Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Peri

Hubungan Pola Asuh Orang
Tua dengan Perilaku Cuci
Tangan Siswa Kelas 6 SD AlAlaq Kecamatan Dewantara
Presented:
Vera Agustini
100610006
Instruktur: dr. Cut Khairunnisa

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pola Asuh
Pola asuh adalah sikap atau perilaku orang tua
dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.
• Perlakuan yang dilakukan orang tua antara lain
mendidik, membimbing, serta mengajarkan
tingkah laku yang umum dilakukan di
masyarakat. (Wahyuning.dkk, 2003).

Macam –Macam Pola Asuh Orang
Tua

1. Pola asuh otoriter
• Bersifat berusaha membentuk, mengendalikan
dan mengevaluasi perilaku serta sifat anak.
•menentukan peraturan tanpa berdiskusi dengan
anak dan memberikan hukuman dengan alasan
agar anak terus tetap patuh
•Anak akan tidak bahagia, selalu berada dalam
ketakutan, mudah sedih, senang berada di luar
rumah dan benci orangtua

Pola Asuh Permisif
• Memberikan struktur dan batasan yang tidak
jelas bagi anak.
• Ketika orang tua menentukan peraturan,
batasannya cenderung tidak jelas dan
diterapkan secara tidak konsisten.
• Anak akan berkembang menjadi anak yang
nakal, manja dan cenderung menuntut. Selain
itu, anak akan senang jika keinginannya di
penuhi dan akan marah jika keinginannya tidak

dipenuhi

Pola Asuh Demokratis
• Memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi
dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan
kemampuan anak dengan sensor batasan dan
pengawasan yang baik dari orangtua.
• Memperlihatkan cinta kehangatan kepada anak.
• Anak akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif,
cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua,
menghormati orangtua, dan tidak mudah stres

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pola Asuh





Pengalaman masa lalu

Tingkat pendidikan
Lingkungan
Tingkat sosial ekonomi

Perilaku
Menurut Skinner seorang ahli perilaku mengemukakakan
bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara
perangsangan (stimulus) dan tanggapan serta respon.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku
1. Faktor intern
Merupakan faktor-faktor yang berfungsi untuk mengolah
rangsangan dari luar, seperti
pengetahuan,kecerdasan,emosi,persepsi dan motivasi.
2. Faktor Ekstern
Merupakan faktor-faktor yang meliputi lingkungan sekitar
baik fisik maupun nonfisik, seperti iklim, social ekonomi,
manusia lain, kebudayaan dan lain-lain.

Cuci Tangan
Mencuci tangan adalah proses yang secara

mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa
dan air yang mengalir. (Depkes,2009)

LANGKAH-LANGKAH
MENCUCI TANGAN

1. Basuh tangan dengan air mengalir
2. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari
tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari
tangan
5. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling
mengunci.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam
genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari

tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
8. Gosok pergelangan tangan kiri dengan
menggunakan tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air.
10. Keringkan dengan lap tangan atau tissue
kemudian matikan kran air dengan tangan
dialasi tissue atau lap tangan.

Manfaat Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan tindakan preventif
terhadap kuman penyakit. Mencuci tangan dapat
menurunkan angka kesakitan penyakit menular
seperti diare, ISPA, pneumonia,H1N1 dan ini harus
menggunakan sabun sehingga hasil yang didapatkan
akan memuaskan,di samping tangan menjadi harum.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Comer, M.M.,
et al, (2009), masih kurangnya pengetahuan dan
perilaku masyarakat mengenai cuci tangan dengan

sabun. Padahal manfaat cuci tangan berpengaruh
sebagai pencegahan penyakit

5 Waktu Mencuci Tangan
– Setelah ke jamban dan setelah membersihkan anak yang buang air
besar (BAB)
Kajian ilmiah yang dilakukan oleh Curtis and Cairncross menyarankan
bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) khususnya setelah
kontak dengan feses (setelah ke jamban dan membantu anak ke
jamban), dapat menurunkan insiden diare hingga 42 – 47%, ISPA hingga
lebih dari 30%, bahkan UNICEF menemukan perilaku CTPS dapat juga
menurunkan 50% insiden Avian Influenza. (Depkes, 2010)
– Sebelum menyiapkan makanan,
– Sebelum makan,
– Setelah memegang/menyentuh hewan
– Setelah berjabat tangan dengan orang lain atau merawat orang
sakit.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Cuci Tangan







Citra diri
Praktik sosial
Status sosial ekonomi
Pengetahuan
Kebiasaan seseorang

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku
Mencuci Tangan Anak Usia Sekolah Dasar
• Menurut Scott, E., et al dalam American Journal of Infection Control
(2010), tindakan preventive terhadap penyakit utama sekali dapat
dimulai dari orang tua yang mengajarkan perilaku cuci tangan yang
benar terhadap anaknya. Sehingga sangat dibutuhkan partisipasi dari
orang tua untuk mewujudkan perilaku hidup bersih bagi anak.
• Bhella (2010) juga mengatakan dalam penelitiannya, perilaku

mencuci tangan pada anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang
tuanya. Orang tua dengan pola asuh yang mengajarkan dan melatih
anak-anaknya dalam mencuci tangan akan memberikan kontribusi
positif bagi terbentuknya perilaku mencuci tangan pada anak baik di
rumah maupun saat anak diluar rumah,seperti saat di sekolah.
Sehingga perilaku tersebut menjadi sebuah kebiasaan dimanapun ia
berada.

Kerangka Konsep dan Hipotesis
• Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Pola asuh orang tua:
•Pola Asuh Otoriter
•Pola Asuh Permisif
•Pola Asuh Demok

Perilaku Mencuci Tangan

Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

• Ho : tidak ada hubungan pola asuh orang tua
dengan perilaku mencuci tangan pada siswa
kelas 6 SD Al-Alaq Kecamatan Dewantara.
• Ha: ada hubungan pola asuh orang tua dengan
perilaku mencuci tangan pada siswa kelas 6 SD
Al-Alaq.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis / Rancangan Penelitian
yang Digunakan
• Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional
• Variabel independen penelitian ini adalah pola
asuh orang tua, sedangkan variabel
dependennya adalah perilaku cuci tangan
pada kelas 6 SD Al-Alaq Kecamatan
Dewantara.


Lokasi dan Waktu Penelitian
• Lokasi penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SD AlAlaq Kecamatan Dewantara.
• Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 hari dimulai
tanggal 2 Januari 2012 sampai 6 Januari 2012.

Populasi dan Sampel
• Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak
yang terdaftar dan masih aktif sebagai siswa
siswi kelas VI SD Al-Alaq. Berdasarkan data
bulan Agustus 2011, jumlah siswa kelas VI
adalah 80 orang dengan dibagi menjadi dua
kelas yaitu VI-1 berjumlah 40 siswa dan kelas
VI-2 berjumlah 40 siswa.

• Sampel
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah tehnik

simple random sampling. Sampel minimal yang didapat:
N80
n= n=
1 + N (d2)

1 + 80 (0,01)

= 44,4 siswa
Ket:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d2 : Nilai estimasi (0,01)

Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel
minimal ialah 44 siswa,namun peneliti
menggunakan sampel sebanyak 60 siswa.
Peneliti juga menentukan banyaknya sampel
yang harus diambil dari setiap kelas,sbb:
n
Ket:
SF = x 100%
SF : Persentase yang akan N
dikalikan dengan
besar satu sub
populasi
Berdasarkan rumus diatas didapatkan sampel
diambil setiap kelas yaitu 30 siswa.

Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
• Siswa siswi yang masuk sekolah saat penelitian
dilaksanakan
• Tidak menderita sakit yang memungkinkan
dapat mempengaruhi dalam pengisisan
kuesioner.
• Siswa siswi kelas VI SD Al-Alaq baik kelas VI-1
dan kelas VI-2.
Kriteria Eklusi
Kriteria ekslusinya adalah siswa yang pindah
sekolah ketika penelitian dilaksanakan.

Definisi Operasional

Variabel

Definisi Operasional

Pola asuh Pola asuh otoriter adalah
otoriter
pola mengasuh yang
berusaha mengendalikan
perilaku anak

Instrumen

Kuesioner

Skala ukur

Cara Ukur

Hasil

Nominal

Wawancara 1 =Ya

Pola asuh Pola asuh permisif adalah Kuesioner
permisif
pola mengasuh yang
memberikan struktur dan
batasan yang tidak jelas
bagi anak.
Pola asuh Pola asuh demokratis
Kuesioner
demokrati ialah pola mengasuh
s
memberi kebebasan pada
anak untuk berkreasi
namun ada pengawasan
yang baik dari orang tua

Nominal

Wawancara 1 =Ya

Nominal

Wawancara 1 =Ya

Perilaku
Cuci
Tangan

Ordinal

Wawancara 1. Baik
2. cukup
dan
baik
Pengamatan 3. kurang

Perilaku cuci tangan ialah Kuesioner
kebiasaan mencuci
tangan yang dilakukan
oleh anak

0 = Tidak

0 = Tidak

0 = Tidak

baik

Instrumen Penelitian
• Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden.

Metode Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan
pengamatan.
Wawancara ialah proses interaksi atau
komunikasi secara langsung antara
pewawancara dengan responden.
Pengamatan ialah suatu tehnik pengumpulan
data dengan mengamati langsung untuk
membuktikan kebenaran jawaban responden.

Metode Pengolahan Data
• Menurut Eko (2001), setelah kuesioner diisi
oleh responden maka data dapat diolah. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan
pengolahan dari program statistik komputer
yaitu program SPSS 18.0 dengan melalui
beberapa tahap yaitu Editing, Pemberian kode
(Coding), Entry Data dan Cleaning

Metode Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini dengan teknik analisa
kualitatif. Analisa data dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
• Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Dalam penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk
mendapat gambaran hubungan pola asuh orang tua
dengan perilaku cuci tangan pada siswa kelas 6 SD Al-Alaq
Kecamatan Dewantara dalam bentuk frekuensi dan
persentase dengan menggunakan program statistic
computer SPSS 18.0.

• Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi.
Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan
untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan perilaku cuci tangan siswa kelas 6
SD Al-Alaq Kecamatan Dewantara. Karena data
berskala nominal (kategorik) dan skala ordinal
(kategorik), maka uji statistik yang akan
digunakan uji Chi-Square (X2).

DAFTAR PUSTAKA















Bhella, V.Y., 2010. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Usia Sekolah di
SD Negeri Jimbaran 01 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Jurusan Keperawatan S1. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Budiarto,E., 2001. Biostatitiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta
Buletin Diare, 2011. Situasi Diare di Indonesia.
Available from: www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf . [Diakses: 13 November
2011]
CDC (Center For Disease Control and Prevention), 2011. Celebrate Global Handwashing Day October 15th.
Available from: http://www.cdc.gov/features/handwashing/. [Diakses: 22 November 2011]
Comer, M.M. et al., 2009. Reducing the Spread of Infectious Disease Through Hand Washing. Journal of
Extension. vol. 47 (1), Available from : http://www.joe.org/joe/2009february/rb7.php. [Diakses: 23
November 2011]
Depkes, 2009. Buku Panduan Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Kedua. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta
DepKes. 2010. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Dapat Menurunkan Insiden Diare. Available from:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1243-perilaku-cuci-tangan-pakai-sabun-ctps-da
pat-menurunkan-insiden-diare.html
. [Diakses: 23 November 2011]
Gunarsa, S.D. dan Yulia, 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta
Iannelli, V., 2004. Parenting Styles. Available from:
http://pediatrics.about.com/od/infantparentingtips/a/04_pntg_styles.htm. [Diakses: 21 November 2011]
Nancy, 2011. Parenting Style and Its Correlates. Available from:
http://www.athealth.com/practitioner/ceduc/parentingstyles.html. [Diakses: 20 November 2011]

• Notoatmodjo, S, 2007. Kesehatan Masyaraka. Rineka Cipta. Jakarta
• Notoatmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Jakarta
• Schwebel, D.C., et al, 2004. Interactions Between Child Behavior Patterns and
Parenting: Implications for Children's Unintentional Injury Risk. Pediatric Psychology
Journal. vol. 29 (2), p. 93-104. Available from :
http://jpepsy.oxfordjournals.org/content/29/2/93.full . [Diakses : 21 November 2011]
• Scott,E. et al., 2010. Prevention of The Spread of Infection: The Need for a FamilyCentered Approach to Hygiene Promotion. American Journal of Infection Control. vol
38 (1), p. 1-2. Available from:
http://www.ajicjournal.org/article/S0196-6553%2809%2900889-X/fulltext . [Diakses:
24 November 2011]
• Steede, K, 2007. 10 Kesalahan Orangtua Dalam Mendidik Anak. PT tangga Pustaka.
Jakarta selatan.
• Wahyuning W,dkk. 2003. Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Gramedia. Jakarta.
• Widyarini, N, 2009. PsikologiPopuler Relasi Ortu dan Anak. Elex Media Komputindo.
Jakarta
• WHO (World Health Organization). 2011. Clean Hands Protect Against Infection.
Available from: http://www.who.int/gpsc/clean_hands_protection/en/index.html .
[Diakses: 22 November]

Terima kasih