Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK

SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK

OLEH

ARNETA MARTCIESA 070503068

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2012

Arneta Martciesa Nim : 070503068


(3)

ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.

Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 70 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id dan data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan variabel reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.

Kata kunci :Ketepatan Waktu (Timeliness), Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Laporan Keuangan.


(4)

ABSTRACT

The Factors that Affect The Timeliness of The Financial Statement Forwarding of Public Company in Manufacturing Sector to Indonesian Capital Market and

Financial Institution Supervisory Agency.

This research aims to find empirical evidence about the effect of profitability, ownership structure, quality of auditor, company age and company size toward the timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.

Samples of this research are selected based to the purposive sampling method and find 70 companies that will be the object of this research. Data that used in this research are financial statement and independent auditor’s report

that published in www.idx.co.id and Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The hypothesis of this research examined by logistic regression.

Result of this research show that profitability has positive effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm and the quality of auditor has a negative effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm. Whereas the ownership structure, company age and company size not have an effect to timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.

Key words : Timeliness, Profitability, Ownership Structure, Quality of Auditor, Company Age and Company Size and Financial Statement.


(5)

KATA PENGANTAR

Terimakasih buat Tuhan Yesus yang baik, buat setiap anugerah dan kebaikan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK”.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat banyak bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS selaku Ketua Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal

Ja’far, MM selaku Sekretaris Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. H. Arifin Akhmad, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan dari awal hingga selesainya skripsi ini.


(6)

5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak selaku Dosen Pembaca Nilai yang telah memberikan koreksi dan perbaikan untuk skripsi ini.

6. Kedua orangtua penulis, L.Oppusunggu dan M.Manik serta adik penulis, Triwulanry Oppusunggu, terimakasih buat kasih sayang dan doa kalian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah berikutnya yang sejenis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2012 Penulis

Arneta Martciesa NIM 070503068


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN……….…………...……… i

ABSTRAK……….……… ii

ABSTRACT………..……… iii

KATA PENGANTAR………..……… iv

DAFTAR ISI……….……… vi

DAFTAR TABEL……….……… viii

DAFTAR GAMBAR……… ix DAFTAR LAMPIRAN……… x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………..……… 1

1.2 PerumusanMasalah……….……… 7

1.3Tujuan Penelitian……….……… 8

1.4Manfaat Penelitian………..……… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis………..……… 10

2.1.1 Laporan Keuangan………..……… 10

2.1.2 TeoriKepatuhan……….. …….. 13

2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan…..………..……… 14

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian LaporanKeuangan………… 15

2.1.4.1Profitabilitas………..… 15

2.1.4.2Struktur Kepemilikan………….… 16

2.1.4.3Reputasi Auditor / KAP……….… 18

2.1.4.4Umur Perusahaan……… 19

2.1.4.5Ukuran Perusahaan……….… 20

2.2Tinjauan Peneliti Terdahulu……… 21

2.3Kerangka Konseptual……….……… 24

2.4Hipotesis Penelitian……….……… 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……… 29

3.2Tempat dan Waktu Penelitian……….……… 29

3.3Batasan Operasional……… 30

3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel…..……… 31

3.5Skala Pengukuran Variabel………..……… 33

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian………..……… 34

3.7Jenis Data……… 38

3.8Metode Pengumpulan Data……….……… 39

3.9 Teknis Analisis……… 39


(8)

3.9.1.1Statistik Deskriptif……….…… 39

3.9.1.2 Uji Hipotesis Penelitian……….…… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Data Penelitian……….……… 43

4.2Analisis Hasil Penelitian………..……… 51

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif……….……… 51

4.2.2 Analisis Statistika……… 53

4.3Pembahasan Hasil Penelitian………..……… 59

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan………..…… 65

5.2 Keterbatasan……… 67

5.3 Saran……… 67

DAFTAR PUSTAKA……… 68


(9)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

2.1 Daftar Anggota KAPThe BigFour……… 19

2.2 Ringkasan Tinjauan PenelitianTerdahulu……… 22

3.1 Waktu Penelitian……… 30

3.2 SkalaPengukuran Variabel……… 33

3.3 Daftar Perusahaan Sampel………. 35

4.1 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun2007……… 43

4.2 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2008……… 45

4.3 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2009……… 47

4.4 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2010……… 48

4.5 Statistik Deskriptif……… 52

4.6 Hosmer andLemeshow Test………. 54

4.7 Overall Model Fit Test………. 55


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul

A-1 Daftar Populasi Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Periode 2007–2010.

A-2 Proses Seleksi Perusahaan Sampel Berdasarkan Kriteria.

A-3 Daftar Perusahaan Sampel

A-4 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu

Tahun 2007.

A-5 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu

Tahun 2008.

A-6 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu

Tahun 2009.

A-7 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu

Tahun 2010.

B-1 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun

2007.

B-2 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun

2008.

B-3 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun

2009.

B-4 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun

2010.

C-1 Analisis Deskriptif.

C-2 Analisis Statistika.

D-1 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2007.

D-2 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2008.

D-3 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2009.

D-4 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2010.


(12)

ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.

Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 70 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id dan data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan variabel reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.

Kata kunci :Ketepatan Waktu (Timeliness), Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Laporan Keuangan.


(13)

ABSTRACT

The Factors that Affect The Timeliness of The Financial Statement Forwarding of Public Company in Manufacturing Sector to Indonesian Capital Market and

Financial Institution Supervisory Agency.

This research aims to find empirical evidence about the effect of profitability, ownership structure, quality of auditor, company age and company size toward the timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.

Samples of this research are selected based to the purposive sampling method and find 70 companies that will be the object of this research. Data that used in this research are financial statement and independent auditor’s report

that published in www.idx.co.id and Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The hypothesis of this research examined by logistic regression.

Result of this research show that profitability has positive effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm and the quality of auditor has a negative effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm. Whereas the ownership structure, company age and company size not have an effect to timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.

Key words : Timeliness, Profitability, Ownership Structure, Quality of Auditor, Company Age and Company Size and Financial Statement.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi pasar modal, terutama bagi perusahaan yang telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go public, makin tinggi pula permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi investor. Pada Undang-undang (UU) No.8 tahun 1995 tentang pasar modal (Simposium Nasional Akuntansi 11 di Pontianak) dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan yang telahgo public wajib menyampaikan laporan tahunan dan laporan insidental lainnya kepada BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Pada Tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KEP-80/PM/1996 yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan tahunan keuangan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.

Namun, setelah tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Lampiran Surat Keputusan Ketua


(15)

BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan tahunan keuangan perusahaan yang disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Apabila ketetapan ini dilanggar, maka BAPEPAM akan mengenakan sanksi bagi perusahaan yang tidak mematuhinya. Dalam peraturan ini dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.

Berkaitan dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, karena perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang

Pasar Modal yang menyatakan bahwa ”Emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”. Pasar modal di Indonesia memandang keterlambatan tersebut sebagai pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan informasi di pasar modal. Ketentuan tentang denda tersebut juga tertuang dalam aturan Bapepam-LK Nomor PER-03/BL/2010 tentang Bentuk, Susunan, dan Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan dan Laporan Kegiatan Usaha. Pengenaan denda ditetapkan berdasarkan keterlambatan


(16)

penyampaian laporan keuangan perusahaan ke Bapepam-LK dan besarnya denda Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) per hari atas keterlambatan semua laporan dengan jumlah keseluruhan sanksi denda Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

Laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik saham dan juga bagi pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini (pendapat) audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini (pendapat) audit merupakan tanggung jawab auditor. Laporan keuangan juga menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi keuangan. Hal ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan semakin meningkat. Laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.

Untuk mendapat informasi yang relevan tersebut terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah ketepatan waktu. Informasi laporan keuangan tersebut akan mempunyai manfaat jika disampaikan kepada pemakainya dengan tepat waktu guna pengambilan keputusan. Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan tersebut. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007, PSAK No.1 par 38).


(17)

Adanya regulasi seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Namun, pada kenyataannya setiap tahun ada perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunannya ke BAPEPAM, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu pada setiap periode. Namun, perlu juga diperhatikan faktor-faktor lain yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut tidak terbatas pada faktor finansial saja tapi juga faktor non-finansial. Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan dapat memberikan indikasi positif dan negatif mengenai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Beberapa penelitian telah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk menguji pengaruh faktor spesifik perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Owusu dan Ansah (2000 : 20) telah meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu laporan keuangan di pasar modal Zimbabwe (Zimbabwe Stock Exchange / ZSE) dan menemukan bukti empiris bahwa hanya ukuran perusahaan dan profitabilitas yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit.

Hasil penelitian Saleh (2004 : 58) hanya menemukan satu bukti empiris yaitu variabelexstraordinarysaja yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur sedangkan variabel rasio


(18)

perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian Oktorina dan Suharli (2005) menunjukkan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan debt to equity ratio dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Selanjutnya, peneliti Pamor Mentari (2007 : 98) telah melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan hanya reputasi auditor yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke publik, sedangkan profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke publik. Peneliti Rini Dwiyanti (2010 : 82) telah meneliti variabel-variabel seperti

debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan, kualitas auditor dan pergantian auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur sedangkan debt to equity ratio, kualitas auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Sedangkan penelitian Renny Catrinasari (2006 : 63) memberikan hasil bahwa rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan perbankan, sedangkan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(19)

Penelitian Renny Catrinasari (2006) dan Rini Dwiyanti (2010) mengenai profitabilitas yang mempunyai pengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan bertentangan dengan hasil penelitian Saleh (2004) dan Pamor Mentari (2007) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Pada penelitian Oktaria dan Suharli (2005) dan Rini Dwiyanti (2010) menyatakan bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh pada ketepatan pelaporan keuangan yang bertentangan dengan pendapat Saleh (2004) dan Renny Catrinasari (2006). Sedangkan hasil penelitian Pamor Mentari (2007) mengenai reputasi kantor akuntan publik yang berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan bertentangan dengan hasil penelitian dari Rini Dwiyanti (2010).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian pada beberapa peneliti untuk variabel penelitian yang sama dan ini mendorong penulis untuk melakukan pengujian kembali pengaruh faktor-faktor seperti profitabilitas, struktur kepemilikan perusahaan dan reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia, khususnya perusahaan manufaktur. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah berbeda periode waktunya yakni periode 2007 - 2010 dan dimasukkannya variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan yang diprediksi sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk meneliti dan menganalisis lebih dalam mengenai faktor-faktor tersebut dengan judul


(20)

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam -LK “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK?

2. Apakah struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK?

3. Apakah reputasi auditor (Kantor Akuntan Publik / KAP) yang mengaudit laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK?

4. Apakah umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK?

5. Apakah ukuran perusahaan (SIZE)perusahaan publik sektor manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK?


(21)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas (ROA)perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.

3. Untuk menguji dan menganalis pengaruh reputasi auditor (Kantor Akuntan Publik / KAP) yang mengaudit laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.


(22)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.

2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.

3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganke Bapepam - LK.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel-variabel lainnya yang dianggap berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur ke Bapepam - LK.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah dokumen tertulis yang disusun dan disajikan oleh perusahaan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam satu periode waktu tertentu. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Pengertian laporan keuangan dalam (IAI, 2007, PSAK No.1 par 07) adalah :

Laporan keuangan merupakan proses dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dalam laporan keuangan.

Menurut Munawir (2004 : 2) pengertian laporan keuangan adalah

”laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut”.

Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan yang dikemukakan dalam (IAI, 2009, PSAK No. 1 par 09) :


(24)

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi (a) aset, (b) liabilitas, (c) ekuitas, (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan (f) arus kas.

Menurut Harahap (2004 : 133) digambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu :

1) Tujuan Umum

Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. 2) Tujuan khusus

Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban serta informasi lainnya yang relevan.

Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat.

Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap laporan keuangan (IAI, 2007) yaitu :

1. Investor

Para investor memanfaatkan laporan keuangan untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.


(25)

2. Karyawan

Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur lain

Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang.

6. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

Karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam (IAI, 2009, PSAK No.1 par 18) yaitu:

a. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka


(26)

mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna di masa lalu. c. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat Dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingakan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

2.1.2 Teori Kepatuhan

Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka (Susilowati dalam Saleh, 2004 : 5).

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory)

seperti pernyataan Baron dan Bryne (1991 : 387):

Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is an a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding


(27)

them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.

Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi. Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal

yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi

efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah

keseluruhan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”.

2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Menurut (IAI, 2008, PSAK No.1 par 05) :

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar kalangan pengguna laporan dalam rangka


(28)

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga(90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.


(29)

2.1.4.1 Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh kegiatan operasional suatu perusahaan (Pamor Mentari, 2007 : 28). Sedangkan Brigham Houston (2001 : 89)

mengatakan bahwa “Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian

kebijakan dan keputusan”. Semakin besar rasio profitabilitas umumnya

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik sehingga perusahaan akan cenderung memberitahukan informasi itu kepada pihak yang berkepentingan. Jadi, bisa dikatakan kalau profit (laba) itu adalah berita baik (good news) karena profitabilitas akan mengurangi ketidakpastian bagi para investor. Isi dari laporan keuangan akan sangat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik (good news), maka pihak manajemen cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaannya dengan tepat waktu, dan sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian, pihak manajemen umumnya menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya.

Ada banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Rasio-rasio ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi laba perusahaan sehubungan dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu, atau ekuitas pemegang saham. Pola perhitungan profitabilitas disini menggunakanReturn on Asset(ROA).


(30)

2.1.4.2 Struktur Kepemilikan (OWN)

Menurut Respati (2001 : 34), struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan oleh pihak luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Menurut Niehaus (1989) dalam Saleh (2004 : 10) mengungkapkan bahwa pemilik dari luar berbeda dengan para manajer, dimana kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari.

Dalam struktur kepemilikan, pemilik perusahaan yang berasal dari pihak luar memegang peranan penting dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan akan lebih leluasa dalam mengontrol manajer perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa maupun kritikan atau komentar yang dianggap opini publik atau masyarakat sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk melakukan kinerja dengan baik dalam menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan akan berpengaruh pada pengambilan keputusan ekonomi.Konsentrasi kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki outsider ownership.Jika pihak luar memiliki persentase kepemilikan saham yang


(31)

lebih besar dari pihak manajemen perusahaan, maka pihak manajemen akan cenderung menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu, dan sebaliknya jika kepemilikan saham terbesar ada ditangan manajemen perusahaan,umumnya pihak manajemen akan menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya.

2.1.4.3 Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik (KAP)

Auditor eksternal merupakan mekanisme penting untuk memastikan kualitas dan keandalan laporan keuangan (Wild, dkk 2005 : 91). Semua laporan keuangan publik harus diaudit oleh akuntan publik bersertifikasi (Certified Public Accountant- CPA). Reputasi Auditor dalam penelitian ini dilihat dari besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan. Besar kecilnya perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Semakin banyak auditor yang melakukan audit maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit terhadap laporan keuangan dan perusahaan publik dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan sebaliknya, semakin sedikit auditor yang melakukan audit maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan keuangan perusahaan dan perusahaan publik akan cenderung untuk


(32)

menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya. The Big Four

adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Berdasarkan data yang terdapat dalam Wikipedia Indonesia tahun 2012, anggota The Big Four

adalah sebagai berikut dengan data terakhirnya yang ditunjukkan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1

Anggota KAPThe Big Four

Nama KAP Pendapatan Jumlah

Karyawan

Tahun Fiskal

Kantor Pusat Deloitte Touche Tohmatsu $28,8 miliar 182.000 2011 A.Serikat

PriceWaterhouseCoopers $26,6 miliar 161.000 2010 Inggris Ernst&Young $21,3 miliar 144.000 2010 Inggris

KPMG $20,6 miliar 138.000 2010 Belanda

2.1.4.4. Umur Perusahaan (AGE)

Umur perusahaan juga merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh para investor sebelum menanamkan modalnya. Umur perusahaan menggambarkan perusahaan tetapsurvivedan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat memanfaatkan setiap kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Umur perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kehidupan perusahaan dan menunjukkan keunggulannnya dalam berkompetisi. Semakin lama umur suatu perusahaan akan semakin menunjukkan


(33)

eksistensinya di lingkungan bisnis dan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.

Menurut Owusu-Ansah (2000 : 13) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemprosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dan cenderung lebih mapan dalam menghasilkan informasi bisnis karena para akuntannya sudah lebih banyak belajar sehingga perusahaan dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Sebaliknya, perusahaan yang baru berdiri, pengalaman kerjanya masih sedikit sehingga lebih lama (tidak tepat waktu) dan kurang akurat dalam penyampaian laporan keuangannnya ke masyarakat. Umur perusahaan dalam penelitian ini dillihat dari tanggallisted-nya perusahaan di pasar modal.

2.1.4.5. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari berbagai segi, misalnya dilihat dari total nilai buku aset, total penjualan, nilai bersih kekayaan dan jumlah tenaga kerja. Semakin besar jumlah dari item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Secara umum, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dengan sedikit masalah di dalam perusahaan tersebut, cenderung memiliki lebih banyak ekuitas daripada utang dan tingkat


(34)

leverageyang lebih rendah, demikian pula perusahaan besar lebih sering didiversifikasikan lebih luas dan memiliki arus kas yang lebih stabil; kemungkinan pailit untuk perusahaan yang lebih besar lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (Saleh, 2004 : 23).

Ukuran perusahaan memegang peranan penting dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut Owusu-Ansah (2000 : 7) menyatakan bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangannya lebih cepat dari perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan dengan ukuran yang lebih besar cenderung mengalami tekanan yang lebih tinggi dari para investor untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Manajemen perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dituntut untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu karena diawasi secara ketat oleh para investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan yang ditunjukkan dalam Tabel 2.2.


(35)

Tabel 2.2

Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Teknik Analisis Hasil Kesimpulan Saran Rachmad Saleh (2004) Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Independen : Rasio Gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Extraordinary Itemdan Struktur Kepemilikan. Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Regresi Linier Berganda Extraordinary item berpengaruh signifikan, tetapirasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 1. Penelitian selanjutnnya diharapkan memperluas atau menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ dengan periode pengamatan yang lebih panjang. Pamor Mentari (2007) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan ke Publik Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Independen : Rasio Gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Reputasi Auditor. Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Regresi Linier Berganda Reputasi auditor berpengaruh signifikan, tetapirasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membuat jangka waktu pelaporan agar terlihat rata-rata lamanya perusahaan dalam penyampaian laporan keuangan ke publik. 2. Agar

memasukkan variabel-variabel lain. 3. Agar meneliti

perusahaan atau jenis usaha lainnya sebagai dasar perbandingan. Rini Dwiyanti Analisis Faktor-Faktor yang Independen : Debt to Equity

Regresi Logistik Profitabilitas dan struktur 1. Memperluas penelitian


(36)

(2010) Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Ratio, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Kualitas Auditor, dan Pergantian Auditor. Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. kepemilikan berpengaruh signifikan, tetapidebt to

equity ratio, kualitas auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dan periode pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh akan lebih dapat

digeneralisasi dan akan lebih menggambark an kondisi yang

sesungguhnya selama jangka panjang. 2. Menambah

variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Renny Catrinasari (2006)

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa

Efek Jakarta Independen: Rasio Gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan. Dependen: Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Regresi Linear Berganda Rasio Gearing, Profitabilitas, Ukuran dan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan, tetapi struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 1. Ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI harus mendapat perhatian serius dari pihak manajemen. Stephen Owusu-Ansah (2000) Timeliness of Corporate Financial Reporting In Emerging Independent: Company Size, Profitability, and Company A two Stage Least Square Rgresssion Company size and profitability are significant predictors of

1. The results of this study should not be generalised to financial


(37)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kerangka konseptual penelitian ini tercantum pada gambar 2.1.

Capital Markets: Empirical Evidence from The Zimbabwe

Stock Exchange.

Age. Dependent:

Timeliness

timely reporting in Zimbabwe, but

the company age is not the significant predictors.

companies listed on the ZSE.

2. This study did not consider all relevant factors that might effect

timeliness in reporting. 3. The functional

form of models examining the relationship between timeliness and its determinant warrants further investigation


(38)

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan profitabilitas merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Perusahaan yang pengumuman laporan keuangannya berisi good news atau memiliki laba akan cenderung menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Semakin

Profitabilitas (X1)

Struktur Kepemilikan

(X2)

Reputasi Auditor / Kantor Akuntan

Publik (X3)

Ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan

(Y)

Umur Perusahaan

(X4)

Ukuran Perusahaan


(39)

tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kecenderungan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu akan semakin tinggi juga.

Struktur kepemilikan suatu perusahaan menunjukkan persentase terbesar dari kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar. Semakin besar persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar dalam suatu perusahaan, maka akan semakin besar juga kemampuan pihak luar untuk mengawasi kinerja dari pihak manajemen perusahaan dan menuntut pihak manajemen untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu.

Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik menunjukkan besar kecilnya perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik. Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik ditandai dengan apakah perusahaan tersebut berafiliasi dengan KAP The Big Four atau tidak. Perusahaan yang menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four

membutuhkan lebih sedikit waktu untuk melakukan audit atas laporan keuangan karena jumlah orang yang melakukan audit lebih banyak, sehingga pekerjaan audit bisa dilakukan dengan cepat dan perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.

Umur perusahaan diukur dari tanggal listed-nya perusahaan di pasar modal sampai pada tahun berjalan. Semakin lama umur perusahaan, maka akan semakin tinggi juga ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan karena pihak manajemen perusahaan sudah memiliki pengalaman belajar yang lebih banyak dan akuntan-akuntan yang lebih terampil. Sebaliknya, semakin sedikit umur


(40)

perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan semakin kecil.

Ukuran perusahaan diukur dari jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan mendapat pengawasan yang besar juga dari para investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Semakin besar ukuran perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akan semakin tinggi karena pihak manajemen menghadapi tekanan eksternal yang lebih besar untuk segera menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit. Sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan semakin rendah.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya mengenai masalah yang sedang dipelajari, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Perumusan hipotesis dapat dikembangkan berdasarkan hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan keuangan.

Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :

H1 :terdapat pengaruh profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.


(41)

H2 :terdapat pengaruh struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.

H3 :terdapat pengaruh reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.

H4 :terdapat pengaruh umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.

H5 :terdapat pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Menurut Erlina (2007 : 14) pengertian penelitian kausal komparatif adalah “Penelitian kausal komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih”.

Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen atau data-data perusahaan berupa laporan auditor independen dan laporan tahunan perusahaan publik sektor manufaktur yang diperoleh dari website/situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan data dari

Indonesian Capital Market Directory(ICMD) .


(43)

Tabel 3.1 Waktu Penelitian Tahapan

Penelitian

2011 2012

Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Pengajuan Judul Pengajuan

Proposal Bimbingan dan

Perbaikan Proposal Pengumpulan

dan PengolahanData

Bimbingan dan Penyelesaian

Skripsi Ujian Komprehensif

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini agar tujuan penelitian ini dapat tercapai sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang diteliti diperkirakan dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yaitu profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan.

2. Objek penelitian ini adalah perusahaan publik sektor manufaktur dengan periode penelitian 2007 - 2010 dan menyampaikan laporan keuangan ke Bapepam-LK pada periode tersebut.


(44)

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.

Dalam penelitian ini definisi operasional yang dikemukakan mencakup variabel profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan yang diuraikan berikut ini.

1. Variabel terikat (dependent variable ), yaitu suatu variabel yang memiliki ketergantungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah ketepatan waktu (time). Ketepatan waktu (time) dalam keputusan ketua BAPEPAM No.36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala bahwa perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangannya selambat-lambatnya 90 hari setelah tahun buku berakhir atau batas akhir penyampaian laporan keuangan yaitu tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Ketepatan waktu diukur dengan variabel dummy, kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.

2. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang tidak memiliki ketergantungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah :

a.Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Dalam penelitian ini


(45)

menggunakanReturn on Asset (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan (Santoso, 1995 : 97). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :

b. Struktur Kepemilikan (OWN)

Struktur kepemilikan perusahaan yang go public dapat disebut juga sebagai kepemilikan terhadap saham perusahaan publik yaitu suatu jumlah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership’s) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider

ownership’s). Struktur kepemilikan dalam penelitian ini adalah persentase kepemilikan saham terbesar oleh pihak luar (outsider

ownership’s) yang diukur dengan melihat dari besar saham yang dimiliki oleh pihak luar pada perusahaan go publicyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c.Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik

Reputasi auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy

dengan mengelompokkan auditor-auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bermitra dengan KAP The Big Four


(46)

Akuntan Publik (KAP) yang tidak bermitra dengan KAP The Big Fourdiberi kode 0.

d. Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan lamanya perusahaan bisa tetap

survive dan mampu bersaing dalam kompetisi bisnis dalam perekonomian. Umur perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan tanggallisted-nya perusahaan di pasar modal.

e.Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan publik.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Variabel Variabel yang diukur Indikator Skala Sumber

Data

Instrumen

Variabel Dependen (Y)

Ketepatan Waktu

Jumlah hari yang diperlukan untuk

penyelesaian audit.

Nominal Sekunder Tanggal penyampaian laporan keuangan

auditan. Variabel Independen

(X) Profitabilitas

Return On Asset. Rasio Sekunder Laporan Keuangan Struktur Kepemilikan Kepemilikan

Saham Terbesar.

Rasio Sekunder Laporan Keuangan


(47)

Reputasi Auditor / Kantor Akuntan

Publik

KAPThe Big Four/ Non -The

Big Four.

Nominal Sekunder Laporan Keuangan

Umur Perusahaan Tanggallisted -nya di pasar

modal.

Rasio Sekunder Laporan Keuangan

Ukuran Perusahaan Total asset yang dimiliki perusahaan.

Rasio Sekunder Laporan Keuangan

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin dari hasil pengukuran ataupun hasil perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian (Hasan, 2003 : 12).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik sektor manufaktur pada tahun observasi 2007, 2008, 2009 dan 2010 sejumlah 153 perusahaan (data perusahaan disajikan di lampiran A-1). Pemilihan dan pengumpulan perusahaan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan purposive sampling. Pendekatan purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti (Catrinasari, 2006 : 32). Penelitian dilakukan secara purposive

dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan


(48)

berpengaruh terhadap hasil analisis. Pemilihan dan pengumpulan sampel dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a) Perusahaan sudah terdaftar di BEI sebelum tanggal 1 Januari 2006. b) Perusahaan tidak keluar (delisting) dari BEI selama periode

penelitian (2007 - 2010).

c) Menerbitkan laporan keuangan lengkap yang telah diaudit oleh auditor independen dari tahun 2007 - 2010.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 70 perusahaan publik sektor manufaktur yang menjadi sampel penelitian dengan 280 unit analisis (70 x 4 tahun) yang ditunjukkan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Berdiri Tanggal Listing Klasifikasi

1 PT Akasha Wira International Tbk ADES 1985 13 Juni 1994 Food and Beverages 2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 26 Januari 1990 11 Juni 1997 Food and

Beverages 3 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU 5 April 2001 1 November 2004 Plastics & Glass

Products 4 PT AKR Corporindo Tbk AKRA 28 November

1977

3 Oktober 1994 Chemical & Allied Products 5 PT Alumindo Light Metal Industry

Tbk

ALMI 26 Juni 1978 2 Januari 1997 Metal & Allied Products 6 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 7 Oktober 1971 8 November 1995 Plastics & Glass

Products 7 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 5 Agustus 1992 1 Mei 2000 Plastics & Glass

Products 8 PT Argo Pantes Tbk ARGO 12 Juli 1977 24 Agustus 1995 Textile Mill

Products 9 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA 22 Februari 1993 17 Juli 2001 Stone, clay, glass

and Concrete Products 10 PT Astra Graphia Tbk ASGR 31 Oktober 1975 1997 Electronics and


(49)

11 PT Astra Internasional Tbk ASII 1957 18 Desember 1991 Automotive & Allied Products 12 PT Astra Otoparts Tbk AUTO 20 September

1991

15 Juni 1998 Automotive & Allied Products 13 PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 3 Februari 1968 9 Juli 1996 Food and

Beverages 14 PT Colorpak Indonesia Tbk CLPI 15 September

1988

30 November 2001

Chemical & Allied Products 15 PT Citra Tubindo Tbk CTBN 23 Agustus 1983 2 Juli 1990 Metal & Allied

Products 16 PT Davomas Abadi Tbk DAVO 14 Maret 1990 22 Desember 1994 Food and Beverages 17 PT Delta Djakarta Tbk DLTA 15 Juni 1970 21 Desember 2000 Food and

Beverages 18 PT Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA 2 Januari 1996 11 November

1994

Pharmaceuticals

19 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1981 10 Juni 1991 Adhesive 20 PT Ever Shine Tex Tbk ESTI 11 Desember

1973

13 Oktober 1992 Apparel & Other Textile Products 21 PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 6 Maret 1992 16 Mei 1997 Chemical & Allied

Products 22 PT Fast Food Indonesia Tbk FAST 19 Juni 1978 11 Mei 1993 Food and Beverages 23 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 13 Juni 1987 19 Desember 1994 Paper & Allied

Products 24 PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR 31 Oktober 1977 2 Januari 2001 Automotive &

Allied Products 25 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 24 Agustus 1951 1990 Automotive &

Allied Products 26 PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk

HMSP 19 Oktober 1963 15 Juni 1992 Tobacco Manufacturers 27 PT Kageo Igar Jaya Tbk IGAR 30 Oktober 1975 26 Mei 1992 Plastics & Glass

Products 28 PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI 23 Juli 1981 01 September

1992

Cables

29 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

INTP 16 Januari 1985 1994 Cement

30 PT Kimia Farma Tbk KAEF 16 Agustus 1971 4 Juli 2001 Pharmaceuticals 31 PT Karwell Indonesia Tbk KARW 18 Februari 1978 20 Desember 1994 Apparel & Other Textile Products 32 PT Kedaung Setia Industrial Tbk KDSI 9 Januari 1973 29 Juli 1996 Fabricated Metal

Products 33 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 11 Januari 1974 28 Oktober 1993 Fabricated Metal

Products


(50)

1966

35 PT Lion Metal Works Tbk LION 16 Agustus 1972 3 November 1997 Metal & Allied Products 36 PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 30 November

1972

17 Oktober 1994 Plastics & Glass Products 37 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH 14 Desember

1982

30 November 1990

Metal & Allied Products 38 PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 20 Juni 1988 9 Juni 2005 Automotive &

Allied Products 39 PT Merck Tbk MERK 14 Oktober 1970 22 Desember 2000 Food and

Beverages 40 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 3 Juni 1929 12 Januari 2001 Food and

Beverages 41 PT Mustika Ratu Tbk MRAT 14 Maret 1978 27 Juli 1995 Consumer Goods 42 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 17 Januari 1983 1990 Electronics and

Office Equipment 43 PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX 10 Februari 1987 2 Juli 1990 Apparel & Other

Textile Products 44 PT Nipress Tbk NIPS 24 April 1975 2 Agustus 1992 Automotive &

Allied Products 45 PT Pan Brothers Tex Tbk PBRX 21 Agustus 1980 23 Maret 1992 Apparel & Other

Textile Products 46 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 26 September

1983

23 September 1996

Metal & Allied Products 47 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 16 April 1974 18 Oktober 1994 Food and Beverages 48 PT Pioneerindo Gourmet

International Tbk

PTSP 13 Desember 1983

30 Mei 1994 Food and Beverages 49 PT Bentoel International Investama

Tbk

RMBA 11 April 1987 29 Desember 1993 Tobacco Manufacturers 50 PT Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 7 Maret 1972 5 Januari 2001 Pharmaceuticals 51 PT Sekar Laut Tbk SKLT 19 Juli 1976 8 September 1993 Food and

Beverages 52 PT Sinar Mas Agro

Resources&Technology (SMART) Tbk

SMAR 18 Juni 1962 20 November 1992

Food and Beverages 53 PT Semen Gresik (Persero ) Tbk SMGR 25 Maret 1953 2 Juni 1995 Cement 54 PT Sorini Agro Asia Corporindo

Tbk

SOBI 7 Februari 1983 3 Agustus 1992 Chemical & Allied Products

55 PT Suparma Tbk SPMA 25 Agustus 1976 16 November

1994

Paper & Allied Products 56 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 7 Desember 1982 11 Januari 1993 Apparel & Other

Textile Products 57 PT Siantar Top Tbk STTP 12 Mei 1987 16 Desember 1996 Food and


(51)

58 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 14 April 1980 21 Maret 1994 Lumber & Wood Products 59 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 31 Maret 1990 14 Februari 2000 Food and

Beverages 60 PT Mandom Indonesia Tbk TCID 5 November

1969

30 September 1993

Consumer Goods 61 PT Tira Austenite Tbk TIRA 8 April 1974 27 Juli 1993 Metal & Allied

Products 62 PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT 22 April 1981 13 Desember 1999 Lumber & Wood

Products 63 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 11 Juli 1977 29 November

2000

Stone, clay, glass and Concrete

Products 64 PT Trias Sentosa Tbk TRST 23 November

1979

1993 Plastics & Glass Products 65 PT Tunas Ridean Tbk TURI 24 Juli 1980 16 Mei 1995 Automotive &

Allied Products 66 PT Ultra Jaya Milk Industry &

Trading Company Tbk

ULTJ 2 November 1971

1991 Food and

Beverages 67 PT Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 7 Februari 1983 6 April 1990 Chemical & Allied

Products 68 PT United Tractor Tbk UNTR 13 Oktober 1972 25 Maret 1992 Automotive &

Allied Products 69 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 22 Juli 1980 2 Januari 1998 Consumer Goods 70 PT Voksel Elektric Tbk VOKS 19 April 1971 3 Juli 1992 Cables

Sumber : Lampiran A-3

3.7 Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data dalam penelitian ini disebut dengan pooling data atau data gabungan. Data tersebut dikumpulkan secara runtut waktu (time series), yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu dan secara silang tempat

(crosssection), yaitu data yang dikumpulkan pada suatu titik atau tempat (Kuncoro 2003 : 124) dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh


(52)

secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro, 2002 : 127), yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory(ICMD) dan www.idx.co.id. Data yang dibutuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu :

1. Informasi mengenai profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor manufaktur.

2. Informasi mengenai struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor manufaktur.

3. Informasi mengenai reputasi auditor /Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit perusahaan publik sektor manufaktur.

4. Informasi mengenai umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor manufaktur.

5. Informasi mengenai ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan publik sektor manufaktur.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen atau data-data yang diperlukan (Wahyu Adhi, 2010 : 58). Dokumen yang dimaksud adalah laporan auditor independen dan laporan keuangan tahunan perusahaan publik sektor manufaktur yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan website www.idx.co.id tahun 2007 - 2010 untuk


(53)

mendapatkan data variabel profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan serta studi pustaka untuk mendapatkan teori-teori yang melatarbelakangi penelitian.

3.9 Teknis Analisis

3.9.1 Pengujian Data

3.9.1.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

3.9.1.2 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Regresi logistik sebenarnya mirip dengan analisis diskriminan yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat


(54)

diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun demikian, asumsi

multivariatenormal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel continyu (metrik) dan kategorikal (non-metrik). Dalam hal ini bias dianalisis dengan logistic regression karena tidak perlu analisis normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2001). Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

TIME :Dummyvariabel ketepatan waktu.

(Kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu). ROA :Return On Asset.

OWN :Struktur kepemilikan saham terbesar perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar.

KAP :Reputasi auditor pada Kantor Akuntan Publik (merupakan variabel dummy, KAP yang bermitra dengan The Big Four = 1 dan KAP yang tidak bermitra denganThe Big Four= 0) .

AGE :Umur Perusahaan yang diukur dari tanggal listed -nya di pasar modal.


(55)

SIZE :Ukuran perusahaan yang diukur dari Total aset yang dimiliki perusahaan.

Analisis pengujian denganregresi logisticmenurut Ghozali (2001 : 218) memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang digunakan. Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakanGoodness of fit test yang diukur dengan nilaiChi-Squarepada bagian bawah ujiHosmer and Lemeshow.

Perhatikan output dariHosmer and Lemeshowdengan hipotesis : H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data. HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dasar pengambilan keputusan :

Perhatikan nilai Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Squarepada bagian bawah ujiHomser and Lemeshow:

1. Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima. 2. Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.

b. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi (overall model fit) Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara nilai -2LL awal dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya menunjukkan model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2001).

c. Menguji Koefisien Regresi

Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Tingkat signifikansi ( ) yang digunakan sebesar 5 persen. Mason (1999) dalam Respati (2001) menyatakan bahwa tidak terdapat satu level signifikansi yang dapat diaplikasikan untuk semua pengujian.


(56)

2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansip-value (probability value). Jika p-value > , maka hipotesis alternatif ditolak, sebaliknya jika p-value < , maka hipotesis alternatif diterima.


(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis data yang digunakan dalam bab ini dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis deskriptif sedangkan bagian kedua merupakan analisis statistika. Analisis statistika yang digunakan dalam penelitian untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik.

4.1 Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007 - 2010. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam menentukan sampel penelitian, maka diperoleh 70 perusahaan publik sektor manufaktur yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini (data perusahaan sampel dan tabel pengolahan data perusahaan sampel disajikan dalam lampiran A-2, A-3 dan lampiran B ).

Berikut ini tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.4 adalah daftar perusahaan-perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 – 2010 yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Tabel 4.1

Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2007

No. Perusahaan yang Tepat Waktu Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu 1 PT Akasha Wira International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk 2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nipress Tbk 3 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk


(58)

5 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 6 PT Asahimas Flat Glass Tbk 7 PT Asiaplast Industries Tbk

8 PT Argo Pantes Tbk

9 PT Arwana Citramulia Tbk 10 PT Astra Graphia Tbk 11 PT Astra Internasional Tbk 12 PT Astra Otoparts Tbk 13 PT Cahaya Kalbar Tbk 14 PT Colorpak Indonesia Tbk 15 PT Citra Tubindo Tbk 16 PT Davomas Abadi Tbk 17 PT Delta Djakarta Tbk 18 PT Darya Varia Laboratoria Tbk 19 PT Ekadharma International Tbk 20 PT Ever Shine Tex Tbk 21 PT Eterindo Wahanatama Tbk 22 PT Fast Food Indonesia Tbk 23 PT Fajar Surya Wisesa Tbk 24 PT Goodyear Indonesia Tbk 25 PT Gajah Tunggal Tbk 26 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 27 PT Kageo Igar Jaya Tbk 28 PT Sumi Indo Kabel Tbk 29 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

30 PT Kimia Farma Tbk

31 PT Karwell Indonesia Tbk 32 PT Kedaung Setia Industrial Tbk 33 PT Kedaung Indah Can Tbk

34 PT Kalbe Farma Tbk

35 PT Lion Metal Works Tbk 36 PT Langgeng Makmur Industri Tbk 37 PT Lionmesh Prima Tbk 38 PT Multistrada Arah Sarana Tbk

39 PT Merck Tbk

40 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 41 PT Mustika Ratu Tbk 42 PT Metrodata Electronics Tbk 43 PT Pan Brothers Tex Tbk 44 PT Pelangi Indah Canindo Tbk 45 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 46 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 47 PT Bentoel International Investama Tbk 48 PT Schering Plough Indonesia Tbk


(59)

49 PT Sekar Laut Tbk

50 PT Sinar Mas Agro Resources&Technology (SMART) Tbk

51 PT Semen Gresik (Persero ) Tbk 52 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

53 PT Suparma Tbk

54 PT Indo Acidatama Tbk

55 PT Siantar Top Tbk

56 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 57 PT Tunas Baru Lampung Tbk 58 PT Mandom Indonesia Tbk 59 PT Tira Austenite Tbk 60 PT Tirta Mahakam Resources Tbk 61 PT Surya Toto Indonesia Tbk 62 PT Trias Sentosa Tbk 63 PT Tunas Ridean Tbk

64 PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

65 PT Unggul Indah Cahaya Tbk 66 PT United Tractor Tbk 67 PT Unilever Indonesia Tbk 68 PT Voksel Elektric Tbk

Sumber : Lampiran A-4

Tabel 4.2

Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2008

No. Perusahaan yang Tepat Waktu Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu 1 PT Akasha Wira International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk 2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Nipress Tbk 3 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk

4 PT AKR Corporindo Tbk 5 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 6 PT Asahimas Flat Glass Tbk 7 PT Asiaplast Industries Tbk

8 PT Argo Pantes Tbk

9 PT Arwana Citramulia Tbk 10 PT Astra Graphia Tbk 11 PT Astra Internasional Tbk 12 PT Astra Otoparts Tbk 13 PT Cahaya Kalbar Tbk 14 PT Colorpak Indonesia Tbk 15 PT Citra Tubindo Tbk 16 PT Davomas Abadi Tbk 17 PT Delta Djakarta Tbk


(1)

Dependent Variable Encoding

Original

Value Internal Value

.00 0

1.00 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 144.651 1.771

2 124.378 2.482

3 122.683 2.763

4 122.658 2.803

5 122.658 2.803

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 122.658

c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.


(2)

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

TIME

Percentage Correct .00 1.00

Step 0 TIME .00 0 16 .0

1.00 0 264 100.0

Overall Percentage 94.3

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 2.803 .257 118.556 1 .000 16.500

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables ROA 6.356 1 .012

OWN .650 1 .420

KAP 2.572 1 .109

AGE 2.169 1 .141

SIZE 1.907 1 .167


(3)

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ROA OWN KAP AGE SIZE

Step 1 1 139.627 2.031 .009 .001 -.278 -.023 .000

2 112.270 3.222 .024 .003 -.716 -.061 .000

3 105.720 4.227 .034 .006 -1.189 -.113 .000

4 104.009 4.644 .037 .009 -1.461 -.144 .000

5 103.652 4.644 .038 .010 -1.553 -.151 .000

6 103.628 4.623 .038 .010 -1.574 -.152 .000

7 103.628 4.621 .038 .010 -1.575 -.152 .000

8 103.628 4.621 .038 .010 -1.575 -.152 .000

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 122.658

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 19.030 5 .002

Block 19.030 5 .002

Model 19.030 5 .002

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square


(4)

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 12.483 8 .131

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

TIME = .00 TIME = 1.00

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 8 6.272 20 21.728 28

2 3 2.894 25 25.106 28

3 1 1.890 27 26.110 28

4 0 1.470 28 26.530 28

5 0 1.138 28 26.862 28

6 1 .892 27 27.108 28

7 3 .692 25 27.308 28

8 0 .509 28 27.491 28

9 0 .221 28 27.779 28

10 0 .023 28 27.977 28

Classification Tablea

Observed

Predicted

TIME Percentage

Correct .00 1.00

Step 1 TIME .00 0 16 .0

1.00 1 263 99.6

Overall Percentage 93.9


(5)

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ROA .038 .015 6.012 1 .014 1.038

OWN .010 .013 .669 1 .413 1.010

KAP -1.575 .616 6.540 1 .011 .207

AGE -.152 .086 3.126 1 .077 .859

SIZE .000 .000 2.691 1 .101 1.000

Constant 4.621 1.560 8.780 1 .003 101.592

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, OWN, KAP, AGE, SIZE.

Correlation Matrix

Constant ROA OWN KAP AGE SIZE

Step 1 Constant 1.000 .128 -.513 -.148 -.873 -.084

ROA .128 1.000 .029 -.153 -.131 -.040

OWN -.513 .029 1.000 -.187 .168 .166

KAP -.148 -.153 -.187 1.000 .019 -.299

AGE -.873 -.131 .168 .019 1.000 -.099


(6)

Lampiran D

D-1. Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan

Keuangannya Tahun 2007.

No.

Kode Perusahaan

Tanggal Penyampaian

Laporan Keuangan

Jumlah Denda

1.

MYTX

20 April 2008

Rp. 20.000.000

2.

NIPS

1 April 2008

Rp.1.000.000

Total

Rp. 21.000.000

D-2.Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan

Keuangannya Tahun 2008.

No.

Kode Perusahaan

Tanggal Penyampaian

Laporan Keuangan

Jumlah Denda

1.

MYTX

18 April 2009

Rp. 18.000.000

2.

NIPS

3 April 2009

Rp. 3.000.000

Total

Rp. 21.000.000

D-3.Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan

Keuangannya Tahun 2009.

No.

Kode Perusahaan

Tanggal Penyampaian

Laporan Keuangan

Jumlah Denda

1.

AISA

9 April 2010

Rp. 9.000.000

2.

FAST

19 April 2010

Rp. 19.000.000

3.

MYTX

21 April 2010

Rp. 21.000.000

4.

NIPS

23 April 2010

Rp. 23.000.000

Total

Rp. 72.000.000

D-4.Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan

Keuangannya Tahun 2010.

No.

Kode Perusahaan

Tanggal Penyampaian

Laporan Keuangan

Jumlah Denda

1.

AMFG

20 April 2011

Rp. 20.000.000

2.

STTP

6 April 2011

Rp. 6.000.000

3.

SULI

15 April 2011

Rp. 15.000.000


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 3 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 2 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 2 10

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 0 8

Descriptives FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ.

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

0 0 19

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam-LK

0 0 11