this PDF file PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA | Solichah | Tata Arta 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm 110-120
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru
dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April, 2017
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA
Siti Solichah, Sri Witurachmi, Jaryanto*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ichah.solichah@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of students' perceptions about the
teaching skills of teachers on the student achievement motivation, (2) the effect of the learning environment on the student achievement motivation, and (3) the interaction of effects between the students' perceptions of teaching skills of teachers and learning environment on the student achievement motivation.
The method is used quantitative causal relationship. Its population was all class XI student of Accounting
Program in the academic year 2016. The samples of the research were determined through the saturated
sampling technique. The data are collected through questionnaire and analyzed by using multiple linear
regression analysis with the computer program of SPSS at the significance level of 5%.The results of research are as follows: (1) There is a positive and significant effect of the students' perceptions about the
teaching skills of teachers on the student achievement motivation (tstat > tcrit or 4.662 > 1.986) at the significance value of 0.000 (2) There is a positive and significant effect of the environment learning on the student achievement motivation (tstat > tcrit or 5.478 > 1.986) at the significance value of 0.000 (3) there is a
positive and significant interaction of effects between the students' perceptions about the teaching skills of
teachers and learning environment on the student achievement motivation (Fstat> Fcrit or 33.976 ≥ 3.094)
at the significance value 0,000. The regression equation Y = -5.365 + 0,248X1 + 0,223X2. The relative
contribution of students’ perceptions of teaching skills of teachers was 42.35%. The relative contribution
of the learning environment was 57.65%. The effective contribution of students’ perceptions of teaching
skills of teachers was 19.90%. Effective contribution to the learning environment was 27.10%.
Keyword :
perceptions of teachers’ teaching skills, learning environment, student
achievement motivation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya: (1) pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap motivasi berprestasi siswa, (2) pengaruh lingkungan belajar terhadap
motivasi berprestasi siswa, dan (3) pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
hubungan kausal. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi tahun
pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh.
Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket serta dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap
motivasi berprestasi siswa (thitung > ttabel atau 4,662 > 1,986) dengan nilai signifikansi 0,000, (2) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi siswa (t hitung > ttabel
atau 5,478 > 1,986) dengan nilai signifikansi 0,000, (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi
siswa (Fhitung > Ftabel atau 33,976 ≥ 3,094) dengan nilai signifikansi 0,000. Persamaan regresi Y = -5,365 +
0,248X1 + 0,223X2. Sumbangan relatif persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru sebesar
42,35%. Sumbangan relatif lingkungan belajar sebesar 57,65%. Sumbangan efektif persepsi siswa tentang
keterampilan mengajar guru sebesar 19,90%. Sumbangan efektif lingkungan belajar sebesar 27,10%.
Kata Kunci:
persepsi keterampilan mengajar guru, lingkungan belajar, motivasi berprestasi
siswa
ϭϭϭ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam suatu negara karena pendidikan
mempunyai tujuan utama untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Pendidikan berfungsi sebagai sebuah proses
seseorang dididik agar memiliki kualitas moral
dan keahlian yang nantinya akan sangat ber-
manfaat dalam pembangunan nasional. SDM
yang berkualitas, tidak dapat dihasilkan begitu
saja dengan mudah, akan tetapi diperlukan adanya pendidikan yang berkualitas pula sebagai sarana untuk memajukan dan meningkatkan kualitas SDM tersebut. Pendidikan yang berkualitas
dihasilkan dari sistem pendidikan yang berkualitas dan diperlukan dukungan serta kerjasama
dari berbagai pihak, antara lain: pemerintah,
guru dan siswa. Siswa memegang peranan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan karena siswa adalah aktor penting yang
menjalankan peran utama dalam pendidikan. Semakin meningkatnya peran siswa dalam pendidikan, maka semakin baik pula kualitas pendidikan tersebut. Motivasi siswa yang tinggi dalam
belajar untuk meraih prestasi yang memuaskan
menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam
pendidikan.
Hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMK Bintang Langit, diketahui bahwa motivasi berprestasi siswa kelas XI program
keahlian Akuntansi masih rendah, khususnya
pada mata pelajaran Mengelola Persediaan Barang Dagang. Hal ini ditunjukkan dari hasil
pengamatan di kelas bahwa proses pembelajaran
belum membuat siswa berpartisipasi aktif. Masih
ada beberapa siswa yang kurang memerhatikan
guru yang mengajar di depan kelas, ada yang
berbicara dan bercanda dengan temannya atau
melakukan hal lain tidak ada kaitannya dengan
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kondisi
kelas yang demikian dapat menyebabkan siswa
lain yang sedang fokus mengikuti proses pembelajaran menjadi terganggu.
Motivasi berprestasi siswa sangat dibutuhkan sebagai salah satu factor penentu keberhasilan belajar. Setiap siswa satu dengan siswa
yang lain akan berbeda dalam menyikapi suatu
proses pembelajaran yang dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kelas, tergantung dari motivasi berprestasi yang dimiliki siswa. Mulyasa
(2009: 196) menjelaskan bahwa “Motivasi
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan keberhasilan pembelajaran
karena peserta didik akan belajar dengan
sungguh – sungguh apabila memiliki motivasi
yang tinggi.” Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan jauh lebih fokus dan
berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sedangkan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi yang rendah akan cenderung pasif
dan acuh ketika mengikuti proses pembelajaran
Djamarah (2011:149) menyatakan bahwa
“Motivasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
motivasi
intrinsik
dan
motivasi
ekstrinsik.” (1) Motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif dan berfungi tanpa
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϮ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
adanya rangsangan dari luar,karena didalam se-
yang mempunyai persepsi bahwa guru terampil
tiap
untuk
dalam mengajar akan memungkinkan memiliki
melakukan sesuatu. Siswa yang termotivasi
motivasi berprestasi yang lebih tinggi dibanding-
secara intrinsik dapat terlihat dari kegiatannya
kan dengan siswa yang mempunyai persepsi
yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas bela-
bahwa guru tersebut kurang terampil.
individu
sudah
ada
dorongan
jar. (2) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
Turney (Supriyadi, 2011: 149) menga-
yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya
takan ada delapan keterampilan mengajar yang
perangsang dari luar. Dorongan dari luar terse-
sangat berperan dan menentukan kualitas pem-
but dapat berupa pujian, celaan, hadiah, huku-
belajaran, di antaranya: 1) Keterampilan mem-
man dan teguran dari guru maupun orang tua.
buka dan menutup pelajaran; 2) Keterampilan
Menurut Dimyanti dan Mudjono (2006:97) ter-
menjelaskan; 3) Keterampilan bertanya; 4) Ket-
dapat beberapa unsur-unsur yang memengaruhi
erampilan mengadakan variasi mengajar; 5) Ket-
motivasi belajar yaitu: (1) Cita-cita atau aspirasi
erampilan memberikan penguatan; 6) Ket-
siswa; (2) Kemampuan siswa; (3) Kondisi siswa;
erampilan mengajar kelompok kecil dan pero-
(4) Unsur -unsur yang dinamis dalam belajar dan
rangan; 7) Keterampilan membimbing diskusi
pembelajaran; dan (5) Upaya guru.
kelompok kecil; 8) Keterampilan mengelola ke-
Keterampilan mengajar guru merupakan
las.
kemampuan guru dalam menyampaikan materi
Sama halnya keterampilan mengajar guru,
pembelajaran kepada siswa. Usman (2010:7)
lingkungan belajar juga memegang peranan
memberikan pengertian bahwa “Keterampilan
penting dalam menentukan keberhasilan suatu
mengajar adalah pola rangkaian tingkah laku
proses pembelajaran. Lingkungan belajar meru-
yang ditampilkan guru dalam kegiatan belajar
pakan tempat berlangsungnya proses pembelaja-
mengajar.” Yuliana (2013) dalam penelitiannya
ran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handa-
memberikan
terdapat
yani (2013) menyebutkan bahwa lingkungan
pengaruh yang positif dan signifikan antara ket-
belajar yang baik memberikan pengaruh yang
erampilan mengajar guru dengan motivasi bela-
positif terhadap peningkatan motivasi belajar
jar siswa. Keterampilan mengajar guru akan di-
siswa. Menurut Dewantara (Munib, 2011:71)
persepsi berbeda antara siswa satu dengan yang
lingkungan belajar mencakup lingkungan keluar-
lain.Persepsi
ga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyara-
kesimpulan
berasal
dari
bahwa
bahasa
inggris
“perception” yang berarti penglihatan atau tanggapan.Persepsi
siswa
tentang
kat.
keterampilan
Sugeng (2010:19) menjelaskan bahwa
mengajar guru adalah penilaian berupa tangga-
“Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
pan/pendapat siswa terhadap kemampuan guru
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tem-
ϭϭϯ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
pat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
mengaruhi belajar anak antara lain: kegiatan
ketergantungan.” Lingkungan keluarga merupa-
anak dalam masyarakat, mass media, teman ber-
kan lingkungan yang pertama dan utama bagi
gaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
perkembangan anak. Keluarga termasuk dalam
Tujuan dilakukannya penelitian ini ada-
lembaga pendidikan informal yang tidak kalah
lah: (1) Untuk menguji pengaruh persepsi siswa
penting dengan pendidikan formal dan non for-
tentang keterampilan mengajar guru terhadap
mal. Menurut Slameto (2010:61) faktor – faktor
motivasi berprestasi siswa tahun 2016; (2) Untuk
dalam
memberikan
menguji pengaruh lingkungan belajar terhadap
pengaruh terhadap belajar anak, antara lain: cara
motivasi berprestasi siswa tahun 2016; (3) Untuk
orang tua mendidik, relasi antara keluarga, sua-
menguji pengaruh persepsi siswa tentang ket-
sana
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
keluarga
rumah,
yang
keadaan
dapat
ekonomi
keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang ke-
terhadap motivasi berprestasi siswa tahun 2016.
budayaan.
Sabdulloh (2010:196) menjelaskan bah-
METODE PENELITIAN
wa “Sekolah adalah lembaga khusus, suatu wa-
Penelitian ini merupakan penelitian kuanti-
hana, suatu tempat untuk menyelenggarakan
tatif hubungan kausal, yaitu penelitian dengan
pendidikan, yang didalamnya terdapat
suatu
hubungan yang bersifat sebab akibat. Populasi
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
pendidikan tertentu.” Faktor – faktor dalam ling-
XI Akuntansi Tahun Ajaran 2016/2017, yaitu
kungan sekolah yang dapat memengaruhi belajar
sebesar 96 siswa yang tersebar dalam tiga kelas.
anak menurut Tu’u (2004:18) adalah guru, sara-
Besarnya sampel adalah 96 siswa. Teknik
na dan prasarana, kondisi gedung.
pengampilan
sampel
dalam
penelitian
ini
Lingkungan masyarakat merupakan ling-
menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik
kungan yang memiliki cakupan yang lebih luas
pengambilan sampel bila semua anggota popu-
karena terdiri dari berbagai karakter, status so-
lasi digunakan sebagai sampel.
sial serta berbagai macam informasi yang terse-
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dia dan di dapat dengan mudah. Lingkungan
menggunakan angket dengan skala likert. Sebe-
masyarakat memiliki peran dalam menentukan
lum angket digunakan dalam
keberhasilan belajar anak meskipun bukan yang
akukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji
utama. Pendidikan dalam lingkungan masyara-
validitas menggunakan rumus Product Moment
kat dapat berfungsi sebagai pelengkap, penam-
dari
bah dan juga pengembang pendidikan di dalam
menggunakan rumus Cronbach’s A lpha.
Pearson,
sedangkan
penelitian dil-
uji
reliabilitas
keluarga dan sekolah. Menurut Slameto (2010)
Teknik analisis data dalam penelitian ini-
faktor – faktor lingkungan masyarakat yang me-
untuk uji persyaratan analisis menggunakan uji
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϰ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, per-
autokorelasi
Uji
sepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru
hipotesis menggunakan analisis regresi linier
berpengaruh positif terhadap motivasi berpres-
berganda, uji F dan uji t. Selanjutnya, untuk
tasi siswa, sehingga setiap terjadi peningkatan
menghitung besarnya sumbangan varibel inde-
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
penden
guru akan meningkatkan motivasi berprestasi
dan
terhadap
uji
heteroskedasitas.
variabel
dependen
menggunakan analisis koefisien determinasi,
siswa.
sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Ana-
diketahui melalui perhitungan sumbangan relatif
lisis data dilakukan melalui program SPSS for
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
Windows versi 16.
guru terhadap motivasi berprestasi siswa, yaitu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebesar 42,35% dan 19,90% untuk sumbangan
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampi-
efektif.
lan Mengajar Guru terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
Besarnya
pengaruh
tersebut
dapat
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa keterampilan mengajar guru berperan da-
Hipotesis pertama dalam penelitian ini
lam meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
menyatakan bahwa terdapat pengaruh persepsi
Hal ini sesuai dengan penelitian Lauma (2014)
siswa tentang keterampilan mengajar guru ter-
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
hadap motivasi berprestasi siswa tahun 2016.
signifikan keterampilan mengajar guru dengan
Berdasarkan analisis regresi linier berganda, per-
motivasi belajar siswa. Suparman (2009) men-
samaan regresi Y = -5,365 + 0,248X1 + 0,223X2
jelaskan bahwa cara mengajar guru sangat pent-
menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel
ing kaitannya dalam meningkatkan daya dorong
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
belajar siswa pada suatu pelajaran. Cara guru
guru sebesar 0,248. Artinya, setiap peningkatan
dalam mengajar dapat tercermin dari keterampi-
1 variabel persepsi siswa tentang keterampilan
lan mengajar guru dalam berinteraksi dengan
mengajar guru (X1) akan disertai dengan pening-
peserta didik di kelas. Keterampilan mengajar
katan motivasi berprestasi siswa (Y) sebesar
guru yang meliputi keterampilan membuka dan
0,248, sehingga persepsi siswa tentang ket-
menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan,
erampilan mengajar guru berpengaruh positif
keterampilan bertanya, keterampilan mengada-
terhadap motivasi berprestasi siswa.
kan variasi mengajar, keterampilan memberikan
Selain itu, hasil uji t menunjukkan nilai
penguatan, keterampilan mengajar kelompok
thitung sebesar 4,662 dan nilai signifikansi sebesar
kecil dan perorangan, keterampilan membimb-
0,000, sedangkan untuk nilai ttabel sebesar 1,986.
ing diskusi kelompok kecil, dan keterampilan
Jadi, nilai thitung >ttabel (4,662 > 1,986) dan nilai
mengelola kelas akan dipersepsi baik oleh siswa
ϭϭϱ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran di
tentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
sekolah siswa akan lebih tertarik dan semangat
tersebut timbul kembali. Pemberian penguatan
dalam mengikuti pembelajaran. Rasa tertarik dan
dapat dilakukan dengan verbal maupun non ver-
semangat dari siswa akan meningkatkan motiva-
bal. Pemberian penguatan kepada siswa dengan
si berprestasi siswa. Seorang guru, baik yang
cara yang tepat dan bervariasi akan meningkat-
sudah terampil maupun kurang terampil dalam
kan perhatian dan motivasi siswa untuk men-
mengajar, perlu untuk terus menerus meningkat-
capai prestasi yang tinggi. Pemberian penguatan
kan keterampilan mengajarnya sesuai dengan
kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai
perkembangan dan kebutuhan dalam rangka
cara, misalnya memberikan pujian, memberikan
mencapai keberhasilan siswa dalam belajar.
kegiatan
yang menyenangkan,
memberikan
Berdasarkan data penelitian, siswa mem-
senyuman, memberikan sentuhan pundak, dan
berikan persepsi tentang keterampilan mengajar
lain sebagainya. Jadi, seorang guru penting un-
guru yang rendah terhadap indikator keterampi-
tuk menguasai keterampilan memberikan pen-
lan bertanya, keterampilan memberikan pen-
guatan dalam rangka meningkatkan motivasi
guatan dan keterampilan membimbing diskusi
berprestasi siswa. Keterampilan membimbing
kelompok kecil. Keterampilan bertanya merupa-
diskusi kelompok kecil merupakan kemampuan
kan ucapan verbal yang meminta respon dari
guru dalam memberikan bimbingan dan arahan
seseorang yang dikenal. Keterampilan bertanya
pada suatu proses yang teratur yang melibatkan
terdiri atas keterampilan dasar bertanya dan ket-
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
erampilan bertanya lanjutan. Kedua jenis ket-
yang informal dengan berbagai pengalaman atau
erampilan bertanya ini perlu dimiliki oleh
informasi, pengambilan
seorang guru. Pentingnya keterampilan bertanya
pemecahan masalah. Diskusi dapat digunakan
bagi seorang guru yaitu sebagai upaya mencip-
sebagai upaya meningkatkan motivasi berpres-
takan kegiatan pembelajaran yang aktif. Melalui
tasi siswa, apabila diskusi berjalan dengan
bertanya, akan terjadi komunikasi dua arah, yai-
maksimal. Guru perlu memahami dan menguasai
tu komunikasi antara guru dengan siswa. Ter-
semua
jadinya komunikasi dua arah tersebut akan me-
membimbing diskusi kelompok kecil, dengan
nyebabkan siswa lebih memerhatikan kegiatan
tujuan untuk mencapai hasil dari kegiatan disku-
pembelajaran yang sedang berlangsung dan
si tersebut.
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
komponen
kesimpulan, atau
dalam
keterampilan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
penguatan
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
diartikan dengan tingkah laku guru dalam
Artinya, variabel persepsi siswa tentang ket-
merespon secara positif suatu tingkah laku ter-
erampilan mengajar guru berpengaruh positif
Keterampilan
memberikan
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϲ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
dan signifikan terhadap motivasi berprestasi
pengaruh tersebut dapat diketahui melalui perhi-
siswa tahun 2016. Hal ini membuktikan apabila
tungan sumbangan relatif lingkungan belajar ter-
terjadi peningkatan persepsi siswa tentang ket-
hadap motivasi berprestasi siswa, yaitu sebesar
erampilan mengajar guru akan diikuti dengan
57,65% dan 27,10% untuk sumbangan efektif.
peningkatan motivasi berprestasi siswa. Se-
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
baliknya, apabila terjadi penurunan persepsi
bahwa lingkungan belajar yang terdiri atas ling-
siswa tentang keterampilan mengajar guru maka
kungan keluarga, lingkungan sekolah dan ling-
motivasi berprestasi siswa akan mengalami
kungan masyarakat mempunyai peran dalam
penurunan pula.
kaitannya dengan motivasi berprestasi siswa.
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Mo-
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
tivasi Berprestasi Siswa
oleh Handayani (2013) yang menyimpulkan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
bahwa ada pengaruh yang positif antara ling-
menyatakan bahwa terdapat pengaruh ling-
kungan belajar siswa terhadap motivasi belajar
kungan belajar terhadap motivasi berprestasi
siswa. Dorongan siswa untuk melakukan sesua-
siswa tahun 2016. Berdasarkan analisis regresi
tu, misalnya untuk belajar dengan baik dan
linier berganda, persamaan regresi Y = -5,365 +
mendapatkan prestasi di sekolah dipengaruhi
0,248X1
bahwa
oleh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kondisi
koefisien regresi variabel lingkungan bela-
lingkungan yang sehat turut memengaruhi moti-
jarsebesar 0,223. Artinya, setiap peningkatan 1
vasi berprestasi siswa.. Keluarga dapat mencip-
variabel lingkungan belajar (X2) akan disertai
takan lingkungan yang nyaman untuk siswa da-
dengan peningkatan motivasi berprestasi siswa
lam rangka menimbulkan motivasi berprestasi
(Y) sebesar 0,223, sehingga lingkungan belajar
siswa. Perhatian – perhatian kecil yang diberikan
berpengaruh positif terhadap motivasi berpres-
orang tua kepada siswa khususnya dalam hal
tasi siswa.
pendidikannya akan menimbulkan motivasi ber-
+
0,223X2 menunjukkan
Selain itu, hasil uji t menunjukkan nilai
prestasi siswa.
thitung sebesar 5,478 dan nilai signifikansi sebesar
Lingkungan sekolah, khususnya seorang
0,000, sedangkan untuk nilai ttabel sebesar 1,986.
guru harus mampu membangkitkan motivasi
Jadi, nilai thitung > ttabel (5,478 > 1,986) dan nilai
berprestasi siswa agar tujuan pembelajaran dapat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, ling-
tercapai. Guru dalam menumbuhkan motivasi
kungan belajar berpengaruh positif terhadap mo-
beprestasi siswa salah satunya dengan mem-
tivasi berprestasi siswa, sehingga setiap terjadi
berikan latihan – latihan secara berkala. Selain
peningkatan lingkungan belajar akan meningkat-
itu, guru harus mampu menciptakan lingkungan
kan
kelas yang kondusif. Sekolah dapat menye-
motivasi
berprestasi
siswa.
Besarnya
ϭϭϳ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
diakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang
siswa akan mengalami penurunan pula.
dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran.
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampi-
Motivasi
lan Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar
beprestasi
siswa akan terbangun
dengan adanya sarana dan prasarana yang me-
terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
madai. Naibaho, dkk. (2010) memberikan kes-
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
impulan bahwa lingkungan kampus memen-
menyatakan bahwa terdapat pengaruh persepsi
garuhi motivasi belajar mahasiswa.
siswa tentang keterampilan mengajar guru dan
Lingkungan masyarakat merupakan ling-
lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi
kungan yang lebih luas cakupannya daripada
siswa tahun 2016. Berdasarkan analisis regresi
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,
linier berganda,persamaan regresi Y = -5,365 +
mempunyai
0,248X1
pengaruh
terhadap
pendidikan
+
0,223X2 menunjukkan
bahwa
siswa. Selain lebih luas, lingkungan masyarakat
koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
juga lebih bebas. Apabila siswa tidak mampu
keterampilan mengajar guru sebesar 0,248 dan
untuk memberikan batasan kepada dirinya
koefisien regresi variabel lingkungan belajar
sendiri dalam hidup bermasyarakat, maka pen-
sebesar 0,223. Artinya, setiap peningkatan 1 var-
didikannya akan menjadi terganggu dan siswa
iabel
tidak dapat mencapai keberhasilan dalam bela-
mengajar guru (X1) dan lingkungan belajar (X2)
jarnya. Sebaliknya , apabila siswa mampu me-
akan disertai dengan peningkatan motivasi ber-
manfaatkan lingkungan masyarakat dengan bijak
prestasi siswa (Y).
persepsi
siswa
tentang
keterampilan
dan hati – hati maka akan dapat menumbuhkan
Selain itu, hasil uji F menunjukkan nilai
motivasi berprestasi siswa dan dapat mencapai
Fhitung sebesar 33,976 dan nilai signifikansi sebe-
keberhasilan dalam belajarnya. Lingkungan pen-
sar 0,000, sedangkan untuk nilai Ftabel sebesar
didikan lain khususnya keluarga, sangat penting
3,094. Jadi, nilai Fhitung > Ftabel (33,976>3,094)
untuk memberikan bimbingan dan pengawasan
dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
terhadap siswa.
Artinya, persepsi siswa tentang keterampilan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
mengajar guru dan lingkungan belajar ber-
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
pengaruh positif terhadap motivasi berprestasi
Artinya,
ber-
siswa, sehingga setiap terjadi peningkatan per-
pengaruh positif dan signifikan terhadap motiva-
sepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru
si berprestasi siswa tahun 2016. Hal ini mem-
akan meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
buktikan apabila terjadi peningkatan lingkungan
Besarnya pengaruh tersebut dapat diketahui me-
belajar akan diikuti dengan peningkatan motiva-
lalui perhitungan koefisien determinasi, yaitu
si berprestasi siswa. Sebaliknya, apabila terjadi
diperoleh hasil sebesar 47,0%.
variabel
lingkungan
belajar
lingkungan belajar maka motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi sangat diperlukan
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϴ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
oleh setiap siswa. Siswa yang mempunyai moti-
SIMPULAN DAN SARAN
vasi berprestasi tinggi akan lebih giat belajar dan
Simpulan
berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
belajarnya. Persepsi siswa tentang keterampilan
dan analisis data yang telah dilakukan, dapat di-
mengajar guru dan lingkungan belajar merupa-
ambil kesimpulan sebagai berikut:
kan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang be-
1.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
rasal dari rangsangan luar. Siswa yang mempu-
persepsi
nyai persepsi tentang keterampilan mengajar
mengajar guru terhadap motivasi berpres-
guru dengan baik akan menimbulkan motivasi
tasi siswa tahun 2016.
berprestasi pada siswa. Selain itu, lingkungan
2.
siswa
tentang
keterampilan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
belajar yang baik juga akan berpengaruh positif
lingkungan belajar terhadap motivasi ber-
terhadap motivasi berprestasi siswa. Hal ini
prestasi siswa tahun 2016.
sesuai dengan penelitian Lauma (2014) bahwa
3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
keterampilan mengajar guru berpengaruh ter-
persepsi
hadap motivasi belajar siswa. Penelitian lain
mengajar guru dan lingkungan belajar ter-
oleh Noviana (2013) bahwa lingkungan belajar
hadap motivasi berprestasi siswa tahun
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
2016.
siswa.
siswa
tentang
keterampilan
Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
mengemukakan saran sebagai berikut:
Artinya, variabel persepsi siswa tentang ket-
1.
Sekolah
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
Sekolah diharapkan dapat membantu da-
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mo-
lam meningkatkan keterampilan mengajar
tivasi berprestasi siswa tahun 2016. Hal ini
guru dan fungsi lingkungan belajar.
membuktikan
apabila
terjadi
peningkatan
2.
Guru
perpaduan antara persepsi siswa tentang ket-
Guru diharapkan dapat meningkatkan ket-
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
erampilan mengajar melalui diklat, semi-
akan diikuti dengan peningkatan motivasi ber-
nar dan pelatihan untuk meningkatkan mo-
prestasi
tivasi berprestasi siswa.
siswa. Sebaliknya,
apabila terjadi
penurunan perpaduan antara persepsi siswa ten-
3.
Siswa
tang keterampilan mengajar guru dan ling-
Siswa diharapkan dapat berperan aktif da-
kungan belajar maka motivasi berprestasi siswa
lam pembelajaran serta dapat memanfaat-
akan mengalami penurunan pula.
kan lingkungan belajar dengan baik dan
ϭϭϵ
4.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
bijak.
cation Analysis Journal, 4 (1), 221 –
Peneliti Selanjutnya
232. Diperoleh pada 11 Mei 2016, dari
Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan
http:journal.unnes.ac.idartikel_sjueeaj/
penelitian tentang motivasi berprestasi
4681
siswa dengan faktor – faktor lain baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Remaja Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Naibaho, Hastuti., dkk. 2010. Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi
Belajar Mahasiswa (Studi Kasus Uni-
Handayani, Nur. 2013. Pengaruh Lingkungan
versitas
Pelita
Harapan
Surabaya.
Belajar Siswa terhadap Motivasi Bela-
Jurnal Manajemen Pemasaran, 5 (1),
jar Siswa pada Kelas X Akuntansi di
22 – 26. Diperoleh pada 7 Januari 2016,
SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten
dari http://jurnalpemasaran.petra.ac.id/
Gorontalo. Diperoleh 10 Januari 2016,
index.php/mar/.../18190
dari
http://kim.ung.ac.id/index.php/
KIMFEB/article/view/2373
Noviana. 2012. Pengaruh Fasilitas Belajar dan
Lingkungan Belajar terhadap Motivasi
Lauma, Sasmita Hairi. 2014. Pengaruh Ket-
Belajar Siswa Program Keahlian APK
erampilan Mengajar Guru terhadap
di SMK Taruna Jaya Gresik. Jurnal A d-
Motivasi Belajar Siswa pada Mata
ministrasi Perkantoran, 2 (2), 115 –
Pelajaran IPS Terpadu di Kelas IX Mts
123.Diperoleh pada 10 Januari 2016,
Negeri Bolangitang Timur.Diperoleh
dari
10
index.php/jpap/article/view/9289/baca-
Januari
2016,
dari
http://
kim.ung.ac.id/index.php/KIMFEB/
http://ejournal.unesa.ac.id/
artikel
article/.../11639
Rao, Jogeswara & Reddy, Viswanatha. 2016.
Lutviana, Luluk. 2014. Pengaruh Lingkungan
Impact of School Environment, Home
dan
Environment and Mental Health Status
Disiplin Belajar terhadap Motivasi
on Achievement Motivation among
Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata
High School Students, Indian Journal of
Pelajaran Ekonomi di MA. NU Rauda-
Research, 5 (4), 426 – 429. Diperoleh
tul Muallimin Wedung. Economic Edu-
pada 7 Januari 2016, dari http://
Keluarga,
Kesiapan
Belajar
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϮϬ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
www.worldwidejournals.com/paripex/
articles.php?val=NDk0Mw==&b1=6
Sabdulloh, Uyoh. 2010. Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugeng. 2010. Pengertian Keluarga. Jakarta:
Erlangga.
Suparman S. 2010. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Pinus: Yogyakarta.
Supriyadi. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Usman, Uzer, 2010. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yuliana.
2013.
Pengaruh
Keterampilan
Mengajar Guru terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas IX IPS SMA
Katolik Talino. Diperoleh 5 Januari
2016,
dari
http://jurnal.untan.ac.id/
index.php/jpdpb/article/view/2699
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru
dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April, 2017
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA
Siti Solichah, Sri Witurachmi, Jaryanto*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ichah.solichah@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of students' perceptions about the
teaching skills of teachers on the student achievement motivation, (2) the effect of the learning environment on the student achievement motivation, and (3) the interaction of effects between the students' perceptions of teaching skills of teachers and learning environment on the student achievement motivation.
The method is used quantitative causal relationship. Its population was all class XI student of Accounting
Program in the academic year 2016. The samples of the research were determined through the saturated
sampling technique. The data are collected through questionnaire and analyzed by using multiple linear
regression analysis with the computer program of SPSS at the significance level of 5%.The results of research are as follows: (1) There is a positive and significant effect of the students' perceptions about the
teaching skills of teachers on the student achievement motivation (tstat > tcrit or 4.662 > 1.986) at the significance value of 0.000 (2) There is a positive and significant effect of the environment learning on the student achievement motivation (tstat > tcrit or 5.478 > 1.986) at the significance value of 0.000 (3) there is a
positive and significant interaction of effects between the students' perceptions about the teaching skills of
teachers and learning environment on the student achievement motivation (Fstat> Fcrit or 33.976 ≥ 3.094)
at the significance value 0,000. The regression equation Y = -5.365 + 0,248X1 + 0,223X2. The relative
contribution of students’ perceptions of teaching skills of teachers was 42.35%. The relative contribution
of the learning environment was 57.65%. The effective contribution of students’ perceptions of teaching
skills of teachers was 19.90%. Effective contribution to the learning environment was 27.10%.
Keyword :
perceptions of teachers’ teaching skills, learning environment, student
achievement motivation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya: (1) pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap motivasi berprestasi siswa, (2) pengaruh lingkungan belajar terhadap
motivasi berprestasi siswa, dan (3) pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
hubungan kausal. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi tahun
pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh.
Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket serta dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap
motivasi berprestasi siswa (thitung > ttabel atau 4,662 > 1,986) dengan nilai signifikansi 0,000, (2) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi siswa (t hitung > ttabel
atau 5,478 > 1,986) dengan nilai signifikansi 0,000, (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi
siswa (Fhitung > Ftabel atau 33,976 ≥ 3,094) dengan nilai signifikansi 0,000. Persamaan regresi Y = -5,365 +
0,248X1 + 0,223X2. Sumbangan relatif persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru sebesar
42,35%. Sumbangan relatif lingkungan belajar sebesar 57,65%. Sumbangan efektif persepsi siswa tentang
keterampilan mengajar guru sebesar 19,90%. Sumbangan efektif lingkungan belajar sebesar 27,10%.
Kata Kunci:
persepsi keterampilan mengajar guru, lingkungan belajar, motivasi berprestasi
siswa
ϭϭϭ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam suatu negara karena pendidikan
mempunyai tujuan utama untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Pendidikan berfungsi sebagai sebuah proses
seseorang dididik agar memiliki kualitas moral
dan keahlian yang nantinya akan sangat ber-
manfaat dalam pembangunan nasional. SDM
yang berkualitas, tidak dapat dihasilkan begitu
saja dengan mudah, akan tetapi diperlukan adanya pendidikan yang berkualitas pula sebagai sarana untuk memajukan dan meningkatkan kualitas SDM tersebut. Pendidikan yang berkualitas
dihasilkan dari sistem pendidikan yang berkualitas dan diperlukan dukungan serta kerjasama
dari berbagai pihak, antara lain: pemerintah,
guru dan siswa. Siswa memegang peranan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan karena siswa adalah aktor penting yang
menjalankan peran utama dalam pendidikan. Semakin meningkatnya peran siswa dalam pendidikan, maka semakin baik pula kualitas pendidikan tersebut. Motivasi siswa yang tinggi dalam
belajar untuk meraih prestasi yang memuaskan
menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam
pendidikan.
Hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMK Bintang Langit, diketahui bahwa motivasi berprestasi siswa kelas XI program
keahlian Akuntansi masih rendah, khususnya
pada mata pelajaran Mengelola Persediaan Barang Dagang. Hal ini ditunjukkan dari hasil
pengamatan di kelas bahwa proses pembelajaran
belum membuat siswa berpartisipasi aktif. Masih
ada beberapa siswa yang kurang memerhatikan
guru yang mengajar di depan kelas, ada yang
berbicara dan bercanda dengan temannya atau
melakukan hal lain tidak ada kaitannya dengan
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kondisi
kelas yang demikian dapat menyebabkan siswa
lain yang sedang fokus mengikuti proses pembelajaran menjadi terganggu.
Motivasi berprestasi siswa sangat dibutuhkan sebagai salah satu factor penentu keberhasilan belajar. Setiap siswa satu dengan siswa
yang lain akan berbeda dalam menyikapi suatu
proses pembelajaran yang dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kelas, tergantung dari motivasi berprestasi yang dimiliki siswa. Mulyasa
(2009: 196) menjelaskan bahwa “Motivasi
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan keberhasilan pembelajaran
karena peserta didik akan belajar dengan
sungguh – sungguh apabila memiliki motivasi
yang tinggi.” Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan jauh lebih fokus dan
berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sedangkan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi yang rendah akan cenderung pasif
dan acuh ketika mengikuti proses pembelajaran
Djamarah (2011:149) menyatakan bahwa
“Motivasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
motivasi
intrinsik
dan
motivasi
ekstrinsik.” (1) Motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif dan berfungi tanpa
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϮ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
adanya rangsangan dari luar,karena didalam se-
yang mempunyai persepsi bahwa guru terampil
tiap
untuk
dalam mengajar akan memungkinkan memiliki
melakukan sesuatu. Siswa yang termotivasi
motivasi berprestasi yang lebih tinggi dibanding-
secara intrinsik dapat terlihat dari kegiatannya
kan dengan siswa yang mempunyai persepsi
yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas bela-
bahwa guru tersebut kurang terampil.
individu
sudah
ada
dorongan
jar. (2) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
Turney (Supriyadi, 2011: 149) menga-
yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya
takan ada delapan keterampilan mengajar yang
perangsang dari luar. Dorongan dari luar terse-
sangat berperan dan menentukan kualitas pem-
but dapat berupa pujian, celaan, hadiah, huku-
belajaran, di antaranya: 1) Keterampilan mem-
man dan teguran dari guru maupun orang tua.
buka dan menutup pelajaran; 2) Keterampilan
Menurut Dimyanti dan Mudjono (2006:97) ter-
menjelaskan; 3) Keterampilan bertanya; 4) Ket-
dapat beberapa unsur-unsur yang memengaruhi
erampilan mengadakan variasi mengajar; 5) Ket-
motivasi belajar yaitu: (1) Cita-cita atau aspirasi
erampilan memberikan penguatan; 6) Ket-
siswa; (2) Kemampuan siswa; (3) Kondisi siswa;
erampilan mengajar kelompok kecil dan pero-
(4) Unsur -unsur yang dinamis dalam belajar dan
rangan; 7) Keterampilan membimbing diskusi
pembelajaran; dan (5) Upaya guru.
kelompok kecil; 8) Keterampilan mengelola ke-
Keterampilan mengajar guru merupakan
las.
kemampuan guru dalam menyampaikan materi
Sama halnya keterampilan mengajar guru,
pembelajaran kepada siswa. Usman (2010:7)
lingkungan belajar juga memegang peranan
memberikan pengertian bahwa “Keterampilan
penting dalam menentukan keberhasilan suatu
mengajar adalah pola rangkaian tingkah laku
proses pembelajaran. Lingkungan belajar meru-
yang ditampilkan guru dalam kegiatan belajar
pakan tempat berlangsungnya proses pembelaja-
mengajar.” Yuliana (2013) dalam penelitiannya
ran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handa-
memberikan
terdapat
yani (2013) menyebutkan bahwa lingkungan
pengaruh yang positif dan signifikan antara ket-
belajar yang baik memberikan pengaruh yang
erampilan mengajar guru dengan motivasi bela-
positif terhadap peningkatan motivasi belajar
jar siswa. Keterampilan mengajar guru akan di-
siswa. Menurut Dewantara (Munib, 2011:71)
persepsi berbeda antara siswa satu dengan yang
lingkungan belajar mencakup lingkungan keluar-
lain.Persepsi
ga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyara-
kesimpulan
berasal
dari
bahwa
bahasa
inggris
“perception” yang berarti penglihatan atau tanggapan.Persepsi
siswa
tentang
kat.
keterampilan
Sugeng (2010:19) menjelaskan bahwa
mengajar guru adalah penilaian berupa tangga-
“Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
pan/pendapat siswa terhadap kemampuan guru
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tem-
ϭϭϯ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
pat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
mengaruhi belajar anak antara lain: kegiatan
ketergantungan.” Lingkungan keluarga merupa-
anak dalam masyarakat, mass media, teman ber-
kan lingkungan yang pertama dan utama bagi
gaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
perkembangan anak. Keluarga termasuk dalam
Tujuan dilakukannya penelitian ini ada-
lembaga pendidikan informal yang tidak kalah
lah: (1) Untuk menguji pengaruh persepsi siswa
penting dengan pendidikan formal dan non for-
tentang keterampilan mengajar guru terhadap
mal. Menurut Slameto (2010:61) faktor – faktor
motivasi berprestasi siswa tahun 2016; (2) Untuk
dalam
memberikan
menguji pengaruh lingkungan belajar terhadap
pengaruh terhadap belajar anak, antara lain: cara
motivasi berprestasi siswa tahun 2016; (3) Untuk
orang tua mendidik, relasi antara keluarga, sua-
menguji pengaruh persepsi siswa tentang ket-
sana
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
keluarga
rumah,
yang
keadaan
dapat
ekonomi
keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang ke-
terhadap motivasi berprestasi siswa tahun 2016.
budayaan.
Sabdulloh (2010:196) menjelaskan bah-
METODE PENELITIAN
wa “Sekolah adalah lembaga khusus, suatu wa-
Penelitian ini merupakan penelitian kuanti-
hana, suatu tempat untuk menyelenggarakan
tatif hubungan kausal, yaitu penelitian dengan
pendidikan, yang didalamnya terdapat
suatu
hubungan yang bersifat sebab akibat. Populasi
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
pendidikan tertentu.” Faktor – faktor dalam ling-
XI Akuntansi Tahun Ajaran 2016/2017, yaitu
kungan sekolah yang dapat memengaruhi belajar
sebesar 96 siswa yang tersebar dalam tiga kelas.
anak menurut Tu’u (2004:18) adalah guru, sara-
Besarnya sampel adalah 96 siswa. Teknik
na dan prasarana, kondisi gedung.
pengampilan
sampel
dalam
penelitian
ini
Lingkungan masyarakat merupakan ling-
menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik
kungan yang memiliki cakupan yang lebih luas
pengambilan sampel bila semua anggota popu-
karena terdiri dari berbagai karakter, status so-
lasi digunakan sebagai sampel.
sial serta berbagai macam informasi yang terse-
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dia dan di dapat dengan mudah. Lingkungan
menggunakan angket dengan skala likert. Sebe-
masyarakat memiliki peran dalam menentukan
lum angket digunakan dalam
keberhasilan belajar anak meskipun bukan yang
akukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji
utama. Pendidikan dalam lingkungan masyara-
validitas menggunakan rumus Product Moment
kat dapat berfungsi sebagai pelengkap, penam-
dari
bah dan juga pengembang pendidikan di dalam
menggunakan rumus Cronbach’s A lpha.
Pearson,
sedangkan
penelitian dil-
uji
reliabilitas
keluarga dan sekolah. Menurut Slameto (2010)
Teknik analisis data dalam penelitian ini-
faktor – faktor lingkungan masyarakat yang me-
untuk uji persyaratan analisis menggunakan uji
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϰ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, per-
autokorelasi
Uji
sepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru
hipotesis menggunakan analisis regresi linier
berpengaruh positif terhadap motivasi berpres-
berganda, uji F dan uji t. Selanjutnya, untuk
tasi siswa, sehingga setiap terjadi peningkatan
menghitung besarnya sumbangan varibel inde-
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
penden
guru akan meningkatkan motivasi berprestasi
dan
terhadap
uji
heteroskedasitas.
variabel
dependen
menggunakan analisis koefisien determinasi,
siswa.
sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Ana-
diketahui melalui perhitungan sumbangan relatif
lisis data dilakukan melalui program SPSS for
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
Windows versi 16.
guru terhadap motivasi berprestasi siswa, yaitu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebesar 42,35% dan 19,90% untuk sumbangan
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampi-
efektif.
lan Mengajar Guru terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
Besarnya
pengaruh
tersebut
dapat
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa keterampilan mengajar guru berperan da-
Hipotesis pertama dalam penelitian ini
lam meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
menyatakan bahwa terdapat pengaruh persepsi
Hal ini sesuai dengan penelitian Lauma (2014)
siswa tentang keterampilan mengajar guru ter-
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
hadap motivasi berprestasi siswa tahun 2016.
signifikan keterampilan mengajar guru dengan
Berdasarkan analisis regresi linier berganda, per-
motivasi belajar siswa. Suparman (2009) men-
samaan regresi Y = -5,365 + 0,248X1 + 0,223X2
jelaskan bahwa cara mengajar guru sangat pent-
menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel
ing kaitannya dalam meningkatkan daya dorong
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar
belajar siswa pada suatu pelajaran. Cara guru
guru sebesar 0,248. Artinya, setiap peningkatan
dalam mengajar dapat tercermin dari keterampi-
1 variabel persepsi siswa tentang keterampilan
lan mengajar guru dalam berinteraksi dengan
mengajar guru (X1) akan disertai dengan pening-
peserta didik di kelas. Keterampilan mengajar
katan motivasi berprestasi siswa (Y) sebesar
guru yang meliputi keterampilan membuka dan
0,248, sehingga persepsi siswa tentang ket-
menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan,
erampilan mengajar guru berpengaruh positif
keterampilan bertanya, keterampilan mengada-
terhadap motivasi berprestasi siswa.
kan variasi mengajar, keterampilan memberikan
Selain itu, hasil uji t menunjukkan nilai
penguatan, keterampilan mengajar kelompok
thitung sebesar 4,662 dan nilai signifikansi sebesar
kecil dan perorangan, keterampilan membimb-
0,000, sedangkan untuk nilai ttabel sebesar 1,986.
ing diskusi kelompok kecil, dan keterampilan
Jadi, nilai thitung >ttabel (4,662 > 1,986) dan nilai
mengelola kelas akan dipersepsi baik oleh siswa
ϭϭϱ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran di
tentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
sekolah siswa akan lebih tertarik dan semangat
tersebut timbul kembali. Pemberian penguatan
dalam mengikuti pembelajaran. Rasa tertarik dan
dapat dilakukan dengan verbal maupun non ver-
semangat dari siswa akan meningkatkan motiva-
bal. Pemberian penguatan kepada siswa dengan
si berprestasi siswa. Seorang guru, baik yang
cara yang tepat dan bervariasi akan meningkat-
sudah terampil maupun kurang terampil dalam
kan perhatian dan motivasi siswa untuk men-
mengajar, perlu untuk terus menerus meningkat-
capai prestasi yang tinggi. Pemberian penguatan
kan keterampilan mengajarnya sesuai dengan
kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai
perkembangan dan kebutuhan dalam rangka
cara, misalnya memberikan pujian, memberikan
mencapai keberhasilan siswa dalam belajar.
kegiatan
yang menyenangkan,
memberikan
Berdasarkan data penelitian, siswa mem-
senyuman, memberikan sentuhan pundak, dan
berikan persepsi tentang keterampilan mengajar
lain sebagainya. Jadi, seorang guru penting un-
guru yang rendah terhadap indikator keterampi-
tuk menguasai keterampilan memberikan pen-
lan bertanya, keterampilan memberikan pen-
guatan dalam rangka meningkatkan motivasi
guatan dan keterampilan membimbing diskusi
berprestasi siswa. Keterampilan membimbing
kelompok kecil. Keterampilan bertanya merupa-
diskusi kelompok kecil merupakan kemampuan
kan ucapan verbal yang meminta respon dari
guru dalam memberikan bimbingan dan arahan
seseorang yang dikenal. Keterampilan bertanya
pada suatu proses yang teratur yang melibatkan
terdiri atas keterampilan dasar bertanya dan ket-
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
erampilan bertanya lanjutan. Kedua jenis ket-
yang informal dengan berbagai pengalaman atau
erampilan bertanya ini perlu dimiliki oleh
informasi, pengambilan
seorang guru. Pentingnya keterampilan bertanya
pemecahan masalah. Diskusi dapat digunakan
bagi seorang guru yaitu sebagai upaya mencip-
sebagai upaya meningkatkan motivasi berpres-
takan kegiatan pembelajaran yang aktif. Melalui
tasi siswa, apabila diskusi berjalan dengan
bertanya, akan terjadi komunikasi dua arah, yai-
maksimal. Guru perlu memahami dan menguasai
tu komunikasi antara guru dengan siswa. Ter-
semua
jadinya komunikasi dua arah tersebut akan me-
membimbing diskusi kelompok kecil, dengan
nyebabkan siswa lebih memerhatikan kegiatan
tujuan untuk mencapai hasil dari kegiatan disku-
pembelajaran yang sedang berlangsung dan
si tersebut.
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
komponen
kesimpulan, atau
dalam
keterampilan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
penguatan
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
diartikan dengan tingkah laku guru dalam
Artinya, variabel persepsi siswa tentang ket-
merespon secara positif suatu tingkah laku ter-
erampilan mengajar guru berpengaruh positif
Keterampilan
memberikan
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϲ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
dan signifikan terhadap motivasi berprestasi
pengaruh tersebut dapat diketahui melalui perhi-
siswa tahun 2016. Hal ini membuktikan apabila
tungan sumbangan relatif lingkungan belajar ter-
terjadi peningkatan persepsi siswa tentang ket-
hadap motivasi berprestasi siswa, yaitu sebesar
erampilan mengajar guru akan diikuti dengan
57,65% dan 27,10% untuk sumbangan efektif.
peningkatan motivasi berprestasi siswa. Se-
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
baliknya, apabila terjadi penurunan persepsi
bahwa lingkungan belajar yang terdiri atas ling-
siswa tentang keterampilan mengajar guru maka
kungan keluarga, lingkungan sekolah dan ling-
motivasi berprestasi siswa akan mengalami
kungan masyarakat mempunyai peran dalam
penurunan pula.
kaitannya dengan motivasi berprestasi siswa.
Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Mo-
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
tivasi Berprestasi Siswa
oleh Handayani (2013) yang menyimpulkan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
bahwa ada pengaruh yang positif antara ling-
menyatakan bahwa terdapat pengaruh ling-
kungan belajar siswa terhadap motivasi belajar
kungan belajar terhadap motivasi berprestasi
siswa. Dorongan siswa untuk melakukan sesua-
siswa tahun 2016. Berdasarkan analisis regresi
tu, misalnya untuk belajar dengan baik dan
linier berganda, persamaan regresi Y = -5,365 +
mendapatkan prestasi di sekolah dipengaruhi
0,248X1
bahwa
oleh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kondisi
koefisien regresi variabel lingkungan bela-
lingkungan yang sehat turut memengaruhi moti-
jarsebesar 0,223. Artinya, setiap peningkatan 1
vasi berprestasi siswa.. Keluarga dapat mencip-
variabel lingkungan belajar (X2) akan disertai
takan lingkungan yang nyaman untuk siswa da-
dengan peningkatan motivasi berprestasi siswa
lam rangka menimbulkan motivasi berprestasi
(Y) sebesar 0,223, sehingga lingkungan belajar
siswa. Perhatian – perhatian kecil yang diberikan
berpengaruh positif terhadap motivasi berpres-
orang tua kepada siswa khususnya dalam hal
tasi siswa.
pendidikannya akan menimbulkan motivasi ber-
+
0,223X2 menunjukkan
Selain itu, hasil uji t menunjukkan nilai
prestasi siswa.
thitung sebesar 5,478 dan nilai signifikansi sebesar
Lingkungan sekolah, khususnya seorang
0,000, sedangkan untuk nilai ttabel sebesar 1,986.
guru harus mampu membangkitkan motivasi
Jadi, nilai thitung > ttabel (5,478 > 1,986) dan nilai
berprestasi siswa agar tujuan pembelajaran dapat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, ling-
tercapai. Guru dalam menumbuhkan motivasi
kungan belajar berpengaruh positif terhadap mo-
beprestasi siswa salah satunya dengan mem-
tivasi berprestasi siswa, sehingga setiap terjadi
berikan latihan – latihan secara berkala. Selain
peningkatan lingkungan belajar akan meningkat-
itu, guru harus mampu menciptakan lingkungan
kan
kelas yang kondusif. Sekolah dapat menye-
motivasi
berprestasi
siswa.
Besarnya
ϭϭϳ
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
diakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang
siswa akan mengalami penurunan pula.
dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran.
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampi-
Motivasi
lan Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar
beprestasi
siswa akan terbangun
dengan adanya sarana dan prasarana yang me-
terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
madai. Naibaho, dkk. (2010) memberikan kes-
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
impulan bahwa lingkungan kampus memen-
menyatakan bahwa terdapat pengaruh persepsi
garuhi motivasi belajar mahasiswa.
siswa tentang keterampilan mengajar guru dan
Lingkungan masyarakat merupakan ling-
lingkungan belajar terhadap motivasi berprestasi
kungan yang lebih luas cakupannya daripada
siswa tahun 2016. Berdasarkan analisis regresi
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,
linier berganda,persamaan regresi Y = -5,365 +
mempunyai
0,248X1
pengaruh
terhadap
pendidikan
+
0,223X2 menunjukkan
bahwa
siswa. Selain lebih luas, lingkungan masyarakat
koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
juga lebih bebas. Apabila siswa tidak mampu
keterampilan mengajar guru sebesar 0,248 dan
untuk memberikan batasan kepada dirinya
koefisien regresi variabel lingkungan belajar
sendiri dalam hidup bermasyarakat, maka pen-
sebesar 0,223. Artinya, setiap peningkatan 1 var-
didikannya akan menjadi terganggu dan siswa
iabel
tidak dapat mencapai keberhasilan dalam bela-
mengajar guru (X1) dan lingkungan belajar (X2)
jarnya. Sebaliknya , apabila siswa mampu me-
akan disertai dengan peningkatan motivasi ber-
manfaatkan lingkungan masyarakat dengan bijak
prestasi siswa (Y).
persepsi
siswa
tentang
keterampilan
dan hati – hati maka akan dapat menumbuhkan
Selain itu, hasil uji F menunjukkan nilai
motivasi berprestasi siswa dan dapat mencapai
Fhitung sebesar 33,976 dan nilai signifikansi sebe-
keberhasilan dalam belajarnya. Lingkungan pen-
sar 0,000, sedangkan untuk nilai Ftabel sebesar
didikan lain khususnya keluarga, sangat penting
3,094. Jadi, nilai Fhitung > Ftabel (33,976>3,094)
untuk memberikan bimbingan dan pengawasan
dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
terhadap siswa.
Artinya, persepsi siswa tentang keterampilan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
mengajar guru dan lingkungan belajar ber-
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
pengaruh positif terhadap motivasi berprestasi
Artinya,
ber-
siswa, sehingga setiap terjadi peningkatan per-
pengaruh positif dan signifikan terhadap motiva-
sepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru
si berprestasi siswa tahun 2016. Hal ini mem-
akan meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
buktikan apabila terjadi peningkatan lingkungan
Besarnya pengaruh tersebut dapat diketahui me-
belajar akan diikuti dengan peningkatan motiva-
lalui perhitungan koefisien determinasi, yaitu
si berprestasi siswa. Sebaliknya, apabila terjadi
diperoleh hasil sebesar 47,0%.
variabel
lingkungan
belajar
lingkungan belajar maka motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi sangat diperlukan
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϭϴ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
oleh setiap siswa. Siswa yang mempunyai moti-
SIMPULAN DAN SARAN
vasi berprestasi tinggi akan lebih giat belajar dan
Simpulan
berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
belajarnya. Persepsi siswa tentang keterampilan
dan analisis data yang telah dilakukan, dapat di-
mengajar guru dan lingkungan belajar merupa-
ambil kesimpulan sebagai berikut:
kan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang be-
1.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
rasal dari rangsangan luar. Siswa yang mempu-
persepsi
nyai persepsi tentang keterampilan mengajar
mengajar guru terhadap motivasi berpres-
guru dengan baik akan menimbulkan motivasi
tasi siswa tahun 2016.
berprestasi pada siswa. Selain itu, lingkungan
2.
siswa
tentang
keterampilan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
belajar yang baik juga akan berpengaruh positif
lingkungan belajar terhadap motivasi ber-
terhadap motivasi berprestasi siswa. Hal ini
prestasi siswa tahun 2016.
sesuai dengan penelitian Lauma (2014) bahwa
3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan
keterampilan mengajar guru berpengaruh ter-
persepsi
hadap motivasi belajar siswa. Penelitian lain
mengajar guru dan lingkungan belajar ter-
oleh Noviana (2013) bahwa lingkungan belajar
hadap motivasi berprestasi siswa tahun
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
2016.
siswa.
siswa
tentang
keterampilan
Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
mengemukakan saran sebagai berikut:
Artinya, variabel persepsi siswa tentang ket-
1.
Sekolah
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
Sekolah diharapkan dapat membantu da-
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mo-
lam meningkatkan keterampilan mengajar
tivasi berprestasi siswa tahun 2016. Hal ini
guru dan fungsi lingkungan belajar.
membuktikan
apabila
terjadi
peningkatan
2.
Guru
perpaduan antara persepsi siswa tentang ket-
Guru diharapkan dapat meningkatkan ket-
erampilan mengajar guru dan lingkungan belajar
erampilan mengajar melalui diklat, semi-
akan diikuti dengan peningkatan motivasi ber-
nar dan pelatihan untuk meningkatkan mo-
prestasi
tivasi berprestasi siswa.
siswa. Sebaliknya,
apabila terjadi
penurunan perpaduan antara persepsi siswa ten-
3.
Siswa
tang keterampilan mengajar guru dan ling-
Siswa diharapkan dapat berperan aktif da-
kungan belajar maka motivasi berprestasi siswa
lam pembelajaran serta dapat memanfaat-
akan mengalami penurunan pula.
kan lingkungan belajar dengan baik dan
ϭϭϵ
4.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1
bijak.
cation Analysis Journal, 4 (1), 221 –
Peneliti Selanjutnya
232. Diperoleh pada 11 Mei 2016, dari
Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan
http:journal.unnes.ac.idartikel_sjueeaj/
penelitian tentang motivasi berprestasi
4681
siswa dengan faktor – faktor lain baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Remaja Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Naibaho, Hastuti., dkk. 2010. Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi
Belajar Mahasiswa (Studi Kasus Uni-
Handayani, Nur. 2013. Pengaruh Lingkungan
versitas
Pelita
Harapan
Surabaya.
Belajar Siswa terhadap Motivasi Bela-
Jurnal Manajemen Pemasaran, 5 (1),
jar Siswa pada Kelas X Akuntansi di
22 – 26. Diperoleh pada 7 Januari 2016,
SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten
dari http://jurnalpemasaran.petra.ac.id/
Gorontalo. Diperoleh 10 Januari 2016,
index.php/mar/.../18190
dari
http://kim.ung.ac.id/index.php/
KIMFEB/article/view/2373
Noviana. 2012. Pengaruh Fasilitas Belajar dan
Lingkungan Belajar terhadap Motivasi
Lauma, Sasmita Hairi. 2014. Pengaruh Ket-
Belajar Siswa Program Keahlian APK
erampilan Mengajar Guru terhadap
di SMK Taruna Jaya Gresik. Jurnal A d-
Motivasi Belajar Siswa pada Mata
ministrasi Perkantoran, 2 (2), 115 –
Pelajaran IPS Terpadu di Kelas IX Mts
123.Diperoleh pada 10 Januari 2016,
Negeri Bolangitang Timur.Diperoleh
dari
10
index.php/jpap/article/view/9289/baca-
Januari
2016,
dari
http://
kim.ung.ac.id/index.php/KIMFEB/
http://ejournal.unesa.ac.id/
artikel
article/.../11639
Rao, Jogeswara & Reddy, Viswanatha. 2016.
Lutviana, Luluk. 2014. Pengaruh Lingkungan
Impact of School Environment, Home
dan
Environment and Mental Health Status
Disiplin Belajar terhadap Motivasi
on Achievement Motivation among
Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata
High School Students, Indian Journal of
Pelajaran Ekonomi di MA. NU Rauda-
Research, 5 (4), 426 – 429. Diperoleh
tul Muallimin Wedung. Economic Edu-
pada 7 Januari 2016, dari http://
Keluarga,
Kesiapan
Belajar
Siti Solichah, Sri Witurachmi, dan Jaryanto. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan ϭϮϬ
Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa. April 2017.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 110-120
www.worldwidejournals.com/paripex/
articles.php?val=NDk0Mw==&b1=6
Sabdulloh, Uyoh. 2010. Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugeng. 2010. Pengertian Keluarga. Jakarta:
Erlangga.
Suparman S. 2010. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Pinus: Yogyakarta.
Supriyadi. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Usman, Uzer, 2010. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yuliana.
2013.
Pengaruh
Keterampilan
Mengajar Guru terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas IX IPS SMA
Katolik Talino. Diperoleh 5 Januari
2016,
dari
http://jurnal.untan.ac.id/
index.php/jpdpb/article/view/2699