HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMUN IREMBANG ipi140448

127
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN
KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMUN I
REMBANG
Sri Ernawati
Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sahid Surakarta

Abstract

Recently, many mischief and crime actions such as the act of fighting, beating,
and other crime actions had been situated by teenagers. The phenomenon indicates the
increase of aggressive behaviors among teenagers. The problem can no longer be
considered as common mischievousness behavior, due to the negative effects. The taking
place of the events could be caused by teenager’s over-confidence. The over-convidence
teenager tends to fail to judge his flaws objectively, so that he always feels that he’s
perfect and better than anyone else.
Based on mentioned problems, researcher wants to find out the correlation

between self-confidence and aggressive behavioral tendency, to answer the question
whether self-confidence dos affect teenager’s aggressive behavioral tendency. There are
two variables served in this inquiry : 1) The tendency of aggressive behavior as
dependent variable, and 2) self-confidence as independent variable.
Population in the research consists of second grade student of SMUN I Rembang.
Sampling technique of the research uses Cluster Random Sampling, where all classes
have the chance to be examined as research subject. There are 35 research subjects who
are treated as try-out subject, and 72 research subjects who are anaysed for the research
purpose.
In this research, the data collecting methodology used questionnaire which has
already been tested its validity and reliability. The data analyzing technique uses
Correlation Product Moment.
The result of the data analysis shows these results : there are positive correlation
between self-confidence and the aggressive behavioral tendencies of the student of SMUN
I Rembang. This can be seen with the rate of rxy = 0,435 with p < 0,01.
The level of subject’s self confidence can be classified as high, while the subject’s
aggressive behavioral tendencies can be classified as low. The effective contribution of
self confidence to aggressive behavioral tendencies is 18,9 percent. It can be concluded
that there are 81,1 percent of other factors that can add contribution to affect the
aggressive behavioral tendencies like temperature anf disindividuation.


Keywords : Aggressive behavior, Self-confidence, Teenager

128
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

Abstrak
Akhir – akhir ini banyak terjadi tindak kenakalan dan kejahatan yang dilakukan oleh
remaja seperti perkelahian antar pelajar, pengeroyokan dan tindakan kriminil lainnya. Hal
tersebut menunjukkan semakin meningkatnya tindakan agresif yang dilakukan remaja.
Problem tersebut sudah tidak bisa ditolerir sebagai kenakalan biasa karena akibat yang
ditimbulkan bersifat sangat negatif. Peristiwa tersebut mungkin disebabkan karena rasa
percaya diri remaja yang terlalu tinggi. Karena remaja yang sangat percaya diri
cenderung tidak dapat melihat kekurangan dirinya secara obyektif, sehingga dia selalu
ingin sempurna dan merasa lebih baik dari orang lain.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengetahui “ apakah benar
kepercayaan diri dapat berpengaruh pada perilaku agresif remaja?”. Adapun variabel
penelitian ini adalah : 1. Kecenderungan perilaku agresif sebagai variabel tergantung, 2.
Kepercayaan diri, sebagai variabel bebas.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMUN I Rembang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Random Sampling, maksudnya semua
kelas mempunyai kesempatan yang sama sebagai subyek penelitian. 35 subyek sebagai
subyek try-out dan 72 dianalisis untuk penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, dan angket yang
digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedang analisa data yang
digunakan adalah korelasi product moment.
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif
pada siswa-siswi SMUN I Rembang. Hal ini ditunjukkan dengan rxy = 0,435 dengan p<
0,01
Kepercayaan diri yang ada pada subyek tergolong tinggi dan kecenderungan perilaku
agresif subyek tergolong rendah. Sumbangan efektif kepercayaan diri terhadap
kecenderungan perilaku agresif adalah 18,9 %. Hal ini berarti masih ada 81,1% faktor
lain yang dapat mempengaruhi kecenderungan perilaku agresif seperti temperatur dan
deindividuasi.

Kata kunci : Kepercayaan diri, Perilaku agresif, Remaja

129

TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

agresif bisa dikatakan juga sebagai
PENDAHULUAN

perilaku

Kenakalan remaja merupakan

yang

dipelajari

dari

lingkungan, bukan yang diwariskan.
Dari tahun ke tahun sudah

suatu fenomena yang kompleks dan

sering terjadi pada remaja. Di mana

sedemikian parahnya

remaja sebagai kelompok masyarakat

kenakalan remaja di sekitar kita

yang sedang mencari identitas diri,

sehingga

tumbuh

mengkhawatirkan.

dan

berkembang


dalam

peningkatan

banyak

yang

Kecenderungan

kondisi lingkungan yang beragam.

kenakalan remaja tersebut semakin

Dalam

bermasyarakat

membahayakan masyarakat, seperti


sering mengakibatkan remaja merasa

merampok, perkelahian massal yang

kesulitan

mengadakan

berakibat pembunuhan dan lainnya.

penyesuaian terhadap kondisi yang

Tingkah laku remaja yang demikian

ada. Adanya kegagalan remaja dalam

itu memang bisa disebabkan oleh

mengatasi


sering

adanya tekanan yang mereka rasakan

menyebabkan kompensasi. Di mana

dari lingkungan tetapi bersumber

kompensasi yang terjadi tidak selalu

pada keinginan untuk menyatakan

positif , tetapi dapat juga berupa

ketidaksetujuannya terhadap situasi

kenakalan

kecenderungan


yang mendukung dirinya. Dimana

Terlebih

jika

situasi yang tidak menyenangkan

dibarengi dengan rasa percaya diri

biasanya akan memunculkan reaksi

yang tinggi.

atau perilaku menyimpang dalam diri

kehidupan

berlaku


untuk

masalah

atau
agresif.

Kecenderungan

agresif

remaja

terhadap

lingkungannya.

menurut Dember (1984) merupakan

Kecenderungan perilaku agresif pun


suatu perpaduan antara keyakinan

dapat dipengaruhi oleh aspek-aspek

individu terhadap individu lain dan

frustrasi, efek senjata, alcohol dan

terhadap suatu obyek, dengan respon

obat-obatan, agresi tersinggung.

dimunculkan,

Agresi manusia ada delapan

individu yang bersangkutan terhadap

jenis menurut Buss (1987), yaitu : 1)

individu lain dengan obyek yang

Agresi fisik pasif langsung, 2) Agresi

sama dan sejenis. Dimana perilaku

fisik pasif langsung, 3) Agresi fisik

emosional

yang

130
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

aktif tidak langsung, 4) Agresi Fisik

mencoba

pasif tidak langsung, 5) Agresi

individualitas

Verbal Aktif Langsung, 6) Agresi

Remaja mengalami kehidupan yang

verbal pasif langsung, 7) Agresi

semakin luas dan ia membutuhkan

verbal aktif tidak langsung, 8) Agresi

rasa solidaritas dari teman-temannya.

verbal pasif tidak langsung.

Rasa ini akan membuat remaja

Seiring dengan hal tersebut,

merasa

untuk

remaja

segala

menunjukkan

dan

otonominya.

semakin percaya diri karena ia

rasa percaya diri sangat diperlukan
mengaktualisasikan

untuk

tidak

sendirian.

mampu

Kadang

melupakan

potensi yang dimilikinya. Karena

keluarganya sendiri bahkan dirinya

kepercayaan diri merupakan suatu

sendiri. Di dalam kelompoknya itu

keyakinan yang dimiliki seseorang

remaja kan merasa aman, kuat dan

bahwa dirinya mampu berperilaku

dapat mempelajari kehidupan social

seperti

dengan sesame atau lawan jenisnya.

yang

dibutuhkan,

tidak

Rasa kepercayaan diri yang

tergantung pada orang lain dan
melihat kenyataan secara obyektif.
Rasa percaya diri itu sendiri

begitu tinggi pada seorang remaja
akan cenderung membuat remaja itu

dapat dibagi menjadi 3, yaitu rasa

berlaku

kepercayaan diri tinggi, normal dan

kepercayaan diri yang over tersebut,

rendah.

yang

remaja merasa dirinya adalah orang

berpengaruh antara lain keyakinan

yang paling benar dan super. Apalagi

akan

Dimana

jika ditunjang dengan lingkungan

bertanggung

jawab,

yang kurang mendukung. Remaja
akan cenderung melakukan hal-hal

Pada massa remaja pengaruh

membentuk

dengan

optimis,

rasional dan realistis.

lingkungan

karena

diri,

kemampuan

obyektif,

aspek

agresif,

sangat

besar

dalam

kepercayaan

dalam

yang

merugikan

orang

lain

(cenderung agresif).
Berdasar

uraian

dirinya. Pada masa transisi, remaja

dikemukakan

biasanya mengalami krisis identitas

bermaksud untuk mengetahui apakah

yang merupakan fenomena pribadi.

benar

Dimana pada masa itu, remaja

kepercayaan

remaja

di

atas,

yang

yang
diri

penulis

mempunyai
yang

over

131
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

convidence (terlalu tinggi) itu akan

dengan angket kecenderungan

cenderung

perilaku

melakukan

tindakan

agresif.

Dimana

semakin tinggi skornya maka

agresif.

semakin tinggi kecenderungan
perilaku agresif.

METODE

Definisi Operasional

Populasi,

1.

Pengambilan Sampel

Kepercayaan Diri
Yaitu

merupakan

dan

Teknik

suatu

keyakinan pada diri seseorang

Populasi dalam penelitian ini

akan kemampuan dirinya, tidak

adalah siswa kelas dua SMU N 1

selalu tergantung kepada orang

Rembang,

jadi

populasinya

lain, mampu berfikir positif

berbentuk

“finit”,

maksudnya

sehingga

jumlahnya

relative

tetap

pada

penelitian

ia

dapat

mempertanggungjawabkan

apa

pasti.Sampel

yang dilakukannya serta dapat

berbentuk

cluster

melihat

kenyataan

penelitian

ini

obyektif.

Hal

secara

atau

sampel.

sampelnya

ini
Pada

adalah

diungkap

sebagian siswa-siswi SMU N 1

dengan angket kepercayaan diri.

Rembang yang duduk di kelas

Dimana semakin tinggi skor

dua.Teknik

maka

yang dipakai pada penelitian ini

ini

semakin

tinggi

pengambilan

sampel

adalah cluster random sampling.

kepercayaan dirinya.
2.

Sample

Kecenderungan Perilaku Agresif

Alat ukur yang digunakan dalam

untuk

penelitian ini terdiri dari dua buah

melakukan suatu tindakan atau

skala, yaitu skala kepercayaan diri

perbuatan

mengandung

dan skala kecenderungan perilaku

bahaya, menyakiti, melukai atau

agresif, dalam bentuk pilihan ganda

merugikan

dengan empat alternative jawaban.

Yaitu

kecenderungan

yang

diri

sendiri

atau

orang lain serta tidak dapat

Penyusunan

diterima

kepercayaan

masyarakat

lingkungannya. Hal ini diungkap

butir-butir
diri

berdasar

angket
pada

aspek-aspek yang dikemukakan oleh

132
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

Lauster (1992) yaitu 1) keyakinan, 2)

yang negative. Hal tersebut terjadi

optimis,

4)

karena remaja yang sangat percaya

tanggungjawab, 5) rasionalitas dan

diri cenderung tidak dapat melihat

realitas.

kekurangan dirinya secara objektif,

3)

obyektif,

Penyusunan

butir-butir

angket

kecenderungan

agresif

berdasarkan

untuk
perilaku

aspek-aspek

sehingga

ia

akan

selalu

ingin

sempurna dan lebih baik dari orang
lain (Lauster dalam Sa’idah, 1995).

yang dikemukakan oleh Koeswara

Sumbangan efektif kepercayaan

(1988) yaitu frustrasi, efek senjata,

diri terhadap kecenderungan perilaku

alkohol

agresif

dan

obat-obatan,

agresi

sebesar

18,9%.

Artinya

kepercayaan diri bukan satu-satunya

tersinggung.

factor

yang

mempengaruhi

timbulnya kecenderungan perilaku

HASIL DAN PEMBAHASAN

agresif. Tetapi masih ada factorBerdasar
yang

hasil

diperoleh

moment

diketahui

data

faktor lain yang dapat mempengaruhi

product

timbulnya kecenderungan perilaku

0.435

agresif (Willis,1981). Factor-faktor

analisis

dengan
rxy =

dengan p < 0.01 yang berarti ada

tersebut, antara lain :

hubungan positif antara kepercayaan

a. Kondisi pribadi remaja yaitu

diri dengan kecenderungan perilaku

kelainan yang dibawa sejak

agresif pada siswa SMA I Rembang.

lahir baik fisik atau psikis,

Dengan demikian, hipotesis yang

lemahnya

penulis

terhadap lingkungan, kurang

ajukan

terbukti,

bahwa

control

diri

semakin over convidence individu,

mampu menyesuaikan

diri

maka

dengan

dan

saemakin

tinggi

kecenderungan perilaku agresifnya.

lingkungan

kurangnya dasar keagamaan.

merupakan

b. Lingkungan keluarga yang

sesuatu yang sangat penting dalam

kurang member kasih saying

kehidupan

dan

Kepercayaan

diri

seseorang.

Tetapi

kepercayaan diri yang berlebihan
justru akan mengakibatkan perbuatan

perhatian,

keadaan

ekonomi keluarga yang lemah

133
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

dan keluarga yang kurang

situasional. Penelitian ini

harmonis.

menemukan bahwa beberapa kondisi

c. Lingkungan masyarakat yang
kurang

sehat,

keterbelakangan

pendidikan

berpengaruh

terhadap

juga

seseorang

untuk menjadi agresif melalui proses
kognitif

seperti

pengaruh

pada masyarakat, pengaruh

temperature

norma-norma baru dari luar.

perseorangan yang ditentukan oleh

d. Lingkungan sekolah, seperti
kurangnya perhatian guru.

maupun

pengaruh

pemikiran individu terhadap maksud
pelaku.
Goodhart

(Sulistyo,

1999)

pada

mengemukakan bahwa satu proses

kepercayaan diri yaitu sangat tinggi

dalam cognitive processing adalah

(171,84 – 206,4), tinggi (137,18 –

evaluasi. Individu akan mengevaluasi

171,84), sedang (102,72 – 137,28),

peristiwa dari positif atau negative

rendah (68,16 – 102,72) dan sangat

dengan

Kategori

rendah

(33,6

yang



ada

68,16).

Untuk

melibatkan

aspek-aspek

identitas diri dan pandangan terhadap

variabel kepercayaan diri dengan

dunia.

mean empiric 153,208 dan mean

informasi dalam suatu situasi akan

hipotetik

menentukan

120

tergolong

tinggi.

Bagaimana

Sedang pada kecenderungan perilaku

seseorang.

agresif yang ada yaitu sangat tinggi

Ketika

pemrosesan

bentuk

perilaku

menghadapi

situasi

(125,3 – 150,5), tinggi (100,1 –

seperti tertabrak sepeda atau terkena

125,3), sedang (74,9 – 100,1), rendah

tumpahan susu, maka orang yang

(49,7 – 74,9) dan sangat rendah (24,5

mempunyai atribusi yang positif

– 49,7). Variabel kecenderungan

menilainya sebagai kecelakaan, hal

perilaku

yang

agresif

dengan

mean

memang

terjadi.

empiric 59,75 dan mean hipotetik

Penilaian

87,5 terletak pada kategori rendah.

kecenderungan agresifnya menjadi

Hal tersebut dapat terjadi karena
pengaruh factor hasil proses belajar,
kondisi

internal

dan

factor

tersebut

harus

menyebabkan

rendah, begitu pun sebaliknya.

134
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

SIMPULAN

1.

Ada

hubungan

sangat

positif

signifikan

kepercayaan

yang
antara

diri

dengan

kecenderungan perilaku agresif,
yaitu

semakin

kepercayaan

tinggi

diri

(over

convidence), maka akan semakin
tinggi

kecenderungan

untuk

berperilaku agresif.
2.

Kepercayaan diri yang ada pada
subjek tergolong tinggi.

3.

Kecenderungan perilaku agresif

Azwar, S. 1986. Reliabilitas dan
Validitas Interpretasi dan
Komputasi.
Yogyakarta
:
Liberty.
-------------. 1992. Reliabilitas dan
Validitas. Yogyakarta : Liberty.
Bandura, A.1997. Social Learning
Theory. New Jersey : Prentice
Hall.
Berkowitz, L. 1993. Aggression It’s
Causes, Consequences and
Control. New York : Mc. Graw
Hill, Inc.
Brennecke, J.H. dan Amick, R.G.
1978. Psychology and Human
Exprence. Land.ed. California
Gleoncol Publishing Co.Inc

yang ada pada subjek tergolong
rendah.
4.

Sumbangan efektif kepercayaan
diri

terhadap

kecenderungan

perilaku agresif 18,9%. Hal ini
menunjukkan

bahwa

kecenderungan perilaku agresif
tidak hanya dipengaruhi oleh
kepercayaan diri saja, tetapi
81,1%

factor

lain

ikut

Daradjat, Z. 1985. Kesehatan
Mental. Jakarta : PT. Gunung
Mulia.
_________. 1990. Problem Remaja
di Indonesia. Jakarta : Bulan
Bintang.
Faizah, A. 1994. Hubungan Antara
Konsep Diri dan Persepsi
Terhadap Kondisi Sekolah
dengan Perilaku Agresif Pada
Remaja. Skripsi. Surakarta :
Fakultas Psikologi UMS.

mempengaruhinya.
Gerungan, W.A. 1988. Psikologi
Sosial. Bandung : P.T. Eresco
DAFTAR PUSTAKA
Anthony,
R.
1992.
Rahasia
Membangun Kepercayaan Diri
(terjemahan Rita Waryadi).
Jakarta : CV. Rajawali

Hadi, S. 1981. Metodologi Research
Jilid II. Yogyakarta : Penerbit
Fakultas Psikologi UGM

135
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

______. 1984. Metodologi Research
Jilid III. Yogyakarta : Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
Hambly, K. 1987. Bagaimana
Meningkatkan Rasa Percaya
Diri
(terjemahan
FX.
Budiyanto). Jakarta : Arcan
Hurlock,
E.B.
1978.
Child
Development. New York : Mc.
Grow Hill Book Company.
__________.
1979.
Child
th
Development (6 .ed). Tokyo :
Mc.Grow Hill Kagakusha Ltd.
Jersild, A.T. 1964. The Psychology
of Adolescence. New York :
The Mac Millan Company.
Khumas, A. 1997. Peran Agresi
terhadap Perilaku
Agresif
Anak-anak.
Skripsi.
Yogyakarta
:
Fakultas
Psikologi UGM.
Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia.
Bandung : P.T. Eresco

Monks, F.J., Knoers, AMP dan
Haditono, S.R. 1985. Psikologi
Perkembangan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Mutiara, I. 1999. Hubungan Antara
Kepercayaan
Diri
dan
Asertivitas dengan Kecemasan
dalam
Komunikasi
Interpersonal. Skripsi. Srakarta
: Fakultas Psikologi UMS.
Rokhmat, J. 1994. Psikologi
Komunikasi.
Cetakan
kesembilan. Bandung : Remaja
Rosdakarya Offset.
Sai’dah, M. 1995. Hubungan Antara
Pemenuhan
Kebutuhan
Psikologi dengan Kepercayaan
Diri Pada Remaja. Skripsi.
Surakarta : Fkultas Psikologi
UMS.
Sarwono, S.W. 1994. Psikologi
Remaja. Surabaya : Usaha
Nasional.

Kumara, A. 1988. Studi Pendahuluan
Tentang
Validitas
dan
Reliabilitas The Test of Self
Confidence.
Laporan
Penelitian.
Yogyakarta
:
Fakultas Psikologi UGM.

Supriyana, R. 1994. Hubungan
Antara Intensitas Melihat Film
Kekerasan di TV dengan
Tindak
Agresi.
Skripsi.
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.

Lauster, P. 1988. The Personality
Test. London : Ran Books.

Suryabrata, S. 1982. Psikologi
Kepribadian. Yogyakarta :
Rake Press.

________. 1992. Tes Kepribadian
(terjemahan
D.H.
Gulo),
Jakarta : Bumi Aksara
Maslow, A.N. 1970. Motivation and
Personality. New York :
Herper and New Publisher.

Susetya, Y.F. 1999. Hubungan
Antara Berpikir Positif dan
Jenis
Kelamin
dengan
Kecenderungan Agresi Reaktif
Remaja. Jurnal Pemikiran dan
Penelitian
Psikologi

136
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. 1 No. 2, Agustus 2012

Psikologikal. No. 7, tahun III.
Hal. 51 – 63.

Walgito, B. 1983. Kesehatan Mental.
Yogyakarta
:
Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp.

0 6 13

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA INTERVENSI TERHADAP TERITORIALITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PADA HUBUNGAN ANTARA INTERVENSI TERHADAP TERITORIALITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI SURAKARTA.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Alkoholisme Pada Remaja Penggemar Musik Metal.

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Menyontek Pada Siswa Sma.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Menyontek Pada Siswa Sma.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Menyontek Pada Siswa Sma.

0 2 19