Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus Repositori Universitas Muria Kudus

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Persentase Hidup (%)
Hasil analisis sidik ragam (Table Lampiran 3) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA tidak berpengaruh nyata
terhadap persentase hidup stek pucuk jambu air. Dan tidak terdapat interaksi
antara konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata
Presentase Hidup Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada Table 1.
Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Persentase Hidup Stek
Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan
Presentase Hidup Stek
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol
20,00
IBA 50ppm

31,11
IBA 100ppm
31,11
IBA 150ppm
37,78
Lama Perendaman
Kontrol
20,00
15mnt
31,11
30mnt
37,78
45mnt
31,11
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
20,00
IBA 50ppm+15mnt
33,33
IBA 50ppm+30mnt

33,33
IBA 50ppm+45mnt
26,67
IBA 100ppm+15mnt
33,33
IBA 100ppm+30mnt
33,33
IBA 100ppm+45mnt
26,67
IBA 150ppm+15mnt
26,67
IBA 150ppm+30mnt
46,67
IBA 150ppm+45mnt
40,00
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti hruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

26


27

Dari Tabel 1 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm (K3)
yaitu 37,78 dan terendah adalah kontrol 20,00%.
Lama perendaman terbaik adalah 30 menit (L2) 37,78, dan terendah adalah
kontrol 20,00 %.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
presentase hidup stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston) dapat
dilihat pada Gambar 3.

148.00

140.00

PERSENTASE HIDUP (%)

138.00
128.00

120.00


118.00
L1
108.00

100.00

L2

100.00

L3

98.00
88.00

80.00

80.00


80.00

K1

K2

K3

78.00
KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 3. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama Perendaman
IBA Terhadap Persentase Hidup Stek Pucuk Jambu Air
(Syzygium aquaeum Burm F. Alston) (%).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap persentase
hidup stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda nyata
(Tabel Lampiran 3).

28


2. Panjang Akar (cm)
Hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 5) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA tidak berpengaruh nyata
terhadap panjang akar stek pucuk jambu air. Dan tidak terdapat interaksi
antara konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
panjang akar stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum Burm F.
Alston) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Panjang Akar Stek
Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan
Panjang Akar
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol

2,93

IBA 50ppm

3,28


IBA 100ppm

3,95

IBA 150ppm

3,85
Lama Perendaman

Kontrol

2,93

15mnt

3,99

30mnt


3,44

45mnt

3,65
Kombinasi Perlakuan

Kontrol

2,93

IBA 50ppm+15mnt

3,47

IBA 50ppm+30mnt

3,17

IBA 50ppm+45mnt


3,20

IBA 100ppm+15mnt

4,39

IBA 100ppm+30mnt

3,37

IBA 100ppm+45mnt

4,10

IBA 150ppm+15mnt

4,11

IBA 150ppm+30mnt


3,77
IBA 150ppm+45mnt
3,65
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

29

Dari Tabel 2 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 100 ppm
(K2) yaitu 3, 95 cm terendah adalah kontrol sebesar 2,93 cm.
Lama perendaman terbaik adalah 15 menit (L1) 3,99 cm dan terendah
adalah kontrol sebesar 2,93 cm.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
panjang akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston) dapat
dilihat pada Gambar 4.
13.16

13.40
12.90

PANJANG AKAR (cm)

12.30

12.34

12.40
11.90
11.32
11.40
10.90

10.95

L2
10.41

L3
10.10

10.40
9.90

L1

9.59
9.50

9.40
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 4. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama Perendaman
IBA Terhadap Panjang Akar Stek Pucuk Jambu Air (Syzygium
aquaeum Burm F. Alston).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap panjang
akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda nyata
(Tabel Lampiran 5).

30

3. Jumlah Akar
Hasil analisis sidik ragam ( Tabel Lampiran 7) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah akar stek pucuk jambu air. Dan tidak terdapat interaksi
antara konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
jumlah akar stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum Burm F.
Alston) dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Jumlah Akar Stek
Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan
Jumlah Akar
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol
2,98
IBA 50ppm
2,89
IBA 100ppm
3,52
IBA 150ppm
5,08
Lama Perendaman
Kontrol
2,98
15mnt
3,98
30mnt
3,15
45mnt
4,37
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
2,98
IBA 50ppm+15mnt
3,44
IBA 50ppm+30mnt
2,65
IBA 50ppm+45mnt
2,59
IBA 100ppm+15mnt
3,96
IBA 100ppm+30mnt
2,74
IBA 100ppm+45mnt
3,86
IBA 150ppm+15mnt
4,53
IBA 150ppm+30mnt
4,06
IBA 150ppm+45mnt
6,66
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

31

Dari Tabel 3 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm
(K3) yaitu 5,08 helai akar dan terendah adalah konsentrasi 50 ppm (K1) sebesar
2, 89 helai akar.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 4,37 helai akar dan
terendah adalah kontrol sebsesar 2,98 helai akar.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
jumlah akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston) dapat
dilihat pada Gambar 5.
21.00

19.97

19.00

JUMLAH AKAR

17.00
15.00

13.58

13.00
11.00
9.00

11.87
11.58

12.18

L1
L2

10.33

L3
7.95
7.77

8.22

K1

K2

7.00
K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 5. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama Perendaman
IBA Terhadap Jumlah Akar Stek Pucuk Jambu Air (Syzygium
aquaeum Burm F. Alston).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap jumlah akar
stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda nyata (Tabel
Lampiran 7).

32

4. Bobot Segar Akar (g)
Hasil analisis sidik ragam ( Tabel Lampiran 9) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA tidak berpengaruh nyata
terhadap bobot segar akar stek pucuk jambu air. Dan tidak terdapat
interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
bobot segar akar stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Bobot Segar Akar
Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan

Bobot Segar Akar
Konsentrasi Larutan IBA

Kontrol
IBA 50ppm
IBA 100ppm
IBA 150ppm

1,42
1,46
1,56
1,57
Lama Perendaman

Kontrol
15mnt
30mnt
45mnt

1,42
1,56
1,49
1,55
Kombinasi Perlakuan

Kontrol
1,42
IBA 50ppm+15mnt
1,53
IBA 50ppm+30mnt
1,49
IBA 50ppm+45mnt
1,36
IBA 100ppm+15mnt
1,55
IBA 100ppm+30mnt
1,52
IBA 100ppm+45mnt
1,62
IBA 150ppm+15mnt
1,58
IBA 150ppm+30mnt
1,45
IBA 150ppm+45mnt
1,67
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

33

Dari Tabel 4 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm
(K3) yaitu 1,57 g dan terendah adalah kontrol sebesar 1, 42 g.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 1,55 g dan terendah
adalah kontrol sebesar 1,42 g.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
bobot segar akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston) dapat
dilihat pada Gambar 6.

5.20
5.00
5.00
BERAT SEGAR AKAR (g)

4.85
4.74

4.80
4.60
4.60

4.66
4.57
4.36

4.40
4.20

L1

4.46
L2
L3
4.09

4.00
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 6. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama Perendaman
IBA Terhadap Bobot Segar Akar Stek Pucuk Jambu Air (Syzygium
aquaeum Burm F. Alston).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap bobot segar
akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda nyata
(Tabel Lampiran 9).

34

5. Bobot Kering Akar (g)
Hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 11) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA tidak berpengaruh nyata
terhadap bobot kering akar stek pucuk jambu air. Dan tidak terdapat
interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
bobot kering akar stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Bobot Kering Akar
Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan
Bobot Kering Akar
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol

1,18

IBA 50ppm

1,19

IBA 100ppm

1,28

IBA 150ppm

1,26
Lama Perendaman

Kontrol

1,18

15mnt

1,29

30mnt

1,20

45mnt

1,24
Kombinasi Perlakuan

Kontrol

1,18

IBA 50ppm+15mnt

1,18

IBA 50ppm+30mnt

1,28

IBA 50ppm+45mnt

1,10

IBA 100ppm+15mnt

1,30

IBA 100ppm+30mnt

1,25

IBA 100ppm+45mnt

1,30

IBA 150ppm+15mnt

1,40

IBA 150ppm+30mnt

1,08

IBA 150ppm+45mnt
1,31
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

35

Dari Tabel 5 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 100 ppm
(K2) yaitu 1,28 g dan terendah adalah kontrol sebesar 1,18 g.
Lama perendaman terbaik adalah 15 menit (L1) 1,29 g dan terendah
adalah kontrol sebesar 1,18 g.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
bobot kering akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston)
dapat dilihat pada Gambar 7.

4.40
4.19
BERAT KERING AKAR (g)

4.20
3.91

4.00

3.92

3.84
3.74

3.80
3.60
3.40

L1
L2

3.55

L3
3.30
3.23

3.20
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 7. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama Perendaman
IBA Terhadap Bobot Kering Akar Stek Pucuk Jambu Air
(Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap bobot
kering akar stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda
nyata (Tabel Lampiran 11).

36

6. Jumlah Tunas
Hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 13, 15, 17, 19, 21 dan 23)
menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA
berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas pada umur 6MST(c), 8MST(d),
10MST(e) dan 12MST(f). Dan tidak terdapat interaksi antara konsentrasi
dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
jumlah tunas stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum Burm F.
Alston) umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(e) dan
12MST(f) dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Jumlah
Tunas Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston)
umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(b), 8MST(c), 10MST(e) dan 12MST(f).
Jumlah Tunas
Perlakuan
2 MST
4 MST
6 MST
8 MST
10 MST 12 MST
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol
0,71
1,09
1,43 b
1,67 b
1,72 b
1,96 b
IBA 50ppm
0,75
1,00
1,24 b
1,44 b
1,71 b
1,90 b
IBA 100ppm
0,72
0,98
1,23 b
1,52 b
1,73 b
2,20 b
IBA 150ppm
0,97
1,34
1,76 a
2,51 a
2,75 a
3,12 a
Lama Perendaman
Kontrol
0,71
1,09
1,43
1,67
1,72
1,96
15mnt
0,86
1,18
1,45
1,82
2,07
2,36
30mnt
0,77
1,03
1,34
1,76
2,03
2,42
45mnt
0,82
1,11
1,43
1,90
2,09
2,43
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
0,71
1,09
1,43
1,67
1,72
1,96
IBA 50ppm+15mnt
0,89
1,15
1,41
1,63
1,93
2,16
IBA 50ppm+30mnt
0,76
0,98
1,23
1,45
1,78
1,92
IBA 50ppm+45mnt
0,61
0,88
1,08
1,25
1,40
1,62
IBA 100ppm+15mnt
0,77
1,06
1,28
1,50
1,73
1,96
IBA 100ppm+30mnt
0,59
0,79
1,01
1,21
1,40
2,19
IBA 100ppm+45mnt
0,81
1,09
1,39
1,86
2,04
2,45
IBA 150ppm+15mnt
0,93
1,34
1,66
2,34
2,53
2,97
IBA 150ppm+30mnt
0,95
1,33
1,79
2,61
2,89
3,17
IBA 150ppm+45mnt
1,03
1,35
1,83
2,58
2,81
3,22
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

Dari Tabel 6 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm
(K3) yaitu 3, 12 tunas dan terendah adalah konsentrasi 50 ppm (K1)
sebesar 1,90 pada parameter jumlah tunas umur 12MST.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 2,43 tunas dan
terendah adalah kontrol sebesar 1,96 tunas pada parameter jumlah
tunas umur 12MST.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
terhadap jumlah tunas umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d),
10 MST(e) dan 12MST(f) dapat dilihat pada Gambar 8.
(b)

3.20
2.70
L1
2.20

L2

1.70

L3
K1

K2

K3

JUMLAH TUNAS 4MST

JUMLAH TUNAS 2MST

(a)
4.20
3.70
3.20

L1

2.70

L2

2.20

L3
K1

6.00
5.00
L1
4.00

L2

3.00

L3
K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

9.00
7.00
L1
5.00

L2

3.00

L3
K1

L1
L2
L3
K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

JUMLAH TUNAS 12MST

JUMLAH TUNAS 10MST

K3

(f)

9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
K2

K2

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

(e)

K1

K3

(d)
JUMLAH TUNAS 8MST

JUMLAH TUNAS 6MST

(c)

K1

K2

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

10.50
8.50
L1
6.50

L2

4.50

L3
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 8. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama
Perendaman IBA Terhadap Jumlah Tunas Umur
2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(e)
dan 12MST(f).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
jumlah tunas umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(d)
dan 12MST(f), tidak beda nyata (Tabel Lampiran 13, 15, 17, 19, 21 dan
23).
7.

Panjang Tunas (cm)

Hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 25, 27, 29, 31, 33, dan
35) menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dan lama perendaman
IBA berpengaruh nyata terhadap panjang tunas pada umur 6MST(c),
8MST(d), 10MST(e) dan 12MST(f). Dan tidak terdapat interaksi
antara konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
panjang tunas stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d),
10MST(e) dan 12MST(f) dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Panjang Tunas
Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston) umur
2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(e) dan 12MST(f).
Panjang Tunas
Perlakuan
2 MST 4 MST 6 MST
8 MST
10 MST
12 MST
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol
0,76
1,21
1,53 c
2,14 c
2,49 b
3,18 c
IBA 50ppm
0,80
1,25 1,59 bc
2,20 bc
2,57 ab
3,41 bc
IBA 100ppm
0,88
1,25 1,68 ab
2,26 b
2,54 b
3,63 b
IBA 150ppm
0,90
1,36
1,77 a
2,37 a
2,67 a
4,04 a
Lama Perendaman
Kontrol
0,76
1,21
1,53
2,18
2,49
3,18
15mnt
0,89
1,31
1,64
2,26
2,60
3,59
30mnt
0,81
1,28
1,69
2,30
2,58
3,70
45mnt
0,89
1,27
1,71
2,25
2,60
3,79
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
0,76
1,21
1,53
2,18
2,49
3,18
IBA 50ppm+15mnt
0,91
1,29
1,55
2,18
2,60
3,22
IBA 50ppm+30mnt
0,67
1,20
1,62
2,26
2,57
3,48
IBA 50ppm+45mnt
0,83
1,27
1,58
2,18
2,55
3,52
IBA 100ppm+15mnt
0,85
1,22
1,64
2,26
2,54
3,55
IBA 100ppm+30mnt
0,87
1,34
1,68
2,26
2,55
3,70
IBA 100ppm+45mnt
0,94
1,18
1,71
2,26
2,54
3,65
IBA 150ppm+15mnt
0,90
1,43
1,72
2,35
2,67
4,00
IBA 150ppm+30mnt
0,88
1,29
1,77
2,38
2,62
3,93
IBA 150ppm+45mnt
0,92
1,37
1,83
2,31
2,71
4,20
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

Dari Tabel 7 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150
ppm (K3) yaitu 4,04 cm dan terendah adalah kontrol sebesar 3,18 cm
pada parameter panjang tunas umur 12MST.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 3,79 cm dan terendah
adalah kontrol 3,18 cm pada parameter panjang tunas umur 12MST.

Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
terhadap panjang tunas umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d),
10 MST(e) dan 12MST(f) dapat dilihat pada Gambar 9.

3.00

2.74
2.48

2.81
2.60
2.54

(b)
2.75
2.70
2.64
L1

2.50

L2

2.01
2.00

L3
K1

K2

PANJANG TUNAS
4MST (cm)

PANJANG TUNAS
2MST (cm)

(a)
4.50
4.30
4.10
3.90
3.70
3.50

K3

4.02

L1
L2

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

K2

7.30
7.10
6.90

6.77

6.70

6.55
6.54

7.87

L1
L2

7.64
7.62
7.61
K2

L3
K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

PANJANG TUNAS 12MST
(cm)

PANJANG TUNAS 10MST
(cm)

8.00

K1

6.78
6.77

L1
L2
L3

6.50
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

(f)
8.14

7.80
7.72
7.65

K3

7.14
7.04
6.93

(e)
8.20
8.10
8.00
7.90
7.80
7.70
7.60

L2

(d)
5.48
5.31
5.15

L3
K1

13.50

12.61
12.01
11.78

12.50
11.50

11.11
10.94
10.56
10.44 10.66

10.50

9.65

L1
L2
L3

9.50
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 9. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama
Perendaman IBA Terhadap Panjang Tunas Umur
2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(e) dan
12MST(f). (cm)
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap
panjang tunas umur 2MST(a), 4MST(b), 6MST(c), 8MST(d), 10MST(e)
dan 12MST(f), tidak beda nyata (Tabel Lampiran 25, 27, 29, 31, 33, dan
35).

L1

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

PANJANG TUNAS 8MST
(cm)

PANJANG TUNAS 6MST
(cm)

4.86
4.75
4.66

5.12
5.04
4.92

3.65
3.54

L3

(c)
5.60
5.40
5.20
5.00
4.80
4.60

3.86

3.86
3.80
3.61
K1

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

4.29
4.12

8. Jumlah Daun
Hasil analisis sidik ragam (Tabel lampiran 37)

menunjukkan

bahwa perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA berpengaruh
nyata terhadap jumlah daun stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston). Dan tidak terdapat interaksi antara konsentrasi dan
lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
jumlah daun stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum Burm
F. Alston) dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Jumlah Daun
Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan

Jumlah Daun
Konsentrasi Larutan IBA

Kontrol
IBA 50ppm
IBA 100ppm
IBA 150ppm

3,53
4,02
4,96
6,52

b
b
b
a

3,53
5,04
5,15
5,31

b
ab
ab
a

Lama Perendaman
Kontrol
15mnt
30mnt
45mnt
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
3,53 c
IBA 50ppm+15mnt
3,29 c
IBA 50ppm+30mnt
3,90 bc
IBA 50ppm+45mnt
4,87 abc
IBA 100ppm+15mnt
5,82 abc
IBA 100ppm+30mnt
4,62 abc
IBA 100ppm+45mnt
4,44 abc
IBA 150ppm+15mnt
6,01 abc
IBA 150ppm+30mnt
6,92 a
IBA 150ppm+45mnt
6,63 ab
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

Dari Tabel 8 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm
(K3) yaitu 6,52 helai daun dan terendah adalah kontrol sebesar 3,53
helai daun pada parameter jumlah daun umur 12MST.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 5,31 helai daun dan
terendah adalah kontrol sebesar 3,53 helai daun pada parameter jumlah
daun umur 12MST.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
terhadap jumlah daun stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F.
Alston) dapat dilihat pada Gambar 10.

23.00
20.75
19.90

21.00
JUMLAH DAUN

19.00

17.45

18.02

17.00
14.60
15.00
13.00

11.69

11.00

9.87

L1
13.87
13.32

L2
L3

9.00
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 10. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama
Perendaman IBA Terhadap Jumlah Daun Stek Pucuk Jambu
Air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap jumlah
daun stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda
nyata (Tabel Lampiran 37).

9. Bobot Segar Tunas (g)
Hasil analisis sidik ragam (Tabel lampiran 39) menunjukkan
bahwa perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA berpengaruh
nyata terhadap bobot segar tunas stek pucuk jambu air (Syzygium
aquaeum Burm F. Alston). Dan tidak terdapat interaksi antara

konsentrasi dan lama perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
bobot segar tunas stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Bobot Segar
Tunas Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan
Bobot Segar Tunas
Konsentrasi Larutan IBA
Kontrol

1,23

c

IBA 50ppm

1,26

bc

IBA 100ppm

1,37

ab

IBA 150ppm

1,46

a

Kontrol

1,23

b

15mnt

1,37

a

30mnt

1,36

a

1,35

ab

Kontrol

1,23

b

IBA 50ppm+15mnt

1,27

ab

IBA 50ppm+30mnt

1,25

ab

IBA 50ppm+45mnt

1,25

ab

IBA 100ppm+15mnt

1,36

ab

IBA 100ppm+30mnt

1,39

ab

IBA 100ppm+45mnt

1,36

ab

IBA 150ppm+15mnt

1,49

a

Lama Perendaman

45mnt
Kombinasi Perlakuan

IBA 150ppm+30mnt

1,44 ab
IBA 150ppm+45mnt
1,44 ab
Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

Dari Tabel 9 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm
(K3) yaitu 1,46 g dan terendah adalah kontrol sebesar 1,23 g.
Lama perendaman terbaik adalah 15 menit (L1) 1,37 g dan terendah
adalah kontrol sebesar 1,23 g.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
terhadap bobot segar tunas stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada Gambar 11.
4.60
4.47

BERAT SEGAR TUNAS (g)

4.50

4.33

4.40
4.30
4.16

4.20

L1

4.07

4.10

L2

4.00
3.90
3.80

L3
3.82
3.75
3.74

3.70
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 11. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama
Perendaman IBA Terhadap Bobot Segar Tunas Stek Pucuk
Jambu Air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).

Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap bobot
segar tunas stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak
beda nyata (Tabel Lampiran 39).

10. Bobot Kering Tunas

Hasil analisis sidik ragam (Tabel lampiran 41) menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi dan lama perendaman IBA berpengaruh nyata
terhadap bobot kering tunas stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston). Dan tidak terdapat interaksi antara konsentrasi dan lama
perendaman IBA.
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap rerata
bobot kering tunas stek pucuk jambu air var. citra (Syzygium aquaeum
Burm F. Alston) dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman IBA Terhadap Rerata Bobot Kering
Tunas Stek Pucuk Jambu Air Var. Citra (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).
Perlakuan

Bobot Kering Tunas
Konsentrasi Larutan IBA

Kontrol
IBA 50ppm
IBA 100ppm
IBA 150ppm

1,07
1,00
1,18
1,22

bc
c
ab
a

1,07
1,13
1,13
1,14

a
a
a
a

1,07
1,00
1,01
1,00
1,18
1,19
1,17
1,22
1,20
1,25

ab
b
b
b
ab
a
ab
a
a
a

Lama Perendaman
Kontrol
15mnt
30mnt
45mnt
Kombinasi Perlakuan
Kontrol
IBA 50ppm+15mnt
IBA 50ppm+30mnt
IBA 50ppm+45mnt
IBA 100ppm+15mnt
IBA 100ppm+30mnt
IBA 100ppm+45mnt
IBA 150ppm+15mnt
IBA 150ppm+30mnt
IBA 150ppm+45mnt

Keterangan : Dalam kolom yang sama, angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada Uji DMRT taraf 5%.

Dari Tabel 10 hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150
ppm (K3) yaitu 1,22 g dan terendah adalah konsentrasi 50 ppm (K1)
sebesar 1,00 g.
Lama perendaman terbaik adalah 45 menit (L3) 1,14 g dan terendah
adalah kontrol 1,07 g.
Pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA
terhadap bobot segar tunas stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum

BERAT KERING TUNAS (g)

Burm F. Alston) dapat dilihat pada Gambar 12.
3.80

3.74

3.70

3.65
3.61

3.58
3.55
3.51

3.60
3.50
3.40

L1

3.30

L2
L3

3.20
3.10

3.02
3.01
3.00

3.00
K1

K2

K3

KONSENTRASI LARUTAN IBA (ppm)

Gambar 12. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi Dan Lama
Perendaman IBA Terhadap Bobot Kering Tunas Stek Pucuk
Jambu Air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston).

Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap bobot
kering tunas stek pucuk jambu air (Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak
beda nyata (Tabel Lampiran 41).

B. PEMBAHASAN
Dari analisi sidik ragam pada 10 parameter penelitian, pengaruh
konsentrasi IBA (K) dan pengaruh lama perendaman (L), serta pengaruh
interaksi antarakeduanya (KxL) dapat diketahui sebagai berikut :
1. Pengaruh Perlakuan Konsentrasi IBA (K)
Pada penelitian ini persentase hidup stek total adalah 30%,
dari total 150 sampel tanaman, diperoleh 50 tanam yang hidup sampai
akhir penelitian. Perlakuan konsentrasi IBA memberikan pengaruh nyata
terhadap parameter jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, bobot
segar tunas dan bobot kering tunas. Pada parameter jumlah tunas hasil
terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm (K3) yaitu 3, 12 unit.
Pada parameter panjang tunas konsentrasi IBA 150 ppm (K3)
merupakan konsentrasi terbaik dengan rata-rata panjang tunas 4,04 cm.
Sedangkan pada parameter berat segar tunas hasil terbaik ditunjukkan
pada konsentrasi IBA 150 ppm (K3) dengan berat 1,46 g. Pada
parameter berat kering tunas hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi
IBA 150 ppm (K3) dengan berat 1,22 g. Pada parameter jumlah daun
hasil terbaik ditunjukkan pada konsentrasi IBA 150 ppm (K3) sebanyak
6,52 helai daun. Pada parameter jumlah akar, panjang akar serta bobot
basah akar dan bobot kering akar tidak terdapat beda nyata. Hal ini
diduga karena dominasi apikal pada bahan stek sangat mepengaruhi.
Teori ”Nutritive Diversion Theory “ menerangkan bahwa arah distribusi
nutrisi dan metabolit dikontrol oleh auksin. Sintesis auksin terjadi di
apikal batang dan daun-daun muda yang sedang tumbuh. Auksin
tersebut kemudian ditransport secara basipetal ke bagian bawah.

Meskipun demikian, konsentrasi auksin pada bagian apikal tetap lebih
tinggi dibandingkan dengan bagian di bawah apikal batang. Nutrisi atau
metabolit lebih banyak ditransport ke bagian tanaman yang mempunyai
konsentrasi auksin tinggi, sehingga nutrisi dan metabolit akan lebih
banyak ditransport ke apikal batang sehingga pertumbuhan apikal batang
akan menekan pertumbuhan cabang lateral (Khrishnamoorthy, 1981).
Hal ini mengakibatkan penyerapan IBA ditransportasikan ke bagian
yang memiliki auksin yang tinggi, dalam hal ini adalah bagian pucuk.
Bahan stek yang masih muda menyebabkan tidak seimbang antara
auksin atas dan bawah, dominasi apikal mengakibatkan bagian pucuk
mendominasi penyerapan nutrisi sehingga pertumbuhan tunas lebih
dominan daripada akar pada stek. Beberapa penelitian tentang IBA yang
mampu memberi pengaruh pada tunas, daun dan akar antara lain,
pemberian konsentrasi 50 ppm IBA mampu memberikan hasil nyata
pada panjang tunas dengan tunas terpanjang 11.60 cm pada stek jambu
air deli hijau dengan menyertakan bagian pucuk (Sianaga et al., 2015).
Menurut penelitian (Suyanti et al., 2015) konsentrasi 100 ppm dapat
menghasilkan jumlah daun terbanyak yaitu 32.33 helai dan jumlah akar
terbanyak yaitu 53.67 helai pada stek pucuk keji beling. Pemberian
IBA dengan konsentrasi 200 ppm

menghasilkan panjang akar dan

jumlah akar yang terbesar yaitu masing-masing sebesar 6,40 cm dan
2,69 buah pada stek pucuk damar (Danu et al., 2011). Menurut Salisbury
dan Ross (1995) dalam Kusdianto (2012), menyatakan bahwa zat
pengatur tumbuh auksin mampu meningkatkan pertumbuhan sampai
mencapai konsentrasi optimal. Zat pengatur tumbuh IBA mampu

meningkatkan proses fisiologis dalam sel, yakni mempengaruhi
perkembangan dan pemanjangan sel, auksin mampu meningkatkan
tekanan osmotic sel, meningkatkan plastisitas dan meningkatkan sintesis
protein, sehingga sel-sel akan mengembang, memanjang dan menyerap
air.
2. Pengaruh Perlakuan Lama Perendaman IBA (L)
Perlakuan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap
pembentukan akar dan tunas stek pucuk jambu air pada semua parameter,
yaitu ; parameter jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar,
panjang akar, presentase hidup, bobot segar tunas, bobot kering tunas,
bobot segar akar, dan bobot kering akar. Hal ini diduga bahwa lama
perendaman IBA yang terlalu singkat mengakibatkan daya penyerapan
IBA oleh stek pucuk tidak maksimal. Menurut Idayasti (2007) semakin
lama perendaman dalam tingkat konsentrasi tertentu mampu menghasilkan
presentasi keberhasilan dan pertumbuhan stek yang baik pula. Pada
penelitian Sinaga et al., (2015) stek jambu air dehli tanpa daun dan dengan
menyertakan bagian daun lama perendaman selama 2 jam mampu
meningkatkan panjang akar stek. Menurut Idayasti (2007) semakin lama
perendaman dalam tingkat konsentrasi tertentu mampu menghasilkan
presentasi keberhasilan dan pertumbuhan stek yang baik pula.
3. Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi IBA dan Lama Perendaman
(KxL)
Tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi IBA dan lama
perendaman IBA untuk masing-masing parameter. Hal ini disebabkan tidak
adanya

saling

mempengaruhi

antara

kedua

faktor

tersebut.

Dokumen yang terkait

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA PRODUK KARTU SELULER PRABAYAR SIMPATI, IM3, DAN JEMPOL (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember)

2 69 20

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1