BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

  Laporan keuangan adalah dokumen tertulis yang disusun dan disajikan oleh perusahaan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam satu periode waktu tertentu. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Pengertian laporan keuangan dalam (IAI, 2007, PSAK No.1 par 07) adalah :

  Laporan keuangan merupakan proses dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dalam laporan keuangan.

  Menurut Munawir (2004 : 2) pengertian laporan keuangan adalah ”laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

  Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan yang dikemukakan dalam (IAI, 2009, PSAK No. 1 par 09) :

  Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi (a) aset, (b) liabilitas, (c) ekuitas, (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan (f) arus kas.

  Menurut Harahap (2004 : 133) digambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu : 1) Tujuan Umum

  Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. 2) Tujuan khusus

  Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban serta informasi lainnya yang relevan.

  Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat.

  Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap laporan keuangan (IAI, 2007) yaitu :

  1. Investor Para investor memanfaatkan laporan keuangan untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

  2. Karyawan Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

  3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  4. Pemasok dan kreditur lain Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  5. Pelanggan Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang.

  6. Pemerintah Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

  7. Masyarakat Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

  Karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam (IAI, 2009, PSAK No.1 par 18) yaitu: a. Dapat Dipahami

  Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

  b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan.

  Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna di masa lalu.

  c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

  d. Dapat Dibandingkan Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingakan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

2.1.2 Teori Kepatuhan

  Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka (Susilowati dalam Saleh, 2004 : 5).

  Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) seperti pernyataan Baron dan Bryne (1991 : 387):

  Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is an a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding

  them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.

  Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi. Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”.

2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

  Menurut (IAI, 2008, PSAK No.1 par 05) : Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

  Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga(90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.

2.1.4.1 Profitabilitas (ROA)

  Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh kegiatan operasional suatu perusahaan (Pamor Mentari, 2007 : 28). Sedangkan Brigham Houston (2001 : 89) mengatakan bahwa “Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Semakin besar rasio profitabilitas umumnya menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik sehingga perusahaan akan cenderung memberitahukan informasi itu kepada pihak yang berkepentingan. Jadi, bisa dikatakan kalau profit (laba) itu adalah berita baik (good news) karena profitabilitas akan mengurangi ketidakpastian bagi para investor. Isi dari laporan keuangan akan sangat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik (good news), maka pihak manajemen cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaannya dengan tepat waktu, dan sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian, pihak manajemen umumnya menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya.

  Ada banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Rasio-rasio ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi laba perusahaan sehubungan dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu, atau ekuitas pemegang saham. Pola perhitungan profitabilitas disini menggunakan Return on Asset (ROA).

2.1.4.2 Struktur Kepemilikan (OWN)

  Menurut Respati (2001 : 34), struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan oleh pihak luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Menurut Niehaus (1989) dalam Saleh (2004 : 10) mengungkapkan bahwa pemilik dari luar berbeda dengan para manajer, dimana kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari.

  Dalam struktur kepemilikan, pemilik perusahaan yang berasal dari pihak luar memegang peranan penting dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan akan lebih leluasa dalam mengontrol manajer perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa maupun kritikan atau komentar yang dianggap opini publik atau masyarakat sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk melakukan kinerja dengan baik dalam menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan akan berpengaruh pada pengambilan keputusan ekonomi.Konsentrasi kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki

  outsider ownership. Jika pihak luar memiliki persentase kepemilikan saham yang lebih besar dari pihak manajemen perusahaan, maka pihak manajemen akan cenderung menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu, dan sebaliknya jika kepemilikan saham terbesar ada ditangan manajemen perusahaan,umumnya pihak manajemen akan menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya.

2.1.4.3 Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik (KAP)

  Auditor eksternal merupakan mekanisme penting untuk memastikan kualitas dan keandalan laporan keuangan (Wild, dkk 2005 : 91). Semua laporan keuangan publik harus diaudit oleh akuntan publik bersertifikasi (Certified Public Accountant- CPA). Reputasi Auditor dalam penelitian ini dilihat dari besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan. Besar kecilnya perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Semakin banyak auditor yang melakukan audit maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit terhadap laporan keuangan dan perusahaan publik dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan sebaliknya, semakin sedikit auditor yang melakukan audit maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan keuangan perusahaan dan perusahaan publik akan cenderung untuk menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya. The Big Four adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Berdasarkan data yang terdapat dalam Wikipedia Indonesia tahun 2012, anggota The Big Four adalah sebagai berikut dengan data terakhirnya yang ditunjukkan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Anggota KAP The Big Four

  Nama KAP Pendapatan Jumlah Tahun Kantor Karyawan Fiskal Pusat Deloitte Touche Tohmatsu $28,8 miliar 182.000 2011 A.Serikat PriceWaterhouseCoopers $26,6 miliar 161.000 2010 Inggris

  Ernst&Young $21,3 miliar 144.000 2010 Inggris KPMG $20,6 miliar 138.000 2010 Belanda

2.1.4.4. Umur Perusahaan (AGE)

  Umur perusahaan juga merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh para investor sebelum menanamkan modalnya.

  Umur perusahaan menggambarkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat memanfaatkan setiap kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Umur perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kehidupan perusahaan dan menunjukkan keunggulannnya dalam berkompetisi.

  Semakin lama umur suatu perusahaan akan semakin menunjukkan eksistensinya di lingkungan bisnis dan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.

  Menurut Owusu-Ansah (2000 : 13) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemprosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dan cenderung lebih mapan dalam menghasilkan informasi bisnis karena para akuntannya sudah lebih banyak belajar sehingga perusahaan dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Sebaliknya, perusahaan yang baru berdiri, pengalaman kerjanya masih sedikit sehingga lebih lama (tidak tepat waktu) dan kurang akurat dalam penyampaian laporan keuangannnya ke masyarakat. Umur perusahaan dalam penelitian ini dillihat dari tanggal listed-nya perusahaan di pasar modal.

2.1.4.5. Ukuran Perusahaan (SIZE)

  Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari berbagai segi, misalnya dilihat dari total nilai buku aset, total penjualan, nilai bersih kekayaan dan jumlah tenaga kerja. Semakin besar jumlah dari item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Secara umum, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dengan sedikit masalah di dalam perusahaan tersebut, cenderung memiliki lebih banyak ekuitas daripada utang dan tingkat yang lebih rendah, demikian pula perusahaan besar lebih sering

  leverage

  didiversifikasikan lebih luas dan memiliki arus kas yang lebih stabil; kemungkinan pailit untuk perusahaan yang lebih besar lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (Saleh, 2004 : 23).

  Ukuran perusahaan memegang peranan penting dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut Owusu- Ansah (2000 : 7) menyatakan bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangannya lebih cepat dari perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan dengan ukuran yang lebih besar cenderung mengalami tekanan yang lebih tinggi dari para investor untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Manajemen perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dituntut untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu karena diawasi secara ketat oleh para investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan yang ditunjukkan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variabel Teknik Hasil Analisis Kesimpulan Saran

  Studi Empiris Independen : Regresi

  1. Penelitian Rachmad

  Extraordinary

Saleh Ketepatan Rasio Linier item selanjutnnya

  Waktu , Berganda berpengaruh diharapkan (2004) Gearing

  Pelaporan Profitabilitas, signifikan, memperluas Keuangan Ukuran tetapi rasio atau Perusahaan Perusahaan, gearing , menambah Manufaktur di Umur profitabilitas, sampel

  Bursa Efek Perusahaan, ukuran penelitian dari Jakarta perusahaan, seluruh Extraordinary Item dan umur perusahaan

  Struktur perusahaan yang terdaftar Kepemilikan. dan struktur di BEJ dengan Dependen : kepemilikan periode Ketepatan tidak pengamatan

  Waktu berpengaruh yang lebih Pelaporan terhadap panjang. Keuangan. ketepatan waktu pelaporan keuangan.

  Pamor Analisis Faktor- Independen : Regresi Reputasi

  1. Untuk peneliti Faktor yang Linier auditor selanjutnya Mentari Rasio (2007) Mempengaruhi Gearing , Berganda berpengaruh disarankan

  Ketepatan Profitabilitas, signifikan, untuk Waktu Publikasi Ukuran tetapi rasio membuat Laporan Perusahaan, , jangka waktu gearing

  Keuangan ke Umur profitabilitas, pelaporan Publik Studi Perusahaan, ukuran agar terlihat Kasus pada dan Reputasi perusahaan rata-rata Perusahaan Auditor. dan umur lamanya

  Manufaktur di Dependen : perusahaan perusahaan Bursa Efek Ketepatan tidak dalam Indonesia Waktu berpengaruh penyampaian Pelaporan dan tidak laporan

  Keuangan. signifikan keuangan ke terhadap publik. ketepatan

  2. Agar waktu memasukkan pelaporan variabel- keuangan. variabel lain.

  3. Agar meneliti perusahaan atau jenis usaha lainnya sebagai dasar perbandingan. Analisis Faktor- Independen : Regresi Profitabilitas

  1. Memperluas Rini

  Dwiyanti Faktor yang Debt to Equity Logistik dan struktur penelitian

  (2010) Mempengaruhi Ratio , kepemilikan dengan Ketepatan Profitabilitas, berpengaruh menambah Waktu Struktur signifikan, sampel Pelaporan Kepemilikan, tetapi debt to penelitian dari Keuangan pada Kualitas equity ratio , seluruh

  Perusahan Auditor, dan kualitas perusahaan Manufaktur Pergantian auditor dan yang terdaftar yang Terdaftar Auditor. pergantian di BEI dan di Bursa Efek Dependen : auditor tidak periode

  Indonesia Ketepatan berpengaruh pengamatan Waktu terhadap yang lebih Pelaporan ketepatan panjang Keuangan. waktu sehingga hasil pelaporan yang diperoleh keuangan. akan lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih menggambark an kondisi yang sesungguhnya selama jangka panjang.

  2. Menambah variabel- variabel lain yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

  Renny Faktor – Faktor Independen: Regresi Rasio

  1. Ketepatan yang Linear , waktu Catrinasari Rasio Gearing (2006) Mempengaruhi Gearing , Berganda Profitabilitas, pelaporan

  Ketepatan Profitabilitas, Ukuran dan keuangan Waktu Ukuran Umur perusahaan Pelaporan Perusahaan, Perusahaan yang terdaftar Keuangan Umur berpengaruh di BEI harus

  Perusahaan Perusahaan, signifikan, mendapat Perbankan Go dan Struktur tetapi struktur perhatian Publik di Bursa Kepemilikan. kepemilikan serius dari Efek Jakarta Dependen: tidak pihak

  Ketepatan berpengaruh manajemen.

  Waktu terhadap Pelaporan ketepatan Keuangan. waktu pelaporan keuangan.

  Stephen Timeliness of Independent: A two Company size

  1. The results of Corporate Company Stage and this study Owusu-

  

Ansah Financial Size, Least profitability should not be

Reporting In Profitability, Square are significant generalised to

  (2000) Emerging and Company Rgresssion predictors of financial

  Capital Markets: Age. timely companies Empirical Dependent: reporting in listed on the Evidence from Timeliness Zimbabwe, but ZSE. The Zimbabwe the company

  2. This study did Stock age is not the not consider all Exchange. significant relevant factors predictors. that might effect timeliness in reporting.

  3. The functional form of models examining the relationship between timeliness and its determinant warrants further investigation

2.3 Kerangka Konseptual

  Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kerangka konseptual penelitian ini tercantum pada gambar 2.1.

  Profitabilitas (X1) Struktur H1 Kepemilikan (X2) H2 Reputasi Ketepatan Auditor / waktu Kantor H3 penyampaian Akuntan laporan Publik keuangan (X3) (Y) Umur H4 Perusahaan (X4) Ukuran H5 Perusahaan (X5) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

  Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan profitabilitas merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Perusahaan yang pengumuman laporan keuangannya berisi good news atau memiliki laba akan cenderung menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kecenderungan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu akan semakin tinggi juga.

  Struktur kepemilikan suatu perusahaan menunjukkan persentase terbesar dari kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar. Semakin besar persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar dalam suatu perusahaan, maka akan semakin besar juga kemampuan pihak luar untuk mengawasi kinerja dari pihak manajemen perusahaan dan menuntut pihak manajemen untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu.

  Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik menunjukkan besar kecilnya perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik.

  Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik ditandai dengan apakah perusahaan tersebut berafiliasi dengan KAP The Big Four atau tidak. Perusahaan yang menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four membutuhkan lebih sedikit waktu untuk melakukan audit atas laporan keuangan karena jumlah orang yang melakukan audit lebih banyak, sehingga pekerjaan audit bisa dilakukan dengan cepat dan perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.

  Umur perusahaan diukur dari tanggal listed-nya perusahaan di pasar modal sampai pada tahun berjalan. Semakin lama umur perusahaan, maka akan semakin tinggi juga ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan karena pihak manajemen perusahaan sudah memiliki pengalaman belajar yang lebih banyak dan akuntan-akuntan yang lebih terampil. Sebaliknya, semakin sedikit umur perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan semakin kecil.

  Ukuran perusahaan diukur dari jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan mendapat pengawasan yang besar juga dari para investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Semakin besar ukuran perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akan semakin tinggi karena pihak manajemen menghadapi tekanan eksternal yang lebih besar untuk segera menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit. Sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan semakin rendah.

2.4 Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya mengenai masalah yang sedang dipelajari, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Perumusan hipotesis dapat dikembangkan berdasarkan hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan keuangan.

  Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah : H1 :terdapat pengaruh profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.

  H2 :terdapat pengaruh struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK. H3 :terdapat pengaruh reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik

  (KAP) yang mengaudit perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK. H4 :terdapat pengaruh umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK. H5 :terdapat pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.

Dokumen yang terkait

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 89 72

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

1 62 120

Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Jasa Pariwisata yang Terdaftar di BEI

6 73 93

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan Ke Publik Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

4 58 98

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan

4 13 106

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 0 23

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketepatan Waktu Laporan Keuangan - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

0 0 34