Tugas 1 MenPro Kelompok 4 ILKOM A

TUGAS MANAJEMEN PROYEK
“Peranan SaaS di Indonesia”

Kelompok 4 :
1.

Adityaranda Satriawan

0910960001

2.

Agung Putra Widyanto

0910960023

3.

Tita Fadilah

0910963015


4.

Wisnu Dwi Jatmiko

5.

Aldila Nurina K.

6.

Alvita Lisnawidya V.

7.

Fahriadi

8.

Muflihana Utami J.E


0910963017
0910963065
0910963067
0910963077
0910963095

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola penyebaran informasi data. Meningkatnya penggunaan teknologi
informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai
aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap orang maupun organisasi

dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai
aktivitasnya secara elektronis.
Pengembangan teknologi komputasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada
proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga.
Permasalahannya ada pada pengolahan sistem jaringan. Jika ada suatu perubahan program
aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal, datanya terlebih dahulu harus di-instal
ulang atau disesuaikan kembali, termasuk pada pemakaian komputer biasa diperlukan sistem
operasi dan program aplikasi. Karena sistem operasi ini sangat menentukan program aplikasi
SaaS merupakan suatu model penyampaian aplikasi perangkat lunak oleh suatu vendor
perangkat lunak yang mengembangkan aplikasi web yang diinangi dan dioperasikan (baik
secara mandiri maupun melalui pihak ketiga) untuk digunakan oleh pelanggannya melalui
Internet. Sebagai komunitas bisnis yang lebih dinamis dan kompleks, pengalokasikan sumber
daya organisasi memiliki banyak makna. Terjadi sebuah pergeseran dari applikasi perangkat
lunak klien yang diinstal ke sebuah host atau Software sebagai model Service (SaaS).
1.2 Tujuan :
 Mahasiswa mengerti tentang Software as Service ( SAaS)
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek
1.3 Manfaat :
 Memberikan gambaran umum terkait materi SaaS yang nantinya akan digunakan
sebagai acuan dalam proses pengembangan proyek


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Cloud Computing
Ketika kita membicarakan Cloud Computing, sebenarnya apakah kita membicarakan hal
yang sama? Banyak pihak memberikan definisi cloud computing dengan perbedaan di sanasini. Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika
banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data
pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI
yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi Internet.”
Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan
cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”
Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik.
Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu
tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan
rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran
kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila

sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management).
Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi CRM, membeli hardware server, dan
kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut?
Di sinilah cloud computing berperan. Penyedia jasa cloud computing seperti Microsoft,
telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan tadi.
Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan, “menyambungkan” perusahaannya dengan
layanan tersebut (dalam hal ini, melalui Internet), dan tinggal menggunakannya.
Pembayaran? Cukup dibayar per bulan (atau per tahun, tergantung kontrak) sesuai
pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.

Untuk lebih memahami Cloud Computing, kali ini kita akan membahas contoh Cloud
Computing dan jenis layanan apa saja yang ada. Dari situ, kita akan dapat memutuskan jenis
yang mana yang mungkin di adopsi di organisasi ataupun bisnis yang kita jalani.
Sedikit menyegarkan ingatan, cloud computing adalah sebuah arsitektur IT di mana
sumber daya komputasi tersedia sebagai layanan yang dapat diakses melalui internet. Sumber
daya komputasi ini bisa berupa hardware (prosesor, memori, storage) maupun juga
software/aplikasi. Kata “Cloud” sendiri merupakan metafora dari kata “internet”, karena
biasanya di diagram-diagram IT, internet sering disimbolkan dengan gambar Cloud.
Karena layanan-layanan komputasi ini tersedia untuk diakses dari internet, maka lokasi
fisik dari server-server sumber daya komputasi ini bisa di mana saja, tidak harus on-premise

atau di data center kita sendiri. Saat ini ada beberapa vendor yang memberikan berbagai jenis
layanan cloud computing, dan secara fisik sumber daya komputasi berada di data center
mereka. Kita sebagai customer cukup mengkonsumsi sumber daya komputasi tersebut
melalui internet tanpa tahu secara detail lokasi maupun server sumber daya komputasi yang
kita pergunakan.
Berikut ini kita akan bahas satu persatu, jenis layanan Cloud Computing yang ada. Kita
mulai dari yang disebut Infrastructure as a Service (IaaS), kemudian Platform as a Service
(PaaS) dan terakhir Software as a Service (SaaS).
2.1.1

Definisi IaaS (Infrastructure as a Service)
Artinya adalah provider Cloud Computing akan menyewakan hardware kepada client

yang akan menyewa. Misal nya menyewakan server . namun isi dari server tersebut adalah
masih kosong sama sekali. Client yang menyewa harus mengisi dengan Operating system
yang mereka mau bahkan aplikasi aplikasi yang akan mereka pergunakan. Kelebihan nya
adalah client penyewa bisa lebih flexible menentukan kebutuhan yang sesuai dengan yang
mereka inginkan. Tapi tentu saja dibutuhkan anggaran yang lebih besar karena pada dasarnya
client tetap harus menyediakan contain dari server dan perangkat lain nya sendiri.
2.1.2


Definisi PaaS (Platform as a Service)
Artinya Provider Cloud Computing sudah menyewakan hardware cloud computing

beserta connfigurasi standard nya. Misal ya perangkat server.. oleh provder perangkat
tersebut sudah diisi dengan Operating system tertentu misal saja Linux. Maka penyewa harus
menyesuaikan diri dengan Spec server dan operating sisten yang tersedia. Sehingga aplikasi

yang mereka akan tanamkan di server tersebut bisa sesuai dan pas dengan operating system
nya.

2.1.3

Definisi SaaS (Software as a Service)
SaaS (Software As a Service) merupakan salah satu bentuk aplikasi software yang

dirancang oleh developer software yang mengembangkan aplikasi web yang di operasikan
( baik secara mandiri maupun melalui pihak ketiga ) untuk digunakan oleh pelanggannya
melalui media internet yang biasanya menggunakan protokol standar seperti HTTP. Sesuai
namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan

sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan
investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.
Pelanggan hanya perlu melakukan registrasi pada aplikasi tersebut. Pelanggan
menggunakan software tersebut melalui interface pemograman aplikasi yang dapat diakses
melalui web dan sering ditulis dengan menggunakan layanan. Pelanggan tidak perlu
melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru
jika terjadi upgrade. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung
menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan
konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa.
Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh
pelanggan. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
SaaS berkaitan erat dengan ASP (Application Service Provider) dan pada model
permintaan perangkat lunak komputasi pengiriman. Dalam perangkat lunak pada model
permintaan, provider memberikan pelanggan berbasis jaringan akses ke satu salinan aplikasi
yang dibuat khusus untuk distribusi SaaS.
Kebutuhan terhadap ASP telah berkembang karena kenaikan biaya perangkat lunak
khusus yang telah jauh melampaui rentang harga usaha kecil dan menengah. Meningkatnya
kompleksitas perangkat lunak juga telah menimbulkan biaya besar untuk pendistribusian
perangkat lunak ke pengguna akhir. Melalui ASP, kompleksitas dan biaya tersebut dapat
dipangkas. Masalah pemutakhiran perangkat lunak juga dapat dihilangkan dengan model

ASP ini.
Jadi secara singkat karakteristik SaaS meliputi :
1. Web akses ke perangkat lunak komersial
2. Software dikkelola dari satu lokasi terpusat

3. Perangkat lunak yang diberikan dalam “satu unutk banyak” model
4. Pengguna tidak perlu untuk menangani upgrade perangkat lunak dan patch
5. Application Programming Interface (API) memungkinkan integrasi antara
bagian yang berbeda dari perangkat lunak.
Seiring dengan berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman,
keterbatasan-keterbatasan itu pasti akan berkurang dalam waktu tidak terlalu lama. Untuk
contoh layanan SaaS antara lain online Salesforce.com, yang dikomandai Marc Benioff dan
telah menjadi ikon SaaS ini.
Selain itu Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan
SaaS yang cukup beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project
management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang
diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat
dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication.
Perusahaan-Perusahaan di bawah ini merupakan perusahaan yang sudah ditetapkan
sebagai perusahaan yang menyediakan SaaS sebagai bisnis mereka. Perusahaan dikenakan

biaya pelanggan dan biaya berlangganan.
 Salesforce .com (CRM)
 Google (GOOG)
 Netsuite (N)
 Cordys
2.1.3.1

MANFAAT SaaS
Manfaat dari SaaS antara lain :
 Mudah administrasi
 Otomatis update dan patch management
 Kompatibilitas
 Lebih mudah dalam melakukan kolaborasi
 Aksesibilitas mudah

2.1.3.2

KEUNTUNGAN SaaS



Bagi Produsen
SaaS memberikan keuntungan tersendiri bagi produsen karena produk
berada di dalam domain produsen, proses pelayanan konsumen pun bisa lebih

termonitor. Performa pun bisa lebih ditingkatkan dengan relatif cepat dan
mudah karena produsenlah yang memegang kontrol produk. Produk bisa
segera diupdate atau ditambahakn fitur yang akan berefek pada semua
pemakai produk. Resource komputasi dan storage pun bisa mencapi efektifitas
dan efisiensi yang lebih tinggi, karena ada sharing resource. Setiap ada patch
atau update software, tidak perlu mengirimkan ke semua klien dan membuat
tutorial cara update. Selain itu, produsen juga akan mendapatkan pemasukan
setiap bulan dari sewa berlangganan.



Bagi Konsumen
Beberapa keuntungan SaaS bagi konsumen antara lain :
o

Tidak perlu beli software, cukup bayar layanan per periode misalnya
bulanan, sebagai contoh bila software seharga Rp 5 juta, maka dengan
SaaS biayana bisa menjadi Rp 200 rb perbulan, jadi biaya investasi
diubah menjadi biaya operasional.

o

Model penawarannya bisa lebih menguntungkan konsumen, misalnya
dengan tarif progresif sesuai jumlah data atau resource komputasi yang
dipakai. Dengan SaaS, konsumen tak perlu repot dengan membawa
atau menginstall produk. Produk bisa diakses secara instan.

o

Tidak perlu ,menyediakan hardware misalnya PC, Modem GSM, UPS
dll

o

Tidak perlu install software

o

Tidak perlu update bisa ada update terbaru.

Perilaku pengguna internet di Indonesia boleh dibilang agak menyimpang. Meskipun
Indonesia tercatat sebagai salah satu pengguna terbesar jejaring sosial di dunia, sejak jaman
Friendster, hingga kini yang sedang trend, Twitter dan Facebook, namun hal itu tidak
mencerminkan potensi kapitalisasi pasar yang besar. Hingga kini, perusahaan yang murni
bergerak di dunia internet dan menghasilkan keuntungan yang memadai untuk bertahan hidup
lalu tumbuh masih bisa dihitung dengan jari tangan. Kalau boleh menyebut, mungkin hanya
Detikcom, Kaskus dan Koprol yang bisa dibilang berhasil survive di pasar internet negeri ini.

Sejak era dotcom sangat berkembang di akhir abad 20, sudah sangat banyak orang
yang mencoba. Namun mayoritas hilang ditelan waktu karena gagal di pasar. Ada beberapa
kendala utama yang membuat pasar internet indonesia belum bisa berkembang, diantaranya :
1.

Belum adanya infrastruktur pembayaran yang memiliki jangkauan luas dan 'murah'.
Biaya 'payment' untuk transaksi via internet saat ini bisa menghabiskan hingga 30%
dari total nilai transaksi. Baik itu menggunakan voucher, pemotongan pulsa telepon,
maupun penggunaan fasilitas prabayar dari bank. Sedangkan pemanfaatan kartu kredit
masih terkendala jumlah minimum nominal transaksi yang ditetapkan oleh penyedia
kartu, plus rawannya carding serta penetrasi kepemilikan kartu kredit yang masih
terbatas.

2.

Berdasarkan beberapa survei yang dilakukan, pengguna internet indonesia tercatat
sebagai salah satu yang paling pelit atau dengan kata lain mayoritas pengguna
internet indonesia tidak mau mengeluarkan uang untuk membayar layanan internet
atau produk dalam format digital. Perilaku yang berkembang di dunia internet
Indonesia adalah "kalau itu ada di internet maka itu gratis". Coba saja kalau Facebook
dan Twitter satu saat menerapkan 'membership fee', saya yakin dalam sekejap 90%
pengguna yang berasal dari Indonesia akan angkat kaki

3. Mudah dan murah nya mendapatkan produk bajakan juga menjadi salah satu kendala
terbesar dalam mengembangkan ekonomi internet di negeri ini. Contoh paling
menarik tentunya dalam industri musik.. Sudah banyak pihak yang mencoba untuk
menjajakan musik dalam format digital via internet, tapi sampai saat ini belum ada
yang bisa dibilang benar-benar sukses.
Dihadapkan dengan tiga tantangan tersebut, kita dituntut untuk membuat kita dalam
mangatasi ketiga hal tersebut, adapun beberapa kita yang umum digunakan oelh para pelaku
bisnis online di dunia, beberapa kiat tersebut antara lain :
 Buat produk/layanan berbasis internet yang unik dan
 Kumpulkan sebanyak mungkin member/pengunjung
 Undang sebanyak mungkin pengiklan untuk menjajakan produknya di situs tersebut
 Keruk uang sebanyak-banyaknya dari para pengiklan
Sebenarnya banyak seklai potensi dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari dunia
internet, salah satunya adalah denagn memanfaatkan peluang bisnis di dunia internet. Tidak
hanya dari aspek bisnis, bahkan aspek pendidikan pun juga mendapatkan pengaruh yang

besar jika kita dapat memanfaatkan internet dengan baik. Berikut beberapa aspek di
Indonesia yang dapat kita kembangkan melalui internet dengan fasilitas SaaS.
DUNIA BISNIS



Dunia bisnis yang mengandalkan pemasaran melalui produk/layanan internet seperti
jejaring sosial, portal komunitas atau situs jual beli, yang di-deliver melalui jaringan
internet publik sudah tidak asing lagi dan akan menjadi semakin usang.
Maka untuk pasar korporasi, produk/layanan berbasis internet yang disediakan tentu
saja harus bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari korporasi tersebut. Solusi untuk
kebutuhan korporasi tersebut bisa dibungkus dalam kerangka Software as a Service (SaaS)
yang akan meringankan pelanggan dari sisi pengembangan maupun operasional dan
pemeliharaan sistim ke depannya.
Dan dengan semakin matang nya konsep dan implementasi cloud computing saat ini,
terutama di sisi infrastruktur, maka peluang untuk membuat layanan SaaS bagi korporasi
terbuka sangat lebar. Apalagi mengingat saat ini, di Indonesia terutama, masih sangatsangat sedikit pemain yang serius bermain di area SaaS ini.
Untuk menciptakan sebuah layanan SaaS yang memiliki kans untuk sukses di pasar
setidaknya perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1.

Harus menyelesaikan satu problem bisnis.
Sebuah aplikasi SaaS harus menyelesaikan satu problem bisnis yang biasa dihadapi
oleh korporasi. Ini penting untuk menjadi alasan bagi korporasi supaya mau
berlangganan layanan yang kita sediakan.

Pisahkan setiap solusi terhadap satu

problem bisnis menjadi sebuah layanan SaaS untuk mempermudah dalam
pemasarannya. Semakin kecil spesifikasinya maka akan semakin bagus.
2.

Bersifat Generik
Karena sifatnya adalah layanan, dan tentu saja kita menargetkan supaya layanan kita
bisa digunakan oleh sebanyak mungkin korporasi, maka syarat utama layanan SaaS
adalah bersifat generik, sehingga bisa menembus batas-batas korporasi. Kita harus jeli
dan teliti dalam menganalisa segmen pasar yang akan kita jadikan target aplikasi kita.
Tentu saja tidak semua pelanggan memiliki kebutuhan yang sama, tapi setidaknya
layanan generik tersebut bisa mencakup 80% dari seluruh kebutuhan. Untuk yang
20% bisa dilakukan kustomisasi dengan biaya tambahan tentunya.

3.

Memiliki support system yang memadai
Menjual layanan SaaS, berbeda dengan menjual produk atau mengembangkan sebuah
aplikasi dalam sebuah project. Dalam system SaaS, pelanggan hanya 'menyewa'
layanan yang kita tawarkan. Dan seperti juga saat kita berlangganan telepon, listrik
atau pay TV, tentu pelanggan berharap akan support yang sama jika mereka menemui
kesulitan dalam menggunakan layanan tersebut.

4. Harga yang terjangkau
Sebetulnya 'harga yang terjangkau' itu sifatnya relatif. Tergantung dari seberapa besar
manfaat layanan SaaS yang kita sediakan dirasakan oleh pelanggan. Namun
demikian, jika kita mampu menciptakan sebuah layanan generik yang memiliki
potensi pasar yang besar, tentu saja kita bisa memberikan layanan semurah mungkin
tentu saja dalam batas-batas yang masih menguntungkan.
Sebetulnya ada satu lagi faktor yang bisa mempercepat penetrasi layanan SaaS yang
kita berikan. Yaitu bekerjasama dengan operator penyedia jaringan akses internet atau
Internet Network Provider.
Dengan bekerjasama dengan Network Provider, terutama yang telah memiliki
pelanggan korporasi, membuka kesempatan kita untuk menyediakan layanan SaaS melalui
Private Cloud atau Hybrid Cloud sebagai komplemen terhadap layanan SaaS yang
disediakan melalui Public Cloud. Dalam beberapa kasus, pelanggan korporasi lebih
nyaman jika delivery layanan SaaS dilakukan melalui Private Cloud, Karena melalui jenis
cloud ini, traffic layanan tersebut tidak tercampur dengan traffic internet publik sehingga
performansi lebih bagus selain juga tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Melalui uraian diatas dapat dilihat potensi dari layanan Software as a Service (SaaS)
yang diharapkan dapat menjadi motor pendorong roda ekonomi berbasis internet di
Indonesia ini. Dalam kurun waktu 5 tahun tersebut, tentu lebih dari cukup bagi
pengembang solusi untuk membuat layanan SaaS yang mumpuni dan menangguk untung
dari pasar korporasi.
Salah satu contoh penyedia jasa SaaS di Indonesia yaitu bhinneka.com. Situs ini
berupa jual barang yang berhubungan dengan teknologi informasi seperti perangkat
hardware komputer, software komputer, perangkat pendukung jaringan, alat-alat
elektronik, aksesoris komputer, dsb. Barang-barang di situs ini memiliki informasi tentang
spesifikasi detail, harga, status barang (tersedia atau tidak), serta informasi barang-barang
terbaru atau yang berhubungan, Untuk memudahkan siapapun yang menggunakan situs
ini, setiap barang di bagi di sub-sub kelompok yang berhubungan. Situs ini juga memiliki

bagian pencarian sehingga dapat memudahkan pengguna menemukan barang yang
diinginkan. Pengguna dapat menggunakan langsung situs ini tanpa harus mempunyai
aplikasinya. Pengguna diharapkan memiliki account di situs ini karena memiliki beberapa
keuntungan di antaranya dapat memesan barang, memberikan ulasan tentang produk, dan
dapat memberikan rating setiap barang. Untuk pemesanan barang penyedia jasa bekerja
sama dengan beberapa bank dan situs pembayaran lain seperti paypal sehingga pengguna
juga harus menggunakan salah satu cara pembayaran yang ditawarkan situs ini.



DUNIA PENDIDIKAN
Tidak hanya dunia bisnis saja yang dikembangkan dalam hal web service-nya tetapi

dalam dunia pendidikan juga menghadirkan layanan berbasis teknologi komunikasi informasi
untuk sekolah. Dalam sebuah artikel menyebutkan bahwa Indosat telah menghadirkan inovasi
teknologi dalam program Internet School Management System (ISMS). ISMS merupakan
perpaduan akses internet yang diintegrasi dengan berbagai aplikasi yang menyediakan
informasi kegitan belajar mengajar bagi manajemen sekolah, orang tua, dan pelajar.
Aplikasi yang telah tersedia dalam ISMS ini antara lain profil siswa, sistem absensi,
pembayaran sekolah, nilai ujian siswa, kegiatan ekstrakurikuler, catatan tentang kedisiplina
siswa, serta lainnya. Program ini terintegrasikan dalam dua layanan, yaitu melalui sistem
manajemen internet sekolah dan juga program bantuan perangkat multimedia untuk
pembelajaran sains agar lebih mudah dan menyenangkan.
Adapun SIAP Online yang merupakan produk local juga yang dirancang
menggunakan model SaaS. SIAP Online menyediakan total solusi layanan aplikasi online
terpadu untuk dunia pendidikan Indonesia dan dibutuhkan oleh sekolah, guru, siswa, dan
orangtua/wali siswa. SIAP Online telah mampu diakses dimanapun sehingga memundahkan
untuk mengetahui informasi seputar sekolah. Dengan asanya SaaS dari segi biaya maka
sekolah-sekolah tidak perlu melakukan biaya maintenance. Dan data yang disimpan adalah
terpusat.
Solusi layanan manajemen system ini diharapkan dapat membantu kebutuhan yang
diperlukan bagi dunia pendidikan dan mempermudah aktivitas belajar dan mengajar.


DUNIA MEDIA SOSIAL
Selain dua contoh diatas, Kami juga memberikan satu lagi alternative contoh dari
SaaS dalam bidang media sosial yang ada di Indonesia. Meski masih terbilang baru dan

belum setenar kompetitornya seperti Facebook ataupun Twitter, SalingSapa.com dirasa
bisa sedikit memberikan pengharapan kepada masyarakat Indonesia.
Sector ini bisa menjadi salah satu peluang yang terbuka lebar bagi para pengembang
SaaS di Indonesia, mengingat tema SaaS dalam bidang Sosial Media masih minim. Selain
itu fitur yang yang diberikan terbilang sedikit berbeda dengan media social yang telah ada.
Situs ini menyediakan fitur Al-Qur’an yang memungkinkan pengguna membaca AlQur’an elektronik sambil memanfaatkan jejaring sosial. Selain itu, usia pengguna tidak
dibatasi. Berbeda dengan Facebook yang memiliki batas minimum 13 tahun.
SalingSapa ini memberikan beberapa fitur layanan di dalamnya. Saat mendaftar akan
disuguhi beberapa opsi yang harus diisi di kolom pendaftaran tapi sayangnya saat
mendaftar tidak adanya email verifikasi untuk user baru dan ini makin memperbayak
spammers yang masuk. Memang server jadi lebih ringan karena tidak mengirimkan email
autorespon untuk user baru. Situs ini menggunakan server lokal sehingga bisa diakses
dengan cepat..
Saat anda selesai mendaftar dan upload avatar sering bermasalah tapi mungkin saja
memang server lagi overload maklum sosial networking baru dan server tak sebesar
kaskus.us apalagi menyamai jawaranya facebook.com, friendster.com dan lainnya. Tetapi
setidaknya media sosial berbasis SaaS di Indonesia telah sedikit berkembang dengan
adanya media sosesrial SalingSapa.com tersebut.
 DUNIA TELEKOMUNIKASI
Software as a Service (SaaS) merupakan salah satu model bisnis dari cloud computing
yang menyediakan aplikasi berbasis internet bagi penggunanya. Selain digunakan dalam
dunia bisnis, pendidikan dan social media, Saas juga digunakan di bidang telekomunikasi
di Indonesia. Salah satu contohnya adalah CTB. CTB mengelolah sistem piranti lunak
penagihan serta data pada pelayanan local yang dilindungi firewall, serta memback-up
data secara teratur. Pelanggan dapat mengakses sistem piranti lunak untuk mengelola data
dengan peramban biasa melalui sambungan internet yang aman dari mana saja.
CTB tidak ada pada komputer, dan untuk menggunakannya tidak perlu berada di
depan komputer ataupun di kantor. Kita tidak perlu memasang, memelihara dan mengupdate piranti lunak CTB. Dan juda tidak perlu memikirkan keamanan dan meng-back-up
data. CTB tidak perlu piranti keras atau tambahan disk space atau operating system
tertentu. Oleh karena itu dapat menghemat waktu dan biaya.

Fitur layanan yang disediakan piranti lunak CTB antara lain untuk mengelola
pemindahan piranti lunak, otorisasi pengguna, layanan, tarif layanan, pelanggan,
obyek/lokasi, kontrak layanan, meter pemakaian layanan, perencanaan pekerjaan,
pembacaan stand meter, pergantian meter, tagihan, pembayaran, laporan dan logging.
Contoh lain layanan SaaS di dunia telekomunikasi adalah Speedy. Layanan Speedy
berada di bawah penanganan Microsoft yang bekerja sama dengan PT Telekomunikasi
Indonesia (Telkom). Pelanggan Speedy dan Metro dapat memanfaatkan layanan komputer
'negeri di awan'. Paket yang akan ditawarkan pada pelanggan Speedy mencakup paket
Unified Communications (SAAS komunikasi). Perusahaan yang mengadopsi sistem Cloud
Computing bisa menggunakan skema pembayaran per bulan sesuai penggunaan.

DAFTAR PUSTAKA
 http://www.detikinet.com/read/2010/12/27/091012/1533095/328/pemecah-kebuntuanbisnis-internet-indonesia di akses tanggal 05 Maret 2012 pukul 19.30 WIB
 http://irwansst.blogspot.com/2011/12/iaas-saas-paas-bagian-2.html
 http://thenewsclip.blogspot.com/2010/04/indosat-on-cloud-computing-saas-for.html
 http://www.thenewsclip.blogspot.com/search/label/SaaS
 http://www.bhinneka.com
 http://www.salingsapa.com