Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penderita Tb Paru Di Puskesmas Helvetia Kota Medan Chapter III VI
vi
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori
TB Paru
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Universitas Sumatera Utara
vi
3.2 Kerangka Konsep
3.2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan, Sikap
dan Tindakan Penderita
TB Paru
Universitas Sumatera Utara
vi
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif. Pemilihan jenis
penelitian
metode
cross-sectionalini
disesuaikan
dengan
tujuan
ingin
mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan penderita TB paru di
Puskesmas Helvetia Kota Medan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan Puskesmas Helvetia Kota Medan
memiliki tingkat penderita TB paru yang tertinggi di antara puskesmas di Kota
Medan.
4.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai November 2016.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah penderita TB paru di Puskesmas Helvetia Kota
Medan.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah pasien TB paru di Puskesmas Helvetia Kota Medan.
4.3.3 KriteriaInklusi
i.
Penderita TB paru yang diobati di Puskesmas Helvetia Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
vi
ii. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar
persetujuan setelah penjelasan (inform consent)
4.3.4Kriteria Eksklusi
i.
Tidak bersetuju menjadi sampel (inform consent)
4.3.5 Besar Sampel
Pengambilan sampel dilakukan ssecara simple random sampling.
n= Zα2 PQ
d2
n : jumlah sampel
Zα : deviat buku alfa (ditetapkan)
P : proporsi kategori variabel yang teliti, (bila tidak diketahui, ditetapkan 50%0,5)
Q : 1-P
d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan, dalam penelitian ini
digunakan 10%
n= (1.96) 2 x 0.5(1-0.5)
(0.1) 2
=96.040 ≈ 97
Jumlah responden adalah 96.040 dibulatkan menjadi 97 responden.
Universitas Sumatera Utara
vi
4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
data
primer
yang
diperoleh
melalui
kuesioner.Kuesioner yang dipakai merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden untuk menggali data sesuai dengan pemasalahan penelitian.
4.5
Pengolahan Data Dan Analisis Data
4.5.1 Pengolahan Data
Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan kemudian diolah
dengan menggunakan program Statistical Package For Social Science (SPSS)
yang dilakukan dengan menghitung jumlah pasien TB Paru berdasarkan tingkat
pengetahuan, sikap dan tindakan penderita TB paru.
4.5.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisa Univariat.
4.6
Definisi Operasional
a. Pengetahuan
Definisi operasional : Pengetahuan penderita TB paru yaitu apa yang diketahui
penderita mengenai penyakit TB paru, klasifikasi TB, diagnosis TB.
i. Alat Ukur : alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan 10 buah
pertanyaan.
ii. Cara ukur : dilakukan dengan menggunakan angket. Setiap jawaban yang
benar diberi skor 1 dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0.
iii. Skala ukur : skala ukur yang dipakai pada penelitian ini adalah skala
kategorik (ordinal).
Universitas Sumatera Utara
vi
iv. Hasil ukur pengetahuan.
a. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden lebih besar dari 66% dari
skor maksimum.
b. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden sebesar 33%-66% dari skor
maksimum.
c. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden kurang dari 33%dari skor
maksimum.
Dengan kata lain:
1. Tingkat Baik : 8-10
2. Tingkat Cukup : 4-7
3. Tingkat Kurang :
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori
TB Paru
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Universitas Sumatera Utara
vi
3.2 Kerangka Konsep
3.2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan, Sikap
dan Tindakan Penderita
TB Paru
Universitas Sumatera Utara
vi
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif. Pemilihan jenis
penelitian
metode
cross-sectionalini
disesuaikan
dengan
tujuan
ingin
mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan penderita TB paru di
Puskesmas Helvetia Kota Medan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan Puskesmas Helvetia Kota Medan
memiliki tingkat penderita TB paru yang tertinggi di antara puskesmas di Kota
Medan.
4.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai November 2016.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah penderita TB paru di Puskesmas Helvetia Kota
Medan.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah pasien TB paru di Puskesmas Helvetia Kota Medan.
4.3.3 KriteriaInklusi
i.
Penderita TB paru yang diobati di Puskesmas Helvetia Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
vi
ii. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar
persetujuan setelah penjelasan (inform consent)
4.3.4Kriteria Eksklusi
i.
Tidak bersetuju menjadi sampel (inform consent)
4.3.5 Besar Sampel
Pengambilan sampel dilakukan ssecara simple random sampling.
n= Zα2 PQ
d2
n : jumlah sampel
Zα : deviat buku alfa (ditetapkan)
P : proporsi kategori variabel yang teliti, (bila tidak diketahui, ditetapkan 50%0,5)
Q : 1-P
d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan, dalam penelitian ini
digunakan 10%
n= (1.96) 2 x 0.5(1-0.5)
(0.1) 2
=96.040 ≈ 97
Jumlah responden adalah 96.040 dibulatkan menjadi 97 responden.
Universitas Sumatera Utara
vi
4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
data
primer
yang
diperoleh
melalui
kuesioner.Kuesioner yang dipakai merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden untuk menggali data sesuai dengan pemasalahan penelitian.
4.5
Pengolahan Data Dan Analisis Data
4.5.1 Pengolahan Data
Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan kemudian diolah
dengan menggunakan program Statistical Package For Social Science (SPSS)
yang dilakukan dengan menghitung jumlah pasien TB Paru berdasarkan tingkat
pengetahuan, sikap dan tindakan penderita TB paru.
4.5.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisa Univariat.
4.6
Definisi Operasional
a. Pengetahuan
Definisi operasional : Pengetahuan penderita TB paru yaitu apa yang diketahui
penderita mengenai penyakit TB paru, klasifikasi TB, diagnosis TB.
i. Alat Ukur : alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan 10 buah
pertanyaan.
ii. Cara ukur : dilakukan dengan menggunakan angket. Setiap jawaban yang
benar diberi skor 1 dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0.
iii. Skala ukur : skala ukur yang dipakai pada penelitian ini adalah skala
kategorik (ordinal).
Universitas Sumatera Utara
vi
iv. Hasil ukur pengetahuan.
a. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden lebih besar dari 66% dari
skor maksimum.
b. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden sebesar 33%-66% dari skor
maksimum.
c. Tingkat baik,apabila skor diperoleh responden kurang dari 33%dari skor
maksimum.
Dengan kata lain:
1. Tingkat Baik : 8-10
2. Tingkat Cukup : 4-7
3. Tingkat Kurang :