Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

ABSTRAK

Marudut Sitanggang (110304071) dengan judul “Analisis Komparasi Usaha
Agribisnis Antara Pola Tanam Tumpang Sari Tomat Dan Cabai Dengan Tomat
Monokultur dan Cabai Monokultur” dibawah bimbingan Bapak Ir. Yusak
Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS
sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pola tanam tumpang sari
tomat dan cabai di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, untuk menganalisis
perbandingan biaya produksi pola tanam tumpang sari tomat dan cabai dengan pola
monokultur di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, untuk menganalisis
perbandingan penerimaan dan pendapatan bersih pola tanam tumpang sari tomat dan
cabai dengan pola monokultur di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, untuk
menganalisis perbandingan kelayakan usaha agribisnis pola tanam tumpang sari
tomat dan cabai dengan pola monokultur.
Pengambilan sampel dilakukan secara berstrata tidak proporsional (Disproportionate
Stratified Random Sampling). Dimana petani sampel tumpang sari tomat dan cabai 15
orang, tomat monokultur 15 orang, dan cabai monokultur 15 orang. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-Test.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pola tumpangsari tomat
dengan cabai dilakukan dengan jarak tanaman tomat dengan tomat ± 50 centimeter,

jarak antar tomat dengan cabai ± 50 centimeter, jarak antar bedengan satu dengan
bedengan yang lain 2 meter, tidak ada perbedaan yang nyata antara total biaya
produksi total tumpangsari dengan tomat monokultur, ada perbedaan yang nyata
antara total biaya produksi total tumpangsari dengan cabai monokultur. Tidak ada
perbedaan yang nyata antara penerimaan pola tanam tumpang sari tomat-cabai
dengan pola tomat monokultur, tidak ada perbedaan yang nyata antara penerimaan
tumpangsari tomat-cabai dengan pola cabai monokultur. Tidak ada perbedaan yang
nyata antara pendapatan tumpangsari tomat-cabai dengan tomat monokultur, tidak
ada perbedaan yang nyata antara pendapatan tumpangsari tomat-cabai dengan cabai
monokultur. Kelayakan usaha agribisnis tumpangsari tidak lebih layak diusahakan
dan dikembangkan apabila dibedakan dengan tomat monokultur, kelayakan usaha
agribisnis tumpangsari tidak lebih layak diusahakan dan dikembangkan apabila
dibedakan dengan cabai monokultur.
Kata Kunci : Pola Tumpang Sari, Pola Monokultur, dan Uji t-Test

i
Universitas Sumatera Utara