Hubungan Profil Lipid dengan Keparahan Pembuluh Darah Koroner pada Pasien dengan Sindroma Koroner Akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2016

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu secara
global, penyakit kardiovaskuler itu adalah Sindrom Koroner Akut (SKA) yang
merupakan keadaan gawat darurat dari Penyakit Jantung Koroner (PJK). Salah
satu faktor risiko SKA adalah perubahan dari kadar fraksi lipid yaitu kolesterol
total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida yang dikaitkan dengan
pembentukan plak Aterosklerosis. Sindrom Koroner Akut (SKA) dengan
manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain, setiap kelompok gejala
klinis yang kompatibel dengan iskemik miokard akut dan mencakup spektrum
klinis kondisi mulai dari angina pektoris tidak stabil, infark miokard tanpa
elevasi segmen ST atau Non ST segment Elevation Myocardial Infarction
(NSTEMI) dan infark miokard dengan elevasi segmen ST atau ST segment
Elevation Myocardial Infarction (STEMI).1

Perkembangan ilmu pengetahuan tentang kardiovaskuler berguna dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kardiovaskuler yang cenderung
semakin bertambah. Menurut estimasi para ahli badan kesehatan sedunia PBB
(WHO), setiap tahun sekitar 50% penduduk dunia meninggal akibat penyakit
jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan World Health Statistic 2008 ,
tercatat 17,1 juta orang meninggal di dunia akibat penyakit jantung koroner dan
diperkirakan angka ini akan meningkat terus hingga 2030 menjadi 23,4 juta
kematian di dunia. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi
Jantung Sedunia (World Heart Federation ) memprediksi penyakit jantung akan
menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010.2
Menurut data Riskesdas, di Provinsi Sumatera Utara juga terjadi
peningkatan prevalensi penyakit Jantung Koroner berdasarkan diagnosis dokter
dan gejala, yakni dari 0,8% pada tahun 2007 menjadi 2,3% pada tahun 2013.3

Universitas Sumatra Utara

2

Perbedaan angka kematian karena penyakit jantung diakibatkan adanya
perbedaan antara berbagai faktor risiko mayor di tiap negara, terutama tekanan
darah, kolesterol darah, merokok, aktivitas fisik, dan diet. Metabolisme lipid juga

dapat menjadi tolok ukur peran patogenesis dari SKA. Studi epidemologi
mengidentifikasi angka faktor resiko mengindikasikan metabolisme lipid yang
abnormal termasuk peran langsung pada patofisiologi

SKA Penelitian

Framingham Heart Study Prediction Score Sheets mengemukakan Sindroma

koroner akut (SKA) dengan obstruksi arteri koroner, yang paling sering
diakibatkan oleh plak ateromatosa. Proses pembentukan plak tersebut disebut
aterogenesis. cara untuk mengenal faktor risiko dengan mengukur faktor risiko
berdasarkan usia, kadar kolesterol darah (HDL dan

LDL), tekanan darah

kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes mellitus, juga untuk
mengestimasi risiko PJK. Penyebab PJK secara pasti belum diketahui, meskipun
demikian secara umum dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap
timbulnya PJK yang disebut sebagai faktor risiko PJK.1,8


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: Adakah Hubungan profil lipid dengan keparahan
pembuluh darah koroner pada pasien dengan sindroma koroner akut ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan profil lipid dengan keparahan pembuluh

darah koroner pada pasien dengan sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam
Malik pada Tahun 2016.
1.3.2

Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Rata-rata kadar kolesterol total darah pada pasien sindroma koroner akut
2. Rata-rata kadar trigliserida pada pasien sindroma koroner akut
3. Rata-rata kadar LDL pada pasien sindroma koroner akut

4. Rata-rata kadar HDL pada pasien sindroma koroner akut

Universitas Sumatra Utara

3

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak RSUP. H. Adam Malik
dan klinisi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien sindroma koroner
akut dalam upaya pencegahan dan mengetahui beberapa faktor
penyebabnya.

1.4.2

Bagi Masyarakat dan Penderita

1. Diharapkan dapat memberikan kesadaran untuk lebih memahami bahaya

sindrom koroner akut dan berupaya mengendalikan berbagai faktor risiko
yang dapat dimodifikasi.
2. Bagi penderita diharapkan dapat menjalani pengobatan sedini mungkin.
3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya sindroma
koroner akut.
4. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari faktor
resiko dan melakukan pencegahan secara dini terhadap terjadinya
sindroma koroner akut.

1.4.3

Bagi Peneliti

1. Sebagai kesempatan untuk mengintegrasikan ilmu yang telah didapat
dibangku kuliah.
2. Meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian
berbasis komunitas.
3. Sebagai prasyarat untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana
Kedokteran.
4. Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.


1.4.4 Bagi Bidang Penelitian
Menjadi dokumen akademik untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademia
atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatra Utara