Perbandingan Konstitusi pada Negara Repu

Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik Indonesia
dengan NegaraLiberal dan Negara Komunis
Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik Indonesia dengan Negara Liberal dan Negara
Komunis:
1. Konstitusi Negara Republik Indonesia
Konsepsi
Konstitusi Negara Indonesia bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945.


Mekenisme konstitusional Demokrasi Pancasila Mekanisme pelaksanaan demokrasi
Pancasila bersumber pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945. Perihal
mekanisme demokrasi pancasila telah tercantum di dalam penjelasan UUD 1945, dan
dijabarkan lebih lanjut dalam system pemerintahan Negara sebagai berikut:

1. Indonesia ialah Negara berdasar atas hukum (rechstaat).
2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan MPR.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi
dibawah majelis.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden ; Menteri Negara tidak

bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas.


Lembaga-lembaga Kenegaraan
Lembaga-lembaga kenegaraan sesuai dengan UUD 1945 (amandemen) adalah Majlis
Permusyawaratan Rakyat (pasal 2-3), Presiden (Pasal 4-16), Dewan Perwakilan Rakyat
(Pasal 19-22 B),Cadan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23 E dan 23 F) dan Mahkamah
Agung (Pasal 24 A) Gambaran umum mengenal lemnaga-lembaga kemegaraan
berdasarkan UUD 1945 (amandemen) dapat dilihat dalam uraian dibawah ini:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas Pokok : Pemegang kekuasaan Konstitutif, yang mencakup antara lain : 1.
Mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3 ayat 1) 2. Melantik Presiden dan/atau

wakil Presiden (pasal 3 ayat 2) 3. Memberhentikan Presiden dan /atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD(pasal 3 ayat 3).
2. PresidenPresiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan Negara tertinggi
dibawah MPR, yang dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh satu orang
Wakil Presiden (pasal 4 ayat 2 UUD1945).Tugas pokok : Pemegang kekuasaan
Eksekutif (pelaksana undang-undang) yang mencakup :a. Kepala Pemerintah b.

Kepala Negara c. Panglima tetinggi.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Tugas Pokok : Pemegang kekuasaan Legislatif
(Pembuat UU) yang mencakup : a. Memegang kekuasaan membentuk UndangUndang (pasal 20 ayat 1) b. Membahas dan menyetujui bersama rancangan
undang-undang yang diajukan oleh Presiden, dan c. Memiliki fungsi legilasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (pasal 20 A ayat 1) d. Fungsi DPR dari
sudut pandang ketatanegaraan, mencakup antara lain :1. Fungsi Legilasi atau
pembuatan UU
2. Fungsi kontrol
3. Fungsi perwakilan
4. Badan Pemeriksa KeuanganTugas Pokok : Pemegang kekuasaan
eksaminatif/inspektif yang mencakup : a. Menetapkan kebijakan atas tanggung
jawab keuangan Negara, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka
pendek dan mengendalikan pelaksanaanya. b. Melakukan perbendaharaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Menetapkan
kebijakan tugas penunjangnya, baik jangka panjang, jangka menengah,
maupun jangka pendek.
5. Mahkamah Agung (MA)Tugas Pokok:Pemegang kekuasaan yudikatif (mengadili
pelanggar Undang-Undang). Dalam pasal UU No.14/1985, antara lain
disebutkan : a. Memeriksa dan memutus :1. Permohonan kasasi
2. Sengketa tentang kewenangan mengadili

3. Permohonan peninjau kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
b. Memutus permohonan kasasi
terhadap putusan Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua
Lingkungan Peradilan.
1. Konstitusi pada Negara Liberal
Konsepsi pemikiran liberal (liberalism) di Negara-negara barat muncul sebagai anti
klimaks daripenguasa monarki absolute. Mereka gandrung menyuarakan liberte, egalite,
dan fraternite. Dalam arti luas Liberalisme adalah “usaha perjuangan menuju kebebasan”.



Konstitusi di Negara InggrisNegara Inggris tidak mempunyai konstitusi tertulis ; oleh
sebab itu, dianggap memudahkanpemerintah untuk menyesuaikan tindakan-tindakan dan
lembaga-lembaganya sesuai dengan tuntunan zaman tanpa mengalami kesulitan dalam
prosedurnya.



Mekanisme Konstitusional Demokrasi ParlementerCiri-ciri pemerintahan parlementer

adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan legislative (DPR/Parlemen) lebih kuat daripada kekuasaan eksekutif
(Pemerintah =Perdana Menteri)
2. Menteri-menteri (cabinet) harus mempertanggung jawabkan semua tindakannya
kepada DPR. Iniberarti cabinet harus mendapat kepercayaan (mosi) dari
parlemen.
3. Program-program kebijakan cabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik
sebagian besar anggota parlemen. Bila cabinet melakukan penyimpangan
terhadap program-program kebijakan yang dibuat, anggota parlemen dapat
menjatuhkan cabinet dengan memberikan mosi tidakpercaya kepada pemerintah.
4. Kedudukan kepala Negara (raja, ratu, pangeran atau kaisar) hanya sebagai
lambing atau symbolyang tidak dapat di ganggu gugat.



Lembaga-lembaga Kenegaraan
Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan hanya berfungsi dalam segi-segi
pemerintahyang bersufat seromonial (keupacaraan). Raja/ratu secara otomatis menduduki
jabatan warisan dalam Majelis tinggi.
a. Badan eksekutif

Terdiri dari raja/ratu yang tak dapat diganggu gugat (simbolis), dan kekuasaan
sesungguhnya adapada Perdaba Menteri. Tugas Pokok : Pemegang kekuasaan eksekutif
ada pada perdana menteri yang mencakup antara lain:
1. Memimpin cabinet yang para anggotanya telah dipilihnya sendiri.
2. Membimbing Majelis rendah.
3. Menjadi penghubung dengan raja/ratu.
4. memimpin partai mayoritas

b. Badan Legislatif

Parlemen terdiri dari dua kamar (bicameral), yaitu : House of Commons (Majelis Rendah) dan
House of Lord (Majelis Tinggi) Tugas Pokok : Parlemen pada system pemerintahan di inggris
memiliki peran sebagai berikut :
1. Menilai secara kontinu reekan-rekan seperti yang duduk di cabinet
2. Mempersiapkan di bidang legislasi atas dasar kebijakan menteri
3. Mengawasi pelaksanaan undang-undang
4. Mentyatakan gagasan-gagasan politik.
5. Memaparkan argumentasi-argumentasi politik kepada para pemilih.
1. Konstitusi pada Negara Komunis
Komunis tidak hanya merupakan system politik yang menjadi dasar bagi konstitusi di

RepublikRakyat Cina, tetapi juga mencerminkan suatu gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai
tertentu, antaralain:


Gagasan monoisme (sebagai lawan dari pluralism)
Gagasan ini menolak adanya golongan-golongan di dalam masyarakat sebab dianggap
bahwa setiap golongan yang berlainan aliran pemikirannya merupakan perpecahan. Oleh
sebab itu, persatuan harus dipaksakan dan oposisi ditindas.



Kekerasan di pandang sebagai alat yang sah guna mencapai komunsme
Pelaksanaan pemaksaan dipakai dalm dua tahap. Pertama, terhadap musuh
diselenggarakan suatu diktatur yang kejam dimana oposisi dimusnahkan sampai ke akarakarnya. Kedua, bagi pengikutnya sendiri yang kurang insaf, diimdoktrinasi secara luas,
terutma ditujukan kepada angkatan muda.



Negara merupakan alat untuk mencapai komunismeAlat kenegaraan, seperti polisi,
tentara, kejaksaan dipakai untuk diabadikan kepada pencapaian komunisme (mobilization

system). Campur tangan Negara sangat luas dan mendalam dibidangpolitik, ekonomi,
social, dan budaya. Di bidang hukum, tidak dipandang sebagai “a good in itself ” akan
tetapi sebagai alat revolusi untuk mencapai masyarakat komunis.

1. Mekanisme konstitusional demokrasi rakyat (ala komunis)
Menurut istilah
komunis, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi
diktatur proletar”. Bentuk khusus ini tumbuh dan berkembang di Negara-negara Eropa
Timur (sebelum runtuhnya Uni soviet tahun 1991) dan di Tiongkok (RRC). Khusus di
Republik Rakyat Cina, sebagai hasil perkembangan politik yang amat kaku dan penuh
ketegangan antara golongan komunis dan golongan antikomunis, pada akhirnya hanya

diakui adanya satu partai dalam masyarakat (golongan-golongan lain disingkirkan dengan
paksa).
2. Lembaga-Lembaga
kenegaraan
Republik
Rakyat Cina berdiri pada tahun 1949 dengan menumbangkan Dinasti Ching. tetapi baru
padatahun 1954, secara mapan Konstitusi Cina ditetapkan dalam Kongres Rakyat
Nasional yang menyebutkan antara lain “bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas

pekerja dalam hal ini dikelola oleh partaiKomunis Cina sebagai inti kepemimpinan
pemerintahan” .


Ketua PKC dan Sekjen PKCOrgan administartif utama (Dewan Negara) yang
terdiri dari Perdana Menteri (PM), wakil-wakil PM,dan keala-kepala dari semua
lementerian dan komisi. Tugas pokok : Pemegang Kekuasaan Eksekutif yang
mencakup: a. Mengatur mengendalikan seluuh struktur administrative dan
bersama-sama degan badan-badantertinggi PKC menyelenggarakan pemerintahan
Cina. b. Berperansebagai penerjamah keputusan-keputusan partai kedalam
tindakan-tindakan Negaramenjaikannya sebagai lembaga yang dibentuk oleh
konstitusi.



Konggres Rakyat Cina (KRC)Disebut organ wewenang Negara tertinggi dan
pemegang wewenang legislative satu-satunya dalamNegara.Tugas Pokok : a.
Forum untuk mempelajari, mendukung, dan mengesahkan tindakan-tindakan
pimpinan pusat b. Melambangkan dukungan rakyat dan menghormati wakil-wakil
terpilih yang secara politik disukai.




Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat TertinggiBagian terakhir
kerangka kerja pemerintah pusat. Tugas Pokok :Pemegang kekuasaan Yudikatif,
yang mencakup antara lain : a. Kejaksaan mempunyai kekuasaan yang bebas,
termasuk penyidikan, penuntuan, dan pengawasansecara umum terhadap semua
organ Negara, termasuk pengadilan-pengadilan. b. Kekuasaan Yudikatif
dijalankan secara bertingkat kaku oleh pengadilan rakyat c. Pengadilan Rakyat
bertanggung jawab kepada kongres rakyat disetiap tingkatan. Namun karena
perwakilan rakyat tersebut didominasi oleh Partai Komunis Cina, demokrasi
masih sulit terwujud, kendatipun usaha kearah perubahan dilakukan terus menerus
dalam rangka reformasi besar-besaran yang dirancangkan mahasiswa dalam
rangka mebghadapi era globalisasi dewasa ini.

Sikap Positif terhadap Konsitusi Negara
Sebagai warga Negara, apa yang seharusnya dilakukan terhadap konstitusi Negara yang berlaku?
Tentu saja kita harus “taat asas” dan “taat hukum”.
Fungsi pokok Konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan
pemerintah sedeikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenangwenang. Agar Konstitusi Negara dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan dasar-dasar


pemahaman taat asas dan taat hukum, maka sangat diperlukan sikap positif dari setiap warga
Negara sebagai berikut :
a. Bersikap Terbuka
Sikap terbuka atau transparan merupakan sikap apa adanya berdasarkan apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan dilakukan. Sikap terbuka sangat penting dilakukan sebagai upaya
menghilangkan rasa curiga dan salah paham sehingga dapat dipupuk rasa saling percaya dan
kerja sama guna menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan hidup. Dengan sikap terbuka
terhadap konstitusi Negara, kita belajar untuk memahami keberadaan sebagai warga Negara yang
akan melaksanakan ketentuan-ketentuan penyelenggara negara dengan seoptimal mungkin.
b. Mampu mengatasi masalah
Setiap warga Negara harus memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi. sikap ini penting untuk di kembangkan karena akan membentuk kebiasaan
menghadapimasalah, sehingga kalau sebelumnya hanya menjadi penonton, pengkritik atau
menyalahkan oranglain, sekarang menjadi orang yang mampu member solusi ( jalan keluar ).
kemampuan untukmengatasi masalah konstitusi negara akan memberikan iklim dan suasana
yang semakin baik dalammenata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Menyadari adanya perbedaan
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang masyarakat sangat beragam sehingga
tertanam istilah bhineka tunggala ika ( berbeda – beda namun tetap satu ). perbedaan harus

diterima sebagai suatu kenyataan atau realitas masyarakat di sekitar kita baik agama, suku
bangsa, adat istiadat, dan budayanya.
d. Memiliki harapan Realistis
Negara Indonesia dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk terbesar keempat didunia
memiliki permasalahan yang lebih kompleks dalam nernagai kehidupan. Dalam penyelenggara
kehidupan Negara, sangat penting bagi warga Negara untuk mampu memahami situasi dan
kondisi Negara dalam kebijakan yang diambil.
e. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri
Bangsa Indonesia harus bangga terhadap hasil karya bangsa sendiri. Salah satu karya bangsa
untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia adalah “ kemerdekaan dan kedaulatan bangsa”
dalam penyelenggaraan Negara.
f. Mau menerima dan memberi umpan balik
Kesadaran untuk tunduk dan patuh terhadap konstitusi Negara sangat diperlukan dalam rangka
menghormati produk-produk konstitusi yang dihasilkan oleh para penyelenggara Negara.

Sumber: https://amanahtp.wordpress.com/2012/01/17/perbandingan-konstitusi-pada-negara-republikindonesia-dengan-negaraliberal-dan-negara-komunis/

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22