Pidato Bupati TLHP Inspektorat
SAMBUTAN BUPATI AGAM
DALAM RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN
DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2014
AULA UTAMA KANTOR BUPATI AGAM
Kamis, 20 Maret 2014
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu’alaikum wr.wb.
Yang Saya Hormati :
Sdr. - Sekretaris Daerah Kab. Agam ;
- Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD, Para Camat
se- Kabupaten Agam;
- Hadirin hadirat yang berbahagia.
1
Puji Dan Syukur disampaikan Kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan Anugrah dan Karunia-Nya kepada kita
semua yang telah meridhoi kita sehingga pada hari ini kita
bersama - sama dapat mengikuti acara Rapat Koordinasi
Pengawasan Daerah Tahun 2014 dari Hasil Pengawasan
Aparat Fungsional, BPK RI Perwakilan Sumatera Barat,
BPKP Perwakilan Sumatera Barat, Inspektorat Propinsi
Sumatera Barat, Dan Inspektorat Kabupaten Agam.
Shalawat dan salam marilah kita persembahkan kepada
ikutan kita Muhammad Rasullullah SAW, semoga kita
mendapat syafaatnya dari beliau.
Hadirin yang berbahagia
Mengawali kesempatan ini, saya terlebih dulu ingin
menyampaikan sekilas tentang strategi nasional dalam
pemberantasan korupsi yang telah menjadi salah satu agenda
utama
pemerintah
indonesia
dalam
pasca
reformasi,
sebagaimana yang termuat dalam peraturan presiden nomor
55 tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan Dan
Pemberantasan Korupsi.
2
Adapun yang menjadi Strategi Nasional Pencegahan
Dan Pemberantasan Korupsi adalah :
1. Pencegahan
2. Penegakkan hukum
3. Harmonisasi peraturan perundang - undangan
4. Kerjasama internasional dan penyelamatan aset hasil
tipikor
5. Pendidikan dan budaya anti korupsi
6. Mekanisme
pelaporan
pelaksanaan
pemberantasan
korupsi.
Dengan rencana aksi ;
1. Pembentukan kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu
(PTSP) ;
2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non
perizinan;
3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada
lembaga PTSP;
4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan
penanganan pegaduan layanan PTSP.
5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah
3
6. Publikasi dokumen rencana pembangunan daerah dan
rencana kerja satuan perangkat daerah;
7. Pelaksanaan transaparansi proses pengadaan barang dan
jasa;
8. Pembentukan pejabat pengelola informasi daerah;
Untuk kita di Kabupaten Agam, telah terbentuk tim
koordinasi rencana aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi, untuk itu diharapkan kepada seluruh SKPD agar
mendukung pelaksanaan tugas tim dengan memberikan data
yang akurat kepada tim koordinasi rencana aksi pencegahan
dan pemberantasan korupsi kabupaten agam.
Sebelumnya upaya untuk percepatan pemberantasan
tindak pidana korupsi, presiden juga telah menerbitkan
sejumlah instruksi dan arahan untuk pencegahan dan
pemberantasan korupsi, sepert instruksi presiden (inpres)
Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan
korupsi. Melalui inpres ini, presiden mengamanatkan berbagai
4
langkah Strategis, diantaranya berupa Rencana Aksi Nasional
(RAN) pemberantasan korupsi tahun 2004 – 2009.
Dokumen yang dimaklumatkan sebagai acuan bagi para
pihak di pemerintahan pusat dan daerah dalam memberantas
korupsi ini menekankan pada upaya-upaya pencegahan dan
penindakan, selain itu juga sebagai pedoman bagi pelaksanaan
monitoring (pemantauan) dan evaluasi.
Strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka
panjang dan jangka menengah yang komprehensif Strategi
nasional percepatan pemberantasan korupsi (Starnas PPK) juga
penting untuk mengarahkan langkah - langkah pemberantasan
korupsi agar ditempuh secara bertahap dan berkesinambungan,
baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Saat ini pemerintah daerah telah merujuk
pada
STRANAS PPK ini dan memakai peranti yang telah tersedia
di dalam peraturan presiden nomor 55 tahun 2012.
5
Upaya semacam ini penting untuk memungkinkan
terselenggaranya aksi ppk menuju arah yang telah disepakati
bersama dengan hasil semaksimal mungkin. Sejalan dengan itu
Badan Pemeriksa Keuangan RI, Pemerintah Daerah dan Bank
Nagari
akan
menyepakati
pula
untuk
menandatangani
Memorandum Of Understanding (MOU) guna melihat,
Memonitor Rekening Daerah dan Rekening SKPD tentang
arus keuangan pemerintah daerah dan jajarannya.
Dalam rangka merealisasikan hal itu, diperlukan pula
pengembangan dan penerapan sistem pertanggung-jawaban
yang
tepat,
jelas,
terukur,
sehingga
penyelenggara
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sehingga Amanat TAP MPRI RI Nomor XI / MPR/
1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta undang-Undang No. 28
tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan
6
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dapat dilaksanakan
proporsionalitas, profesionalitas dan akutanbilitas.
Hadirin Rakorwas yang saya hormati
Khusus mengenai akuntabilitas merupakan azas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
aktifitas
penyelenggaran
negara
harus
dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka itu
pulalah pemerintah telah menerbitkan instruksi presiden
nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (AKIP).
Sehubungan
dengan
hal
tersebut
dan
untuk
mengantisipasi jangan sampai terjadi tidak pidana korupsi
perlu diadakan pengawasan secara terus menerus dan
berkelanjutan
yang
dilakukan
oleh
aparat
fungsional
pemerintah, seperti BPK RI perwakilan sumatera barat, BPKP
perwakilan Sumatera Barat, Inspektorat Jenderal Kementerian,
Inspektorat Provinsi Dan Inspektorat Kabupaten Agam.
7
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia nomor 60 tahun 2013 tentang kebijakan pengawasan
atas penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2014, terhadap
temuan hasil pengawasan harus ditindaklanjuti paling lama
selama 60 hari kalender terhitung setelah diterimanya laporan
hasil pemeriksaan. Apabila hal itu telah melampaui waktu
yang telah ditetapkan tersebut, maka akan dilimpahkan kepada
tim tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP–GR),
dimana nantinya tim TP TGR akan menerbitkan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
Berdasarkan SKTJM itu, BPK-RI akan merekap dan
memasukkannya ke dalam buku iv tentang kerugian daerah
(keruda) dan temuan administrasi secara by name by adress.
Untuk itu saya harapkan kepada saudara untuk sesegeranya
menyelesaikan tindak lanjut
hasil pemeriksaan aparat
fungsional pemerintah.
8
Demikian
yang
dapat
saya
sampaikan,
semoga
bermanfaat, sekali lagi saya harapkan kepada seluruh peserta
rapat agar dapat mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh
dan penuh perhatian.
Akhirnya, dengan senantiasa mengharapkan ridho allah
subhanahu
wataala
dan
dengan
mengucapkan
bismillaahirrahmanirrahim, pada hari ini, Kamis, 20 Maret
2014, Acara Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah tahun
2014, secara resmi saya nyatakan dibuka.
Wabillahi’taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bupati Agam,
Ir. INDRA CATRI, MSP
9
DALAM RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN
DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2014
AULA UTAMA KANTOR BUPATI AGAM
Kamis, 20 Maret 2014
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu’alaikum wr.wb.
Yang Saya Hormati :
Sdr. - Sekretaris Daerah Kab. Agam ;
- Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD, Para Camat
se- Kabupaten Agam;
- Hadirin hadirat yang berbahagia.
1
Puji Dan Syukur disampaikan Kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan Anugrah dan Karunia-Nya kepada kita
semua yang telah meridhoi kita sehingga pada hari ini kita
bersama - sama dapat mengikuti acara Rapat Koordinasi
Pengawasan Daerah Tahun 2014 dari Hasil Pengawasan
Aparat Fungsional, BPK RI Perwakilan Sumatera Barat,
BPKP Perwakilan Sumatera Barat, Inspektorat Propinsi
Sumatera Barat, Dan Inspektorat Kabupaten Agam.
Shalawat dan salam marilah kita persembahkan kepada
ikutan kita Muhammad Rasullullah SAW, semoga kita
mendapat syafaatnya dari beliau.
Hadirin yang berbahagia
Mengawali kesempatan ini, saya terlebih dulu ingin
menyampaikan sekilas tentang strategi nasional dalam
pemberantasan korupsi yang telah menjadi salah satu agenda
utama
pemerintah
indonesia
dalam
pasca
reformasi,
sebagaimana yang termuat dalam peraturan presiden nomor
55 tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan Dan
Pemberantasan Korupsi.
2
Adapun yang menjadi Strategi Nasional Pencegahan
Dan Pemberantasan Korupsi adalah :
1. Pencegahan
2. Penegakkan hukum
3. Harmonisasi peraturan perundang - undangan
4. Kerjasama internasional dan penyelamatan aset hasil
tipikor
5. Pendidikan dan budaya anti korupsi
6. Mekanisme
pelaporan
pelaksanaan
pemberantasan
korupsi.
Dengan rencana aksi ;
1. Pembentukan kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu
(PTSP) ;
2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non
perizinan;
3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada
lembaga PTSP;
4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan
penanganan pegaduan layanan PTSP.
5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah
3
6. Publikasi dokumen rencana pembangunan daerah dan
rencana kerja satuan perangkat daerah;
7. Pelaksanaan transaparansi proses pengadaan barang dan
jasa;
8. Pembentukan pejabat pengelola informasi daerah;
Untuk kita di Kabupaten Agam, telah terbentuk tim
koordinasi rencana aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi, untuk itu diharapkan kepada seluruh SKPD agar
mendukung pelaksanaan tugas tim dengan memberikan data
yang akurat kepada tim koordinasi rencana aksi pencegahan
dan pemberantasan korupsi kabupaten agam.
Sebelumnya upaya untuk percepatan pemberantasan
tindak pidana korupsi, presiden juga telah menerbitkan
sejumlah instruksi dan arahan untuk pencegahan dan
pemberantasan korupsi, sepert instruksi presiden (inpres)
Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan
korupsi. Melalui inpres ini, presiden mengamanatkan berbagai
4
langkah Strategis, diantaranya berupa Rencana Aksi Nasional
(RAN) pemberantasan korupsi tahun 2004 – 2009.
Dokumen yang dimaklumatkan sebagai acuan bagi para
pihak di pemerintahan pusat dan daerah dalam memberantas
korupsi ini menekankan pada upaya-upaya pencegahan dan
penindakan, selain itu juga sebagai pedoman bagi pelaksanaan
monitoring (pemantauan) dan evaluasi.
Strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka
panjang dan jangka menengah yang komprehensif Strategi
nasional percepatan pemberantasan korupsi (Starnas PPK) juga
penting untuk mengarahkan langkah - langkah pemberantasan
korupsi agar ditempuh secara bertahap dan berkesinambungan,
baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Saat ini pemerintah daerah telah merujuk
pada
STRANAS PPK ini dan memakai peranti yang telah tersedia
di dalam peraturan presiden nomor 55 tahun 2012.
5
Upaya semacam ini penting untuk memungkinkan
terselenggaranya aksi ppk menuju arah yang telah disepakati
bersama dengan hasil semaksimal mungkin. Sejalan dengan itu
Badan Pemeriksa Keuangan RI, Pemerintah Daerah dan Bank
Nagari
akan
menyepakati
pula
untuk
menandatangani
Memorandum Of Understanding (MOU) guna melihat,
Memonitor Rekening Daerah dan Rekening SKPD tentang
arus keuangan pemerintah daerah dan jajarannya.
Dalam rangka merealisasikan hal itu, diperlukan pula
pengembangan dan penerapan sistem pertanggung-jawaban
yang
tepat,
jelas,
terukur,
sehingga
penyelenggara
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sehingga Amanat TAP MPRI RI Nomor XI / MPR/
1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta undang-Undang No. 28
tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan
6
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dapat dilaksanakan
proporsionalitas, profesionalitas dan akutanbilitas.
Hadirin Rakorwas yang saya hormati
Khusus mengenai akuntabilitas merupakan azas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
aktifitas
penyelenggaran
negara
harus
dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka itu
pulalah pemerintah telah menerbitkan instruksi presiden
nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (AKIP).
Sehubungan
dengan
hal
tersebut
dan
untuk
mengantisipasi jangan sampai terjadi tidak pidana korupsi
perlu diadakan pengawasan secara terus menerus dan
berkelanjutan
yang
dilakukan
oleh
aparat
fungsional
pemerintah, seperti BPK RI perwakilan sumatera barat, BPKP
perwakilan Sumatera Barat, Inspektorat Jenderal Kementerian,
Inspektorat Provinsi Dan Inspektorat Kabupaten Agam.
7
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia nomor 60 tahun 2013 tentang kebijakan pengawasan
atas penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2014, terhadap
temuan hasil pengawasan harus ditindaklanjuti paling lama
selama 60 hari kalender terhitung setelah diterimanya laporan
hasil pemeriksaan. Apabila hal itu telah melampaui waktu
yang telah ditetapkan tersebut, maka akan dilimpahkan kepada
tim tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP–GR),
dimana nantinya tim TP TGR akan menerbitkan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
Berdasarkan SKTJM itu, BPK-RI akan merekap dan
memasukkannya ke dalam buku iv tentang kerugian daerah
(keruda) dan temuan administrasi secara by name by adress.
Untuk itu saya harapkan kepada saudara untuk sesegeranya
menyelesaikan tindak lanjut
hasil pemeriksaan aparat
fungsional pemerintah.
8
Demikian
yang
dapat
saya
sampaikan,
semoga
bermanfaat, sekali lagi saya harapkan kepada seluruh peserta
rapat agar dapat mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh
dan penuh perhatian.
Akhirnya, dengan senantiasa mengharapkan ridho allah
subhanahu
wataala
dan
dengan
mengucapkan
bismillaahirrahmanirrahim, pada hari ini, Kamis, 20 Maret
2014, Acara Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah tahun
2014, secara resmi saya nyatakan dibuka.
Wabillahi’taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bupati Agam,
Ir. INDRA CATRI, MSP
9