Budaya populer Jepang dalam budaya

Budaya populer Jepang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui,
dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara
umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki
kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola, budaya muda Jepang telah
menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan
Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari budaya populer Jepang seperti animasi, karakter,
permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya
populer Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia. [1] Namun
semua itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam media.[1]
Hal ini bukan untuk mengatakan bahwa ekspor dari budaya populer Jepang merupakan suatu
fenomena yang baru. Budaya itu sendiri telah lama berkembang di luar Jepang dan terutama di
bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak akhir tahun 1970-an. [1]Animasi dan komik Jepang
seperti Doraemon, sebuah cerita fantasi yang memperkenalkan robot berbentuk seperti kucing
yang dapat membuat keinginan dari anak-anak menjadi kenyataan, hal ini telah menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari bagi anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia. [1]
Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, penyebarluasan budaya populer Jepang di bagian timur dan
tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media Jepang dan industri media Asia
lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan budaya populer Jepang sebagai

sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda secara luas di berbagai macam pasar di bagian
timur dan tenggara Asia.[1] Banyak kalangan muda yang merasakan simpati yang
lebih intensif terhadap roman yang diceritakan dalam drama TV Jepang, atau dengan fashion
terbaru, gaya musik populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang
daripada yang mereka rasakan terhadap bagian dari budaya populer Amerika yang telah lama
mendominasi dunia budaya kalangan muda.[1]
Daftar isi
[sembunyikan]



1 Manga



2 Anime



3 Cosplay




4 Budaya populer Jepang di Indonesia

o


4.1 Manga
5 Referensi

Manga[sunting | sunting sumber]
Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media
yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam
variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa
bagian yang dicetak berwarna.[2] Di Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang
berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung pada
episode berikutnya.[3]

Anime[sunting | sunting sumber]

Anime (アニメ) adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui
tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa
Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya
animasi Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang
bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari
istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.
Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli Jepang
yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai
dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka – dan mulai dikenal
di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime juga memiliki audiens yang
besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan anime melalui
siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan
gambar tangan ataupun animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video
games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang, anime juga
mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di berbagai daerah di
seluruh dunia.

Cosplay[sunting | sunting sumber]

Cosplay


Cosplay (コスプレ Kosupure?) adalah kata-kata bahasa Jepang yang dibuat dari menggabungkan
dua kata dari bahasa inggris (wasei-eigo) "costume" dan "play". Cosplay merupakan sebuah

pertunjukan seni di mana para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan
secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu padamanga dan anime,
komik, manhwa, video games, penyanyi dan musisi, serta film.
Istilah cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah
konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahasi terinspirasi dari costume masquerade dan menulisnya
dalam majalah sci-fi Jepang yang kemudian menyebar dengan cepat di Jepang sebagai sebuah
pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari
Jepang, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest J. Ackerman
menginspirasi fan-costuming di seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan
kostum futuristikyang dibuat oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam
bidang Science Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York. [4]
Sejak saat itu istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia
seperti Filipina, Cina, Italia, Perancis, Meksiko, Brazil,Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya.
Meskipun banyak negara yang berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum
namun Jepang merupakan negara eksportir terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas. Jepang
berhasil membawa cosplay ke tingkat yang baru di mana Jepang berhasil mengubahnya ke dalam

bentuk seni yang menginspirasi para cosplayer di seluruh dunia. [4]

Budaya populer Jepang di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Manga[sunting | sunting sumber]
Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang
merupakan bagian dari kelompok Gramedia. Sekitar tahun 2005, kelompok Gramedia juga telah
menghadirkan Level Comics yang lebih berfokus pada penerbitan manga-manga
bergenre Seinen (Dewasa). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi maka manga tidak
hanya bisa dinikmati dalam bentuk buku saja, namun juga dapat dibaca melalui situs tertentu
menggunakan internet. Manga yang dibaca melalui internet tersebutlah yang kemudian disebut
dengan manga scan.
Manga scan diproduksi melalui proses yang disebut Scanlation (scanning, translation and editing)
yaitu suatu proses memindai halaman per halaman dari manga yang telah diterbitkan di Jepang.
Setiap naskah halaman yang berbahasa Jepang tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris atau bahasa lainnya sesuai dengan keinginan, lalu melalui proses penyuntingan
untuk meningkatkan kualitas gambar. Scanlation muncul secara bertahap seiring dengan
meningkatnya jumlah orang yang mempunyai akses internet dan didukung oleh peranti lunak
untuk melakukan editing gambar dan pendistribusian data.[5]
Pada awalnya, manga scan dimulai karena kurangnya akses terhadap manga di luar Jepang.
Selain karena faktor biaya yang mahal karena manga harus diimpor terlebih dahulu baru dapat

dinikmati di negara selain Jepang, faktor waktu juga menjadi masalah karena para penggemar

manga di luar Jepang seperti Indonesia tidak dapat langsung menikmati manga-manga baru yang
diterbitkan di Jepang.