Pengaruh Konseling Menyususi terhadap Motivasi dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6 bulan di Kecamatan Langsa Baro Tahun 2015
Lampiran 1 :
Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: …………………………………………………….
Umur
: ……………………………………………………
Alamat
: ……………………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan mengenai
maksud dari pengumpulan data untuk penelitian tentang “ Pengaruh Konseling
Menyusui Terhadap Motivasi dan Dikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6
Bulan di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Tahun 2015” untuk itu secara
sukarela saya menyatakan bersedia menjadi responden penelitian tersebut.
Adapun bentuk kesediaan saya adalah :
1. Bersedia ditemui dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk
penelitian
2. Bersedia untuk mengisi Kuesioner dan diobservasi
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh
kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.
Kota Langsa, ……/…………/ 2015
Responden
(
)
Lampiran 2 :
Kuesioner
PENGARUH KONSELING MENYUSUI DENGAN MOTIVASI DAN SIKAP
IBU MEMBERI ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI KECAMAYAN LANGSA
BARO KOTA LANGSA TAHUN 2014
I. Identitas Responden
a. Ibu
Tanggal Wawancara
:
__________________________________________
No
: ____________________________________
Nama
: _____________________________________
Tanggal Lahir
: ____________________________________
Alamat
: ____________________________________
Pendidikan
: ____________________________________
Pekerjaan Ibu
: ____________________________________
Pekerjaan Suami
: ____________________________________
Kehamilan Anak ke
: ____________________________________
Riwayat Menyusui Terdahulu : Ekslusif/Tidak Eksklusif*
Penolong persalinan
: ____________________________________
Tempat Persalinan
: ____________________________________
Riwayat Persalinan
: ____________________________________
I I. Motivasi
No
Pertanyaan
1
Saya memberikan ASI atas kemauan saya sendiri
2
Saya lebih sering memberikan ASI pada malam hari
3
Saya merasa ASI saya cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi
4
Saya merasa yakin kalau bayi akan mendapatkan ASI saja
sampai bayi berumur 6 bulan
5
Saya memberikan ASI karena anjuran orang tua
6
Saya merasa nyaman saat memberikan ASI pada bayi
7
Saya akan tetap memberikan ASI walaupun saya dalam
kondisi tidak sehat
8
Saya tidak akan memberikan makanan padat sebelum bayi
berumur > 6 bulan
9
Saya memberikan ASI karena anjuran dari petugas
kesehatan
10
Saya memberikan ASI karena membuat saya bangga
11
Saya memberikan ASI karena kebiasaan setempat
12
Saya memberikan ASI karena ASI saya banyak
13
Saya memberikan ASI karena lebih praktis dan ekonomis
Ya
Tidak
14
Saya memberikan aSI karena dukungan dari lingkungan
sekitar saya
15
Saya memberikan ASI karena pengalaman teman saya
dengan ASI bayi lebih sehat
III.Sikap
No
Pernyataan
1
ASI adalah makanan utama bagi bayi
2
Bayi cukup hanya diberi ASI saja sampai
bayi berumur 6 bulan
3
ASI yang pertama keluar sangat baik bagi
bayi
4
Bayi tidak perlu mendapat minuman lain
selain ASI
5
Bayi yang mendapat ASI saja akan lebih
sehat dibandingkan dengan bayi yang
diberikan susu formula
6
Dimusim panas bayi tidak perlu diberi air
minum
7
Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI
secara eksklusif
8
Ukuran payudara mempengaruhi terhadap
jumlah ASI
SS
S
TS
STS
9
Bayi yang sering menangis karena bayi
lapar
10
Memberikan ASI sesering mungkin pada
malam hari akan meningkatkan produksi
ASI
11
Menyusui saat bayi diare adalah sangat
aman bagi bayi
12
Puting lecet disebabkan karena menyusui
yang kurang baik
13
Ibu yang mempunyai puting datar tetap
dapat memberikan ASI
14
Bayi sebaiknya menyusui selama mungkin
sampai payudara benar-benar kosong
15
Setiap ibu mampu memberi ASI
IV. Panduan Konseling Bagi Ibu Hamil (Antenatal care)
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama
kehamilannya. Pada kontak ini konseling yang diberikan oleh konselor adalah
tentang:
a. Meingkatkan keyakinan ibu bahwa ibu akan berhasil dalam memberikan ASI
dan bahwa ASI merupakan hak bayi.
b. Makan makanan yang mengandung zat gizi seimbang secara teratur
c. Menjaga kebersihan diri, kesehatan dan cukup istirahat
d. ASI dan manfaat ASI
e. ASI eksklusif dan pentingnya ASI eksklusif
f. Resiko tidak memberikan ASI pada bayi
g. Bagaimana cara perawatan payudara
h. Pengetahuan dasar laktasi meliputi : anatomi fisiologis payudara, posisi
perlekatan menyusui, frekuensi serta durasi menyusui, tanda kecukupan ASI,
bahaya susu formula dan dot.
i. Bagaimana cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja diluar rumah
j. Pemeriksaan penyulit menyusui misal keadaan puting, payudara dan
kebiasaan ibu
V. Panduan Konseling Bagi Ibu Bersalin (Postnatal care)
1. Jika ASI pada salah satu payudar tidak keluar
Informasi yang disampaikan : ada satu zat di dalam ASI yang dapat
mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi ASI bila ada banyak ASI yang
tertinggal di dalam satu payudara. Bila ASI dikeluarkan, baik melalui hisapan
bayi atau diperah, inhibitor juga turut dikeluarkan. Payudara akan
memproduksi ASI lagi
2. Jika puting ibu lecet dan retak
Informasi yang disampaikan : puting lecet diakibatkan karena cara menyusui
yang kurang baik (akibat pelekatan yang tidak baik)
Akibat Pelekatan yang Tidak Baik
Puting Lecet
Puting Retak
Nyeri dan Kerusakan Puting
ASI tidak dikeluarkan dengan Efektif
Pasokan ASI Kurang
Payudara Bengkak
Bayi tidak puas
Ingin menyusu lebih lama
Bayi frustasi, menolak
menyusu
Payudara Kurang memproduksi ASI
Berat Badan Bayi tidak
naik
3. Ibu merasa ASI tidak cukup karena payudara kecil
Informasi yang disampaikan : payudara yang lebih besar hanya berisi lebih
banyak lemak. Bagian payudara yang menghasilkan ASI sama saja jumlahnya
disemua payudara
4. Bayi diberi air minum karena cuaca panas
Informasi yang diberikan : susu yang dihasilkan setelah beberapa hari
persalinan disebut ASI matur/ASI matang. Jumlah ASI bertambah banyak dan
payudara terasa penuh, keras dan berat. Saat ini ASI yang dihasilkan
dibedakan menjadi 2 yaitu susu awal (foremilk) dan susu akhir (hindmilk).
Susu awal adalah ASI yang lebih bening dan diproduksi pada awal proses
menyusui sedangkan susu akhir adalah ASI yang lebih putih, diproduksi pada
akhir proses menyusui. Susu awal lebih banyak mengandung protein, laktosa
dan zat gizi lainnya. Apabila bayi mendapatkan lebih banyak susu awal, maka
semua kebutuhan air akan terpenuhi sehingga bayi tidak memerlukan lagi air
minum selain ASI sebelum berumur 6 bulan. Susu akhir mengandung lebih
banyak lemak. Lemak tersebut memberi banyak energi, oleh karena itu jangan
melepas bayi dari satu payudara terlalu cepat, bayi sebaiknya dibiarkan terus
menyusu sampai ia mendapatkan semua yang diperlukan.
5. Ibu pikir bayinya lapar karena sering menangis
Informasi yang diberikan : banyak alasan yang menyebabkan bayi menangis
diantaranya diantaranya adalah ketidaknyamanan, kelelahan, penyakit atau
nyeri, kelaparan karena percepatan atau lompatan pertumbuhan sedangkan
bayi tidak mendapat cukup ASI, makanan ibu, obat-obatan yang dikonsumsi
ibu termasuk jika ibu merokok akan membuat bayi lebih sering menangis,
terlalu banyak ASI karena bayi lebih sering menyusu sehingga pasokan ASI
meningkat, kolik dan bayi yang banyak kebutuhan. Cara membantu keluarga
yang bayinya sering menangis adalah dengan mencari penyebab, cari tahu
pemberian makanan dan perilaku bayi, cari tahu menu makanan ibu, apakah
banyak minum kopi atau merokok atau mengkonsumsi obat, cari tahu desakan
yang ibu terima dari keluarga atau orang lain, cek posisi bayi menyusu dan
lamanya setiap kali menyusu, pastikan bayi tidak sedang sakit atau kesakitan
periksa pertumbuhannya kemudian nilailah kegiatan menyusui.
6. ASI yang pertama keluar (kolostrum) adalah ASI basi?
Informasi yang diberikan : Kolostrum merupakan ASI yang berwarna
kekuningan yang pertama keluar dan merupakan satu-satunya makanan yang
bayi perlukan pada hari pertama yang kaya akan zat gizi dan mengandung zat
kekebalan tubuh
7. Ibu kembali bekerja
Informasi yang diberikan : bila memungkinkan bawa bayi ketempat kerja, jika
tempat kerja dekat dengan rumah ibu mungkin bisa pulang kerumah untuk
menyusui, tetapi apabila tempat kerja jauh dari rumah dan tidak emungkinkan
ibu untuk membawa bayi maka ada beberapa cara yang dapat ibu lakukan
sehingga bayi tetap mendapatkan ASI yaitu : jangan memberikan makanan
lain sebelum benar-benar membutuhkan, teruskan menyusui dimalam hari,
dini hari dan kapan saja saat dirumah, perah ASI sebelum pergi bekerja, susui
bayi setelah ibu memerah ASI karena penghisapan lebih efisien daripada
pemerahan.
8. Ibu yang mengira Asi nya terlalu encer
Informasi yang diberikan : setelah beberapa hari persalinan jumlah ASI akan
bertambah banyak dan konsistensinya kelihatan lebih encer dibandingkan ASI
yang pertama keluar dan warna ASI lebih putih
9. Apakah bayi ibu tidur dengan ibu ?
Informasi yang diberikan : bayi dan ibu sebaiknya tidur dalam satu tempat
tidur karena memungkinkan ibu beristirahat sambil menyusui
10. Bayi sedang diare, jadi tidak baik menyusui sekarang
Informasi yang diberikan : menyusui saat bayi diare itu benar-benar aman
karena ASI mengandung antibodi
11. Ibu yang berpikir ASI kurang
Informasi yang diberikan : menyusui lebih sering akan menghasilkan ASI
yang lebih banyak
12. Ibu hanya menyusui bayi tidak lebih dari 10 menit
Informasi yang diberikan : berikan ASI sampai payudara benar-benar kosong
karena komposisi ASI awal berbeda dengan komposisi ASI akhir sehingga
kebutuhan bayi akan zat gizi dapat terpenuhi
13. Bayi menolak menyusui
Informasi yang diberikan : kemungkinan yang menyebabkan bayi menolak
menyusui seperti bayi sakit kesakitan atau dibawah pengaruh obat, teknik
menyusui yang salah sehingga bayi merasa frustasi, bayi bingung karena
adanya perubahan seperti bayi berpisah dari ibu karena ibu harus kembali
bekerja, perubahan bau badan ibunya misal ibu makan makanan yang
beraroma berbeda dari biasanya atau ibu ganti sabun mandi, perubahan
aktivitas keluarga, terlalu banyak pengasuh, ibu sedang menstruasi, penyakit
infeksi di payudara dan bayi menolak hanya terlihat dan bukan sungguhan.
14. Jika ibu berkata bayi diberikan susu formula dimalam hari karena dapat
menghemat ASI untuk malam itu
Informasi yang disampaikan : menyusu lebih sering dimalam hari akan
meningkatkan jumlah produksi ASI karena hormon prolaktin (penghasil air
susu) lebih banyak disekresi pada malam hari.
15. Ibu merasa tidak berhasil menyusui
Informasi yang disampaikan : keadaan tertekan akan membuat ibu dan bayi
stres oleh karena itu pada saat menyusui ibu harus dalam keadaan senang dan
tenang, bayi melekat dengan benar pada payudara sehingga ia menyusu efektif
dan susui bayi sesering dan selam ia mau.
Lampiran 3
LEMBAR BANTUAN PENGAMATAN MENYUSUI (Depkes RI, 2007)
Nama Ibu
: _______________________
Tanggal
: ____________
Nama Bayi
: _______________________
Umur Bayi
: ____________
TandaMenyusui Berjalan Baik :
Tanda Mungkin Ditemukan Kesulitan:
UMUM IBU :
Ibu Tampak Sehat
Ibu Tamapak Sakit atau Depresi
Ibu Tampak Rileks dan Nyaman
Ibu Tamapak Tegang dan Tidak Nyaman
Terlihat tanda bonding ibu-bayi
Tidak ada kontak ibu-bayi
UMUM BAYI :
Bayi Tampak Sehat
Bayi tampak mengantuk atau sakit
Bayi tampak tenang dan rileks
Bayi tamapak gelisah atau menangis
Bayi mencari payudara bila lapar
Bayi tidak mencari payudara (rooting)
PAYUDARA :
Payudara tampak sehat
Payudara tampak merah, bengkak
Puting keluar dan lentur
Puting datar/terbenam
Payudara ditopang dengan baik oleh
Jari2 yang jauh dari puting
Payudara ditopang dengan jari di
areola
POSISI BAYI :
Tampak lebih banyak areola diatas bibir
Leher dan kepala bayi terputar
Bayi dipeluk dekat badan ibu
Bayi tidak dipeluk dekat badan ibu
Selruh badan bayi ditopang
Hanya leher dan kepala bayi ditopang
Bayi mendekat ke payudara
Bayi mendekat ke payudara, bibir bawah
Hidung berhadapan dengan puting
atau dagu berhadapan dengan puting
PERLEKATAN BAYI :
Tampak lebih banyak areola diatas bibir
lebih banyak areola dibawah bibir
Mulut bayi terbuka lebar
Mulut bayi tak terbuka lebar
Bibir bawah berputar keluar
Bibir bawah terputar kedalam
Dagu bayi menempel pada payudara
Dagu bayi tidak menempel
payudara
MENGHISAP :
Hisapan lambat, dalam dengan istirahat
Pipi membulat waktu menghisap
Hisapan dangkal dan cepat
Pipi tertarik kedalam waktu
menghisap
Bayi melepaskan payudara waktu selesai
Ibu melepaskan bayi dari payudara
Ibu merasakan tanda2 refleks oksitosin
Tidak tampak tanda oksitosin yg jelas
Catatan :
Cara Membantu Ibu Mengatur Posisi Bayi
a. Beri salam kepada ibu dan tanyakan bagaimana proses menyusui
b. Nilailah proses menyusui
c. Jelaskan apa yang mungkin bisa dibantu dan tanyakan apakah ibu menghendaki
kita mencontohkannya
d. Pastikan ibu merasa nyaman dan rileks karena ketidaknyaman memberi ASI
membuat ibu dan bayi frustasi sehingga dapat menghambat proses menyusui
e. Jelaskan cara memegang bayinya dan tunjukan kepada empat butir penting dalam
memegang bayi yaitu kepala dan badan bayi harus lurus, wajah bayi menghadap
payudara ibu dan hidungnya berhadapan dengan puting, badan bayi dekat dengan
badan ibu dan menyangga seluruh badan bayi
f. Tunjukan pada ibu cara menyangga payudaranya yaitu jari-jari diletakan pada
dinding dada di bawah payudara, jari telunjuk menyangga payudara, ibu jari
diatas payudara (jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan puting).
g. Tunjukan dan jelaskan cara membantu bayi melekat seperti sentuh bibir bayi
dengan puting ibu, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan gerakan bayi ke
payudara ibu dengan cepat, arahkan bibir bawahnya ke bawah puting.
h. Perhatikan respon ibu dan tanyakan bagaimana rasanya menyusuinya sekarang
i. Carilah tanda-tanda pelekatan yang baik
Sebab-Sebab Pelekatan Kurang Baik
Penggunaan Asupan Botol
Ibu tidak pengalaman
Kesulitan Funsional
Kurang terampil mendukung
-
Sebelum menyusui dimantapkan
-
Sebagai tambahan setelah menyusui
-
Bayi pertama
-
Pemberian asupan botol sebelumnya
-
Bayi kecil atau lemah
-
Puting dan sekitarnya kurang lentur
-
Payudara bengkak
-
Terlambat mulai menyusui
-
Kurang dukungan masyarakat
-
Petugas kesehatan tidak membei
bantuan tentang teknik menyusui
yang benar
Tatalaksana Puting Datar dan Terbenam
Perawatan Antenatal
Mungkin tidak membantu
Segera Setelah Lahir
-
Bangun rasa percaya diri ibu
Payudara akan membaik
Jelaskan pada ibu
Jelaskan bahwa bayi menyusu dari
payudara bukan dari puting
Biarkan bayi mencari payudara
dengan kontak kulit
Bantu ibu mengatur posisi bayi pada
payudara
Coba berbagai posisi yang ibu
merasa nyaman
Bantu ibu agar puting lebih
menonjol
keluar
dengan
menggunakan pompa atau alat
suntik
Untuk Minggu Pertama atau Kedua jika diperlukan
-
Perah ASI dan berikan dengan
cangkir
Perah ASI ke dalam mulut bayi
Penanganan Payudara Bengkak
Jangan “Mengistirahatkan” Payudara
Jika Bayi mampu menyusui
Susui lebih sering, bantu dengan posisi
yang baik
Jika bayi tidak mampu menyusui
Perah ASI dengan tangan atau pompa
Sebelum menyusui untuk merangsang -
Kompres dengan air hangat atau
refleks oksitosin
mandi dengan air hangat
-
Pijat tengkuk dan punggung
-
Pijatan ringan pada payudara
-
Merangsang kulit puting
-
Bantu ibu untuk rileks
Setelah menyusui untuk mengurangi Kompres dingin pada Payudara
edema
Perawatan Saluran Tersumbat dan Mastistis
Pertama
Kemudian
Perbaiki aliran pada payudara
Cari penyebab dan perbaiki :
-
Jika ada diantara yang berikut
Pelekatan yang kurang baik
Tekanan pakaian atau jari
Buruknya aliran pada payudara berukuran besar
Gejala-gejalanya parah
Puting retak
Tidak ada perbaikan setelah 24 jam
Anjuran :
-
Menyusui lebih sering
Analgesik (paracetamol atau
ibuprofen)
- Urut lembut ke arah puting
- Kompres
Srankan apabila menolong
-
Selain itu tangani juga dengan
antibiotika
Istirahat total
mulai menyusui dengan payudara
yang tidak sakit
mengubah posisi
-
Tatalaksana Puting Lecet
Carilah penyebabnya :
-
periksa pelekatan
-
periksa payudara – bengkak, puting retak, candida
-
periksa bayi untuk candida dan tali lidah pendek
Berikan penanganan yang tepat :
-
bangun rasa percaya diri ibu
-
perbaiki pelekatan dan teruskan menyusu
-
kurangi pembengkakan dengan sering menyusui dan perah ASI
-
obati candida apabila kulit merah, berkilat dan bersisik, apabila gatal atau
sakit atau jika nyeri berlanjut
Anjurkan ibu untuk :
-
mencuci payudara sekali sehari saja dan hindari pemakaian sabun
-
hindari obat lotion dan salep
-
mengoleskan ASI akhir pada areola dan puting tiap selesai menyusui
Cara Membantu Bayi yang Sering Menangis
-
Carilah Penyebabnya
Dengarkan dan pelajari
Kaji riwayatnya
Bantu ibu mengungkapkan perasaan
(bersalah, marah). Berempatilah
Cari tahu pemberian makan dan perilaku
bayi
Nilailah kegiatan menyusui
Periksa bayi
Cari tahu menu makan ibu, kopi, rokok,
obat-obatan
Desakan dari keluarga atau orang lain
Posisi pada payudara, lama menyusu
-
Bangun Percaya Diri dan Berilah Penyakit atau kesakitan (rawat atau beri
Dukungan
rujukan yang tepat)
Terima
Periksa pertumbuhan
Beri pujian yang sesuai
Pendapat ibu tentang penyebab tangisan
Perasaan ibu
perilakunya
tentang
bayi
dan
Berilah informasi yang relevam
Bayinya tumbuh dengan baik dan tidak
sakit
ASInya mencukupi semua kebutuhan
bayinya
Bayinya baik-baik saja dan tidak nakal
Berilah saran yang sesuai
Bayi snagat memerlukan kenyamanan
Tangisan akan berkuran
berusia 3-4 bukan
Berilah bantuan praktis
saat
bayi
Obat ubtu kolik tidak dianjurkan
MP-ASI tidak
membantu
perlu
atau
tidak
Bayi yang diberi makanan buatan juga
bisa kolik
Menenangkan bayi dengan menyusuinya
adalah tindakan aman, boto dot dan
enpeng tidak aman
Susui satu payudara saja setiap kali
menyusui
Susui payudara
berikutnya
lain
dikesempatan
Kurangi kopi dan teh
Tunjukan pada ibu dan yang lainnya
cara
Mendekap dan mengendong bayi eraterat, gerakan lembut, tekanan lembut
pada perut
Tawarkan
keluarga
mendiskusikan
situasi
Lampiran 4
Macam-Macam Posisi Menyusui pada Bayi (Depkes RI, 2007)
Posisi menyusui sambil
berdiri yang benar
Posisi menyusui sambil
duduk yang benar
Posisi menyusui sambil
rebahan yang benar
Posisi menyusui bayi
dalam kondisi normal
Posisi menyusui bayi
Dalam kondisi tidur
Posisi menyusui bila
ASI penuh atau deras
Posisi menyusui bayi
kembar secara bersamaan
Football hold for twins
Posisi menyusui bayi
kembar secara bersamaan
Football hold for twins
Cara memegang payudara
Perlekatan yang benar
Teknik menyusui yang benar
Teknik Menyusui Yang Salah
Cara melepaskan isapan bayi
Cara menyendawakan bayi
Lampiran 6 :
Distribusi Motivasi Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test
Pre-test
No
Post-test
Pertanyaan Motivasi
n
%
n
%
1
Saya memeberikan ASI atas kemauan saya sendiri
40
75,5
42
79,2
2
Saya merasa bahwa ASI saya cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi
35
66
51
96,2
3
Saya yakin kalau bayi akan mendapatkan ASI
saja sampai bayi berumur 6 bulan
26
49,1
50
94,3
4
Saya memberikan ASI karena untuk menjarangkan
kelahiran
10
18,9
20
37,7
5
Saya akan tetap memberi ASI walaupun susu
Pabrikan murah
47
88,7
50
94,3
6
Saya memberikan ASI untuk menurunkan berat
badan
35
66
49
92,5
7
Saya akan tetap memberikan ASI walaupun saya
dalam kondisi tidak sehat
35
66
49
92,5
8
Saya tidak akan memberikan makanan padat
sebelum bayi berumur > 6 bulan
Saya memberikan ASI karena anjuran dari
petugas kesehatan
17
32,1
44
83
43
81,1
48
90,6
Saya memberikan ASI karena membeuat saya
bangga
29
54,7
43
90,6
9
10
11
Saya memberikan ASI karena lebih praktis dan
ekonomis
51
96,2
52
98,1
12
Saya memberikan ASI karena dukungan dari
lingkungan sekitar saya
32
60,4
45
84,9
22
41,5
33
62,3
13 Saya memberikan ASI karena pengalaman teman
saya dengan ASI bayi lebih sehat
Lampiran 7 :
Distribusi Sikap Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test
No
1
2
Pernyataan Sikap
6
7
12
24
17
0
50,9
49,1
22,6
45,3
32,1
44
9
0
0
25
28
83,0
17,0
47,2
52,8
0
14
26,4
18
34,0
24
15
0
45,3
28,3
34
1
64,2
1,9
7
19
27
13,2
35,8
50,9
7
34
3
13,2
64,2
5,7
11
32
10
20,8
60,4
18,9
17
43
0
33,1
81,1
2
37
2
0
3,8
69,8
3,8
8
45
0
9
13,1
84,9
1
1,9
12
22,6
Di musim panas bayi tidak perlu diberi air
minum
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
5
27
26
0
0
Bayi tidak perlu mendapat minuman lain selain
ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
4
Post-test
n
%
ASI adalah makanan utama bagi bayi
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi cukup hanya diberi ASI saja sampai bayi
berumur 6 bulan
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
3
Pre-test
n
%
Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI secara
Eksklusif
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Ukuran payudara tidak berpengaruh terhadap jumlah
ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi menangis disebabkan oleh banyak hal selain
lapar
(Sangat Setuju)
8
9
10
11
12
13
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Memberikan ASI sesering mungkin pada malam
hari akan meningkatkan produksi ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Menyusui saat bayi diare adalah sangat aman bagi
bayi
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Puting lecet disebabkan karena menyusui yang
kurang baik
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Ibu yang mempunyai puting datar tetap dapat
memberikan ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi sebaikya menyusui selama mungkin sampai
payudara benar-benar kosong
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Setiap ibu mampu memberi ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
27
23
2
60,9
43,4
3,8
40
1
0
75,5
1,9
6
32
15
0
11,3
60,4
28,3
12
40
1
22,6
75,5
1,9
13
36
4
0
24,3
67,9
7,5
24
29
0
45,3
54,7
6
27
20
0
11,3
50,9
37,7
11
40
2
0
20,8
75,5
3,8
5
29
19
0
9,4
54,7
35,8
14
37
2
0
26,4
69,8
3,8
8
32
23
0
15,1
60,4
43,4
11
38
4
0
20,8
71,7
7,5
15
32
6
0
28,3
60,4
11,3
31
22
0
0
58,5
41,5
Lampiran 8 : Hasil Analisa SPSS
Uji Reliability motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,995
15
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
M1
10,50
35,947
,998
,994
M2
10,50
37,316
,727
,997
M3
10,50
35,947
,998
,994
M4
10,50
35,947
,998
,994
M5
10,50
35,947
,998
,994
M6
10,50
35,947
,998
,994
M7
10,50
35,947
,998
,994
M8
10,50
35,947
,998
,994
M9
10,50
35,947
,998
,994
M10
10,50
35,947
,998
,994
M11
10,50
37,316
,727
,997
M12
10,50
35,947
,998
,994
M13
10,50
35,947
,998
,994
M14
10,50
35,947
,998
,994
M15
10,50
35,947
,998
,994
Reliability Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,993
15
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
M1
46,85
104,029
,998
,992
M2
46,85
104,029
,998
,992
M3
46,90
107,674
,631
,997
M4
46,85
104,029
,998
,992
M5
46,85
105,397
,756
,996
M6
46,85
104,029
,998
,992
M7
46,85
104,029
,998
,992
M8
46,85
104,029
,998
,992
M9
46,85
104,029
,998
,992
M10
46,85
104,029
,998
,992
M11
46,85
104,029
,998
,992
M12
46,85
104,029
,998
,992
M13
46,85
104,029
,998
,992
M14
46,85
104,029
,998
,992
M15
46,85
104,029
,998
,992
[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n
sikap.sav
Descriptives
Statistic
Motivasi sebelum konseling
Mean
Std. Error
7,96
95% Confidence Interval for
Lower Bound
7,21
Mean
Upper Bound
8,71
5% Trimmed Mean
8,08
Median
8,00
Variance
7,383
Std. Deviation
2,717
Minimum
0
Maximum
13
Range
13
Interquartile Range
,373
4
Skewness
Kurtosis
-,616
,327
,354
,644
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Motivasi sebelum konseling
a. Lilliefors Significance Correction
,116
df
Shapiro-Wilk
Sig.
53
,071
Statistic
,959
df
Sig.
53
,068
Explore
Descriptives
Std.
Statistic
Sikap sebelum konseling
Mean
Error
37,64
95% Confidence Interval for
Lower Bound
36,16
Mean
Upper Bound
39,12
5% Trimmed Mean
37,46
Median
38,00
Variance
,736
28,734
Std. Deviation
5,360
Minimum
29
Maximum
50
Range
21
Interquartile Range
8
Skewness
Kurtosis
,350
,327
-,318
,644
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Sikap sebelum konseling
,098
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
df
Shapiro-Wilk
Sig.
53
,200
Statistic
*
,966
df
Sig.
53
,132
Frequency Table
umur responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
19
2
3,8
3,8
3,8
22
3
5,7
5,7
9,4
23
2
3,8
3,8
13,2
24
4
7,5
7,5
20,8
26
2
3,8
3,8
24,5
27
3
5,7
5,7
30,2
28
5
9,4
9,4
39,6
29
5
9,4
9,4
49,1
30
2
3,8
3,8
52,8
31
3
5,7
5,7
58,5
32
3
5,7
5,7
64,2
33
3
5,7
5,7
69,8
34
2
3,8
3,8
73,6
35
4
7,5
7,5
81,1
37
3
5,7
5,7
86,8
38
2
3,8
3,8
90,6
40
1
1,9
1,9
92,5
41
2
3,8
3,8
96,2
42
2
3,8
3,8
100,0
53
100,0
100,0
Total
umur responden
Cumulative
Frequency
Vald
Percent
Valid Percent
Percent
19
2
3,8
3,8
3,8
22
3
5,7
5,7
9,4
23
2
3,8
3,8
13,2
24
4
7,5
7,5
20,8
26
2
3,8
3,8
24,5
27
3
5,7
5,7
30,2
28
5
9,4
9,4
39,6
29
5
9,4
9,4
49,1
30
2
3,8
3,8
52,8
31
3
5,7
5,7
58,5
32
3
5,7
5,7
64,2
33
3
5,7
5,7
69,8
34
2
3,8
3,8
73,6
35
4
7,5
7,5
81,1
37
3
5,7
5,7
86,8
38
2
3,8
3,8
90,6
40
1
1,9
1,9
92,5
41
2
3,8
3,8
96,2
42
2
3,8
3,8
100,0
53
100,0
100,0
Total
tingkat pendidikan responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D III
6
11,3
11,3
11,3
PGSD
1
1,9
1,9
13,2
S1
10
18,9
18,9
32,1
SD
3
5,7
5,7
37,7
SMA
27
50,9
50,9
88,7
SMK
1
1,9
1,9
90,6
SMP
5
9,4
9,4
Total
53
100,0
100,0
100,0
Pekerjaan Ibu
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Dagang
3
5,7
5,7
5,7
Honorer
4
7,5
7,5
13,2
IRT
34
64,2
64,2
77,4
PNS
9
17,0
17,0
94,3
Swasta
3
5,7
5,7
100,0
53
100,0
100,0
Total
Pekerjaan Suami
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
BHL
6
11,3
11,3
11,3
Honor
1
1,9
1,9
13,2
Nelayan
4
7,5
7,5
20,8
10
18,9
18,9
39,6
PNS
7
13,2
13,2
52,8
Polri
1
1,9
1,9
54,7
Supir
2
3,8
3,8
58,5
14
26,4
26,4
84,9
8
15,1
15,1
100,0
53
100,0
100,0
Pedagang
Swasta
Wiraswas
Total
Pemberian ASI
Cumulative
Frequency
Valid
Tdk Eksklusif
Eksklusif
Total
Percent
Valid Percent
Percent
46
86,8
86,8
86,8
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
Kehamilan anak ke
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
13
24,5
24,5
24,5
2
20
37,7
37,7
62,3
3
13
24,5
24,5
86,8
4
4
7,5
7,5
94,3
5
3
5,7
5,7
100,0
53
100,0
100,0
Total
Penolong persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Bidan
36
67,9
67,9
67,9
Dokter
17
32,1
32,1
100,0
Total
53
100,0
100,0
Riwayat persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Normal
Percent
Valid Percent
Percent
37
69,8
69,8
69,8
Sc
1
1,9
1,9
71,7
SC
15
28,3
28,3
100,0
Total
53
100,0
100,0
Tempat Persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Klinik
Percent
Valid Percent
Percent
7
13,2
13,2
13,2
Poskesde
16
30,2
30,2
43,4
RS CND
2
3,8
3,8
47,2
RS PTP
5
9,4
9,4
56,6
16
30,2
30,2
86,8
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
RSU
Rumah
Total
otivasi setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
6
1
1,9
1,9
1,9
7
5
9,4
9,4
11,3
8
1
1,9
1,9
13,2
9
1
1,9
1,9
15,1
10
7
13,2
13,2
28,3
11
15
28,3
28,3
56,6
12
16
30,2
30,2
86,8
13
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
Total
Motivasi sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
1
1,9
1,9
1,9
2
1
1,9
1,9
3,8
3
2
3,8
3,8
7,5
5
6
11,3
11,3
18,9
6
3
5,7
5,7
24,5
7
10
18,9
18,9
43,4
8
6
11,3
11,3
54,7
9
6
11,3
11,3
66,0
10
8
15,1
15,1
81,1
11
7
13,2
13,2
94,3
12
2
3,8
3,8
98,1
13
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
Sikap sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
29
2
3,8
3,8
3,8
30
5
9,4
9,4
13,2
31
1
1,9
1,9
15,1
32
2
3,8
3,8
18,9
33
3
5,7
5,7
24,5
34
3
5,7
5,7
30,2
35
3
5,7
5,7
35,8
36
3
5,7
5,7
41,5
37
3
5,7
5,7
47,2
38
4
7,5
7,5
54,7
39
8
15,1
15,1
69,8
40
2
3,8
3,8
73,6
41
1
1,9
1,9
75,5
42
5
9,4
9,4
84,9
43
1
1,9
1,9
86,8
44
2
3,8
3,8
90,6
46
1
1,9
1,9
92,5
47
1
1,9
1,9
94,3
49
2
3,8
3,8
98,1
50
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
Sikap setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
35
2
3,8
3,8
3,8
36
1
1,9
1,9
5,7
38
2
3,8
3,8
9,4
39
1
1,9
1,9
11,3
40
8
15,1
15,1
26,4
41
7
13,2
13,2
39,6
42
8
15,1
15,1
54,7
43
3
5,7
5,7
60,4
44
3
5,7
5,7
66,0
45
3
5,7
5,7
71,7
46
3
5,7
5,7
77,4
47
2
3,8
3,8
81,1
48
3
5,7
5,7
86,8
49
2
3,8
3,8
90,6
50
3
5,7
5,7
96,2
51
1
1,9
1,9
98,1
52
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
kelompok umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
11
20,8
20,8
20,8
2
17
32,1
32,1
52,8
3
15
28,3
28,3
81,1
4
10
18,9
18,9
100,0
Total
53
100,0
100,0
pengelompokan motivasi sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Lemah
4
7,5
7,5
7,5
Sedang
19
35,8
35,8
43,4
Kuat
30
56,6
56,6
100,0
Total
53
100,0
100,0
Kelompok motivasi setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Sedang
Percent
Valid Percent
Percent
6
11,3
11,3
11,3
Kuat
47
88,7
88,7
100,0
Total
53
100,0
100,0
kelompok sikap sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Negatif
29
54,7
54,7
54,7
Positif
24
45,3
45,3
100,0
Total
53
100,0
100,0
Kelompok sikap setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Negatif
5
9,4
9,4
9,4
Positif
48
90,6
90,6
100,0
Total
53
100,0
100,0
T-Test
[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n
sikap.sav
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Motivasi sebelum konseling
7,96
53
2,717
,373
Motivasi setelah konseling
10,87
53
1,798
,247
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Motivasi sebelum konseling
Correlation
53
Sig.
,837
,000
& Motivasi setelah konseling
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Mean
Pair
Motivasi sebelum
1
konseling Motivasi setelah
konseling
-2,906
Std.
Interval of the
Std.
Error
Difference
Deviation
Mean
1,560
,214
Lower
-3,336
Upper
-2,476
Sig. (2t
-13,561
df
52
tailed)
,000
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sikap sebelum konseling
37,64
53
5,360
,736
Sikap setelah konseling
43,15
53
4,073
,560
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Sikap sebelum konseling &
Correlation
53
,697
Sig.
,000
Sikap setelah konseling
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Mean
Pair
Sikap sebelum
1
konseling - Sikap
setelah konseling
-5,509
Std.
Interval of the
Sig.
Std.
Error
Difference
(2-
Deviation
Mean
3,856
,530
Lower
-6,572
Upper
-4,447
t
df
-10,401
52
tailed)
,000
Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: …………………………………………………….
Umur
: ……………………………………………………
Alamat
: ……………………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan mengenai
maksud dari pengumpulan data untuk penelitian tentang “ Pengaruh Konseling
Menyusui Terhadap Motivasi dan Dikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6
Bulan di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Tahun 2015” untuk itu secara
sukarela saya menyatakan bersedia menjadi responden penelitian tersebut.
Adapun bentuk kesediaan saya adalah :
1. Bersedia ditemui dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk
penelitian
2. Bersedia untuk mengisi Kuesioner dan diobservasi
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh
kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.
Kota Langsa, ……/…………/ 2015
Responden
(
)
Lampiran 2 :
Kuesioner
PENGARUH KONSELING MENYUSUI DENGAN MOTIVASI DAN SIKAP
IBU MEMBERI ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI KECAMAYAN LANGSA
BARO KOTA LANGSA TAHUN 2014
I. Identitas Responden
a. Ibu
Tanggal Wawancara
:
__________________________________________
No
: ____________________________________
Nama
: _____________________________________
Tanggal Lahir
: ____________________________________
Alamat
: ____________________________________
Pendidikan
: ____________________________________
Pekerjaan Ibu
: ____________________________________
Pekerjaan Suami
: ____________________________________
Kehamilan Anak ke
: ____________________________________
Riwayat Menyusui Terdahulu : Ekslusif/Tidak Eksklusif*
Penolong persalinan
: ____________________________________
Tempat Persalinan
: ____________________________________
Riwayat Persalinan
: ____________________________________
I I. Motivasi
No
Pertanyaan
1
Saya memberikan ASI atas kemauan saya sendiri
2
Saya lebih sering memberikan ASI pada malam hari
3
Saya merasa ASI saya cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi
4
Saya merasa yakin kalau bayi akan mendapatkan ASI saja
sampai bayi berumur 6 bulan
5
Saya memberikan ASI karena anjuran orang tua
6
Saya merasa nyaman saat memberikan ASI pada bayi
7
Saya akan tetap memberikan ASI walaupun saya dalam
kondisi tidak sehat
8
Saya tidak akan memberikan makanan padat sebelum bayi
berumur > 6 bulan
9
Saya memberikan ASI karena anjuran dari petugas
kesehatan
10
Saya memberikan ASI karena membuat saya bangga
11
Saya memberikan ASI karena kebiasaan setempat
12
Saya memberikan ASI karena ASI saya banyak
13
Saya memberikan ASI karena lebih praktis dan ekonomis
Ya
Tidak
14
Saya memberikan aSI karena dukungan dari lingkungan
sekitar saya
15
Saya memberikan ASI karena pengalaman teman saya
dengan ASI bayi lebih sehat
III.Sikap
No
Pernyataan
1
ASI adalah makanan utama bagi bayi
2
Bayi cukup hanya diberi ASI saja sampai
bayi berumur 6 bulan
3
ASI yang pertama keluar sangat baik bagi
bayi
4
Bayi tidak perlu mendapat minuman lain
selain ASI
5
Bayi yang mendapat ASI saja akan lebih
sehat dibandingkan dengan bayi yang
diberikan susu formula
6
Dimusim panas bayi tidak perlu diberi air
minum
7
Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI
secara eksklusif
8
Ukuran payudara mempengaruhi terhadap
jumlah ASI
SS
S
TS
STS
9
Bayi yang sering menangis karena bayi
lapar
10
Memberikan ASI sesering mungkin pada
malam hari akan meningkatkan produksi
ASI
11
Menyusui saat bayi diare adalah sangat
aman bagi bayi
12
Puting lecet disebabkan karena menyusui
yang kurang baik
13
Ibu yang mempunyai puting datar tetap
dapat memberikan ASI
14
Bayi sebaiknya menyusui selama mungkin
sampai payudara benar-benar kosong
15
Setiap ibu mampu memberi ASI
IV. Panduan Konseling Bagi Ibu Hamil (Antenatal care)
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama
kehamilannya. Pada kontak ini konseling yang diberikan oleh konselor adalah
tentang:
a. Meingkatkan keyakinan ibu bahwa ibu akan berhasil dalam memberikan ASI
dan bahwa ASI merupakan hak bayi.
b. Makan makanan yang mengandung zat gizi seimbang secara teratur
c. Menjaga kebersihan diri, kesehatan dan cukup istirahat
d. ASI dan manfaat ASI
e. ASI eksklusif dan pentingnya ASI eksklusif
f. Resiko tidak memberikan ASI pada bayi
g. Bagaimana cara perawatan payudara
h. Pengetahuan dasar laktasi meliputi : anatomi fisiologis payudara, posisi
perlekatan menyusui, frekuensi serta durasi menyusui, tanda kecukupan ASI,
bahaya susu formula dan dot.
i. Bagaimana cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja diluar rumah
j. Pemeriksaan penyulit menyusui misal keadaan puting, payudara dan
kebiasaan ibu
V. Panduan Konseling Bagi Ibu Bersalin (Postnatal care)
1. Jika ASI pada salah satu payudar tidak keluar
Informasi yang disampaikan : ada satu zat di dalam ASI yang dapat
mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi ASI bila ada banyak ASI yang
tertinggal di dalam satu payudara. Bila ASI dikeluarkan, baik melalui hisapan
bayi atau diperah, inhibitor juga turut dikeluarkan. Payudara akan
memproduksi ASI lagi
2. Jika puting ibu lecet dan retak
Informasi yang disampaikan : puting lecet diakibatkan karena cara menyusui
yang kurang baik (akibat pelekatan yang tidak baik)
Akibat Pelekatan yang Tidak Baik
Puting Lecet
Puting Retak
Nyeri dan Kerusakan Puting
ASI tidak dikeluarkan dengan Efektif
Pasokan ASI Kurang
Payudara Bengkak
Bayi tidak puas
Ingin menyusu lebih lama
Bayi frustasi, menolak
menyusu
Payudara Kurang memproduksi ASI
Berat Badan Bayi tidak
naik
3. Ibu merasa ASI tidak cukup karena payudara kecil
Informasi yang disampaikan : payudara yang lebih besar hanya berisi lebih
banyak lemak. Bagian payudara yang menghasilkan ASI sama saja jumlahnya
disemua payudara
4. Bayi diberi air minum karena cuaca panas
Informasi yang diberikan : susu yang dihasilkan setelah beberapa hari
persalinan disebut ASI matur/ASI matang. Jumlah ASI bertambah banyak dan
payudara terasa penuh, keras dan berat. Saat ini ASI yang dihasilkan
dibedakan menjadi 2 yaitu susu awal (foremilk) dan susu akhir (hindmilk).
Susu awal adalah ASI yang lebih bening dan diproduksi pada awal proses
menyusui sedangkan susu akhir adalah ASI yang lebih putih, diproduksi pada
akhir proses menyusui. Susu awal lebih banyak mengandung protein, laktosa
dan zat gizi lainnya. Apabila bayi mendapatkan lebih banyak susu awal, maka
semua kebutuhan air akan terpenuhi sehingga bayi tidak memerlukan lagi air
minum selain ASI sebelum berumur 6 bulan. Susu akhir mengandung lebih
banyak lemak. Lemak tersebut memberi banyak energi, oleh karena itu jangan
melepas bayi dari satu payudara terlalu cepat, bayi sebaiknya dibiarkan terus
menyusu sampai ia mendapatkan semua yang diperlukan.
5. Ibu pikir bayinya lapar karena sering menangis
Informasi yang diberikan : banyak alasan yang menyebabkan bayi menangis
diantaranya diantaranya adalah ketidaknyamanan, kelelahan, penyakit atau
nyeri, kelaparan karena percepatan atau lompatan pertumbuhan sedangkan
bayi tidak mendapat cukup ASI, makanan ibu, obat-obatan yang dikonsumsi
ibu termasuk jika ibu merokok akan membuat bayi lebih sering menangis,
terlalu banyak ASI karena bayi lebih sering menyusu sehingga pasokan ASI
meningkat, kolik dan bayi yang banyak kebutuhan. Cara membantu keluarga
yang bayinya sering menangis adalah dengan mencari penyebab, cari tahu
pemberian makanan dan perilaku bayi, cari tahu menu makanan ibu, apakah
banyak minum kopi atau merokok atau mengkonsumsi obat, cari tahu desakan
yang ibu terima dari keluarga atau orang lain, cek posisi bayi menyusu dan
lamanya setiap kali menyusu, pastikan bayi tidak sedang sakit atau kesakitan
periksa pertumbuhannya kemudian nilailah kegiatan menyusui.
6. ASI yang pertama keluar (kolostrum) adalah ASI basi?
Informasi yang diberikan : Kolostrum merupakan ASI yang berwarna
kekuningan yang pertama keluar dan merupakan satu-satunya makanan yang
bayi perlukan pada hari pertama yang kaya akan zat gizi dan mengandung zat
kekebalan tubuh
7. Ibu kembali bekerja
Informasi yang diberikan : bila memungkinkan bawa bayi ketempat kerja, jika
tempat kerja dekat dengan rumah ibu mungkin bisa pulang kerumah untuk
menyusui, tetapi apabila tempat kerja jauh dari rumah dan tidak emungkinkan
ibu untuk membawa bayi maka ada beberapa cara yang dapat ibu lakukan
sehingga bayi tetap mendapatkan ASI yaitu : jangan memberikan makanan
lain sebelum benar-benar membutuhkan, teruskan menyusui dimalam hari,
dini hari dan kapan saja saat dirumah, perah ASI sebelum pergi bekerja, susui
bayi setelah ibu memerah ASI karena penghisapan lebih efisien daripada
pemerahan.
8. Ibu yang mengira Asi nya terlalu encer
Informasi yang diberikan : setelah beberapa hari persalinan jumlah ASI akan
bertambah banyak dan konsistensinya kelihatan lebih encer dibandingkan ASI
yang pertama keluar dan warna ASI lebih putih
9. Apakah bayi ibu tidur dengan ibu ?
Informasi yang diberikan : bayi dan ibu sebaiknya tidur dalam satu tempat
tidur karena memungkinkan ibu beristirahat sambil menyusui
10. Bayi sedang diare, jadi tidak baik menyusui sekarang
Informasi yang diberikan : menyusui saat bayi diare itu benar-benar aman
karena ASI mengandung antibodi
11. Ibu yang berpikir ASI kurang
Informasi yang diberikan : menyusui lebih sering akan menghasilkan ASI
yang lebih banyak
12. Ibu hanya menyusui bayi tidak lebih dari 10 menit
Informasi yang diberikan : berikan ASI sampai payudara benar-benar kosong
karena komposisi ASI awal berbeda dengan komposisi ASI akhir sehingga
kebutuhan bayi akan zat gizi dapat terpenuhi
13. Bayi menolak menyusui
Informasi yang diberikan : kemungkinan yang menyebabkan bayi menolak
menyusui seperti bayi sakit kesakitan atau dibawah pengaruh obat, teknik
menyusui yang salah sehingga bayi merasa frustasi, bayi bingung karena
adanya perubahan seperti bayi berpisah dari ibu karena ibu harus kembali
bekerja, perubahan bau badan ibunya misal ibu makan makanan yang
beraroma berbeda dari biasanya atau ibu ganti sabun mandi, perubahan
aktivitas keluarga, terlalu banyak pengasuh, ibu sedang menstruasi, penyakit
infeksi di payudara dan bayi menolak hanya terlihat dan bukan sungguhan.
14. Jika ibu berkata bayi diberikan susu formula dimalam hari karena dapat
menghemat ASI untuk malam itu
Informasi yang disampaikan : menyusu lebih sering dimalam hari akan
meningkatkan jumlah produksi ASI karena hormon prolaktin (penghasil air
susu) lebih banyak disekresi pada malam hari.
15. Ibu merasa tidak berhasil menyusui
Informasi yang disampaikan : keadaan tertekan akan membuat ibu dan bayi
stres oleh karena itu pada saat menyusui ibu harus dalam keadaan senang dan
tenang, bayi melekat dengan benar pada payudara sehingga ia menyusu efektif
dan susui bayi sesering dan selam ia mau.
Lampiran 3
LEMBAR BANTUAN PENGAMATAN MENYUSUI (Depkes RI, 2007)
Nama Ibu
: _______________________
Tanggal
: ____________
Nama Bayi
: _______________________
Umur Bayi
: ____________
TandaMenyusui Berjalan Baik :
Tanda Mungkin Ditemukan Kesulitan:
UMUM IBU :
Ibu Tampak Sehat
Ibu Tamapak Sakit atau Depresi
Ibu Tampak Rileks dan Nyaman
Ibu Tamapak Tegang dan Tidak Nyaman
Terlihat tanda bonding ibu-bayi
Tidak ada kontak ibu-bayi
UMUM BAYI :
Bayi Tampak Sehat
Bayi tampak mengantuk atau sakit
Bayi tampak tenang dan rileks
Bayi tamapak gelisah atau menangis
Bayi mencari payudara bila lapar
Bayi tidak mencari payudara (rooting)
PAYUDARA :
Payudara tampak sehat
Payudara tampak merah, bengkak
Puting keluar dan lentur
Puting datar/terbenam
Payudara ditopang dengan baik oleh
Jari2 yang jauh dari puting
Payudara ditopang dengan jari di
areola
POSISI BAYI :
Tampak lebih banyak areola diatas bibir
Leher dan kepala bayi terputar
Bayi dipeluk dekat badan ibu
Bayi tidak dipeluk dekat badan ibu
Selruh badan bayi ditopang
Hanya leher dan kepala bayi ditopang
Bayi mendekat ke payudara
Bayi mendekat ke payudara, bibir bawah
Hidung berhadapan dengan puting
atau dagu berhadapan dengan puting
PERLEKATAN BAYI :
Tampak lebih banyak areola diatas bibir
lebih banyak areola dibawah bibir
Mulut bayi terbuka lebar
Mulut bayi tak terbuka lebar
Bibir bawah berputar keluar
Bibir bawah terputar kedalam
Dagu bayi menempel pada payudara
Dagu bayi tidak menempel
payudara
MENGHISAP :
Hisapan lambat, dalam dengan istirahat
Pipi membulat waktu menghisap
Hisapan dangkal dan cepat
Pipi tertarik kedalam waktu
menghisap
Bayi melepaskan payudara waktu selesai
Ibu melepaskan bayi dari payudara
Ibu merasakan tanda2 refleks oksitosin
Tidak tampak tanda oksitosin yg jelas
Catatan :
Cara Membantu Ibu Mengatur Posisi Bayi
a. Beri salam kepada ibu dan tanyakan bagaimana proses menyusui
b. Nilailah proses menyusui
c. Jelaskan apa yang mungkin bisa dibantu dan tanyakan apakah ibu menghendaki
kita mencontohkannya
d. Pastikan ibu merasa nyaman dan rileks karena ketidaknyaman memberi ASI
membuat ibu dan bayi frustasi sehingga dapat menghambat proses menyusui
e. Jelaskan cara memegang bayinya dan tunjukan kepada empat butir penting dalam
memegang bayi yaitu kepala dan badan bayi harus lurus, wajah bayi menghadap
payudara ibu dan hidungnya berhadapan dengan puting, badan bayi dekat dengan
badan ibu dan menyangga seluruh badan bayi
f. Tunjukan pada ibu cara menyangga payudaranya yaitu jari-jari diletakan pada
dinding dada di bawah payudara, jari telunjuk menyangga payudara, ibu jari
diatas payudara (jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan puting).
g. Tunjukan dan jelaskan cara membantu bayi melekat seperti sentuh bibir bayi
dengan puting ibu, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan gerakan bayi ke
payudara ibu dengan cepat, arahkan bibir bawahnya ke bawah puting.
h. Perhatikan respon ibu dan tanyakan bagaimana rasanya menyusuinya sekarang
i. Carilah tanda-tanda pelekatan yang baik
Sebab-Sebab Pelekatan Kurang Baik
Penggunaan Asupan Botol
Ibu tidak pengalaman
Kesulitan Funsional
Kurang terampil mendukung
-
Sebelum menyusui dimantapkan
-
Sebagai tambahan setelah menyusui
-
Bayi pertama
-
Pemberian asupan botol sebelumnya
-
Bayi kecil atau lemah
-
Puting dan sekitarnya kurang lentur
-
Payudara bengkak
-
Terlambat mulai menyusui
-
Kurang dukungan masyarakat
-
Petugas kesehatan tidak membei
bantuan tentang teknik menyusui
yang benar
Tatalaksana Puting Datar dan Terbenam
Perawatan Antenatal
Mungkin tidak membantu
Segera Setelah Lahir
-
Bangun rasa percaya diri ibu
Payudara akan membaik
Jelaskan pada ibu
Jelaskan bahwa bayi menyusu dari
payudara bukan dari puting
Biarkan bayi mencari payudara
dengan kontak kulit
Bantu ibu mengatur posisi bayi pada
payudara
Coba berbagai posisi yang ibu
merasa nyaman
Bantu ibu agar puting lebih
menonjol
keluar
dengan
menggunakan pompa atau alat
suntik
Untuk Minggu Pertama atau Kedua jika diperlukan
-
Perah ASI dan berikan dengan
cangkir
Perah ASI ke dalam mulut bayi
Penanganan Payudara Bengkak
Jangan “Mengistirahatkan” Payudara
Jika Bayi mampu menyusui
Susui lebih sering, bantu dengan posisi
yang baik
Jika bayi tidak mampu menyusui
Perah ASI dengan tangan atau pompa
Sebelum menyusui untuk merangsang -
Kompres dengan air hangat atau
refleks oksitosin
mandi dengan air hangat
-
Pijat tengkuk dan punggung
-
Pijatan ringan pada payudara
-
Merangsang kulit puting
-
Bantu ibu untuk rileks
Setelah menyusui untuk mengurangi Kompres dingin pada Payudara
edema
Perawatan Saluran Tersumbat dan Mastistis
Pertama
Kemudian
Perbaiki aliran pada payudara
Cari penyebab dan perbaiki :
-
Jika ada diantara yang berikut
Pelekatan yang kurang baik
Tekanan pakaian atau jari
Buruknya aliran pada payudara berukuran besar
Gejala-gejalanya parah
Puting retak
Tidak ada perbaikan setelah 24 jam
Anjuran :
-
Menyusui lebih sering
Analgesik (paracetamol atau
ibuprofen)
- Urut lembut ke arah puting
- Kompres
Srankan apabila menolong
-
Selain itu tangani juga dengan
antibiotika
Istirahat total
mulai menyusui dengan payudara
yang tidak sakit
mengubah posisi
-
Tatalaksana Puting Lecet
Carilah penyebabnya :
-
periksa pelekatan
-
periksa payudara – bengkak, puting retak, candida
-
periksa bayi untuk candida dan tali lidah pendek
Berikan penanganan yang tepat :
-
bangun rasa percaya diri ibu
-
perbaiki pelekatan dan teruskan menyusu
-
kurangi pembengkakan dengan sering menyusui dan perah ASI
-
obati candida apabila kulit merah, berkilat dan bersisik, apabila gatal atau
sakit atau jika nyeri berlanjut
Anjurkan ibu untuk :
-
mencuci payudara sekali sehari saja dan hindari pemakaian sabun
-
hindari obat lotion dan salep
-
mengoleskan ASI akhir pada areola dan puting tiap selesai menyusui
Cara Membantu Bayi yang Sering Menangis
-
Carilah Penyebabnya
Dengarkan dan pelajari
Kaji riwayatnya
Bantu ibu mengungkapkan perasaan
(bersalah, marah). Berempatilah
Cari tahu pemberian makan dan perilaku
bayi
Nilailah kegiatan menyusui
Periksa bayi
Cari tahu menu makan ibu, kopi, rokok,
obat-obatan
Desakan dari keluarga atau orang lain
Posisi pada payudara, lama menyusu
-
Bangun Percaya Diri dan Berilah Penyakit atau kesakitan (rawat atau beri
Dukungan
rujukan yang tepat)
Terima
Periksa pertumbuhan
Beri pujian yang sesuai
Pendapat ibu tentang penyebab tangisan
Perasaan ibu
perilakunya
tentang
bayi
dan
Berilah informasi yang relevam
Bayinya tumbuh dengan baik dan tidak
sakit
ASInya mencukupi semua kebutuhan
bayinya
Bayinya baik-baik saja dan tidak nakal
Berilah saran yang sesuai
Bayi snagat memerlukan kenyamanan
Tangisan akan berkuran
berusia 3-4 bukan
Berilah bantuan praktis
saat
bayi
Obat ubtu kolik tidak dianjurkan
MP-ASI tidak
membantu
perlu
atau
tidak
Bayi yang diberi makanan buatan juga
bisa kolik
Menenangkan bayi dengan menyusuinya
adalah tindakan aman, boto dot dan
enpeng tidak aman
Susui satu payudara saja setiap kali
menyusui
Susui payudara
berikutnya
lain
dikesempatan
Kurangi kopi dan teh
Tunjukan pada ibu dan yang lainnya
cara
Mendekap dan mengendong bayi eraterat, gerakan lembut, tekanan lembut
pada perut
Tawarkan
keluarga
mendiskusikan
situasi
Lampiran 4
Macam-Macam Posisi Menyusui pada Bayi (Depkes RI, 2007)
Posisi menyusui sambil
berdiri yang benar
Posisi menyusui sambil
duduk yang benar
Posisi menyusui sambil
rebahan yang benar
Posisi menyusui bayi
dalam kondisi normal
Posisi menyusui bayi
Dalam kondisi tidur
Posisi menyusui bila
ASI penuh atau deras
Posisi menyusui bayi
kembar secara bersamaan
Football hold for twins
Posisi menyusui bayi
kembar secara bersamaan
Football hold for twins
Cara memegang payudara
Perlekatan yang benar
Teknik menyusui yang benar
Teknik Menyusui Yang Salah
Cara melepaskan isapan bayi
Cara menyendawakan bayi
Lampiran 6 :
Distribusi Motivasi Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test
Pre-test
No
Post-test
Pertanyaan Motivasi
n
%
n
%
1
Saya memeberikan ASI atas kemauan saya sendiri
40
75,5
42
79,2
2
Saya merasa bahwa ASI saya cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi
35
66
51
96,2
3
Saya yakin kalau bayi akan mendapatkan ASI
saja sampai bayi berumur 6 bulan
26
49,1
50
94,3
4
Saya memberikan ASI karena untuk menjarangkan
kelahiran
10
18,9
20
37,7
5
Saya akan tetap memberi ASI walaupun susu
Pabrikan murah
47
88,7
50
94,3
6
Saya memberikan ASI untuk menurunkan berat
badan
35
66
49
92,5
7
Saya akan tetap memberikan ASI walaupun saya
dalam kondisi tidak sehat
35
66
49
92,5
8
Saya tidak akan memberikan makanan padat
sebelum bayi berumur > 6 bulan
Saya memberikan ASI karena anjuran dari
petugas kesehatan
17
32,1
44
83
43
81,1
48
90,6
Saya memberikan ASI karena membeuat saya
bangga
29
54,7
43
90,6
9
10
11
Saya memberikan ASI karena lebih praktis dan
ekonomis
51
96,2
52
98,1
12
Saya memberikan ASI karena dukungan dari
lingkungan sekitar saya
32
60,4
45
84,9
22
41,5
33
62,3
13 Saya memberikan ASI karena pengalaman teman
saya dengan ASI bayi lebih sehat
Lampiran 7 :
Distribusi Sikap Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test
No
1
2
Pernyataan Sikap
6
7
12
24
17
0
50,9
49,1
22,6
45,3
32,1
44
9
0
0
25
28
83,0
17,0
47,2
52,8
0
14
26,4
18
34,0
24
15
0
45,3
28,3
34
1
64,2
1,9
7
19
27
13,2
35,8
50,9
7
34
3
13,2
64,2
5,7
11
32
10
20,8
60,4
18,9
17
43
0
33,1
81,1
2
37
2
0
3,8
69,8
3,8
8
45
0
9
13,1
84,9
1
1,9
12
22,6
Di musim panas bayi tidak perlu diberi air
minum
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
5
27
26
0
0
Bayi tidak perlu mendapat minuman lain selain
ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
4
Post-test
n
%
ASI adalah makanan utama bagi bayi
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi cukup hanya diberi ASI saja sampai bayi
berumur 6 bulan
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
3
Pre-test
n
%
Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI secara
Eksklusif
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Ukuran payudara tidak berpengaruh terhadap jumlah
ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi menangis disebabkan oleh banyak hal selain
lapar
(Sangat Setuju)
8
9
10
11
12
13
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Memberikan ASI sesering mungkin pada malam
hari akan meningkatkan produksi ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Menyusui saat bayi diare adalah sangat aman bagi
bayi
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Puting lecet disebabkan karena menyusui yang
kurang baik
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Ibu yang mempunyai puting datar tetap dapat
memberikan ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Bayi sebaikya menyusui selama mungkin sampai
payudara benar-benar kosong
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
Setiap ibu mampu memberi ASI
(Sangat Setuju)
(Setuju)
(Tidak Setuju)
(Sangat Tidak Setuju)
27
23
2
60,9
43,4
3,8
40
1
0
75,5
1,9
6
32
15
0
11,3
60,4
28,3
12
40
1
22,6
75,5
1,9
13
36
4
0
24,3
67,9
7,5
24
29
0
45,3
54,7
6
27
20
0
11,3
50,9
37,7
11
40
2
0
20,8
75,5
3,8
5
29
19
0
9,4
54,7
35,8
14
37
2
0
26,4
69,8
3,8
8
32
23
0
15,1
60,4
43,4
11
38
4
0
20,8
71,7
7,5
15
32
6
0
28,3
60,4
11,3
31
22
0
0
58,5
41,5
Lampiran 8 : Hasil Analisa SPSS
Uji Reliability motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,995
15
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
M1
10,50
35,947
,998
,994
M2
10,50
37,316
,727
,997
M3
10,50
35,947
,998
,994
M4
10,50
35,947
,998
,994
M5
10,50
35,947
,998
,994
M6
10,50
35,947
,998
,994
M7
10,50
35,947
,998
,994
M8
10,50
35,947
,998
,994
M9
10,50
35,947
,998
,994
M10
10,50
35,947
,998
,994
M11
10,50
37,316
,727
,997
M12
10,50
35,947
,998
,994
M13
10,50
35,947
,998
,994
M14
10,50
35,947
,998
,994
M15
10,50
35,947
,998
,994
Reliability Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,993
15
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
M1
46,85
104,029
,998
,992
M2
46,85
104,029
,998
,992
M3
46,90
107,674
,631
,997
M4
46,85
104,029
,998
,992
M5
46,85
105,397
,756
,996
M6
46,85
104,029
,998
,992
M7
46,85
104,029
,998
,992
M8
46,85
104,029
,998
,992
M9
46,85
104,029
,998
,992
M10
46,85
104,029
,998
,992
M11
46,85
104,029
,998
,992
M12
46,85
104,029
,998
,992
M13
46,85
104,029
,998
,992
M14
46,85
104,029
,998
,992
M15
46,85
104,029
,998
,992
[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n
sikap.sav
Descriptives
Statistic
Motivasi sebelum konseling
Mean
Std. Error
7,96
95% Confidence Interval for
Lower Bound
7,21
Mean
Upper Bound
8,71
5% Trimmed Mean
8,08
Median
8,00
Variance
7,383
Std. Deviation
2,717
Minimum
0
Maximum
13
Range
13
Interquartile Range
,373
4
Skewness
Kurtosis
-,616
,327
,354
,644
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Motivasi sebelum konseling
a. Lilliefors Significance Correction
,116
df
Shapiro-Wilk
Sig.
53
,071
Statistic
,959
df
Sig.
53
,068
Explore
Descriptives
Std.
Statistic
Sikap sebelum konseling
Mean
Error
37,64
95% Confidence Interval for
Lower Bound
36,16
Mean
Upper Bound
39,12
5% Trimmed Mean
37,46
Median
38,00
Variance
,736
28,734
Std. Deviation
5,360
Minimum
29
Maximum
50
Range
21
Interquartile Range
8
Skewness
Kurtosis
,350
,327
-,318
,644
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Sikap sebelum konseling
,098
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
df
Shapiro-Wilk
Sig.
53
,200
Statistic
*
,966
df
Sig.
53
,132
Frequency Table
umur responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
19
2
3,8
3,8
3,8
22
3
5,7
5,7
9,4
23
2
3,8
3,8
13,2
24
4
7,5
7,5
20,8
26
2
3,8
3,8
24,5
27
3
5,7
5,7
30,2
28
5
9,4
9,4
39,6
29
5
9,4
9,4
49,1
30
2
3,8
3,8
52,8
31
3
5,7
5,7
58,5
32
3
5,7
5,7
64,2
33
3
5,7
5,7
69,8
34
2
3,8
3,8
73,6
35
4
7,5
7,5
81,1
37
3
5,7
5,7
86,8
38
2
3,8
3,8
90,6
40
1
1,9
1,9
92,5
41
2
3,8
3,8
96,2
42
2
3,8
3,8
100,0
53
100,0
100,0
Total
umur responden
Cumulative
Frequency
Vald
Percent
Valid Percent
Percent
19
2
3,8
3,8
3,8
22
3
5,7
5,7
9,4
23
2
3,8
3,8
13,2
24
4
7,5
7,5
20,8
26
2
3,8
3,8
24,5
27
3
5,7
5,7
30,2
28
5
9,4
9,4
39,6
29
5
9,4
9,4
49,1
30
2
3,8
3,8
52,8
31
3
5,7
5,7
58,5
32
3
5,7
5,7
64,2
33
3
5,7
5,7
69,8
34
2
3,8
3,8
73,6
35
4
7,5
7,5
81,1
37
3
5,7
5,7
86,8
38
2
3,8
3,8
90,6
40
1
1,9
1,9
92,5
41
2
3,8
3,8
96,2
42
2
3,8
3,8
100,0
53
100,0
100,0
Total
tingkat pendidikan responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D III
6
11,3
11,3
11,3
PGSD
1
1,9
1,9
13,2
S1
10
18,9
18,9
32,1
SD
3
5,7
5,7
37,7
SMA
27
50,9
50,9
88,7
SMK
1
1,9
1,9
90,6
SMP
5
9,4
9,4
Total
53
100,0
100,0
100,0
Pekerjaan Ibu
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Dagang
3
5,7
5,7
5,7
Honorer
4
7,5
7,5
13,2
IRT
34
64,2
64,2
77,4
PNS
9
17,0
17,0
94,3
Swasta
3
5,7
5,7
100,0
53
100,0
100,0
Total
Pekerjaan Suami
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
BHL
6
11,3
11,3
11,3
Honor
1
1,9
1,9
13,2
Nelayan
4
7,5
7,5
20,8
10
18,9
18,9
39,6
PNS
7
13,2
13,2
52,8
Polri
1
1,9
1,9
54,7
Supir
2
3,8
3,8
58,5
14
26,4
26,4
84,9
8
15,1
15,1
100,0
53
100,0
100,0
Pedagang
Swasta
Wiraswas
Total
Pemberian ASI
Cumulative
Frequency
Valid
Tdk Eksklusif
Eksklusif
Total
Percent
Valid Percent
Percent
46
86,8
86,8
86,8
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
Kehamilan anak ke
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
13
24,5
24,5
24,5
2
20
37,7
37,7
62,3
3
13
24,5
24,5
86,8
4
4
7,5
7,5
94,3
5
3
5,7
5,7
100,0
53
100,0
100,0
Total
Penolong persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Bidan
36
67,9
67,9
67,9
Dokter
17
32,1
32,1
100,0
Total
53
100,0
100,0
Riwayat persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Normal
Percent
Valid Percent
Percent
37
69,8
69,8
69,8
Sc
1
1,9
1,9
71,7
SC
15
28,3
28,3
100,0
Total
53
100,0
100,0
Tempat Persalinan
Cumulative
Frequency
Valid
Klinik
Percent
Valid Percent
Percent
7
13,2
13,2
13,2
Poskesde
16
30,2
30,2
43,4
RS CND
2
3,8
3,8
47,2
RS PTP
5
9,4
9,4
56,6
16
30,2
30,2
86,8
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
RSU
Rumah
Total
otivasi setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
6
1
1,9
1,9
1,9
7
5
9,4
9,4
11,3
8
1
1,9
1,9
13,2
9
1
1,9
1,9
15,1
10
7
13,2
13,2
28,3
11
15
28,3
28,3
56,6
12
16
30,2
30,2
86,8
13
7
13,2
13,2
100,0
53
100,0
100,0
Total
Motivasi sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
1
1,9
1,9
1,9
2
1
1,9
1,9
3,8
3
2
3,8
3,8
7,5
5
6
11,3
11,3
18,9
6
3
5,7
5,7
24,5
7
10
18,9
18,9
43,4
8
6
11,3
11,3
54,7
9
6
11,3
11,3
66,0
10
8
15,1
15,1
81,1
11
7
13,2
13,2
94,3
12
2
3,8
3,8
98,1
13
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
Sikap sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
29
2
3,8
3,8
3,8
30
5
9,4
9,4
13,2
31
1
1,9
1,9
15,1
32
2
3,8
3,8
18,9
33
3
5,7
5,7
24,5
34
3
5,7
5,7
30,2
35
3
5,7
5,7
35,8
36
3
5,7
5,7
41,5
37
3
5,7
5,7
47,2
38
4
7,5
7,5
54,7
39
8
15,1
15,1
69,8
40
2
3,8
3,8
73,6
41
1
1,9
1,9
75,5
42
5
9,4
9,4
84,9
43
1
1,9
1,9
86,8
44
2
3,8
3,8
90,6
46
1
1,9
1,9
92,5
47
1
1,9
1,9
94,3
49
2
3,8
3,8
98,1
50
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
Sikap setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
35
2
3,8
3,8
3,8
36
1
1,9
1,9
5,7
38
2
3,8
3,8
9,4
39
1
1,9
1,9
11,3
40
8
15,1
15,1
26,4
41
7
13,2
13,2
39,6
42
8
15,1
15,1
54,7
43
3
5,7
5,7
60,4
44
3
5,7
5,7
66,0
45
3
5,7
5,7
71,7
46
3
5,7
5,7
77,4
47
2
3,8
3,8
81,1
48
3
5,7
5,7
86,8
49
2
3,8
3,8
90,6
50
3
5,7
5,7
96,2
51
1
1,9
1,9
98,1
52
1
1,9
1,9
100,0
53
100,0
100,0
Total
kelompok umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
11
20,8
20,8
20,8
2
17
32,1
32,1
52,8
3
15
28,3
28,3
81,1
4
10
18,9
18,9
100,0
Total
53
100,0
100,0
pengelompokan motivasi sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Lemah
4
7,5
7,5
7,5
Sedang
19
35,8
35,8
43,4
Kuat
30
56,6
56,6
100,0
Total
53
100,0
100,0
Kelompok motivasi setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Sedang
Percent
Valid Percent
Percent
6
11,3
11,3
11,3
Kuat
47
88,7
88,7
100,0
Total
53
100,0
100,0
kelompok sikap sebelum konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Negatif
29
54,7
54,7
54,7
Positif
24
45,3
45,3
100,0
Total
53
100,0
100,0
Kelompok sikap setelah konseling
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Negatif
5
9,4
9,4
9,4
Positif
48
90,6
90,6
100,0
Total
53
100,0
100,0
T-Test
[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n
sikap.sav
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Motivasi sebelum konseling
7,96
53
2,717
,373
Motivasi setelah konseling
10,87
53
1,798
,247
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Motivasi sebelum konseling
Correlation
53
Sig.
,837
,000
& Motivasi setelah konseling
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Mean
Pair
Motivasi sebelum
1
konseling Motivasi setelah
konseling
-2,906
Std.
Interval of the
Std.
Error
Difference
Deviation
Mean
1,560
,214
Lower
-3,336
Upper
-2,476
Sig. (2t
-13,561
df
52
tailed)
,000
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sikap sebelum konseling
37,64
53
5,360
,736
Sikap setelah konseling
43,15
53
4,073
,560
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Sikap sebelum konseling &
Correlation
53
,697
Sig.
,000
Sikap setelah konseling
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Mean
Pair
Sikap sebelum
1
konseling - Sikap
setelah konseling
-5,509
Std.
Interval of the
Sig.
Std.
Error
Difference
(2-
Deviation
Mean
3,856
,530
Lower
-6,572
Upper
-4,447
t
df
-10,401
52
tailed)
,000