Definisi budaya populer pada komunitas
Definisi budaya populer
Budaya populer atau pop culture, menurut kelompok kami adalah suatu budaya yang sedang
mainstream atau disukai di masyarakat. Budaya populer atau pop culture diidentikkan dengan budaya
kebarat-baratan atau western.
Budaya pop seringkali disebut sebagai budaya massa. Budaya pop disebut juga budaya massa sebagai
penegasan bahwa budaya secara komersial bisa diharapkan. Budaya pop dibentuk untuk dijual dan
dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat yang menjadi audience hanya bisa menerima dan
mengkonsumsi dan tidak dapat memilih apa tujuan mereka mengkonsumsi atau menggunakan budaya
tersebut. Budaya pop sendiri sering disebut budaya manipulasi karena budaya tersebut dibentuk dengan
maksut dan tujuan tertentu (ekonomi, politik, dll) dan budaya tersebut kemudian dikonsumsi oleh
masyarakat .
Budaya pop atau pop culture dari analisis politik tokoh Marxis Italia, Antonio Gramsci, khususnya tentang
pengembangan konsep hegemoninya. Gramsci menggunakan istilah ”hegemoni” untuk mengacu pada
cara di mana kelompok dominan dalam suatu masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok
subordinasi melalui proses ”kepemimpinan” intelektual dan moral (Gramsci, 1971: 75). Artinya suatu
budaya dapat menjadi budaya populer jika kita mulai mengikuti sebuah budaya kelompok lain. Kelompok
tersebut memberikan doktrin kepada masyarakat yang lain untuk mengikuti budaya mereka.
budaya pop berasal dari rakyat. Dan juga diterapkan pada rakyat. Budaya pop adalah budaya otentik
rakyat. Budaya pop juga bisa disebut budaya daerah yang dari rakyat untuk rakyat.
Kualitas budaya pop culture
Menurut kelompok kami, pop culture atau budaya populer sebenarnya memiliki kualitas yang baik
apabila masyarakat mampu megolahnya menjadi baik. Dalam arti, suatu budaya populer dapat menjadi
budaya yang baik dan menjadikannya sebagai keseragaman budaya dalam masyarakat. Namun disisi lain,
pop culture juga memiliki nilai yang rendah apabila budaya tersebut justru menghilangkan budaya
otentik atau budaya tradisional dalam masyarakat. Pop culture sendiri data memiliki kualitas yang tinggi
apabila membekas atau tidak terlupakan meskipun sudah berganti zaman. Karena dengan demikian,
budaya tersebut menjadi sebuah ciri khas dari suatu masa atau zaman.
Daftar pustaka
Gramsci, Antonio (1971) Selections from Prison Notebooks, disunting dan diterjemahkan oleh Quintin
Hoare dan Geoffrey Nowell-Smith, London: Lawrence & Wishart.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195704081984031DADANG_SUPARDAN/BUDAYA_POPULER.pdf, diakses pada 8 Oktober 2015
Nama kelompok:
Walidah Utami Putri 14041184003
Arnold Inka Pratama LG 14041184006
Aulia Rahmah 14041184019
Deny Prio Saputro 14041184037
Annisa Sabria Zattira 14041184030
Budaya populer atau pop culture, menurut kelompok kami adalah suatu budaya yang sedang
mainstream atau disukai di masyarakat. Budaya populer atau pop culture diidentikkan dengan budaya
kebarat-baratan atau western.
Budaya pop seringkali disebut sebagai budaya massa. Budaya pop disebut juga budaya massa sebagai
penegasan bahwa budaya secara komersial bisa diharapkan. Budaya pop dibentuk untuk dijual dan
dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat yang menjadi audience hanya bisa menerima dan
mengkonsumsi dan tidak dapat memilih apa tujuan mereka mengkonsumsi atau menggunakan budaya
tersebut. Budaya pop sendiri sering disebut budaya manipulasi karena budaya tersebut dibentuk dengan
maksut dan tujuan tertentu (ekonomi, politik, dll) dan budaya tersebut kemudian dikonsumsi oleh
masyarakat .
Budaya pop atau pop culture dari analisis politik tokoh Marxis Italia, Antonio Gramsci, khususnya tentang
pengembangan konsep hegemoninya. Gramsci menggunakan istilah ”hegemoni” untuk mengacu pada
cara di mana kelompok dominan dalam suatu masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok
subordinasi melalui proses ”kepemimpinan” intelektual dan moral (Gramsci, 1971: 75). Artinya suatu
budaya dapat menjadi budaya populer jika kita mulai mengikuti sebuah budaya kelompok lain. Kelompok
tersebut memberikan doktrin kepada masyarakat yang lain untuk mengikuti budaya mereka.
budaya pop berasal dari rakyat. Dan juga diterapkan pada rakyat. Budaya pop adalah budaya otentik
rakyat. Budaya pop juga bisa disebut budaya daerah yang dari rakyat untuk rakyat.
Kualitas budaya pop culture
Menurut kelompok kami, pop culture atau budaya populer sebenarnya memiliki kualitas yang baik
apabila masyarakat mampu megolahnya menjadi baik. Dalam arti, suatu budaya populer dapat menjadi
budaya yang baik dan menjadikannya sebagai keseragaman budaya dalam masyarakat. Namun disisi lain,
pop culture juga memiliki nilai yang rendah apabila budaya tersebut justru menghilangkan budaya
otentik atau budaya tradisional dalam masyarakat. Pop culture sendiri data memiliki kualitas yang tinggi
apabila membekas atau tidak terlupakan meskipun sudah berganti zaman. Karena dengan demikian,
budaya tersebut menjadi sebuah ciri khas dari suatu masa atau zaman.
Daftar pustaka
Gramsci, Antonio (1971) Selections from Prison Notebooks, disunting dan diterjemahkan oleh Quintin
Hoare dan Geoffrey Nowell-Smith, London: Lawrence & Wishart.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195704081984031DADANG_SUPARDAN/BUDAYA_POPULER.pdf, diakses pada 8 Oktober 2015
Nama kelompok:
Walidah Utami Putri 14041184003
Arnold Inka Pratama LG 14041184006
Aulia Rahmah 14041184019
Deny Prio Saputro 14041184037
Annisa Sabria Zattira 14041184030