makalah Pengantar akuntansi sektor publi
Tugas Akuntansi Sektor Publik
“Pengantar Akuntansi Sektor Publik”
OLEH:
Manikam Aprilani
Marwah Razak
Naurah Atifah
Eko Hardianyah
Sudirman
Hisbullah
AKUNTANSI 7.8 ( D )
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2015
1
1.1 DEFINISI AKUNTANSI PUBLIK
Berdasarkan epistemologi dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor pablik di artikan
sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktek organisasi pablik. Sementara
dari berbagai buku lama terbitan Eropa barat, akuntansi sektor publik disebut sebagai akuntansi
pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan bidang ini akuntansi keuangan pablik.
Akuntansi sektor pablik dapat didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Yang dapat
diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang ditetapkan pada pengelolaan dana
masyarakat (Bastian 1999). Definisi ini dapat dikembangkan dengan melihat lebih jauh batasan
penulis tentang sektor organisasi di Indonesia. Lembaga-lembaga tinggi Negara dan depertemen di
bawahnya, pemerintah daerah. BUMN, BUMD, danLMS-LMStermasuk yayasan-yayasan sosial
(Bastian1999).
Jadi akuntansi sektor pablik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang terapkan
kepada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan depertemen-depertemen
di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyekproyek kerja sama sektor pablik serta swasta.
1.1.1. Peranan Akuntansi Pablik
Pelayanan mayarakat oleh sektor pablik secara keseluruhan memainkan peranan yang vital
dalam perekonomian negara. Pemerintah pusat atau daerah cenderung berfokus pada pengeluaran
nasional dan memproyeksikan sektor pablik sebagai “kran” ekonomi yang menyerap sumber daya
yang dapat digunakan lebih baik disektor lain.
Dari tahun 2004-2007, indonesia telah mencapai kemajuan dalam menyediaan pembiayaan
keuangan publik melalui instrumen pasar uang, seperti menerbitkan Obligasi dan Surat Utang
Negara. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan untuk
beberapa tahun kedepan.
Dengan kebijakan desanralisasi yang diberlakukan di indonesia saat ini, ruang fiskal daerah
kini tersedia. Jika dana fiskal dikelolah dengan hati-hati ketertinggalan di daerah-daerah tertentu
dan perbatasan dapat dikurangi keberhasilan pengelolah tersebut akan ditunjukkan dengan
perbaikan indikator-indikator sosial.
1.1.2. Fenomena Yang Terkait Dengan Akuntansi Sektor Pablik
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan organisasi sektor pablik dapat dilihat di sekitar
kita, institusi pemerintah baik pusat maupun daerah, partai politik, tempat-tempat peribadatan
sekolah, yayasan dan LSM adalah organisasi sektor pablik.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor pablik adalah sektor-sektor yang ada dalam
kehidupan masyarakat, dimana organisasi pelaksanaanya merupakan organoisasi yang tujuan
utamanya tidak mencari keuntungan keuangan. Jadi, organisasi terdebut biasanya dimiliki secara
1
koliktif oleh publik dan kepemilikan atas sumber daya tidak dicerminkan dalam bentuk saham
yang dapat diperjual belikan. Disisi lain, publik itu sendiri diartikan sebagai masyarakat, yaitu
pihak yang mempunyai kepemilikan atas organisasi sektor publik tersebut dan pihak-pihak yang
berhak mendapatkan pelayanan yang diberikan oleh organisasi sektor publik terkait.
Fenomena besar yang terakhir dalam konteks akuntansi sektor publik adalah reformasi tata
kelola pemerintah dan organisasi sektor publik lain. Tuntutan reformasi ini menyebabkan
demokratisasi pengelolaan organisasi melalui aspek transparansi dan akuntabilitas. Di Indonesia,
adanya desentralisasi pengelolaan pemerintahan di daerah dan tuntutan masyarakat akan
transparansi serta akuntabilitas memaksa perintah, baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan
sistem pengelolaan keuangan yang lebih baik, transparan dan akuntabel. Sistem ini diharapkan
dapat mewujudkan pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan,
kepatutan, serta manfaat bagi masyarakat.
1.2 RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIC
Lingkup akuntansi sektor public dapat dipindang sebagai turunan dari berbagai perkembangan
pemikiran yang terjadi. Di Indonesia, ruang lingkup organisasi sektor publik meliputi lembangalembaga negara dan departeman-departeman di bawahnya, pemerintahan daerah, yayasan, partai
politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi nirlaba lainnya. Jadi, proses pelaporan dan
pertanggungjawaban ke masyarakat harus segera diatur dalam kerangka standar akuntansi sektor
public.
Di Indonesia, akuntansi sektor public mencakup beberapa bidang utama yakni:
a. Akuntansi pemerintah pusat
b. Akuntansi pemerintah daerah
c. Akuntansi partai politik
d. Akuntansi LSM
e. Akuntansi yayasan
f. Akuntansi pendidikan : sekolah, perguruan tinggi
g. Akuntansi kesehatan : puskesmas, rumaah sakit
h. Akuntansi tempat peribadatan : masjid, gereja, wihara, pura.
1.3 ELEMEN-ELEMAN SEKTOR PUBLIC
Elemen akuntansi sektor publik adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan
manajemen keuangan publik.
a. Perencanaan public
Aspek yang terkandung dalam perencanaan adalah perumusan tujuan dan cara mencapai tujuan
kesejahteraan public dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
1
b. Penganggaran public
Anggaran memberikan rencana yang mendetail atas penerimaan dan pengeluaran organisasi agar
pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan kepada public.
c. Relisasi anggaran public
Realisasi anggaran terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu pencairan anggaran (pengeluaran),
realisasi pendapatan, dan pelaksanaan program. Sedangkan siklusnya dimulai dengan persiapan,
proses pelaksanaan, dan penyelesaian.
d. Pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa public adalah proses, cara, serta tindakan dalam menyediakan barang
dan jasa bagi atau public.
e. Pelaporan keuangan sektor public
Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja dan kegiatan, kemajuan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan.
f.
Audit sektor public
Audit adalah suatu proses sistematik ang secara objektif menyediakan dan mengevaluasi buktibkti yag berkenaan dengan asersi tentang kegiatan serta kejadian ekonomi guna memastikan
derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada dan
mengomunikasikan hasil ang diperoleh kepada pihak-pihak yang berkepentingan
g. Pertanggung jawaban sektor public
Pertanggung jawaban publik adalah proses atau tindakan yang dilakukan oleh kepala organisasi
sektor public dalam menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada pemberi amanatnya.
Sebagai contoh, penyampaian LPJ bupati kepada DRPD, dan penyampaian LPJ ketua yayasan
kepada dewan penyantunnya.
1.4 LINGKUP ORGANISASI SEKTOR PUBLIC
1.1.4 Pengertian dan Karakteristik Organisasi Sektor Public
Kajian tentang organisasi sektor publik biasanya mulai dilakukan dari sisi manajemen. Dalam
pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase “Sektor Publik”.
Pemahaman sektor publik lebih ditempatkan pada suatu wilayah diluar pemerintahan ditambah
dengan wilayah pemerintahan itu sendiri. Peristilahan “utang sektor publik” dan “permintaan
pinjaman sektor publik” menjadi materi yang menarik dari kajian politikdan ekonomi. Dari sisi
kebijakan publi, sektor publik lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang berlebihan,
pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi. Dalam arti luas, frase “sektor publik”
diartikan sebagai metode manajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, sektor publik
diinterpretasikan sebagai pungutan oleh negara.
1
Kajian organisasi
sektor pubik biasanya
dilakukan dari sisi
manajemen
Dalam
perkembangannya,
kajian tersebut telah
mamasuki wilayah
karakter frase sektor
publik.
Dari sisi kebijakan publik,
sektor publik lebih
dipahami sebagai kenaikan
pajak, birokrasi yang
berlebihan, pemerintahan
yang besar, dan
nasionalisasi versus
privatisasi
Dalam arti luas frase
sektor publik
diartikan sebagai
metode manajemen
negara
Dalam arti sempit
sektor publik
diinterpretasian
sebagai pungutan
oleh negara.
Jenis-jenis 0rganisasi Sektor Publik
Jenis organisasi sektor publik antara lain:
a. Organisasi Pemerintah Pusat
b.
Organisasi Pemerintah Daerah
c. Organisasi Partai Politik
d. Organisasi LSM
e. Organisasi Yayasan
f.
Organisasi Pendidikan seperti sekolah
g. Organisasi Kesehatan seperti puskesmas
h. Organisasi Tempat Beribadatan seperti masjid, gereja, vihara, pura.
Tabel Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Tujuan
Aktivitas
Sumber Pembiayaan
Pola
PertanggungJawaban
Kultur Organisasi
Penyusutan Anggaran
Salkeholder
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan
lainnya baik jasmani maupun rohani.
Pelayanan publik (publik services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan
perundangan yang berlaku.
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat.
Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang.
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan anggaran program publik
diplubikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat.
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para investor, lembagalembaga internasional temasuk lembaga donor internasional (seperti Bank Dunia (World Bank),
Internasional Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), perserikatan bangsabangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP), USAID, dan pemerintah luar
negeri.
1
1.4.2 Sejarah dan Perkembangan Organisasi Sektor Publik dari Sudut Akuntansi
Periode
Peradaban
Aktivitas
3000 SM – 1000
SM
Babilonia
Praktek pencatatan telah dilakukan dalam berbagai kegiatan untuk menghasilkan
pendapatan produksi
Praktek sistem pencatatan telah ada sejak zaman mesir kuno. Organisasi kementerian
didiria dengan tujuan mengadministrasi laporan untuk perdana menteri.
Dimasa yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi secara adil berbagai sumber
pendapatan yang diterima.
Dimasa roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua
pejabat, baik itu digubenura maupun kekaisaran.
Pada pertengahan akhir abad ke-14, praktek pencatatan transaksi keuangan digenoa adalah
berupa bukti transaksi keuangan antara pemerintahan yang berkuasa dan rakyat.
Selanjutnya, proses pencatatan berkembang dalam proses perdagangan antarnegara.
Pada awal abad ke-15. Kekuatan perekonomian bergeser dari italia keinggris, dimana
proses pelaporan dikembangkan lebih rinci, terutama informasi tentang tenaga kerja,
metode produksi, jenis dan kualitas barang yang diproduksi, harga jual, dan metode
pemasaran.
Pada akhir aba ke-18, terjadi perubahan mendasar dalam aturan bisnis. Kejadian ini
menunjukkan bahwa pengembangan akuntansi keuangan dan biaya diperusahaan lebih
dipicu oleh perkembangan praktek akuntansi sektor publik.
Praktek akuntansi sektor publik dapat dikatakan berkembang lebih lambat. Interpretasi yang
salah mulai muncul degan menyamakan akuntansi sektor publik sebagai proses pencatatan
penarikan pajak yang dipungut pihak pemerintah.
Mesir Kuno
1000 SM – Abad
ke-1
Abad ke-1 – Abad
ke-5
Pertengahan abad
ke-14
Yunani
Awal abad ke-15
Eropa
Akhir abad ke-18
Eropa
Abad ke-19 –
Abad ke-20
Eropa
Roma
Eropa
1.4.3 Skala dan Cakupan Organisasi Sektor Publik
Melihat luas wilayah, dan jumlah penduduk, jumlah serapan tenaga kerja yang bergerak
dibidang sektor publik masih sangat diharapkan. Pertimbangan lain adalah terbentuknya
departemen-departemen yang membawahi bidang tertentu dalam pemerintahan maupun organisasi
non pemerintahan, struktur pemerintahan pusat maupun daerah, dan kepolisian-TNI.
Kontroversi Akuntansi Sektor Publik vs Akuntansi Pemerintahan
Karakter akuntansi adalah sebagai penyedia jasa yang relevan bagi berbagai jenis individu dan
organisasi.
-
Aktiivitas organisasi sektor publik sangat beraneka ragam.
-
Kondisi organisasi sektor publik sangat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar.
-
Fokus kesuksesan penyelenggaraan aktivitas pablik adalah kompetensi manajemen.
-
Dalam proses pertanggung jawaban, berbagai variasi forman dan informas jaringan kerja
berdampak secara langsung terhadap alur aktivitas organisasi sektor publik.
1
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Sektor publik digambarkan sebagai institusi
pemerintah atau, dengan kalimat yang lebih jelas,
pemerintah yang berkuasa, pemerintah negara, dan
industri nasional ( perusahaan milik pemerintahan,
badan hukum publik, perusahaan publik)
V
S
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Didefinisikan lebih sebagai sistem pengukuran kinerja
pemerintah. Dengan kata lain, akuntansi mendukung
pemerintah
dalam
mempertanggungjawabkan
keputusan sumber daya apa yang harus dipenuhi untuk
mencukupi kebutuhan militer (dan kebutuhan ekspor)
serta kebutuhan kelompok sipil
1.5 PROFESI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIC
Perkembangan profesi akuntan menunjukkan bahwa di dunia praktis, akuntan sukses
berkompetisi dengan konsultan manajemen. Ini memunculkan perluasan batas-batas disiplin ilmu
akuntansi. Tanpa mengubah karakter inti disiplin ilmu akuntansi, manfaat akuntansi telah
berkembang. Jadi, para akademisi bekerja untuk mengobservasi penggunaan akuntansi dalam
mengelola perusahaan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Ini berarti fungsi akuntansi dalam
pelaporan akan semakin penting. Keterkaitan profesi ini dengan mata rantai uang telah menyebabkan
penebaran yang cepat ke berbagai organisasi. Pada awalnya, profesi akuntansi muncul dalam
organisasi seperti Institute of Chartered Accountans (di Inggris dan Welas) yang didirikan pada
tahun 1880. Perkembangan ini di perkuat oleh lembaga the Corporate Treasurers and Accounting
Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan lembaga bentukan pemerintahan daerah.
Namun
demikian,
tujuan
sebenarnya
dari
pembentukan
dua
lembaga
tersebut
adalah
mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi Chartered
Institute of Public Finance And Accounting (Sowerby, 1985) yang mensertifikasi para pekerja di
sektor publik. Jadi, legitimasi subdisiplin ilmu akuntansi sektor publik resmi ada.
Di Inggris, pada akhir abad ke-19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini diwarnai oleh dogma sosialis (Jones,1992). Persepsi
masyarakat dialihkan bahwa penyelenggara kebutuhan adalah perusahaan utilitas, bukan pemerintah
daerah. Proses pelayanan ini menjadi sektor publik terbesar, di luar sektor pertahanan dan keamanan.
Nampaknya akuntansi dieksplorasi secara serius demi menciptakan proses pengambilan keputusan
yang rasional. Akuntansi di pemerintahan daerah atau kota praja dan perusahaan disebut “akuntansi
sektor publik”.
Pada pertengahan abad ke-12, dengan pertimbangan efisiensi, perusahaan kota praja disatukan
ke dalam industri nasional dan sistem pelaanan nasional, seperti kesehatan. Kondisi ini justru
memperkuat akuntansi sektor publik yang akhirnya dieksplorasi ke pengelolaan perusahaan secara
profesional dan bersifat global. Proses sertifikasi mulai dilakukan pada tahun1926. Perusahaan
Broadcasting menjadi industri nasional pertama yang mendapatkan sertifikasi laporan keuangan.
Kerena itu, audit laporan keuangan diatur dengan peraturan pemerintah di mana audit harus
1
dilakukan oleh akuntan bersertifikasi (registered accountant) kebijakan ini menimbulkan berbagai
aktivitas baru, seperti silabus, rancangan kertas kerja, serta sosialisasi ke industri serta pemrintah
daerah. Pada awal tahun 1970-an, profesi akuntan di Inggris mulai menurun akibat perubahan The
Institute of Municipal Treasures and Accountants ke The Chartered Institute of Finance and
Accountancy. Namun demikian, istilah “sektor publik” menjadi lebih disukai. Istilah ini membuka
representasi akuntan profesional di luar sektor swasta. Akibatnya, akuntansi sektor publik menjadi
wadah interdisipliner tentang materi kesejahteraan masyarakat. Dan pada saat yang sama, bidang
akuntansi manajemen sektor publikdan audit sektor publik mulai diubah orientasinya ke pelayanan
publik.
Perkembangan profesi akuntan sektor publik di Indonesia belumlah semaju di Inggris. Bahkan
dibandingkan dengan profesi akuntan lain, seperti akuntan sektor swasta, akuntansi sektor publik
masih ketinggalan. Hal ini berkaitann dengan sistem sentralisasi pemerintahan yang berdampak
terhadap penggunaan sistem dan prosedur pelaporan keuangan yang seragam serta terpusat. Dengan
berubahnya orientasi publik dan ekonomi di era reformasi, organisasi profesi akuntansi – Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor Publik. Kompertemen
ini mewadai para pekerja bidang akuntansi dan praktek akuntansi sektor publik di Indonesia harus di
pecahkan. Selain itu, mitra kerja kompartemen akuntan sektor publik juga telah dibangun dalam
Kompertemen Akuntan Pendidik yang disebut Kajian Pendidik Akuntansi Sektor Publik. Informasi
tentang aktivitas pengembangan ilmu dan dialog akuntansi sektor publik telah disebarluaskan di
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, serta Hompage-nya.
1.6 FITUR IDEOLOGI DALAM MANAJEMEN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
1.6.1 Konsep Sektoral Ekonomi
Konsep sektoral ekonomi mulai diperdebatkan pada awal tahun 1990-an. Konsep reinventing
government dikembangkan dengan memperlakukan pengelolaan sektor public sebagai suatu
organisasi. Secara mendasar, organisasi sektor public daapat dibedakan dalam alur operasional
yang dibiayai. Pebedaan ini disebabkan oleh tujuan organisasi yang juga berbeda. Alternatifalternative tersebut biasanya didasarkan pada lebutuhan akan barang , pelayanan jasa, politik,
serta sikap social yang sesuai.
Pelayanan di sektor public tidak selamanya dapat dihitung dengan nilai ekonomis. Pe;ayan
kesehatan harus dilakukan oleh semua organisasi pelayanan kesehatan, tanpa meminta biaya
muka. Dalam realitasnya, hanya ada bebrapa contoh keuangan pajak total atau keuangan harga
total. Sebagai contoh jasa yang sangat dekat dengan pajak, seperti bisnis jasa jalan tol. Dalam
bidang keuangan, nana awal dipengaruhi oleh perbedaan dan perubahan tujuan. Jumlah dana yang
dikucurkan dangat tergantung pada perhatian masyarakat terhadap bidang tersebut.
1
Terkait dengan dana eksternal, pinjaman luar negeri merupakan pilihan favorit bagi banyak
Negara. Pengendalian atas pinjaman luar negeri oleh organisasi public merupakan salah satu
contoh manajemen makroekonomi oleh pemerintah pusat. Dalam era otonomi saat ini, pinajam
modal bias dilakukan oleh pemerintah daerah. Pengendalian atas pinjaman tetap harus dicatatkan
ke pemerintah pusat sebagai wujud pengendalian sumber daya yang tertutup serta pengeluaran
uang yang myngkin diperkenankan.
1)
Konsep ”Reinventing Government”
Perspektif baru pemerintahan menurut Osborne dan Gaebler :
Pemerintah Katalis : Berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik
2)
Pemerintah Milik Masyarakat : Memberdayakan masyarakat dan bukan melayani
3)
Pemerintah yang Kompetitif : Menyuntikkan semangat persaingan dalam pemberian pelayanan
1.6.2
publik
4)
Pemerintah yang DIgerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan
menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5)
Pemerintah yang Berorientasi pada Hasil : Membiayai hasil dan bukan masukan
6)
Pemerintah yang Berorientasi pada Pelanggan : Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi
7)
Pemerintah Wirausaha : Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan
8)
Pemerintah Antisipatif : Berusaha mencegah dari pada mengobati
9)
Pemerintah Desentralisasi : dari Hierarki menuju oartisipatif dan tim kerja
10) Pemerintah Berorientasi pada ( Mekanisme ) Pasar : Mengadakan perubahan dengan mekanisme
pasar ( Sistem Insentif ) dan bukan dengan mekanisme administrative (Sistem Prosedur dan
Pemaksaan )
1.7 PERUBAHAN PEMIKIRAN ORDE BARU KE ORDE REFORMASI
a. Akuntansi Pada Awal Reformasi
Akuntansi pada masa reformasi, masih menggunakan akuntan asing untuk melakukan due
diligence dalam berbagai sektor public dan kasus skandal. Hal ini menunjukkan betapa lemah dan
rendahnya kredibilitas akuntan public Indonesia dimata dunia.
Akuntan sebagai suatu profesi diminta untuk terlibat secara aktif terkait pelaksanaan transparansi
ekonomi. Akuntansi sektor public diharap dapat lebih ditekankan pada system dan pemerintahan
akuntansi
b. Titik Utama Pengembangan Akuntansi Sektor Publik
Penekanan pada efisiensi keuangan dan efektivitas manajemen akan menjadi dua focus
pengembangan bidang akuntansi sektor public. Lebih dari 5.000 akuntan dan pemerhati akuntansi
berkarya di sektor public, akan tetapi peran professional mereka belum dimaksimalkan. Dalam
kebersamaan langkah dan tujuan, peningkatan mandate masyarakat pada profesi dilakukan.
1
“Pengantar Akuntansi Sektor Publik”
OLEH:
Manikam Aprilani
Marwah Razak
Naurah Atifah
Eko Hardianyah
Sudirman
Hisbullah
AKUNTANSI 7.8 ( D )
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2015
1
1.1 DEFINISI AKUNTANSI PUBLIK
Berdasarkan epistemologi dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor pablik di artikan
sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktek organisasi pablik. Sementara
dari berbagai buku lama terbitan Eropa barat, akuntansi sektor publik disebut sebagai akuntansi
pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan bidang ini akuntansi keuangan pablik.
Akuntansi sektor pablik dapat didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Yang dapat
diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang ditetapkan pada pengelolaan dana
masyarakat (Bastian 1999). Definisi ini dapat dikembangkan dengan melihat lebih jauh batasan
penulis tentang sektor organisasi di Indonesia. Lembaga-lembaga tinggi Negara dan depertemen di
bawahnya, pemerintah daerah. BUMN, BUMD, danLMS-LMStermasuk yayasan-yayasan sosial
(Bastian1999).
Jadi akuntansi sektor pablik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang terapkan
kepada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan depertemen-depertemen
di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyekproyek kerja sama sektor pablik serta swasta.
1.1.1. Peranan Akuntansi Pablik
Pelayanan mayarakat oleh sektor pablik secara keseluruhan memainkan peranan yang vital
dalam perekonomian negara. Pemerintah pusat atau daerah cenderung berfokus pada pengeluaran
nasional dan memproyeksikan sektor pablik sebagai “kran” ekonomi yang menyerap sumber daya
yang dapat digunakan lebih baik disektor lain.
Dari tahun 2004-2007, indonesia telah mencapai kemajuan dalam menyediaan pembiayaan
keuangan publik melalui instrumen pasar uang, seperti menerbitkan Obligasi dan Surat Utang
Negara. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan untuk
beberapa tahun kedepan.
Dengan kebijakan desanralisasi yang diberlakukan di indonesia saat ini, ruang fiskal daerah
kini tersedia. Jika dana fiskal dikelolah dengan hati-hati ketertinggalan di daerah-daerah tertentu
dan perbatasan dapat dikurangi keberhasilan pengelolah tersebut akan ditunjukkan dengan
perbaikan indikator-indikator sosial.
1.1.2. Fenomena Yang Terkait Dengan Akuntansi Sektor Pablik
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan organisasi sektor pablik dapat dilihat di sekitar
kita, institusi pemerintah baik pusat maupun daerah, partai politik, tempat-tempat peribadatan
sekolah, yayasan dan LSM adalah organisasi sektor pablik.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor pablik adalah sektor-sektor yang ada dalam
kehidupan masyarakat, dimana organisasi pelaksanaanya merupakan organoisasi yang tujuan
utamanya tidak mencari keuntungan keuangan. Jadi, organisasi terdebut biasanya dimiliki secara
1
koliktif oleh publik dan kepemilikan atas sumber daya tidak dicerminkan dalam bentuk saham
yang dapat diperjual belikan. Disisi lain, publik itu sendiri diartikan sebagai masyarakat, yaitu
pihak yang mempunyai kepemilikan atas organisasi sektor publik tersebut dan pihak-pihak yang
berhak mendapatkan pelayanan yang diberikan oleh organisasi sektor publik terkait.
Fenomena besar yang terakhir dalam konteks akuntansi sektor publik adalah reformasi tata
kelola pemerintah dan organisasi sektor publik lain. Tuntutan reformasi ini menyebabkan
demokratisasi pengelolaan organisasi melalui aspek transparansi dan akuntabilitas. Di Indonesia,
adanya desentralisasi pengelolaan pemerintahan di daerah dan tuntutan masyarakat akan
transparansi serta akuntabilitas memaksa perintah, baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan
sistem pengelolaan keuangan yang lebih baik, transparan dan akuntabel. Sistem ini diharapkan
dapat mewujudkan pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan,
kepatutan, serta manfaat bagi masyarakat.
1.2 RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIC
Lingkup akuntansi sektor public dapat dipindang sebagai turunan dari berbagai perkembangan
pemikiran yang terjadi. Di Indonesia, ruang lingkup organisasi sektor publik meliputi lembangalembaga negara dan departeman-departeman di bawahnya, pemerintahan daerah, yayasan, partai
politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi nirlaba lainnya. Jadi, proses pelaporan dan
pertanggungjawaban ke masyarakat harus segera diatur dalam kerangka standar akuntansi sektor
public.
Di Indonesia, akuntansi sektor public mencakup beberapa bidang utama yakni:
a. Akuntansi pemerintah pusat
b. Akuntansi pemerintah daerah
c. Akuntansi partai politik
d. Akuntansi LSM
e. Akuntansi yayasan
f. Akuntansi pendidikan : sekolah, perguruan tinggi
g. Akuntansi kesehatan : puskesmas, rumaah sakit
h. Akuntansi tempat peribadatan : masjid, gereja, wihara, pura.
1.3 ELEMEN-ELEMAN SEKTOR PUBLIC
Elemen akuntansi sektor publik adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan
manajemen keuangan publik.
a. Perencanaan public
Aspek yang terkandung dalam perencanaan adalah perumusan tujuan dan cara mencapai tujuan
kesejahteraan public dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
1
b. Penganggaran public
Anggaran memberikan rencana yang mendetail atas penerimaan dan pengeluaran organisasi agar
pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan kepada public.
c. Relisasi anggaran public
Realisasi anggaran terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu pencairan anggaran (pengeluaran),
realisasi pendapatan, dan pelaksanaan program. Sedangkan siklusnya dimulai dengan persiapan,
proses pelaksanaan, dan penyelesaian.
d. Pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa public adalah proses, cara, serta tindakan dalam menyediakan barang
dan jasa bagi atau public.
e. Pelaporan keuangan sektor public
Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja dan kegiatan, kemajuan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan.
f.
Audit sektor public
Audit adalah suatu proses sistematik ang secara objektif menyediakan dan mengevaluasi buktibkti yag berkenaan dengan asersi tentang kegiatan serta kejadian ekonomi guna memastikan
derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada dan
mengomunikasikan hasil ang diperoleh kepada pihak-pihak yang berkepentingan
g. Pertanggung jawaban sektor public
Pertanggung jawaban publik adalah proses atau tindakan yang dilakukan oleh kepala organisasi
sektor public dalam menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada pemberi amanatnya.
Sebagai contoh, penyampaian LPJ bupati kepada DRPD, dan penyampaian LPJ ketua yayasan
kepada dewan penyantunnya.
1.4 LINGKUP ORGANISASI SEKTOR PUBLIC
1.1.4 Pengertian dan Karakteristik Organisasi Sektor Public
Kajian tentang organisasi sektor publik biasanya mulai dilakukan dari sisi manajemen. Dalam
pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase “Sektor Publik”.
Pemahaman sektor publik lebih ditempatkan pada suatu wilayah diluar pemerintahan ditambah
dengan wilayah pemerintahan itu sendiri. Peristilahan “utang sektor publik” dan “permintaan
pinjaman sektor publik” menjadi materi yang menarik dari kajian politikdan ekonomi. Dari sisi
kebijakan publi, sektor publik lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang berlebihan,
pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi. Dalam arti luas, frase “sektor publik”
diartikan sebagai metode manajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, sektor publik
diinterpretasikan sebagai pungutan oleh negara.
1
Kajian organisasi
sektor pubik biasanya
dilakukan dari sisi
manajemen
Dalam
perkembangannya,
kajian tersebut telah
mamasuki wilayah
karakter frase sektor
publik.
Dari sisi kebijakan publik,
sektor publik lebih
dipahami sebagai kenaikan
pajak, birokrasi yang
berlebihan, pemerintahan
yang besar, dan
nasionalisasi versus
privatisasi
Dalam arti luas frase
sektor publik
diartikan sebagai
metode manajemen
negara
Dalam arti sempit
sektor publik
diinterpretasian
sebagai pungutan
oleh negara.
Jenis-jenis 0rganisasi Sektor Publik
Jenis organisasi sektor publik antara lain:
a. Organisasi Pemerintah Pusat
b.
Organisasi Pemerintah Daerah
c. Organisasi Partai Politik
d. Organisasi LSM
e. Organisasi Yayasan
f.
Organisasi Pendidikan seperti sekolah
g. Organisasi Kesehatan seperti puskesmas
h. Organisasi Tempat Beribadatan seperti masjid, gereja, vihara, pura.
Tabel Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Tujuan
Aktivitas
Sumber Pembiayaan
Pola
PertanggungJawaban
Kultur Organisasi
Penyusutan Anggaran
Salkeholder
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan
lainnya baik jasmani maupun rohani.
Pelayanan publik (publik services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan
perundangan yang berlaku.
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat.
Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang.
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan anggaran program publik
diplubikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat.
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para investor, lembagalembaga internasional temasuk lembaga donor internasional (seperti Bank Dunia (World Bank),
Internasional Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), perserikatan bangsabangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP), USAID, dan pemerintah luar
negeri.
1
1.4.2 Sejarah dan Perkembangan Organisasi Sektor Publik dari Sudut Akuntansi
Periode
Peradaban
Aktivitas
3000 SM – 1000
SM
Babilonia
Praktek pencatatan telah dilakukan dalam berbagai kegiatan untuk menghasilkan
pendapatan produksi
Praktek sistem pencatatan telah ada sejak zaman mesir kuno. Organisasi kementerian
didiria dengan tujuan mengadministrasi laporan untuk perdana menteri.
Dimasa yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi secara adil berbagai sumber
pendapatan yang diterima.
Dimasa roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua
pejabat, baik itu digubenura maupun kekaisaran.
Pada pertengahan akhir abad ke-14, praktek pencatatan transaksi keuangan digenoa adalah
berupa bukti transaksi keuangan antara pemerintahan yang berkuasa dan rakyat.
Selanjutnya, proses pencatatan berkembang dalam proses perdagangan antarnegara.
Pada awal abad ke-15. Kekuatan perekonomian bergeser dari italia keinggris, dimana
proses pelaporan dikembangkan lebih rinci, terutama informasi tentang tenaga kerja,
metode produksi, jenis dan kualitas barang yang diproduksi, harga jual, dan metode
pemasaran.
Pada akhir aba ke-18, terjadi perubahan mendasar dalam aturan bisnis. Kejadian ini
menunjukkan bahwa pengembangan akuntansi keuangan dan biaya diperusahaan lebih
dipicu oleh perkembangan praktek akuntansi sektor publik.
Praktek akuntansi sektor publik dapat dikatakan berkembang lebih lambat. Interpretasi yang
salah mulai muncul degan menyamakan akuntansi sektor publik sebagai proses pencatatan
penarikan pajak yang dipungut pihak pemerintah.
Mesir Kuno
1000 SM – Abad
ke-1
Abad ke-1 – Abad
ke-5
Pertengahan abad
ke-14
Yunani
Awal abad ke-15
Eropa
Akhir abad ke-18
Eropa
Abad ke-19 –
Abad ke-20
Eropa
Roma
Eropa
1.4.3 Skala dan Cakupan Organisasi Sektor Publik
Melihat luas wilayah, dan jumlah penduduk, jumlah serapan tenaga kerja yang bergerak
dibidang sektor publik masih sangat diharapkan. Pertimbangan lain adalah terbentuknya
departemen-departemen yang membawahi bidang tertentu dalam pemerintahan maupun organisasi
non pemerintahan, struktur pemerintahan pusat maupun daerah, dan kepolisian-TNI.
Kontroversi Akuntansi Sektor Publik vs Akuntansi Pemerintahan
Karakter akuntansi adalah sebagai penyedia jasa yang relevan bagi berbagai jenis individu dan
organisasi.
-
Aktiivitas organisasi sektor publik sangat beraneka ragam.
-
Kondisi organisasi sektor publik sangat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar.
-
Fokus kesuksesan penyelenggaraan aktivitas pablik adalah kompetensi manajemen.
-
Dalam proses pertanggung jawaban, berbagai variasi forman dan informas jaringan kerja
berdampak secara langsung terhadap alur aktivitas organisasi sektor publik.
1
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Sektor publik digambarkan sebagai institusi
pemerintah atau, dengan kalimat yang lebih jelas,
pemerintah yang berkuasa, pemerintah negara, dan
industri nasional ( perusahaan milik pemerintahan,
badan hukum publik, perusahaan publik)
V
S
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Didefinisikan lebih sebagai sistem pengukuran kinerja
pemerintah. Dengan kata lain, akuntansi mendukung
pemerintah
dalam
mempertanggungjawabkan
keputusan sumber daya apa yang harus dipenuhi untuk
mencukupi kebutuhan militer (dan kebutuhan ekspor)
serta kebutuhan kelompok sipil
1.5 PROFESI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIC
Perkembangan profesi akuntan menunjukkan bahwa di dunia praktis, akuntan sukses
berkompetisi dengan konsultan manajemen. Ini memunculkan perluasan batas-batas disiplin ilmu
akuntansi. Tanpa mengubah karakter inti disiplin ilmu akuntansi, manfaat akuntansi telah
berkembang. Jadi, para akademisi bekerja untuk mengobservasi penggunaan akuntansi dalam
mengelola perusahaan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Ini berarti fungsi akuntansi dalam
pelaporan akan semakin penting. Keterkaitan profesi ini dengan mata rantai uang telah menyebabkan
penebaran yang cepat ke berbagai organisasi. Pada awalnya, profesi akuntansi muncul dalam
organisasi seperti Institute of Chartered Accountans (di Inggris dan Welas) yang didirikan pada
tahun 1880. Perkembangan ini di perkuat oleh lembaga the Corporate Treasurers and Accounting
Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan lembaga bentukan pemerintahan daerah.
Namun
demikian,
tujuan
sebenarnya
dari
pembentukan
dua
lembaga
tersebut
adalah
mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi Chartered
Institute of Public Finance And Accounting (Sowerby, 1985) yang mensertifikasi para pekerja di
sektor publik. Jadi, legitimasi subdisiplin ilmu akuntansi sektor publik resmi ada.
Di Inggris, pada akhir abad ke-19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini diwarnai oleh dogma sosialis (Jones,1992). Persepsi
masyarakat dialihkan bahwa penyelenggara kebutuhan adalah perusahaan utilitas, bukan pemerintah
daerah. Proses pelayanan ini menjadi sektor publik terbesar, di luar sektor pertahanan dan keamanan.
Nampaknya akuntansi dieksplorasi secara serius demi menciptakan proses pengambilan keputusan
yang rasional. Akuntansi di pemerintahan daerah atau kota praja dan perusahaan disebut “akuntansi
sektor publik”.
Pada pertengahan abad ke-12, dengan pertimbangan efisiensi, perusahaan kota praja disatukan
ke dalam industri nasional dan sistem pelaanan nasional, seperti kesehatan. Kondisi ini justru
memperkuat akuntansi sektor publik yang akhirnya dieksplorasi ke pengelolaan perusahaan secara
profesional dan bersifat global. Proses sertifikasi mulai dilakukan pada tahun1926. Perusahaan
Broadcasting menjadi industri nasional pertama yang mendapatkan sertifikasi laporan keuangan.
Kerena itu, audit laporan keuangan diatur dengan peraturan pemerintah di mana audit harus
1
dilakukan oleh akuntan bersertifikasi (registered accountant) kebijakan ini menimbulkan berbagai
aktivitas baru, seperti silabus, rancangan kertas kerja, serta sosialisasi ke industri serta pemrintah
daerah. Pada awal tahun 1970-an, profesi akuntan di Inggris mulai menurun akibat perubahan The
Institute of Municipal Treasures and Accountants ke The Chartered Institute of Finance and
Accountancy. Namun demikian, istilah “sektor publik” menjadi lebih disukai. Istilah ini membuka
representasi akuntan profesional di luar sektor swasta. Akibatnya, akuntansi sektor publik menjadi
wadah interdisipliner tentang materi kesejahteraan masyarakat. Dan pada saat yang sama, bidang
akuntansi manajemen sektor publikdan audit sektor publik mulai diubah orientasinya ke pelayanan
publik.
Perkembangan profesi akuntan sektor publik di Indonesia belumlah semaju di Inggris. Bahkan
dibandingkan dengan profesi akuntan lain, seperti akuntan sektor swasta, akuntansi sektor publik
masih ketinggalan. Hal ini berkaitann dengan sistem sentralisasi pemerintahan yang berdampak
terhadap penggunaan sistem dan prosedur pelaporan keuangan yang seragam serta terpusat. Dengan
berubahnya orientasi publik dan ekonomi di era reformasi, organisasi profesi akuntansi – Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor Publik. Kompertemen
ini mewadai para pekerja bidang akuntansi dan praktek akuntansi sektor publik di Indonesia harus di
pecahkan. Selain itu, mitra kerja kompartemen akuntan sektor publik juga telah dibangun dalam
Kompertemen Akuntan Pendidik yang disebut Kajian Pendidik Akuntansi Sektor Publik. Informasi
tentang aktivitas pengembangan ilmu dan dialog akuntansi sektor publik telah disebarluaskan di
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, serta Hompage-nya.
1.6 FITUR IDEOLOGI DALAM MANAJEMEN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
1.6.1 Konsep Sektoral Ekonomi
Konsep sektoral ekonomi mulai diperdebatkan pada awal tahun 1990-an. Konsep reinventing
government dikembangkan dengan memperlakukan pengelolaan sektor public sebagai suatu
organisasi. Secara mendasar, organisasi sektor public daapat dibedakan dalam alur operasional
yang dibiayai. Pebedaan ini disebabkan oleh tujuan organisasi yang juga berbeda. Alternatifalternative tersebut biasanya didasarkan pada lebutuhan akan barang , pelayanan jasa, politik,
serta sikap social yang sesuai.
Pelayanan di sektor public tidak selamanya dapat dihitung dengan nilai ekonomis. Pe;ayan
kesehatan harus dilakukan oleh semua organisasi pelayanan kesehatan, tanpa meminta biaya
muka. Dalam realitasnya, hanya ada bebrapa contoh keuangan pajak total atau keuangan harga
total. Sebagai contoh jasa yang sangat dekat dengan pajak, seperti bisnis jasa jalan tol. Dalam
bidang keuangan, nana awal dipengaruhi oleh perbedaan dan perubahan tujuan. Jumlah dana yang
dikucurkan dangat tergantung pada perhatian masyarakat terhadap bidang tersebut.
1
Terkait dengan dana eksternal, pinjaman luar negeri merupakan pilihan favorit bagi banyak
Negara. Pengendalian atas pinjaman luar negeri oleh organisasi public merupakan salah satu
contoh manajemen makroekonomi oleh pemerintah pusat. Dalam era otonomi saat ini, pinajam
modal bias dilakukan oleh pemerintah daerah. Pengendalian atas pinjaman tetap harus dicatatkan
ke pemerintah pusat sebagai wujud pengendalian sumber daya yang tertutup serta pengeluaran
uang yang myngkin diperkenankan.
1)
Konsep ”Reinventing Government”
Perspektif baru pemerintahan menurut Osborne dan Gaebler :
Pemerintah Katalis : Berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik
2)
Pemerintah Milik Masyarakat : Memberdayakan masyarakat dan bukan melayani
3)
Pemerintah yang Kompetitif : Menyuntikkan semangat persaingan dalam pemberian pelayanan
1.6.2
publik
4)
Pemerintah yang DIgerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan
menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5)
Pemerintah yang Berorientasi pada Hasil : Membiayai hasil dan bukan masukan
6)
Pemerintah yang Berorientasi pada Pelanggan : Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi
7)
Pemerintah Wirausaha : Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan
8)
Pemerintah Antisipatif : Berusaha mencegah dari pada mengobati
9)
Pemerintah Desentralisasi : dari Hierarki menuju oartisipatif dan tim kerja
10) Pemerintah Berorientasi pada ( Mekanisme ) Pasar : Mengadakan perubahan dengan mekanisme
pasar ( Sistem Insentif ) dan bukan dengan mekanisme administrative (Sistem Prosedur dan
Pemaksaan )
1.7 PERUBAHAN PEMIKIRAN ORDE BARU KE ORDE REFORMASI
a. Akuntansi Pada Awal Reformasi
Akuntansi pada masa reformasi, masih menggunakan akuntan asing untuk melakukan due
diligence dalam berbagai sektor public dan kasus skandal. Hal ini menunjukkan betapa lemah dan
rendahnya kredibilitas akuntan public Indonesia dimata dunia.
Akuntan sebagai suatu profesi diminta untuk terlibat secara aktif terkait pelaksanaan transparansi
ekonomi. Akuntansi sektor public diharap dapat lebih ditekankan pada system dan pemerintahan
akuntansi
b. Titik Utama Pengembangan Akuntansi Sektor Publik
Penekanan pada efisiensi keuangan dan efektivitas manajemen akan menjadi dua focus
pengembangan bidang akuntansi sektor public. Lebih dari 5.000 akuntan dan pemerhati akuntansi
berkarya di sektor public, akan tetapi peran professional mereka belum dimaksimalkan. Dalam
kebersamaan langkah dan tujuan, peningkatan mandate masyarakat pada profesi dilakukan.
1