LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2012 EDISI 2013

KATA PENGANTAR

P uji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena telah tersusunnya Laporan Tahunan 2012 edisi Terbit 2013 Dinas Kesehatan Kota Padang ini. Buku ini

memuat informasi visi, misi, Tupoksi, indikator kinerja, capaian program dan kegiatan yang dilaksanakan Tahun 2012.

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan adanya berbagai hambatan baik dari segi data maupun sumber daya manusianya. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan, saran dan masukan dari berbagai pihak dalam penyempurnaannya di masa yang akan datang.

Dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2012 ini. Semoga Buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Juni 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Drg.Eka Lusti,MM NIP.196307101990032001

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Judul Tabel

Hal

4 Tabel 6.1

Tabel 2.1 Luas daerah dan kepadatan Penduduk Perkecamatan

Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2011- 2012

33 Tabel 6.2

Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2011- 2012

34 Tabel 7.1

Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008-2012

36 Tabel 7.2

Daftar Penambahan Aset / Belanja ModalTahun 2012

39 Data dokter, Bidan dan Kader Kelurahan Siaga Yang Telah Dilatih

Tabel 7.3

43 Sampai Dengan Tahun 2012

Tabel 7.4 Data Pos Kesehatan Kelurahan di Kota Padang s/d Tahun 2012

44 Tingkat Perkembangan Kelurahan Siaga Aktif Kota Padang

Tabel 7.5

45 Tahun 2012

Tabel.7.6 Data Pesantren di Kota Padang Tahun 2012

46 Jumlah dan Tingkat Perkembangan Poskestren Kota Padang

Tabel 7.7

47 Tahun 2012

Jumlah dan Tingkat Perkembangan Pos UKK Dinas Kesehatan Tabel 7.8

49 Kota Padang tahun 2012

Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Tanaman Obat Keluarga Tabel 7.9

51 Dinkres Kota Padang Tahun 2012

Tabel 7.10 Penyuluhan Dalam Gedung Kota Padang tahun 2012

53 Tabel 7.11

Penyuluhan luar Gedung Kota Padang tahun 2012

54 Kegiatan Penyuluhan Keliling Dinas Kesehatan Kota Padang

Tabel 7.12

55 Tahun 2012

Jumlah dan Tingkat Perkembangan Posyandu Dinas Kesehatan Tabel 7.13

57 Kota Padang Tahun 2012

Data D/S dan N/D Posyandu Dinas Kesehatan Kota Padang Tabel 7.14 Tahun 2012

58 Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dinas Kesehatan

Tabel 7.16

60 Kota Padang Tahun 2012

Data Persentase 10 Indikator PHBS Dinas Kesehatan Kota Tabel.7.17

61 Padang Tahun 2012

Data Jumlah Tenaga Fungsional di Lingkungan DKK Padang Tabel 7.18

70 Tahun 2012

Data Pegawai Izin Belajar dan Tugas Belajar di Lingkungan DKK Tabel. 7.19

71 Padang Tahun 2012

Tabel 7.20 Indikator Kegiatan P2P tahun 2012

72 Tabel 7.21

Pengiriman Spesimen Campak Kota Padang Tahun 2012

98 Hasil Pencapaian Vit A Bayi dan Anak Balita Kota Padang Bulan

Tabel 7.25 114 Feb & Agus Tahun 2012

Jenis Penyakit Yang Dilaporkan dalam Laporan PTM Bulanan Tabel 7.22

Puskesmas Tahun 2012 Tabel 7.26

119 Tabel 7.27

Jumlah Kasus Gizi Buruk yang di rawat Inap Tahun 2012

Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang Tahun 2012 120 Tabel 7.28

Gambaran Kecamatan Rawan Gizi Tahun 2008 - 2012 123 Tabel 7.29

Jumlah Penduduk Miskin di Kota Padang Tahun 2012 123 Tabel 7.30

Cakupan Program Kesehatan Jiwa Kota Padang Tahun 2012 127 Tabel 7. 31

130 Tabel 7.32

Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012

Pengunjung Rumah Sakit Kota Padang Tahun 2012 132 Jumlah Penerima Dana Pengganti Transport Berobat ke

Tabel 7.33 134 Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012

Kunjungan Program Indera Mata di Puskesmas Kota Padang Tabel 7.34

135 Tahun 2012

Pembinaan Keluarga Resti di Puskesmas Kota Padang Tahun Tabel 7.35

Tabel 7.36 Rekap Laboratorium Puskesmas Tahun 2012 137 Rekapitulasi Laporan Kematian Puskesmas Kota Padang Tahun

Tabel 7.37 138 2012

Target Indikator Kinerja SPM dan MDGs Program KIA Tahun Tabel 7.38

141 2010 - 2015

Tabel 7.39

Pencapaian Kinerja Program KIA Tahun 2012 Kota Padang

142 Data Kasus Kematian Maternal, Perinatal, Bayi dan Anak Balita

Tabel 7.40 Kota Padang Tahun 2012

146 Data Penyebab Kematian Perinatal (0-7hari) Kota Padang Tahun

Tabel 7.41 147 2012.

Data Penyebab Kematian Neonatal (8-28 hari) Kota Padang Tabel 7.42

148 Tahun 2012.

Tabel 7.43. Data Penyebab Kematian Bayi (0-1 th) Kota Padang Tahun 2012. 148 Data Penyebab Kematian Anak Balita (1-5 th) Kota Padang

Tabel 7.44 148 Tahun 2012

Tabel 7.45

149 Tabel 7.46

Data Penyebab Kematian Ibu Kota Padang Tahun 2012.

Kepesertaan Jamkesmas Per Puskesmas Tahun 2012 153 Tabel 7.47

Visite Rate Maskin Sekota Padang Tahun 2012 153 Tabel.7.48

Jumlah BPS yang ber-PKS Jampersal dengan DKK Padang

155 Kepersertaan Kapitasi Askes Kemitraan/ Jamkesda Per-

Tabel.7.49 157 Puskesmas Tahun 2012

Jumlah Kunjungan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda Tahun Tabel. 7.50

161 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang.

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes Tabel.7.51

Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan 163 Kota Padang

Jumlah Rujukan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda Tahun Tabel.7.52

164 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang.

Kepesertaan Kapitasi Askes PNS/Sosial per Puskesmas Tahun Tabel. 7.53

Jumlah Kunjungan Peserta Askes PNS/Sosial Tahun 2012 Dinas Tabel. 7.54

167 Kesehatan Kota Padang.

Jumlah Rujukan Peserta Askes PNS/ Sosial Tahun 2012 Dinas Tabel.7.55.

168 Kesehatan Kota Padang

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes PNS/ Tabel.7.56

170 Sosial Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang

Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rujukan Peserta Askes Tabel.7.57

PNS/Sosial Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota 171 Padang Tabel 7.58

Kegiatan Sarkes Tahun 2012 173

DAFTAR GRAFIK

Nomor Grafik

Judul Grafik

Hal

Cakupan Imunisasi Kontak Pertama BCG per Grafik 7.1

74 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan Imunisasi Kontak Pertama DPT/HB1 per Grafik 7.2

74 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap DPT HB3 per Grafik 7.3

75 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap Polio 4 per Grafik 7.4

75 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan Imunisasi Kontak lengkap Campak per Grafik 7.5

76 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan Kelurahan UCI untuk 4 Indikator di Padang Grafik 7.6

76 Tahun 2012

Cakupan Kelurahan UCI untuk 5 Indikator per Grafik 7.7

77 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Cakupan BIAS Campak Kota Padang Tahun 2008 – Grafik 7.8

Cakupan BIAS Campak per Puskesmas Kota Padang Grafik 7.9

78 Tahun 2012

Cakupan BIAS DT/ TT per Puskesmas di Kota Padang Grafik 7.10

79 Tahun 2007 - 2011

Distribusi Calon Jemaah Haji Kota Padang Berdasarkan Grafik 7.11

80 Kelompok Umur Tahun 2012

Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat Grafik 7.12

81 VAR Tahun 2008 - 2012

Kasus Gigitan HPR Berdasarkan Kelompok Umur Kota Grafik 7.13

81 Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus HPR dan yang di VAR per Grafik 7.14

81 Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus DBD di Kota Padang Tahun 2011- Grafik 7.15

Jumlah Kasus DBD per Kecamatan Tahun 2012 di Kota Grafik 7. 16

83 Padang

Grafik 7.17 Jumlah Kasus DBD per Puskesmas Tahun 2012 di Kota

Padang Perbandingan Kasus Malaria Klinis dengan Malaria

Grafik 7.18

84 Positif di Kota Padang Tahun 2008-2012

Jumlah Kasus Malaria Positif per Puskesmas di Kota Grafik 7.19

84 Padang Tahun 2012

Cakupan Angka Positif Indeks Malaria per Puskesmas Grafik 7. 20

85 di Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Penderita Diare per Puskesmas Kota Grafik 7.21

86 Padang Tahun 2008 - 2012

Cakupan Pelayanan Diare per Puskesmas di Kota Grafik 7.22

86 Padang Tahun 2012

Persentase Pemakaian Zink pada Penderita Diare per Grafik 7.23

87 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus Diare antara Bayi, Balita dan Grafik7.24

87 Dewasa di Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus Penderita ISPA dan Pneumoni di Grafik 7.25

88 Kota Padang Tahun 2008 - 2012

Jumlah Kasus ISPA Balita per Puskesmas Kota Padang Grafik 7.26

88 Tahun 2012

Pencapaian Penemuan Kasus Pneumoni Balita di Kota Grafik 7.27

89 Padang Tahun 2008 - 2012

Cakupan Penemuan Penderita Pneumoni per Grafik 7.28

89 Puskesmas Tahun 2012

Pencapaian CDR TB per Puskesmas di Kota Padang Grafik 7.29

90 Tahun 2012

Pencapaian Angka Kesembuhan TB per Puskesmas di Grafik 7.30

91 Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus HIV, AIDS dan Kasus Meninggal Grafik 7.31

92 di Kota Padang Tahun 2008-2012.

Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Puskesmas di Kota Grafik.7.32

93 Padang Tahun 2008- 2011

Proporsi Kasus HIV AIDS Berdasarkan Golongan Umur Grafik 7.33

93 di Kota Padang Tahun 2012

Kasus AIDS Berdasarkan Pekerjaan Kota Padang Grafik 7.34

94 Tahun 2012

Grafik 7.35 Kasus AIDS Berdasarkan Faktor Resiko Kota Padang

Tahun 2012. Data Kasus Filariasis per Puskesmas di Kota Padang

Grafik 7.36

95 Tahun 2012.

Perbandingan Cakupan Pengobatan Massal Filariasis di Grafik 7.37

96 Kota Padang Tahun 2008 - 2012

Hasil Pengobatan Massal Filariasis per Puskesmas di Grafik 7.38

96 Kota Padang Tahun 2012.

Kelengkapan dan Ketepatan Laporan W2 per Grafik 7.39

97 Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan Kasus Campak Klinis dengan Hasil Lab Grafik 7.40

98 Positif di Kota Padang Enam Tahun Terakhir

Proporsi Kasus Campak Klinis Berdasarkan Golongan Grafik 7.41

99 Umur di Kota Padang Tahun 2012

Penyebaran Kasus Suspek Diphteri Tujuh Tahun Grafik 7.42

100 Terakhir di Kota Padang Tahun 2004 - 2012

Grafik 7.43 Jumlah Kunjungan Hipertensi Tahun 2012 102 Jumlah Kunjungan Penderita Penyakit jantung Koroner

Grafik 7.44 102 Tahun 2012.

Jumlah Kunjungan Penderita Diabetes Melitus Tahun Grafik 7.45

Grafik 7.46 Jumlah Kunjungan Penderita Asma Tahun 2012 103 Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan

Grafik 7.47 105 Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Persentase Pengawasan Sanitasi dan Perumahan Grafik 7.48

105 Lingkungan di Kota Padang Tahun 2012

Persentase Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Grafik 7.49

106 Tahun 2012

Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Grafik 7.50

106 Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Perbandingan TPM Yang Diperiksa dari Yang Grafik 7.51

107 Memenuhi Syarat di Kota Padang Tahun 2012

Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Grafik 7.52

107 Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang 2012

Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan Grafik 7.53

Diperiksa di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang 108 Tahun 2012

Pengawasan Tempat -Tempat Umum di Wilayah Kerja Grafik 7.54

108 Puskesmas Tahun 2012

Pengawasan Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Grafik 7.55

109 di Kota Padang Tahun 2012

Persentase Sarana Air Bersih Memenuhi Syarat di Grafik 7.56

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 Persentase Jamban Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja

Grafik 7.57 110 Puskesmas Kota Padang Tahun 2012

Persentase Saluran Pembuangan Air Limbah Grafik 7.58

Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota 111 Padang Tahun 2012 Persentase Tempat Sampah Memenuhi Syarat di

Grafik 7.59 111

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 Pengawasan Depot Air Minum (DAMIU) di Wilayah

Grafik 7.60 113 Kerja Puskesmas Tahun 2012

Cakupan Pendistribusian Kapsul Vitamin A Balita (6-59 Grafik 7.61

115 Bln) Kota Padang Tahun 2007 - 2012

Cakupan Pendistribusian Kapsul Vit. A Ibu Nifas Kota Grafik 7.62

116 Padang Tahun 2007-2012

Cakupan Pendistribusian Fe3 Ibu Hamil Kota Padang Grafik 7.63

117 Tahun 2007 - 2012

Prevalensi Status Gizi BB Sangat Kurang (BB/U), Grafik 7.64

Sangat Pendek (TB/U), dan Kurus Sekali (BB/TB) di 122 Kota Padang (2007-2012) Cakupan Pencapaian Indikator SKDN (D/S, N/D dan

Grafik 7.65 124 BGM/D) se Kota Padang Tahun 2007-2012

Pencapaian Indikator SKDN (D/S, N/D dan BGM/D) per Grafik 7.66

125 Puskesmas se Kota Padang Tahun 2012

Grafik 7.67 Kunjungan Puskesmas Tahun 2012 131 Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang Tahun

Pengunjung Rumah Sakit Kota Padang Tahun 2012

138 Grafik 7.71

Pemakaian dana Transportasi Puskesmas Tahun 2012

Rekap 10 Penyebab Kematian 144 Pencapaian K1 dan K4 Dinas Kesehatan Kota Padang

Grafik 7.72 137 Tahun 2009-2012

Cakupan Deteksi Bumil Resti, Nakes, dan Persalinan Grafik 7.73

144 Nakes (PN) Kota Padang Tahun 2009 - 2012

Cakupan KN dan KF Lengkap Kota Padang Tahun 2009 Grafik 7.74

145 - 2012

Kasus Kematian Perinatal, Bayi dan Anak Balita Kota Grafik 7.75

146 Padang Tahun 2009 - 2012

Tren Kasus Kematian Maternal Kota Padang Tahun Grafik 7.76

147 2009 - 2012

Cakupan SDIDTK Anaka Balita dan Pra Sekolah Kota Grafik 7.77

150 Padang Tahun 2009-2012

Cakupan Kunjungan Bayi Kota Padang Tahun 2009- Grafik 7.78

Cakupan Pelayanan Anak Balita dan Pra Sekolah Kota Grafik 7.79

151 Padang Tahun 2009-2012

Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak baru Masuk Grafik 7.80

152 Sekolah Kota Padang Tahun 2009-2012

Kunjungan Jamkesmas ke Puskesmas se Kota Padang Grafik 7.81

Rujukan Peserta Jamkesmas Puskesmas Tahun 2012

Kunjungan ANC per Puskesmas Tahun 2012 158 Kunjungnan Persalinan Normal per Puskesmas Tahun

Grafik 7.84 158 2012

Grafik 7.85 Kunjungan PNC per Puskesmas Tahun 2012 159 Grafik 7.86

160 Grafik 7.87

Kunjungan KB Jampersel per Puskesmas Tahun 2012

156 Grafik 7.88

Pemakaian Dana Jamkesmas Puskesmas Tahun 2012

160 Jumlah Persentase Cakupan Kunjungan Askes Grafik 7.89

Pemakaian Dana Jampersal Puskesmas Tahun 2012

Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas berdasarkan Kapitasi 162 Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang Jumlah Persentase 10 Penyakit terbanyak Kunjungan

Grafik 7.90 Askes Kemitraan/ Jamkesda di Puskesmas Tahun 163 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang Jumlah Persentase Rujukan Askes Kemitraan/

Grafik 7.91 Jamkesda Berdasarkan Kunjungan Puskesmas Tahun 165 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang Grafik 7.92

Jumlah Persentase Kunjungan Askes PNS/ Sosial 169

Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang Jumlah Persentase Rujukan Askes PNS/ Sosial Dinas

Grafik 7.93 169 Kesehatan Kota Padang Tahun 2012

Jumlah Persentase 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan 170 Grafik 7.94

Askes PNS/ Sosial di Puskesmas Tahun 2012 Dinas

Kesehatan Kota Padang Jumlah Persentase 10 Terbanyak Rujukan Askes PNS/

Grafik 7.95 Sosial di Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan 172 Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang Undang Dasar 1945 Pasal 34 menyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Dengan demikian, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggungjawaban secara sitematis, berjenjang dan berkelanjutan, sebagaimana yang terdapat dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manjemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dn terkoordiasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.

Salah satu alat transformasi data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Padang adalah laporan tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

Laporan Tahunan ini menampilkan capaian pelaksanaan Pembangunan bidang Kesehatan dalam rangka menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Padang yakni “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan”.

B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang selama tahun 2012. Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kota Padang.

BAB II GAMBARAN UMUM

A. GEOGRAFI Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat Sumatera

pada posisi 00 0 44 ‘ 00‘’- 01’08” 35” Lintang Selatan dan 100 0 05’ 05” – 100’ 34’ 09” Bujur Timur dengan luas keseluruhan 694,96 Km 2. . Secara geogafis Kota

Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan produktif 180 km 2 sedangkan panjang pantai 68.126 Km. Curah hujan rata rata adalah 414.63 mm perbulan. Temperatur 22,2C – 32,5C dengan kelembaban udara berkisar 79 – 83% ( BPS Kota Padang, 2011).

Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan. Kota Padang ini sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan Kabupaten Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia ( BPS Kota Padang, 2011).

B. DEMOGRAFI Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2011, tercatat jumlah

penduduk sebanyak 846.731 jiwa dimana kecamatan terbanyak penduduknya adalah Koto tangah sebanyak 165.980 jiwa. Sementara terdapat 194.280 Rumah Tangga denga rata rata jiwa per rumah tangga 4,36 jiwa.

Rasio beban ketergantungan dapat digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk. Rasio beban ketergantungan adalah perbandingan penduduk usia produktif (15-65 tahun) dengan penduduk usia non produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Semakin banyak penduduk usia non produktif maka semakin tinggi beban penduduk usia produktif. Di kota Padang pada tahun 2012 penduduk yang paling banyak berusia 20- 24 tahun.

Salah satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia dan secara global adalah peningkatan pembangunan manusia. Pembangunan manusia adalah proses sehingga setiap penduduk mampu memiliki lebih banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan, lingkungan fisik, dsb. Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang Salah satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia dan secara global adalah peningkatan pembangunan manusia. Pembangunan manusia adalah proses sehingga setiap penduduk mampu memiliki lebih banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan, lingkungan fisik, dsb. Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang

Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 1,00 %. Kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi yaitu 3,00 dan Kecamatan Padang Barat dan Padang Utara yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah yaitu 0 %. Tingginya laju pertumbuhan penduduk harus didukung dengan peningkatan sarana-prasarana pelayanan publik terutama di bidang Kesehatan di wilayah tersebut.

Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Padang Timur yaitu sebesar 9.562 orang/km 2 , dan Kecamatan yang terendah tingkat kepadatan

penduduknya adalah kecamatan Bungus sebesar 230 orang/km 2 .

Tabel 2.1. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan No.

Kecamatan

Luas Daerah

Jumlah Kepadatan

(Km 2 )

Penduduk

1 Bungus Teluk Kabung

2 Lubuk Kilangan

3 Lubuk Begalung

4 Padang Selatan

5 Padang Timur

6 Padang Barat

7 Padang Utara

11 Koto Tangah

Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2011

Dari sebanyak 846.731 jiwa penduduk Kota Padang, terdiri dari 421.900 jiwa laki-laki dan 424.831 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 99,31. Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 97.561 jiwa dan yang paling sedikit adalah penduduk yang berusia diatas 75 tahun keatas yaitu 13.938 jiwa.

C. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan

pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu merupakan hal yang penting.

1. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada dikota Padang adalah :

a. Puskesmas Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada tingkat pelayanan dasar, saat ini terdapat 22 buah puskesmas yang terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang termasuk diantaranya terdapat

5 buah puskesmas perawatan dan 2 puskesmas perawatan PONED.

b. Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dan juga memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan. Total Puskesmas Pembantu yang ada pada tahun 2012 adalah 62 buah.

c. Poskeskel Pada Tahun 2008 telah dibangun Poskeskel sebanyak 16 unit dan pada tahun 2009 dibangun 3 Poskeskel dan Tahun 2010 dibangun empat (4) Poskeskel lagi sehingga menjadi 23 Poskeskel. Dan pada tahun 2011 ditambah lagi 6 Poskeskel, sehingga total Poskeskel berjumlah 29 buah. Jumlah Poskeskel yang di bangun dan beroperasi sampai tahun 2012 adalah sebanyak 29 Poskesdes. Poskeskel ini dibangun dengan dana APBD, Swadaya masyarakat dan PNPM mandiri .

d. Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas antara lain puskesmas keliling (kendaraan roda 4), pada tahun 2012 berjumlah 22 buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 133 buah. Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit d. Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas antara lain puskesmas keliling (kendaraan roda 4), pada tahun 2012 berjumlah 22 buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 133 buah. Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit

1. Rumah Sakit Umum

: 12 buah.

2. Rumah Sakit Jiwa

: 2 buah.

3. Rumah Sakit Bersalin

: 9 buah.

4. Rumah sakit Khusus

: 5 buah

5. Balai Pengobatan

7. Toko Obat

: 26 buah.

8. Laboratorium Kesehatan Swasta

10. Pos Yandu

: 864 buah.

11. Rumah Bersalin

: 28 buah

2. Tenaga Kesehatan Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2012 adalah 1.173 orang yang terdiri dari 951 orang PNS, 95 orang PTT, 16 orang NPD, Pegawai harian musiman 26 orang, tenaga felontir 65 orang dan mengikuti pendidikan (tugas belajar) 20 orang. Berikut distribusi tenaga berdasarkan fungsi :  Dokter Umum

: 58 orang

 Dokter Gigi

 Tenaga kesehatan masyarakat : 23 orang  Tenaga Gizi

 Tenaga Farmasi

: 55 orang

 Analis Labor

: 41 orang

 Tenaga Kesehatan Lingkungan : 36 orang  Ahli Fisioterapist

: 0 orang

 Pekarya kesehatan

: 20 orang

 Tenaga Rekam Medik

: 2 orang

 Non Kesehatan

: 69 orang

 Tenaga felontir

: 65 orang

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI

A. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG Visi Pembangunan kesehatan Kota Padang merujuk pada Visi dari

Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 yakni ” Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”.

B. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG Visi ini dituangkan menjadi empat misi yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani,

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan,

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta

4. Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.

Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui enam Rencana Strategi Tahun 2010 – 2014, yaitu:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan

C. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan perilaku dan dalam 1. Tujuan Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan perilaku dan dalam

a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima.

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta membudayakan hidup bersih dan sehat.

c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial

d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat kesehatan yang semakin tinggi

e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial

f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam kegiatan pelayanan kesehatan

2. Sasaran Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati diatas adalah sebagai berikut :

a. Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan.

b. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ).

c. Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ).

d. Meningkatnya Usia Harapan Hidup.

e. Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ).

f. Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular.

g. Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan.

h. Meningkatnya perilaku hidup sehat.

i. Meningkatnya Kesehatan Lingkungan. j. Meningkatnya pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Minuman. k. Meningkatnya Manajemen Kesehatan disemua tingkat administrasi. l. Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia Bidang Kesehatan.

D. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka

ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, kebersihan lingkungan dan menciptakan mutu sumber daya manusia yang baik

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan tersebut perlu di mulai semenjak dalam usia kandungan sampai usia lanjut. Masing-masing keluarga tetap dapat memelihara kesehatan orang tua, sehingga tanggung jawab pemeliharaan kesehatan tetap berada dalam keluarga masing-masing

3. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan fasilitas lembaga kesehatan termasuk penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat

4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga timbul citra terhadap pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit pemerintah, puskesmas dan posyandu.

E. STRATEGI Dinas Kesehatan sebagai unit kerja Pemerintah Kota Padang untuk tahun

2006 – 2010 menetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai visi dan misi dalam upaya mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada, mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang mengancam. Beberapa alternatif strategis yang dihasilkan adalah :

1. Kerjasama Lintas Sektor Sebagian masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain sehingga upaya pemecahan ini harus secara strategis melibatkan sektor terkait. Isu utama adalah upaya meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih efektif, karena kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan selama ini sering kurang berhasil.

Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan mutu lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat memerlukan kerjasama yang erat antara berbagai sektor yang terkait dengan sektor kesehatan.

2. Sumber Daya Manusia Kesehatan Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan keberhasilan upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan yang bermutu harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berusaha untuk menguasai IPTEK yang mutakhir. Disamping itu, mutu sumber daya tenaga kesehatan ditentukan pula oleh nilai-nilai, moral yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan tugas. Disadari bahwa jumlah sumber daya tenaga kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK dan menerapkan nilai-nilai, moral dan etika profesi masih terbatas.

3. Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Dipandang dari segi fisik jumlah sebaran dan sarana pelayanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit serta sarana kesehatan lainnya termasuk sarana penunjang upaya kesehatan telah dapat dikatakan merata ke seluruh kota Padang. Namun harus diakui bahwa sebaran fisik tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan, dan keterjangkauan oleh seluruh lapisan masyarakat.

4. Pengutamaan, Sumber Daya Pembiayaan, Dan Pemberdayaan Masyarakat. Selama ini kesehatan masih kurang didukung oleh sumber daya pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal.

Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan sistem pembiayaan yang bersifat pra-upaya yang sudah dikenal sebagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. KEDUDUKAN Sesuai dengan Perda No. 16 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan Dinas Teknis Kota bertugas mengelola kesehatan yang dikepalai oleh seorang kepala Dinas.

B. STRUKTUR ORGANISASI Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub. Bagian Keuangan

c. Sub. Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

c. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi:

a. Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

b. Seksi Wabah dan Bencana

c. Seksi Kesehatan Lingkungan

5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi:

a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat (PSM)

c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

6. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi:

a. Seksi Jaminan Kesehatan

b. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

c. Seksi Kefarmasian

Bagan 1. Struktur Organisasi

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 tahun 2008 Tanggal 19 Desember 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan, yaitu : Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah :

1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dan tugas pembantuan ;

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menpunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan ;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kesehatan ;

d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan bidang sebagai berikut:

1. Sekretariat

a. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

b. Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan dalam urusan umum, urusan perlengkapan, urusan keuangan, urusan kepegawaian, urusan perpustakaan, evaluasi dan pelaporan.

c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Sekretariat mempunyai fungsi :

1) Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan;

2) Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun evaluasi dan pelaporan;

3) Meningkatkan Sumber daya manusia;

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Masing-masing sub bagian sebagaimana dimaksud pasal 2 angka 2 huruf a dan b, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

1) Sub Bagian Umum

a) Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan urusan Pengelolaan Administrasi dan Kepegawaian, urusan rumah tangga Dinas.

b) Uraian Tugas Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:  Mengelola tata kearsipan/ perkantoran ;  Mengelola administrasi kepegawaian;  Melaksanakan urusan humas, pengelolaan hukum dan organisasi  Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;  Melaksanakan urusan pengadaan peralatan / perlengkapan kantor,

pencatatan, penyimpanan, pendistribusian untuk puskesmas pembantu, puskesmas dan DKK ;  Melaksanakan urusan pemeliharaan/ perawatan alat – alat kantor;  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2) Sub Bagian Keuangan

a) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusun pertanggung jawaban keuangan dinas.

b) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :  Membuat rencana anggaran dan pendapatan belanja dinas;

 Mengkoordinir pengadministrasian belanja administrasi umum, belanja operasional dan pemeliharaan serta belanja modal, baik

belanja aparatur maupun publik keuangan dinas;  Pertanggung jawaban pencairan dana;

 Melakukan verifikasi Anggaran pendapatan belanja dinas;  Membuat dan menyiapkan laporan pertanggung jawaban keuangan/

anggaran pendapatan dan belanja dinas termasuk perhitungan anggaran;

 Melaksanakan pembinaan dan pengendalian satuan pemegang kas ;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3) Sub Bagian Penyusunan Program

a) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan urusan penyusunan program kedinasan.

b) Uraian tugas Sub Bagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :  Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk

program kedinasan;  Mengkoordinir perencanaan bidang atau bagian terkait;  Menghimpun dan menganalisa serta menyusun laporan evaluasi

program.  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

b. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, Kesehatan Ibu dan Anak, Anak Usia Sekolah, Pemantauan Gizi anak dan ibu hamil serta pelayanan Kesehatan Khusus di puskesmas, puskesmas pembantu, dan Posyandu.

c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

1) Mengenal wilayah kerja dengan melakukan pendekatan kepada dinas terkait;

2) Menyusun rencana kerja tahunan bersama staf dan instansi terkait dalam program kesehatan keluarga;

3) Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan DIP daerah, analisa situasi, dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu bersama staf;

4) Menyelenggarakan rapat bulanan bersama staf bidang pelayanan kesehatan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan, mengidentifikasi perencanaan dan pemecahannya serta menyusun rencana kegiatan lainnya;

5) Membuat tata cara kerja di lingkungan bidang pelayanan kesehatan yang meliputi pendistribusian tugas kepada bawahan, penentuan target kerja dan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan;

6) Membuat laporan hasil tentang pelaksanaan kegiatan setiap tahun, masalah yang ditemui untuk sebagai salah satu bahan dalam perencanaan tahun berikutnya.

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

d. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari tiga seksi :

1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

a) Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar serta sistim rujukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit serta pembinaan pengelolaan manajemen dan pengembangannya.

b) Uraian Tugas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan sebagaimana yang tersebut pada butir (1) adalah :  Mengkoordinir pengelolaan dan penilaian kinerja Puskesmas dan

Rumah Sakit;  Menetapkan standar pelayanan minimal untuk Pelayanan

Kesehatan Dasar  Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan

terhadap peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit;

 Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Puskesmas dan Rumah Sakit;

 Melakukan pembinaan tekhnis;  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2) Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

a) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan pelayanan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui), balita dan anak usia sekolah.

b) Uraian tugas seksi Kesehatan Ibu dan Anak sebagaimana yang dimaksud butir (1) adalah :  Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan

ibu, anak, KB, dan UKS;  Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas,

dan menyusui) di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik Bersalin, dan Bidan Praktek Swasta (BPS);

 Mengkoordinasi pelayanan kesehatan balita dan anak usia sekolah di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, sekolah dan rumah sakit;

 Melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan termasuk BPS;  Melakukan Audit Maternal dan Perinatal (AMP);  Mengkoordinasikan pelayanan Keluarga Berencana;  Mengkoordinasikan pembinaan dukun bersalin;  Mengkoordinasikan bimbingan tekhnis ke puskesmas, puskesmas

pembantu, dan Bidan pembina wilayah kelurahan;  Mengumpulkan bahan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan

anak sekolah;  Mengkoordinasikan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat SD,

SMP, dan SMU;  Melaksanakan pelatihan guru UKS, dan Kader Kesehatan Remaja;

 Membimbing Puskesmas dalam kesehatan ibu anak dan anak usia sekolah;  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3) Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

a) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan program gizi dan kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan olah raga, dan kesehatan Lansia.

b) Uraian tugas seksi Gizi dan Kesehatan Khusus sebagaimana yang dimaksud butir (1) adalah :  Melakukan pemantauan status gizi anak Balita dan ibu hamil;

 Melakukan pemantauan status gizi balita dan ibu melalui kegiatan puskesmas dan posyandu;

 Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Yodium;  Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Vitamin A;  Merencanakan pemberian makanan tambahan pada kasus KEP;  Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan gigi mulut serta kesehatan olah raga dan kesehatan lansia;

 Mengkoordinir program lanjut usia (Lansia);  Melaksanakan pembinaan kelompok Lansia yang ada di wilayah

kerja puskesmas;  Melakukan bimbingan tekhnis ke puskesmas dan Rumah Sakit;  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

a. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

b. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyusun rencana penyelengaraan kegiatan Pengamatan, Pengawasan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit, penanggulangan wabah dan bencana serta kesehatan lingkungan.

c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang pengendalian Masalah kesehatan berfungsi:

1) Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang pengendalian masalah kesehatan.

2) Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi program di Bidang pengendalian masalah kesehatan.

3) Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta manajemen program dalam lingkup bidang Pengendalian Masalah Kesehatan.

4) Penyebar luasan informasi dalam cara Pengendalian masalah kesehatan.

5) Pelaksanaan kordinasi dalam pengendalian wabah dan bencana.

6) Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman,kualitas air yang digunakan masyarakat, tempat produksi dan penjualan minuman serta tempat – tempat umum.

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas dan Menyusun Perencanan, Pembinaan dan Pengawasan Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.

b) Uraian tugas seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :  Membuat rencana kegiatan pemberantasan penyakit menular

maupun tidak menular.  Membuat rencana kebutuhan obat dan sarana program TB Paru,

Ispa, Diare, Kusta, Malaria, dll.  Melakukan kordinasi Pelaksanaan Pencegahan Penyakit, termasuk

imunisasi dengan Rumah Sakit, se Kota Padang, puskesmas, dokter /Bidan Praktek Swasta, klinik bersalin dan sekolah setingkat SD/MI se Kota Padang.

 Melakukan Pembinaan dan Pengawasan mengenai kegiatan pencegahan penyakit / Imunisasi kepada Rumah Sakit,

puskesmas, dokter/Bidan Praktek Swasta se Kota Padang  Pengambilan dan distribusi vaksin dan logistik imunisasi secara

berkala ke Dinas Kesehatan Propinsi  Membantu Pemeliharaan dan perbaikan Cold Chain Puskesmas.  Melakukan pemantapan manajemen pencegahan penyakit dan

imunisasi melalui pembuatan dan pegawasan PWS ( Pemantauan Wilayah Setempat ) serta mapping daerah UCI ( Universal Child Immunization ).

 Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pengendalian , pemberantasan penyakit menular maupun tidak menular dengan Rumah Sakit dan puskesmas.

 Monitoring dan bimbingan tehnis, program Pengendalian dan pemberantasan penyakit ke puskesmas

 Melakukan Pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanan program Pengendalian dan pemberantasan penyakit di puskesmas.

 Melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap calon jemaah haji.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan .

2) Seksi Wabah dan Bencana

a) Seksi Wabah dan Bencana mempunyai tugas menyusun perencanaan, pembinaan dan pengawasan program penanggulangan wabah dan bencana.

b) Uraian tugas seksi Wabah dan Bencana sebagaiman dimaksud ayat ( 1 ), adalah :  Mengkordinasikan pelaksananan penanggulangan wabah dan

bencana dengan puskesmas, rumah sakit dan pihak terkait lainnya.  Merencanakan kegiatan pra, saat dan pasca terjadi wabah dan

bencana.  Melakukan penyelidikan kasus AFP dan penyakit menular lain yang

berpotensi wabah serta keracunan.  Menghimpun dan menganalisa data survelans, kejadian luar biasa, wabah penyakit menular dan bencana dari rumah sakit dan

puskesmas.  Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

3) Seksi Kesehatan Lingkungan

a) Seksi kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan, pengkordinasian, Pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan lingkungan pemukimam, tempat-tempat umum, tempat pengolahan /produksi dan penjualan makanan dan minuman serta berbagai fasilitas kesehatan lainnya.

b) Uraian tugas seksi Kesehatan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah:  Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

lingkungan.  Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaran

lingkungan (udara, air, tanah dan bahan pencemar yang berasal dari industri, pestisida, kendaraan bermotor, rumah sakit dan tempat usaha lain ) serta pengawasan terhadap kualitas air : PDAM, DAM dan Industri perusahaan air minum lainnya (air minum, air bersih, air badan air, kolam renang, pemandian umum, limbah).

 Melakukan pembinaan, pengawasan TPS, TPA bekerjasama dengan sektor terkait.

 Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Pemakai air ( POKMAIR ) dan kader kesehatan, AMPL (air minum dan penyehatan

lingkungan).  Pengawasan sanitasi hotel, restoran, pasar dan daerah tujuan

wisata.  Pengawasan dan pembinaan sanitasi kawasan pemukiman.

 Koordinasi dengan lintas sektor/ lintas program yang menyangku Amdal, UKL/ UPL serta kegiatan lingkungan lainnya.

4. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia

a. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

b. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan perencanaan, pembinaan dan mengawasi kegiatan Perencanaan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan dan Latihan (Diklat), Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, serta Registrasi dan Akreditasi.

c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia berfungsi :

1) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat yang berkaitan dengan tenaga kesehatan ;

2) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan serta pengembangan kegiatan Diklat ;

3) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan melalui berbagai media serta pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) ;

4) Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan budaya hidup bersih dan sehat

5) Perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan untuk mendorong tumbuhnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat ;

6) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Registrasi

dan Akreditasi Sarana Prasarana dan Tenaga Kesehatan ;

7) Pengawasan dan Pengendalian perizinan dibidang kesehatan ;

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

kisi kisi un sma ma th 2012 2013

2 89 31

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58