beasley Tantangan permodalan ini menjadi masalah
(2000), sejak teknik ini diperkenalkan, sudah klasik sektor perikanan sehingga memerlukan
penerima kredit modal ventura dan sebagai
dipersyaratkan oleh bank-bank konvensional.
pembanding dengan nelayan perikanan banyak analisis teoritis dan empiris yang pemecahan yang menyeluruh oleh semua
Studi yang dilakukan oleh Hermawan
dikembangkan dan diaplikasikan pada pihak. Keberadaan modal ventura di satu sisi
tangkap yang tidak menerima kredit modal
(2006) menyatakan bahwa sumberdaya
perbankan, rumah sakit, perpajakan, sekolah, sebenarnya memberikan peluang yang cukup telah mengalami tangkap lebih atau
ventura dengan aspek-aspek yang relatif
perikanan di perairan pantai Kabupaten Tegal
juga sumberdaya alam, dan lain-lain. besar untuk menjembatani dan membantu
sama seperti jenis alat tangkap, jumlah hari
Perumusan DEA dalam penelitian ini memecahkan masalah tersebut. Namun di sisi
melaut dan ukuran kapal. Data primer lainnya
overfishing sebesar 40,29%. Hasil penelitian
dimodifikasi dari formula Fauzi dan Anna lain, sampai saat ini belum ada model yang (2006) juga menyatakan bahwa subsidi
adalah pendapatan, biaya operasional,
lain yang telah dilakukan oleh Fatchudin
(2005) sebagai berikut : tepat untuk penggunaan modal ventura dalam
investasi awal, produksi per trip, jumlah Anak
Buah Kapal (ABK) per kapal, umur kapal dan
penyaluran kredit perikanan sebaiknya
perikanan.
pengalaman nelayan.
dilakukan melalui mekanisme tipologi dengan
å wy iijm
Modal Ventura menurut Wardoyo (2003)
Data sekunder diperoleh dari Badan
melihat ketersediaan sumberdaya ikan dan
MaxE
adalah suatu pembiayaan dalam bentuk menerapkan model kredit ke daerah yang
Pusat Statistik, Dinas Perikanan, pelabuhan
å vx ikjm
penyertaan modal dalam suatu Perusahaan
dan tempat pelelangan ikan, koperasi serta
masih belum “overfished”. Menindaklanjuti
Pasangan Usaha (PPU) yang ingin hal tersebut, kebijakan dari pemberian kredit
66 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
I. PENDAHULUAN
mengembangkan usahanya untuk jangka
modal ventura sebaiknya tidak untuk nelayan instansi-instansi terkait lainnya. Data
kecil yang akan menangkap di perairan pantai sekunder antara lain berupa jumlah hasil Saat ini Indonesia memang sedang dalam pendirian Modal Ventura terdapat
waktu tertentu (bersifat sementara). Di
Kabupaten Tegal namun lebih diarahkan tangkapan, jumlah armada penangkapan, berupaya mengembangkan sektor kelautan dua aspek penting dari maksud dan
kepada nelayan yang akan berinvestasi ke jumlah dan jenis alat tangkap, jumlah nelayan, dan perikanan, namun kendala yang tujuannya. Pertama, Modal Ventura adalah
usaha perikanan tangkap skala besar untuk peraturan yang mengatur pengelolaan dirasakan cukup mengganggu upaya modal yang disediakan sebagai resiko (Risk
menjangkau daerah-daerah penangkapan sumberdaya perikanan di pesisir, dan data pertumbuhan usaha ini adalah masalah Capital) kepada yang mempunyai gagasan
(fishing ground) dimana sumberdaya lainnya yang relevan terhadap tujuan ketersediaan modal dan infrastruktur. Harus (idea), tanpa jaminan pengembalian modal
perikanannya masih under exploited.
penelitian.
diakui, kurangnya perhatian pemerintah pada atau keberhasilan di masa mendatang,
Teknik pengambilan contoh yang waktu yang lalu pada sektor kelautan dan yang ada hanya sistem bagi hasil berupa
Mempelajari dari situasi di atas, pada
satu sisi bidang perikanan tangkap digunakan adalah purposive sampling yaitu perikanan ini berdampak pada ketertinggalan dividen. Aspek keberanian pemilik modal
menghadapi kendala permodalan dan sisi nelayan yang menerima kredit modal ventura sektor ini dibanding sektor yang lainnya. Salah menjadi hal penting dalam pengambilan
yang lain ada suatu alternatif baru pembiayaan dan nelayan yang tidak menerima kredit modal satu pihak yang paling merasakan
yaitu dengan kredit modal ventura. Namun ventura sebagai pembanding. Pengambilan ketertinggalan sektor ini adalah nelayan. semangat Modal Ventura terletak pada
keputusannya. Itu sebabnya dasar utama
tingkat efektifitas pemanfaatan kredit modal contoh dilakukan di Kabupaten Tegal pada Hambatan utama yang paling dirasakan keyakinan terhadap pasangan usahanya.
ventura belum banyak diketahui, karena Bulan Februari sampai Maret 2009. nelayan sebagai pelaku terdepan usaha Kedua, sesuai dengan prinsip dasar yang
belum tersedianya studi-studi modal ventura
kelautan dan perikanan adalah kendala terkandung dalam "jiwa" Modal Ventura, maka
ini untuk perikanan. Adapun tujuan dari Metode Analisis Data
pendanaan. Rata-rata nelayan mengeluhkan dibuat semacam kesepakatan bahwa
Metode analisis ini merupakan analisis sulit memperoleh dukungan pendanaan, penyertaan modal harus bersifat
penelitian ini adalah untuk menganalisis
efisiensi kredit modal ventura untuk nelayan kuantitatif melalui Data Envelopment Analysis khususnya dari perbankan karena masih sementara. Jangka waktunya antara 5-10
perikanan tangkap dan sejauh mana kredit (DEA). Menurut Fauzi (2003), DEA atau biasa banyaknya kendala teknis yang dihadapi tahun, sampai mitra usahanya mampu
modal ventura dapat diinvestasikan oleh disebut juga sebagai Frontier Analysis, adalah nelayan. Perbankan di lain pihak juga berdiri sendiri barulah sahamnya dijual
suatu teknik mathematical programming merasakan kesulitan tersendiri pada saat kembali kepada perusahaan pembiayaan
nelayan dari penyedia kredit modal ventura.
berupa pendekatan non-parametrik yang akan memberikan kredit kepada para nelayan (divestasi). Dalam hal ini penyedia kredit
dapat digunakan untuk mengukur relatif ini karena secara teknis perbankan akan modal ventura cukup melakukan
II. METODOLOGI
efisiensi pada kasus di mana entitas yang mensyaratkan penerima kredit untuk
menjadi variabel pertimbangan memiliki menyerahkan agunan namun persyaratan ini
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
pengawasan, pembinaan dan pembimbingan
multiple input dan output. Teknik yang dikenal rata-rata kurang dapat dipenuhi nelayan
Data yang dikumpulkan adalah data
supaya pelaku usaha perikanan tangkap
juga sebagai CCR (dari nama depan ketiga (Nugroho, 2003).
primer dan data sekunder. Data primer adalah
dapat melakukan manajemen yang baik, tepat
orang penemunya: Charnes, Cooper dan Modal ventura selama ini belum banyak
data yang langsung diperoleh dari
dan terarah agar usahanya dapat bertambah
Rhodes,1978), merupakan pengukuran dikenal di bidang kelautan dan perikanan,
pengamatan atau pengukuran langsung dari
maju atau meningkat. Selain itu kredit modal
terhadap performance efisiensi relatif dari unit padahal sektor perikanan tangkap memiliki
objek penelitian. Pengumpulan data primer
ventura tidak membutuhkan agunan dan
pengambil keputusan (decision-making units, kendala dalam hal masalah permodalan. kesepakatan bersama, tidak seperti yang dengan para nelayan perikanan tangkap
dengan cara melakukan wawancara langsung
pembagian keuntungan sesuai dengan
DMU) dalam suatu aktivitas. Menurut Beasley Tantangan permodalan ini menjadi masalah
(2000), sejak teknik ini diperkenalkan, sudah klasik sektor perikanan sehingga memerlukan
penerima kredit modal ventura dan sebagai
dipersyaratkan oleh bank-bank konvensional.
pembanding dengan nelayan perikanan banyak analisis teoritis dan empiris yang pemecahan yang menyeluruh oleh semua
Studi yang dilakukan oleh Hermawan
dikembangkan dan diaplikasikan pada pihak. Keberadaan modal ventura di satu sisi
tangkap yang tidak menerima kredit modal
(2006) menyatakan bahwa sumberdaya
perbankan, rumah sakit, perpajakan, sekolah, sebenarnya memberikan peluang yang cukup telah mengalami tangkap lebih atau
ventura dengan aspek-aspek yang relatif
perikanan di perairan pantai Kabupaten Tegal
juga sumberdaya alam, dan lain-lain. besar untuk menjembatani dan membantu
sama seperti jenis alat tangkap, jumlah hari
Perumusan DEA dalam penelitian ini memecahkan masalah tersebut. Namun di sisi
melaut dan ukuran kapal. Data primer lainnya
overfishing sebesar 40,29%. Hasil penelitian
dimodifikasi dari formula Fauzi dan Anna lain, sampai saat ini belum ada model yang (2006) juga menyatakan bahwa subsidi
adalah pendapatan, biaya operasional,
lain yang telah dilakukan oleh Fatchudin
(2005) sebagai berikut : tepat untuk penggunaan modal ventura dalam
investasi awal, produksi per trip, jumlah Anak
Buah Kapal (ABK) per kapal, umur kapal dan
penyaluran kredit perikanan sebaiknya
perikanan.
pengalaman nelayan.
dilakukan melalui mekanisme tipologi dengan
å wy iijm
Modal Ventura menurut Wardoyo (2003)
Data sekunder diperoleh dari Badan
melihat ketersediaan sumberdaya ikan dan
MaxE
adalah suatu pembiayaan dalam bentuk menerapkan model kredit ke daerah yang
Pusat Statistik, Dinas Perikanan, pelabuhan
å vx ikjm
penyertaan modal dalam suatu Perusahaan
dan tempat pelelangan ikan, koperasi serta
masih belum “overfished”. Menindaklanjuti
Pasangan Usaha (PPU) yang ingin hal tersebut, kebijakan dari pemberian kredit
68 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
Dengan kendala:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Mekanisme dan Karakteristik Pengelolaan Kredit Modal Ventura pada Perikanan
Tangkap di Kabupaten Tegal, 2009.
å wy i ijm
Hasil identifikasi kredit modal ventura
Table 1. Mechanism and Characteristic of Ventura Capital Management for the Fishery in Tegal
å District, 2009. vx
£ 1 ..........................(2) yang ada atau disalurkan di Kabupaten Tegal
k kjm
ada 7 orang yang bergerak dalam bidang wv i , k ³ e usaha perikanan tangkap. Hasil identifikasi
Besaran
kepada nelayan tangkap penerima kredit
Lama Menjadi
Kredit yang
Keterangan:
Mekanisme Pengelolaan
Penerima Kredit
Diterima
modal ventura dapat dilihat pada Tabel 1.
No
Kredit Modal Ventura/
(tahun)/
Time Period Credit Amount of
(Rp)/
Keterangan/
E m = Efisiensi kredit perikanan /
Analisis efisiensi ini dilakukan pada 7 nelayan
Mechanism of Ventura
Note
Fishery credit efficiency.
penerima kredit modal ventura dan 18 nelayan
Capital Management
Received
Credit
w i = Bobot untuk output i / perikanan tangkap lain yang tidak menerima (years) Received
Weight of output I.
kredit modal ventura, sehingga total nelayan
(Rp)
v k = Bobot untuk input k / Weight
yang menjadi kasus dalam penelitian ini
of input k.
1 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 4 kali
y menjadi 25 nelayan perikanan tangkap.
= Ouput perikanan (produksi) / / received in 4 times
diterima dalam 1 kali Fishery output (productions).
Usaha perikanan tangkap dalam analisis ini
2 Pendampingan / Assistance
merupakan kapal-kapal yang melakukan
/ received in 4 times
k = Input (kredit) / Input (credit).
3 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 1 kali
kegiatan penangkapan jauh dari pantai atau
/ received in 4 times
diterima dalam 1 kali Secara operasional variabel input dalam waktu minimal 10 hari melaut. Selanjutnya
dalam 1 trip penangkapan membutuhkan
4 Pendampingan / Assistance
/ received in 4 times
nelayan yang menjadi kasus atau unit analisis
5 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 4 kali
perikanan terdiri dari tenaga kerja yang
ini akan disebut sebagai Decision Making Unit
/ received in 4 times
digunakan (L), gross tonage (GT), kekuatan
Pendampingan / Assistance
diterima dalam 2 kali
mesin (HP), jumlah trip per tahun (T), dan (DMU). / received in 4 times kredit yang diterima (K), sementara output
Nelayan penerima dan bukan penerima
7 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 3 kali
kredit modal ventura menggunakan alat
yang dihasilkan adalah produksi perikanan
/ received in 4 times
tangkap cantrang. Data-data yang digunakan
atau hasil tangkapan (y). Dengan demikian operasionalisasi DEA untuk studi ini ditulis dalam analisis DEA ini antara lain pendapatan
per trip dengan 1 trip penangkapan berkisar 10
menjadi :
analisis DEA adalah maximizing output atau
Analisis DEA yang pertama kali dilakukan
sampai dengan 26 hari atau rata-rata 21 hari
minimizing input. Data yang menjadi output
adalah dengan menggunakan semua data
melaut. Biaya operasional penangkapan per
dalam pengolahan analisis DEA adalah input dan output dari tabel di atas, dimana data
max E = n
i = 1 ....(3)
trip yang berkisar antara 20 juta rupiah sampai
( input adalah biaya operasional, investasi awal, ig x ig + v ip x ip + v it x it + v ik x ik )
pendapatan per trip dan produksi per trip,
il x il + v
70 juta rupiah atau rata-rata sekitar
sedangkan yang menjadi input adalah biaya
jumlah ABK, umur kapal dan pengalaman
Rp. 51.096.000. Investasi awal berkisar
operasional per trip, investasi awal, jumlah
menjadi nelayan sedangkan data output
antara 80 juta rupiah sampai 600 juta rupiah
ABK, umur kapal penangkap ikan dan Keterangan : i = 1........n Jumlah sampel (unit) atau rata-rata sekitar Rp. 393.200.000. adalah pendapatan dan produksi per trip. / Number of sample.
pengalaman menjadi nelayan perikanan Hasil analisis DEA dengan menggunakan
Produksi per trip berkisar antara 8.500 kg
tangkap. Pada pengolahan analisis DEA ini
semua input dan output ini menunjukkan
å bahwa dari 7 nelayan yang menerima kredit w
sampai 22.375 kg atau rata-rata sekitar
dapat dilakukan kedua skenario di atas
14.251 kg. Jumlah ABK berkisar antara
modal ventura ada 6 nelayan yang mempunyai Dan
dengan menggunakan seluruh data baik input
12 orang sampai 17 orang atau rata-rata 15
maupun output. Namun agar skenario di atas
skor 100% atau efisien dalam melakukan
å orang per kapal. Umur kapal berkisar antara
v i x lg ptk
dapat menggambarkan frontier analysis maka
usaha perikanan tangkap (DMU : 7, 5, 3, 1, 6,
i = 1 3 tahun sampai 11 tahun atau rata-rata sekitar
syarat yang diharuskan adalah : (1) pada
2) dan hanya 1 nelayan yang belum efisien
8 tahun. Pengalaman menjadi nelayan
mempunyai skor 98,32% (DMU : 4 mendekati Dari formula di atas dapat diketahui perikanan tangkap berkisar antara 10 tahun input, atau, (2) pada minimizing input 100%). Nelayan penerima kredit modal apakah kredit perikanan selama ini dapat sampai 34 tahun atau rata-rata sekitar 23
maximizing output menggunakan: 1 output 2
m e n g g u n a k a n : 2 o u t p u t 1 i n p u t . ventura yang belum efisien ini (DMU : 4) dinilai meningkatkan efisiensi perikanan atau tidak. tahun. Data yang digunakan dalam analisis
wajar karena baru menjadi penerima kredit Analisis DEA ini digunakan untuk melihat DEA ini dapat dikelompokkan menjadi dua
Selengkapnya data-data yang digunakan
modal ventura selama 1,5 tahun. Pada bagaimana subsidi dalam hal ini kredit akan yaitu input dan output (Tabel1).
dalam analisis DEA ini dapat dilihat pada
nelayan yang tidak menerima bantuan kredit berpengaruh terhadap efisiensi input output.
Lampiran 1.
Skenario yang dapat dilakukan dalam
68 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
Dengan kendala:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Mekanisme dan Karakteristik Pengelolaan Kredit Modal Ventura pada Perikanan
Tangkap di Kabupaten Tegal, 2009.
å wy i ijm
Hasil identifikasi kredit modal ventura
Table 1. Mechanism and Characteristic of Ventura Capital Management for the Fishery in Tegal
å District, 2009. vx
£ 1 ..........................(2) yang ada atau disalurkan di Kabupaten Tegal
k kjm
ada 7 orang yang bergerak dalam bidang wv i , k ³ e usaha perikanan tangkap. Hasil identifikasi
Besaran
kepada nelayan tangkap penerima kredit
Lama Menjadi
Kredit yang
Keterangan:
Mekanisme Pengelolaan
Penerima Kredit
Diterima
modal ventura dapat dilihat pada Tabel 1.
No
Kredit Modal Ventura/
E m = Efisiensi kredit perikanan /
Analisis efisiensi ini dilakukan pada 7 nelayan
Mechanism of Ventura
Time Period Credit Amount of
Note
Fishery credit efficiency.
penerima kredit modal ventura dan 18 nelayan
Capital Management
Received
Credit
w i = Bobot untuk output i / perikanan tangkap lain yang tidak menerima (years) Received
Weight of output I.
kredit modal ventura, sehingga total nelayan
(Rp)
v k = Bobot untuk input k / Weight
yang menjadi kasus dalam penelitian ini
1 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 4 kali
y menjadi 25 nelayan perikanan tangkap. j = Ouput perikanan (produksi) /
of input k.
/ received in 4 times
diterima dalam 1 kali Fishery output (productions).
Usaha perikanan tangkap dalam analisis ini
2 Pendampingan / Assistance
merupakan kapal-kapal yang melakukan
/ received in 4 times
k = Input (kredit) / Input (credit).
3 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 1 kali
kegiatan penangkapan jauh dari pantai atau
/ received in 4 times
diterima dalam 1 kali Secara operasional variabel input dalam waktu minimal 10 hari melaut. Selanjutnya
dalam 1 trip penangkapan membutuhkan
4 Pendampingan / Assistance
/ received in 4 times
nelayan yang menjadi kasus atau unit analisis
5 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 4 kali
perikanan terdiri dari tenaga kerja yang
ini akan disebut sebagai Decision Making Unit
/ received in 4 times
digunakan (L), gross tonage (GT), kekuatan
Pendampingan / Assistance
diterima dalam 2 kali
mesin (HP), jumlah trip per tahun (T), dan (DMU). / received in 4 times kredit yang diterima (K), sementara output
Nelayan penerima dan bukan penerima
7 Pendampingan / Assistance
diterima dalam 3 kali
kredit modal ventura menggunakan alat
yang dihasilkan adalah produksi perikanan
/ received in 4 times
tangkap cantrang. Data-data yang digunakan
atau hasil tangkapan (y). Dengan demikian operasionalisasi DEA untuk studi ini ditulis dalam analisis DEA ini antara lain pendapatan
per trip dengan 1 trip penangkapan berkisar 10
menjadi :
analisis DEA adalah maximizing output atau
Analisis DEA yang pertama kali dilakukan
sampai dengan 26 hari atau rata-rata 21 hari
minimizing input. Data yang menjadi output adalah dengan menggunakan semua data
melaut. Biaya operasional penangkapan per
i = 1 ....(3)
dalam pengolahan analisis DEA adalah input dan output dari tabel di atas, dimana data
max E = n
trip yang berkisar antara 20 juta rupiah sampai
( input adalah biaya operasional, investasi awal, ig x ig + v ip x ip + v it x it + v ik x ik )
pendapatan per trip dan produksi per trip,
il x il + v
70 juta rupiah atau rata-rata sekitar
sedangkan yang menjadi input adalah biaya jumlah ABK, umur kapal dan pengalaman
Rp. 51.096.000. Investasi awal berkisar
operasional per trip, investasi awal, jumlah menjadi nelayan sedangkan data output
antara 80 juta rupiah sampai 600 juta rupiah
ABK, umur kapal penangkap ikan dan Keterangan : i = 1........n Jumlah sampel (unit) atau rata-rata sekitar Rp. 393.200.000. adalah pendapatan dan produksi per trip. / Number of sample.
pengalaman menjadi nelayan perikanan Hasil analisis DEA dengan menggunakan
Produksi per trip berkisar antara 8.500 kg
tangkap. Pada pengolahan analisis DEA ini semua input dan output ini menunjukkan
dapat dilakukan kedua skenario di atas å bahwa dari 7 nelayan yang menerima kredit w
sampai 22.375 kg atau rata-rata sekitar
14.251 kg. Jumlah ABK berkisar antara
dengan menggunakan seluruh data baik input modal ventura ada 6 nelayan yang mempunyai Dan
12 orang sampai 17 orang atau rata-rata 15
maupun output. Namun agar skenario di atas skor 100% atau efisien dalam melakukan
å orang per kapal. Umur kapal berkisar antara
v i x lg ptk dapat menggambarkan frontier analysis maka usaha perikanan tangkap (DMU : 7, 5, 3, 1, 6,
i = 1 3 tahun sampai 11 tahun atau rata-rata sekitar
syarat yang diharuskan adalah : (1) pada
2) dan hanya 1 nelayan yang belum efisien
8 tahun. Pengalaman menjadi nelayan
maximizing output menggunakan: 1 output 2 mempunyai skor 98,32% (DMU : 4 mendekati Dari formula di atas dapat diketahui perikanan tangkap berkisar antara 10 tahun input, atau, (2) pada minimizing input 100%). Nelayan penerima kredit modal apakah kredit perikanan selama ini dapat sampai 34 tahun atau rata-rata sekitar 23
m e n g g u n a k a n : 2 o u t p u t 1 i n p u t . ventura yang belum efisien ini (DMU : 4) dinilai meningkatkan efisiensi perikanan atau tidak. tahun. Data yang digunakan dalam analisis
Selengkapnya data-data yang digunakan wajar karena baru menjadi penerima kredit Analisis DEA ini digunakan untuk melihat DEA ini dapat dikelompokkan menjadi dua dalam analisis DEA ini dapat dilihat pada modal ventura selama 1,5 tahun. Pada bagaimana subsidi dalam hal ini kredit akan yaitu input dan output (Tabel1).
nelayan yang tidak menerima bantuan kredit berpengaruh terhadap efisiensi input output.
Lampiran 1.
Skenario yang dapat dilakukan dalam
70 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
peningkatan sebesar 2,07%. Dari diagram pie perikanan tangkap di Kabupaten Tegal baik pada Gambar 2 tampak bahwa biaya penerima kredit modal ventura maupun yang operasional per trip, investasi awal, jumlah bukan, mempunyai efektifitas atau efisiensi ABK, pengalaman dan umur kapal harus yang cukup baik (semuanya berada >70%). diturunkan agar dapat mencapai efisien yang Hal ini menunjukkan bahwa usaha perikanan ditunjukkan oleh tanda negatif pada legenda di tangkap skala besar masih memberikan
) Gambar 2. Penurunan masing-masing yaitu peluang dan dampak yang baik bagi para
cy(% 15,33%, 16,02%, 14,85%, 14,65% dan nelayan untuk mencari daerah fishing ground n
e 33,69%. Secara total, potential improvement dimana pemanfaatan sumberdaya ci fi
untuk input dan output dapat dilihat pada perikanannya masih rendah (under exploited). /Ef
Seperti dijelaskan sebelumnya agar skenario si
Gambar 1.
n e isi
Total Potential Improvement
Ef
Pendapatan /
Biaya Operasional /
Income : 3,39 %
Operational Cost: -
Pengalaman /
Experience : -14,65%
Pendapatan/Income(Rp.)
Investasi Awal / First
Investment : -16,02%
Gambar 1. Plot Analisis Frontier Nelayan Perikanan Tangkap dengan Memasukkan Produksi per trip /
Production per trip :
Semua Input dan Output di Kabupaten Tegal, 2009.
Figure 1. Frontier Analysis Plot of Tegal Fishers Household with All Inputs and Outputs Data in Tegal District, 2009.
Umur Kapal / Age of
Jumlah ABK /
Vessel : -33,69%
Number of
modal ventura yang sudah efisien atau skor
garis frontier efisien (berhimpitan pada garis
fisher : -14,85%
sudah mencapai 100% ada 2 nelayan (DMU :
merah terluar) dan DMU : 17 berada jauh dari
14 dan 23), sedangkan 16 nelayan perikanan
garis efficiency plot yang menunjukan DMU
tangkap lainnya masih belum efisien dimana
yang paling tidak efisien. Efisiensi plot nelayan
Gambar 2. Diagram Pie Total Potential Improvement dengan Memasukkan Input dan
skor berkisar antara 70-96% (DMU : 9, 16, 15,
penerima kredit modal ventura dan nelayan
Output dalam Analisis DEA, Kabupaten Tegal, 2009.
24, 13, 21, 12, 11, 8, 20, 25, 18, 22, 10, 19, 17). yang tidak menerima kredit modal ventura Figure 2. Pie Diagram of Total Potential Improvement By Using All Input and Output Data in the
DEA Analysis, Tegal District, 2009.
Pada analisis DEA dengan menggunakan
dengan memasukkan semua input dan output
semua data baik dari input maupun dari output
dapat dilihat pada Gambar 1.
menunjukkan kredit modal ventura akan
analisis DEA dapat menggambarkan frontier menggiring nelayan penerima kredit modal
Analisis DEA memungkinkan mencari
Untuk melihat distribusi skor DMU dalam analysis maka syarat yang diharuskan adalah : ventura menjadi efisien / efektif dalam usaha
potensi perbaikan atas unit-unit DMU yang
1) pada maximizing output menggunakan :1 perikanan tangkap.
tidak efisien. Artinya jika satu unit DMU tidak
kurva sebaran normal dapat dilihat pada
efisien kira-kira berapa komponen input dan
Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat dilihat output 2 input atau
2) pada minimizing input menggunakan : 2 nelayan yang tidak efisien dengan nelayan
Untuk melihat sejauh mana posisi output yang bisa ditambah atau dikurangi
bahwa distribusi skor berada di atas 70%,
(dalam persen) untuk mencapai target level
dimana ada 5 DMU berada skor 71-80%, 6 output 1 input.
Oleh karena itu, dalam analisis DEA pada efficiency plot yang menggambarkan letak
yang efisien, maka dilakukan analisis input dan output yang efisien.
DMU berada pada skor 81-90%, 6 DMU
berada pada skor 91-99,9% dan sisanya 8 maximizing output akan digunakan 1 output efisiensi dari masing-masing nelayan DMU.
Hasil analisis potential improvement
DMU yang paling efisien atau berada pada yaitu produksi per trip dan 2 input yaitu biaya Hasil analisis efficiency plot menunjukkan
menunjukkan bahwa output dari sisi
skor 100%. Jika melihat distribusi DMU dalam operasional dan umur kapal. Alasan bahwa DMU : 3, 14, 6, 7, 23 dan 5 berada pada
pendapatan perlu ada peningkatan sebesar
3,39% dan dari sisi produksi per trip perlu ada
kurva sebaran normal terlihat bahwa nelayan penggunaan produksi adalah untuk
70 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
peningkatan sebesar 2,07%. Dari diagram pie perikanan tangkap di Kabupaten Tegal baik pada Gambar 2 tampak bahwa biaya penerima kredit modal ventura maupun yang operasional per trip, investasi awal, jumlah bukan, mempunyai efektifitas atau efisiensi ABK, pengalaman dan umur kapal harus yang cukup baik (semuanya berada >70%). diturunkan agar dapat mencapai efisien yang Hal ini menunjukkan bahwa usaha perikanan ditunjukkan oleh tanda negatif pada legenda di tangkap skala besar masih memberikan
) Gambar 2. Penurunan masing-masing yaitu peluang dan dampak yang baik bagi para
cy(% 15,33%, 16,02%, 14,85%, 14,65% dan nelayan untuk mencari daerah fishing ground n
e 33,69%. Secara total, potential improvement dimana pemanfaatan sumberdaya ci fi
untuk input dan output dapat dilihat pada perikanannya masih rendah (under exploited). /Ef
Seperti dijelaskan sebelumnya agar skenario si
Gambar 1.
n e isi
Total Potential Improvement
Ef
Pendapatan /
Biaya Operasional /
Income : 3,39 %
Operational Cost: -
Pengalaman /
Experience : -14,65%
Pendapatan/Income(Rp.)
Investasi Awal / First
Investment : -16,02%
Gambar 1. Plot Analisis Frontier Nelayan Perikanan Tangkap dengan Memasukkan Produksi per trip /
Production per trip :
Semua Input dan Output di Kabupaten Tegal, 2009.
Figure 1. Frontier Analysis Plot of Tegal Fishers Household with All Inputs and Outputs Data in Tegal District, 2009.
Umur Kapal / Age of
Jumlah ABK /
Vessel : -33,69%
Number of
modal ventura yang sudah efisien atau skor
garis frontier efisien (berhimpitan pada garis
fisher : -14,85%
sudah mencapai 100% ada 2 nelayan (DMU :
merah terluar) dan DMU : 17 berada jauh dari
14 dan 23), sedangkan 16 nelayan perikanan
garis efficiency plot yang menunjukan DMU
tangkap lainnya masih belum efisien dimana
yang paling tidak efisien. Efisiensi plot nelayan
Gambar 2. Diagram Pie Total Potential Improvement dengan Memasukkan Input dan
skor berkisar antara 70-96% (DMU : 9, 16, 15,
penerima kredit modal ventura dan nelayan
Output dalam Analisis DEA, Kabupaten Tegal, 2009.
24, 13, 21, 12, 11, 8, 20, 25, 18, 22, 10, 19, 17). yang tidak menerima kredit modal ventura Figure 2. Pie Diagram of Total Potential Improvement By Using All Input and Output Data in the
DEA Analysis, Tegal District, 2009.
Pada analisis DEA dengan menggunakan
dengan memasukkan semua input dan output
semua data baik dari input maupun dari output
dapat dilihat pada Gambar 1.
menunjukkan kredit modal ventura akan
analisis DEA dapat menggambarkan frontier menggiring nelayan penerima kredit modal
Analisis DEA memungkinkan mencari
Untuk melihat distribusi skor DMU dalam analysis maka syarat yang diharuskan adalah : ventura menjadi efisien / efektif dalam usaha
potensi perbaikan atas unit-unit DMU yang
1) pada maximizing output menggunakan :1 perikanan tangkap.
tidak efisien. Artinya jika satu unit DMU tidak
kurva sebaran normal dapat dilihat pada
efisien kira-kira berapa komponen input dan
Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat dilihat output 2 input atau
2) pada minimizing input menggunakan : 2 nelayan yang tidak efisien dengan nelayan
Untuk melihat sejauh mana posisi output yang bisa ditambah atau dikurangi
bahwa distribusi skor berada di atas 70%,
(dalam persen) untuk mencapai target level
dimana ada 5 DMU berada skor 71-80%, 6 output 1 input.
Oleh karena itu, dalam analisis DEA pada efficiency plot yang menggambarkan letak
yang efisien, maka dilakukan analisis input dan output yang efisien.
DMU berada pada skor 81-90%, 6 DMU
berada pada skor 91-99,9% dan sisanya 8 maximizing output akan digunakan 1 output efisiensi dari masing-masing nelayan DMU.
Hasil analisis potential improvement
DMU yang paling efisien atau berada pada yaitu produksi per trip dan 2 input yaitu biaya Hasil analisis efficiency plot menunjukkan
menunjukkan bahwa output dari sisi
skor 100%. Jika melihat distribusi DMU dalam operasional dan umur kapal. Alasan bahwa DMU : 3, 14, 6, 7, 23 dan 5 berada pada
pendapatan perlu ada peningkatan sebesar
3,39% dan dari sisi produksi per trip perlu ada
kurva sebaran normal terlihat bahwa nelayan penggunaan produksi adalah untuk
72 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
Distribution of scores Distribution of scores
Efisiensi/Efficiency
Efisiensi/Efficiency
Gambar 3. Distribusi Skor dari DMU Penerima dan Bukan Penerima Kredit Modal Ventura di Kabupaten Tegal, 2009
Figure 3. Score Distribution of DMU Who Received and Non Received Ventura Credit Capital
Gambar 4 Distribusi Skor dari DMU dengan Skenario 1 di Kabupaten Tegal, 2009.
in Tegal District, 2009. Figure 4. Score Distribution of DMU with First Scenario in Tegal District, 2009.
menggambarkan kondisi sumberdaya akan digunakan 2 output yaitu pendapatan
penerima kredit modal ventura dan yang tidak perikanan yang diambil, sedangkan biaya dan produksi serta inputnya adalah biaya
Skenario 1 : Maximizing Output (Produksi)
menerima, tingkat efisien dihasilkan lebih operasional dan umur kapal dari sisi operasional per trip. Selengkapnya skenario
dengan Mempertimbangkan Variabel Input
tinggi pada nelayan yang menerima kredit penggunaan kapital atau modal dalam usaha analisis DEA agar dapat menggambarkan
Biaya Operasional Per Trip dan Umur Kapal
modal ventura. Selengkapnya hasil analisis perikanan tangkap. Pada minimizing input frontier analysis dapat dilihat pada Tabel 2.
pada Perikanan Tangkap di Kabupaten
Tegal.
DEA dan distribusi skor dari penerima kredit Analisis dengan menggunakan skenario dan yang tidak menerima kredit dengan
1 menunjukkan nelayan yang efisien Skenario 1 dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel 2. Input dan Output yang Digunakan pada Skenario Maksimisasi Output dan
mencapai 100% terdiri dari 2 DMU yaitu DMU:
Hasil analisis total potential improvement
Minimisasi Input Perikanan Tangkap di Kabupaten Tegal, 2009.
Table 2. Input and Output Used in the Scenario of Maximizing Output and Minimizing Input of
menunjukkan bahwa output dari sisi produksi Fishing in Tegal District, 2009.
3 dan 2. Nelayan yang paling tidak efisien
adalah DMU: 8 sebesar 39,50%. Pada perlu ada peningkatan relatif antar DMU skenario 1 ini terjadi penurunan DMU yang
sebesar 96,23%. Nilai peningkatan ini sangat
Maksimisasi Output/
Minimisasi Input/
efisien dari 6 DMU menjadi 2 DMU dan terjadi
tinggi sekali yang menunjukkan bahwa tingkat
Skenario/
Maximizing Output
Minimizing Input
Scenario produksi pada maximizing output sangat
penurunan komposisi skor jauh lebih rendah
Input dimana 12 DMU yang menjadi kurang dari
berpengaruh sensitif terhadap efisiensi usaha
Biaya
70%. Nelayan penerima kredit modal ventura
perikanan tangkap. Dari diagram pie pada
per trip/
Kapal/
tingkat efisiensinya masih di atas 70% tapi
Gambar 5 tampak bahwa biaya operasional
Production
Age of
Operational dibawah 100% ada 11 DMU yaitu DMU : 5, 7, 4,
per trip harus diturunkan sebesar 1,69% dan
Vessel
dan 6 kecuali DMU: 1 yang turun drastis dari
umur kapal harus diturunkan atau diremajakan
Cost per Trip
Biaya
100% menjadi kurang dari 50%. Kasus pada
sebesar 2,07% agar dapat mencapai efisien
DMU: 1 ini terjadi karena produksi perikanan
yang ditunjukkan oleh tanda negatif pada 2
per Trip/
per Trip/
per Trip /
yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya
legenda di Gambar 5. Secara total, potential
Income per
Production
Operational
operasional yang digunakan. Jika dilihat dari
improvement untuk input dan output dapat
Trip
per Trip
Cost per
komposisi sebaran skor antara nelayan dilihat pada Gambar 5.
Trip
72 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
Distribution of scores Distribution of scores
Efisiensi/Efficiency
Efisiensi/Efficiency
Gambar 3. Distribusi Skor dari DMU Penerima dan Bukan Penerima Kredit Modal Ventura di Kabupaten Tegal, 2009
Figure 3. Score Distribution of DMU Who Received and Non Received Ventura Credit Capital
Gambar 4 Distribusi Skor dari DMU dengan Skenario 1 di Kabupaten Tegal, 2009.
in Tegal District, 2009. Figure 4. Score Distribution of DMU with First Scenario in Tegal District, 2009.
menggambarkan kondisi sumberdaya akan digunakan 2 output yaitu pendapatan Skenario 1 : Maximizing Output (Produksi) penerima kredit modal ventura dan yang tidak perikanan yang diambil, sedangkan biaya dan produksi serta inputnya adalah biaya
dengan Mempertimbangkan Variabel Input menerima, tingkat efisien dihasilkan lebih operasional dan umur kapal dari sisi operasional per trip. Selengkapnya skenario
Biaya Operasional Per Trip dan Umur Kapal tinggi pada nelayan yang menerima kredit penggunaan kapital atau modal dalam usaha analisis DEA agar dapat menggambarkan
pada Perikanan Tangkap di Kabupaten modal ventura. Selengkapnya hasil analisis perikanan tangkap. Pada minimizing input frontier analysis dapat dilihat pada Tabel 2.
Tegal.
DEA dan distribusi skor dari penerima kredit Analisis dengan menggunakan skenario dan yang tidak menerima kredit dengan
1 menunjukkan nelayan yang efisien Skenario 1 dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel 2. Input dan Output yang Digunakan pada Skenario Maksimisasi Output dan
mencapai 100% terdiri dari 2 DMU yaitu DMU:
Hasil analisis total potential improvement
Minimisasi Input Perikanan Tangkap di Kabupaten Tegal, 2009.
Table 2. Input and Output Used in the Scenario of Maximizing Output and Minimizing Input of
3 dan 2. Nelayan yang paling tidak efisien menunjukkan bahwa output dari sisi produksi Fishing in Tegal District, 2009.
adalah DMU: 8 sebesar 39,50%. Pada perlu ada peningkatan relatif antar DMU skenario 1 ini terjadi penurunan DMU yang sebesar 96,23%. Nilai peningkatan ini sangat
Maksimisasi Output/
Minimisasi Input/
efisien dari 6 DMU menjadi 2 DMU dan terjadi tinggi sekali yang menunjukkan bahwa tingkat
Skenario/
Maximizing Output
Minimizing Input
penurunan komposisi skor jauh lebih rendah Scenario produksi pada maximizing output sangat
Output Input 1
Input dimana 12 DMU yang menjadi kurang dari berpengaruh sensitif terhadap efisiensi usaha
Biaya
70%. Nelayan penerima kredit modal ventura perikanan tangkap. Dari diagram pie pada
tingkat efisiensinya masih di atas 70% tapi Gambar 5 tampak bahwa biaya operasional
Production
per trip/
Age of
Operational dibawah 100% ada 11 DMU yaitu DMU : 5, 7, 4, per trip harus diturunkan sebesar 1,69% dan Vessel dan 6 kecuali DMU: 1 yang turun drastis dari umur kapal harus diturunkan atau diremajakan
Cost per Trip
Biaya
100% menjadi kurang dari 50%. Kasus pada sebesar 2,07% agar dapat mencapai efisien
DMU: 1 ini terjadi karena produksi perikanan yang ditunjukkan oleh tanda negatif pada 2
per Trip/
per Trip/
per Trip /
yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya legenda di Gambar 5. Secara total, potential
Income per
Production
Operational
operasional yang digunakan. Jika dilihat dari improvement untuk input dan output dapat
Trip
per Trip
Cost per
komposisi sebaran skor antara nelayan dilihat pada Gambar 5.
Trip
74 Analisis Efisiensi Kredit Modal Ventura....Perikanan Tangkap (Benny Osta Nababan dan Yesi Dewita Sari)
J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol.5 No.1, 2010
Total Potential Improvement
Produksi per trip /
Production per trip :
Biaya Operasional /
si o
Operational Cost :
ra e
-1,69% p
Umur Kapal / Age of
Vessel : -2,07%
a ya Bi
Gambar 5. Diagram Pie Total Potential Improvement Skenario 1 pada Perikanan Tangkap Umur Kapal per Trip / Age of Vessel per Trip di Kabupaten Tegal, 2009.
Figure 5. Pie Diagram of Total Potential Improvement with First Scenario of Fishing in Tegal
Gambar 6. Plot Analisis Frontier dengan Skenario 1 pada Perikanan Tangkap di
District, 2009.
Kabupaten Tegal, 2009.
Figure 6.
Frontier Analysis Plot of Tegal Fishers Household with First Scenario of Fishing in Tegal District, 2009.
Gambar 6 menunjukkan posisi masing-
Salah satu contoh dari Gambar 6 juga
masing DMU dalam garis frontier. Garis terlihat bahwa posisi ”peer” dari DMU : 4, 6,
oleh tanda negatif pada legenda di Gambar 8. frontier adalah garis merah yang membentuk dan 14 adalah DMU : 3, artinya jika DMU : 4, 6,
DMU menjadi 2 DMU dibandingkan saat
Nilai penurunan ini sangat tinggi sekali yang siku (L-shaped) pada sudut titik nol, dan 14 tersebut ingin efisien, maka referensi
semua data input dan output digunakan dalam
sementara garis biru adalah garis referensi yang terdekat adalah melihat keragaan yang
menunjukkan bahwa biaya operasional per trip efisiensi. Hasil analisis frontier pada skenario dilakukan oleh DMU : 3. DMU 8 di sisi lain
analisis DEA. Penurunan komposisi skor juga
terjadi dimana 8 DMU yang menjadi kurang
pada minimizing input sangat berpengaruh
dari 70%. Nelayan penerima kredit modal
sensitif terhadap efisiensi usaha perikanan
1 : maximizing output menunjukkan bahwa posisinya jauh dari ”peer” manapun sehingga DMU : 3 dan 2 berada pada garis frontier sulit meningkat efisiensi tanpa mengurangi
tangkap. Hasil analisis total potential efisien (berhimpitan pada garis merah), diikuti secara drastis total komponen biaya
ventura tingkat efisiensinya masih di atas 70%
tapi dibawah 100% ada 15 DMU yaitu DMU :
improvement menunjukkan bahwa output dari
sisi pendapatan sudah tidak perlu oleh DMU : 5 yang paling mendekati garis operasional dan peningkatan produksi per
17, 7, 18, 13, 25, 20, 24, 15, 4, 6, 1, 9, 2, 14 dan