Cara Dan Metode Penggunaan Cylinder Bore

Cara Dan Metode Penggunaan Cylinder Bore Gauge
Silinder bore gauge di gunakan untuk menentukan OS yang harus di lakukan,jadi fatal akibatnya
jika salah dalam memperhitungkan berapa besar OS yang harus di lakukan,Walaupun
kesalahannya hanya 1 mm itu sangat fatal,jadi harus teliti dalam melakukan pengukuran.Jadi
perhatikan langkah-langkah nya.
CYLINDER BORE GAUGE

Konstruksi

Cylinder Bore gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan ketelitian
sampai 0,01 mm.Berguna untuk alat pelengkap untuk over houle, Alat ini untuk mengidentifikasi
Keovalan,ketirusan,dan untuk menentukan besar-kecilnya pengeboran silinder.Sahabat otomotif
penggunaan. Perhatikan langkah-langkah penggunaannya.
CARA PEMILIHAN REPLACEMENT ROD DAN WASHER
1. Ukur diameter silinder dengan vernier caliper.
2. Lihat angka di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm.
Contoh :
• Bila hasil pengukuran = 52,30 mm
• Replacement rod = 50 mm
• Replacement washer = 2 mm
• Bila hasil pengukuran = 52,70 mm

Maka pilih lah. :
• Replacement rod. = 50 mm
• Replacement washer. = 3 mm

Maka anda memilih :

METODA PENGUKURAN

1. Ukur diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod dan washer yang
sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm,
gunakan replacement rod 90 mm dan replacement washer 1 mm.
2. Set micrometer pada 91 mm (seperti penjumlahan replacement rod dan replacement washer),
masukkan replacement rod dan measuring point ke dalam micrometer, dan dial gauge diset ke
“0” dengan memasukan silinder bore gauge ke micrometer.
• Tips cara cepat = Penyetelan angka ‘0’ pada dial gauge dapat di lakukan di dalam
silinder,dengan memasukan silinder bore gauge ke dalam silinder dengan kedalaman ± 0,5 cm,
karena daerah bagian atas ± 1 cm dari permukaan block silinder tidak bergesekan langsung
dengan piston sehingga ukurannya tidak berubah.

3. Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakkan cylinder gauge

sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum “0”,
berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder
adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm).
Pengukuran dilakukan pada 3 titik yaitu :
a. Titik Atas (TA) ,yaitu pengukuran dilakukan ± 1 cm di bawah permukaan blok silinder
b. Titik Tengah (TT) ,yaitu pengukuran di lakukan tepat ditengah-tengah kedalaman silinder.
c. Titik Bawah (TB) ,yaitu pengukuran di lakukan di bagian paling dasar silinder.