Rencana Perencanaan Pembelajaran RPP Pen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 1 Ngaliyan

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: VIII/2 (dua)

Topik

: Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Abbasiyah

Waktu

: 1 x 15 menit (1 x pertemuan)


A. Kompetensi Inti
KI - 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI - 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI - 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI - 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10
Memahami sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayyah dan
masa Abbasiyah.
Indikator :
3.10.1 Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abbasiyah
3.10.2 Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan peranannya masa Abbasiyah

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran ini adalah agar peserta didik mampu :
1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam masa Abbasiyah dengan
benar
2. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan peranannya masa Abbasiyah dengan benar
D. Materi Pembelajaran
A. Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam masa Abbasiyah

1

Pada masa daulah Abbasiyah (750 – 1258 M), ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan sekaligus berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncak keemasannya pada masa Khalifah
Harun ar-Rasyid (786 – 809 M). Pada masa ini, kekayaan negara banyak digunakan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan untuk keperluan sosial, pembangunan rumah sakit,
lembaga pendidikan, dan farmasi.
Setelah Harun ar-Rasyid meninggal, kekhalifahan diganti oleh al-Makmun. Pada masa
al-Makmun, penerjemahan buku-buku asing digalakkan dan banyak mendirikan sekolahsekolah, di antaranya mendirikan Bait al-Hikmah di Baghdad, Irak, sebagai perguruan
tinggi dengan perpustakan besar dan pusat pernerjemahan. Pada waktu itu, Baghdad

menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, selain sebagai ibu kota negara yang
sangat berpengaruh di dunia.
Lembaga pendidikan yang ada pada masa Daulah Abbasiyah terdiri dari dua tingkat
yaitu sebagai berikut :
1. Maktab/Kuttab dan Masjid. Lembaga ini merupakan lembaga bacaan, hitungan, dan
tulisan, serta tempat para pemuda belajar dasar-dasar ilmu agama, seperti ilmu tafsir,
ilmu hadis, fikih, dan bahasa Arab.
2. Tingkat pendalaman, yaitu bagi para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya.
Bagi anak penguasa, pendidikan bisa berlangsung di Istana dengan memanggil para
ulama atau para ahli di bidangnya.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Abbasiyah
Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah adalah
sebagai berikut:
1. Bidang Ilmu Pengetahuan Agama
a. Ilmu Tauhid
Tokoh ilmuwan muslim dalam bidang ini ialah Abu Hasan al-Asy’ari (872 –
913 M). Ia pembangun paham Ahlussunnah wal jama’ah di bidang ilmu kalam.
b. Ilmu Fikih
Tokoh ilmuwan dalam bidang ini:
1). Imam Abu Hanifah (700 – 767 M); Ia dikenal sebagai pembangun madzhab

Hanafi. Karyanya yang terbesar yaitu “Musnad al-Imam al-A’dzam” atau fiqh
al-akbar.
2). Imam Malik (713 – 795 M); Ia pembangun madzhab Maliki. Karyanya yang
terbesar berjudul Al-Muwatha’, yang berisi kumpulan Hadis Nabi.
3). Imam Syafi’i (767 – 820 M); terkenal sebagai pembangun madzhab Syafi’i.
Kitab-kitab karyanya antara lain: Al-Umm, Musnad Imam Syafi’i, dan Arrisalah.
2

4). Imam Ahmad ibn Hambal (780 – 855 M); Ia terbilang murid Imam Syafi’i dan
pembangun madzhab Hambali. Karya tulis terbesarnya berjudul “Al-Musnad”
dan kitab “An-Nasikh wal Mansukh”
c. Ilmu Akhlak
Tokoh ilmuwan muslim dalam bidang ini yang paling terkenal ialah Imam alGhazali (1058 – 1111 M). Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin at-Tusi
asy-Syafi’i al-Ghazali. Karyanya yang paling fenomenal di seluruh dunia hingga
saat ini yaitu Ihya ‘Ulumuddin, yang berisi pandangannya tentang ilmu tauhid,
syari’at, akhlak, dan tasawwuf.

2. Bidang Ilmu Pengetahuan Umum
Selain bermunculan tokoh-tokoh keislaman, pada masa Daulah Abbasiyah telah lahir
pula tokoh-tokoh ilmu pengetahuan umum, misalnya di bidang ilmu kedokteran,

matematika, fisika, kimia, astronomi, dan sebagainya. Tokoh ilmuwan muslim yang
terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan umum di antaranya sebagai berikut :
a. Ibnu Sina (980 – 1037 M). Ibnu sina lahir di Bukhara, pada tahun 980 M. Ia
terkenal Ahli kedokteran. Karya tulisnya yang terkenal Al-Qonun fith-Thibb (Dasar-dasar
ilmu kedokteran), berisi ensiklopedi ilmu kedokteran.
b. Al Farabi. Beliau merupakan seorang filosof yang memiliki wawasan luas. Hal
ini dapat dilihat dari karya dan pemikirannya dalam fushus al-Hikam, al-Mufarriqah, alMadinah, dan al-Fadhillah.
c. Abu Raihan al-Biruni (973 – 1048 M). Dia seorang ahli astronomi, astrologi,
matematika dan dan fisika. Karyanya + 180 judul, diantaranya berjudul At-Tafhim liawa-ili shina'atit Tanjim, yang menjelaskan fenomena alam seperti sinar zodiac dan air
pasang di musim bunga dalam kaitannya dengan tekanan hidrostatika.
d. Jabir Ibnu Hayyan (778 M). Dia terkenal sebagai Bapak Ilmu Kimia dalam Islam.
Ia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas
atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Bukunya yang terkenal : “Book of
the Composition al Chemy” (1144) dan “Book of Seventy” (1187).
e. Al-Khawarizmi (780 – 850 M). Ahli Matematika. Nama lengkap : Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi. Sarjana Barat menyebutnya Algorisme. Ia memperkenalkan angka
arab (numeral arabic : 1,2,3,4,5,6,7,8,9) penemu angka ”0” (nol) dan Penemu ilmu
Aljabar. Kata Aljabar diambil dari judul bukunya: Al-Jabru wal Muqobalah.
3


f. Abul Hasan Al-Mas’udi (w. 345 H/956 M), seorang penjelajah yang mengadakan
perjalanan sampai Persia, India, Srilanka, Cina, dan penulis buku “Muruj Az-Zahab wa
Ma’adin Al-Jawahir”.
E. Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan

: Scientific

2. Strategi

: Small Group Discussion

3. Metode

: Ceramah, diskusi kelompok dan Tanya jawab

F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Media
a.


:

Power point

2. Alat

:

a.

Laptop

b.

LCD projector

3. Sumber bahan

:


a. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2 Kelas VIII SMP. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan/ Kegiatan Awal (2 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin
oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pelajaran.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (10 menit)
1) Mengamati
a)

Guru menayangkan slide yang berisi tentang sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa Abbasiyah.

b) Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan tayangan slide tersebut
dengan seksama.

4

2) Menanya
a)

Guru menanyakan kepada peserta didik tentang bagaimana perkembangan
ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.

b) Peserta didik dengan motivasi guru menjawab pertanyaan dan
mengajukan pertanyaan.
3) Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen
a)

Guru meminta peserta didik untuk membentuk 2 kelompok, jumlah
anggota kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik.

b) Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memilih seorang
moderator dan seorang notulen dalam setiap kelompok.
c)


Guru membagikan lembaran materi kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan.

d) Sebelum diskusi dimulai, guru menjelaskan point-point penting yang
didiskusikan dan hasilnya harus dicatat untuk dipresentasikan.
e)

Peserta didik diberi waktu 3 menit untuk mendiskusikan materi yang
didapat.

4) Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi
a)

Guru meminta peserta didik dalam kelompok untuk merangkum hasil
diskusi.

b) Notulen mencatat hasil diskusi di selembar kertas dan diberi nama-nama
anggota kelompoknya.
c)


Setiap peserta didik juga turut mencatat hasil diskusi di kelompoknya.

5) Mengkomunikasikan
a)

Guru meminta presenter tiap kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi.

b) Guru memberikan klarifikasi .
b. Penutup (3 menit)
1) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5

4) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a dan
memberi salam.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Pengetahuan (Kognitif)
a. Teknik Penilaian

: Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen

: Isian

c. Instrumen

: Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa
Abbasiyah dan tokoh-tokoh ilmuwan pada masa
Abbaasiyah.

Instrumen Penilaian
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !
1. Daulah Abbasiyah berkuasa selama . . . . . . dan mencapi puncak keemasannya pada
masa . . . . . .
2. Lembaga pendidikan pada masa Abbasiyah terdiri dari dua tingkat, yaitu . . . . dan . . . . .
3. Penulis kitab ar-Risalah dan al-‘Um merupakan tokoh dalam bidang fikih yang ajaranya
banyak dianut oleh masyarakat Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Beliau
adalah . . . . .
4. Dalam bidang kedokteran dan filsafat terdapat tokoh . . . . . . yang lahir di Bukhara, dengan
karyanya . . . . . . sebagai rujukan pada sekolah-sekolah kedokteran.

Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No

Kunci Jawaban

Skor

1

508 tahun, Khalifah Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun

25

2

Maktab/Kuttab, tingkat pendalaman

25

3

Imam Syafi’i

25

4

Ibnu Sina, al-Qanun fi at-Tibb

25
Jumlah

d. Pedoman Penskoran

100

:
6

Aspek yang dinilai
No

Nama Siswa
1

(Soal)
2
3

Jumlah skor

Nilai

Ketuntasan

4

T

TT

Tindak
Lanjut
R P

1
2
3
Keterangan:
T

: Tuntas mencapai nilai 75

TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R

: Remedial

P

: Pengayaan

2. Sikap (Afektif)
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar pedoman observasi

No

Nama Siswa

Aspek yang diamati
1

2

3

4

5

Keterangan

1
2
3

Aspek yang dinilai;

Skor:

1. Keaktifan

4 = baik sekali

2. Kerjasama

3 = baik

3. Aktifitas berpendapat

2 = cukup

4. Keberanian berpendapat

1 = kurang

5. Kemampuan berbahasa

Skor penilaian :
7

skor perolehan
x 4=skor ak hir
skor maksimal

KriteriaNilai
A

= 3,33 < skor ≤ 4

:

Sangat Baik

B

= 2,33 < skor ≤ 3,33

:

Baik

C

= 1,33 < skor ≤ 2,33

:

Cukup

D

= skor ≤ 1,33

:

Kurang

3. Keterampilan (Psikomotor)
Tuliskan al-Quran Surat al-Mujadilah ayat 11 dan terjemahnya

Semarang, 20 Mei 2015

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran PAI,

Drs. Sukirman, M.Pd

Aldi Gunawan, S.Pd.I

NIP. 1908260119940003

NIP. 123111025

8