Laporan praktikum APK 2 NEW

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA
PERANCANGAN KERJA II
PEARANCANGAN SARUNG TANGAN BERDASARKAN ANTROPOMETRI

DISUSUN OLEH :
TEKNIK INDUSTRI SEMESTER 5
DEFRIZAL
FINA NURDIANTI
GUNTUR PRAKASA PUTRA
ISKANDAR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan berbagai macam produk untuk mendukung aktivitas dalam
hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman membuat kebutuhan akan produk yang berguna
dan memiliki inovasi baru sangatlah tinggi, faktor penting yang dilihat manusia dalam
menggunakan suatu produk selain fungsinya yaitu kenyamanan dalam menggunakannya, namun
dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan produk yang kurang nyaman atau bahkan
tidak nyaman untuk digunakan. Mengatasi hal tersebut maka terciptalah ilmu antropometri.
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh

manusia. Pengukuran dimensi tubuh manusia tersebut dapat dijadikan acuan untuk merancang
produk-produk yang mempunyai inovasi baru serta nyaman digunakan. Kenyamanan yang
diberikan oleh produk yang dirancang berdasarkan data antropometri dirasakan lebih bila
dibandingkan dengan produk yang dirancang tidak berdasarkan data antropometri.
Pengambilan data antropometri yang dilakukan dalam praktikum ini bertujuan untuk
merancang suatu produk, dalam hal ini yaitu pembuatan sarung tangan. Sarung tangan tersebut
sering digunakan untuk berbagai aktivitas seperti naik kendaraan bermotor , namun terkadang
sarung tangan yang telah ada memiliki besar yang tidak sesuai sehingga memberi dampak tidak
nyaman ketika digunakan. Hal ini dapat diperbaiki dengan menyesuaikan besar sarung tangan
dengan dimensi tubuh penggunanya seperti panjang jari, diameter jari dan lain-lain. Sarung
tangan yang telah sesuai dan nyaman saat digunakan akan berpengaruh terhadap kinerja
penggunanya.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam laporan praktikum ini bagaimana merancang dan membuat
sarung tangan menggunakan dimensi tubuh manusia. Dimensi tubuh apa saja yang harus
digunakan dalam pembuatan sarung tangan ini dan apakah produk yang ada saat ini sudah sesuai
dan nyaman digunakan.
1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir praktikum tentang Antropometri lebih

jelas dengan adanya batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalahnya sebagai
berikut:
1.

Tempat dan waktu
Praktikum hanya dilaksanakan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan
Ergonomi pada hari Sabtu, tanggal 31 Januari 2015 pada pukul 13.00 WIB bertempat di
Universitas Bhayangkara.

2. Data Antropometri yang Diukur
Data antropometri yang diukur sebanyak 11 oarang.
3. Produk yang Dirancang
Produk yang dirancang adalah sarung tangan.
4. Tipe Perancangan
Tipe perancangan yang digunakan adalah data ekstrim, dengan menggunakan
persentil 95%.
1.4 Tujuan
Penulisan dari laporan ini memiliki tujuan yang dapat menyelesaikan permasalahan
yang ada. Adapun tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.


Mengetahui data dimensi tubuh yang digunakan dalam perancangan sarung tangan.

2.

Mengetahui tipe perancangan dan persentil yang digunakan dalam pembuatan sarung
tangan.

3.

Mengetahui ukuran perancangan sarung tangan menggunakan data dimensi tubuh
manusia.

4.

Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan dirancang yaitu sarung
tangan.

1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami serta

mengambil kesimpulan dari pembahasan dalam Laporan praktikum Antropometri Analisis
Perancangan Kerja ini, yang terdiri dari 5 (lima) bab. Adapun sistematika penulisan laporan
akhir ini adalah sebagai berikut:
 BAB. I

PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah dari modul antropometri, tujuan
diadakannya praktikum antropometri. Pembatasan masalah di dalam praktikum antropometri
juga terdapat dalam bab ini. Terakhir sistematika penulisan dari Laporan Akhir Antropometri
Analisis Perancangan Kerja.
 BAB. II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai ringkasan teori dan materi-materi yang bersangkutan
dari matakuliah analisis perancangan kerja dengan sub: antropometri.
 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang cara pengumpulan data saat praktikum beserta
penjelasannya. Terdapat juga peralatan yang digunakan selama praktikum beserta fungsinya,
serta data antropometri yang diambil selama praktikum.

 BAB. IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi mengenai pembahasan dan analisis. Pembahasan berisi deskripsi dari
produk yang dirancang, data antopometri yang digunakan.
 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi mengenai kesimpulan yang didapat dari perancangan sarung tangan.
Kesimpulan juga berisi saran-saran yang diperlukan pada pelaksanaan praktikum Analisis
perancangan Kerja.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Antropometri
Antropometri
berasal
dari
kata anthropos (manusia)
dan metricos(pengukuran).antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data
tersebut untuk penanganan desain. (Nurmianto, 1991)

Data mengenai perancangan fasilitas kerja, maupun lokasi dan perpindahan kendali,
ditentukan oleh karakteristik tubuh manusia. Antropometri membicarakan ukuran tubuh manusia
dan aspek-aspek segala gerakan manusia maupun postur dan gaya-gaya yang dikeluarkan.
Dengan bantuan dasar-dasar antropometri, maupun aspek-aspek pandangan dan medan visual,
dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara
menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal, termasuk postur kerja yang baik serta
landasan yang dirancang dengan baik.
2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Antrometri :
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran
tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dimensi tubuh manusia sehingga
semestinya seorang perancang harus memperhatikan faktor-faktor tersebut, yang antara lain
adalah:
1. Jenis Kelamin
Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya
dari pada wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin ini selalu
disajikan terpisah.
2. Suku Bangsa (Ethnic variability)

Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah
penting terutama dengan semakin meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke negara lain.

3. Usia
Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok:
– Balita

– Remaja

– Dewasa

– Lanjut usia

– Anak-anak

4. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi
karyawan/stafnya.Seperti misalnya buruh dermaga/pelabuhan adalah mempunyai postur tubuh
yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika
dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer.
5. Pakaian
Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin
manusia akan memakai pakaian yang relatif tebal dan ukuran yang relatif lebih besar.

6. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil, terutama dalam Analisis Perancangan Produk (APP) dan
Analisis Perancangan Kerja (APK).
7. Tubuh secara fisik Cacat
Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir ini yaitu dengan
diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat
tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa
dari hasil ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul
misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kantor.
(Wignjogsoebroto Sritomo 2000)
2.3 Data Antropometri
Data antropometri adalah rata-rata dari hasil pengukuran yang digunakan sebagai data
untuk perancangan peralatan. Mengingat bahwa keadaan dan ciri dapat membedakan satu dengan

yang lainnya, maka dalam perancangan yang digunakan data antropometri menurut
Wignjosoebroto (2003) terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
1.

Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum).

Prinsip ini digunakan apabila seseorang mengharapkan agar fasilitas yang akan dirancang
tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang
akan memakainya. Contohnya adalah ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi
jangkauan ke atas dari orang pendek, ketinggian pintu disesuaikan dengan orang yang
tinggi dan lain-lain.

2.

Prinsip perancangan fasilitas yang biasa digunakan. Prinsip ini digunakan untuk
merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat menampung atau bisa dipakai
dengan eank dan nayaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Biasanya
rancangan ini memerlukan biaya lebih mahal tetapi memiliki fungsi yang lebih tinggi.
Contohnya adalah kursi kemudi yang bisa diatur maju dan mundur serta kemiringan
sandarannya, tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaan mejanya.

3.

Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya. Prinsip ini
hanya digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin
dilaksanakan bisa lebih banyak rugi dari pada untungnya, ini berarti hanya sebagian kecil

dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut.

Data anropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:
1.
2.
3.
4.

Perancangan area kerja (work station, mobile, interir dan lainnya)
Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan sebagainya.
Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan sebagainya.
Perancangan lingkungan kerja fisik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa data antropometri dapat menentukan bentuk, ukuran dan
dimensi yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan
atau menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu
mengakomodasi dimensi lain dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil
rancangan tersebut.

Proses untuk mendesain peralatan kerja secara ergonomi yang digunakan dalam

lingkungan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan seharusnya
disesuaikan dengan manusia di lingkungan tersebut. Apabila tidak ergonomis akan menimbulkan
berbagai dampak negatif dari manusia tersebut, dampak negatif bagi manusia tersebut akan
terjadi dalam jangka waktu pendek (short term) maupun jangka panjang (long term).

2.4 Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang
memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-95 akan
menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil
ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam
antropometri, angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan
persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”. Bilamana diharapkan ukuran
yang mampu mengakomodasi 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan
97.5-th persentil sebagai batasan-batasannya.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Proses yang dilakukan dalam pembuatan rancangan sarung tangan, dapat dijabarkan
melalui kerangka pemikiran dalam bentuk flowchart serta penjelasannya. Berikut ini
tampilan flowchart untuk perancangan sarung tangan.

Gambar 3.1FlowchartKerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang dijabarkan melalui flowchart diterapkan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama adalah mulai, pembuatan laporan ini dimulai dengan menyiapkan alat-alat yang
akan digunakan pada proses perancangan ini. Tahapan selanjutnya adalah melakukan studi
pustaka sebagai pedoman dalam perancangan.Pada tahap inilah dikumpulkan pengetahuan awal
sebelum mengidentifikasi masalah. Cara yang dilakukan yaitu dengan melihat pada buku
referens i yang digunakan, internet, dan jurnal.

3.2 Teknik yang Digunakan

Teknik yang digunakan dalam merancang sarung tangan yaitu dengan menggunakan data
sekunder. Data tersebut diperoleh melalui proses pengukuran terhadap mahasiswa T. Industri
smt 5.
3.3 Langkah Penyelesaian
Langkah-langkah yang dilakukan setelah melakukan studi pustaka dan pengukuran
terhadap mahasiswa T.Industri smt5, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sebuah
perancangan yang sesuai dengan spesifikasi pengukuran tersebut.
Bahan yang digunakan menggunakan bahan elastis sehingga lebih lentur dan dapat
menyesuaikan bentuk tangan pada saat digunakan.
Setelah bahan dan spesifikasi telah dibuat langkah selanjutnya adalah membuat sebuah
bentuk rancangan dengan menggunakan data-data antropometri dari para mahasiswa T.Industri
smt 5 tersebut sehingga dapat menyesuaikan dimensi tubuh khususya pada bagian tangan.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam tahapan pengumpulan data adalah menyiapkan alat diantaranya
meteran jahit dan penggaris untuk mengukur dimensi tangan. Setelah menyiapkan alat, kemudian
tahapan berikutnya adalah melakukan pengukuran dimensi tubuh yaitu tangan untuk 11 mahasiswa

dengan menggunakan alat yang tersedia.

Setelah melakukan pengukuran

dimensi tubuh,

keseluruhan data antropometri dicatat dalam lembar data antropometri.
Data antropometri dikatakan mencukupi, bila jumlah keseluruhan data yakni sebanyak 11
data antropometri. Selanjutnya data antropometri yang diperoleh saat melakukan pengukuran,
dicatat dalam lembar data antropometri. Proses berikutnya untuk data antropometri yang diperoleh
bila sudah sesuai, maka berlanjut ke proses berikutnya untuk menentukan produk yang akan dibuat.
Namun jika data antropometri belum sesuai, maka harus melakukan pengukuran kembali.
Selanjutnya bila data antropometri sudah mencukupi, maka dapat merapikan alat untuk diletakkan
kembali pada tempatnya. Langkah berikutnya menentukan produk yang akan dirancang dari hasil
pengukuran antropometri, dalam hal ini produk yang akan dirancang adalah sarung tangan.

4.2 Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan beserta penjelasan fungsinya dalam proses pengumpulan data
yang dilakukan dengan mengukur dimensi tubuh yaitu tangan dari 11 mahasiswa untuk membuat
rancangan produk sarung tangan , sebagai berikut.
1.

Meteran jahit, digunakan untuk mengukur diameter tiap jari-jari dan juga
diameter tangan secara manual.

2.

Penggaris, digunakan untuk mengukur panjang jari-jari tangan.

3.

Lembar data antropometri, digunakan untuk mencatat keseluruhan hasil
pengukuran dimensi tubuh.

4.
5.
6.

Benang dan jarum jahit,digunakan untung membantu pembuatan sarung tangan.
Bahan elastic,digunakan untuk membuat sarung tangan.
Gunting, digunakan sebagai alat bantu pembuatan sarung tangan.

4.3 Langkah-langkah pembuatan :
 Siapkan lembar data yang sudah dikumpulkan pada 11 mahasiswa
 Kain yang berukuran lebar dilipat menjadi dua
 Membuat pola diatas kain sesuai ukuran yang telah ada
 Menggunting Pola yang telah digaris pada kain

 Menyiapkan benang jahit untuk dimasukkan pada jarum yang telah disiapkan
 Kemudian, jahit kain sesuai garis pola hingga keseluruhan dan kemudian jahit berulang
dari arah sebaliknya
 Periksa kembali dari hasil jahitan tersebut, bila masih ada yang kurang ulang kembali
jahitan yang belum sempurna
 Untuk melihat sempurnanya dari jahitan tersebut balikkan bahan yg diluar menjadi
didalam, dari hal tersebut bisa diketahui bagaimana hasil yang baik atau tidak
 Setelah diperiksa, siapkan karet elastis yang digunakan untuk bagian pergelangan tangan
 Sisipkan karet elastis pada bagian pergelangan tangan kemudian tekuk kain bagian
pergelangan tangan setelah itu tekukan dijahit untuk penempatan karet elastis secara tepat
 Kemudian cek kembali dari ukuran sarung tangan tersebut

4.4 Rumus standar deviasi

4.5 Desain gambar

4.6 Data Antropometri
Antropometri

Ageun

tangan

g

A.

19,4c

Panjang

tangan

m

B.

11cm

panjang

telapak

Faisal

Billal

Defriza

Fina

Guntur

Iskandar

Effendi

Wahyu

Zainudin

l
22cm

19c

18cm

m

Ratarata

18,2c

20,6c

m

m

13,5c

11c

11,5c

11,5c

12,5c

m

m

m

m

m

12,5c

13,5

10,5c

10,3c

14,5c

m

cm

m

m

m

10cm

11,3

8,5cm

8cm

12,5c

19,6cm

19,3c

19cm

20cm

m
11,7cm

19,51c
m

11,4c

10,7c

m

m

13,3c

12,5c

m

m

11,4c

10,5c

m

m

11cm

9,7cm

11,7cm

11,65c
m

tangan
C.

lebar

11cm

tangan
sampai

13,5cm

12cm

12,36c
m

ibu

jari
D.

lebar

9,8cm

cm

tangan

11,4cm

m

9,6cm

10,3c
m

sampai mata
kapal
E. ketebalan

10,5c

10,5c

11c

9,7cm

tangan

m

m

m

19,5c

19,cm

20,5

m

5

cm

23cm

cm23

23,5

23,9c

cm

m

9cm

12,6c

11cm

11,5cm

m

10,65c
m

sampai mata
kapal
F.

lingkar

tangan

19cm

18cm

23cm

19cm

18,7c

19,5c

m

m

23,5c

23,8c

m

m

24cm

20,07c
m

sampai
telunjuk
G.

lingkar

tangan
sampai

21cm

26cm

24cm

24,7cm

ibu

jari

Jadi; dapat kita perolaeh rata-rata dari panjang tangan ke 10 mahasiswa yaitu, 19,51cm, rata-rata
panjang telapak tangan yaitu, 11,65cm, lebar tangan sampai ibu jari yaitu, 12,36cm, kemudin
rata-rata dari lebar tangan sampai mata kapal yaitu, 10,3cm, rata-rata dari ketebalan tangan
sampai mata kapal yaitu, 10,65cm, kemudian rata-rata untuk lingkar tangan sampai telunjuk
yaitu, 20,07cm dan rata-rata untuk lingkar tangan sampai ibu jari yaitu 23,64cm.
4.7 Standar Deviasi

23,64c
m

Mencari standart deviasi dari setiap hasil pengukuran antropometri tangan;
A. Tabel hasil pengukuran Panjang tangan.

Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX
(F.X)

Devia
si tiap
skor
(X Mx)

22

1

22

2.49

20.6

1

20.6

1.09

20

1

20

0.49

19.6

1

19.6

0.09

19.4

1

19.4

-0.11

19.3

1

19.3

-0.21

19

2

38

-0.51

18.2

1

18.2

-1.31

18

1

18

-1.51

Total:

10

195.1





∑fX²

(X Mx)²
6.200
1
1.188
1
0.240
1
0.008
1
0.012
1
0.044
1
0.260
1
1.716
1
2.280
1

(F .
X²)
6.200
1
1.188
1
0.240
1
0.008
1
0.012
1
0.044
1
0.520
2
1.716
1
2.280
1
12.20
9



Mx = ∑fx / N = 195.1 /
19.51
10 =
SD = √∑fx² / N = √12.209 / 10 = √1.2209 =

0.349
B. Tabel hasil pengukuran Panjang telapak tangan

Data
(X)

Frekuen
si (F)

∑fX

Devia
si tiap
skor

(F.X)

(X Mx)

13.5

1

13.5

1.91

12.5

1

12.5

0.91



∑fX²

(X Mx)²
3.648
1
0.828
1

(F .
X²)
3.648
1
0.828
1

11.7

2

23.4

0.11

11.5

2

23

-0.09

11.4

1

11.4

-0.19

11

2

22

-0.59

10.1

1

10.1

-1.49

Total:

10

115.9



0.012
1
0.008
1
0.036
1
0.348
1
2.220
1

0.024
2
0.016
2
0.036
1
0.696
2
2.220
1



7.469

Mx = ∑fx / N = 115.9 / 10
11.59
=
SD = √∑fx² / N = √7.469 / 10 = √0.7469

=

0.864
C. Tabel hasil pengukuran Lebar tangan sampai ibu jari.
Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX

Devia
si tiap
skor

(F.X)

(X Mx)

14.5

1

14.5

2.14

13.5

2

27

1.14

13.3

1

13.3

0.94

12.5

2

25

0.14

12

1

12

-0.36

11

1

11

-1.36

10.5

1

10.5

-1.86

10.3

1

10.3

-2.06

Total:

10

123.6





∑fX²

(X Mx)²
4.579
6
1.299
6
0.883
6
0.019
6
0.129
6
1.849
6
3.459
6
4.243
6

(F .
X²)
4.579
6
2.599
2
0.883
6
0.039
2
0.129
6
1.849
6
3.459
6
4.243
6
17.78
4



Mx = ∑fx / N = 123.6 /
12.36
10 =
SD = √∑fx² / N = √17.784 / 10 = √1.7784 =

1.333

D. Tabel hasil penukuran Lebar tangan sampai matakarpal.

Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX
(F.X)

Devia
si tiap
skor
(X Mx)
2.2
1.1
1
0.2
-0.3
-0.5
-0.7
-1.8
-2.3




∑fX²

(X Mx)²
4.84
1.21
1
0.04
0.09
0.25
0.49
3.24
5.29


(F .
X²)
4.84
2.42
1
0.04
0.09
0.25
0.49
3.24
5.29
17.66

12.5
1
12.5
11.4
2
22.8
11.3
1
11.3
10.5
1
10.5
10
1
10
9.8
1
9.8
9.6
1
9.6
8.5
1
8.5
8
1
8
Total:
10
103
Mx = ∑fx / N = 103 / 10
10.3
=
SD = √∑fx² / N = √17.66 / 10 = √1.766 =

1.329

E. Tabel hasil pengukuran Ketebalan tangan sampai matakarpal.

Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX
(F.X)

Devia
si tiap
skor
(X Mx)

19.7

1

19.7

8.05

12.6

1

12.6

0.95

11.5

1

11.5

-0.15

11

3

33

-0.65

10.5

2

21

-1.15

9.7

1

9.7

-1.95



∑fX²

(X Mx)²
64.80
25
0.902
5
0.022
5
0.422
5
1.322
5
3.802

(F .
X²)
64.80
25
0.902
5
0.022
5
1.267
5
2.645
3.802

9

1

9

-2.65

Total:

10

116.5



5
7.022
5


5
7.022
5
80.46
5

Mx = ∑fx / N = 116.5 /
11.65
10 =
SD = √∑fx² / N = √80.465 / 10 = √8.0465

=

2.836
F. Tabel hasil pengukuran Lingkar tangan sampai telunjuk.

Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX
(F.X)

Devia
si tiap
skor
(X Mx)

24

1

24

3.93

23

1

23

2.93

20.5

1

20.5

0.43

19.5

3

58.5

-0.57

19

2

38

-1.07

18.7

1

18.7

-1.37

18

1

18

-2.07

Total:

10

200.7





∑fX²

(X Mx)²
15.44
49
8.584
9
0.184
9
0.324
9
1.144
9
1.876
9
4.284
9

(F .
X²)
15.44
49
8.584
9
0.184
9
0.974
7
2.289
8
1.876
9
4.284
9
33.64
1



Mx = ∑fx / N = 200.7 /
20.07
10 =
SD = √∑fx² / N = √33.641 / 10 = √3.3641 =

1.834

G. Tabel hasil pengukuran Lingkar tangan sampai ibu jari.

Data
(X)

Frekue
nsi (F)

∑fX
(F.X)

Devia
si tiap
skor
(X Mx)

26

1

26

2.36

24.7

1

24.7

1.06

24

1

24

0.36

23.9

1

23.9

0.26

23.8

1

23.8

0.16

23.5

2

47

-0.14

23

2

46

-0.64

21

1

21

-2.64

Total:

10

236.4





∑fX²

(X Mx)²
5.569
6
1.123
6
0.129
6
0.067
6
0.025
6
0.019
6
0.409
6
6.969
6

(F .
X²)
5.569
6
1.123
6
0.129
6
0.067
6
0.025
6
0.039
2
0.819
2
6.969
6
14.74
4



Mx = ∑fx / N = 236.4 /
23.64
10 =
SD = √∑fx² / N = √14.744 / 10 = √1.4744 =

1.214

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penulisan disesuaikan dengan tujuan dan dihubungkan dengan
pembahasan dalam penulisan ini. Berikut ini adalah kesimpulan dari penulisan laporan
ini:
1) Perancangan sarung tangan menggunakan dimensi tubuh ukuran panjang tangan, panjang
telapak tangan, lebar tangan sampai ibu jari, lebar tangan sampai matakapral, ketebalan
tangan sampai matakapral, lingkar tangan sampai telunjuk, lingkar tangan sampai ibu
jari. baik kanan maupun kiri serta lebar pergelangan tangan.
2) Tipe perancangan yang digunakan adalah perancangan menggunakan data sekunder kelas
industri, sehingga lebih fleksible untuk digunakan oleh orang yang berbeda
3) Deskripsi produk hasil rancangan yaitu sarung tangan yang dirancang menggunakan
bahan yang lebih lentur, sehingga sarung tangan dapat digunakan oleh orang yang
berbeda (fleksible).

5.2 Saran
Saat melakukan perancangan produk carilah sumber sebanyak-banyaknya sehingga
didapat wawasan yang lebih luas dalam perancangan. Dibutuhkan ketelitian saat mengukur
dimensi tubuh, karena jika salah dala pengukuran, perancangan akan gagal. Dibutuhkan
keterampilan dan ide-ide kreatif dalam perancangan sehingga menghasilkan produk baru
yang lebih inovatif.

Daftar pustaka

 https://a64527.wordpress.com/2011/01/11/antropometri/
 https://bayusaputra91.wordpress.com/2011/01/12/laporan-akhir-praktikumapk-2/
 http://hitamputihkehidupan-wendikurnianto.blogspot.com/2011/01/
perancangan-sarung-tangan-dengan.html