Laporan Praktikum ADPG ke 1

Laporan Praktikum ke-1
MK Analisis Data Pangan dan Gizi

Tanggal Mulai : 13 September 2016
Tanggal Selesai : 27 September 2016

PENGOLAHAN DATA KATEGORI KELUARGA TERHADAP
SOSIAL EKONOMI, PENDAPATAN, PENGELUARAN DAN
PENGETAUHAN GIZI MENGGUNAKAN FUNGSI DALAM
MICROSOFT EXCEL

Oleh :
Annisa Diani Fitri

I14140106

Asisten Praktikum :
Dina Arum Pratiwi
Penanggung Jawab Praktikum :
Prof. Dr. Ir. Dadang Sukandar, M.Sc


DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pangan seperti data kebiasaan makan keluarga, diperlukan untuk
menentukan status gizi keluarga. Data ini didapatkan dengan cara mewawancarai
salah satu responden dari anggota keluarga tersebut. Dengan mewawancarai
langsung salah satu anggota keluarga atau lebih, kita bisa mendapatkan informasi
mulai dari jumlah anggota keluarga, pendapatan dan pengeluaran pangan ataupun
non pangan, dan lain-lain sehingga kita mendapatkan data kebiasaan makan
keluarga.
Data pangan dan gizi ini didapatkan dari keseluruhan hasil wawancara
enumerator satu dengan lainnya, yang digabungkan dan diolah menggunakan
Microsoft Excel. Pengolahan data merupakan suatu tahapan yang dilakukan
terhadap data awal untuk memperoleh Output data sehingga data tersebut dapat
dianalisis. Pengolahan data dengan Microsoft Excel diawali dengan memberi

nama pada sheet pertama yaitu “Halmuk” atau halaman muka. Berikut merupakan
cara peberian nama pada sheet dengan mengklik kanan.

Gambar 1 Pemberian nama pada sheet
Proses pengolahan data di Excel sangat memerlukan “koding data”. Koding
data adalah proses penyederhanaan data yaitu pemberian kode, proses ini dapat
mempermudah dalam menganalisis data. Proses ini dilakukan dengan membuat
kode untuk masing-masing kategori data atau jawaban dari pertanyaan
wawancara. Berikut merupakan proses koding data pada halaman muka.

Gambar 2 Pemberian kode pada “Halaman Muka”
Pemberian kode pada halaman muka yaitu pada A1, A2, A3, A4, A5, dan
A6. Pemberian kode dengan huruf “A” disesuaikan dengan bab dari daftar
pertanyaan yang diwawancarakan. Bab pertama dari daftar pertanyaan adalah Bab
A. Halaman Muka. A1 diartikan untuk nama pewawancara, A2 adalah nama
responden yang diwawancarai, A3 adalah nama kepala keluarga, A4 adalah nama
desa/kelurahan, A5 adalah kode responden/sampel, dan A6 diartikan sebagai
tanggal dilakukannya wawancara.

Setelah semua data pada sheet pertama atau halaman muka terolah,

selanjutnya tambah sheet baru dan diberi nama dengan “Sosial Ekonomi” atau
Sosial Ekonomi. Hal pertama yang dilakukan pada sheet “Sosial Ekonomi”
adalah dengan menduplikasi seluruh data A1 dan A5 dari sheet halmuk ke sheet
“Sosial Ekonomi”, kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode seperti pada
sheet halmuk sebelumnya.

Gambar 3 Pemberian kode pada sheet “Sosial Ekonomi”
Pemberian kode pada sheet “Sosial Ekonomi” sama seperti sheet
sebelumnya yaitu berdasarkan bab daftar pertanyaan. Kode B diartikan untuk
daftar pertanyaan pada Bab B yaitu Sosial/Ekonomi. Berikut merupakan tabel arti
pemberian kode pada sheet “Sosial Ekonomi”.

Kode
B1
B2
B3
B4A
B4B
B5
B6

B7
B8
B9

Tabel 1 Arti pemberian kode pada sheet “Sosial Ekonomi”
Arti
Keterangan
Urutan anggota keluarga
Penulisan diurutkan sesuai dengan
nama anggota yang ditulis pada saat
wawancara.
Hubungan keluarga
1= Suami/ayah; 4 = Orang tua;
2= Istri;
5 = Saudara lainnya
3 = Anak;
Jenis kelamin
1 = Laki-laki; 2 = Perempuan
Usia
Dalam tahun

Usia
Dalam bulan
Pendidikan terakhir
Dalam tahun
Pekerjaan
1 = tidak bekerja; 4 = Buruh;
2 = PNS/ABRI; 5 = Jasa lainnya
3 = Wiraswasta;
Keadaan fisiologis
0 = tidak hamil, menyusui;
1 = hamil;
2 = menyusui
Berat badan
Dalam kg
Tinggi badan
Dalam cm

Daftar pertanyaan bagian selanjutnya adalah Bab C yaitu pendapatan/bulan.
Data ini diolah di sheet selanjutnya yang diberinama “Pendapatan”. Sama seperti
sheet “Sosial Ekonomi”, seluruh data A1 dan A5 di duplikat ke sheet pendapatan.

Selanjutnya dilakukan proses koding yaitu dengan memberi kode C1 dan C2.

Gambar 4 Pemberian kode pada sheet Pendapatan

Pemberian kode pada sheet pendapatan terdiri dari dua kode yaitu C1 dan
C2. C1 diartkan sebagai anggota keluarga yang mempunyai pendapatan dan C2
diartikan sebagai jumlah pendapatan. Pada C1 untuk ayah = 1, ibu = 2, anak = 3,
dan anggota keluarga lainnya = 4 . Tahap selanjutnya adalah menambahkan sheet
baru dan diberi nama “Pengeluaran”.

Gambar 5 Pemberian kode pada sheet pengeluaran
Pada sheet pengeluaran, diduplikasi (copy) keseluruhan data A1 dan A5,
setelah itu dilanjutkan dengan pemberian kode D1, D2, D3, dan D4. Berikut
merupakan tabel arti pemberian kode pada sheet pengeluaran.

Kode
D1
D2

D3

D4

Tabel 2 Arti pemberian kode pada sheet pengeluaran
Arti
Keterangan
Daftar pertanyaan bagian D.1 dan D.2 yaitu pengeluaran bahan pangan
dan pengeluaran non pangan
Subbab dari daftar bahan bagian D.1 D.1
dan D.2
1 = makanan pokok
2 = lauk pauk
3 = sayuran
4 = buah
5 = minyak goreng
6 = lainnya (bumbu dapur,
gula, kopi)
D.2
1 = biaya bulanan
2 = biaya pelayanan
kesehatan

3 = perlengkapan kebersihan
4 = rokok
5 = biaya pendidikan
6 = tabungan
7 = arisan
8 = kredit
Daftar bahan pangan atau non pangan Contoh daging sapi dari
dari subbab D.1 dan D.2
subbab lauk pauk maka diisi
“2”
Jumlah biaya yang dikeluarkan
Pengeluaran dalam bulan

Sheet selanjutnya diberi nama FFQ (Food Frequency Questionnaire). Sheet
ini berisikan tentang data food frequency questionnaire (FFQ) yaitu suatu data
dari metode yang menggambarkan kebiasaan makan baik dalam hari, minggu,
bulan, dan tahun. Pengisian data pada sheet ini diawali dengan meng-copy data

A1 dan A5, lalu pemberian kode pada sheet FFQ dan mengisi data sesuai
informasi yang didapatkan dari wawancara. Berikut meupakan gambar pemberian

kode pada sheet FFQ.

Gambar 6 Pemberian kode pada sheet FFQ
Pemberian kode pada sheet selanjutnya diberi kode E1, E2, E3, E4, E5, dan
E6. Pengisian data pada sheet ini hampir sama seperti sheet sebelumnya atau
sheet pengeluaran yang terdiri dari beberapa subbab. Berikut merupakan tabel arti
dari kode yang terdapat pada sheet FFQ.

Kode
E1

E2

E3
E4
E5
E6

Tabel 3 Arti pemberian kode pada sheet FFQ
Arti

Keterangan
Nomor kelompok pangan
1 = Serelia
2 = Protein Hewani
3 = Sayuran dan Buah
4 = Kacang-kacangan
5 = Jajanan
6 = Lain-lain
Subbab dari kelompok pangan Setiap kelompo pangan memiliki
atau
jenis
pangan
yang dua jenis pangan, contohnya
dikonsumsi.
kacang - kacangan :
1 = Tahu
2 = Tempe
Frekuensi jenis pangan (hari)
Frekuensi jenis pangan (minggu)
Frekuensi jenis pangan (bulan)

Frekuensi jenis pangan (tahun)
-

Setelah sheet FFQ terisi semua, maka dilanjutkan dengan menambah sheet
baru dan diberi nama “Pengetahuan Gizi”. Data ini berisi tentang pertanyaan
seputar gizi. Data tersebut dapat menentukan sejauh mana pengetahuan responden
terhadap gizi. Pertanyaan tentang pengetahuan gizi ini terdiri dari lima pertanyaan
berupa soal pilihan ganda. Pengolahan data pengetahuan gizi ini diawali dengan
menduplikasi keseluruhan data A1 dan A5, kemudian membuat kode baru seperti
gambar berikut.

Gambar 7 Pemberian kode pada sheet pengetahuan gizi
Kode F1 sampai F5 pada sheet ini diartikan sebagai urutan pertanyaan. Pada
pertanyaan ini terdapat tiga pilihan jawaban yaitu a, b dan c. Oleh karena itu

apabila responden menjawab “c” maka kolom diisi dengan angka 3. Sheet yang
terakhir pada proses koding adalah sheet “Recall”. Recall ini merupakan suatu
metode untuk mengingat kembali makanan atau minuman apa saja yang telah
dikonsumsi selama 24 jam terakhir. Sama seperti yang lainnya data A1 dan A5
diduplikasikan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian kode, seperti berikut.

Gambar 8 pemberian kode pada sheet recall
Pemberian kode ini sangat memudahkan dalam pengolahan dan analisis
data. Pemberian kode pada sheet adalah G1, G2, G3, dan G4. G1 memiliki arti
sebagai pengganti dari nsma responden. G2 merupakan pemberian kode untuk
kode pangan dalam DKBM. G3 merupakan berat dari jenis bahan makanan yang
dikonsumsi dalam gram.dan yang terakhir adalah G4, G4 adalah nama jenis
bahan/pangan yang dikonsumsi berdasarkan DKBM. Setelah pemberian kode atau
proses koding selesai, maka keseluruhan data dapat dianalisis atau diolah lebih
lanjut.
Pengolahan dta yang seanjutnya adalah dengan menambahkan kolom ART
pada sheet “Sosial Ekonomi” dan menambah sheet baru setelah sheet “Sosial
Ekonomi” dan diberi nama “Sosial Ekonomi” 2. Pada kolom Art diisi dengan “1”,
hal ini mewakili jumlah anggota, sehingga nanti dapat dihitung dengan mudah.
Selanjutnya keseluruhan data dari A5 dan ART di-copy ke sheet “Sosial
Ekonomi” 2, kemudian keseluruhan di block dan di klik sub total dan pilih ART
lalu ok.
Selanjutnya adalah menambahkan sheet baru yang diberi nama “Sosial
Ekonomi” 3. Pada sheet ini diduplikasi keseluruhan data A5 dan ART kemudian
klik paste spesial di sheet “Sosial Ekonomi” 3. Berikut merupakan gambar proses
pengolahan pada sheet “Sosial Ekonomi” 3.

Gambar 9 Proses pengolahan awal dari sheet “Sosial Ekonomi” 3.
Setelah proses sorting, selanjutnya seluruh data yang tidak bertuliskan total
dihapus. Dengan cara mengklik kanan dan kik shift cells up. Proses pengolahan

dilanjutkan dengan menambahkan kolom “Kategori” di samping kolom “ART”.
Pada kolom kategori diisikan rumus untuk mengkategorikan ukuran keluarga.
Kategori keluarga terdiri dari tiga kategori, yakni kecil, sedang dan besar. Berikut
merupakan gambar penulisan rumus pada kolom kategori.

Gambar 10 Penulisan rumus kategori ukuran keluarga
Selanjutnya, dari data tersebut dihitung jumlah keluarga dari setiap kategori,
total keluarga, ukuran maximal, ukuran minimal, dll. Berkut merupakan tabel
rumus perhitungan.
Tabel 4 Tabel formula sheet “Sosial Ekonomi” 3
Jenis Formula
N
Kecil
=COUNTIF(C$2:C$27;"KECIL")
Sedang
=COUNTIF(C$2:C$27;"SEDANG")
Besar
=COUNTIF(C$2:C$27;"BESAR")
Minimal
=MIN(B$2:B$27)
Maksimal
=MAX(B$2:B$27)
SD
=STDEV(B$2:B$27)
Rata-rata
=AVERAGE(B$2:B$27)
Total
=SUM(B$2:B$27)
Tahapan selanjutnya adalah pengolahan data pada sheet pendapatan.
Pengolahan diawali dengan memblock keseluruhan data, kemudian klik menu data
dan pilih subtotal. Lalu pilih C2 dan ok. Setelah itu data C1 dihapus. Berikut
merupakan gambar tahapan pada sheet pendapatan.

Gambar 11 proses sub total sheet pendapatan

Selanjutnya pada sheet pendapatan kedua, diduplikasi keseluruhan data A5
dan C2. Kemudian dilakukan sorting dengan cara yang sama seperti pada sheet
sebelumnya, serta data yang tidak tercantum total dihapus. Langkah selanjutnya
adalah menduplikasi data ART pada sheet “Sosial Ekonomi” tiga, kemudian pilih
paste spesial. Lalu tahapan selanjutnya adalah membuat kolom baru setelah ART
yaitu “Pendapatan/Kapita” serta dihitung nilai maksimal, minimal, rata-rata, dan
totalnya sesuai rumus pada tabel no 4. Tahapan selanjutnya adalah menambahkan
kolom yang diberi nama “kode pengeluaran”.

Gambar 12 Rumus kode pengeluaran
Tahapan selanjutnya adalah dengan memblock semua data kode pangan, lalu
di-copy-kan serta paste special seperti pada gambar berikut.

Gambar 13 Proses duplikasi data kode pangan dan penulisan rumus
Setelah satu kolom telah diberikan rumus, agar memudahkan dan
mempercepat pengisian data, dilakukan dengan cara Klik 2 (dua) kali ke bawah
dan ctrl shift panah kanan sampai penuh.sehingga data akan terisi penuh dengan
waktu yang cepat. Tahapan selanjutnya adalahdengan memblock semua
keseluruhan data pada sheet pengeluaran kemudian di subtotal, seperti berikut,

Gambar 14 subtotal data pengeluaran
Tahapan selanjutnya adalah pada sheet pengeluaran 2, yaitu sebelumnya
pada sheet pengeluaran data A5 dan data 111-281 di-copy-kan kemudian di-paste
special, lalu di-block semua data dan di sorting by A5 dan data yang tidak terdapat
tulisan total dihapus. Selanjutnya disetiap akhir kategori seperti 161 dan 281
ditambahkan kolom total pangan serta dilampirkan perhitungan rata-rata, minimal,
maksimal dari pengeluaran pangan maupun non pangan.

Gambar 15 Rumus perhitungan pada sheet pengeluaran 2
Setelah pengolahan data pada sheet pengeluaran 2 selesai, tahapan
pengolahan dilanjutan pada sheet “Pengetahuan Gizi”. Pertama diberikan
penamaan kode untuk hasil jawaban pertanyaan benar atau salah yaitu mulai dari
F6-F10. Berikut merupakan gambar pemberian kode pada sheet “Pengetahuan
Gizi”.

Gambar 16 Pemberian kode pada sheet “Pengetahuan Gizi”
Tahapan selanjutnya adalah memberikan formula pada masing- masing
kolom dari F6-F10. Hal ini bertujun untuk memudahkan dan mempercepat
pengolahan data. Hasil dari formula ini dapat diinterpretasikan sebagai benar atau
salah. Apabila jawaban benar maka akan berisi 1 dan salah berisi 0. Berikut
merupakan rumus dari setiap kolom berdasarkan jawaban dari setiap pertanyaan.

Gambar 17 Formula yang digunakan pada sheet “Pengetahuan Gizi”
Tahapan terakhir pada pengolahan data “Pengetahuan Gizi” adalah
mengkategorikan cukup, baik dan kurang berdasarkan hasil jawaban pertanyaan
“Pengetahuan Gizi”. Berikut merupakan formula kategori “Pengetahuan Gizi”
=IF(L2>=80;"BAIK";IF(L2