Budaya Antri di Jepang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Alasan Pemilihan Judul
Budaya adalah sesuatu yang sangat menarik jika dicermati lebih dekat
yang setiap belahan dunia memiliki ragam budaya yang menarik dan bernilai
tinggi. Budaya juga merupakan salah satu hal yang dapat dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Jepang (bahasa Jepang : Nippon/Nihon,
nama resmi : Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia
Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur laut Jepang,dan
bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea dan Rusia. Jepang merupakan
negara yang dijuluki Negara Matahari Terbit dan Negeri Sakura. Dikatakan
demikian karena di Jepang mayoritas penduduknya beragama Shinto yang
menyembah matahari sehingga disebut Negara Matahari Terbit. Sedangkan
julukan Negeri Sakura karena banyaknya bunga sakura yang tumbuh di Jepang.
Negara Jepang adalah Negara yang amat sangat kaya akan budaya dan
beraneka ragam. Banyak sekali budaya-budaya yang dapat kita lihat dan pelajari
disana.Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai
zaman hesei sekarang, orang jepang mampu melestarikan kebudayaannya
sendiri.Jepang merupakan negara yang terkenal dengan berbagai budayanya
termasuk budaya antri. Antrian di negara Jepang sangat rapi mereka dapat
mengantri dengan baik karena mereka sangat menghormati hak orang
1
Universitas Sumatera Utara
lain.Sebenarnya di Jepang tidak ada tanda batasan yang mengatur arah antrian
tetapi mereka bisa mengaturnya sendiri dengan rapi karena kebiasaan budaya
mengantri mereka sudah mendarah daging dan menciptakan keteraturan dengan
sendirinya, dan apabila ada seseorang yang tidak sesuai aturan umum dalam
masyarakat jepang, maka orang itu akan dianggap orang yang aneh “HEN NA
HITO”.
Dengan mengantri kita dapat belajar sebab dan akibat yaitu kalau kita
tidak ingin mengantri maka cobalah datang lebih awal dari orang lain dan apabila
kita datang terlambat kita harus menerima akibat yaitu dengan mengantri. Dengan
begini kita dapat belajar agar tidak egois, dan menyadari semua orang juga
mempunyai kepentingan masing-masing. Mengantri memang membosankan dan
melelahkan tetapi kita dapat menghilangkan kejenuhan dengan membaca buku,
bermain game, mendengarkan musik, atau bahkan mencari teman yang bisa kita
ajak mengobrol di lokasi.
Dengan mengantri kita dapat melihat cermin kepribadian diri suatu bangsa.
Karena itulah negara Jepang bisa lebih maju karena kebiasaan mereka yang dapat
mengatur waktu, dan selalu menghargai orang lain. Banyak keuntungan yang
akan kita dapat dengan mengantri yaitu agar kita bisa lebih sabar, sopan santun
sama orang lain, bisa menahan emosi, menghargai orang lain, jujur karena
mengantri sesuai urutan yang kita dapatkan, mengurangi keegoisan, dapat
mengatur waktu, meningkatkan kesadaran akan kepentingan bersama, dapat
bersosialisasi dan mendapat pengetahuan baru serta peraturan dapat terlaksana
dengan maksimal.
2
Universitas Sumatera Utara
Ini adalah salah satu sifat yang dimiliki orang Jepang, mereka sangat sabar
dan sosial sekali. Orang Jepang pada umumnya sangat sabar dalam situasi sosial
sehari-hari. Sangat jarang untuk melihat salah satu dari mereka menyalip dalam
antrian di supermarket atau tempat umum lainnya.Ketahanan adalah fitur lain dari
masyarakat
Jepang.
Mengacu
pada
kemampuan
seseorang
atau
orang
untukmenangani masalah-masalah, mengatasi hambatan dan tidak menyerah pada
tekanan apa pun situasinya.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui budaya antri yang ada di Jepang.
2. Untuk mengetahui sikap dan etika hak orang lain saat mengantri.
1.3.
Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis membahas mengenai, bagaimana budaya
antri yang diterapkan dikehidupan dan dilingkungan sekitar orang-orang Jepang
termasuk pada saat antri beli tiket, antri di stasiun kereta dan antri di salah satu
restoran. Untuk mendukung pembahasannya lebih jelas, maka pada bab II penulis
juga akan menjelaskan mengenai pengertian budaya antri di Jepang dan sejarah
budaya antri di Jepang
3
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Metode Penelitian
Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode
kepustakaan, yaitu metode mengumpulkan atau menganalisis data dan informasi
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :Mengumpulkan sumber informasi yang
berkaitan dengan masalah yang di teliti serta dipelajari, lalu melakukan penelitian
dengan landasan teori yang telah diperoleh dari sumber-sumber informasi. Selain
itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi
tambahan
agar
data
yangdidapatkan
menjadi
lebih
akurat
dan
lebih
jelas.Selanjutnya data dibahas dan di rangkum untuk kemudian di deskrispsikan
ke dalam kertas karya ini.
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Alasan Pemilihan Judul
Budaya adalah sesuatu yang sangat menarik jika dicermati lebih dekat
yang setiap belahan dunia memiliki ragam budaya yang menarik dan bernilai
tinggi. Budaya juga merupakan salah satu hal yang dapat dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Jepang (bahasa Jepang : Nippon/Nihon,
nama resmi : Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia
Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur laut Jepang,dan
bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea dan Rusia. Jepang merupakan
negara yang dijuluki Negara Matahari Terbit dan Negeri Sakura. Dikatakan
demikian karena di Jepang mayoritas penduduknya beragama Shinto yang
menyembah matahari sehingga disebut Negara Matahari Terbit. Sedangkan
julukan Negeri Sakura karena banyaknya bunga sakura yang tumbuh di Jepang.
Negara Jepang adalah Negara yang amat sangat kaya akan budaya dan
beraneka ragam. Banyak sekali budaya-budaya yang dapat kita lihat dan pelajari
disana.Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai
zaman hesei sekarang, orang jepang mampu melestarikan kebudayaannya
sendiri.Jepang merupakan negara yang terkenal dengan berbagai budayanya
termasuk budaya antri. Antrian di negara Jepang sangat rapi mereka dapat
mengantri dengan baik karena mereka sangat menghormati hak orang
1
Universitas Sumatera Utara
lain.Sebenarnya di Jepang tidak ada tanda batasan yang mengatur arah antrian
tetapi mereka bisa mengaturnya sendiri dengan rapi karena kebiasaan budaya
mengantri mereka sudah mendarah daging dan menciptakan keteraturan dengan
sendirinya, dan apabila ada seseorang yang tidak sesuai aturan umum dalam
masyarakat jepang, maka orang itu akan dianggap orang yang aneh “HEN NA
HITO”.
Dengan mengantri kita dapat belajar sebab dan akibat yaitu kalau kita
tidak ingin mengantri maka cobalah datang lebih awal dari orang lain dan apabila
kita datang terlambat kita harus menerima akibat yaitu dengan mengantri. Dengan
begini kita dapat belajar agar tidak egois, dan menyadari semua orang juga
mempunyai kepentingan masing-masing. Mengantri memang membosankan dan
melelahkan tetapi kita dapat menghilangkan kejenuhan dengan membaca buku,
bermain game, mendengarkan musik, atau bahkan mencari teman yang bisa kita
ajak mengobrol di lokasi.
Dengan mengantri kita dapat melihat cermin kepribadian diri suatu bangsa.
Karena itulah negara Jepang bisa lebih maju karena kebiasaan mereka yang dapat
mengatur waktu, dan selalu menghargai orang lain. Banyak keuntungan yang
akan kita dapat dengan mengantri yaitu agar kita bisa lebih sabar, sopan santun
sama orang lain, bisa menahan emosi, menghargai orang lain, jujur karena
mengantri sesuai urutan yang kita dapatkan, mengurangi keegoisan, dapat
mengatur waktu, meningkatkan kesadaran akan kepentingan bersama, dapat
bersosialisasi dan mendapat pengetahuan baru serta peraturan dapat terlaksana
dengan maksimal.
2
Universitas Sumatera Utara
Ini adalah salah satu sifat yang dimiliki orang Jepang, mereka sangat sabar
dan sosial sekali. Orang Jepang pada umumnya sangat sabar dalam situasi sosial
sehari-hari. Sangat jarang untuk melihat salah satu dari mereka menyalip dalam
antrian di supermarket atau tempat umum lainnya.Ketahanan adalah fitur lain dari
masyarakat
Jepang.
Mengacu
pada
kemampuan
seseorang
atau
orang
untukmenangani masalah-masalah, mengatasi hambatan dan tidak menyerah pada
tekanan apa pun situasinya.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui budaya antri yang ada di Jepang.
2. Untuk mengetahui sikap dan etika hak orang lain saat mengantri.
1.3.
Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis membahas mengenai, bagaimana budaya
antri yang diterapkan dikehidupan dan dilingkungan sekitar orang-orang Jepang
termasuk pada saat antri beli tiket, antri di stasiun kereta dan antri di salah satu
restoran. Untuk mendukung pembahasannya lebih jelas, maka pada bab II penulis
juga akan menjelaskan mengenai pengertian budaya antri di Jepang dan sejarah
budaya antri di Jepang
3
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Metode Penelitian
Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode
kepustakaan, yaitu metode mengumpulkan atau menganalisis data dan informasi
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :Mengumpulkan sumber informasi yang
berkaitan dengan masalah yang di teliti serta dipelajari, lalu melakukan penelitian
dengan landasan teori yang telah diperoleh dari sumber-sumber informasi. Selain
itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi
tambahan
agar
data
yangdidapatkan
menjadi
lebih
akurat
dan
lebih
jelas.Selanjutnya data dibahas dan di rangkum untuk kemudian di deskrispsikan
ke dalam kertas karya ini.
4
Universitas Sumatera Utara