Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian
yang bertujuan untuk mencapai suatu kondisi peternakan yang tangguh dan optimal
.Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi populasi
tetapi juga dari segi pengetahuan akan kesehatan menyebabkan pemenuhan akan
kebutuhan protein asal hewani
yang memenuhi standart kelayakan konsumsi
semakin meningkat.
Dalam perspektif ke depan, usaha peternakan rakyat harus mengarah pada
pengembangan agribisnis peternakan sehingga tidak hanya sebagai usaha sampingan
namun sudah mengarah pada usaha pokok dalam perekonomian keluarga. Dengan
kata lain, usaha ternak rakyat diharapkan menjadi sumber utama pendapatan peternak
rakyat dan dapat menguntungkan.
Daging sangat besar manfaatnya dalam pemenuhan gizi yaitu berupa protein
hewani, akan tetapi pemenuhan daging belum mencukupi kebutuhan masyarakat akan
konsumsi daging yang terus meningkat. Peningkatan produksi daging sangat
berhubungan dengan penyebaran populasi ternak pada suatu daerah dan akan lebih
mendukung lagi apabila sistem pemeliharaan dilakukan secara modern.
Pada sistem pemeliharaan peternakan rakyat umumya peternak memberikan
pakan yang tidak tetap, peternak umumnya tidak mengerti nilai penggembalaan dan
peternak biasanya tidak mengusahakan lahan yang cukup untuk memungkinkan
peternak menanam tanaman khusus sebagai pakan ternak, ternak dibiarkan merumput
Universitas Sumatera Utara
mencari makan pada wilayah perkebunan. Sistem pemeliharaan yang baik akan
memberikan hasil produksi yang jauh lebih baik pula.
Salah satu ternak yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki
waktu pemeliharaan yang lebih singkat dan daya reproduksi yang lebih tinggi adalah
ternak domba. Pengembangan domba sebagai salah satu ternak potong yang masih
banyak mengalami hambatan karena pemeliharaanya yang masih bersifat tradisional.
Domba
merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil,
hewan pemamah biak dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya.
Disamping sebagai penghasil daging yang baik, domba juga menghasilkan kulit yang
dapat di manfaatkan untuk berbagai macam keperluan industri kulit dan khusus untuk
domba menghasilkan bulu (wool) yang sangat baik untuk keperluan bahan sandang
(tekstil) (Cahyono, 1998). Hal ini tentu saja mempengaruhi besarnya pendapatan
masyarakat pada daerah tersebut sehingga menimbulkan perbedaan dalam segi
ekonomi maupun pemenuhan gizi hewani khususnya daging bagi masyarakat.
Salah satu daerah yang menjadi daerah potensial untuk dikembanggkan usaha
peternakan domba adalah Desa Celawan memiliki luas wilayah 19.65 km2 yang
terdiri dari 1770 kepala keluarga dengan total 6600 penduduk yang mayoritas
berprofesi sebagai petani dan peternak dan merupakan desa yang paling luas
daerahnya di Kecamatan Pantai Cermin dan paling jarang penduduknya
(339 jiwa/km2. Desa Celawan merupakan salah satu daerah penyebaran populasi
ternak di Kabubaten Pantai Cermin dimana kawasan tersebut perkembangan populasi
dombanya pada tahun 2014 mencapai 5.180 ekor dan 400 ekornya berada di Desa
Celawan (Distanak Kab. Serdang Bedagai, 2016).
Universitas Sumatera Utara
Desa celawan yang berbatasan langsung dengan perkebunan PTPN IV sangat
berpotensi untuk dikembangkannya ternak domba, ketersediaan akan hijauan pakan
ternak
lumayan
banyak.
Biasanya
pada
pagi
hari
kebanyakan
peternak
menggembalakan dombanya ke area perkebunan dan dikandangkan kembali pada
malam hari. Berbeda dengan peternak yang lokasi kandang nya agak jauh dengan
area perkebunan. Mereka memelihara ternak domba dengan sistem intensif karena
lokasi penggembalaannya tidak ada. Peternak menyediakan pakan dan memberikan
nya ke dalam kandang. Berdasarkan data dan uraian diatas maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara
Intensif dan Semi Intensif Di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai”
Rumusan Masalah
1.
Berapa pendapatan dan R/C ratio usaha ternak domba di daerah penelitian?
2.
Perbedaan pendapatan dari kedua sistem pemeliharaan di daerah penelitian?
3.
Bagaimana sistem pemeliharaan yang layak diusahakan di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pendapatan dan R/C ratio usaha ternak domba
di daerah
penelitian.
2. untuk meengetahui perbedaan pendapatan kedua sistem pemeliharaan di daerah
penelitian
3. Untuk mengetahui sistem pemeliharaan yang terbaik dan di usahakan peternak
domba di daerah penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi peternak dalam melakukan usaha domba
2. Bagi pemerintah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai usaha ternak domba, serta sebagai bahan pertimbangan dalam membuat
kebijakan menyangkut usaha ternak domba.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian
yang bertujuan untuk mencapai suatu kondisi peternakan yang tangguh dan optimal
.Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi populasi
tetapi juga dari segi pengetahuan akan kesehatan menyebabkan pemenuhan akan
kebutuhan protein asal hewani
yang memenuhi standart kelayakan konsumsi
semakin meningkat.
Dalam perspektif ke depan, usaha peternakan rakyat harus mengarah pada
pengembangan agribisnis peternakan sehingga tidak hanya sebagai usaha sampingan
namun sudah mengarah pada usaha pokok dalam perekonomian keluarga. Dengan
kata lain, usaha ternak rakyat diharapkan menjadi sumber utama pendapatan peternak
rakyat dan dapat menguntungkan.
Daging sangat besar manfaatnya dalam pemenuhan gizi yaitu berupa protein
hewani, akan tetapi pemenuhan daging belum mencukupi kebutuhan masyarakat akan
konsumsi daging yang terus meningkat. Peningkatan produksi daging sangat
berhubungan dengan penyebaran populasi ternak pada suatu daerah dan akan lebih
mendukung lagi apabila sistem pemeliharaan dilakukan secara modern.
Pada sistem pemeliharaan peternakan rakyat umumya peternak memberikan
pakan yang tidak tetap, peternak umumnya tidak mengerti nilai penggembalaan dan
peternak biasanya tidak mengusahakan lahan yang cukup untuk memungkinkan
peternak menanam tanaman khusus sebagai pakan ternak, ternak dibiarkan merumput
Universitas Sumatera Utara
mencari makan pada wilayah perkebunan. Sistem pemeliharaan yang baik akan
memberikan hasil produksi yang jauh lebih baik pula.
Salah satu ternak yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki
waktu pemeliharaan yang lebih singkat dan daya reproduksi yang lebih tinggi adalah
ternak domba. Pengembangan domba sebagai salah satu ternak potong yang masih
banyak mengalami hambatan karena pemeliharaanya yang masih bersifat tradisional.
Domba
merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil,
hewan pemamah biak dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya.
Disamping sebagai penghasil daging yang baik, domba juga menghasilkan kulit yang
dapat di manfaatkan untuk berbagai macam keperluan industri kulit dan khusus untuk
domba menghasilkan bulu (wool) yang sangat baik untuk keperluan bahan sandang
(tekstil) (Cahyono, 1998). Hal ini tentu saja mempengaruhi besarnya pendapatan
masyarakat pada daerah tersebut sehingga menimbulkan perbedaan dalam segi
ekonomi maupun pemenuhan gizi hewani khususnya daging bagi masyarakat.
Salah satu daerah yang menjadi daerah potensial untuk dikembanggkan usaha
peternakan domba adalah Desa Celawan memiliki luas wilayah 19.65 km2 yang
terdiri dari 1770 kepala keluarga dengan total 6600 penduduk yang mayoritas
berprofesi sebagai petani dan peternak dan merupakan desa yang paling luas
daerahnya di Kecamatan Pantai Cermin dan paling jarang penduduknya
(339 jiwa/km2. Desa Celawan merupakan salah satu daerah penyebaran populasi
ternak di Kabubaten Pantai Cermin dimana kawasan tersebut perkembangan populasi
dombanya pada tahun 2014 mencapai 5.180 ekor dan 400 ekornya berada di Desa
Celawan (Distanak Kab. Serdang Bedagai, 2016).
Universitas Sumatera Utara
Desa celawan yang berbatasan langsung dengan perkebunan PTPN IV sangat
berpotensi untuk dikembangkannya ternak domba, ketersediaan akan hijauan pakan
ternak
lumayan
banyak.
Biasanya
pada
pagi
hari
kebanyakan
peternak
menggembalakan dombanya ke area perkebunan dan dikandangkan kembali pada
malam hari. Berbeda dengan peternak yang lokasi kandang nya agak jauh dengan
area perkebunan. Mereka memelihara ternak domba dengan sistem intensif karena
lokasi penggembalaannya tidak ada. Peternak menyediakan pakan dan memberikan
nya ke dalam kandang. Berdasarkan data dan uraian diatas maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara
Intensif dan Semi Intensif Di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai”
Rumusan Masalah
1.
Berapa pendapatan dan R/C ratio usaha ternak domba di daerah penelitian?
2.
Perbedaan pendapatan dari kedua sistem pemeliharaan di daerah penelitian?
3.
Bagaimana sistem pemeliharaan yang layak diusahakan di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pendapatan dan R/C ratio usaha ternak domba
di daerah
penelitian.
2. untuk meengetahui perbedaan pendapatan kedua sistem pemeliharaan di daerah
penelitian
3. Untuk mengetahui sistem pemeliharaan yang terbaik dan di usahakan peternak
domba di daerah penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi peternak dalam melakukan usaha domba
2. Bagi pemerintah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai usaha ternak domba, serta sebagai bahan pertimbangan dalam membuat
kebijakan menyangkut usaha ternak domba.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara