Pengembangan Insektarium disertai Buku P

Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman Pembuatan Koleksi Serangga
sebagai Media Pembelajaran Praktikum
untuk Siswa Kelas X SMA/MA

SULISTIYAWATI DAN DEWI NURHAMIDAH
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan media
Insektarium disertai buku pedoman pembuatan koleksi serangga yang diperoleh dari kekayaan
alam setempat sebagai media pembelajaran melalui kegiatan praktikum untuk siswa kelas X
SMA/MA berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, peer reviewer dan guru biologi, serta
mengetahui tanggapan siswa terhadap media yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan prosedural dengan menggunakan desain penelitian model ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Instrumen penilaian yang
digunakan untuk pengumpulan data berbentuk angket dengan aspek penilaian meliputi
penyajian media insektarium, penyajian buku pedoman koleksi serangga, kelayakan materi, dan
kelayakan bahasa. Kualitas produk dinilai melalui uji coba keterbacaan dengan subjek coba
yaitu 2 guru biologi dan 15 siswa, setelah sebelumnya produk telah divalidasi oleh ahli materi,
ahli media, dan peer reviewer. Berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, peer reviewer,
kualitas produk dinyatakan Baik (B) dan layak digunakan sebagai media pembelajaran
praktikum dengan persentase keidelan masing-masing 94%, 81,8%, 89,7%, 81,9%. Berdasarkan

tanggapan siswa terhadap produk memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase
keidealan 89,6% sehingga disimpulkan bahwa media Insektarium yang bersumber dari
serangga-serangga sebagai kekayaan setempat sebagai wujud local wisdom, disertai dengan
Buku Pedoman Pembuatan Koleksi Serangga pada Sub Bab Insekta untuk siswa kelas X
SMA/MA ini telah layak digunakan sebagai media pembelajaran praktikum.

Kata Kunci : Media insektarium, buku pedoman pembuatan koleksi serangga, insekta, dan
praktikum.
membangun

PENDAHULUAN
Suatu kegiatan sains harus diawali
dari

melakukan

observasi

dan


konsep,

prinsip,

teori

sebagai dasar untuk berpikir kreatif,
kritis,

analitis,

dan

divergen.

Pada

eksperimentasi. Proses sains akan lebih

kegiatan praktikum siswa akan diarahkan


tepat jika diajarkan melalui kegiatan

pada

praktikum. IPA atau sains bertujuan

pengalaman

untuk mengembangkan rasa ingin tahu

teman sekaligus memperoleh ide dan

melalui

konsep baru.

penemuan

berdasarkan


pengalaman langsung yang dilakukan

pembelajaran
konkrit,

berdasarkan
diskusi

Kenyataan yang ada di lapangan

melalui kerja ilmiah. Kerja ilmiah melatih

berdasarkan

observasi

siswa

Maguwoharjo


memperlihatkan

untuk

memanfaatkan

fakta,

dengan

di

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

MAN
bahwa
27


menggunakan

serta meningkatkan motivasi rangsangan

metode ceramah dalam menyampaikan

kegiatan belajar siswa. Sulistyarsi (2010 :

materi.

3)

guru

masih

dominan

Materi


avertebrata

memiliki

menyatakan

dalam

penelitiannya

karakteristik yang menuntut agar siswa

bahwa

belajar aktif. Sehingga salah satu metode

dengan menggunakan media insektarium

yang tepat untuk digunakan oleh guru


akan lebih menarik dibandingkan dengan

dalam menyampaikan materi avertebrata

hanya mempelajari serangga dari buku

ini adalah dengan praktikum.

saja maupun mengamati gambar serangga

mempelajari

Berdasarkan observasi di MAN

yang ada pada buku.

Maguwoharjo menunjukkan bahwa pada

Pemanfaatan


materi

kingdom

tidak

menggunakan

materi

serangga

insekta

yang

ditangkap dari lingkungan setempat di

metode praktikum. Hal ini disebabkan


mana

karena bahan utama yang digunakan

pembelajaran termasuk upaya dalam

untuk

memanfaatkan

praktikum

sulit

didapat

di

siswa


berproses

potensi

alam

dalam

dengan

lingkungan. Realita yang ada banyak

kharakteristik sesuai alam sekitarnya. Hal

guru cenderung berpegang pada teori

ini

bahkan siswa dituntut untuk menghafal

penghargaan terhadap

istilah-istilah yang kurang dipahami. Hal

(Suyono Suyatno, 2014).

dapat

ini berdampak pada ketuntasan hasil
belajar

siswa.

Kriteria

Ketuntasan

dikategorikan

Berdasarkan
perlu

adanya

sebagai

kearifan lokal

masalah

pengembangan

tersebut
media

Minimal (KKM) yang ditentukan di

pembelajaran yaitu berupa Insektarium.

MAN Maguwoharjo adalah 75. Akan

Media insektarium ini ditunjang dengan

tetapi berdasarkan data hasil belajar

buku

KKM siswa hanya mencapai 51,31.

serangga

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka

dalam mempelajari materi insekta dan

masih sangat dibutuhkan keberadaan

memberikan

media sederhana yang berkualitas dengan

bagaimana

menggunakan media insektarium.

mengoleksi serangga.

Penggunaan media pembelajaran
dalam

proses

pembelajaran

dapat

membangkitkan rasa ingin tahu siswa,

pedoman
untuk

pembuatan
memudahkan

petunjuk
cara

yang

koleksi
siswa

bagi

siswa

benar

dalam

METODE PENELITIAN
A. Penelitian

untuk

Mendapatkan

Koleksi Serangga

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

28

1. Waktu dan Tempat Penelitian

(Research and Development). Model

Penelitian ini dilakukan pada tanggal

pengembangannya ADDIE. Prosedur

17 Mei sampai 29 Juni 2014. Lokasi

pengembangan

penelitian di Perkebunan Teh Jamus,

langkah-langkah

Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur.

tahap analisis, tahap perancangan,

2. Alat dan Bahan

tahap

a. Alat : jaring serangga, pinset, botol

menggunakan
sebagai

pengembangan,

berikut:

dan

tahap

evaluasi.

pembunuh, suntikan, jarum, gabus,

C. Uji Coba Produk

& kuas

1. Subjek Coba
5 orang peer reviewer, 1 orang ahli

b. Bahan : floroform 70% & formalin
5%
3. Cara
Kerja:
penangkapan,
pembiusan,

pengawetan,

mounting/penataan,

pengeringan,

pelabelan, storing/penyimpanan
B. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan
penelitian

dan

jenis

pengembangan

materi, 1 orang ahli media, serta
subjek coba yaitu 2 orang guru biologi
SMA/MA dan 15 orang siswa kelas X
MAN Maguwoharjo.
2. Jenis Data : Data kualitatif dan
kuantitatif.
3. Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Guru
No. Aspek
Kriteria
Jumlah
Penyajian Media Insektarium 1,2,3
3
1.
Penyajian buku pedoman
4,5,6,7,8,9,10
7
2.
pembuatan koleksi serangga
Materi
11,12,13,14,15,16
6
3.
Bahasa
17,18,19,20,21
5
4.
Jumlah
21
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Siswa
No. Aspek
Kriteria
Jumlah
Penyajian Media Insektarium 1,2
2
1.
Penyajian buku pedoman
3,4,5,6,7,8,9,10
8
2.
pembuatan koleksi serangga
Materi
11,12,13
3
3.
Bahasa
14,15
2
4.
Jumlah
15
4. Teknik Analisis Data
a) Data kualitatif diubah menjadi kuantitatif.
Tabel 3. Aturan Pemberian Skor
5
Sangat Baik (SB)
Penilaian Guru
4
Baik (B)
3
Kategori
Skor
Cukup (C)
Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

29

2
Kurang (K)
Sangat Kurang (SK) 1
Tabel 4. Aturan Pemberian Skor
Tanggapan Siswa
Kategori
Skor
Sangat Setuju (SS) 5
4
Setuju (S)
3
Cukup (C)
2
Kurang (K)
1
Tidak Setuju (TS)

1. Serangga

yang

berhasil

dikumpulkan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh sebanyak 8 ordo
serangga yang diperoleh dari alam
sekitar sebagai kekayaan alam lokal
berupa ragam serangga setempat.
2. Pengembangan Produk

b) Setelah data terkumpul, skor rata –
rata tiap aspek penilaian dinilai

ditinjau dan dinilai kualitasnya melalui



=
c) Mengubah skor rata-rata tiap aspek
Tabel 5. Kriteria Kategori Penilaian
Ideal
Nilai

Rentang skor (i) kuantitatif

A
B
C
D
E

> (Mi + 1,80 SBi)
(Mi + 0,60 SBi < ≤ (Mi + 1,80 SBi)
(Mi - 0,60 SBi) < ≤ (Mi + 0,60 SBi)
(Mi - 1,80 SBi) < ≤ (Mi - 0,60 SBi)
> (Mi - 1,80 SBi)

Kategori
kualitatif
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

d) Menentukan nilai keseluruhan media
Insektarium
Persentase =

x 100

Tabel 6. Skala Presentase Penilaian
Kualitas Produk
No. Interval
Kriteria
81 % - 100 % Sangat Baik
1.
61 % - 80 %
Baik
2.
41 % - 60 %
Sedang
3.
21 % - 40 %
Kurang
4.
0 % - 20 %
Sangat Kurang
5.

PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

beberapa tahapan yaitu:
a. Tahap Analisis / Analysis
1) Analisis

kurikulum

dengan

menganalisis Kompetensi Isi (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai
dengan kurikulum 2013.
2) Analisis

instruksional

dengan

menjabarkan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi

%

HASIL PENELITIAN DAN

Hasil penyusunan awal media ini telah

Dasar

(KD)

menjadi

indikator-indikator serta menentukan
urutannya.
3) Analisis

karakteristik

siswa:

penyampaian materi dalam produk
harus

disesuaikan

dengan

tahap

perkembangan siswa.
4) Analisis kebutuhan media yaitu siswa
dan guru membutuhkan media bantu
sebagai penunjang praktikum.
5) Analisis ketersediaan media adalah
masih minimnya ketersediaan media

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

30

pembelajaran

praktikum

di

MAN

Maguwoharjo.

3) Penyusunan buku pedoman pembuatan

b. Tahap Perancangan / Design
Tahap
kegiatan

perancangan
pra

2) Pembuatan media Insektarium

ini

penyusunan

koleksi serangga.
meliputi

4) Perencanaan Alat Evaluasi

petunjuk

c. Tahap Pengembangan / Development

praktikum yang didasarkan atas hasil

Tahapan validasi desain dilakukan

analisis, yang meliputi :

untuk mereview produk awal dengan

1) Pengumpulan

referensi

materi

mengenai insekta dan insektarium.

tujuan untuk perbaikan.
3. Hasil Penelitian Kualitas Produk

Tabel 7. Hasil perhitungan kualitas produk oleh ahli materi
No. Komponen
Skor
Skor
Persentase
Penilaian
Tertinggi Rata- Keidelan
Ideal
Rata
(%)
Kelayakan
40
39
97,50
1.
Materi / Isi
Kebahasaan
10
8
80,00
2.
NILAI
50
47
94,00

Kategori
Kualitatif
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik

Tabel 8. Hasil perhitungan kualitas produk oleh ahli media
No. Komponen
Skor
Skor Persentase
Penilaian
Tertinggi Rata- Keidelan
Ideal
Rata (%)
Penyajian Media
30
25
83,33
1.
Insektarium
Penyajian Buku
25
20
80,00
2.
Pedoman
Pembuatan Koleksi
Serangga
NILAI
55
45
81,81
Tabel 9. Hasil perhitungan kualitas produk oleh Peer Reviewer
No Komponen
Skor
Skor
Persentase
.
Penilaian
Tertinggi RataKeidelan
Ideal
Rata
(%)
Penyajian Media 15
13,6
90,66
1.
Insektarium
Penyajian Buku
35
32,4
90,28
2.
Pedoman
Pembuatan
Koleksi Serangga
Kelayakan
30
26,8
89,33
3.
Materi

Kategori
Kualitatif
Baik
Baik

Baik

Kategori
Kualitatif
Sangat Baik
Sangat Baik

Sangat Baik

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

31

Kebahasaan
NILAI

4.

25
105

21,4
94,2

85,60
89,71

Sangat Baik
Sangat Baik

Tabel 10. Hasil perhitungan kualitas produk oleh guru biologi SMA/MA
No. Komponen
Skor
Skor Persentase Kategori
Penilaian
Tertinggi Rata- Keidelan
Kualitatif
Ideal
Rata (%)
Penyajian Media
15
13,5
90,00
Sangat Baik
1.
Insektarium
Penyajian Buku
35
27,5
78,57
Baik
2.
Pedoman
Pembuatan
Koleksi Serangga
Kelayakan Materi 30
25
83,33
Baik
3.
Kebahasaan
25
20
80,00
Baik
4.
NILAI
105
86
81,90
Baik
Tabel 11. Hasil perhitungan respon produk oleh siswa SMA/MA
No. Komponen
Skor
Skor
Persentase Kategori
Penilaian
Tertinggi RataKeidelan
Kualitatif
Ideal
Rata
(%)
Penyajian Media 10
9,2
92,00
Sangat Baik
1.
Insektarium
Penyajian Buku
40
35,26
88,15
Sangat Baik
2.
Pedoman
Pembuatan
Koleksi Serangga
Kelayakan
15
13,86
92,40
Sangat Baik
3.
Materi
Kebahasaan
10
8,86
88,60
Sangat Baik
4.
NILAI
75
67,18
89,60
Sangat Baik
dalam kehidupan tersebut diperlukan

B. Pembahasan
Produk yang telah dikembangkan

suatu cara atau metode. Pengawetan

yaitu media Insektarium disertai buku

hewan

pedoman pembuatan koleksi serangga

untuk memenuhi kebutuhan pada masa

sebagai

praktikum kelas X

yang akan datang dalam membantu

siswa

mempelajari

perkembangan ilmu. Awetan hewan

avertebrata dalam hubungannya dengan

sering diperlukan sebagai alat peraga

lingkungan sekitarnya adalah bagian

dalam kegiatan belajar mengajar biologi

penting

di kelas. Adanya awetan yang dibuat

media

SMA/MA.

Bagi

dalam mempelajari biologi.

Untuk mengenal hakekat hidup, serta

sangat

diperlukan

sendiri sangat membantu

terutama

pengadaan

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

32

digunakan sebagai media pembelajaran

alat peraga dan koleksi.
Pemanfaatan serangga lokal sebagai
materi

sekaligus

merangsang minat siswa untuk dapat

sebagai wujud merealisasikan prinsip

melihat objek secara langsung dan

kearifan lokal (local wisdom) di dalam

memperjelas penyampaian materi agar

menyusun media pembelajaran. Prinsip

tidak bersifat verbalistik.

ini

untuk

insektarium

secara kontekstual sehingga akan lebih

diharapkan

dapat

memunculkan

Keutamaan

memanfaatkan

pemahaman siswa terhadap kekayaan

sumber daya alam setempat, yang

alam sekitarnya yang dapat digunakan

dalam penelitian ini berupa serangga,

sebagai materi belajar, sehingga tidak

juga akan meningkatkan kesadaran

selalu

siswa

tergantung

dari

buku-buku

referensi asing (Edi Santosa, 2012).
Kehadiran
diperlukan

terhadap

sekitarnya

untuk

Insektarium

sangat

keberhasilan

penting

untuk

untuk

dan

potensi

menunjang

belajarnya.

menghindari

alam

Sekaligus

ketergantungan

efektivitas dan efisiensi dalam proses

terlalu besar kepada sumber-sumber

belajar

referensi

mengajar

Insektarium

biologi.

yang

Media

atau

kepustakaan

asing,

dikembangkan

yang kadangkala alamnya berbeda

mampu menepis pendapat bahwa mata

dengan kondisi siswa di mana mereka

pelajaran

bertempat tinggal dan belajar. Upaya

biologi

bersifat

abstrak

sehingga sulit dipahami oleh siswa,

ini

media ini telah menggambarkan objek

kearifan lokal / local wisdom (Edi

biologi secara faktual dan nyata yang

Santosa, 2012). Selain itu, siswa akan

dapat

lebih

menunjukkan

bagian-bagian

termasuk

mudah

dalam

melestarikan

memahami

ciri-ciri

taksonomi

serangga

penting dari spesies serangga sehingga

morfologi

memudahkan siswa dalam mengamati

sekaligus dapat melakukan identifikasi.

dan memahami materi serangga.

Cicilia, dkk., (2010) mengemukakan

Menurut

Afifah, dkk.,

berdasarkan
mengungkapkan

bahwa

(2014)

bahwa penggunaan media insektarium

penelitiannya

dalam kegiatan pembelajaran membuat

Insektarium

diambil dari serangga
ditemukan

di

dan

lingkungan

yang
yang

siswa

tidak

pengetahuan

hanya
saja,

memperoleh
tetapi

juga

keterampilan (aspek psikomotorik) dan

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

33

sehingga dapat melakukan identifikasi,

kerja sama antar teman (afektif).
Media Insektarium yang peneliti

maka peneliti hanya mengambil jenis

kembangkan telah dilengkapi dengan

serangga yang berukuran besar, sering

buku

muncul

pedoman

serangga

pembuatan

dengan

koleksi
untuk

terdapat melimpah di alam. Sedangkan

memudahkan siswa dalam mempelajari

insektarium yang ada di Laboratorium

materi

bertujuan sebagai koleksi alamiah harus

insekta

tujuan

di materi buku teks, dan

dan

memberikan

petunjuk bagi siswa bagaimana cara

dibuat

yang

kebutuhan pada masa yang akan datang

benar

dalam

mengoleksi

serangga. Selain itu siswa akan dapat
belajar

secara

insektarium

mandiri

sendiri

mungkin,

guna

dalam membantu perkembangan ilmu.

membuat

yang

selengkap

Komponen

kelayakan

materi

lebih

mendapat penilaian tertinggi karena

inovatif tanpa atau dengan bimbingan

menurut ahli materi buku pedoman

guru. Buku ini tidak saja hanya berisi

pembuatan koleksi serangga ini sudah

urutan sistematis cara membuat koleksi

relevan dengan kurikulum sekarang

serangga tetapi juga materi tentang

yaitu kurikulum 2013 yang sedang di

manfaat

kehidupan

pakai oleh intitusi pendidikan. Buku

manusia, pandangan-pandangan islam

ini telah dilengkapi dengan kajian

terhadap

serangga

serangga dalam

agama, dan etika dalam

pengoleksian serangga.
Jenis

serangga

dalam

perspektif

islam.

Menurut Fadlillah (2014) salah satu
berukuran

prinsip pengembangan kurikulum 2013

insektarium

adalah keagamaan yang dikembangkan

karena memperhatikan nilai estetika

untuk mendukung peningkatan iman,

dan harmoni yang

takwa, serta akhlak mulia, memelihara

besar untuk

yang

dijadikan

dapat menarik

perhatian siswa untuk menggunakannya

toleransi

sebagai

beragama.

media

pembelajaran

(Anwariningsih, 2011).

dan

kerukunan

Pusat Perbukuan (2004)

merumuskan standar penilaian buku

Tujuan dari pembuatan insektarium

harus relevan dengan kurikulum yang

ini sendiri adalah untuk mempermudah

berlaku.

siswa dalam pemahaman morfologi,

fungsinya sebagai

anatomi,

di

dan

sistematika

umat

serangga

Hal

sekolah

ini

yang

sesuai
media
harus

dengan

pengajaran
mengikuti

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

34

berbagai

ketentuan

termasuk

di

Komponen

kelembagaan,

dalamnya

kurikulum.

kelayakan

komponen yang salah satunya
komponen

kegrafisan.

adalah

Berdasarkan

materi

perhitungan,

peer

mendapatkan respon yang paling baik

desain yang

dikembangkan termasuk

oleh siswa, sebab mereka merasa tertarik

berkategori

sangat

baik

dengan

untuk mempelajari materi insekta serta

persentase keidelan sebesar

89,71%.

termotivasi untuk

Uno

mampu membuat

media insektarium sendiri.
Komponen

reviewer

(2007)

menilai

mengemukakan

pemanfaatan media realia atau media

penyajian

media

nyata dalam proses pembelajaran IPA

insektarium

mendapat

penilaian

merupakan cara yang efektif yang dapat

tertinggi

ini disebabkan karena

menyampaikan informasi secara akurat

dalam pembuatan media insektarium

karena lebih mudah diingat, menarik,

telah mengikuti

langkah-langkah yang

dan variatif. Komponen penyajian buku

benar dari awal penangkapan sampai

pedoman pembuatan koleksi serangga

pengawetan

berdasarkan

memperoleh

yang telah

siswa sampul pada buku ini kurang real

ada. Menurut Suwanda (2009) untuk

dan relevan terhadap jenjang sekolah

mendapatkan spesimen awetan yang

SMA.

hal

serangga

sumber-sumber referensi

baik maka proses pembuatannya harus
mengikuti

prosedur

yang

benar,

nilai terendah, menurut

Husen (1998) menyatakan, bahwa
bahasa buku pelajaran haruslah sesuai

dimulai dari cara mematikan, fiksasi

dengan

hingga

kalimatnya efektif, terhindar dari makna

pembuatan spesimen awetan

atau awetan dalam bentuk preparat.
Komponen

penyajian

bahasa

siswa,

kalimat-

ganda, sederhana, sopan, dan menarik.
buku

Menurut Indriana (2011) realia adalah

pedoman pembuatan koleksi serangga

objek nyata yang masih dalam keadaan

mendapat penilaian terendah hal ini

utuh, dapat dioperasikan, dalam ukuran

disebabkan oleh cara penulisan yang

yang sebenarnya dan dapat dikenali

masih kurang mudah

sesuai dengan wujud

untuk dibaca.

aslinya yang

BSNP menetapkan beberapa kriteria

dapat digunakan sebagai bahan atau

kualitas buku yang memenuhi syarat

sumber

kelayakan,

(2010) menampilkan objek nyata di

yang

meliputi

empat

belajar.

Menurut

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

Pribadi

35

dalam

kelas

dapat

memberikan

pengalaman langsung yang berkesan
untuk

siswa

sehingga

membantu

mempermudah siswa dalam memahami
suatu materi.
Sebuah buku teks telah mencakup
pada

standar-standar

kelayakan

kelayakan penyajian dan

isi,

kelayakan

DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran.
Lembaga
Pengembangan
Pendidikan (LPP) dan UPT
Penerbitan dan Percetakan UNS
(UNS Press), Surakarta.
BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Buku
Teks Pelajaran Pendidikan Dasar
dan Menengah. BSNP. Jakarta.

bahasa, maka sudah bisa dikatakan
layak digunakan oleh siswa sebagai

BSNP.

salah satu sumber pembelajaran yang
bermutu

dan

sarana

mencapai

kompetensi yang ditetapkan berdasarkan
relevansi kurikulum (BSNP, 2009).

2006. Panduan Penilaian
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan
Alam
dan
Teknologi. BSNP. Jakarta.

BSNP. 2009. Laporan BSNP Tahun 2009
:
Pengembangan
Instrumen
Penilaian Buku Teks Pelajaran.
BSNP. Jakarta.

KESIMPULAN
1. Penelitian Pengembangan ini telah

Cicilia

menghasilkan media Insektarium yang
disertai dengan Buku

Pedoman

Pembuatan Koleksi Serangga sebagai
media praktikum pada sub bab materi
Insekta untuk siswa SMA kelas X
SMA/MA.

Media

ini

disusun

berdasarkan prosedur pengembangan
ADDIE dari Sugiyono (2008).

Novi Primiani, dkk. 2011.
“Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi BelajarBiologi Melalui
Pendekatan Kontekstual dengan
Media
Herbarium
dan
Insektarium”.
(Journal
Pendidikan) IKIP PGRI Madiun.

Edi Santosa. 2012. Revitalisasi dan
Eksplorasi Kearifan Lokal (Local
Wisdom)
dalam
Konteks
Pembangunan Karakter Bangsa.
FORUM.Vol 40. N0. 2. Oktober
2012.

2. Media yang dikembangkan memiliki
kualitas dengan kategori Baik menurut
2 guru biologi MAN Maguwoharjo
dengan persentase keidealan 81,9%
dan Sangat Baik menurut 15 siswa
kelas X MAN Maguwoharjo dengan
persentase keidelan 89,6%.

Fatmawati. 2013. “Pengembangan Media
Rangka Aves sebagai Sumber
Belajar Biologi pada SubMateri
Pokok Rangka untuk Siswa
SMA/MA Kelas XI IPA”. (Skripsi)
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Husen,

Akhlan,
Kurikulum

H. 1998. Telaah
dan Buku Tekas

Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

36

Bahasa Indonesia. Jakarta :
Depdikbud
Bagian
Proyek
Penataan Guru SLTP Secara D-III
Tahun 1997/1998.
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu
Media Pengajaran, Mengenal,
Merancang
dan
Mempraktikannya. Yogyakarta :
DIVA Press

Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kemendikbud. Diakses
dari
http://badanbahasa.kemendikbud.
go.id.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Telaah
Kurikulum dan Buku Teks.
Bandung : Angkasa.

Ni’matul Afifah, dkk. 2014. “Efektivitas
Penggunaan Herbarium dan
Insektarium
pada
Tema
Klasifikasi
Makhluk
Hidup
sebagai
Suplemen
Media
Pembelajaran IPA Terpadu Kelas
VII MTs”. (Journal Pendidikan)
Universitas Negeri Semarang.
Pemerintah Republik Indonesia. 2005.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 Tahun 2005
Tentang
Standar
Nasional
Pendidikan. Jakarta : Dinas
Pendidikan.
Pribadi, Benny A dan Yuni Katrin. 1996.
Media Teknologi. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Pusat

Perbukuan. 2004. Pedoman
Penilaian Buku Pelajaran Bahasa
dan SastraIndonesia SD. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Suwanda. 2009. Pedoman Pembuatan
Dan
Pengelolaan
Koleksi
Penyakit Tumbuhan. Jakarta :
Pusat Karantina Tumbuhan Badan
Karantina Pertanian Departemen
Pertanian.
Suyono Suyatno. 2014. Revitalisasi
Kearifan Lokal sebagai Upaya
Penguatan
Identitas
Keindonesiaan.
Badan
Sulistiyawati Dan Dewi Nurhamidah: Pengembangan Insektarium disertai Buku Pedoman
Pembuatan Koleksi Serangga sebagai Media Pembelajaran Praktikum untuk Siswa Kelas X
SMA/MA

37