Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Coping Stress PFC dan EFC pada Mahasiswa Progdi Bimbingan dan Konseling yang Stres dalam Menyusun Skripsi T1 132009063 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, ada yang mengalami kendalakendala baik dari dirinya sendiri maupun dari segi dosen. Kendala dari dirinya
maupun dosen membuat mahasiswa mengalami stres yang terjadi akibat
memikirkan penyusunan skripsi yang sedang disusunnya. (Gunawan dkk,2006)
mengatakan bahwa stres adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya tekanan
psikis akibat tuntutan dalam diri sendiri atau dari orang lain. Ketika mahasiswa
mengalami stres dalam menyusun skripsi, mahasiswa akan mengalami ketegangan
dalam dirinya. Ciri-ciri ketegangan emosional didalam diri mahasiswa
diantaranya: mereka mengeluh kepada dosen maupun kepada teman, cenderung
mengurung diri dikamar, dan bahkan ada yang sampai mengabaikan skripsi yang
sedang disusun.
Penelitian Sinaga (2005) tentang coping stres mahasiswa psikologi yang
sedang menyusun skripsi, menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mengalami stres
akibat kesulitan dalam penyusunan skripsi sebanyak 84.3% melakukan coping
stress dengan problem focused coping (PFC) dengan mempelajari cara yang baru
dan 15,7% coping stress melalui emotional focused coping (EFC) bahwa perilaku
yang cenderung mengatur emosi berkaitan dengan situasi kejadian. Munawaroh
(2001) dalam penelitiannya menemukan strategi EFC sebesar 55,16%, strategi
1
coping stress PFC yang digunakan coping stress melalui 41,58% mahasiswa yang
menyusun skripsi dan strategi MALC sebesar 17,76%.
Tabel 1.1
Penelitian pendukung
No
Coping stres
1.
2.
3.
PFC
EFC
MALC
Persentase
Munawaroh
41,58%
55,16%
17,76%.
Sinaga
84,3%
15,6%
0%
Mahasiswa BK sebagai calon konselor sekolah, yang salah satu tugas
utamanya adalah membantu klien dalam mengatasi masalah yang sedang
dihadapi. Sebagai seorang calon konselor, mahasiswa BK memiliki kemampuan
mengendalikan dirinya dan mengelola stres yang dialaminya termasuk dalam
penyusunan skripsi. Namun 98,36% mahasiswa BK mengeluh mengalami stres
ketika menyusun skripsi.
Tabel 1.2
Kategori Variabel Stres (N = 61)
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Total
Frekuensi
0
1
60
0
0
61
(%)
0%
1,64 %
98,36 %
0%
0%
100%
Berdasarkan tabel 1.2 tingkat stres mahasiswa
pada kategori Sedang
(98,36%)
Stres dalam menyusun skripsi mestinya tidak menjadi faktor penghambat
melainkan pendorong bagi mahasiswa untuk lebih giat berusaha menyelesaikan.
2
Ketika stres intensitas marah-marah mereka meningkat (EFC) dan juga dari
mereka juga ada yang mencoba memeperbaiki skripsi ada juga yang tidak
menghiraukan skripsi lagi (PFC).
Penelitian Sinaga (2005) menyimpulkan PFC 84,3%, EFC 15,6%, MALC 0%,
dan terdapat kesenjangan terhadap penelitian Munawaroh (2001) menyimpulkan
PFC 41,58%, EFC 55,16%, MALC 17,76%. Yang benar strategi coping manakah
yang sering dipakai mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Peneliti merasa
tertarik untuk meneliti dengan judul ” Perbedaan Coping Stress PFC dan EFC
Pada Mahasiswa Progdi Bimbingan Konseling Yang Stres Dalam Menyusun
Skripsi”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :”Adakah perbedaan yang
signifikan penggunaan coping stress PFC dengan EFC pada mahasiswa
Bimbingan dan Konseling yang stres dalam menyusun skripsi ??”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: untuk mengetahui
signifikansi perbedaan penggunaan coping stress PFC dengan EFC pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang stres dalam menyusun skripsi.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut diatas maka manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1
Manfaat teoritis
Apabila dalam penelitian diketahui hasil yang signifikan perbedaan
penggunaan strategi coping stress problem focused coping pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi,
maka sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2005) yang
menunjukan mahasiswa yang mengalami stres akibat kesulitan dalam
penyusunan skripsi sebanyak 84.3% melakukan problem focused coping
dengan mempelajari cara yang baru dan 15,65% melalui emotional
focused coping bahwa perilaku yang cenderung mengatur emosi berkaitan
dengan situasi kejadian terdapat kencenderungan menggunakan strategi
coping stres problem focused coping.
Apabila dalam penelitian diketahui hasil yang signifikan perbedaan
yang signifikan penggunaan strategi coping stress emotional focused
coping pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun
skripsi, maka sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh
(2001) yang menunjukan mahasiswa yang mengalami stres akibat
kesulitan dalam penyusunan skripsi strategi EFC yang cenderung tinggi
sebesar 55,16%, strategi PFC yang berada pada kategori sedang sebesar
41,58% strategi MALC yang berada pada kategori rendah sebesar 17,76%
4
terdapat kencenderungan menggunakan strategi coping stres emotional
focused coping.
1.4.2. Manfaat praktis
1. Bagi Program Studi
Memberi masukan kepada dosen untuk memberi layanan konseling kepada
mahasiswa yang stres dalam menyelesaikan skripsi.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan baru mengenai Coping Stress PFC
dan EFC
1.5 Sistematika Penulisan
A. BAB I : Pendahuluan, pada bab ini berisi mengenai Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan
B. BAB II : Kajian Teori, pada bab ini membahas mengenai Mahasiswa yang
didalamnya mengurai mengenai Pengertian Mahasiswa, Pengertian
Skripsi. Selanjutnya juga membahas mengenai Coping Stress yang
didalamnya mengurai mengenai Pengertian Coping Stress, Jenis Strategi
Coping, Faktor Yang Mempengaruhi Coping dan Cara Mengukur Coping
C. BAB III : Metodelogi Penelitian, pada bab ini membahas mengenai Jenis
Penelitian,
Variabel
Penelitian,
Populasi
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data
5
dan
Sampel,
Teknik
D. BAB IV : Hasil Penelitian, pada bab ini membahas mengenai Deskripsi
Subyek Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Deskriptif, Analisis Uji
Beda, Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian.
E. BAB V : Penutup, pada bab ini membahas mengenai Kesimpulan dan
Saran.
6
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, ada yang mengalami kendalakendala baik dari dirinya sendiri maupun dari segi dosen. Kendala dari dirinya
maupun dosen membuat mahasiswa mengalami stres yang terjadi akibat
memikirkan penyusunan skripsi yang sedang disusunnya. (Gunawan dkk,2006)
mengatakan bahwa stres adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya tekanan
psikis akibat tuntutan dalam diri sendiri atau dari orang lain. Ketika mahasiswa
mengalami stres dalam menyusun skripsi, mahasiswa akan mengalami ketegangan
dalam dirinya. Ciri-ciri ketegangan emosional didalam diri mahasiswa
diantaranya: mereka mengeluh kepada dosen maupun kepada teman, cenderung
mengurung diri dikamar, dan bahkan ada yang sampai mengabaikan skripsi yang
sedang disusun.
Penelitian Sinaga (2005) tentang coping stres mahasiswa psikologi yang
sedang menyusun skripsi, menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mengalami stres
akibat kesulitan dalam penyusunan skripsi sebanyak 84.3% melakukan coping
stress dengan problem focused coping (PFC) dengan mempelajari cara yang baru
dan 15,7% coping stress melalui emotional focused coping (EFC) bahwa perilaku
yang cenderung mengatur emosi berkaitan dengan situasi kejadian. Munawaroh
(2001) dalam penelitiannya menemukan strategi EFC sebesar 55,16%, strategi
1
coping stress PFC yang digunakan coping stress melalui 41,58% mahasiswa yang
menyusun skripsi dan strategi MALC sebesar 17,76%.
Tabel 1.1
Penelitian pendukung
No
Coping stres
1.
2.
3.
PFC
EFC
MALC
Persentase
Munawaroh
41,58%
55,16%
17,76%.
Sinaga
84,3%
15,6%
0%
Mahasiswa BK sebagai calon konselor sekolah, yang salah satu tugas
utamanya adalah membantu klien dalam mengatasi masalah yang sedang
dihadapi. Sebagai seorang calon konselor, mahasiswa BK memiliki kemampuan
mengendalikan dirinya dan mengelola stres yang dialaminya termasuk dalam
penyusunan skripsi. Namun 98,36% mahasiswa BK mengeluh mengalami stres
ketika menyusun skripsi.
Tabel 1.2
Kategori Variabel Stres (N = 61)
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Total
Frekuensi
0
1
60
0
0
61
(%)
0%
1,64 %
98,36 %
0%
0%
100%
Berdasarkan tabel 1.2 tingkat stres mahasiswa
pada kategori Sedang
(98,36%)
Stres dalam menyusun skripsi mestinya tidak menjadi faktor penghambat
melainkan pendorong bagi mahasiswa untuk lebih giat berusaha menyelesaikan.
2
Ketika stres intensitas marah-marah mereka meningkat (EFC) dan juga dari
mereka juga ada yang mencoba memeperbaiki skripsi ada juga yang tidak
menghiraukan skripsi lagi (PFC).
Penelitian Sinaga (2005) menyimpulkan PFC 84,3%, EFC 15,6%, MALC 0%,
dan terdapat kesenjangan terhadap penelitian Munawaroh (2001) menyimpulkan
PFC 41,58%, EFC 55,16%, MALC 17,76%. Yang benar strategi coping manakah
yang sering dipakai mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Peneliti merasa
tertarik untuk meneliti dengan judul ” Perbedaan Coping Stress PFC dan EFC
Pada Mahasiswa Progdi Bimbingan Konseling Yang Stres Dalam Menyusun
Skripsi”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :”Adakah perbedaan yang
signifikan penggunaan coping stress PFC dengan EFC pada mahasiswa
Bimbingan dan Konseling yang stres dalam menyusun skripsi ??”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: untuk mengetahui
signifikansi perbedaan penggunaan coping stress PFC dengan EFC pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang stres dalam menyusun skripsi.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut diatas maka manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1
Manfaat teoritis
Apabila dalam penelitian diketahui hasil yang signifikan perbedaan
penggunaan strategi coping stress problem focused coping pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi,
maka sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2005) yang
menunjukan mahasiswa yang mengalami stres akibat kesulitan dalam
penyusunan skripsi sebanyak 84.3% melakukan problem focused coping
dengan mempelajari cara yang baru dan 15,65% melalui emotional
focused coping bahwa perilaku yang cenderung mengatur emosi berkaitan
dengan situasi kejadian terdapat kencenderungan menggunakan strategi
coping stres problem focused coping.
Apabila dalam penelitian diketahui hasil yang signifikan perbedaan
yang signifikan penggunaan strategi coping stress emotional focused
coping pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun
skripsi, maka sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh
(2001) yang menunjukan mahasiswa yang mengalami stres akibat
kesulitan dalam penyusunan skripsi strategi EFC yang cenderung tinggi
sebesar 55,16%, strategi PFC yang berada pada kategori sedang sebesar
41,58% strategi MALC yang berada pada kategori rendah sebesar 17,76%
4
terdapat kencenderungan menggunakan strategi coping stres emotional
focused coping.
1.4.2. Manfaat praktis
1. Bagi Program Studi
Memberi masukan kepada dosen untuk memberi layanan konseling kepada
mahasiswa yang stres dalam menyelesaikan skripsi.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan baru mengenai Coping Stress PFC
dan EFC
1.5 Sistematika Penulisan
A. BAB I : Pendahuluan, pada bab ini berisi mengenai Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan
B. BAB II : Kajian Teori, pada bab ini membahas mengenai Mahasiswa yang
didalamnya mengurai mengenai Pengertian Mahasiswa, Pengertian
Skripsi. Selanjutnya juga membahas mengenai Coping Stress yang
didalamnya mengurai mengenai Pengertian Coping Stress, Jenis Strategi
Coping, Faktor Yang Mempengaruhi Coping dan Cara Mengukur Coping
C. BAB III : Metodelogi Penelitian, pada bab ini membahas mengenai Jenis
Penelitian,
Variabel
Penelitian,
Populasi
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data
5
dan
Sampel,
Teknik
D. BAB IV : Hasil Penelitian, pada bab ini membahas mengenai Deskripsi
Subyek Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Deskriptif, Analisis Uji
Beda, Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian.
E. BAB V : Penutup, pada bab ini membahas mengenai Kesimpulan dan
Saran.
6