Review Renstra BKPP ke 3

Review Rencana Strategis
(RENSTRA)
Tahun 2012-2017

B
K
P
P
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Telp (0274) 540798, 540897, 523882 Fax (0274) 523882
Website: www.bkpp.jogjaprov.go.id Email: bkpp@jogjaprov.go.id atau bkpp.jogja@yahoo.com

REVIEW RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2012-2017
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta 55165
Telp. (0274) 540798, 540897, 523882 Fax (0274) 523882
Website: www.bkpp.jogjaprov.go.id Email: bkpp@jogjaprov.go.id

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Jl. Gondosuli Nomor. 6 Telp (0274) 540798, 540897, 523882 Fax (0274) 523882
Website: www.bkpp.jogjaprov.go.id Email: bkpp@jogjaprov.go.id
Y O G Y A K A R T A 55165

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Nomor : 188 / 0588 / I
Tentang
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2017 setiap SKPD
wajib menyusun Perubahan Rencana Strategis (Renstra) SKPD;
b. bahwa Perubahan Rencana Strategis SKPD tersebut berisi programprogram yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan
untuk dua tahun terakhir (2016-2017) disesuaikan untuk mendukung
pencapaian visi, misi, tujuan serta sasaran yang harus dipedomani dalam
menyusun program dan kegiatan setiap tahun;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf a dan b, perlu menetapkan
keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah
Istimewa Yogyakarta tentang Perubahan Rencana Strategis Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2012 2017.
Mengingat :

1. Undang Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang
Nomor 26 Tahun 1959;
2. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

3. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta;
4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang
Stándar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Daftar Isi
Halaman Judul ...............................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii

Daftar Isi ........................................................................................................iii
Daftar Tabel ....................................................................................................v
Daftar Gambar ................................................................................................vi
BAB I.

PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1. Latar Belakang .......................................................................1
1.2. Landasan Hukum ...................................................................4
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................6
1.3.1. Maksud ........................................................................6
1.3.2. Tujuan ..........................................................................7
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................7

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD ...................................................9
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD........................9
2.1.1. Tugas ...........................................................................9
2.1.2. Fungsi ..........................................................................9
2.1.3. Struktur Organisasi ......................................................10
2.2. Sumber Daya SKPD ...............................................................11
2.2.1. Sumber Daya Manusia .................................................11

2.2.2. Aset/Modal ...................................................................14
2.2.3. Unit Usaha yang Masih Operasional ............................16
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ........................................................16
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ...22
2.4.1. Tantangan Penyediaan Lahan Pangan ........................22
2.4.2. Tantangan sekaligus Potensi dengan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang RTRW
Provinsi DIY Tahun 2009-2029 ...................................23
2.4.3. Keamanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing
menuju MEA 2015 ........................................................24
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......25
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD ....................................................................25
3.2. Telaahan Visi, Visi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih ...........................................................26
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/
Kota ........................................................................................28
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ....................................................35
3.4.1. Rencana Tata Ruang dalam Perda Nomor 2 Tahun

2010 tentang RTRW Provinsi DIY Tahun 2009-2029 ...35
3.4.2. Isu Konversi Lahan Pertanian Produktif .......................37
iii

3.4.3. Telaah Keamanan Pangan dalam Memasuki Kancah
Persaingan MEA 2015 ..................................................41
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ...................................................45
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN ..47
4.1. Visi dan Misi SKPD .................................................................47
4.1.1. Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY ..48
4.1.2. Misi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY ...51
4.2. Tujuan Jangka Menengah SKPD ...........................................52
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD .................................................52
4.3.1. Sasaran Strategis SKPD ..............................................53
4.3.2. Kebijakan SKPD ...........................................................53
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ...............57
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ..................................................................73
BAB VII. PENUTUP .......................................................................................75


iv

Daftar Tabel

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Tabel 2.5.
Tabel 2.6.
Tabel 2.7.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 4.1.
Tabel 5.1.
Tabel 6.1.


Jumlah Pegawai BKPP DIY Berdasarkan Golongan,
Pendidikan, dan Jenis Kelamin
Jumlah Pegawai BKPP DIY Berdasarkan Jabatan dan
Golongan
Rincian Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
.
Jabatan Struktural/Fungsional Tertentu
.
Aset BKPP DIY dan Kondisinya
..
Pencapaian Kinerja Pelayanan BKPP DIY
Keragaan Penyuluh di DIY
..
Analisis SWOT
...
Luas Lahan Sawah Tahun 2002-2013 Daerah Istimewa
Yogyakarta
.
Proyeksi Laju Alih Fungsi Lahan Tahun 2014-2020 Daerah

Istimewa Yogyakarta
.
Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan DIY
..
Jenis Bahaya yang Ditimbulkan dari Berbagai Jenis
Cemaran
.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Kebijakan, Program,
Kegiatan, Indikator Program BKPP DIY Tahun 2013-2017
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKPP DIY ...
Indikator Kinerja BKPP DIY Tahun 2013-2017
.

v

12
13
13
13

14
17
21
29
38
38
39
42
55
58
74

Daftar Gambar
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 3.1.

Struktur Organisasi BKPP DIY
Skor PPH DIY Tahun 2012-2014
Arahan Pola Ruang di DIY (Mengacu RTRW DIY 20092029)


vi

.
.

11
19

.

36

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) DIY tahun 2005-2025, yang
difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi
pangan, serta percepatan penganekaragaman pangan sesuai dengan potensi
dan karakteristik daerah. Pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan
melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
mengurangi kemiskinan dan kerawanan pangan sekaligus sebagai perwujudan
pembangunan sosial ekonomi sebagai bagian dari pembangunan secara
keseluruhan.
Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan
dengan memperhatikan subsistem ketahanan pangan yaitu melalui upaya
peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan,
pemantapan distribusi dan cadangan pangan, serta peningkatan kualitas
konsumsi

dan

keamanan

pangan.

Dengan

demikian

program-program

pembangunan ketahanan pangan dan pertanian tersebut diarahkan untuk
mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan
pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Bertolak dari hal tersebut diatas, serta dengan tetap berpedoman pada
RPJPD DIY dan perkembangan lingkungan strategis, maka perlu diwujudkan
suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju namun tetap menjunjung tinggi
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

1

nilai-nilai budaya yang adiluhung sesuai dengan visi pembangunan DIY Tahun
2012 2017. Perwujudan program pembangunan ketahanan pangan di DIY tidak
terlepas dari arah Renaisans Pangan, dengan sebesar mungkin pengembangan
local genius yang dilakukan untuk menopang terwujudnya kedaulatan pangan,
yakni terpenuhinya pangan untuk hidup sehat dan produktif bagi setiap rumah
tangga dari produksi dalam negeri.
Berbagai peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan, juga telah
mengarahkan dan mendorong pemantapan ketahanan pangan yaitu: UndangUndang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Paraturan Pemerintah Nomor
68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2007 pasal 2 dan pasal 3 menyatakan bahwa Pemerintah
Daerah

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota

wajib

membuat

laporan

pertanggungjawaban urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan
Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan
Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
Dalam rangka mendorong dan mensikronkan pembangunan ketahanan
pangan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan selaku Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta,

mempunyai

tugas

dan

fungsi

melaksanakan

pengkajian,

pengembangan, koordinasi dibidang ketahanan pangan bersama-sama dengan
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

2

instansi terkait lainnya terutama dalam meningkatkan percepatan diversifikasi
pangan dan memantapkan ketahanan pangan masyarakat. Menindaklanjuti
penyampaian Visi, Misi, dan Program Gubernur DIY Tahun 2012 2017 yang
dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2012-2017, maka disusun Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta (Renstra BKPP DIY) Tahun 20122017.
Dalam perjalanan waktu, terjadi dinamika perkembangan kondisi politik,
sosial ekonomi, dan budaya yang menyebabkan perlunya penyesuaian terhadap
RPJMD DIY 2012-2017. Menyesuaikan dengan Review RPJMD DIY, Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY perlu melakukan review terhadap
Renstra yang sudah ada. Review Renstra BKPP DIY terutama dalam hal
penyesuaian sasaran strategis SKPD yang sudah tercantum dalam Review
RPJMD serta penyesuaian target indikator kinerja yang sudah tercapai pada
tahun 2014. Selain itu, review Renstra BKPP DIY ini juga sudah mengakomodir
NAWACITA pemerintahan yang baru melalui agenda mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, sub
agenda Peningkatan Kedaulatan Pangan yang perlu didukung dengan: (i)
peningkatan kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri; (ii)
pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa
sendiri; dan (iii) upaya melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan,
terutama petani dan nelayan.

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

3

1.2.

Landasan Hukum
Penyusunan Review Renstra BKPP DIY Tahun 2012 2017didasarkan

pada landasan ideologis Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 Pasal 28 A ayat 1 dan Pasal 34, dan landasan operasional
sebagai berikut:
1.

Deklarasi Internasional berkaitan dengan Hak Asasi Manusia Tahun 1948,
ECOSOC Tahun 1968, ICRC dan CEDAW Tahun 1978;

2.

Deklarasi World Food Summit Tahun 1996 dan Tahun 2001;

3.

Millenium Development Goals Tahun 2000;

4.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Istimewa Yogyakarta;

5.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman;

6.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM;

7.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

8.

Undang Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

9.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang 2005-2025;

10. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta;
11. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

4

13. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999

tentang Label dan Iklan

Pangan;
14. Peraturan

Pemerintah

No.

108

Tahun

2000

tentang

Tatacara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati
Produk Rekayasa Genetik (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara nomor 498);
18. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan
Pangan;
19. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal;
20. Peraturan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
21. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025;
22. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2012-2017;

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

5

23. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2017;
24. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan;
25. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2011
tentang Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2011-1015;
26. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014
tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka
Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan serta Indikator
Kinerja Utama Gubernur pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2017;
27. Keputusan Gubernur DIY Nomor 18/KEP/2015 tentang Pengesahan
Perubahan Renstra SKPD DIY Tahun 2012-2017.

1.3.

Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud
Memberikan arah kepada SKPD dalam menjalankan berbagai program
dan kegiatan untuk jangka waktu lima tahun, terutama tahun 2016-2017 (setelah
dilakukan review).

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

6

1.3.2. Tujuan
1.

Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis selama
lima tahun.

2.

Untuk memberikan landasan kebijakan taktis strategis lima tahunan dalam
kerangka mencapai visi dan misi sebagai tolok ukur keberhasilan
pembangunan.

1.4.

Sistematika Penulisan

Review Renstra BKPP DIY 2012-2017 disusun menurut sistematika sebagai
berikut:
BAB I.

PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, dan
Sistematika Penulisan.

BAB II.

GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Menguraikan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber
Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD serta Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan SKPD.

BAB III.

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Menjelaskan permasalahan pembangunan ketahanan pangan dan
penyuluhan dan isu strategis pembangunan ketahanan pangan.

BAB IV.

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN
Berisi tentang visi pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan,
visi dan misi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah
Istimewa Yogyakarta, tujuan kualitatif dan sasaran yang terukur

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

7

(kuantitatif)

yang

hendak

diwujudkan,

strategi

dan

kebijakan

pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan.
BAB V.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berisi tentang program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan selama 5
(lima) tahun .

BAB VI.

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Berisi tentang sasaran strategis, indikator kinerja, satuan dan target.

BAB VII. PENUTUP

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

8

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 57

Tahun 2008, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa
Yogyakarta mempunyai tugas, fungsi, dan struktur organisasi sebagai berikut:

2.1.1. Tugas
Tugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah bidang ketahanan pangan serta koordinasi penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan dan perkebunan.

2.1.2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam butir 2.1.1. di
atas, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai fungsi sebagai berikut:
A.

Penyusunan program kerja bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

B.

Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

C.

Pengelolaan, pengkoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
ketersediaan pangan;

D.

Pengelolaan, pengkoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
distribusi pangan;

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

9

E.

Pengkoordinasian,

pemberian fasilitasi, pengendalian

konsumsi dan

kewaspadaan pangan;
F.

Pengkoordinasian dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian, perikanan
dan kehutanan, dan perkebunan;

G.

Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang ketahanan pangan,
serta

penyuluhan

koordinasi

penyuluhan

pertanian,

perikanan

dan

pangan

dan

perikanan

dan

kehutanan, dan perkebunan;
H.

Pengkoordinasian
pemberdayaan

mitra

kerja

sumberdaya

di

bidang

penyuluhan

ketahanan
pertanian,

kehutanan;
I.

Pengendalian, monitoring dan evaluasi bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

J.

Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

K.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

2.1.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

10

Gambar 2.1. Struktur Organisasi BKPP DIY
Bagan Struktur Organisasi BKPP DIY di atas berdasarkan pada Peraturan
Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2.2.

Sumber Daya SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai BKPP DIY berdasarkan golongan, pendidikan, dan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel 2.1.

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

11

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai BKPP DIY Berdasarkan Golongan,
Pendidikan, dan Jenis Kelamin
No
1

2

3

4

No
1

2

3

4

Golongan

IV/e
IV/d
IV/c
IV/b
IV/a
Jumlah
III/d
III/c
III/b
III/a
Jumlah
II/d
II/c
II/b
II/a
Jumlah
I/d
I/c
I/b
I/a
Jumlah
Jml. Total

Golongan

IV/e
IV/d
IV/c
IV/b
IV/a
Jumlah
III/d
III/c
III/b
III/a
Jumlah
II/d
II/c
II/b
II/a
Jumlah
I/d
I/c
I/b
I/a
Jumlah
Jml. Total

S3
-

S3
-

S2
3
4
7
7

S2
2
2
1
2
3
5

S1
-

1

1
11
1
3
5
20
21

S1
1
2
3
7
2
4
7
20
23

D4
-

D4
-

Laki-laki
D3
D2
D1
2
2
2
-

SLTA SLTP
1
7
3
11
1
1
1
2
1
5
1
16
1

SD
-

Jml
-

Perempuan
D3
D2
-

SLTA SLTP
11
11 1
1 12 -

SD
-

Jml
3
2
5
8
4
15
7
34
1
1
40

D1
-

-

4
4
8
11
4
10
8
33
1
2
2
1
6

47

Sumber: BKPP DIY (2014)
Jumlah pegawai BKPP DIY berdasarkan jabatan dan golongan dapat
dilihat pada tabel 2.2. Sedangkan rincian pegawai menurut tingkat pendidikan
dan jabatan struktural/fungsional tertentu dapat dilihat pada tabel 2.3 dan 2.4.
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

12

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai BKPP DIY Berdasarkan Jabatan dan Golongan
No

Uraian

E

1 Struktural

D

-

Golongan IV
C
B

-

-

2 Fungsional

-

-

-

4 CPNS

-

-

-

E

D

3 Staf/F. Umum

-

Jumlah

No

-

-

Uraian

1 Struktural

-

2 Fungsional

-

Jumlah

-

3 Staf/ F. Umum

-

5

2

-

-

-

-

-

-

1

1

Sumber: BKPP DIY (2014)

A

-

2

2

3

-

7

-

-

3

3

4

1

-

6

A

D

8

2

-

Golongan II
C
B
-

Jml

-

-

-

7

1

-

19

D

-

-

-

24

Jml
Semua

11

14

18

2

2

2

9

2

-

8

Jml

-

1

6

C

25

42

15

-

43

67

Golongan I
B
A

-

17

-

80

Jml
Jml Semua
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

Golongan III
B
A
2

10

13

1

9
-

1

Jml

-

C

-

-

-

-

-

7
7

Tabel 2.3. Rincian Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
S3
-

S2
12

S1
44

D4
-

D3
2

SLTA
28

SLTP
1

SD
-

Jumlah
87

Sumber: BKPP DIY (2014)
Tabel 2.4. Jabatan Struktural/Fungsional Tertentu
No
1
2
3
4

Jenis Jabatan

Jumlah

Belum Terisi

Eselon II

1

-

Eselon IV

11

Eselon I

Eselon III

Jabatan Fungsional Tertentu

5 a. a Penyuluh Pertanian
b.PMHP

c.Penyuluh Perikanan

-

5

-

Keterangan

-

5

3

Formasi 8

1

-

Formasi 1

14

2

Formasi 16

Sumber: BKPP DIY (2014)

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

13

2.2.2. Aset/Modal
Kondisi aset/modal yang dimiliki Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.5. Aset BKPP DIY dan Kondisinya
No.
A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

12
13
14

15

Jenis Barang
Peralatan Kantor
Camera digital
Faximile
Handycam
Komputer desktop
Komputer desktop touchscreen
Komputer note book
Komputer note book (pengurus
barang/APBDP)
Kelengkapan computer
LCD dan perlengkapan
Monitor LCD 23
Mesin ketik manual
Printer
UPS
Spliter VGA
Teralis
Perlengkapan Kantor
Almari arsip
Almari barang
Almari buffet
Air conditioner
Brankas
Filling kabinet
Gordyn/vitrage
Gerobak sampah
Jam dinding
Kipas angin
Kursi kerja :
- Esselon II
- Esselon III/ fungsional
- Esselon IV/ fungsional
Kursi komputer/ kerja staf
Kursi rapat
Meja kerja :
- Esselon II
- Esselon III
- Esselon IV
Meja kerja staf

Jumlah
Aset
2014

Kondisi Aset 2014

Layak

Tidak Layak

4
2
1
39
1
14
1

4
1
1
30
1
13
1

5
3
2
6
23
20
1
254

5
3
2
6
19
20
1
254

13
8
6
32
5
43
284
1
1
10

13
3
6
32
5
28
284
1
1
8

1
9
13
165
145

1
9
13
85
121

80
24

2
5
27
89

2
5
16
46

11
43

Keterangan

1
9
1

4

5

15

2

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

14

No.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
C.
1
2
3

Jenis Barang
Meja rapat
Meja-kursi tamu/sofa
Meja kerja lobi
Meja computer
Mic dynamic + kabel mic
Papan nama organisasi
Papan nama gerai
Rak besi gerai
Rak kayu
Rak besi
Sound system rapat/
mic conference set
Mixer portabel 6 chanel
Limeter compressor DBX
Mixer power 16 chanel
Speaker pasif two way 12
Speaker aktif two way12
Kabel speaker + spikon
Stand speaker
Stand mic panjang
Stand mic meja/ duduk
Mic ruang rapat
Tangga
Tabung pemadam kebakaran
Wireless portabel dan
perlengkapan
White board
Kendaraan dinas operasional:
- Roda 4 ( empat )
- Roda 2 ( dua )
Bagan struktur organisasi
Papan data elektronik
Coolbox/box pendingin
Televisi 20
Televisi LCD 42
Televisi LED 32 (gerai)
DVD home teather
DVD blue ray
Lemari pendingin
Dispencer
Timbangan digital
Gazebo gerai
Sign out box gerai
Sign in box gerai
Sand blasting gerai
Buku pengetahuan tentang
penyuluhan
Prasarana
Bangunan gedung kantor
Ruang rapat
Jaringan telephon

Jumlah
Aset
2014
81
7
1
3
2
1
1
2
1
1
25

Kondisi Aset 2014

Layak
56
7
1
3
2
1
1
2
1
1
25

1
1
1
4
2
2
4
3
2
8
1
12
2

1
1
1
4
2
2
4
3
2
8
1
12
2

9

9

4
14
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
3
25
142

4
12
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
3
25
142

3
2
4

3
2
4

Tidak Layak

Keterangan

25

2

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

Kurang 3
Kurang 6

15

No.
4
5
6
7
8

Jenis Barang
PABX
Jaringan listrik/tambah daya
Tempat parkir sepeda motor
Gedung semi permanen gerai
Jaringan internet

Jumlah
Aset
2014
1
4
1
1
2

Kondisi Aset 2014

Layak
1
4
1
1
2

Tidak Layak

Keterangan

Sumber: BKPP DIY (2014)
2.2.3. Unit Usaha yang Masih Operasional
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta
saat ini tidak memiliki unit usaha.

2.3.

Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah

Istimewa Yogyakarta yang ditunjukkan dengan tingkat capaian kinerja SKPD
berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM
untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau
indikator lainnya seperti Millenium Development Goals (MDGs), Rencana Aksi
Daerah (RAD) Pangan dan Gizi, Pengarusutamaan Gender (PUG) atau indikator
yang telah diratifikasi oleh pemerintah disajikan pada tabel sebagai berikut:

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

16

Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan
BKPP DIY
NO
(1)
1
2
3

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD
(2)
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Persentase jumlah penyuluh yang
meningkat kapasitasnya
Persentase rata-rata hasil
ketercapaian pelaksanaan program
dukungan sasaran SKPD

Target
SPM

Target
IKK

(3)
-

(4)

Target
Indikator
Lainnya
(5)

1

(6)
80,2
48

-

100

Target Renstra SKPD
Tahun ke2
3
4

5

Realisasi Capaian
Tahun ke2
3
4

1

5

1

(7)
81,9
61

(8)
84,6
74

(9)
88,5
87

(10)
90
100

(11)
83,1
48

(12)
85,3
61

(13)
n/a
n/a

(14)
n/a
n/a

(15)
n/a
n/a

(16)
103,62
100

100

100

100

100

100

100

n/a

n/a

n/a

100

Rasio Capaian pada
Tahun ke2
3
4
(17)
104,15
100

(18)
n/a
n/a

(19)
n/a
n/a

(20)
n/a
n/a

100

n/a

n/a

n/a

Keterangan:
1. Target SPM adalah target pada tahun 2013, sebanyak 4 jenis pelayanan dasar bidang ketahanan pangan Berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010
No

Jenis Pelayanan

1.

Ketersediaan dan Cadangan
Pangan
Distribusi dan Akses Pangan

2.
3.
4.

Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan

Penanganan Kerawanan
Pangan

Standar Pelayanan Minimal
60%

Batas Akhir
Capaian
2015

Target
2011
15,50%

Capaian
2011
15,50%

Target
2012
37,50%

Capaian
2012
35%

Target
2013
45,00%

Capaian
2013
56,56%

Target
2014
52%

Capaian
2014
73,42%

100%

2015

91,91%

91,91%

94,26%

94,26%

96,87%

92,19%

99,15%

99,15%

80%

2015

70,50%

70,50%

73%

73%

75,50%

100%

78%

100%

60%

2015

24%

24,80%

45%

46%

50%

56,25%

50%

176,92%

Indikator

Target

Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
Pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan

Penguatan cadangan pangan

Penanganan daerah rawan
pangan

Standar Pelayanan Minimal Daerah

2. Target Renstra SKPD periode tahun 2013-2017
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

5

17

Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa secara umum indikator kinerja Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY telah mampu memenuhi target, bahkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur yaitu Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
capaiannya melebihi target yang ditetapkan. Adapun indikator kinerja Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY secara lengkap dapat dijelaskan
sebagai berikut:
A. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah jenis dan jumlah kelompok
pangan utama yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
berdasarkan kontribusi zat gizi energi masing-masing kelompok pangan.
Melalui pendekatan Pola Pangan Harapan dapat dinilai mutu pangan
penduduk berdasarkan skor pangan (dietary score). Semakin tinggi skor
mutu pangan, menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam, semakin
baik komposisi dan mutu gizinya, sehingga pola konsumsi pangan penduduk
semakin mendekati pola konsumsi pangan yang ideal yakni pola konsumsi
pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Beberapa
kegunaan analisis ini adalah:
1. Menilai jumlah dan komposisi konsumsi atau ketersediaan pangan;
2. Indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi atau ketersediaan
pangan;
3. Sebagai baseline data untuk mengestimasi kebutuhan pangan
ideal di suatu wilayah;
4. Sebagai baseline data untuk menghitung proyeksi penyediaan
pangan ideal untuk suatu wilayah;
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

18

5. Perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan
wilayah.
Capaian skor PPH Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Gambarannya seperti terlihat pada
grafik berikut ini:

Skor PPH

86

85,3

84

83,1

82
80
78

78,7

76
74

2012

2013

2014

Gambar 2.2. Skor PPH DIY Tahun 2012-2014
Sumber: BKPP DIY (2014)
Skor PPH yang semakin meningkat menunjukkan pola konsumsi pangan
penduduk DIY semakin mendekati pola konsumsi pangan ideal yakni pola
konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

B. Persentase Jumlah Penyuluh yang Meningkat Kapasitasnya
Penyuluhan merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama dan
pelaku usaha agar mau dan mampu menolong mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, modal dan sumber daya
lainnya. Arah kegiatan penyuluhan di DIY diarahkan kepada penyuluhan
yang mendukung swasembada padi, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi;
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

19

penyuluhan yang mendukung diversifikasi pangan; penyuluhan yang
mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; serta
penyuluhan yang mendukung kesejahteraan petani.
Penyuluh

pertanian

mempunyai

kedudukan

strategis

dalam

pembangunan pertanian khususnya dalam pengembangan kualitas pelaku
utama dan pelaku usaha. Salah satu permasalahan atau tantangan
penyuluhan di DIY adalah penurunan kuantitas dan kualitas tenaga
penyuluh karena usia. Selain itu juga terdapat permasalahan yaitu materi
penyuluhan yang kurang sesuai dengan kebutuhan petani, nelayan dan
masyarakat sekitar kawasan hutan. Namun demikian faktor pendorong untuk
keberhasilan pencapaian peningkatan kapasitas penyuluh lebih besar
dibanding permasalahan yang ada, yaitu semangat dari para penyuluh PNS
serta penyuluh kontrak dan swadaya dalam memberikan pendampingan
pada para pelaku usaha/pelaku utama serta kesadaran untuk terus
meningkatkan kompetensinya guna menjawab tuntutan perkembangan
zaman.
Pembangunan ketahanan pangan membutuhkan kelembagaan yang
mantap dengan didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Sumber
daya manusia mempunyai peran yang penting dan menentukan dalam
pengelolaan dan dukungan program/kegiatan kelembagaan ketahanan
pangan. Oleh karena itu, upaya pengembangan sumber daya manusia
(penyuluh) perlu terus ditingkatkan.
Programa penyuluhan menjadi kunci keberhasilan pembangunan

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

20

pertanian ke depannya. Programa disusun dengan dengan mengakomodir
keperluan masyarakat yang dibuat berjenjang dari tingkat desa, kecamatan,
kabupaten, dan provinsi dengan tetap berpegang pada rambu-rambu
perundangan

kebijakan

pemerintah,

RPJMD

maupun

Renstra

DIY.

Programa yang disusun secara partisipatif ini diharapkan mampu menjadi
pedoman dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan yang pada akhirnya
akan meningkatkan kualitas penyuluh itu sendiri.
Keragaan penyuluh di DIY, mulai dari 1) penyuluh PNS yang terdiri dari
penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan; 2) penyuluh kontrak yang
terdiri dari THL-TB PP dan PPTK; serta 3) penyuluh swadaya dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.7. Keragaan Penyuluh di DIY
No
1
a
b
c
2
3
4
5
6

Penyuluh
Penyuluh Pertanian PNS
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Peternakan
Perkebunan
Penyuluh Perikanan PNS
Penyuluh Kehutanan PNS
THL-TB PP
PPTK
Penyuluh Swadaya
Jumlah Total

2012
165
74
56
54
64
242
303
958

2013
164
74
56
50
58
241
19
593
1.255

2014
160
73
54
47
58
237
19
779
1.427

Sumber: BKPP DIY (2014)
Program/kegiatan

pendukung

yang

dilaksanakan

telah

dapat

meningkatkan kualitas penyuluh melalui peningkatan kompetensi dan
profesionalitas penyuluh sehingga dapat memberikan pembinaan dan
pendampingan yang optimal bagi para pelaku usaha/pelaku utama. Capaian
tahun 2013 ada 48% dari total penyuluh yang mendapatkan pelatihan/bimtek

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

21

untuk peningkatan kapasitasnya. Tahun berikutnya ada tambahan 13%
penyuluh yang ditingkatkan kapasitasnya sehingga capaian persentase
jumlah penyuluh yang meningkat kapasitasnya di tahun 2014 menjadi 61%
(kumulatif).

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Tujuan utama pembangunan Ketahanan Pangan di DIY adalah
bagaimana mencukupi kebutuhan pangan untuk memenuhi kebutuhan
pangan lokal. Untuk tujuan tersebut BKPP menghadapi tantangan terutama
berupa keterbatasan lahan dan tantangan perdagangan bebas kawasan
Asia Tenggara (Masyarakat Ekonomi Asean/MEA) 2015. Tantangan
tersebut akan diatasi dengan strategi yang menekankan pada dua hal yaitu
Peningkatan Diversifikasi Pangan dan Swasembada Pangan.

2.4.1. Tantangan Penyediaan Lahan Pangan
Tantangan utama berupa perlindungan lahan pangan adalah agenda
utama untuk mengamankan lahan dalam rangka mencapai swasembada
pangan terutama

beras. Perlindungan lahan ini mutlak diperlukan

mengingat luas lahan pertanian dari tahun ke tahun mengalami penyusutan
secara kritis akibat alih fungsi lahan.
Pada tahun 2002, luas lahan sawah di wilayah DIY terdapat 58.367 Ha,
dan tahun 2010 menyusut menjadi 56.538 Ha, atau rata-rata mengalami
penyusutan sebesar 0,42%. Dan diproyeksikan luas lahan sawah tahun
2020 akan tersisa 54.208 Ha.
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

22

Perlindungan lahan pangan yang diatur dalam Perda No. 12 tahun
2011 menargetkan luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk
wilayah DIY yaitu sebesar 35.911,59 Ha. Jumlah tersebut adalah seluas
13.000 Ha untuk Kabupaten Bantul, 12.377 Ha di Kabupaten Sleman, 5.029
Ha di Kulon Progo, dan sisanya seluas 5.505 Ha di Kabupaten Gunungkidul.

2.4.2 Tantangan sekaligus Potensi dengan Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi DIY Tahun 2009-2029
Penyediaan lahan pangan melalui proteksi lahan pangan berkelanjutan
juga mengacu pada regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) secara
nasional yaitu melalui UU No. 41 Tahun 2009. Undang-Undang tersebut
kemudian direspon Pemerintah Daerah DIY melalui Perda No. 2 Tahun 2010
tentang

Rencana

Tata

Ruang

Wilayah

Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta. Berikutnya Pemerintah Daerah DIY mewujudkan usaha
perlindungan lahan tersebut dengan terbitnya Perda No. 12 Tahun 2011
yang

mengatur

tentang

perlindungan

Lahan

Pertanian

Pangan

Berkelanjutan (LP2B).
Dengan demikian usaha proteksi lahan pangan tersebut memiliki
payung hukum yang kuat untuk sedapat mungkin menghentikan laju alih
fungsi lahan produktif dalam rangka memenuhi produksi pangan. Meskipun
demikian dibutuhkan kerjasama yang baik dan komitmen yang kuat dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten di DIY dalam mendorong Peraturan Daerah
LP2B tingkat Kabupaten.
Secara umum, rencana pola ruang adalah meliputi kawasan lindung
dan kawasan budidaya. Kawasan lindung meliputi lindung bawahan (hutan
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

23

lindung, resapan air), lindung setempat (sempadan, pantai, sungai, waduk,
embung, telaga, mata air), suaka alam (cagar alam, tahura, cagar budaya)
dan suaka margasatwa, serta daerah rawan bencana alam. Sementara itu
kawasan budidaya meliputi hutan produksi, lahan pertanian (lahan basah
dan

lahan

kering),

pertambangan,

industri,

pariwisata,

pemukiman

(perdesaan dan perkotaan), Pendidikan Tinggi, dan pesisir.

2.4.3 Keamanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing menuju MEA 2015
Perdagangan bebas antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara
atau lebih dikenal dengan MEA 2015 akan mengetatkan persaingan barang
konsumsi,

utamanya

yang

berakar

dari

sektor

pertanian.

Untuk

menghindarkan bencana impor produk pertanian segar dapat dilakukan
dengan meningkatkan daya saing produk melalui keamanan pangan dan
penjaminan mutu produk.
Oleh sebab itu diperlukan adanya upaya upaya dalam rangka
meminimalisir dampak perdagangan antar daerah dan membanjirnya produk
luar negeri termasuk didalamnya pemasukan bahan pangan. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan memberlakukan batasan batasan teknis
agar bahan pangan dengan standar keamanan yang belum jelas dari luar
daerah dan dari luar negeri tidak dapat seenaknya masuk dan membanjiri
pasar DIY. Tentu saja batasan batasan teknis ini merupakan suatu hal yang
diperbolehkan dalam perdagangan bebas, telah disosialisasikan dan telah
disetujui dalam forum World Trade Organization (WTO).

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

24

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Permasalahan strategis yang dihadapi dalam pembangunan ketahanan

pangan dan penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1.

Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan terhadap salah satu
sumber karbohidrat yakni beras, sebagai makanan pokok.

2.

Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan konsumsi pangan (nabati
dan hewani) pada produk impor seperti daging, terigu serta menurunnya
konsumsi pangan lokal.

3.

Masih besarnya ketergantungan penyediaan pangan asal luar daerah.

4.

Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan cadangan pangan.

5.

Belum tercapainya skor mutu keragaman dan keseimbangan gizi sesuai
dengan Pola Pangan Harapan (PPH) ideal dengan skor 100.

6.

Harga bahan pangan pokok masih belum stabil terutama pada saat musim
panen raya, musim paceklik dan menjelang hari besar nasional.

7.

Masih terjadinya kerawanan pangan baik kronis maupun transien dan
kasus gizi kurang/buruk diwilayah tertentu.

8.

Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang,
aman, dan halal.

9.

Masih banyaknya pangan yang belum terjamin mutu dan keamanannya
beredar di masyarakat.

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

25

10. Adanya tuntutan penyediaan bahan pangan yang terjamin mutu dan
keamanannya sebagai konsekuensi dari adanya peningkatan kesadaran
masyarakat.
11. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan pangan yang
beredar.
12. Masih terbatasnya sarana dan penegakan hukum distribusi pangan.
13. Belum optimalnya pemantauan distribusi pangan antar kabupaten dan
antar provinsi.
14. Sinergi lintas sektor pembangunan ketahanan pangan masih kurang
optimal.
15. Masih terbatasnya akses sebagian masyarakat terhadap bahan pangan
karena kemiskinan.
16. Kelembagaan penyuluhan belum sesuai dengan Undang-Undang No.16
Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (SP3K).
17. Jumlah penyuluh (penyuluh PNS) belum sesuai UU Nomor 16 Tahun 2006
dan Permentan Nomor 72 Tahun 2012.
18. Sinergi lintas sektor pelaku penyuluhan masih belum optimal.

3.2.

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Tugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah bidang

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

26

ketahanan pangan serta koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan dan perkebunan.
Sedangkan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah penyusunan program kerja bidang ketahanan
pangan dan penyuluhan; perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan
pangan dan penyuluhan; pengelolaan, pengkoordinasian, pemberian fasilitasi
dan pengendalian ketersediaan pangan; pengelolaan, pengkoordinasian,
pemberian fasilitasi dan pengendalian distribusi pangan; pengkoordinasian,
pemberian fasilitasi, pengendalian konsumsi dan kewaspadaan pangan;
pengkoordinasian dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan, dan perkebunan; pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di
bidang ketahanan pangan, serta penyuluhan koordinasi penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan, dan perkebunan; pengkoordinasian mitra kerja di
bidang ketahanan pangan dan pemberdayaan sumberdaya penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan; pengendalian, monitoring dan evaluasi
bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Faktor-faktor penghambat adalah sebagai berikut:
a.

Masih ada kab/kota yang belum memiliki unit kelembagaan ketahanan
pangan setingkat Eselon II hingga dapat menghambat penyelenggaraan
program.

b.

Kurang tersedianya sarana dan prasarana terutama kendaraan operasional
dan laboratorium.

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

27

c.

Pembagian tugas masih kurang merata dan efektif dengan volume
pekerjaan yang cukup padat.

d.

Belum berjalannya koordinasi antara kelembagaan penyuluhan, petani,
dan kelembagaan profesi lainnya yang bergerak di bidang pertanian.

e.

Belum semua potensi Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
dimanfaatkan dan dikembangkan.

Faktor-faktor pendorong adalah sebagai berikut:
a.

Sumber daya manusia sudah berpengalaman.

b.

Mampu mengkoordinasi SKPD lain dalam keterkaitannya dengan sistem
ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan.

c.

Adanya kelembagaan pengawasan fungsional yaitu Otoritas Kompeten
Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) sebagai lembaga penjamin mutu
pangan segar asal tumbuhan.

d.

Jajaran pimpinan cukup senior dan berpengalaman.

e.

Tersedianya

alat

untuk

menganalisis

ketersediaan

dan

pengelola

ketersediaan pangan.
f.

Adanya dukungan dari Dewan Ketahanan Pangan dan dana pemerintah
dalam rangka peningkatan ketahanan pangan.

3.3.

Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/ Kabupaten/ Kota
Faktor-faktor

penghambat

ataupun

faktor-faktor

pendorong

dari

pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau
dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/
kabupaten/kota diuraikan dalam analisis SWOT sebagai berikut:
Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

28

Tabel 3.1. Analisis SWOT
No

Kekuatan
(Strengthness)

Kelemahan
(Weakness)

Peluang
(Oportunity)

Ancaman
(Threat)

1

Instansi pemerintah
yang memiliki tupoksi
koordinasi terkait dgn
instansi lain dalam
hal ketersediaan,
distribusi, konsumsi
yang didukung
dengan penyuluhan

Kelembagaan yang
relatif baru terbentuk
masih memerlukan
konsolidasi baik ke
dalam maupun
dengan instansi
terkait lainnya

Pentingnya
kelembagaan
ketahanan pangan
yang kuat dari
ketersediaan,
distribusi hingga
konsumsi

Produktivitas pangan
dan kondisi
lingkungan yang tidak
menentu seperti
perubahan iklim,
sehingga dapat
menyebabkan defisit
bahan pangan

2

Pegawai (SDM)
sudah
berpengalaman

Masih ada kendala
koordinasi dengan
SKPD lain atau
dengan kab/kota
mengingat ada
tupoksi baru

Sebagian anggaran
saat ini masih
menyatu pada dinas
pertanian

3

Banyak pegawai
dengan derajat
pendidikan tinggi,
sehingga kompetensi
bagus

Jumlah masih kurang
memenuhi formasi
jabatan fungsional
tertentu maupun
fungsional umum

Sebagai
kelembagaan yang
berdiri sendiri
sehingga
memudahkan
koordinasi dengan
instansi lain
Peningkatan kualitas
SDM seperti diklat
manajemen, diklat
substansi teknis dan
pendidikan

4

Mampu
mengkoordinasi
SKPD lain dalam
keterkaitannya
dengan sistem
ketersediaan,
distribusi dan
konsumsi pangan

Masih ada kab/kota
yang belum memiliki
unit ketahanan
pangan sehingga
dapat menghambat
penyelenggaraan
program

Adanya komitmen
SDM untuk terus
menerus belajar

Budaya masyarakat
seperti: malas
bercocok tanam,
lebih suka makan
nasi

5

Sistem jaringan kerja
sudah bagus

Masih banyak SDM
yang belum
memahami apa yang
menjadi visi,misi,
tugas dan fungsi
SKPD

Pangan merupakan
hak asasi setiap
individu yang harus
dicukupi dan
memenuhi hakekat
kesehatan agar
mampu membentuk
SDM berkualitas

Kinerja Badan
Ketahanan Pangan
sangat bergantung
dengan SKPD lain
diantaranya tindak
lanjut suatu program
sangat tergantung
pada SKPD lain

6

Jajaran pimpinan
cukup senior dan

Pembagian tugas
masih kurang merata

Tingginya gempuran
makanan luar,

Pemanasan GLOBAL

Adanya alih fungsi
lahan pertanian ke
non pertanian yang
dapat mempengaruhi
penyediaan pangan.

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

29

No

Kekuatan
(Strengthness)

Kelemahan
(Weakness)

Peluang
(Oportunity)

Ancaman
(Threat)

berpengalaman

dan efektif dengan
volume pekerjaan
yang cukup padat

sehingga makanan
tradisional dinilai
inferior

7

Sebagai instansi
baru, menjadikan
lebih leluasa dalam
penganggaran dan
perumusan kebijakan

Sarana dan
prasarana masih
kurang

Banyaknya
stakeholder yang
antusias dan selalu
melibatkan Badan
Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan

8

Jumlah SDM sudah
cukup memadai

Data yang masih jauh Peran Bulog yang
dari sempurna
tidak seperti dulu
memacu Badan
Ketahanan Pangan di
daerah untuk
berperan aktif

Pemahaman
masyarakat tentang
ketahanan pangan
hanya pada
komoditas beras

9

SDM yang memiliki
inisiatif yang tinggi
dan bersedia
menjalin kerjasama
dengan tenagatenaga ahli

Ritme kerja masih
dalam proses
penyesuaian karena
masih dalam
perubahan struktur

Jejaring Badan
Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan
masih belum optimal

Ketahanan pangan
dilihat dari kaca mata
politik (masih impor
terigu, beras)

10

Pendelegasian tugas
sudah tepat

Personel yang baru
(masih belajar)
dikhawatirkan akan
memperlambat
pencapaian visi dan
misi SKPD

Sosialisasi
kelembagaan Badan
Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan
masih kurang

Masih terdapat
masyarakat yang
terkena gizi buruk,
karena pengetahuan
masyarakat kurang

11

Mengoptimalkan
kinerja DKP (Dewan
Ketahanan Pangan)

Terbatasnya
sarana/prasarana
dan SDM untuk
melakukan
pengkajian konsumsi
pangan

Banyak keragaman
potensi pangan lokal
yang bernilai gizi
tinggi

Kemajuan teknologi
dibidang pangan
baik skala usaha tani
maupun industri
yang kurang
memperhatikan mutu
dan keamanan
pangan

12

Adanya dukungan
dana dari pemerintah

Terbatasnya
data/informasi

Berkembangnya
industri dan teknologi

Pasar bebas yang
berdampak pada

Adanya
pengembangan BBM
alternatif berbahan
baku pangan
mengurangi
ketersediaan pangan
masyarakat

Review RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012 - 2017

30

No

Kekuatan
(Strengthness)

Kelemahan
(Weakness)

Peluang
(Oportunity)

Ancaman
(Threat)

dalam rangka
peningkatan
penganekaragaman
konsumsi

perkembangan
konsumsi pangan

pengolahan pangan

perubahan perilaku
dan budaya pola
konsumsi

13

Kemampuan
mengakses
perkembangan
informasi pangan
termasuk keamanan
pangan

Tindak lanjut
terhadap hasil
kegiatan
masih belum optimal

Potensi masyarakat
yang telah mampu
memproduksi,
mengolah dan
mengkonsumsi
pangan lokal

Masih kurangnya
pengetahuan,
kesadaran dan
kemauan
Masyarakat untuk
mengkonsumsi
pangan yang
beragam, bergizi dan
seimbang, dan aman
(B2SA)

14

Pengembangan
motivasi dan
partisipasi
masyarakat dalam
penganekaragaman
pangan

Belum semua potensi Adanya peluang
LDPM dimanfaatkan kerjasama dengan
dan dikembangkan
Lembaga Perguruan
Tinggi, LSM