Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J di Kota Tomohon | Runtuwene | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 7518 14779 1 SM
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene)
47
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J di Kota Tomohon
Indra K. Runtuwene
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(indraruntuwene@yahoo.com)
Abstract
This study uses associative research. A data analysis technique was using multiple linear
regressions. Results showed simultaneously or jointly variable Brand Awareness, Brand
Association, Perceived Quality and Brand Loyalty have an influence on product purchasing
decisions Motorcycles Yamaha Mio - J. In partial, Brand Awareness, Brand Association,
Perceived Quality and Brand Loyalty significantly influence the buying decision Products
Motorcycles Yamaha Mio - J and Brand Awareness variable most dominant influence on
purchasing decisions. Brand Equity as a whole is strong but given the competition with other
products which are so tight as new and old players who continue to innovative and dynamic
then the company should be more aggressively and continuously improve the services and
continue to strengthen the brand image by implementing marketing promotion to increase
consumer brand awareness.
Keywords: equity, awareness, association, brand.
Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Teknik analisa menggunakan regresi
linier berganda.. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan Kesadaran Merek, Asosiasi
Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J. Secara parsial variabel Kesadaran Merek,
Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J dan Kesadaran Merek
berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian. Ekuitas Merek secara
keseluruhan adalah kuat tetapi mengingat persaingan dengan produk lain yang begitu ketat
seperti pemain lama dan baru yang terus inovatif dan dinamis maka pihak perusahaan harus
lebih agresif dan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat citra merek
dengan melaksanakan marketing promotion untuk meningkatkan kesadaran merek konsumen.
Kata kunci: ekuitas,kesadaran, asosiasi, loyalitas, merek
jumlah produk dan pesaing mengakibatkan
Latar Belakang
Perkembangan bisnis kontemporer
pasar tidak kekurangan barang, namun
telah memunculkan peluang dan tantangan
berakibat
kekurangan
konsumen.
baru
membuat
konsumen
memiliki
bagi
perusahaan.
Bertambahnya
Ini
lebih
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60
48
banyak pilihan dan informasi. Fenomena
(2004:4),
persaingan antara perusahaan yang ada
dikelompokkan kedalam empat kategori,
telah
yaitu kesadaran merek, asosiasi merek,
membuat
setiap
perusahaan
menyadari suatu kebutuhan untuk dapat
mendisain produk yang dapat memenuhi
kebutuhan
konsumen
ekuitas
merek
dapat
persepsi kualitas dan loyalitas merek.
Berkaitan dengan produk sepeda
dengan
motor, motor matik menjadi salah satu
sumberdaya
kendaraan bermotor yang paling populer
(resources) yang dimiliki. Tidak terbatas
di kalangan masyarakat di Indonesia pada
pada bagaimana mendisain produk saja,
saat ini, dengan alasan mudah untuk di
tetapi perusahaan perlu berpikir dan
gunakan (simple), motor matik banyak di
mencari cara atau strategi agar produk
pakai oleh masyarakat untuk beraktifitas
dapat dikenal dan bahkan menjadi pilihan
atau sekedar bergaya karena tampilannya
utama konsumen diantara produk sejenis
yang elegan dan stylis. Tapi dari sekian
yang ada di pasar.
banyak produk motor matik yang beredar
menggunakan
seluruh
Salah satu strategi untuk mencapai
sekarang
tidak
semuanya
memiliki
keadaaan tersebut adalah melalui merek.
teknologi yang canggih dan irit bahan
Merek menjadi semakin penting karena
bakar, dan di sini Yamaha Mio J
konsumen tidak lagi puas hanya dengan
merupakan sebuah produk dari Yamaha
tercukupi
Kotler
dalam kategori motor matik yang menjadi
(2002:188) menyatakan bahwa “ merek
pilihan banyak kalangan karena memilki
merupakan sebuah nama, istilah, tanda,
unsur-unsur tersebut.
kebutuhannya.
symbol, atau desain atau kombinasi dari
seluruhnya,
yang
bertujuan
Yamaha Mio J adalah motor matik
untuk
injeksi produk dari Yamaha motor yang
mengidentifikasi barang-barang maupun
engusung slogan “Motor Matic Injeksi Irit
jasa dari suatu kelompok penjual dan
Harga Murah” yang menjadi pilihan yang
untuk membedakan produk mereka dari
tepat bagi konsumen yang sedang mencari
para pesaing.
kendaraan
Suatu merek perlu dikelola dengan
cermat
agar
mengalami
Simamora
ekuitas
merek
penyusutan.
(2003:48)
ekuitas
bermotor
yang
memiliki
teknologi canggih, murah, dan irit bahan
tidak
bakar. Yamaha MIO J menggunakan
Menurut
teknologi mesin injeksi yang terbukti irit
dapat
menambah atau mengurangi nilai produk
bagi konsumen.. Menurut Durianto dkk
bahan bakar.
Produk
ini
dipasarkan
oleh
Yamaha di seluruh pelosok Indonesia.
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 49
Termasuk di kota Tomohon yang ada d
dan 2014 dengan pola yang terlihat
Provinsi Sulawesi Utara. Kota Tomohon
fluktuatif.
sendiri
sebagai
kota
yang
sedang
berkembang, mendapat perhatian yang
Gambar 1. Data Penjualan Yamaha Mio J
khusus dari pihak Yamaha yang ada di
Tahun 2012-2014
Indonesia. Sebagai kota yang berpenduduk
2012
kota ini. Hal ini dikarenakan begitu
cepatnya perkembangan pengguna sepeda
2013
AP…
DE…
AG…
DE…
membangun dieler sales dan service di
AG…
mengurungkan niat dari Yamaha untuk
10
5
0
AP…
lainnya yang ada di Indonesia, tidak
AP…
UNIT TERJUAL
yang masih jauh dengan kota-kota besar
UNIT
TERJUAL
2014
Sumber: Diler Yamaha Tomohon
motor yang ada di kota Tomohon. Dan
kota ini juga menjadi tempat yang tepat
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Artikel ini dibuat untuk mengetahui
bagi pasar produk Yamaha Mio-J. hal ini
dikarenakan di kota Tomohon terdapat
beberapa sekolah dan universitas yang
cukup ternama di Provinsi Sulawesi Utara,
ini yang menyebabkan kota ini banyak
dihuni oleh kaula muda yang merupakan
konsumen yang sesuai dengan produk
Yamaha Mio-J. Berikut ini adalah data
penjualan sepeda motor Yamaha Mio J
tahun 2012 sampai 2014 untuk wilayah
Tomohon yang dijadikan objek penelitian:
Berdasarkan Gambar 1 terlihat
diawal kemunculan di tahun 2012 produk
sepeda motor Yamaha Mio J
yang
tergolong produk baru mendapat respon
yang baik dari pasar yang ada di kota
Tomohon. Namun tren penjualan ini
mengalami penurunan jelang tahun 2013
pengaruh
faktor-faktor
ekuitas
merek
yakni kesadaran merek, asosiasi merek,
persepsi kualitas dan loyalitas merek
terhadap keputusan pembelian produk
sepeda motor Yamaha Mio-J di kota
Tomohon. Dalam pembuatan artikel ini,
dibutuhkan
referensi
dari
penelitian
sebelumnya. Untuk itu penulis mengambil
dan menggabungkan pendapat berupa
indicator-indikator
yang
ada
pada
penelitian terdahulu untuk dipakai pada
penelitian
ini
dan
diolah
dengan
menggunakan alat analisis yang lain.
Penelitian terdahulu yang dipakai sebagai
indicator pada artikel ini antara lain: Didi
(2010), Darmayuda (2010), dan Maria
(2009
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 50
Kajian Teoritik dan Empiris
diperhitungkan
Keputusan Pembelian
keputusan akhir.
Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi
(decider),yaitu
seseorang yang akan menentukan
Perilaku konsumen adalah tindakan yang
keputusan mengenai produk yang
langsung terlibat dalam mendapatkan,
akan dibeli, cara pembayaran, tempat
mengkonsumsi,
melakukan pembelian.
serta
dan
keputusan
perilaku
keputusan
membuat
konsumen.
produk
oleh
3. Pembuat
dalam
jasa,
menghabiskan
termasuk
yang
mendahului
proses
dan
menyusuli tindakan ini (Engel, dkk, 1994).
Peter dan Olson (1999) mengemukakan
bahwa inti dari pengambilan keputusan
4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang
melakukan pembelian.
Pemakai (user), yaitu seseorang atau
beberapa orang yang menikmati atau
memakai produk atau jasa
konsumen adalah proses pengintregasian
yang
mengkombinasikan
pengetahuan
untuk
mengevaluasi
atau
dua
Merek
lebih
American Marketing Association
perilaku alternatif, dan memilih salah satu
mendefinisikan
merek
diantaranya.
istilah,
simbol,
Hasil
dari
proses
tanda,
sebagai
desain,
nama,
atau
pengintregasian ini adalah suatu pilihan,
kombinasi
keseluruhannya
yang disajikan secara kognitif sebagai
dimaksudkan
untuk
keinginan
(1996)
barang atau jasa dari penjualnya atau
seseorang
sekelompok penjual, agar dapat dibedakan
mungkin dapat memiliki peranan yang
dari kompetitornya(Shimp, 2003). Merek
berbeda-beda
(brand) memang bukan sekedar nama,
berperilaku.
mengungkapkan
pembelian.
Kotler
bahwa
dalam
setiap
Berbagai
keputusan
peranan
yang
yang
mengidentifikasi
istilah (term), tanda (sign), simbol atau
mungkin terjadi antara lain adalah :
kombinasinya. Lebih dari itu, merek
1. Pengambil inisiatif (initiator), yaitu
adalah „janji‟ perusahaan untuk secara
orang
yang
pertama-tama
konsisten memberikan feature, benefits
memikirkan
dan services kepada para pelanggan. Dan
gagasan membeli produk atau jasa
„janji‟ inilah yang membuat masyarakat
tertentu.
mengenal merek tersebut, lebih daripada
menyarankan
2. Orang
(influence),
pandangan
atau
yang
yaitu
atau
mempengaruhi
merek yang lain (Futrell dan Stanton W. J.,
orang
1989).
yang
nasihatnya
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 51
konsumen
Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah seperangkat
ketika
mereka
sedang
memikirkan kategori produk tertentu dan
asset dan liabilitas merek yang terkait
seberapa
dengan suatu merek, nama, simbol yang
dimunculkan. Kesadaran merek adalah
mampu menambah atau mengurangi nilai
dimensi dasar dalam ekuitas merek, dan
yang diberikan oleh sebuah produk atau
berdasarkan
jasa baik pada perusahaan maupun pada
sebuah
pelanggan (Durianto dkk, 2001:4). A. Aker
hingga konsumen menyadari keberadaan
dalam Durianto dkk (2004:2) menyatakan
merek tersebut
mudahnya
cara
merek
nama
pandang
tersebut
konsumen,
tidakvmemiliki
ekuitas
bahwa ekuitas merek memberikan nilai
Aaker (1997), menyatakan bahwa
sehingga nilai total produk yang dinilai
ada 4 tingkatan kesadaran merek, mulai
semata-mata secara objektif. Salah satu
dari kesadaran merek tingkat terendah
pertimbangan yang dapat dikemukakan
sampai tingkat tertinggi sebagai berikut:
adalah reputasi tinggi merek yang baik
1. Tidak menyadari merek, yaitu tingkat
tentunya
tidak
terjadi
begitu
saja
melainkan dibangun melalui proses yang
memakan waktu lama.
dimana
calon
konsumen
tidak
menyadari kehadiran suatu merek.
2. Pengenalan merek, yaitu tingkat dimana
ingatan konsumen terhadap suatu merek
akan muncul apabila konsumen diberi
Kesadaran Merek
Menurut Susanto dan Wijanarko
(2004:130)
Kesadaran
merek
adalah
bantuan agar dapat kembali mengingat
merek tersebut.
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
3. Pengingatan kembali terhadap merek,
mengenali atau mengingat kembali bahwa
yaitu tingkat dimana konsumen dapat
suatu
mengingat kembali suatu merek tanpa
merek
merupakan
bagian
dari
kategori merek tertentu. Kesadaran merek
diberikan bantuan apapun.
berada pada rentang antara perasaan yang
4. Puncak pikiran, yaitu tingkat dimana
tak pasti terhadap pengenalan suatu merek
suatu merek menjadi merek yang
sampai dengan perasaaan yakin bahwa
pertama kali disebutkan atau yang
produk tersebut merupakan satu-satunya
pertama
dalam kelas produk yang bersangkutan.
konsumen. Dalam tingkatan ini merek
Sedangkan
tersebut telah menjadi merek utama
menurut
Shimp
(2003:11)
kesadaran merek merupkan kemampuan
sebuah merek untuk muncul dalam benak
kali
muncul
di
yang ada di pikiran konsumen.
benak
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 52
Persepsi kualitas adalah salah satu
Asosiasi Merek
Asosiasi merek adalah segala kesan
kunci dimensi ekuitas merek. Menurut
yang muncul di benak seseorang yang
Susanto
dan
terkait dengan ingatannya mengenai suatu
persepsi
kualitas
merek. Menurut Durianto dkk(2004:4)
sebagai
persepsi
diferensiasi
keseluruhan
terhadap
fisik
produk,
Wijanarko
(2004:129)
dapat
didefinisikan
pelanggan
kualitas
atau
terhadap
keunggulan
pelayanan, personel, saluran, maupun citra
suatu produk atau jasa berkenaan dengan
tersebut akan tercermin dalam satu elemen
maksud
ekuitas merek rpoduk perusahaan, yaitu
pelanggan merupakan penilaian, yang
asosiasi merek. Selanjutnya, brand image
tentunya
yang
asosiasi-asosiasi
pelanggan satu dengan lainnya. Persepsi
produk yang membentuk jalinan ini dapat
kualitas yang positif dapat dibangun
dimanfaatkan dalam strategi penentuan
melalui upaya mengidentifikasi dimensi
posisi. Asosiasi merek secara sederhana
kualitas yang dianggap penting oleh
dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau
pelanggan (segmen pasar yang dituju), dan
citra tertentu dikaitkan kepada suatu
membangun
merek, sama halnya ketika kita berpikir
dimensi penting pada merek tersebut
tentang orang lain. (Shimp,2003:12)
(David A. Aaker, 1996).
terbentuk
Berbagai
dari
asosiasi
merek
suatu rangsangan yang disebut dengan
image
persepsi
sama
kualitas
antara
pada
Loyalitas Merek
Loyalitas
merek
sudah
lama
menjadi gagasan inti dalam pemasaran dan
Semakin banyak asosiasi yang saling
merupakan ukuran keterkaitan seorang
berhubungan, maka akan semakin kuat
pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas
citra mereknya (Durianto, dkk, 2004).
merek merupakan satu indicator dari
Selain
dapat
ekuitas merek yang nyata-nyata terkait
membangkitkan berbagai atribut produk
dengan laba masa depan, karena secara
atau manfaat bagi konsumen yang pada
langsung dihubungkan dengan tingkat
akhirnya akan memberikan alasan spesifik
penjualan di masa depan. (Susanto dan
bagi
Wijanarko, 2004:127). Loyalitas merek
asosiasi
konsumen
untuk
dkk,
selalu
Persepsi
2004).
itu,
(Durianto,
tidak
diharapkan.
yang
saling berhubungan akan menimbulkan
brand
yang
merek
membeli
dan
menggunakan merek tersebut (Durianto,
merupakan
dkk, 2004).
pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran
Persepsi Kualitas
ini mampu memberikan gambaran tentang
suatu
ukuran
keterkaitan
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 53
mungkin
tidaknya
pelanggan
produk sepeda motor Yamaha Mio-J
beralih ke merek lain, terutama jika pada
diluncurkan di pasar dan mulai dipasarkan
merek
di kota Tomohon. Pengumpulan data terus
tersebut
seorang
didapati
terjadinya
perubahan baik menyangkut harga ataupun
dilakukan
atribut lain (Durianto, dkk, 2004).
penelitian ini dipaparkan yakni tahun
sejak
tahun
2012
sampai
Konsumen yang memiliki loyalitas
2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
kuat terhadap suatu merek akan tetap
konsumen pengguna Yamaha Mio J di
melanjutkan pembelian produk tersebut,
kota Tomohon. Jumlah populasi dalam
meskipun saat ini banyak bermunculan
penelitian ini adalah 88 orang. Metoda
berbagai merek di pasar yang menawarkan
sampel yang digunakan adalah sampel
karakteristik produk yang lebih unggul
Jenuh. Responden yang dipilih adalah
serta
jaminan
responden pembeli serta pemilik dari
peningkatan perolehan laba perusahaan di
sepeda motor Yamaha Mio J selama tahun
masa yang akan datang (Durianto, dkk,
2012 sampai 2014 sejumlah 88 orang.
dapat
memberikan
2004). Selain itu, konsumen yang loyal
juga
akan
secara
sukarela
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
merekomendasikan untuk menggunakan
kuesioner
merek tersebut kepada orang lain yang
instrumen daftar isian yang jawabannya
pada
telah
akhirrnya
akan
meningkatkan
dengan
disediakan.
menggunakan
Selain
kuesioner
keuntungan perusahaan (Durianto, dkk,
pengumpulan
2004).
menggunakan teknik dokumentasi untuk
data
dilakukan
dengan
data sekunder. Teknik Analisis Data dalam
penelitian ini menggukan analisis regresi.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan
jenis
penelitian
Assosiatif,
dimana
Penggunaan
ditujukan
analisis
untuk
regresi
mengetahui
berganda
apakah
penelitian ini memiliki variabel ganda,
variabel bebas faktor laten menjelaskan
objek
dan
variasi yang signifikan terhadap variabel
pengaruh antar variabel yaitu: Kesadaran
tak bebas dan menentukan struktur atau
Merek
bentuk hubungan antara variabel bebas dan
tunggal,
(X1),
pola
Asosiasi
hubungan
Merek
(X2),
Persepsi Kualitas (X3), Loyalitas Merek
tak bebas
(X4) dan Keputusan Pembelian (Y).
Lokasi penelitian di kota Tomohon. Waktu
Pembahasan
penelitian dimulai pada tahun 2012 dimana
Uji Validitas Dan Reliabilitas
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 54
Hasil penelitian yang valid bila
terdapat
kesamaan
antara
data
yang
Merek(X2), Persepsi Kualitas(X3) dan
loyalitas Merek (X4)
sementara 30,4%
terkumpul dengan data yang sesungguhnya
dipengaruhi oleh variabel lain di luar 4
terjadi pada obyek yang diteliti. Valid
variabel bebas yang diteliti
tidaknya suatu item instrumen dapat
Untuk Persamaan regresi ditemukan
diketahui dengan membandingkan indeks
sebagai berikut : Y = -3,636+0,514X1+
korelasi product moment Pearson dengan
0,207X2+ 0,299X3+ 0,172X4+ e . Dari
level signifikansi 5%. Bila probabilitas
hasil
hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%)
ditemukan bahwa
maka dinyatakan valid dan sebaliknya
Mere
dinyatakan tidak valid.
Hasil penelitian
kontribusinya maka variabel Kesadaran
menunjukkan semua indikator valid karena
Merek (X1) adalah variabel yang paling
probabilitasnya dibawah 5 %.
dominan pengaruhnya terhadap variabel
Instrumen dapat dikatakan andal
(reliabel)
bila
memiliki
koefisien
koefisien
k(X1)
Keputusan
determinasi
parsial
variabel Kesadaran
yang
paling
Pembelian
tinggi
produk
Sepeda
diuji
dengan
Motor Yamaha Mio-J (Y)
keandalan reliabilitas Alpha Cronbach
sebesar 0,6 atau lebih (Sugiyono, 2010).
Uji Asumsi Klasik
Bila alpha lebih kecil dari 0,6 maka item
Multikolinieritas
instrumen dinyatakan tidak reliabel dan
menghitung nilai VIF (Variance Inflating
sebaliknya item instrumen dinyatakan
Factor). Bila nilai VIF lebih kecil dari 5
reliabel. Hasil pengujian menunjukkan
maka tidak terjadi multikolinieritas atau
bahwa nilai faktor diatas 0.6 sehingga
non multikolinieritas.
dapat dikatakan reliabel.
menunjukkan
bahwa
Hasil pengujian
seluruh
variabel
memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 5
Uji Regresi Linear Berganda
sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh
Dari table disimpulkan bahwa : Dari nilai
variabel
Adjusted R Square (Koefisien Determnasi)
Heteroskedastisitas
menunjukkan nilai sebesar 0,696 atau
menggunakan uji koefisien korelasi Rank
69,6%. Artinya bahwa variabel Keputusan
Spearman. Bila probabilitas hasil korelasi
Pembelian (Y) produk Sepeda Motor
lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan
Yamaha
regresi
Mio-J
oleh
konsumen
tidak
ada
tersebut
multikolinearitas.
diuji
dengan
mengandung
dipengaruhi sebesar 69,6% oleh variabel
heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti
Kesadaran
non
Merek(X1),
Asosiasi
heteroskedastisitas
atau
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 55
homoskedastisitas.
Hasil
penelitian
Ekuitas
merek
yang
meliputi
menunjukkan probabilitas lebih besar dari
kesadaran merek (X1), asosiasi merek
5 % sehingga dapat
(X2), persepsi kualitas (X3), loyalitas
dikatakan ada
homoskedastisitas artinya model tidak
merek
bersifat heteroskedastis.
keputusan
Metode
menguji
yang
digunakan
normalitas
menggunakan
uji
adalah
chi
untuk
Bila
berpengaruh
pembelian
terhadap
produk
Sepeda
Motor Yamaha Mio-J.
dengan
square.
(X4),
Dari nilai t hitung menunjukkan
bahwa : Variabel Kesadaran Merek (X1)
probabilitas hasil uji chi square lebih kecil
nilai
dari 0,05 (5%) maka terdistribusi normal
probabilitas
dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.
|thitung|>ttabel (4,683>1,989) atau sig t <
Hasil pengujian menunjukkan nilai chi
5% (0,0001,989)
(X1)
produk
nilainya.
|thitung|>ttabel
atau
sig
t
<
5%
(0,035Ftabel (50,804>2,471) atau
Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel
Sig F < 5% (0,0001,989)
Keputusan
(0,003ttabel
sig
(X3)
t
<
5%
berpengaruh
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 56
signifikan
positif
variabel
(brand equity) tergantung dan sejauh mana
keputusan
pembelian
Sepeda
tingkat kesadaran yang dicapai oleh suatu
Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel
merek. Kesadaran merek artinya adalah
bebas lain tetap nilainya.
Variabel
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
Loyalitas Merek(X4) nilai thitung sebesar
mengenali atau mengingat kembali bahwa
2,499 dengan probabilitas sebesar 0,014.
suatu
Karena |thitung|>ttabel (2,499>1,989) atau
kategori produk-produk tertentu, (Aaker
sig t < 5% (0,014
47
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J di Kota Tomohon
Indra K. Runtuwene
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(indraruntuwene@yahoo.com)
Abstract
This study uses associative research. A data analysis technique was using multiple linear
regressions. Results showed simultaneously or jointly variable Brand Awareness, Brand
Association, Perceived Quality and Brand Loyalty have an influence on product purchasing
decisions Motorcycles Yamaha Mio - J. In partial, Brand Awareness, Brand Association,
Perceived Quality and Brand Loyalty significantly influence the buying decision Products
Motorcycles Yamaha Mio - J and Brand Awareness variable most dominant influence on
purchasing decisions. Brand Equity as a whole is strong but given the competition with other
products which are so tight as new and old players who continue to innovative and dynamic
then the company should be more aggressively and continuously improve the services and
continue to strengthen the brand image by implementing marketing promotion to increase
consumer brand awareness.
Keywords: equity, awareness, association, brand.
Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Teknik analisa menggunakan regresi
linier berganda.. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan Kesadaran Merek, Asosiasi
Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J. Secara parsial variabel Kesadaran Merek,
Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J dan Kesadaran Merek
berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian. Ekuitas Merek secara
keseluruhan adalah kuat tetapi mengingat persaingan dengan produk lain yang begitu ketat
seperti pemain lama dan baru yang terus inovatif dan dinamis maka pihak perusahaan harus
lebih agresif dan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat citra merek
dengan melaksanakan marketing promotion untuk meningkatkan kesadaran merek konsumen.
Kata kunci: ekuitas,kesadaran, asosiasi, loyalitas, merek
jumlah produk dan pesaing mengakibatkan
Latar Belakang
Perkembangan bisnis kontemporer
pasar tidak kekurangan barang, namun
telah memunculkan peluang dan tantangan
berakibat
kekurangan
konsumen.
baru
membuat
konsumen
memiliki
bagi
perusahaan.
Bertambahnya
Ini
lebih
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60
48
banyak pilihan dan informasi. Fenomena
(2004:4),
persaingan antara perusahaan yang ada
dikelompokkan kedalam empat kategori,
telah
yaitu kesadaran merek, asosiasi merek,
membuat
setiap
perusahaan
menyadari suatu kebutuhan untuk dapat
mendisain produk yang dapat memenuhi
kebutuhan
konsumen
ekuitas
merek
dapat
persepsi kualitas dan loyalitas merek.
Berkaitan dengan produk sepeda
dengan
motor, motor matik menjadi salah satu
sumberdaya
kendaraan bermotor yang paling populer
(resources) yang dimiliki. Tidak terbatas
di kalangan masyarakat di Indonesia pada
pada bagaimana mendisain produk saja,
saat ini, dengan alasan mudah untuk di
tetapi perusahaan perlu berpikir dan
gunakan (simple), motor matik banyak di
mencari cara atau strategi agar produk
pakai oleh masyarakat untuk beraktifitas
dapat dikenal dan bahkan menjadi pilihan
atau sekedar bergaya karena tampilannya
utama konsumen diantara produk sejenis
yang elegan dan stylis. Tapi dari sekian
yang ada di pasar.
banyak produk motor matik yang beredar
menggunakan
seluruh
Salah satu strategi untuk mencapai
sekarang
tidak
semuanya
memiliki
keadaaan tersebut adalah melalui merek.
teknologi yang canggih dan irit bahan
Merek menjadi semakin penting karena
bakar, dan di sini Yamaha Mio J
konsumen tidak lagi puas hanya dengan
merupakan sebuah produk dari Yamaha
tercukupi
Kotler
dalam kategori motor matik yang menjadi
(2002:188) menyatakan bahwa “ merek
pilihan banyak kalangan karena memilki
merupakan sebuah nama, istilah, tanda,
unsur-unsur tersebut.
kebutuhannya.
symbol, atau desain atau kombinasi dari
seluruhnya,
yang
bertujuan
Yamaha Mio J adalah motor matik
untuk
injeksi produk dari Yamaha motor yang
mengidentifikasi barang-barang maupun
engusung slogan “Motor Matic Injeksi Irit
jasa dari suatu kelompok penjual dan
Harga Murah” yang menjadi pilihan yang
untuk membedakan produk mereka dari
tepat bagi konsumen yang sedang mencari
para pesaing.
kendaraan
Suatu merek perlu dikelola dengan
cermat
agar
mengalami
Simamora
ekuitas
merek
penyusutan.
(2003:48)
ekuitas
bermotor
yang
memiliki
teknologi canggih, murah, dan irit bahan
tidak
bakar. Yamaha MIO J menggunakan
Menurut
teknologi mesin injeksi yang terbukti irit
dapat
menambah atau mengurangi nilai produk
bagi konsumen.. Menurut Durianto dkk
bahan bakar.
Produk
ini
dipasarkan
oleh
Yamaha di seluruh pelosok Indonesia.
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 49
Termasuk di kota Tomohon yang ada d
dan 2014 dengan pola yang terlihat
Provinsi Sulawesi Utara. Kota Tomohon
fluktuatif.
sendiri
sebagai
kota
yang
sedang
berkembang, mendapat perhatian yang
Gambar 1. Data Penjualan Yamaha Mio J
khusus dari pihak Yamaha yang ada di
Tahun 2012-2014
Indonesia. Sebagai kota yang berpenduduk
2012
kota ini. Hal ini dikarenakan begitu
cepatnya perkembangan pengguna sepeda
2013
AP…
DE…
AG…
DE…
membangun dieler sales dan service di
AG…
mengurungkan niat dari Yamaha untuk
10
5
0
AP…
lainnya yang ada di Indonesia, tidak
AP…
UNIT TERJUAL
yang masih jauh dengan kota-kota besar
UNIT
TERJUAL
2014
Sumber: Diler Yamaha Tomohon
motor yang ada di kota Tomohon. Dan
kota ini juga menjadi tempat yang tepat
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Artikel ini dibuat untuk mengetahui
bagi pasar produk Yamaha Mio-J. hal ini
dikarenakan di kota Tomohon terdapat
beberapa sekolah dan universitas yang
cukup ternama di Provinsi Sulawesi Utara,
ini yang menyebabkan kota ini banyak
dihuni oleh kaula muda yang merupakan
konsumen yang sesuai dengan produk
Yamaha Mio-J. Berikut ini adalah data
penjualan sepeda motor Yamaha Mio J
tahun 2012 sampai 2014 untuk wilayah
Tomohon yang dijadikan objek penelitian:
Berdasarkan Gambar 1 terlihat
diawal kemunculan di tahun 2012 produk
sepeda motor Yamaha Mio J
yang
tergolong produk baru mendapat respon
yang baik dari pasar yang ada di kota
Tomohon. Namun tren penjualan ini
mengalami penurunan jelang tahun 2013
pengaruh
faktor-faktor
ekuitas
merek
yakni kesadaran merek, asosiasi merek,
persepsi kualitas dan loyalitas merek
terhadap keputusan pembelian produk
sepeda motor Yamaha Mio-J di kota
Tomohon. Dalam pembuatan artikel ini,
dibutuhkan
referensi
dari
penelitian
sebelumnya. Untuk itu penulis mengambil
dan menggabungkan pendapat berupa
indicator-indikator
yang
ada
pada
penelitian terdahulu untuk dipakai pada
penelitian
ini
dan
diolah
dengan
menggunakan alat analisis yang lain.
Penelitian terdahulu yang dipakai sebagai
indicator pada artikel ini antara lain: Didi
(2010), Darmayuda (2010), dan Maria
(2009
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 50
Kajian Teoritik dan Empiris
diperhitungkan
Keputusan Pembelian
keputusan akhir.
Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi
(decider),yaitu
seseorang yang akan menentukan
Perilaku konsumen adalah tindakan yang
keputusan mengenai produk yang
langsung terlibat dalam mendapatkan,
akan dibeli, cara pembayaran, tempat
mengkonsumsi,
melakukan pembelian.
serta
dan
keputusan
perilaku
keputusan
membuat
konsumen.
produk
oleh
3. Pembuat
dalam
jasa,
menghabiskan
termasuk
yang
mendahului
proses
dan
menyusuli tindakan ini (Engel, dkk, 1994).
Peter dan Olson (1999) mengemukakan
bahwa inti dari pengambilan keputusan
4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang
melakukan pembelian.
Pemakai (user), yaitu seseorang atau
beberapa orang yang menikmati atau
memakai produk atau jasa
konsumen adalah proses pengintregasian
yang
mengkombinasikan
pengetahuan
untuk
mengevaluasi
atau
dua
Merek
lebih
American Marketing Association
perilaku alternatif, dan memilih salah satu
mendefinisikan
merek
diantaranya.
istilah,
simbol,
Hasil
dari
proses
tanda,
sebagai
desain,
nama,
atau
pengintregasian ini adalah suatu pilihan,
kombinasi
keseluruhannya
yang disajikan secara kognitif sebagai
dimaksudkan
untuk
keinginan
(1996)
barang atau jasa dari penjualnya atau
seseorang
sekelompok penjual, agar dapat dibedakan
mungkin dapat memiliki peranan yang
dari kompetitornya(Shimp, 2003). Merek
berbeda-beda
(brand) memang bukan sekedar nama,
berperilaku.
mengungkapkan
pembelian.
Kotler
bahwa
dalam
setiap
Berbagai
keputusan
peranan
yang
yang
mengidentifikasi
istilah (term), tanda (sign), simbol atau
mungkin terjadi antara lain adalah :
kombinasinya. Lebih dari itu, merek
1. Pengambil inisiatif (initiator), yaitu
adalah „janji‟ perusahaan untuk secara
orang
yang
pertama-tama
konsisten memberikan feature, benefits
memikirkan
dan services kepada para pelanggan. Dan
gagasan membeli produk atau jasa
„janji‟ inilah yang membuat masyarakat
tertentu.
mengenal merek tersebut, lebih daripada
menyarankan
2. Orang
(influence),
pandangan
atau
yang
yaitu
atau
mempengaruhi
merek yang lain (Futrell dan Stanton W. J.,
orang
1989).
yang
nasihatnya
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 51
konsumen
Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah seperangkat
ketika
mereka
sedang
memikirkan kategori produk tertentu dan
asset dan liabilitas merek yang terkait
seberapa
dengan suatu merek, nama, simbol yang
dimunculkan. Kesadaran merek adalah
mampu menambah atau mengurangi nilai
dimensi dasar dalam ekuitas merek, dan
yang diberikan oleh sebuah produk atau
berdasarkan
jasa baik pada perusahaan maupun pada
sebuah
pelanggan (Durianto dkk, 2001:4). A. Aker
hingga konsumen menyadari keberadaan
dalam Durianto dkk (2004:2) menyatakan
merek tersebut
mudahnya
cara
merek
nama
pandang
tersebut
konsumen,
tidakvmemiliki
ekuitas
bahwa ekuitas merek memberikan nilai
Aaker (1997), menyatakan bahwa
sehingga nilai total produk yang dinilai
ada 4 tingkatan kesadaran merek, mulai
semata-mata secara objektif. Salah satu
dari kesadaran merek tingkat terendah
pertimbangan yang dapat dikemukakan
sampai tingkat tertinggi sebagai berikut:
adalah reputasi tinggi merek yang baik
1. Tidak menyadari merek, yaitu tingkat
tentunya
tidak
terjadi
begitu
saja
melainkan dibangun melalui proses yang
memakan waktu lama.
dimana
calon
konsumen
tidak
menyadari kehadiran suatu merek.
2. Pengenalan merek, yaitu tingkat dimana
ingatan konsumen terhadap suatu merek
akan muncul apabila konsumen diberi
Kesadaran Merek
Menurut Susanto dan Wijanarko
(2004:130)
Kesadaran
merek
adalah
bantuan agar dapat kembali mengingat
merek tersebut.
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
3. Pengingatan kembali terhadap merek,
mengenali atau mengingat kembali bahwa
yaitu tingkat dimana konsumen dapat
suatu
mengingat kembali suatu merek tanpa
merek
merupakan
bagian
dari
kategori merek tertentu. Kesadaran merek
diberikan bantuan apapun.
berada pada rentang antara perasaan yang
4. Puncak pikiran, yaitu tingkat dimana
tak pasti terhadap pengenalan suatu merek
suatu merek menjadi merek yang
sampai dengan perasaaan yakin bahwa
pertama kali disebutkan atau yang
produk tersebut merupakan satu-satunya
pertama
dalam kelas produk yang bersangkutan.
konsumen. Dalam tingkatan ini merek
Sedangkan
tersebut telah menjadi merek utama
menurut
Shimp
(2003:11)
kesadaran merek merupkan kemampuan
sebuah merek untuk muncul dalam benak
kali
muncul
di
yang ada di pikiran konsumen.
benak
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 52
Persepsi kualitas adalah salah satu
Asosiasi Merek
Asosiasi merek adalah segala kesan
kunci dimensi ekuitas merek. Menurut
yang muncul di benak seseorang yang
Susanto
dan
terkait dengan ingatannya mengenai suatu
persepsi
kualitas
merek. Menurut Durianto dkk(2004:4)
sebagai
persepsi
diferensiasi
keseluruhan
terhadap
fisik
produk,
Wijanarko
(2004:129)
dapat
didefinisikan
pelanggan
kualitas
atau
terhadap
keunggulan
pelayanan, personel, saluran, maupun citra
suatu produk atau jasa berkenaan dengan
tersebut akan tercermin dalam satu elemen
maksud
ekuitas merek rpoduk perusahaan, yaitu
pelanggan merupakan penilaian, yang
asosiasi merek. Selanjutnya, brand image
tentunya
yang
asosiasi-asosiasi
pelanggan satu dengan lainnya. Persepsi
produk yang membentuk jalinan ini dapat
kualitas yang positif dapat dibangun
dimanfaatkan dalam strategi penentuan
melalui upaya mengidentifikasi dimensi
posisi. Asosiasi merek secara sederhana
kualitas yang dianggap penting oleh
dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau
pelanggan (segmen pasar yang dituju), dan
citra tertentu dikaitkan kepada suatu
membangun
merek, sama halnya ketika kita berpikir
dimensi penting pada merek tersebut
tentang orang lain. (Shimp,2003:12)
(David A. Aaker, 1996).
terbentuk
Berbagai
dari
asosiasi
merek
suatu rangsangan yang disebut dengan
image
persepsi
sama
kualitas
antara
pada
Loyalitas Merek
Loyalitas
merek
sudah
lama
menjadi gagasan inti dalam pemasaran dan
Semakin banyak asosiasi yang saling
merupakan ukuran keterkaitan seorang
berhubungan, maka akan semakin kuat
pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas
citra mereknya (Durianto, dkk, 2004).
merek merupakan satu indicator dari
Selain
dapat
ekuitas merek yang nyata-nyata terkait
membangkitkan berbagai atribut produk
dengan laba masa depan, karena secara
atau manfaat bagi konsumen yang pada
langsung dihubungkan dengan tingkat
akhirnya akan memberikan alasan spesifik
penjualan di masa depan. (Susanto dan
bagi
Wijanarko, 2004:127). Loyalitas merek
asosiasi
konsumen
untuk
dkk,
selalu
Persepsi
2004).
itu,
(Durianto,
tidak
diharapkan.
yang
saling berhubungan akan menimbulkan
brand
yang
merek
membeli
dan
menggunakan merek tersebut (Durianto,
merupakan
dkk, 2004).
pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran
Persepsi Kualitas
ini mampu memberikan gambaran tentang
suatu
ukuran
keterkaitan
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 53
mungkin
tidaknya
pelanggan
produk sepeda motor Yamaha Mio-J
beralih ke merek lain, terutama jika pada
diluncurkan di pasar dan mulai dipasarkan
merek
di kota Tomohon. Pengumpulan data terus
tersebut
seorang
didapati
terjadinya
perubahan baik menyangkut harga ataupun
dilakukan
atribut lain (Durianto, dkk, 2004).
penelitian ini dipaparkan yakni tahun
sejak
tahun
2012
sampai
Konsumen yang memiliki loyalitas
2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
kuat terhadap suatu merek akan tetap
konsumen pengguna Yamaha Mio J di
melanjutkan pembelian produk tersebut,
kota Tomohon. Jumlah populasi dalam
meskipun saat ini banyak bermunculan
penelitian ini adalah 88 orang. Metoda
berbagai merek di pasar yang menawarkan
sampel yang digunakan adalah sampel
karakteristik produk yang lebih unggul
Jenuh. Responden yang dipilih adalah
serta
jaminan
responden pembeli serta pemilik dari
peningkatan perolehan laba perusahaan di
sepeda motor Yamaha Mio J selama tahun
masa yang akan datang (Durianto, dkk,
2012 sampai 2014 sejumlah 88 orang.
dapat
memberikan
2004). Selain itu, konsumen yang loyal
juga
akan
secara
sukarela
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
merekomendasikan untuk menggunakan
kuesioner
merek tersebut kepada orang lain yang
instrumen daftar isian yang jawabannya
pada
telah
akhirrnya
akan
meningkatkan
dengan
disediakan.
menggunakan
Selain
kuesioner
keuntungan perusahaan (Durianto, dkk,
pengumpulan
2004).
menggunakan teknik dokumentasi untuk
data
dilakukan
dengan
data sekunder. Teknik Analisis Data dalam
penelitian ini menggukan analisis regresi.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan
jenis
penelitian
Assosiatif,
dimana
Penggunaan
ditujukan
analisis
untuk
regresi
mengetahui
berganda
apakah
penelitian ini memiliki variabel ganda,
variabel bebas faktor laten menjelaskan
objek
dan
variasi yang signifikan terhadap variabel
pengaruh antar variabel yaitu: Kesadaran
tak bebas dan menentukan struktur atau
Merek
bentuk hubungan antara variabel bebas dan
tunggal,
(X1),
pola
Asosiasi
hubungan
Merek
(X2),
Persepsi Kualitas (X3), Loyalitas Merek
tak bebas
(X4) dan Keputusan Pembelian (Y).
Lokasi penelitian di kota Tomohon. Waktu
Pembahasan
penelitian dimulai pada tahun 2012 dimana
Uji Validitas Dan Reliabilitas
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 54
Hasil penelitian yang valid bila
terdapat
kesamaan
antara
data
yang
Merek(X2), Persepsi Kualitas(X3) dan
loyalitas Merek (X4)
sementara 30,4%
terkumpul dengan data yang sesungguhnya
dipengaruhi oleh variabel lain di luar 4
terjadi pada obyek yang diteliti. Valid
variabel bebas yang diteliti
tidaknya suatu item instrumen dapat
Untuk Persamaan regresi ditemukan
diketahui dengan membandingkan indeks
sebagai berikut : Y = -3,636+0,514X1+
korelasi product moment Pearson dengan
0,207X2+ 0,299X3+ 0,172X4+ e . Dari
level signifikansi 5%. Bila probabilitas
hasil
hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%)
ditemukan bahwa
maka dinyatakan valid dan sebaliknya
Mere
dinyatakan tidak valid.
Hasil penelitian
kontribusinya maka variabel Kesadaran
menunjukkan semua indikator valid karena
Merek (X1) adalah variabel yang paling
probabilitasnya dibawah 5 %.
dominan pengaruhnya terhadap variabel
Instrumen dapat dikatakan andal
(reliabel)
bila
memiliki
koefisien
koefisien
k(X1)
Keputusan
determinasi
parsial
variabel Kesadaran
yang
paling
Pembelian
tinggi
produk
Sepeda
diuji
dengan
Motor Yamaha Mio-J (Y)
keandalan reliabilitas Alpha Cronbach
sebesar 0,6 atau lebih (Sugiyono, 2010).
Uji Asumsi Klasik
Bila alpha lebih kecil dari 0,6 maka item
Multikolinieritas
instrumen dinyatakan tidak reliabel dan
menghitung nilai VIF (Variance Inflating
sebaliknya item instrumen dinyatakan
Factor). Bila nilai VIF lebih kecil dari 5
reliabel. Hasil pengujian menunjukkan
maka tidak terjadi multikolinieritas atau
bahwa nilai faktor diatas 0.6 sehingga
non multikolinieritas.
dapat dikatakan reliabel.
menunjukkan
bahwa
Hasil pengujian
seluruh
variabel
memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 5
Uji Regresi Linear Berganda
sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh
Dari table disimpulkan bahwa : Dari nilai
variabel
Adjusted R Square (Koefisien Determnasi)
Heteroskedastisitas
menunjukkan nilai sebesar 0,696 atau
menggunakan uji koefisien korelasi Rank
69,6%. Artinya bahwa variabel Keputusan
Spearman. Bila probabilitas hasil korelasi
Pembelian (Y) produk Sepeda Motor
lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan
Yamaha
regresi
Mio-J
oleh
konsumen
tidak
ada
tersebut
multikolinearitas.
diuji
dengan
mengandung
dipengaruhi sebesar 69,6% oleh variabel
heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti
Kesadaran
non
Merek(X1),
Asosiasi
heteroskedastisitas
atau
Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 55
homoskedastisitas.
Hasil
penelitian
Ekuitas
merek
yang
meliputi
menunjukkan probabilitas lebih besar dari
kesadaran merek (X1), asosiasi merek
5 % sehingga dapat
(X2), persepsi kualitas (X3), loyalitas
dikatakan ada
homoskedastisitas artinya model tidak
merek
bersifat heteroskedastis.
keputusan
Metode
menguji
yang
digunakan
normalitas
menggunakan
uji
adalah
chi
untuk
Bila
berpengaruh
pembelian
terhadap
produk
Sepeda
Motor Yamaha Mio-J.
dengan
square.
(X4),
Dari nilai t hitung menunjukkan
bahwa : Variabel Kesadaran Merek (X1)
probabilitas hasil uji chi square lebih kecil
nilai
dari 0,05 (5%) maka terdistribusi normal
probabilitas
dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.
|thitung|>ttabel (4,683>1,989) atau sig t <
Hasil pengujian menunjukkan nilai chi
5% (0,0001,989)
(X1)
produk
nilainya.
|thitung|>ttabel
atau
sig
t
<
5%
(0,035Ftabel (50,804>2,471) atau
Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel
Sig F < 5% (0,0001,989)
Keputusan
(0,003ttabel
sig
(X3)
t
<
5%
berpengaruh
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 56
signifikan
positif
variabel
(brand equity) tergantung dan sejauh mana
keputusan
pembelian
Sepeda
tingkat kesadaran yang dicapai oleh suatu
Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel
merek. Kesadaran merek artinya adalah
bebas lain tetap nilainya.
Variabel
kesanggupan seorang calon pembeli untuk
Loyalitas Merek(X4) nilai thitung sebesar
mengenali atau mengingat kembali bahwa
2,499 dengan probabilitas sebesar 0,014.
suatu
Karena |thitung|>ttabel (2,499>1,989) atau
kategori produk-produk tertentu, (Aaker
sig t < 5% (0,014