Makalah Sejarah Indonesia Islamisasi dan

Makalah Sejarah Indonesia
“Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara”

Disusun Oleh:
Fauziah Rarasati
Anisha Istiqomah
Muhammad Efendi
Muhammad Hanif Al-Asrul
Muhammad Rafly Syabaniansyah

SMK Negeri 4 Batam
Tiban II Kelurahan Patam Lestari
Kec. Sekupang Kota Batam
Tahun Pelajaran 2017/2018

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini pengacu pada
Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara.
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat di mengerti oleh seluruh

pembacanya.Namun saya sadar makalah ini masih banyak kekurangannya,sehingga saran
pembaca saya harapkan untuk membuat makalah selanjutnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat terselesaikan pada waktu yang telah di tentukan.
Harapan penyusun semoga makalah ini bermanfaat sehingga dapat meningkatkan
mutu dan daya saing pada pendidikan sejarah.

Batam,13 November 2017.

Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

Kedatangan Islam di Nusantara
Agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad 13 Masehi atau 7
hijriah.. Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu :
Jalur Utara, dengan rute Arab (Makkah dan Madinah) di mulai dari Damaskus ,



Baghdad , Gujarat (Pantai Barat India) ,Srilanka,Indonesia.
Jalur Selatan, dengan rute Arab (Makkah dan Madinah)di mulai dari Yaman ,




Gujarat ,Srilanka,Indonesia.
Dan terdapat 3 teori yaitu:
1.

teori J.Pijnapel ,di dukung oleh C.Snouck Hurgronye dan J.P Moquetta
menyatakan

bahwa

orang

yang

menyebarkan

islam


bukanlah

orang

Arab,melainkan pedagang Gujarat
2. Hosein Djajadiningrat menyatakan bahwa masuknya islam ke Indonesia berasal
dari Persia (Iran sekarang).
3. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Aminullah) menyatakan bahwa islam
berasal dari Arab dan Mesir.

Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau
Islam Masuk Ke Indonesia Melalui


Pelayaran dan perdagangan



Kultural




Pendidikan



Kekuasaan Politik
Islam Masuk Istana Raja

1. Kerajaan Islam di Sumatera
Wilayah nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau
Sumatera dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing
kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yaitu :
a

.Samudera Pasai
Samudra pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan
rajanya yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (wafat tahun 696 H atau 1297
M). Samudera Pasai di perkirakan berkembang pada tahun 1270-1275 atau
pertengahan abad ke-13.kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur

Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.menurut Tome Pires,Kesultanan Samudra
Pasai mengalami mencapai puncaknya pada abad ke-16 di berbagai bidang kehidupan
seperti politik,ekonomi ,pemerintahan,keagamaan dan ekonomi perdagangan.
Kerajaan Samudra Pasai mulai di kuasai protugis pada tahun 1521,namun yang
berhasil menaklukan samudra pasai adalah kesultanan aceh Darussalam pada tahun
1524.

b.

Kesultanan Aceh Darussalam
Kesultanan aceh Darussalam memulai pemerintahannya ketika Kerajaan
Samudera Pasai sedang dalam masa keruntuhan .Terletak di utara pulau Sumatera
dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam. Sultan yang pertama memerintah
kesultanan aceh sekaligus pendirinya adalah Sultan Ali Mughayat Syah.Beliau wafat

pada tahun 1530 dan di makamkan di Kandang XII,Banda Aceh .Penggantinya Sultan
Alauddin Riayat Syah al-Qahhar(1538-1571).
c . Kerajaan Islam di Riau
Kerajaan islam di riau menurut berita Tome Pires (1512-1515) antara lain
Siak,Kampar dan Indragiri. Kerajaan Siak, Kampar dan Indragiri pada abad ke-13

dan ke-14 dalam kekuasaan Kerajaan Melayu dan Singasari-Majapahit, maka
kerajaan-kerajaan tersebut tumbuh menjadi kerajaan bercorak Islam sejak abad ke15.Ketiga kerajaan tersebut di kuasai kerajaan Malaka pada masa pemerintahan
Sultan Mansyur Syah (wafat 1477).
.
d.

Kerajaan Islam di Jambi
Kerajaan islam di jambi di perkirakan di mulai sejak abad ke-9 atau abad ke-10
sampai abad ke-13.Karena proses islamisasi besar-besaran bersamaan dengan tumbuh
dan berkembangnya kerajaan islam di Jambi sekitar 1500 M di bawah pemerintahan
Orang Kayo Hitam yang juga meluaskan “Bangsa XII” dari “Bangsa IX”,anak datuk
paduka berhala.Datuk paduka berhala adalah orang turki yang terdampar di pulau
berhala kemudian di kenal dengan sebutan ahmad salim ,ia menikah dengan putri
salaro pinang masak yang sudah muslim,turunan raja pagarruyung yang kemudian
melahirkan orang kayo hitam,Sultan kerajaan Jambi yang terkenal.

e.

Kerajaan Islam di Sumatera Selatan
Sejak Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke 14 ,mulailah

proses islamisasi sehingga pada akhir abad ke15 muncul komunitas islam di
Palembang .Tokoh yang tercatat menjadi sultan pertama kesultanan Palembang ialah
Susuhunan Sultan Abdurrahman Khalifat al-Mukminin Sayyid al-Imam/Pangeran
Kusomo Abdurrahman/Kiai Mas Endi(1659-1706).Palembang berturut-turut di
perintah oleh 11 sultan sejak 1706 dan sultan yang terakhir ,Pangeran
Kromojoyo/Raden Abdul Azim Purbolinggo(1823-1825).

f.

Kerajaan Islam di Sumatera Barat
Islam masuk ke sumatera barat di perkirakan pada abad ke-14 atau abad ke-15 . Di
Sumatera barat ini terbentuk juga “Kaum Padri” yang tujuan utamanya ialah
memperjuangkan tegaknya syara dan membasmi kemaksiatan.Kaum Padri berakhir
dalam pertempuran Benteng Bonjol, 25 Oktober 1837 di sebabkan tertangkapnya

pemimpin-pemimpin Padri terutama Tuanku Imam Bonjol.Tuanku Imam Bonjol
diasingkan di Cianjur dan pada 19 Januari 1839 dibuang ke ambon ,serta pada 1841 di
pindahkan ke Manado kemudian wafat 6 November 1864.
2. Kerajaan Islam di Jawa
Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik yang

wafat tahun 475 H atau1082 M dapat dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.
Di samping itu,di Gresik juga di temukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan
pada tahun 822 H atau 1419 M.
a.

Kerajaan Demak
Berdiri sejak tahun 1500-1518.Raja pertama kerajaan Demak Raden Fatah ,yang
bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Pada masa pemerintahan Raden Fatah ,wilayah
kekuasaan demak cukup luas,meliputi mjepara,tuban,sedayu,palembang,jambi,dan
beberapa daerah di Kalimantan.

b. kerajaan Mataram
Setelah Kerajaan Demak berakhir ,berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah
pemerintahan Sultan Hadiwijaya.Kerajaan tersebut berkembang baik,bahkan berhasil
mengalahkan Arya Penangsang yang berusaha merebut kekuasaan. Dan tokoh yang
membantu Sultan Hadiwijaya adalah Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Pemanahan)
adipati di Mataram.Pada tahun 1582,sultan hadiwijaya wafat .penggantinya pangeran
benowo merupakan raja yang lemah.sementara sutawijaya yang menggantikan Ki
gede pemanahan justru semakin menguatkan kekuasaannya ,sehingga istana pajang
jatuh ke tangannya .Sutawijaya segera memindahkan pusaka kerajaan pajang ke

mataram.Sutawijaya

bergelar

Panembahan

senapati

ing

alaga

sayidin

panatagama.kemudian panembahan senapati di gantikan oleh putranya Mas Jolang
(1601-1613).Mas Jolang kemudian digantikan oleh putranya bernama Mas Rangsang
atau lebih di kenal Sultan Agung (1613-1645).Pada masa pemerintahan sultan agung
mataram mencapai masa keemasan dalam bidang politik dan berhasil memperluas
kekuasaan ke daerah Surabaya,lasem ,pasuruhan dan tuban.
c.


Kesultanan Banten

Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526. Dipimpin oleh Maulana Hasanudin
atau dikenal dengan sebutan Fatahillah (wafat 1570) Ia mendirikan benteng
pertahanan yang di namakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat
pemerintahan,yakni kesultanan banten.
d. Kesultanan Cirebon
Perkiraan kehadiran islam di kota cirebon menurut sumber lokal Tjarita Purwaka
Tjaruban Nagari karya Pangeran Arya Cerbon pada tahun 1720M,di katakan bahwa
syarif hidayatullah datang ke cirebon pada 1470 M dan mengajarkan islam di gunung
sembung bersama haji abdullah iman atau pangeran cakrabumi.Syarif hidayatullah
terkenal dengan gelar susuhunan jati atau sunan gunung jati(wafat pada 1568 dan di
makamkan di bukit sembung)
3. Kerajaan Islam di Kalimantan
a.

Kerajaan Pontianak
Kerajaan-kerajaan yang terletak di Kalimantan barat antara lain Tanjung Pura dan
lawe.Konon,sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan pendakwah dari tarim

(hadramaut) datang ke kalimantan barat untuk mengajarkan membaca al-quran ,ilmu
fikih,dan ilmu hadist.mereka adalah syarif idrus beserta anak buahnya.kemudian
syarif idrus di angkat menjadi pemimpin dengan gelar Syarif Idrus ibn Abdurrahman
al-aydrus atau raja kubu.beliau memerintah pada 1199-1209 H atau 1779-1789 M.

b.

Kerajaan Banjar(Banjarmasin)
Proses islamisai di daerah banjar,menurut A,A Cense terjadi sekitar 1550 M.
Sejak pemerintahan Sultan Suryanullah Kerajaan Banjar atau Banjarmasin meluaskan
kekuasaannya sampai sambas,batanglawi sukandana,kotawaringin,sampit,madawi dan
sambangan.

4. Kerajaan Islam di Sulawesi
a.

Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan islam sering berperang dengan
kerajaan lainnya ,seperti kerajaan luwu,bone,soppeng dan wajo.Kemudian pada 1605

kerajaan Gowa resmi sebagai kerajaan bercorak islam dan memperluas pengaruh
politiknya.Kerajaan yang tunduk kepada kerajaan Gowa –Tallo dan juga memeluk
islam antara lain Wajo pada 10 mei 1610 dan Bone pada 23 november 1611.
b.

Kerajaan Wajo
Kerajaan wajo pernah bersatu dengan kerajaan luwu dan bersatu dengan kerajaan
bone dan soppeng dalam perjanjian Tellum Pocco pada tahun 1582.Kemudian
kerajaan wajo ditaklukkan oleh kerajaan Gowa pada tahun 1610 maka dari situlah
masuknya budaya islam di kerajaan Wajo.

5. Kerajaan Islam di Maluku Utara
Kerajaan Ternate
Pada abad ke-14 dalam kitab Negarakartagama,karya Mpu Prapanca tahun 1365
M menyebut Maluku di bedakan dengan ambon yaitu ternate.dan dapat di hubungkan
dengan

Hikayat

Ternate

antara

lain

menyebutkan

moeluku(Maluku)artinya

ternate,tidore,jailolo,dan bacan
.
6. Kerajaan Islam di Papua
Beberapa kerajaan di Kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau
Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Sejumlah Kerajaan di
Papua,yakni: a)Kerajaan Waigeo,b) Kerajaan Misool, c) Kerajaan Salawati, d)Kerajaan
Sailolof, e)kerajaan Fatagar dan lainnya.Ada beberapa pendapat mengenai kedatangan
islam di papua.
.Pertama,Islam datang di papua pada tahun 1360 disebarkan oleh Abdul Ghafar(wafat
pada tahun 1374dan di makamkan di belakang masjid Kampung Rumbati)
Kedua,Menjelaskan bahwa islam mulai di perkenalkan di tanah papua ,tepatnya jazirah
onin(Patimunin-Fakfak)oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar
Syekh Jubah Biru dari negeri Arab.
Ketiga,menyatakan bahwa islamisasi di papua ,khususnya di fakfak di kembangkan
oleh pedagang bugis melalui banda dan seram timur oleh seorang pedagang dari arab
bernama Haweten Attamimi.

Keempat,menyatakan islam di papua berasal dari bacan.Raja bacan yang pertama
Zainal Abidin memerintah tahun 1521.
Kelima,menyatakan islam di papua berasal dari Maluku Utara(Ternate-Tidore).

7. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kehadiran islam di Nusa Tenggara di perkirakan abad ke-16 di perkenalkan oleh
Sunan Perapen,putra Sunan Giri.
a. Kerajaan Lombok dan Sumbawa
Selaparang merupakan pusat kerajaan islam di Lombok di bawah pemerintahan
Prabu Rangkesari.Mengalami masa keemasan dan memegang hegemoni di seluruh
Lombok,kemudian di sebarkan ke Pejangkik,Parwa,Sokong ,Bayan.dan tempat
lainnya.
Kerajaan-kerajaan di Sumbawa barat dapat di masukkan kepada kekuasaan kerajaan
Gowa pada 1618.Bima di taklukkan pada 1633dan kemudian selaparang pada 1640
.Pada abad ke -17 seluruh kerajaan islam Lombok berada di bawah pengaruh
kekuasaan kerajaan Gowa.Setelah terjadinya perjanjian Bongaya 18 November1667
pusat kerajaan Lombok di pindahkan ke sumbawa pada 1673 dengan tujuan untuk
mempertahankan kedalatan kerajaan-kerajaan islam di pulau tersebut dengan
dukungan pengaruh kekuasaan Gowa.
b. Kerajaan Bima
Merupakan pusat kerajaan Islam yang menonjol di nusa tenggara,dengan nama
rajanya yang pertama masuk islam Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan
Bima I atau Sultan Abdul Kahir.

Akulturasi Perkembangan Budaya Islam
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah khasanah
budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak kebudayaan
bangsa Indonesia. Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah
begitu kuat di lingkungan masyarakat maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak
menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Dengan demikian terjadi

akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Akulturasi adalah
suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia kebudayaan tertentu
diharapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Hasil proses akulturasi antara kebudayaan praIslam dengan ketika Islam masuk tidak
hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukir atau pahat, dan karya
sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya. Beberapa
contoh bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada paparan berikut.
1. Seni Bangunan
Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif. Seni
bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini terutama masjid, menara serta
makam.
a

Masjid dan Menara
Dalam seni bangunan Islam yang menonjol adalah Mesjid.Fungsi utama
masjid ialah tempat beribadah bagi orang islam.Mesjid atau masjid dalam bahasa arab
mungkin berasal dari bahasa Aramik atau bentuk bebas dari perkataan sajada yang
artinya merebahkan diri untuk bersujud.

Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil
dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan
biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya
yang disebut dengan Mustaka.



Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar
Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug

untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan
budaya asli Indonesia.


Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan
didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.

b. Makam
Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat
kesultanan antara lain makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak,
makam raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan-sultan
Palembang, makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yaitu kompleks makam di
Samudera Pasai, makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-sultan Goa di Tamalate,
dan kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru
(Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, serta
kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara dan masih banyak yang lainnya. Di
beberapa tempat terdapat makam-makam yang penempatannya berada di daerah dataran
tinggi. Seperti makam Sunan Bonang di Tuban, makam Sunan Derajat (Lamongan),
makam Sunan Kalijaga di Kadilangu (Demak), makam Sunan Kudus di Kudus, makam
Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik (Jawa Timur), makam Datuk Ri
Bkalianng di Takalar (Sulawesi Selatan), makam Syaikh Burhanuddin (Pariaman), makam
Syaikh Kuala atau Nuruddin ar-Raniri (Aceh) dan masih banyak para dai lainnya di tanah
air yang dimakamkan di dataran.
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:


Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang tinggi.



Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,
nisannya juga terbuat dari batu.



Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau
kubba.



Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan
makam atau kelompok-kelompok makam.



Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya
makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam
Sendang Duwur di Tuban.

Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi menunjukkan kesinambungan tradisi
yang merupakan pengejawantahan pendirian punden-punden berundak pada masa
Megalitik. Tradisi tersebut dilanjutkan pada masa Hindu-Buddha dalam bentuk bangunanbangunan yang disebut candi. Antara lain Candi Dieng yang berketinggian 2.000 meter di
atas permukaan laut, Candi Gedongsanga,CandiBorobudur.Percandian Prambanan,dan
lain-lain.
Setelah kebudayaan Indonesia Hindu-Buddha mengalami keruntuhan unsur seni bangunan
keagamaan masih diteruskan. Beberapa contoh akulturasi bangunan keagamaan antara lain
sebagai berikut.


Makam-makam yang lokasinya di atas bukit, makam yang paling atas adalah yang
dianggap paling dihormati misalnya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di
Gunung Sembung, di bagian teratas kompleks pemakaman Imogiri ialah makam
Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kompleks makam yang mengambil tempat datar
misalnya di Kota Gede, orang yang paling dihormati ditempatkan di bagian tengah.



Makam walisongo dan sultan-sultan pada umumnya ditempatkan dalam bangunan
yang disebut cungkup yang masih bergaya kuno dan juga dalam bangunan yang sudah
diperbaharui. Cungkup-cungkup yang termasuk kuno antara lain cungkup makam
Sunan Giri, Sunan Derajat, dan Sunan Gunung Jati.

Di samping bangunan makam, terdapat tradisi pemakaman yang sebenarnya bukan berasal
dari ajaran Islam. Misalnya, jenazah dimasukkan ke dalam peti. Pada zaman kuno ada peti
batu, kubur batu dan lainnya. Sering pula di atas kubur diletakkan bunga-bunga. Pada hari
ke-3, ke-7, ke40, ke-100, satu tahun, dua tahun, dan 1000 hari diadakan selamatan. Sajisajian dan selamatan adalah unsur pengaruh kebudayaan pra-Islam, tetapi doa-doanya
secara Islam.
2. Seni Ukir
Pada masa perkembangan Islam di zaman madya, berkembang ajaran bahwa seni
ukir, patung, dan melukis makhluk hidup, apalagi manusia secara nyata, tidak
diperbolehkan sehingga perkembangan seni patung kurang berkembang. Sesudah zaman
madya, seni patung berkembang seperti yang dapat kita saksikan sekarang ini. Namun,

seni pahat atau seni ukir terus berkembang dalam bentuk seni hias dan seni ukir dengan
motif daun-daunan dan bunga-bungaan seperti yang telah dikembangkan sebelumnya.
Kemudian juga ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi
baru, yaitu kalau terpaksa ingin melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai
hiasan, sehingga tidak lagi jelas-jelas berwujud binatang atau

manusia.Banyak

sekali

bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya, ukirukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun masjid, pada gapura atau
pintu gerbang. Dikembangkan juga seni hias atau seni ukir dengan bentuk tulisan Arab
yang dicampur dengan ragam hias yang lain. Bahkan ada seni kaligrafi yang membentuk
orang, binatang, atau wayang.
3. Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara
atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan
Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang
dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a, i, u
seperti lazimnya tulisan Arab. Seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam
adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Budha dan sastra
Islam. Wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang
dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga
ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Bentuk seni sastra
yang berkembang antara lain sebagai berikut :


Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat
yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa
Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).



Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa
sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.



Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-sajak
yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contoh syair sangat tua adalah syair yang
tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.



Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk
Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.

4.Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernafas Islam yang bertujuan untuk
menyebarkan ajaran Islam. Kesenian tersebut, misalnya sebagai berikut.


Permainan debus, tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat dalam Al Quran dan
salawat nabi. Tarian ini terdapat di Banten dan Minangkabau.



Seudati berasal dan kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati
sering disebut saman artinya delapan. Para pemain menyanyikan lagu yang isinya
antara lain salawat nabi



Wayang, termasuk wayang kulit. Pertunjukan wayang sudah berkembang sejak zaman
Hindu, akan tetapi, pada zaman Islam terus dikembangkan. Kemudian berdasarkan
cerita Amir Hamzah dikembangkan pertunjukan wayang golek.

5. Sistem Pemerintahan
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak
Hindu Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaankerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti
halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan
tetapi dimakamkan secara Islam.
.
6. Sistem Kalender
Menjelang tahun ketiga pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau berusaha
membenahi kalender Islam. Perhitungan tahun yang dipakai atas dasar peredaran bulan
(komariyah). Umar menetapkan tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 14 September
622 Masehi,sehingga sekarang kita mengenal tahun Hijriyah.Sebelum budaya Islam
masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender
Hindu) yang dimulai tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran
hari seperti legi, pahing, pon,wage dan kliwon.Setelah berkembangnya Islam Sultan
Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan
peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan
Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan

Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan
hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga
dipergunakan. Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau
tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.

Proses Integrasi Nusantara
Proses Integrasi nusantara melalui 3 peranan, yaitu:
1.

Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi
Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta dalam kehidupan
masyarakat.Konsep ajaran islam memunculkan prilaku kearah persatuan dan

2.

persamaan derajat sehingga dapat di terima baik oleh masyarakat
Peranan Perdagangan Antarpulau
Agar suatu pulau dapat memenuhi kebutuhan ekonomi,biasanya ia akan
membeli kebutuhan di pulau lainnya.Maka terjadilah hubungan dagang antar
pulau dan diikuti oleh percampuran budaya dan adat istiadat.Kemudian dari
sini masuklah agama islam melalui percampuran budaya dan adat istiadat

3.

tersebut.
Peran Bahasa
Masuk dan berkembangnya agama islam,mendorong perkembangan bahasa
melayu.Maka buku-buku tentang islam di terjemahkan dalam Bahasa melayu.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24