Studi Pembangunan Kekuatan dan Posisi

Studi Pembangunan, Kekuatan dan Posisi Hong Kong dalam
Perdagangan di Asia Pasifik
Diajukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Hubungan Internasional di Asia Pasifik

Disusn Oleh :
Kelompok 2
Ansor Budiman (1302045098)
Dwi Hermawan (1302045099)
Hamdi Abdillah (13920450113)
Maria Elisabeth Hasugian (1302045084)

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2016

Daftar Isi
A. Pendahuluan ....................................................................................................... 2
1. Latar Belakang ................................................................................................ 2

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Pembahasan ........................................................................................................ 3
1. Studi Pembangunan Negara ........................................................................... 3
2. Kekuatan Negara ............................................................................................. 6
a. EKSPOR – IMPOR ..................................................................................... 9
1. Ekspor ..................................................................................................... 9
2. Impor ..................................................................................................... 10
3. Ekonomi Internal .................................................................................. 12
3. Posisi Hong Kong dalam perdagangan di Asia Pasifik ................................. 13
D. Penutup ............................................................................................................. 16
1. Kesimpulan ................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 17

1

Studi Pembangunan, Kekuatan dan Posisi Hong Kong dalam
Perdagangan di Asia Pasifik

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang


Perekonomian Hong Kong adalah hal yang menarik dipelajari karena saat
ini Hong Kong yang diketahui sebagai kota dengan gedung pencakar langit
terbanyak awalnya hanyalah desa nelayan kecil. Disamping hal tersebut Hong
Kong memiliki pengaturan politik yang unik karena saat ini berada dibawah
otonomi Cina dengan menggunakan “satu negara dua sistem” dimana Cina
sebagai maindland menganut sistem Komunis namun Hong Kong menggunakan
sistem liberal dengan perekonomian terbebas yang telah menjadikannya sebagai
salah satu anggota APEC yang memiliki ekonomi kuat dan berbasis pada jasa
serta menjadi pintu gerbang pasar yang penting untuk dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pembangunan Hong Kong ditinjau dari Studi Pembangunan
Negara?
2. Bagai mana Kekuatan ekonomi Hong Kong saat ini?
3. Bagaimana Posisi Hong Kong didalam perdagangan Asia Pasifik?

2

C. Pembahasan

1. Studi Pembangunan Negara

Hong Kong adalah Daerah Administratif Khusus dari Republik Rakyat
Tiongkok yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di Pearl River Estuari dan
Laut Tiongkok Selatan.1 Hong Kong terkenal dengan perkembangannya yang
ekspansif, pelabuhan laut dalam alami, dan kepadatan penduduk yang sangat
tinggi (sekitar 7 juta jiwa pada lahan seluas 1,104 km2 (426 sq mi).2 Populasi
Hong Kong saat ini terdiri dari 93.6% etnis Tionghoa.3
Sejak dikuasai Inggris Hong Kong dibangun di atas fondasi Demokrasi
dan Liberalisme, sedangkan China merupakan pusat Sosialisme dan Komunisme
di Asia. Secara geopolitik, hingga masa era Perang Dingin Hong Kong merupakan
bagian dari agenda Containment Politics negara-negara Blok Barat untuk
membendung penyebaran paham Komunisme wilayah-wilayah di sebelah
selatannya (Asia Tenggara).
Setelah sekitar 156 tahun dikuasai Inggris, akhirnya Hong Kong
dikembalikan kepada China pada 1 Juli 1997. Di bawah sistem kapitalisme, Hong
Kong telah tumbuh menjadi pusat keuangan, perdagangan, pelayaran, logistik dan
pariwisata internasional di kawasan Asia Pasifik, sehingga ketika awal
kembalinya ke pangkuan China muncul kekhawatiran di kalangan luas
masyarakat Hong Kong akan terjadi perubahan sistem dari demokrasi-kapitalis

menjadi komunis-sosialis ala China. Rekonstruksi sistem ini tentu saja akan

1

Hong Kong Government "Geography and Climate, Hong Kong" (PDF) Diakses tanggal 15 April
2016. http://www.censtatd.gov.hk/FileManager/EN/Content_810/geog.pdf
2
Ash, Russell (2006). The Top 10 of Everything 2007. Hlm 78. dikutip dari Wikipedia.org
3
Census and Statistics Department “2011 Population Census – Summary Results” (PDF) (Report.
February 2012. Diakses tanggal 5 September 2013. http://www.census2011.gov.hk/pdf/summaryresults.pdf

3

mengguncang ekonomi dan politik Hong Kong, apalagi ketika itu ekonomi China
masih berada di bawah Hong Kong.
Menjelang pengembalian Hong Kong ke China, Deng Xiaoping,
pemimpin China ketika itu, berjanji akan menerapkan konsep “satu negara dua
sistem”. Konsep tersebut memberikan otonomi kepada pemerintah Hong Kong
seperti pada sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang

tetap berjalan di jalur kiri, kecuali urusan yang menyangkut pertahanan nasional
dan hubungan diplomatik. Penduduk dari China (Tiongkok daratan) tidak
memiliki hak untuk menetap di Hong Kong atau bepergian dengan bebas ke sini.4
Dalam perjalanannya, implementasi sistem ini berjalan dengan cukup baik.
Bahkan ketika terjadi krisis moneter Asia pada tahun 1997, Beijing menyokong
penuh pertumbuhan ekonomi Hong Kong sehingga bisa bertahan.5
Di akhir 1970-an, Hong Kong berkembang menjadi penghubung
perdagangan utama dan pusat keuangan dunia, dan dianggap sebagai salah satu
kota global. Hong Kong dikenal sebagai Empat Macan Asia karena
pertumbuhannya yang tinggi dan pembangunan luar biasa dalam kurun 1960an
sampai 1990an. Antara 1961 dan 1997, produk domestik bruto Hong Kong
meningkat 180 kali lipat sedangankan GDP per kapita naik 87 kali lipat. 6
Perkembangan ekonomi Hong Kong didukung oleh posisi geografisnya
yang strategis dimana hampir seluruh bagian dari Asia Timur bisa dicapai dalam
waktu 5 jam via udara dari Hong Kong. Hong Kong juga memiliki infrastruktur
transportasi dan telekomunikasi kelas dunia kedua hal ini juga memacu
pertumbuhan sektor pariwisata Hong Kong yang menggabungkan kemoderenan

4


Hong Kong Government - Immigration Department "Right of Abode in HKSAR—Verification of
Eligibility
for
Permanent
Identity
Card"
Diakses
pada
14
April
2016
https://web.archive.org/web/20080119033446/http:/www.immd.gov.hk/ehtml/hksarvepid.htm
5
Government of Hong Kong 2007 “Hong Kong 2030 Planing Vision and Strategy Final Report”
The Development Bureau and the Planning Departement P. 6-7
6
Yeung, Rikkie (2008). Moving Millions: The Commercial Success and Political Controversies of
Hong Kong's Railways. Hong Kong University Press. p. 16.

4


kota dengan eksotisme budayanya. Hong Kong juga memiliki pelabuhan deepwater yaang paling sibuk dan efisien di dunia.7
Saat ini Hong Kong memiliki sistem ekonomi yang paling terbuka,sistem
moneter yang stabil, pajak yang simple dan rendah serta sistem akunting yang
maju dan pelayanan publik yang efisien. Menurut Index of Economic Freedom of
Heritage Hongkong menduduki posisi terbebas dalam hal ekonomi sejak tahun
1995.8 Hong Kong menempati posisi kelima pada Indeks Kota Global 2014
setelah New York City, London, Tokyo and Paris.9 Hong Kong adalah pusat
keuangan ketiga terpenting setelah New York dan London.10
Dalam visinya Hong Kong ingin menguatkan posisinya sebagai Asia's
World City bukan hanya sekedar kota utama dari Cina tapi menjadi kota paling
kosmopolit di Asia dan dapat sebanding dengan New York di Amerika dan
London di Eropa.11

Sebuah

model

ekonometrik


telah

dihadirkan

untuk

menaksir

perkembangan ekonomi di tahun 2030. Model tersebut memberikan asumsi bahwa

7

Government of Hong Kong 2007 opt. cit p. 2.
Heritage Foundation. “Index of Economic Freedom – Hong Kong". Diakes pada 17 April 2016
http://www.heritage.org/index/country/hongkong
9
Atkearney 2014. “Global Cities Index and Emerging Cities Outlook" (PDF). Diakses pada 17
April
2016.
http://www.atkearney.com/documents/10192/4461492/Global+Cities+Present+and+FutureGCI+2014.pdf/3628fd7d-70be-41bf-99d6-4c8eaf984cd5

10
Long Finance. September 2014 "The Global Financial Centres Index 16" (PDF). Diakses
tanggal 15 April 2016 http://www.longfinance.net/images/GFCI16_22September2014.pdf
11
Government of Hong Kong 2007 “Hong Kong 2030 Planing Vision and Strategy Final Report”
The Development Bureau and the Planning Departement P. 19
8

5

Hong Kong akan melanjutkan restrukturisasi sektor industri dan sektor jasa
dengan saat yang bersamaan juga menaikan hubungan ekonomi yang lebih dekat
dengan daratan Tionkok (Mainland). Dalam hal produktivitas satu level yang
lebih tinggi akan dicapai dalam hal peningkatan keahlian para pekerja juga
diasumsikan melalui model tersebut.12

2. Kekuatan Negara

Perekonomian Hong Kong berkarakter perdagangan bebas, pajak rendah
dan intervensi pemerintah yang minimum. Hong Kong termasuk ke-8 terbesar

ekonomi perdagangan dunia, dengan daratan Cina sebagai mitra dagang yang
paling signifikan. Ekonomi Hong Kong berorientasi pada ekspor. Sejak tahun
2000, ekonomi tumbuh rata-rata 0,99 persen kuartal-ke-kuartal, didorong oleh
perdagangan internasional. Hong Kong menjadi sebuah platform antara
perusahaan China dan importir dari seluruh dunia, nilai barang dan jasa
dipertukarkan mencapai empat kali GDP.
Sebuah lembaga riset Amerika menempatkan Hong Kong kembali sebagai
negara dengan perekonomian terbebas di dunia untuk ke-21 kalinya secara
berturutan. Menurut Heritage Foundation, Hong Kong membukukan skor 89,6
poin dalam indeks kebebasan ekonomi, turun 0,5 poin dari tahun lalu. Keunggulan
Hong Kong menipis dibanding saingan terdekatnya, Singapura. Hong Kong hanya
unggul 0,2 poin dari Singapura yang menempati posisi kedua.13

12

Ibid. P. 106
Voaindonesia, “Hong Kong Bertahan Sebagai Ekonomi Terbebas di Dunia”, diakses dari
http://www.voaindonesia.com/content/hong-kong-tetap-ekonomi-terbebas-di-dunia/2616962.html,
pada tanggal 17 April 2016 pukul 20:58
13


6

Berikut merupakan grafik GDP dan GDP perkapita Hong Kong dalam 20
tahun terakhir :14

Hong Kong Government “Gross Domestic Product”
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/domestic_eng.pdf
14

7

Diakses

18

April

2016

Dari grafik tersebut terlihat Hong Kong mengalami 2 kali krisis Keuangan
yaitu pada tahun 1997 dan tahun 2009. Pada Oktober 1997, dolar Hong Kong,
yang dipatok 7,8 ke dolar AS, mendapatkan tekanan spekulatif karena inflasi
Hong Kong lebih tinggi dibanding AS selama bertahun-tahun. Pejabat keuangan
menghabiskan lebih dari US$1 milyar untuk mempertahankan mata uang lokal.
Meskipun adanya serangan spekulasi, Hong Kong masih dapat mengatur mata
uangnya dipatok ke dolar AS. Pasar saham menjadi tak stabil, antara 20 sampai 23
Oktober, Index Hang Seng menyelam 23%. Otoritas Moneter Hong Kong berjanji
melindungi mata uang. Pada 15 Agustus 1997, suku bunga Hong Kong naik dari 8
persen ke 23 persen dalam satu malam.
Krisis keuangan global 2009 yang dipicu oleh permasalahan ‘subprime
mortgage’ AS pada tahun 2007, dan semakin meningkat pada tahun 2008,
terutama setelah runtuhnya Lehman Brothers. Krisis dengan cepat bergerak
melintasi aset, pasar dan ekonomi di dunia yang semakin terintegrasi. Pada akhir
tahun 2008, sebagian besar negara maju sudah terperosok dalam resesi, dan
kondisi ekonomi Asia juga memburuk dengan cepat, berkembang menjadi krisis
ekonomi global yang saling terkait. Hal ini juga berimbas pada kegiatan bisnis di
Hong Kong. Krisis keuangan global telah benar-benar menggagalkan kemajuan
dari ekonomi Hong Kong sejak tahun 2003. Perekonomian masih bertahan kuat
pada pertengahan tahun 2008, tetapi berbalik secara tiba-tiba setelah September.
Untuk tahun 2008 secara keseluruhan, pertumbuhan GDP rata-rata sebesar 2,5%,
turun dari 6,4% pada tahun 2007.15
Dalam menanggapi krisis, pemerintah Hong Kong cepat diajukan seri
langkah-langkah untuk menstabilkan pasar keuangan, mendukung perusahaan,
dan menciptakan lapangan kerja. Secara eksternal, pemerintah pusat China juga
mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi Hong Kong
melalui proyek-proyek infrastruktur lintas batas. Di dalam nya 2009/2010
anggaran, pemerintah Hong Kong mengusulkan pengeluaran sekitar US $
15
Government of the Hong kong special administrative region, “2008 ECONOMIC
BACKGROUND
AND
2009
PROSPECTS”,
diakses
dari
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_08q4.pdf, pada tanggal 17 April 2016 pukul 21:54

8

38400000000 (HKD 300 miliar) dan menetapkan anggaran defisit sekitar US $
5100000000 (HKD 40 miliar), 2,4% dari GDP.
Setelah terjadinya krisis global, prospek ekonomi sedang dan jangka
panjang untuk Hong Kong harus tetap menjanjikan. Pemerintah, bersama-sama
dengan sektor swasta, akan terus meningkatkan upaya untuk meningkatkan daya
saing perekonomian untuk melengkapi perkembangan yang dinamis di daratan
utama. Dengan berusaha untuk merestrukturisasi ekonomi berbasis pengetahuan,
kegiatan bernilai tambah tinggi; dengan meningkatkan peran Hong Kong sebagai
pusat keuangan internasional dan pusat bisnis terkemuka.
a. EKSPOR – IMPOR
1. Ekspor
Grafik ekspor Hong Kong dalam 20 tahun terakhir:16

Hong Kong Government 2016 “Exports of
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/domestic_eng.pdf

16

9

Goods”

Diakses

18

April

2016

Hong Kong memiliki perekonomian yang berorientasi ekspor dengan 98
persen dari pengiriman berasal dari re-ekspor. Ekspor utama adalah elektronik dan
peralatan listrik rumah tangga yang menyumbang 58 persen dari total ekspor.
Ekspor lainnya termasuk pakaian dan alas kaki (6 persen), benang tekstil dan kain
(2,4 persen), mainan dan permainan (2,3 persen) dan jam tangan dan jam (2,2
persen). Mitra ekspor utama adalah Cina (54 persen), Amerika Serikat (9,9
persen) dan Uni Eropa (9,7 persen). Lainnya termasuk: Jepang, Singapura,
Taiwan dan Korea Selatan. Pertumbuhan ekspor yang sehat telah disokong oleh
kekuatan permintaan mainland yang kuat untuk ekspor industrial yang
kebanyakan adalah elektronik dan komponnennya dalam memenuhi permintaan
global. Produk garmen juga menjadi penyokong perdaganan internasional Hong
Kong dengan tujuan ekspor utama ke Amerika Serikat dan Uni Eropa.17

2. Impor

17

Goverment of Hong Kong 2007 opt. cit . P. 57

10

Hong Kong mengimpor terutama mesin dan peralatan (sekitar 56
persen dari total impor), barang-barang manufaktur (30 persen), bahan
kimia (5 persen), bahan bakar mineral (4 persen) dan makanan (3,7
persen). Mitra impor utama adalah China (45 persen), Jepang (8,5 persen)
dan Singapura (6,7 persen). Lainnya termasuk Amerika Serikat dan
Taiwan.
Grafik neraca perdagangan Hong Kong 19 tahun terakhir :18

Terlihat dari grafik di atas Hong Kong surplus besar hanya terjadi di
tahun 2005 sampai tahun 2009 namun kenaikan secara kuantitas terus terjadi.

18

Ibid.

11

3. Ekonomi Internal
Kebijakan ekonomi Hong Kong semasa masih di bawah Inggris
didasarkan

atas

prinsip

“positive

non-interventionism”.

Prinsip

ini

diaplikasikan dalam bentuk pajak yang rendah dan pembatasan pengeluaran
pemerintah terhadap penyediaan jasa dukungan esensial seperti kesehatan,
perumahan, dan pendidikan. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah juga
terbatas sifatnya.

Kebijakan ekonomi Hong Kong setelah penyerahan kembali ke China
tahun 1997 juga tidak banyak berubah. Konstitusi mini Hong Kong SAR
(Special Administrative Region), Basic Law, menjamin Hong Kong akan
tetap mempertahankan perdagangan bebas (free trade), usaha secara bebas
(free enterprise), dan pajak yang rendah selama paling tidak 50 tahun. Hal-hal
yang diatur secara khusus dalam hal ini adalah:19
1. Hong Kong SAR memiliki sistem keuangan tersendiri
2. Pemerintah Hong Kong memegang pendapatannya sendiri,
tidak perlu menyetor pendapatan Hong Kong kepada
pemerintah pusat di Beijing
3. Pemerintah Beijing tidak dapat mengenakan pajak di Hong
Kong
4. Pemerintah harus menjaga agar pengeluaran selalu berada
dalam batas pendapatan dan menghindari defisit
5. Hong Kong dollar tetap dipertahankan dan terus didukung
dengan cadangan devisa 100 persen (Basic Law tidak
menyebutkan adanya rezim nilai tukar tertentu, seperti fixed
link dengan US dollar)

19

Enright, Michael J. Etidh E. Scott and David Dodwell. 1997. The Hong Kong Advantage.
Hong Kong: Oxford University Press. Diakses pada 15 April 2016 dari
https://sambelalab.wordpress.com/2010/11/09/pembangunan-ekonomi-hong-kong-pasca-lepasdari-inggris-tahun-1997/

12

6. Hong Kong dollar tetap convertible dan tidak diterapkan
pengendalian pertukaran
7. Aliran bebas modal keluar dan masuk Hong Kong tetap dijaga
8. Hong Kong tetap menjadi pelabuhan bebas, dengan kebijakan
perdagangan bebas, meskipun tarif tetap dapat dikenakan untuk
kasus tertentu.

3. Posisi Hong Kong dalam perdagangan di Asia Pasifik

Dalam perdaganan di Asia Pasifik posisi Hong Kong selalu berusaha
mencari kerja sama dengan berbagi negara dikawasan hal ini terlihat dengan
sejumlah kerja sama yang tengah diupayakan maupun telah berjalan. Hong Kong
menjalin kerja sama yang lebih erat dengan New Zealand dalam Hong Kong,
Cina - New Zealand Closer Economic Patnership Agreement (CEP
Agreement),yang telah diimplementasikan tahun 2015-2016.20
Bersama ASEAN sebagai partner dagang terbesar kedua bagi Hong Kong
dalam penjualan barang dan ke empat dalam bidang Jasa. Hong Kong secara aktif
terus menegosiasikan perdagangan bebas dengan ASEAN. hal ini dutujukan Hong
Kong bukan hanya untuk akses barang, jasa dan investasi namun juga demi
berpartisipasi dialam intergari ekonomi regional.21
Di Asia Tenggara secara bilateral Hong Kong juga membuat kerja sama
dengan Malaysia dan Thailand ditahun 2009 dan 2013 dalam hal ini Hong Kong
membentuk Join Co-operation Comitte untuk mengatur prioritas kerja sama
kedepannya bersama dua negara tersebut.22
Hong Kong juga adalah anggota dari Asia Pacific Economic CooperationAPEC. APEC dibentuk pada tahun 1989 berdasarkan gagasan Perdana Menteri

20

Legislative Council of The Hong Kong Special Administrative Region of The People's Republic
of China 2016 “Examination of Estimates of Expenditure 2016-17” (PDF) P. 129-130 diakses
pada 18 April 2016 di http://www.legco.gov.hk/yr15-16/english/fc/fc/w_q/cedb-cit-e.pdf
21
Ibid.
22
Ibid.

13

Australia, Bob Hawke. Tujuan forum ini selain untuk memperkuat pertumbuhan
ekonomi kawasan juga mengembangkan dan memproyeksikan kepentingankepentingan kawasan dalam konteks multilateral. Mengingat APEC lebih
dititikberatkan pada hubungan ekonomi, maka setiap anggota, termasuk negara,
disebut sebagai entitas ekonomi.23
Keanggotaan APEC terdiri dari 21 ekonomi yang terdiri dari Australia,
Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea,
Malaysia, Meksiko, PNG, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Chinese Taipei,
Thailand, AS dan Vietnam. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh APEC
Secretariat, total penduduk di wilayah APEC mencapai 2,6 milyar dengan total
GDP mencapai 57 persen (US$ 19,254 milyar) dari GDP dunia, serta total
perdagangan APEC mencapai 47 persen dari total perdagangan dunia.24
Hong Kong bergabung APEC pada tahun 1991. Sesuai Undang-Undang
Dasarnya, Hong Kong terus berpartisipasi dalam APEC menggunakan nama
"Hong Kong, Cina" (HKC) sebagai anggota penuh (terpisah dari mainland).
HKC diwakili oleh Chief Executive dan Sekretaris Perdagangan dan
Pembangunan Ekonomi di Meeting APEC Economic Leaders 'dan Pertemuan
Tingkat Menteri APEC masing-masing.25
Sejak masuk ke APEC pada tahun 1991, HKC telah mengambil peran aktif
dalam berbagai kegiatan utama APEC. Sebagai contoh Hong Kong adalah Wakil
Ketua Komite Perdagangan dan Investment dan Wakil Ketua Komite Ekonomi
dan menjadi Convenor dari Intelektual Hak Kekayaan Ahli 'Group dari Januari
2008.26

Bappenas “Asia Pacific Economic Cooperation (Apec)” diakses pada 16 April 2016
“http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/3)%20Keanggotaan%20Indo
nesia%20dalam%20Organisasi%20Internasional/5)%20APEC/APEC.pdf
24
Ibid.
25
Hong Kong APEC Trade Policy Group “Apec In Hong Kong” Diakses pada 16 April 2016
http://www.hk-apec.com.hk/c.php?c=1
26
Legislative Council of The Hong Kong Special Administrative Region of The People's Republic
of China 2007 “Legislative Council Panel On Commerce And Industry Asia-Pacific Economic
Cooperation” LC Paper No. CB(1)2088/06-07(03) (PDF) Hal 2 diakses pada 17 April 2016 di
http://www.legco.gov.hk/yr06-07/english/panels/ci/papers/ci0717cb1-2088-3-e.pdf

23

14

Hong Kong secara luas diakui di APEC. Pada IAP Peer Review 2007,
Hong Kong diakui sebagai salah satu yang paling liberal dan terbuka ekonomi di
dunia dan Hong Kong sangat berkomitmen untuk system perdagangan
multilateral, dan “model member economy” dalam perdagangan dan investasi
liberalisasi serta fasilitasi.27
APEC sangat penting bagi Hong Kong karena delapan puluh persen dari
perdagangannya adalah dengan anggota APEC. APEC juga memberikan Hong
Kong kesempatan yang baik untuk bekerja sama cakupan APEC yang luas secara
ekonomi pdan perdagangan. Hong Kong juga terbantu karena dalam beberapa
tahun terakhir APEC juga telah memfasilitasi dan memudahkan prosedur serta
mobilitas bisnis diantara anggotanya melalui the APEC seperti Business Travel
Card, mempromosikan perdagangan elektronik, mengurangi paperwork dan
pembentukan pengaturan pengakuan bersama untuk peralatan telekomunikasi,
dan peralatan listrik dan elektronik dan masih lain-lain, Hong Kong menganggap
hal-hal tersebut sangat membantu lingkungan bisnis karena memangkas biaya
dan waktu. 28
Bagi Hong Kong APEC memberikan kesempatan yang baik untuk bekerja
sama dengan negara-negara anggota APEC pada berbagai isu ekonomi dan
perdagangan di kawasan Asia-Pasifik. Posisi keanggotaan Hong Kong yang penuh
dan terpisah (dengan mainland) di APEC juga dianggap Hong Kong sebagai
keberhasilan pelaksanaan konsep "Satu Negara, Dua Sistem" konsep, dengan
menggaris bawahi otonomi Hong Kong dalam perdagangan eksternal dan
permasalahan ekonomi.29
Berbagai langkah yang dilakukan APEC

sejalan dengan kepentingan

eknomi liberal Hong Kong hal ini disebabkan karena tujuan dari APEC itu
sendiri untuk menghadirkan perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik. Menurut
laporan Legislative Council Hong Kong ditahun 2016 ini Hong Kong tetap yakin

27

Ibid.
Ibid
29
Ibid.
28

15

setiap langkah APEC untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan
ini akan membawa kesempatan yang lebih baik untuk Hong Kong.30

D. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan kami adalah Hong Kong berhasil dalam menjalankan sistem
satu negara dua sistem terlihat dari perkembangan dan pertumbuhan ekonominya.
Hal ini didukung oleh letak geografis yang strategis serta infrastruktur dan
tehknologi yang juga telah maju. Kekuatan ekonomi Hong Kong adalah di bidang
jasa dan barang setelah dua kali diterpa krisis ekonomi Hong Kong tetap dapat
bangkit dan menjaga kestabilannya yang mana Hong Kong memiliki sistem
ekonomi paling terbuka di dunia dan hal ini sejalan dengan perdagangan bebas
yang banyak diupayakan Hong Kong kepada negara-negara di kawasan Asia
Pasifik baik secara bilateral maupun melalui forum regional seperti APEC, karena
kesamaan tujuan dan kepentingan dari sistem ekonomi Hong Kong dan tujuan
dari APEC itu sendiri.

30

Legislative Council of The Hong Kong Special Administrative Region of The People's
Republic of China 2016. opt. cit. 128-129

16

Daftar Pustaka

Ash, Russell (2006). The Top 10 of Everything 2007. Hlm 78. dikutip dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong
Atkearney 2014. “Global Cities Index and Emerging Cities Outlook" (PDF).
Diakses
pada
17
April
2016.
http://www.atkearney.com/documents/10192/4461492/Global+Cities+Pres
ent+and+Future-GCI+2014.pdf/3628fd7d-70be-41bf-99d6-4c8eaf984cd5
Bappenas “Asia Pacific Economic Cooperation (Apec)” diakses pada 16 April
2016
“http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/3)%2
0Keanggotaan%20Indonesia%20dalam%20Organisasi%20Internasional/5)
%20APEC/APEC.pdf
Census and Statistics Department “2011 Population Census – Summary Results”
(PDF) (Report. February 2012. Diakses tanggal 5 September 2013.
http://www.census2011.gov.hk/pdf/summary-results.pdf
Enright, Michael J. Etidh E. Scott and David Dodwell. 1997. The Hong Kong
Advantage. Hong Kong: Oxford University Press. Diakses pada 15 April
2016 dari https://sambelalab.wordpress.com/2010/11/09/pembangunanekonomi-hong-kong-pasca-lepas-dari-inggris-tahun-1997/
Government of Hong Kong 2007 “Hong Kong 2030 Planing Vision and Strategy
Final Report” The Development Bureau and the Planning Departement
Government of the Hong kong special administrative region, “2008 ECONOMIC
BACKGROUND
AND
2009
PROSPECTS”,
diakses
dari
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_08q4.pdf, pada tanggal 17 April
2016 pukul 21:54Hong Kong Government 2016 “Exports of Goods”
Diakses
18
April
2016
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/domestic_eng.pdf
Heritage Foundation. “Index of Economic Freedom – Hong Kong". Diakes pada
17 April 2016 http://www.heritage.org/index/country/hongkong
Hong Kong APEC Trade Policy Group “Apec In Hong Kong” Diakses pada 16
April 2016 http://www.hk-apec.com.hk/c.php?c=1
Hong Kong Government - Immigration Department "Right of Abode in
HKSAR—Verification of Eligibility for Permanent Identity Card" Diakses
pada
14
April
2016

17

https://web.archive.org/web/20080119033446/http:/www.immd.gov.hk/eht
ml/hksarvepid.htm
_______"Geography and Climate, Hong Kong" (PDF) Diakses tanggal 15 April
2016. http://www.censtatd.gov.hk/FileManager/EN/Content_810/geog.pdf
_______“Gross
Domestic
Product”
Diakses
18
http://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/domestic_eng.pdf

April

2016

Legislative Council of The Hong Kong Special Administrative Region of The
People's Republic of China 2016 “Examination of Estimates of
Expenditure 2016-17” (PDF) P. 129-130 diakses pada 18 April 2016 di
http://www.legco.gov.hk/yr15-16/english/fc/fc/w_q/cedb-cit-e.pdf
______ “Legislative Council Panel On Commerce And Industry Asia-Pacific
Economic Cooperation” LC Paper No. CB(1)2088/06-07(03) (PDF) Hal 2
diakses pada 17 April 2016 di http://www.legco.gov.hk/yr0607/english/panels/ci/papers/ci0717cb1-2088-3-e.pdf
Long Finance. September 2014 "The Global Financial Centres Index 16" (PDF).
Diakses
tanggal
15
April
2016
http://www.longfinance.net/images/GFCI16_22September2014.pdf
Voaindonesia, “Hong Kong Bertahan Sebagai Ekonomi Terbebas di Dunia”,
diakses
dari
http://www.voaindonesia.com/content/hong-kong-tetapekonomi-terbebas-di-dunia/2616962.html, pada tanggal 17 April 2016
pukul 20:58
Yeung, Rikkie (2008). Moving Millions: The Commercial Success and Political
Controversies of Hong Kong's Railways. Hong Kong University Press.

18

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52