Pengaruh Pemberian Tawas Terhadap Penjernihan Air Pada Sungai Belawan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti keperluan rumah
tangga, pertanian, perikanan, industri, sumber energi , saranan transportasi dan
rekreasi. Air bersih mengingat peranannya yang penting dan jumlah air yang
terbatas, maka diperlukan upaya dalam menjaga kualitas air. Kualitas air upaya
menjaganya dapat dilakukan melalui pengelolaan air misalnya, limbah cair yang
dihasilkan oleh suatu kegiatan industri harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang keperairan umum sehingga tidak mencemari sungai, waduk, danau dan
laut (manik, 2009).
Air merupakan salah satu dari tiga komponen yang membentuk bumi (zat
padat, air, dan atmosfir). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya
30% berupa daratan (dilihat dari permukaan bumi). Udara mengandung uap air
sebanyak 15 % di dalam atmosfir (Gabriel, 2001).
Dengan perkembangan zaman serta semakin bertambahnya jumlah
penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupan yang
mau tidak mau menambah pengotoran air yang pada dasarnya sangat dibutuhkan.
Padahal bebrapa abad yang lalu, manusia dalam memenuhi kebutuhan akan air
(khususnya air minum) cukup menagambil dari sumber-sumber air yang ada di

dekatnya dengan menggunakan cara yang sederhana. Namun sekarang ini,
khususnya di kota yang sulit akan sumber air yang bersih tidak mungkin

mempergunakan cara demikian. Dimana-mana air sudah kotor, dan ini berarti
harus mempergunakan suatu peralatan yang modern untuk mendapatkan air bersih
agar terbebas dari kotoran-kotoran tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan air di kota Medan, PDAM Tirtanadi membuat
suatu sistem pengolahan air minum dengan air yang berasal dari air sungai
Belawan untuk PDAM Tirtanadi instalasi Sunggal dengan kapasitas 6000 m3 pada
tiap reservoirnya (pada PDAM Tirtanadi Sunggal terdapat dua unit reservoir).
Seperti yang telah diketahui bahwa pada umumnya air sungai tidak cukup
jernih karena mengandung kotoran atau partikel-partikel halus yang berasal dari
berbagai sumber seperti limbah rumah tangga dan limbah dari industri. Salah satu
langkah dalam pengolahan air sungai menjadi air minum adalah dengan cara
menghilangkan kekeruhan air sungai tersebut. Kekeruhan air dapat dihilangkan
dengan menambahkan suatu bahan kimia yang disebut dengan koagulan.
Koagulan berfungsi untuk mengikat partikel atau kotoran yang terkandung di
dalam air menjadi gumpalan yang mempunyai ukuran lebih besar sehingga lebih
cepat mengendap. Salah satu jenis koagulan yang biasa dipakai yaitu aluminium
sulfat Al2(SO4)3.14H2O atau sering disebut dengan tawas. Pada umumnya, metode

yang sering digunakan untuk menentukan konsentrasi aluminium sulfat yang
digunakan dalam proses penjernihan air adalah dengan metode Jar Test.
Tulisan Karya Ilmiah ini berjudul Pengaruh Tawas Terhadap Penjernihan
Air Pada Sungai Belawan.

1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1

Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sebelum dan setelah pemberian
tawas terhadap penjernihan air dan berapa konsentrasi tawas yang
optimum untuk digunakan pada kekeruhan air Sungai Belawan.

1.2.2

Manfaat
Dapat mengetahui bagaimana cara mengolah air dan mengetahui pengaruh
tawas terhadap penjernihan air baku Sungai Belawan di IPA Sunggal.