Psikologi_Behaviorisme.ppt 301KB Mar 29 2010 04:55:26 AM

BEHAVIORISME
Behavioris menekankan pada
rangsangan: disadari dan tidak disadari
Disadari: kegiatan belajar mengajar,
latihan-latihan, organisasi
Tidak disadari: negara, orang tua, agama

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Pandangannya yang paling penting adalah bahwa aktivitas
psikis sebenarnya tidak lain dari rangkaian refleks-refleks
belaka

Perlilaku Tokoh  kondisi lingkungan (stimulus +
(I)
respons)  Perilaku Tokoh
(II)

William Mc Dougall (1871-1938),
 1. Psikologi Hormik/ Purposif: tingkah laku selalu
bertujuan tidak hanya merupakan proses mekanis
saja.

 2. Teori Instink: instink ialah kecenderungan untuk
bertingkahlaku tertentu dalam situasi tertentu,
tidak dipelajari, pembawaan sejak lahir
 3. Sentimen sistem emosi tertentu yang timbul
terhadap objek-objek tertentu. Sedih, benci.
 4. Teori mengenai jiwa kelompok: orang
mengeluarkan energi. Dua orang atau lebih ->
kekuatan baru

1.

Spontanitas gerakan.
2. Ketetapan (persistance)
3. Gerakan-gerakan yang berketetapan itu bervariasi
dalam tujuannya (variation of direction).

. Gerakan akan berhenti begitu tercapai perubahan

4


tertentu dalam situasi.
5. Akan terjadi persiapan untuk menghadapi situasi
baru sebagai akibat dari aktivitas yang baru berlalu.
6. Kalau tingkahlaku diulangi beberapa kali dalam
situasi yang sama, akan terjadi peningkatan efektivitas.
7. Reaksi organisme merupakan suatu totalitas.

dua karakteristik penting
daripada tingkahlaku
1. Di dalam tingkahlaku terdapat sifat
kebebasan (indeterminism), yaitu bebas
memilih arah dan tujuan
2. Tingkahlaku mempunyai unsur bawaan
yang disebutnya sebagai instink.

Tiga Aspek Instink
1. aspek persepsi, yaitu kecenderungan pada organisme yang
melakukan perbuatan instintif untuk mempersepsikan objek-objek
tertentu dalam sifat-sifat tertentu.
2. Aspek emosional: timbulnya kecenderungan emosi tertentu yang

khas kalau melihat objek tertentu.
3. Aspek motoris; kecenderungan untuk berbuat secara tertentu kalau
organisme yang melakukan perbuatan instinktif ini melihat atau
mempersepsikan suatu objek tertentu.

Edward Chase Tolman (1886-1959).
 Tingkahlaku manusia secara keseluruhan
disebut tingkahlaku molar
 Tingkahlaku molar ini terdiri dari
tingkahlaku-tingkahlaku yang lebih kecil
yang disebut tingkahlaku molekular

 Perbuatan makan: molar
 Mengangkat sendok, mengambil makanan,
menyuapkan: molekular
 Formulasi Tolman B = f (S, A),
di mana B berarti Behaviour (tingkahlaku)
f berarti fungsi
S berarti Situasi
A berarti Antecedent, yaitu hal-hal yang mendahului

suatu situasi.
 Jadi, tingkahlaku adalah fungsi dari situasi dan
hal-hal yang mendahului situasi tersebut. Adapun
tugas psikologi menurut Tolman adalah
mempelajari hubungan antara B dengan S dan A.

F. Skinner
 Skinner berpendapat bahwa tingkahlaku
sepenuhnya ditentukan oleh stimulus saja,
tidak ada faktor perantara lainnya. Jadi,
rumus Skinner untuk tingkahlaku adalah B=
f (S). Suatu tingkahlaku atau respons (R)
tertentu akan timbul sebagai reaksi terhadap
suatu stimulus tertentu (S). Teori ini dikenal
dengan nama teori S-R dari Skinner.

KAJIAN SASTRA
 Cerpen Bawuk karya Umar Kayam
 Pada bagian pertama diceritakan kenangan
Nyonya Suryo tentang anaknya Bawuk

yang memiliki sifat yang berbeda dari
kakak-kakaknya dan merupakan anak
kesayangan keluarganya.
 Namun, setelah menikah sifat-sifatnya itu
berubah

 Keheranan ibunya itu dijawab pada bagian
kedua lewat dialog-dialog dengan kakakkakaknya. Dalam dialog-dialognya dia
berusaha mempertahankan cintanya
kepada Hassan yang merupakan seorang
komunis bukan dari kalangan orang
berkedudukan seperti kakak-kakaknya yang
memiliki jabatan terpandang di masyarakat.

 Bagian ketiga merupakan akhir cerita
tentang keadaan Hassan yang meninggal
tertembak dan Bawuk yang tidak diketahui
keberadaannya..

 Cerita ini berlangsung di daerah Jawa Tengah

dengan adat istiadat yang tergambar di dalamnya
terutama adat istiadat kehidupan yang dipegang
seorang bangsawan. Dalam cerpen ini tergambar
kehidupan kaum priyayi dengan kehidupan
beragamanya, kehidupan sehari-hari dan
kehidupan sosialisasi antara mereka. Kehidupan
yang tentram dalam dunia priyayi dikontraskan
dengan kehidupan kaum komunis yang keras
tanpa aturan yang jelas.

 Cerita berlangsung pada masa penjajahan
Belanda hingga masa pemberontakan
Partai Komunis Indonesia. Peristiwa inti
berlangsung pada Sabtu malam hingga
menjelang subuh.

 Suasana psikologis yang dibangun terasa
ada suasana yang mengharukan terutama
ketika tokoh utama harus berhadapan
dengan saudara-saudaranya yang hanya

mengandalkan pikiran, sehingga mereka
tidak begitu mengerti perasaan cinta yang
Bawuk rasakan terhadap suaminya.

 Karena faktor kedua suasana lingkungan
yang berbeda tersebut dapat
mempengaruhi perilaku sang tokoh. Sebuah
situasi yang damai, aman dan sejahtera
dapat menciptakan perilaku tokoh yang
riang, gembira dan pikiran jernih.
Sebaliknya keadaan yang tidak aman akan
menjadikan perilaku yang kaku, dingin dan
menarik diri dari lingkungan.