HUKUM ACARA PIDANA TAHAP PERSIDANGAN

HUKUM ACARA PIDANA
TAHAP PERSIDANGAN
Dosen:
UMAR MA’RUF

Kewenangan Pengadilan untuk
Mengadili Praperadilan (Ps. 77-83)









Praperadilan = suatu wewenang pengadilan untuk
memeriksa dan memutuskan tentang :
Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan, atau penghentian penuntutan (kecuali penyampingan
perkara untuk kep.umum oleh jaksa agung)

Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan
Sah atau tidaknya benda yang disita sebagai alat bukti
Ganti kerugian oleh tersangka /ahli waris atas penangkapan atau
penahanan yang tidak disetai alasan berdasarkan UU atau
kekeliruan penerapan hukum
Penetapan Tersangka (Putusan MK)

Putusan praperadilan sedapat mungkin diajukan sebelum
perkaranya diperiksa pengadilan. Sidang praperadilan
harus dibuat seperti pemeriksaan singkat (sumir), bila
lewat,otomatis dinyatakan gugur. (Pasal 82 ayat 1 KUHAP)







Amar putusan hakim dalam sidang praperadilan :

Segera harus dibebaskannya tersangka
Wajib dilanjutkan penyidikan atau penuntutan terhadap
tersangka
Besarnya ganti kerugian atau rehabilitasi yang diberikan
Segera dikembalikan benda yang disita tidak termasuk
alat pembuktian kepada tersangka atau pihak yang
tersita.
Segera harus di SP3

Loading…





Terhadap putusan praperadilan tidak dapat
dimintakan banding, kecuali terhdap putusan yang
menetapkan “tidak sah nya penghentian
penyidikan atau penuntutan” atas itu dapat
dimintakan banding.


Kompetensi Pengadilan








2 macam kekuasaan mengadili, yaitu :
Kompetensi absolut, kewenangan mengadili hanya pada
pengadilan tertentu
Kompetensi relatif, kewenangan pembagian kekuasaan
pengadilan yang sama.

KUHAP menganut asas personalitas aktif (asas
kebangsaan) dan personalitas pasif (asas perlindungan)
Personalitas aktif (Pasal 5 & 7 KUHAP) : UU Pidana yang
berlaku di suatu negara tetap dapat diberlakukan terhadap

Warga negara nya dimanapun berada (LN)
Personalitas pasif Pasal 4 & 8 KUHAP) : UU pidana suatu
negara tidak tergantung dimana pelaku telah melakukan tindak
pidana, melainkan pada kepentingan hukum yang dilakukan ybs.

Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
4 macam sikap para pihak dalam persidangan
Pidana :
Terdakwa sikapnya , bebas mengambil sikap
untuk membela kepentingan nya dalam sidang.
Subyektif-Subyektif
Pembela/PH, bersandarkan pada kepentingan
si terdakwa, akan tetapi ia harus objektif mencari
kebenaran. Subyektif-Obyektif
Penuntut Umum, bersandarkan kepada
kepentingan negara dan masyarakat secara
objektif. Obyektif-Subyektif
Hakim, segala sudut kepentingan terdakwa,
korban, negara harus diperhatikan oleh hakim.
Obyektif-Obyektif


Loading…









Dasar pemeriksaan di pengadilan ialah surat
dakwaan PU (Pasal 143 KUHAP)
Pasal 84 KUHAP :
PN berwenang mengadili perkara tindak pidana
yang dilakukan dalam daerah hukum nya (forum
delicti commissi)

Sehingga ketua PN dapat menetapkan :
PN berwenang mengadili menunjuk hakim dan

menetapkan hari sidang
PN tidak berwenang mengadili dgn surat
penetapan menyerahkan surat pelimpahan
perkara ke Pn lain yng dianggap berwenang
dengan alasannya, surat pelimpahan perkara
dikembalikan lagi ke PU ybs.

Persidangan







Ketua PN menunjuk hakim yang akan memeriksa
perkara
Majelis hakim (min.3 org) yang ditunjuk
menetapkan hari sidang, memanggil terdakwa &
saksi

Sidang lengkap (majelis hakim, PU, panitera, juru
sumpah) dipimpin hakim ketua sidang dengan
menyatakan “..sidang terbuka untuk umum..”
Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau
perkara kesusilaan,”..sidang dilakukan tertutup..”

Sidang Pertama : Pembacaan Dakwaan
Terdakwa

Hadir

Sidang dilanjutkan hakim

Tdk Hadir
Hakim meneliti
alasannya

Dipanggil sah

Dipanggil tdk sah


hakim

Datang
Tidak
Datang

Memeriksa identitas
Meminta trdakwa fokus
Meminta PU mbacakan
Surat dakwaan

Dipanggil
lagi 2x

Sidang ditunda
Meminta trdakwa
dihadirkan

- Terdakwa memahami

Dakwaan
- PU menjelaskan
kembali dakwaan

Sudah dipahami
Tanpa pemeriksaan
sidang
Kehadiran terdakwa pada perkaranya bukan suatu hak, melainkan kewajiban
Terdakwa dihadirkan
secara paksa

(Pasal 154 ayat 4)

Eksepsi

Eksepsi
- Diajukan sebelum pemeriksaan perkara pokok
- Diajukan pada sidang pertama ssdh dakwaan
- Bertujuan menghemat tenaga,waktu bersidang


Alasan mengajukan eksepsi (Ps.156):

File
monang

Eksepsi

- Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya
- Surat dakwaan tidak dapat diterima
- Surat dakwaan harus dibatalkan
Perlawanan Jaksa
ke PT

Menerima Eksepsi

Eksepsi diputus setelah perkara selesai diperiksa

Penunjukan PN
yg berwenang


Pertimbangan &
Putusan hakim
Menolak eksepsi

Perlawanan Tdw ke PT

PERLAWANAN THDP PUTUSAN EKSEPSI
•Diajukan kepada ketua PT c/q ketua PN
•Diajukan + 7 hari setelah diterima penetapan
•Lewat waktu tsb, maka berakibat batalnya

perlawanan
•7 hari setelah diterima nya berkas perlawanan,
PN wajib meneruskan nya kepada PT
•14 hari kemudian PT, wajib mengeluarkan
surat penetapan PT berisikan mengabulkan
perlawanan atau menolak perlawanan

Pasal 157 KUHAP kewajiban untuk mengundurkan
diri :
1. Hakim mempunyai hub.keluarga sedarah atau
semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri
meski pun sudah bercerai dengan salah seorang
hakim anggota,PU atau panitera
2. Hakim Ketua Sidang, hakim anggota, PU,panitera
mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda
sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun
sudah bercerai dengan terdakwa atau penasehat
hukum

Loading…

Mengundurkan diri = diganti susunan nya
Apabila susunan tidak diganti sedangkan perkara
sudah diputus, maka perkara wajib diadili ulang
dengan susunan hakim yang lain





Untuk keperluan sidang, hakim ketua
membuka sidang dengan
menyatakan”sidang terbuka untuk
umum”
Pengecualian bila terdakwa nya anakanak atau kasus kesusilaan sidang
dinyatakan tertutup

Pembuktian

Dakwaan Pembuktian

> Tujuannya :
untuk memperoleh kepastian bahwa apa
yang didakwakan JPU dalam Surat Dakwaan
kepada terdakwa adalah benar.
> Dengan cara memeriksa :
# mengenai apakah peristiwa/perbuatan
tertentu sungguh pernah terjadi
# Mengenai mengapa peristiwa tsb terjadi
(motif)

Maka dari itu pemeriksaan terdiri dari:
➢ Menunjukkan peristiwa-peristiwa
yang dapat diterima oleh panca
indera;
➢ memberikan keterangan tentang
peristiwa-peristiwa yang telah
diterima tersebut;
➢ Mengggunakan pikiran logis
(common sense)

Manfaat dengan adanya pembuktian
tersebut :
➢ hakim dapat menggambarkan dalam
pikirannya apa yang sebenarnya terjadi;
➢ sehingga memperoleh keyakinan
tentang hal tersebut;
➢ meskipun ia tidak melihat/mendengar
/merasakan sendiri.

Teori Sistem Pembuktian








Teori Keyakinan
Hakim mendasari keputusan hanya dengan
keyakinan/perasaan nya semata & kesan pribadi
Tanpa terikat oleh aturan hukum tertentu
Hakim tidak wajib mengemukakan alasan hukum
yang dipakai dalam memutuskan.
Hakim bebas menunjuk alat bukti dalam
persidangan, termasuk upaya pembuktian yang
sulit diterima oleh akal (mis.mistik)
Banyak terdapat dalam sistem peradilan juri atau
pengadilan distrik sebelum KUHAP.









Positive- Wettelijk Theory
Alat bukti yang dapat diajukan di persidangan
ditentukan oleh UU
Hakim harus & berwenang untuk menetapkan
terbukti atau tidaknya suatu perkara yang
diperiksanya, walaupun berangkali hakim sendiri
belum yakin atas kebenaran putusannya itu.
Apabila hal di atas terjadi, hakim akan
mengambil putusan yang sejajar. Artinya bahwa
putusannya itu harus berbunyi tentang sesuatu
yang tidak dapat dibuktikan adanya;
Misal 2 saksi disumpah mengatakan seseorang
itu salah, maka hakim harus menjatuhkan
putusan bersalah walaupun hakim sendiri tidak
yakin.






Negative-Wettelijk Theorie
Positive wettelijk theory + keyakinan hakim yang
didapat dari alat bukti
Terdapat dalam Pasal 183 KUHAP
“ hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
seseorang kecuali apabila dengan sekurangkurangnya duat alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar
terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah
melakukannya”



Negatif maksudnya ialah walaupun dalam
suatu perkara terdapat cukup bukti sesuai
UU, maka hakim belum boleh menjatuhkan
hukuman sebelum memperoleh keyakinan
tentang kesalahan terdakwa.



Vrije Bewijs Theorie / Conviction Raissonee
(Pembuktian Bebas)



Ditentukan bahwa hakim dalam menyebutkan
alasan-alasan mengambil putusan sama sekali
tidak terikat pada penyebutan alat bukti yang
telah diatur dalam UU



Alat dan cara pembuktian tidak disebutkan
dalam UU
Melainkan hakim secara bebas diperkenankan
memakai alat bukti lain, asalkan semua itu
berlandaskan alasan-alasan yang tetap menurut
logika



Yang diungkap dari Pembuktian
Alat Pembuktian (bewijsmiddel) ;

Benda & lisan :

alat yang digunakan untuk melakukan
tindak pidana

Hasil yang diperoleh dari tindak pidana



Ket. Saksi
Penguraian Pembuktian (bewijsvoering) ;

Cara-cara menggunakan alat-alat bukti
dalam T.Pidana
• Kekuatan Pembuktian (bewijskracht) ;

Keterikatan hakim pada alat bukti Pasal
184 KUHAP



Yang diungkap dari Pembuktian
Dasar Pembuktian (bewijsgrond) ;

Keadaan yang dialami yang
diterangkannya dalam kesaksian disebut
Dasar Pembuktian



Beban Pembuktian (bewijslast).

Mengenai siapakah yang mempunyai
beban untuk membuktikan mengenai
unsur-unsur tindak pidana

Pasal 66 KUHAP “..tersangka/terdakwa
tidak dibebani kewajiban pembuktian..”

Merupakan wujud konkret asas
“presumption of innocent”



Alat Pembuktian (Ps 184)






Keterangan Saksi (Ps. 185)
Syarat formil :
Ket.seorang saksi dianggap sah bila
diberikan dibawah sumpah (Pasal 160
ayat 3). Ket.saksi yang tidak disumpah
tidak merupakan alat bukti, hanya
sebagai tambahan ket.biasa (Pasal 185
ayat 7).
Ket.seorang saksi saja tidak cukup
menyatakan seseorang bersalah
terhadap perbuatan yang didakwa
padanya (Pasal 185 ayat 2). (Unus
Testis nullus testis/een getuige is geen
getuige)

Alat Pembuktian (Ps 184)
• Keterangan Saksi (Ps. 185)



Syarat Materill
Ket.saksi sebagai alat bukti apabila
keterangan tsb dinyatakan di sidang
pengadilan, mengenai suatu



peristiwa pidana, yang ia alami,
lihat, dengar sendiri
Kesaksian testimonium de audito
tidak diakui sebagai alat bukti yang
sah

Saksi ..??






Semua orang dapat menjadi saksi
Saksi adalah orang yang memberikan
keterangan tentang suatu perkara pidana
berdasarkan apa yang ia lihat, yang ia
dengar & ia alami.(Pasal 1 butir 26 KUHAP)
KUHAP tidak mengakui ket. testimonium de
audito
Menjadi saksi adalah kewajiban setiap orang
menolak akan mendapatkan sanksi hukum

Saksi ..??
3 kelompok orang yang dikecualikan dari
kewajiban menjadi saksi, yaitu :

Mereka yang mempunyai hubungan
keluarga sedarah dan Semenda dengan
terdakwa (Pasal 168 KUHAP)

Mereka yang karena jabatan/pekerjaan
yang mewajibkan menyimpan rahasia.
hakim yang menilainya.

Mereka yang bisa diperiksa sbg saksi
tanpa sumpah: anak dibawah umur dan
belum menikah serta sakit jiwa/ingatan.



Keterangan Ahli (Ps. 186)





ahli, yang ditanya mengenai sesuatu soal,
hanya mengemukakan pendapatnya tanpa
melakukan suatu pemeriksaan.
(Saksi) ahli (getuige deskundige), yang
ditanya mengenai suatu perkara, melakukan
pemeriksaan “saksi diam” atau barang bukti
dan mengemukakan pendapatnya
berdasarkan hasil pemeriksaan.
Untuk membuat terang suatu perkara pidana
guna kepentingan pemeriksaan

Surat (Pasal 187)
Surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan
dengan sumpah, yaitu :

BA dan surat surat resmi dalam bentuk resmi yang
di buat oleh pejabat umum yang berwenang atau
dibuat dihadapannya, mengenai keadaan yang
didengar, dilihat, dialaminya sendiri berikut alasan
yang jelas mengenai keterangan itu.

Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan
per-UU-an atau surat yang di buat oleh pejabat
mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana
yang menjadi tanggung jawabnya bagi



pembuktian sesuatu hal/keadaan.
Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat
pendapat berdasarkan keahlian nya ttg sesuatu
hal/keadaan yang diminta resmi kepadanya.
Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada
hubungannya dengan isi dari alat pembuktian lain.

• Petunjuk (Pasal 188 KUHAP)





Pada dasarnya adalah hal-hal
yang disimpulkan dari alat-alat
pembuktian yang lain yang
diperoleh dari Ket.Saksi, Surat
dan/atau Ket.Terdakwa.
Perbuatan/keadaan yang
karena persesuaiannya
menandakan telah terjadi
tindak pidana dan siapa
pelakunya.









Keterangan Terdakwa (erkentenis) (Ps 189)
Beda, Pengakuan Terdakwa (bekentenis-HIR)
Pernyataan pemungkiran pun dapat dijadikan
alat bukti, sehingga penertian nya lebih luas
Apa yang dinyatakan terdakwa di dalam sidang
tentang perbuatan yang dilakukan nya atau yang
diketahui nya sendiri atau diklaimnya sendiri.
Sedangkan ket.terdakwa diluar sidang dapat
dipergunakan untuk membantu menemukan
bukti disidang asalkan didukung alat pembuktian

Loading…

lain.
Diamnya terdakwa di dalam sidang tidak boleh
diterima sebagai bukti ia mengakui kesalahan
nya.

-

-

-

Pemeriksaan
Saksi yang hadir
dicegah janganSaksi
ada pertemuan
sebelum memberikan ket.dalam sidang. agar tidak
saling mempengaruhi
Pemeriksaan saksi Pasal 160 (1) b KUHAP :
Korban yang menjadi saksi
Saksi yang memberatkan
Saksi yang meringankan

Pasal 160 (2) : hal yg ditanyakan hakim ketua
sidang adalah identitas dan hub.dengan
terdakwa.
Pasal 160 (3) : saksi wajib mengangkat sumpah
Menurut agamanya masing-masing
Ket.saksi yang dibawah sumpah yang mempunyai

Saksi menolak di sumpah ..?










Pemeriksan terhadap saksi tetap dilaksanakan
Hakim dengan surat penetapan dapat mengenakan sandera
selama 14 hari di rutan negara (Pasal 161 ayat 1 KUHAP)
Apabila tenggat waktu 14 hari berlalu,saksi tetap tidak mau
disumpah,maka ket.yg diberikan merupakan ket.yg dapat
menguatkan keyakinan hakim (Pasal 161 ayat 2 KUHAP)
Dengan kata lain, ket.saksi/ahli tsb mempunyai kekuatan
pembuktian yang sama dengan keterangan dibawah
sumpah
Penyumpahan saksi ;
Dilakukan sebelum saksi memberikan keterangan di pengadilan
(Promisoris,secara sanggup akan berbicara benar)
Dilakukan setelah saksi selesai memberikan keterangan
(Assertoris, menetapkan kebenaran pembicaraan yang lalu)

Saksi dibawah sumpah Vs Saksi yang tidak disumpah



Saksi dibawah sumpah




Saksi yang tidak disumpah

Apabila tidak dapat hadir (misal:
meninggal,domisili jauh) pada sidang
lanjutan,maka keterangan saksi ini
mempunyai nilai yang sama dengan ket.saksi
di depan sidang pengadilan.
Ket.saksi hanya merupakan ket.tambahan
yang berarti keterangan tsb tidak dapat
mengikat hakim karena tidak mempunyai
kekuatan pembuktian.

Sumpah saksi : “..memberikan keterangan
yang benar tidak lain dari yang
sebenarnya.”
• Kesaksian palsu :

Hakim memperingatkan

Hakim karena jabatan atau permintaan
terdakwa dapat memerintahkan saksi
agar dituntut atas dakwaaan melakukan
sumpah palsu

Panitera membuat berita acaranya,
untuk selanjutkan dikenakan ancaman
pidana berdasarkan Pasal 242 KUHAP)


Pemeriksaan Ahli








Ahli ..?
Pasal 179 ayat 1 KUHAP ; seorang wajib
memberikan keterangan ahli demi keadilan
Yang dimaksud dengan ahli adalah ahli
forensik, dokter, ahli lainnya
Keterangan ahli adalah
informasi oleh seorang yang mewakili keahlian
khusus
tentang yang diperlukan untuk membuat terang
suatu perkara pidana
guna kepentingan pemeriksaan

Pemeriksaan Terdakwa






Terdakwa yang tidak mau menjawab
pertanyaan tidak ada sanksi pidananya
(Pasal 175 KUHAP);
Tanya-jawab hakim dan terdakwa hanya
terbatas pada identitas dan isi surat
dakwaan hakim memeriksa para saksi
barulah terdakwa didengar secara tanyajawab;
Pemeriksaan Tdw Tidak disumpah;
Tdw punya hak ingkar.

Terdakwa Berulah ( Ps.176)




Jika terdakwa bertingkah laku yang tidak patut
sehingga mengganggu ketertiban sidang, hakim
ketua sidang menegurnya dan jika teguran itu
tidak diindahkan ia memerintahkan supaya
terdakwa dikeluarkan dari ruang sidang,
kemudian pemeriksaan perkara pada waktu itu
dilanjutkan tanpa hadirnya terdakwa.
Dalam hal terdakwa secara terus menerus
bertingkah laku yang tidak patut sehingga
mengganggu ketertiban sidang, hakim ketua
sidang mengusahakan upaya sedemikian rupa
sehingga putusan tetap dapat dijatuhkan dengan
hadirnya terdakwa









Kondisi Tertentu Pemeriksaan
Terdakwa & saksi
tidak dapat berbahasa indonesia ..?
saksi/Terdakwa

Pengadilan menunjuk seorang juru bahasa sebagai
penghubung antara jaksa, hakim dan terdakwa;
Juru bahasa harus disumpah;
Pasal 77 KUHAP, seorang tidak dapat menjadi saksi tidak
dapat pula menjadi juru bahasa;
Terdakwa/saksi bisu, tuli, tidak dapat menulis …?
pengadilan mengangkat seseorang yang dapat
berkomunikasi dengan mereka;
Namun apabila saksi / terdakwa ybs dapat menulis, maka
pemeriksaan akan dilakukan secara tertulis. Semua nya
harus dibacakan di depan sidang (Pasal 178 KUHAP)

Barang Bukti









Barang Bukti adalah :
Barang yang dipergunakan oleh terdakwa untuk
melakukan tindak pidana atau
Barang sebagai hasil dari suatu tindak pidana
Barang-barang yang disita oleh penyidik
Untuk dijadikan sebagai bukti di persidangan

Barang bukti diberi nomor sesuai nomor perkara,
disegel, dan hanya dapat dibuka di persidangan
Barang tersebut diperlihatkan kepada terdakwa
dan menanyakan apakah dia kenal dengan
barang tersebut.(Pasal 181 ayat 1 KUHAP)

Tuntutan Pidana (Requistoir)
• Pemeriksaan terhadap diri terdakwa dan

saksi cukup, maka kepada penuntut
umum dipersilahkan menyampaikan
tuntutan pidana nya.
• JPU menguraikan segala sesuatu selama
berlangsungnya pemeriksaan apakah
dakwaan nya terbukti atau tidak

Diagram Alir Tuntutan Perkara
Hakim berikan kesempatan kepada terdakwa/PH

JPU membacakan
tuntutan pidana

Pembelaan
(Pledoi)

JPU memberikan
jawaban atas Pledoi
(Replik)
Tdw/PH menjawab Replik
(Duplik)

Tuntutan Pidana, Pledoi, Replik dan Duplik

Hakim ketua majelis

Salinan nya
diberikan kepada
para pihak









Apabila pemeriksaan dianggap selesai,
hakim ketua sidang menyatakan bahwa
pemeriksaan selesi dan dinyatakan ditutup
Pemeriksaan yang telah ditutup dapat
dibuka kembali atas kewanangan hakim
ataupun permintaan JPU/terdakwa dengan
menyebutkan alasan-alasannya
Dimaksudkan untuk menampung data-data
tambahan sebagai bahan musyawarah
hakim.
Musyawarah Hakim. ?

Musyawarah Hakim








Dilakukan tanpa kehadiran JPU,
terdakwa/penasehat hukum serta hadirin
Musyawarah untuk mengambil keputusan
Musyawarah didasarkan pada:
surat dakwaan,
segala sesuatu yang terbukti dalam sidang,
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
seorang kecuali apabila dengan
sekurangkurangnya dua alat bukti yang sah ia
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak
pidana benar benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Musyawarah Hakim



Cara musyawarahnya:






Cara pengambilan keputusan:




Pencatatan Keputusan:

Hakim ketua mengajukan pertanyaan kepada hakim
termuda dahulu dst hingga hakim yang tertua disertai
dengan alasannya. hakim ketua giliran terakhir.
Mufakat ;
Suara terbanyak ;
Putusan dipilih adalah pendapat hakim yang paling
menguntungkan terdakwa
Pelaksanaan pengambilan keputusan dicatat dalam buku
himpunan putusan pengadilan (vonis) bersifat rahasia
(Pasal 182 ayat 7 KUHAP).

Pembacaan Putusan
•Pasal 196 KUHAP, putusan (vonis)

disampaikan dengan hadirnya terdakwa,
kecuali ditentukan lain oleh UU.
•Apabila terdakwa > 1 orang, maka putusan
diucapkan di hadapan terdakwa yang hadir.











Putusan-Putusan Pengadilan

2 jenis Putusan pengadilan :

Putusan yang bersifat formil, Putusan pengadilan yang bukan
merupakan putusan akhir, yaitu :
Pasal 148 ayat 1 KUHAP. Pernyataan tidak berwenangnya pengadilan
untuk memeriksa suatu perkara (onbevoegde verklaring).
misalnya : salah mengajukan berkas perkara
Pasal 143 ayat 3 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU batal (nietig
verklaring van de acte van verwijzing)
misalnya : locus delicti tidak dicantumkan di surat dakwaan
Pasal 156 ayat 1 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard)
misalnya : perkara daluarsa, nebis in idem, persyaratan aduan (klacht
delict)
Putusan berisikan penundaan pemeriksaan perkara oleh adanya
perselisihan kewenangan (prejudisiel)
misalnya : perkara ybs menunggu putusan dari hakim perdata misal
dalam hal perzinahan (overspel).

Putusan yang bersifat materil, putusan pengadilan yang






merupakan putusan akhir (einds vonnis), yaitu :
1. Pasal 191 ayat 1 KUHAP. Putusan yang menyatakan
terdakwa dibebaskan dari dakwaan (vrijspraak).
Maksudnya ialah pengadilan berpendapat bahwa
kesalahan/perbuatan yang didakwakan terhadap
terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan di
dalam pemeriksaan persidangan.
misalnya : minimnya alat pembuktian yang ditetapkan
oleh UU tidak terpenuhi.
Putusan ini bersifat negatif, artinya putusan tidak
menyatakan terdakwa tidak melakukan perbuatan
yang didakwakan itu, melainkan menyatakan bahwa
kesalahan terdakwa tidak terbukti di persidangan.
See negatief-wettelijk sistem pembuktian KUHAP,
dalam Pasal 183 KUHAP 2 alat bukti+ keyakinan
hakim.
Jaksa tidak dapat banding ke PT (Pasal 67 KUHAP)

2. Putusan Lepas dari segala tuntutan (ontslag
van alle rechtsvervolging). Maksudnya ialah
Perbuatan yang didakwakan kepada
terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak
merupakan suatu tindak pidana, dikarenakan
adanya alasan pembenar
(rechtvaardigingsgrond) dan/atau alasan
pemaaf (fait dixcuse).
➢ Alasan pembenar : Pasal 48, 49(1), 50 &
51(1) KUHAP
➢ Alasan pemaaf : Pasal 49(2) & 51(2)
KUHAP
➢ Dapat dimintakan banding baik oleh
terdakwa maupun jaksa.






3. Putusan Pemidanaan
Apabila kesalahan terdakwa terhadap perbuatan
yang didakwakan kepadanya terbukti dengan
sah dan meyakinkan. Pasal 193 (1) KUHAP,
apabila terdakwa terbukti bersalah, maka harus
dijatuhi pidana.kecuali apabila terdakwa pada
waktu melakukan tindak pidana itu belum
berumur 16 tahun.maka hakim dapat memilih
ketentuan didalam Pasal 45 KUHAP, yaitu :
Menyerahkan kembali kepada orang tua/wali
nya tanpa sanksi pidana
Diserahkan kepada pemerintah agar
dipelihara dalam suatu tempat pendidikan
negara sampai dengan usia 18 tahun (Pasal 46
KUHAP).
Menjatuhkan pidana kepada terdakwa.










Terdakwa < 16 tahun
Maximal pidana pokok harus dikurangi 1/3 nya (Pasal
47 (1) KUHAP).
Ancaman pidana mati/seumur hidup 15 tahun
Perintah “segera dilakukan penahanan” hanya dapat
dikeluarkan apabila terdakwa dipersalahkan terhadap
tindak pidana yang diancam pidana penjara minimum
> 5 tahun atau Tindak pidana yang disebut kan satu
per satu dalam Pasal 21 KUHAP.
Pasal 194 ayat 1KUHAP, dalam hal putusan
pemidanaan, bebas,atau lepas, hakim akan
memerintahkan supaya barang bukti diserahkan
kepada pihak yang paling berhak , kecuali UU
menentukan lain barang tersebut harus dirampas,
dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat lagi
dipergunakan.
Semua putusan pengadilan hanya sah dan
mempunyai kekuatan hukum bila diucapkan disidang
terbuka untuk umum

Kewajiban Hakim setelah Putusan









Memberitahukan kepada terdakwa tentang segala
sesuatu yang menjadi hak nya, yaitu :
Hak segera menerima atau menolak putusan
Hak mempelajari putusan sebelum menerima atau
menolak hasil putusan dalam batas waktu yang
ditentukan UU
Hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan untuk
mengajukan grasi dalam hal ia menerima putusan
Hak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding,
dalam hak ia menolak putusan
Hak mencabut pernyataan (point 1), dalam waktu yang
ditentukan oleh UU.

Surat putusan vonnis harus sesuai format Pasal
197 ayat 1 KUHAP

EKSEKUSI
&
UPAYA
HUKUM
Eksekusi = pelakasanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
In kracht van gewijsde adalah :





Apabila baik terdakwa maupun jaksa telah menerima putusan
Apabila tenggang waktu untuk mengajukan banding telah lewat batas waktu
tanpa dipergunakan oleh yang berhak.
Apabila permohonan banding telah diajukan, kemudian permohonan tersebut
dicabut kembali.
Apabila ada permohonan grasi yang diajukan disertai permohonan
penangguhan eksekusi.

Pelaksana putusan pengadilan adalah jaksa (Pasal 270 KUHAP)
Pelaksanaan pidana mati tidak dilaksanakan di depan umum dan
menurut ketentuan per-UU-an (Pasal 270 KUHAP).
Apabila putusan penagdilan menetapkan perampasan atas barang bukti,
maka jaksa menguasakan kepada Kantor Lelang Negara (KLN) untuk
menjual barang tersebut dalam waktu 3 bulan+ 1 bulan, hasil lelang
dimasukkan dalam kas negara.
Apabia ditetapkan pidana bersyarat, pengawasan dilakukansungguhsungguh menurut UU.

UPAYA HUKUM
Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut
umum untuk melawan putusan pengadilan (vonnis)















untuk tidak menerima putusan pengadilan.
Maksud dari upaya hukum adalah untuk
memperbaiki kesalahan yang diperbuat oleh
instansi hukum sebelumnya.
2 macam upaya hukum dalam KUHAP :
Upaya hukum biasa :
Verzet (perlawanan)
Banding
Kasasi

Upaya hukum luar biasa :
Kasasi demi kepentingan hukum
PK putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
yang tetap (herzeining)










Verzet / Perlawanan (Pasal 214 KUHAP)
Merupakan upaya hukum untuk melawan
putusan pengadilan yang dijatuhkan di luar
hadirnya terdakwa (verstek).
Yang berhak melakukannya dalah terdakwa
Perlawanan ini diajukan terhadap putusan yang
dijatuhkan diluar hadirnya terdakwa yang berupa
pidana perampasan kemerdekaan.
Dengan adanya verzet ini, putusan diluar
hadirnya terdakwa (verstek) menjadi gugur.
Apabila setelah verzet, terdakwa tidak hadir lagi,
maka verstek kuat kembali mengajukan
pemeriksaan banding.


















Banding (Pasal 19, UU No.14 tahun 1970)
“Atas semua putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak merupakan
pembebasan dari tuduhan, dapat dimintakan banding oleh pihak-pihak
ybs, kecuali UU menentukan lain”
Pasal 67 KUHAP, permohonan atas banding tidak dapat diajukan atas :
Putusan pembebasan (vrijspraak)
Putusan pelepasan dari semua tuntutan hukum menyangkut kurang
tepatnya penerapan hukumnya
Petusan pengadilan dalam acara cepat

Wewenang Pengadilan Tinggi
Pada dasarnya adalah pemeriksaan ulangan semua fakta dari
pemeriksaan yang telah dilakukan PN (judex facti).
Permohonan banding diajukan melalui panitera PN dengan
mengeluarkan Akte Permohonan Banding
Max. 7 hari setelah putusan PN
Selama perkara belum diputus, pemohon dapat mencabut permohonan
bandingnya dengan konsekuensi membayar biaya perkara sebagnayk
yang tekah dikeluarkan oleh PN sampai saat pencabutan.
Pemeriksaan didasarkan pada :
Berkas perkara (berita acara penyidik & pemeriksaan sidang)
Surat-surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara
Putusan PN






PT akan memutuskan :





Pemeriksaan Kasasi




Menguatkan putusan PN
Mengubah putusan PN
Membatalkan putusan PN, PT mengadakan putusan
sendiri.
Arti kasasi adalah pembatalan oleh raja
1790, diserahkan wewenang pada lembaga Tribunale
Cassation
Code d’ instruction criminelle (KUHAP Prancis) KUHAP
Belanda KUHAP Hindia Belanda
MA dalam hal ini kekuasaan nya hanya terbatas pada
apakah putusan pengadilan dibawahnya sudah sesuai
dengan hukum ataukah bertentangan.














Alasan-alasan nya :
Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan
atau diterapkan sebagaimana mestinya
Apakah benar cara megadili tidak dilaksanakan menurut
UU
Apakah benar pengadilan tidak melampaui
wewenangnya.

Yang berhak mengajukan kasasi adalah Terdakwa
atau JPU
Yang dapat dimintakan kasasi :
Putusan yang mengajukan pemidanaan
Putusan yang mengandung pelepasan

Putusan MA (Pasal 254 KUHAP)
MA dapat memutus menolak kasasi
MA dapat memutus mengabulkan kasasi

UPAYA HUKUM LUAR BIASA
KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM (Pasal 259
KUHAP)

Dapat diajukan terhadap semua putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan





hukum tetap
Oleh Jaksa Agung kepada Makhamah Agung
melalui panitera PN yang memutus perkara (Pasal
260 ayat 1 KUHAP) mengirimkan nya adalah ketua
PN.
Tujuan nya adalah supaya hukum diterapkan
dengan benar sehingga ada kesatuan dalam
peradilan
Tidak boleh bertentangan dengan pihak yang
berkepentingan

Perbedaan Kasasi Pihak & Kasasi
demi kep.Hukum


Diajukan terhadap putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap ><
belum incraht



Diajukan oleh Jaksa Agung kepada MA ><
diajukan oleh terdakwa/JPU
Tenggang waktu mengajukan kasasi tidak
terbatas >< 14 hari seteah putusan banding
Kasasi demi kepentingan hukum meskipun dapat
diterima oleh MA, tidak ada pengaruhnya
terhadap terdakwa.




Peninjauan Kembali putusan
pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap (herzeining)


Pasal 263 KUHAP putusan incracht tidak dapat
dilakukan PK



Putusan pengadilan yag telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dapat dimintakan PK
PK tidak dapat dilakukan terhadap putusan bebas dan
lepas dari tuntutan hukum
Sejarahnya diawali oleh kasus Sengkon & Karta tahun
1980.
MA mengeluarkan peraturan MA No.1 tahun 1980 yaitu
PK putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap baik di KUHAP maupun KUHPER





The End of Page

SELAMAT MENEMPUH UJIAN SEMESTER