Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili, Timor-Leste T2 912011004 BAB IV
Bab IV
Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan
hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah
dengan menggunakan program Statistic Package for the
Social Science (SPSS). Adapun analisis dan pembahasan
tersebut untuk menjawab persoalan penelitian.
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian
kuesioner baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh peneliti kepada para pegawai yang berada di kantor
Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili Timor-Leste,
yang terletak di RUA AV. Martires da Patria, Mandarin
Dili, Telf 3331110. Jumlah kuesioner yang disebarkan
sebanyak
50
dikembalikan
kuesioner
dan
memenuhi
semua
persyaratan
kuesioner
yang
untuk
dapat
digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Berdasarkan data primer yang diperoleh
melalui kuesioner, kemudian dianalisis melalui tabulasi
dilihat
dari
distribusi
responden
berdasarkan
jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan Usia sebagai berikut :
30
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin
No
1
2
Prosentase
%
22
44,0
28
56,0
50
100,0
Keterangan
Jumlah
Laki - laki
Perempuan
Jumlah
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.1. dapat menunjukkan, bahwa
dari 50 responden jumlah responden perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.
Jumlah responden perempuan 28 orang atau 56 % dari
total responden dan jumlah laki – laki 22 orang atau 44 %
dari total responden.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasar Tingkat Pendidikan
No
1
2
3
4
5
6
Keterangan
Jumlah
SD
SMP
SMA Sederajat
D3
S1
S2
Jumlah
2
5
23
2
15
3
50
Prosentase
%
4,0
10,0
46,0
4,0
30,0
6,0
100,0
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan
tabel
4.2.
distribusi
responden
berdasar tingkat pendidikan dapat menunjukkan, bahwa
sumber daya manusia (SDM) di kantor Secretaria de
Estado das Obras Públicas, cukup tinggi ditinjau dari
31
tingkat pendidikan paling dominan 46 % SLTA sederajat
diikuti jenjang S1 sejumlah 30 % selanjutnya tingkat
pendidikan SMP, S2, SD dan D3.
Tabel 4.3
Distribusi Responden
Berdasar Usia
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
Jumlah
< 26 Tahun
26 - 30 Tahun
31 - 35 Tahun
36 - 40 Tahun
41 - 45 Tahun
46 - 50 Tahun
> 50 Tahun
Jumlah
1
8
9
14
8
8
2
50
Prosentase
%
2.0
16.0
18.0
28.0
16.0
16.0
4.0
100.0
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan
tabel
4.3.
distribusi
responden
berjumlah 50 orang berdasar usia dapat menunjukkan,
bahwa jumlah terbesar dari responden berada pada
kelompok umur 36 – 40 tahun sebesar 28 %, diikuti
kelompok umur 31 – 35 tahun sebesar 18 %, kelompok
umur 26 – 30 tahun, kelompok umur 41 – 45, dan
kelompok 46 – 50 tahun masing – masing 18
%,
kelompok umur > 50 tahun 2 % dan kelompok umur < 26
tahun 2 %.
32
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Kinerja Pegawai
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Validitas Item Kuesioner Kinerja Pegawai
Item
r hasil
No
Var01 0.3839
Var02 0.3476
Var03 0.6113
Var04 0.7966
Var05 0.3825
Var06 0.3981
r tabel Keterangan
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
r hasil
No
Var07 0.2673
Var08 0.6648
Var09 0.2414
Var10 0.8063
Var11 0.2332
Var12 0.8120
r tabel Keterangan
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2414 sampai dengan 0,7966 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner kinerja
pegawai adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
33
Tabel 4.5
Reliabilitas Kuesioner Kinerja Pegawai
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8341
12
Tabel di atas menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8341 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner
kinerja
pegawai
dapat
digunakan
untuk
analisis data.
4.2.2 Motivasi
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Validitas Item Kuesioner Motivasi
Item
No
Var13
Var14
Var15
Var16
Var17
r hasil
r tabel
Keterangan
0.8531
0.5633
0.7201
0.2232
0.8762
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
No
Var18
Var19
Var20
Var21
Var22
r hasil
r tabel
Keterangan
0.3042
0.6574
0.8833
0.2487
0.6462
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2232 sampai dengan 0,8833 lebih
34
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner motivasi
adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Reliabilitas Kuesioner Motivasi
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8636
12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8636 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner motivasi dapat digunakan untuk analisis data.
4.2.3 Disiplin Kerja
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product
moment
disebarkan
untuk
kepada
tiap
responden
berikut :
35
item
pertanyaan
dengan
hasil
yang
sebagai
Tabel 4.8
Validitas Item Kuesioner Disiplin Kerja
Item
No
Var23
Var24
Var25
Var26
Var27
r hasil
r tabel
Keterangan
0.7392
0.5062
0.5542
0.2631
0.4999
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
No
Var28
Var29
Var30
Var31
Var32
r hasil
r tabel
Keterangan
0.6026
0.3544
0.8039
0.7800
0.8221
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2631 sampai dengan 0,8221 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner disiplin
kerja adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9
Reliabilitas Kuesioner Disiplin Kerja
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8688
12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha
0,8688>0,60
sehingga
36
masuk
dalam
kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner disiplin kerja dapat digunakan untuk analisis
data.
4.3 Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu
kinerja pegawai dan variabel independen yang terdiri dari
motivasi dan disiplin kerja. Untuk mengetahui keadaan
responden berdasarkan variabel yang diteliti, berikut
dipaparkan deskripsi data hasil pengukuran masing –
masing variabel. Nilai maksimum, minimum, rata – rata
dan standar deviasi masing – masing sebagai berikut :
Tabel 4.10
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
KINERJA
MOTIVASI
DISIPLIN
Valid N (listwise)
50
50
50
50
Minimum
3.2
3.2
3.2
Maximum
4.8
5.0
5.0
Mean
4.206
4.390
4.318
Std. Deviation
.3678
.4446
.4689
Nilai pada table tersebut diperoleh dari nilai rata –
rata masing – masing variabel. Variabel kinerja memiliki
rata – rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 4,8
dengan nilai rata-rata untuk seluruh responden 4,2 dan
standar deviasi 0,37. Variabel motivasi memiliki rata –
37
rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai
rata-rata untuk seluruh responden 4,39 dan standar
deviasi 0,44. Variabel Disiplin kerja memiliki rata – rata
skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai ratarata untuk seluruh responden 4,32 dan standar deviasi
0,47.
Frekwensi dan prosentase hasil pengukuran masing
– masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11.
Rekapitulasi Frekwensi dan Prosentase Variabel Penelitian
Kategori
Kinerja
Range
Sangat Tinggi
4.21 Tinggi
3.41 Sedang
2.61 Rendah
1.81 Sangat Rendah 1.00 Jumlah
Min
Max
Mean
Stdev
Kinerja
N
5.00
4.20
3.40
2.60
1.80
31
19
50
3,20
4,80
4,21
0,37
pegawai
adalah
kinerjanya
sendiri
diserahkan
oleh
N
100
50
3,20
5,00
4,39
0,44
36
13
1
merupakan
terhadap kinerja pegawai
Maksudnya
Motivasi
%
62
38
Disiplin Kerja
%
72
26
2
N
100
50
3,20
5,00
4,32
0,47
persepsi
34
15
1
%
68
30
2
100
pegawai
sendiri di tempat kerjanya.
pegawai
dengan
peneliti.
diminta
alat
Dari
menunjukkan, bahwa 62 %
untuk
bantu
tabel
menilai
angket
yang
tersebut dapat
pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap kinerja mereka dan 38 %
pegawai
memiliki
persepsi
38
yang
tinggi
terhadap
kinerjanya. Berdasar nilai rata – rata sebesar 4,21
menunjukkan,
bahwa
rata
–
rata
pegawai memiliki
persepsi yang tinggi pada kinerjanya. Secara keseluruhan
terdapat variasi skor kategori tinggi sebesar 3,20 sebagai
skor minimum dan skor sangat tinggi sebesar 4,80
sebagai skor maksimum.
Variabel
motivasi
mengukur
persepsi
pegawai
terhadap usaha yang dicurahkan untuk melaksanakan
pekerjaan di tempat kerjanya. Dari tabel tersebut dapat
menunjukkan, bahwa 72 %
pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap motivasi mereka dan 26 %
pegawai memiliki persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki
persepsi yang sedang terhadap motivasinya. Berdasar
nilai rata – rata sebesar 4,39 menunjukkan, bahwa rata –
rata pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada
motivasinya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
Variabel disiplin kerja mengukur persepsi pegawai
terhadap sikap, ketaatan norma, ketentuan dan kaidah
yang berlaku ditempat kerjanya secara sadar tanpa
melalui paksaan. Dari tabel tersebut dapat menunjukkan,
bahwa 68 % pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi
terhadap disiplin kerja mereka dan 30 % pegawai memiliki
persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki persepsi yang
sedang terhadap disiplin kerjanya. Berdasar nilai rata –
39
rata sebesar 4,32, menunjukkan, bahwa rata – rata
pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada disiplin
kerjanya.
Secara
keseluruhan
terdapat
variasi
skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
4.4 Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih
dahulu data harus dipastikan kelayakannya dengan uji
asumsi. Uji asumsi yang digunakan pada analisis data ini
adalah normalitas dan heterokedastisitas.
4.4.1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini yang
dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
Test sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
KINERJA
50
50.24
4.552
.147
.147
-.116
1.042
.228
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
40
MOTIVASI
50
43.72
5.222
.134
.115
-.134
.946
.332
DISIPLIN
50
43.180
4.6891
.172
.139
-.172
1.219
.102
Pada
tabel
4.12
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai signifikansi variabel kinerja
0,228 motivasi 0,332
dan disiplin 0,102 > 0,05 maka
dapat disimpulkan, bahwa data residual terdistribusi
normal.
Dengan
demikian
asumsi
normalitas
dapat
terpenuhi.
4.4.2. Uji Heterokedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan
pendekatan analisis grafik scatterplot dengan alat bantu
SPSS sebagai beriku :
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Regression Studentized Residual (Kinerja)
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-3
-2
-1
0
Regression Standardized Predicted Value (Disiplin)
41
1
2
Regression Studentized Residual (Kinerja)
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
3
2
1
0
-1
-2
-3
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value (Motivasi)
Berdasarkan
bahwa
titik
membentuk
–
gambar
titik
sebuah
4.1.
menyebar
pola
dapat menunjukkan,
secara
tertentu
yang
acak,
tidak
jelas,
serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4.5. Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado
das Obras Públicas . Signifikansi masing – masing
variabel motivasi dan disiplin kerja dalam mempengaruhi
kinerja pegawai sebagai berikut :
42
Tabel 4.13
Analisis Regresi
Model
Koefisien Regresi t hitung t tabel
(Constant)
10.458
4.377 2.010
Motivasi
.316
2.172 2.010
Disiplin
.604
4.383 2.010
Dependent variable : Kinerja
Hasil perhitungan analisis regresi yang hasilnya
seperti pada tabel 4.13 dapat digunakan sebagai bahan
untuk mengambil keputusan penerimaan atau penolakan
hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis I
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel motivasi
terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan
variabel motivasi terhadap kinerja
pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n
= jumlah sampel
k
= jumlah variabel bebas
43
Dari
tabel
4.15
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 2,172 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel motivasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai
di
kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.
b. Hipotesis II
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0,
berarti
ada
signifikan
pengaruh
variabel disiplin
yang
kerja
terhadap kinerja pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n
= jumlah sampel
k
= jumlah variabel bebas
Dari
tabel
4.13
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 4,383 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel disiplin
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di
kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.
44
Hasil tersebut menunjukkan, bahwa secara individu
variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
Públicas. Persamaan yang dihasilkan dari tabel koefisien
regresi sebagai berikut :
Y = 10,458 + 0,318 X1 + 0,604 X2
Y
= Kinerja pegawai
X1
= Motivasi Kerja
X2
= Disiplin kerja.
4.6. Koefisien Determinasi
Koefisien
Determinasi
menunjukkan
besarnya
kontribusi variabel independen yaitu variabel motivasi
dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu
variabel kinerja pegawai. Hasil perhitungan nilai koefisien
determinasi dengan alat bantu SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
Model
1
R
R Square
.930a
.864
Adjusted
R Square
.859
Std. Error of
the Estimate
1.685
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI
Berdasarkan tabel 4.14 tersebut di atas dapat
menunjukkan,
bahwa
nilai
koefisien
determinasi
(R square) variabel motivasi dan disiplin kerja terhadap
45
kinerja pegawai sebesar 0,864 Ini berarti bahwa 86,4 %
kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel motivasi
dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 13,6 % kinerja
pegawai dijelaskan oleh variabel independen lain yang
belum masuk dalam penelitian ini.
4.7. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa motivasi
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai berarti, bahwa semakin tinggi motivasi pegawai,
maka semakin tinggi kinerja pegawai tersebut, sebaliknya
semakin rendah motivasi pegawai maka semakin rendah
kinerja para pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Luthans (2006) adalah
proses
sebagai
langkah
awal
seseorang
melakukan
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam penelitian ini
persepsi pegawai di kantor Secretaria de Estado das
Obras Públicas, masuk pada kategori motivasi yang
sangat tinggi,
menunjukkan,
karena
dari hasil pengisian
angket
bahwa 72 % memiliki motivasi yang
sangat tinggi. Artinya pegawai menilai dirinya memiliki
motivasi yang sangat tinggi meskipun ada yang masuk
kategori
tinggi.
Dengan
demikian,
pada
umumnya
pegawai memiliki persepsi yang positif terhadap motivasi.
46
Dengan
adanya
motivasi
yang
positif
maka
akan
memberikan dorongan dari dalam diri pegawai untuk
bekerja
yang
lebih
baik,
sehingga
kinerjanya
akan
meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) dan
Novitasari
(2005)
berpengaruh
menunjukkan,
bahwa
positif dan signifikan terhadap
motivasi
kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Bambang Saputra (2007) yang
menunjukkan,
bahwa
motivasi
tidak
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.
Selain variabel motivasi, variabel independen lain
yaitu variabel disiplin kerja secara statistic terbukti
berpengruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi disiplin kerja
pegawai,
maka
semakin
tinggi
kinerja
pegawai,
sebaliknya semakin rendah disiplin kerja pegawai akan
semakin rendah kinerja pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Hasibuan (2002) adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dalam penelitian ini adanya pengaruh yang
positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
Públicas, disebabkan karena pegawai memiliki disiplin
47
kerja yang berarti, bahwa pegawai bekerja sesuai dengan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis tidak hanya
menyangkut masalah ketepatan waktu dalam bekerja
maupun
ketepatan
waktu
dalam
menyelesaikan
pekerjaan, tetapi juga menyangkut tingkah laku atau
perbuatan
yang
akan
mempengaruhi
terhadap
peningkatan kinerja pegawai.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa persepsi
pegawai terhadap disiplin kerja masuk pada kategori
sangat tinggi (68 %). Artinya pegawai menilai dirinya
memiliki disiplin yang sangat tinggi meskipun ada yang
masuk kategori tinggi dan sedang. Dengan demikian,
pada umumnya pegawai memiliki persepsi yang positif
terhadap disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja
yang positif maka akan membuat pegawai bekerja sesuai
dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
demi peningkatan kinerjanya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Narmodo (2008) dan Ubaldo (2010) yang
menunjukkan,
bahwa
disiplin
kerja
mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Ahmad
Saifudin
(2011)
yang
menunjukkan, bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.
48
Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan
hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah
dengan menggunakan program Statistic Package for the
Social Science (SPSS). Adapun analisis dan pembahasan
tersebut untuk menjawab persoalan penelitian.
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian
kuesioner baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh peneliti kepada para pegawai yang berada di kantor
Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili Timor-Leste,
yang terletak di RUA AV. Martires da Patria, Mandarin
Dili, Telf 3331110. Jumlah kuesioner yang disebarkan
sebanyak
50
dikembalikan
kuesioner
dan
memenuhi
semua
persyaratan
kuesioner
yang
untuk
dapat
digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Berdasarkan data primer yang diperoleh
melalui kuesioner, kemudian dianalisis melalui tabulasi
dilihat
dari
distribusi
responden
berdasarkan
jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan Usia sebagai berikut :
30
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin
No
1
2
Prosentase
%
22
44,0
28
56,0
50
100,0
Keterangan
Jumlah
Laki - laki
Perempuan
Jumlah
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.1. dapat menunjukkan, bahwa
dari 50 responden jumlah responden perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.
Jumlah responden perempuan 28 orang atau 56 % dari
total responden dan jumlah laki – laki 22 orang atau 44 %
dari total responden.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasar Tingkat Pendidikan
No
1
2
3
4
5
6
Keterangan
Jumlah
SD
SMP
SMA Sederajat
D3
S1
S2
Jumlah
2
5
23
2
15
3
50
Prosentase
%
4,0
10,0
46,0
4,0
30,0
6,0
100,0
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan
tabel
4.2.
distribusi
responden
berdasar tingkat pendidikan dapat menunjukkan, bahwa
sumber daya manusia (SDM) di kantor Secretaria de
Estado das Obras Públicas, cukup tinggi ditinjau dari
31
tingkat pendidikan paling dominan 46 % SLTA sederajat
diikuti jenjang S1 sejumlah 30 % selanjutnya tingkat
pendidikan SMP, S2, SD dan D3.
Tabel 4.3
Distribusi Responden
Berdasar Usia
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
Jumlah
< 26 Tahun
26 - 30 Tahun
31 - 35 Tahun
36 - 40 Tahun
41 - 45 Tahun
46 - 50 Tahun
> 50 Tahun
Jumlah
1
8
9
14
8
8
2
50
Prosentase
%
2.0
16.0
18.0
28.0
16.0
16.0
4.0
100.0
Sumber : data pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan
tabel
4.3.
distribusi
responden
berjumlah 50 orang berdasar usia dapat menunjukkan,
bahwa jumlah terbesar dari responden berada pada
kelompok umur 36 – 40 tahun sebesar 28 %, diikuti
kelompok umur 31 – 35 tahun sebesar 18 %, kelompok
umur 26 – 30 tahun, kelompok umur 41 – 45, dan
kelompok 46 – 50 tahun masing – masing 18
%,
kelompok umur > 50 tahun 2 % dan kelompok umur < 26
tahun 2 %.
32
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Kinerja Pegawai
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Validitas Item Kuesioner Kinerja Pegawai
Item
r hasil
No
Var01 0.3839
Var02 0.3476
Var03 0.6113
Var04 0.7966
Var05 0.3825
Var06 0.3981
r tabel Keterangan
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
r hasil
No
Var07 0.2673
Var08 0.6648
Var09 0.2414
Var10 0.8063
Var11 0.2332
Var12 0.8120
r tabel Keterangan
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2414 sampai dengan 0,7966 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner kinerja
pegawai adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
33
Tabel 4.5
Reliabilitas Kuesioner Kinerja Pegawai
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8341
12
Tabel di atas menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8341 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner
kinerja
pegawai
dapat
digunakan
untuk
analisis data.
4.2.2 Motivasi
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Validitas Item Kuesioner Motivasi
Item
No
Var13
Var14
Var15
Var16
Var17
r hasil
r tabel
Keterangan
0.8531
0.5633
0.7201
0.2232
0.8762
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
No
Var18
Var19
Var20
Var21
Var22
r hasil
r tabel
Keterangan
0.3042
0.6574
0.8833
0.2487
0.6462
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2232 sampai dengan 0,8833 lebih
34
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner motivasi
adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Reliabilitas Kuesioner Motivasi
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8636
12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8636 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner motivasi dapat digunakan untuk analisis data.
4.2.3 Disiplin Kerja
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product
moment
disebarkan
untuk
kepada
tiap
responden
berikut :
35
item
pertanyaan
dengan
hasil
yang
sebagai
Tabel 4.8
Validitas Item Kuesioner Disiplin Kerja
Item
No
Var23
Var24
Var25
Var26
Var27
r hasil
r tabel
Keterangan
0.7392
0.5062
0.5542
0.2631
0.4999
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Item
No
Var28
Var29
Var30
Var31
Var32
r hasil
r tabel
Keterangan
0.6026
0.3544
0.8039
0.7800
0.8221
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
0.1806
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2631 sampai dengan 0,8221 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner disiplin
kerja adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9
Reliabilitas Kuesioner Disiplin Kerja
Cronbach's Alpha
N of Items
0.8688
12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha
0,8688>0,60
sehingga
36
masuk
dalam
kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner disiplin kerja dapat digunakan untuk analisis
data.
4.3 Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu
kinerja pegawai dan variabel independen yang terdiri dari
motivasi dan disiplin kerja. Untuk mengetahui keadaan
responden berdasarkan variabel yang diteliti, berikut
dipaparkan deskripsi data hasil pengukuran masing –
masing variabel. Nilai maksimum, minimum, rata – rata
dan standar deviasi masing – masing sebagai berikut :
Tabel 4.10
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
KINERJA
MOTIVASI
DISIPLIN
Valid N (listwise)
50
50
50
50
Minimum
3.2
3.2
3.2
Maximum
4.8
5.0
5.0
Mean
4.206
4.390
4.318
Std. Deviation
.3678
.4446
.4689
Nilai pada table tersebut diperoleh dari nilai rata –
rata masing – masing variabel. Variabel kinerja memiliki
rata – rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 4,8
dengan nilai rata-rata untuk seluruh responden 4,2 dan
standar deviasi 0,37. Variabel motivasi memiliki rata –
37
rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai
rata-rata untuk seluruh responden 4,39 dan standar
deviasi 0,44. Variabel Disiplin kerja memiliki rata – rata
skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai ratarata untuk seluruh responden 4,32 dan standar deviasi
0,47.
Frekwensi dan prosentase hasil pengukuran masing
– masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11.
Rekapitulasi Frekwensi dan Prosentase Variabel Penelitian
Kategori
Kinerja
Range
Sangat Tinggi
4.21 Tinggi
3.41 Sedang
2.61 Rendah
1.81 Sangat Rendah 1.00 Jumlah
Min
Max
Mean
Stdev
Kinerja
N
5.00
4.20
3.40
2.60
1.80
31
19
50
3,20
4,80
4,21
0,37
pegawai
adalah
kinerjanya
sendiri
diserahkan
oleh
N
100
50
3,20
5,00
4,39
0,44
36
13
1
merupakan
terhadap kinerja pegawai
Maksudnya
Motivasi
%
62
38
Disiplin Kerja
%
72
26
2
N
100
50
3,20
5,00
4,32
0,47
persepsi
34
15
1
%
68
30
2
100
pegawai
sendiri di tempat kerjanya.
pegawai
dengan
peneliti.
diminta
alat
Dari
menunjukkan, bahwa 62 %
untuk
bantu
tabel
menilai
angket
yang
tersebut dapat
pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap kinerja mereka dan 38 %
pegawai
memiliki
persepsi
38
yang
tinggi
terhadap
kinerjanya. Berdasar nilai rata – rata sebesar 4,21
menunjukkan,
bahwa
rata
–
rata
pegawai memiliki
persepsi yang tinggi pada kinerjanya. Secara keseluruhan
terdapat variasi skor kategori tinggi sebesar 3,20 sebagai
skor minimum dan skor sangat tinggi sebesar 4,80
sebagai skor maksimum.
Variabel
motivasi
mengukur
persepsi
pegawai
terhadap usaha yang dicurahkan untuk melaksanakan
pekerjaan di tempat kerjanya. Dari tabel tersebut dapat
menunjukkan, bahwa 72 %
pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap motivasi mereka dan 26 %
pegawai memiliki persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki
persepsi yang sedang terhadap motivasinya. Berdasar
nilai rata – rata sebesar 4,39 menunjukkan, bahwa rata –
rata pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada
motivasinya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
Variabel disiplin kerja mengukur persepsi pegawai
terhadap sikap, ketaatan norma, ketentuan dan kaidah
yang berlaku ditempat kerjanya secara sadar tanpa
melalui paksaan. Dari tabel tersebut dapat menunjukkan,
bahwa 68 % pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi
terhadap disiplin kerja mereka dan 30 % pegawai memiliki
persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki persepsi yang
sedang terhadap disiplin kerjanya. Berdasar nilai rata –
39
rata sebesar 4,32, menunjukkan, bahwa rata – rata
pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada disiplin
kerjanya.
Secara
keseluruhan
terdapat
variasi
skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
4.4 Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih
dahulu data harus dipastikan kelayakannya dengan uji
asumsi. Uji asumsi yang digunakan pada analisis data ini
adalah normalitas dan heterokedastisitas.
4.4.1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini yang
dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
Test sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme
Differences
KINERJA
50
50.24
4.552
.147
.147
-.116
1.042
.228
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
40
MOTIVASI
50
43.72
5.222
.134
.115
-.134
.946
.332
DISIPLIN
50
43.180
4.6891
.172
.139
-.172
1.219
.102
Pada
tabel
4.12
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai signifikansi variabel kinerja
0,228 motivasi 0,332
dan disiplin 0,102 > 0,05 maka
dapat disimpulkan, bahwa data residual terdistribusi
normal.
Dengan
demikian
asumsi
normalitas
dapat
terpenuhi.
4.4.2. Uji Heterokedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan
pendekatan analisis grafik scatterplot dengan alat bantu
SPSS sebagai beriku :
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Regression Studentized Residual (Kinerja)
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-3
-2
-1
0
Regression Standardized Predicted Value (Disiplin)
41
1
2
Regression Studentized Residual (Kinerja)
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
3
2
1
0
-1
-2
-3
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value (Motivasi)
Berdasarkan
bahwa
titik
membentuk
–
gambar
titik
sebuah
4.1.
menyebar
pola
dapat menunjukkan,
secara
tertentu
yang
acak,
tidak
jelas,
serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4.5. Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado
das Obras Públicas . Signifikansi masing – masing
variabel motivasi dan disiplin kerja dalam mempengaruhi
kinerja pegawai sebagai berikut :
42
Tabel 4.13
Analisis Regresi
Model
Koefisien Regresi t hitung t tabel
(Constant)
10.458
4.377 2.010
Motivasi
.316
2.172 2.010
Disiplin
.604
4.383 2.010
Dependent variable : Kinerja
Hasil perhitungan analisis regresi yang hasilnya
seperti pada tabel 4.13 dapat digunakan sebagai bahan
untuk mengambil keputusan penerimaan atau penolakan
hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis I
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel motivasi
terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan
variabel motivasi terhadap kinerja
pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n
= jumlah sampel
k
= jumlah variabel bebas
43
Dari
tabel
4.15
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 2,172 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel motivasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai
di
kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.
b. Hipotesis II
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0,
berarti
ada
signifikan
pengaruh
variabel disiplin
yang
kerja
terhadap kinerja pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n
= jumlah sampel
k
= jumlah variabel bebas
Dari
tabel
4.13
tersebut
di
atas
dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 4,383 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel disiplin
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di
kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.
44
Hasil tersebut menunjukkan, bahwa secara individu
variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
Públicas. Persamaan yang dihasilkan dari tabel koefisien
regresi sebagai berikut :
Y = 10,458 + 0,318 X1 + 0,604 X2
Y
= Kinerja pegawai
X1
= Motivasi Kerja
X2
= Disiplin kerja.
4.6. Koefisien Determinasi
Koefisien
Determinasi
menunjukkan
besarnya
kontribusi variabel independen yaitu variabel motivasi
dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu
variabel kinerja pegawai. Hasil perhitungan nilai koefisien
determinasi dengan alat bantu SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
Model
1
R
R Square
.930a
.864
Adjusted
R Square
.859
Std. Error of
the Estimate
1.685
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI
Berdasarkan tabel 4.14 tersebut di atas dapat
menunjukkan,
bahwa
nilai
koefisien
determinasi
(R square) variabel motivasi dan disiplin kerja terhadap
45
kinerja pegawai sebesar 0,864 Ini berarti bahwa 86,4 %
kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel motivasi
dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 13,6 % kinerja
pegawai dijelaskan oleh variabel independen lain yang
belum masuk dalam penelitian ini.
4.7. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa motivasi
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai berarti, bahwa semakin tinggi motivasi pegawai,
maka semakin tinggi kinerja pegawai tersebut, sebaliknya
semakin rendah motivasi pegawai maka semakin rendah
kinerja para pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Luthans (2006) adalah
proses
sebagai
langkah
awal
seseorang
melakukan
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam penelitian ini
persepsi pegawai di kantor Secretaria de Estado das
Obras Públicas, masuk pada kategori motivasi yang
sangat tinggi,
menunjukkan,
karena
dari hasil pengisian
angket
bahwa 72 % memiliki motivasi yang
sangat tinggi. Artinya pegawai menilai dirinya memiliki
motivasi yang sangat tinggi meskipun ada yang masuk
kategori
tinggi.
Dengan
demikian,
pada
umumnya
pegawai memiliki persepsi yang positif terhadap motivasi.
46
Dengan
adanya
motivasi
yang
positif
maka
akan
memberikan dorongan dari dalam diri pegawai untuk
bekerja
yang
lebih
baik,
sehingga
kinerjanya
akan
meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) dan
Novitasari
(2005)
berpengaruh
menunjukkan,
bahwa
positif dan signifikan terhadap
motivasi
kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Bambang Saputra (2007) yang
menunjukkan,
bahwa
motivasi
tidak
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.
Selain variabel motivasi, variabel independen lain
yaitu variabel disiplin kerja secara statistic terbukti
berpengruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi disiplin kerja
pegawai,
maka
semakin
tinggi
kinerja
pegawai,
sebaliknya semakin rendah disiplin kerja pegawai akan
semakin rendah kinerja pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Hasibuan (2002) adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dalam penelitian ini adanya pengaruh yang
positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
Públicas, disebabkan karena pegawai memiliki disiplin
47
kerja yang berarti, bahwa pegawai bekerja sesuai dengan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis tidak hanya
menyangkut masalah ketepatan waktu dalam bekerja
maupun
ketepatan
waktu
dalam
menyelesaikan
pekerjaan, tetapi juga menyangkut tingkah laku atau
perbuatan
yang
akan
mempengaruhi
terhadap
peningkatan kinerja pegawai.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa persepsi
pegawai terhadap disiplin kerja masuk pada kategori
sangat tinggi (68 %). Artinya pegawai menilai dirinya
memiliki disiplin yang sangat tinggi meskipun ada yang
masuk kategori tinggi dan sedang. Dengan demikian,
pada umumnya pegawai memiliki persepsi yang positif
terhadap disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja
yang positif maka akan membuat pegawai bekerja sesuai
dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
demi peningkatan kinerjanya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Narmodo (2008) dan Ubaldo (2010) yang
menunjukkan,
bahwa
disiplin
kerja
mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Ahmad
Saifudin
(2011)
yang
menunjukkan, bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.
48