Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Pelaksanaan Pendidikan Perdamaian Pasca Konflik di Gereja Protestan Maluku
POTRET PELAKSANAAN PENDIDIKAN PERDAMAIAN
PASCA KONFLIK DI GEREJA PROTESTAN MALUKU
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Manajemen
Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Oleh:
Mariana Gusye Nancy Lekransy
NIM 912013014
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITASKRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis naikkan kepada
Tuhan Yesus Kristus, karena atas cinta kasih dan
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh
gelar
Magister
pada
Program
Studi
Magister Manajemen pada Universitas Kristen Satya
Wacana dengan judul tesis “ Pelaksanaan Pendidikan
Perdamaian
Pasca
Konflik
di
Maluku
”.
Penulis
menyadari bahwa, penulisan tesis ini tidak terlepas dari
kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, kritik dan
saran
yang
membangun
diharapkan
guna
menghasilkan karya yang lebih baik. Penulis menyadari
bahwa, proses penulisan tesis ini tidak lepas dari
bantuan
banyak
pihak.
Untuk
itu, penulis
ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Pdt. Izak. Y. M. Lattu, Ph.D selaku dosen
pembimbing
yang
menyediakan
waktu,
memotivasi dan mengarahkan, membimbing dan
berdiskusi demi penyelesaian tesis ini. Tuhan
Yesus Memberkati
2. Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D, ketua program
studi Magister Manajemen.
3. Para dosen Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Kristen Sayta Wacana, antara lain:
Prof. Supramono, SE., MBA., DBA, Dr. Sri.
Sulandjari, MM., Ph.D, Ir. Lieli Sunarti, MM., Ph.
D, Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D, Prof.
Eko Sediyono, M.Kom, Pdt. Dr. Daniel Nuhamara.
M. Th, Prof. Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D
Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D yang telah berbagi
ilmu. Kiranya selalu di berkati dan tetap menjadi
berkat untuk semua orang.
4. Mbak’
Ira
Magister
selaku
sekertaris
Manajemen
yang
kelancaran
adminstrasi
perkuliahan
hingga
program
telah
mulai
berakhirnya
Tuhan Yesus Memberkati
studi
membantu
dari
awal
perkuliahan.
5. Majelis Pekerja Harian Sinode
Gereja Protestan
Maluku. Terima kasih kepada: Ketua MPH Sinode
GPM, Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. J.
Manuputty dan Pdt. E. T. Maspaitella. Dan
Lembaga Pembinaan Jemaat GPM atas bantuan
dalam memberikan data berupa Implementasi
PIP/RIP 2010 – 2015, Ketetapan Sidang Sinode
GPM XXXVI, Materi Pendidikan Formal Gereja
dan Materi Bimbingan Khotbah. Kiranya Tuhan
Yesus senantiasa memberkati pelayanan kita
semua.
6. Klasis Pulau Ambon dan Klasis Pulau Ambon
Utara
terkhususnya
jemaat
GPM
Rehoboth,
Amahusu, Wayame, Rumahtiga dan Poka yang
telah memberikan kesempatan untuk penulis
melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua dan sanak saudara. Papa dan
Mama, terima kasih untuk setiap doa bagi
penulis, terima kasih untuk setiap waktu yang
diberikan bagi penulis, dan terima kasih untuk
motivasi bagi penulis saat penulis merasa tidak
mampu untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.
Terima kasih Papa dan mama, dua sosok yang
berarti dalam hidup ini. Terima kasih kepada
Bu Edy dan Usi Meggy, Bu Paeth dan Usi Wendy,
Bu Buce dan Usi Mientje, Bu Endy. Juga kepada
–
keponakan
keponakan
Gracia,
Michelle,
Greygory, Jorjy, Christiovano, Orys, Matthew, Irvy
dan Arsen. Tuhan Yesus memberkati.
8. Keluarga
besar
Lekransy
–
Rahandekut
terkhususnya Oma Atha Rahandekut yang selalu
mendoakan
penulis
dalam
menyelesaikan
penulisan tesis.
9. Francois Lekransy yang dengan setia dan sabar
meluangkan
waktu
untuk
mengantar
dan
menjemput penulis di tempat penelitian. Kiranya
Allah
selalu
dan
senantiasa
menyertai
dan
memberkati.
10. Sahabat – sahabat terkasih. Senda Kobrua, Mien
Leunufna, Ema Kumantouw, Tasya Matruty, Tha
Patty
dan
memberikan
Agnes
Liewakabessy
motivasi,
kritikan
yang
dan
saran
selalu
bagi
penulisan tesis. Tuhan memberkati
11.
Teman seperjuangan Golda Irenne Thenu
yang selalu memberikan motivasi dan nasehat
untuk terus tegar hadapi semua persoalan dalam
proses akhir studi bahkan yang tetap mendoakan
penulis.
12.
Usi
Welly
Pattipeilohy
dan
Usi
Eka
Pattipawaej. Terima kasih untuk kesediaan waktu
untuk berdiskusi. Tuhan Yesus memberkati studi
dan pelayanannya.
13.
Teman
–
teman
kost
bakrie
atas
kebersamaan selama ini. Eclesia, Artha, Mida,
Imel, Devi, Fitria, Meldy, Vany, Jesy, Anya, dan
Eno. Penulis bersyukur mengenal
bersama kalian . Bagi penulis
keluarga
kedua
yang
selalu
dan hidup
kalian adalah
memberikan
senyuman, dan dukungan disaat penulis ingin
berhenti dalam proses studi ini. Kiranya kalian
tetap menjadi berkat bagi semua orang melalui
talenta
yang
kalian
miliki.
Tuhan
Yesus
memberkati.
14.
Semua pihak yang tidak sempat penulis
sebutkan satu persatu yang telah membantu
proses penulisan tesis. Kiranya Tuhan Yesus
memberkati.
Salatiga, 29 November 2016
Penulis
MOTTO
Jatuh itu biasa tapi bangun dan berlari
mencapai mimpi di dalam Tuhan adalah
hal yang luar biasa.
Abstrak
Perdamaian adalah gambaran dua komunitas yang
bertikai menjalin hubungan baik. Bahkan perdamaian
menjadi prioritas utama untuk kedua komunitas. Oleh
karena itu dalam penelitian ini GPM menjadi bagian dari
proses perdamain tersebut, tidak hanya menjadi konsep
besar yang di tuangkan dalam program kerja aras Sinodal,
Klasis bahkan jemaat.
Namun lebih dari pada itu
diaktulisasikan setiap tahun pasca konfilk tersebut misalnya
jemaat Rumahtiga, Wayame, Poka, Amahusu, dan Rehoboth
dituntut untuk melakukan berbagai penataan sehingga
hubungan antara dua komunitas dapat dibangun kembali
pasca konflik Maluku. Langkah yang dapat ditempuh adalah
melalui pelaksanaan pendidikan perdamaian. GPM melalui
PIP/RIP tahun 2005-2010, Ketetapan Hasil Persidangan
XXVI Sinode GPM 2010, Kurikulum Pendidikan Formal
Gereja, dan Bahan Khotbah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
pelaksanaan pendidikan perdamaian dan mengevaluasi
pelaksanaan pendidikan perdamaian pada jemaat – jemaat
yang secara langsung menjadi korban konflik. Metode
penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui
wawancara in-depth interview (wawancara mendalam),
observasi dan dokumentasi dengan tujuan memperoleh
informasi secara menyeluruh dari pesan yang ingin peneliti
capai. Dengan jumlah partisipan 52 orang, yakni 4 orang
tokoh agama dari Sinode dan 1 orang tokoh agama dari non
Kristen, 5 Jemaat dari 2 Klasis yakni, Klasis Pulau Ambon
dan Klasis Pulau Ambon Utara. Hasil penelitian ini
menjukkan bahwa: (1) Pendidikan perdamaian secara
sekolah formal tidak ada akan tetapi, pendidikan
perdamaian dalam bentuk program sudah diracangkan oleh
Sinode sesuai dengan kebutuhan Klasis dan Jemaat . (2)
Evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan perdamaian yang
dilakukan dalam tingkat jemaat – jemaat pasca konflik
Maluku.
Kata Kunci: Evaluasi, Konflik, Pendidikan Perdamaian
ABSTRACT
Peace is an overview of two warring communities to
establish good relation. Moreover, peace is becoming a
priority for both communities. Therefore, in this research
GPM becomes the part from the process of the peace itself,
not as only as a big concept that is applied to Sinodal work
program, Klasis and even congregations. But more than that,
it is actualized every year after the conflict, for instance the
congregations of Rumahtiga, Wayame, Poka, Amahusu, and
Rehoboth are demanded to do some regulation in order to
establish a strong relationship between both communities
after the Molucca conflict. Thing that must to do is carrying
out of peace education. GPM by PIP/RIP on 2005 to 2010,
Trial Provision Results XXVI Sinode GPM 2010, Formal
Education Church Curriculum, and Sermon. This research
aims to describe and to evaluate the implementation of peace
education to congregations who directly become the victims
of the conflict. This research uses qualitative method by
conducting an in-depth interview, an observation and
documentation that aims to get overall information from the
message that the researcher wants to. Amount of 52
participants, specifically four religious leaders of Synod and
one from non-Christian, five Congregation from Two Klasis
that are, Klasis Pulau Ambon and Klasis Pulau Ambon
Utara.
The results of this research indicate that: (1) peace
ecucation in formal school is not available, but peace
education in form of program has been planning by Synod
according to the needs of Klasis and Congregations. (2)
Evaluation of the implementation of peace education which is
done in congregation after the Molucca conflict.
Keywords : Evaluation, Conflict, Peace Education
DAFTAR ISI
Abstrak ……………………………………......................... i
Abstract ………………………………………................... iii
Prakata ……………………………………………………....... v
Daftar Isi ……………………………………………….......... xi
Daftar Tabel ……………………………………………….......
Daftar Lampiran…………………………………………………
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………… 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................... 6
1.3 Tujuan Masalah ………………………….................. 6
Bab II TELAAH PUSTAKA
2.1 Pelaksanaan ………….…………………………......... 9
2.2 PenilaianKebubutuhan…………………………….. 10
2.3 Evaluasi Diri………………………………………..... 12
2.4 Gereja…………………………………………………… 13
2.4.1 Peran Gereja …………………………………......... 14
2.4.2 Peran Gereja Dalam Perdamaian……………… 15
2.5 Perdamaian ………………………………..................18
2.5.1Negative Peace dan Postive Peace……………….. 19
2.6 Pendidikan Perdamaian……………………………... 20
2.6.1Tujuan Dan Peran Pendidikan perdamaian…....23
2.6.2Bentuk- Bentuk Pendidikan Perdamaian……....24
2.7Konflik……………………………………………………. 26
2.7. 1 Penyebab Konflik…………………………………... 27
Bab III METODE PENELITIAN
3. 1 Metode Penelitian……………………………………… 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………………………. 29
3.3 Sumber Data……………………………………........... 30
3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………….......30
3.5 Teknik Validasi ……………………………………….....31
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Klasi Pulau Ambon dan Klasis
Pulau Ambon Utara ……………………………………… 32
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan Perdamaian
Pasca Konflik di Maluku………………………………… 38
4.2.1 Pelaksanaan Pendidikan Perdamaian Pasca
Konflik Di Maluku………………………………………………
1. Pelaksanaan Implementasi PIP dan RIP GPM
Tahap II Tahun…………………………………........38
2. Ketetapan Hasil Persidangan XXVI Sinode
Tahun 2016….46
3.Kurikulum Pendidikan Formal Gereja…………..52
4.3. Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Perdamain Pasca
Konflik di Jemaat
4.3.1 Pemahaman dan Dasar Hubungan Pendidikan
Perdamaian di Jemaat…………………………………….. 68
4.3.2 Implementasi Pendidikan Perdamaian di Jemaat
…………………………………………………………………… 72
4.3.3 Implikasi Pendidikan Perdamaian di Jemaat… 76
Bab V PENUTUP
5.1Kesimpulan………………………………………………. 77
5.2 Implikasi Teoritis…………………………………………77
5.3 Implikasi Terapan………………………………………..78
5.4 Keterbatasan Penulis…………………………………..79
5.4 Agedan Penelitian Mendatang……………………….. 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 86
Lampiran …………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Potensi Keluarga Dan Jiwa
Jemaat..................................................
39
Tabel 4. 2 Bidang Hubungan Agama – Agama …… 46
Tabel 4. 3 Kebijakan Umum Pelayanan Departemen
Keesaan Tahun 2010 -2015………………... 48
Tabel 4.4Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil......53
Tabel 4.5 Materi Kateketsasi…………..………….........57
4.6 Materi Bimbingan Khotbah………………..............61
Tabel 4.7 Implikasi Pendidikan Perdamaian di
jemaat…………………………………………….. 75
PASCA KONFLIK DI GEREJA PROTESTAN MALUKU
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Manajemen
Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Oleh:
Mariana Gusye Nancy Lekransy
NIM 912013014
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITASKRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis naikkan kepada
Tuhan Yesus Kristus, karena atas cinta kasih dan
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh
gelar
Magister
pada
Program
Studi
Magister Manajemen pada Universitas Kristen Satya
Wacana dengan judul tesis “ Pelaksanaan Pendidikan
Perdamaian
Pasca
Konflik
di
Maluku
”.
Penulis
menyadari bahwa, penulisan tesis ini tidak terlepas dari
kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, kritik dan
saran
yang
membangun
diharapkan
guna
menghasilkan karya yang lebih baik. Penulis menyadari
bahwa, proses penulisan tesis ini tidak lepas dari
bantuan
banyak
pihak.
Untuk
itu, penulis
ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Pdt. Izak. Y. M. Lattu, Ph.D selaku dosen
pembimbing
yang
menyediakan
waktu,
memotivasi dan mengarahkan, membimbing dan
berdiskusi demi penyelesaian tesis ini. Tuhan
Yesus Memberkati
2. Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D, ketua program
studi Magister Manajemen.
3. Para dosen Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Kristen Sayta Wacana, antara lain:
Prof. Supramono, SE., MBA., DBA, Dr. Sri.
Sulandjari, MM., Ph.D, Ir. Lieli Sunarti, MM., Ph.
D, Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D, Prof.
Eko Sediyono, M.Kom, Pdt. Dr. Daniel Nuhamara.
M. Th, Prof. Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D
Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D yang telah berbagi
ilmu. Kiranya selalu di berkati dan tetap menjadi
berkat untuk semua orang.
4. Mbak’
Ira
Magister
selaku
sekertaris
Manajemen
yang
kelancaran
adminstrasi
perkuliahan
hingga
program
telah
mulai
berakhirnya
Tuhan Yesus Memberkati
studi
membantu
dari
awal
perkuliahan.
5. Majelis Pekerja Harian Sinode
Gereja Protestan
Maluku. Terima kasih kepada: Ketua MPH Sinode
GPM, Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. J.
Manuputty dan Pdt. E. T. Maspaitella. Dan
Lembaga Pembinaan Jemaat GPM atas bantuan
dalam memberikan data berupa Implementasi
PIP/RIP 2010 – 2015, Ketetapan Sidang Sinode
GPM XXXVI, Materi Pendidikan Formal Gereja
dan Materi Bimbingan Khotbah. Kiranya Tuhan
Yesus senantiasa memberkati pelayanan kita
semua.
6. Klasis Pulau Ambon dan Klasis Pulau Ambon
Utara
terkhususnya
jemaat
GPM
Rehoboth,
Amahusu, Wayame, Rumahtiga dan Poka yang
telah memberikan kesempatan untuk penulis
melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua dan sanak saudara. Papa dan
Mama, terima kasih untuk setiap doa bagi
penulis, terima kasih untuk setiap waktu yang
diberikan bagi penulis, dan terima kasih untuk
motivasi bagi penulis saat penulis merasa tidak
mampu untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.
Terima kasih Papa dan mama, dua sosok yang
berarti dalam hidup ini. Terima kasih kepada
Bu Edy dan Usi Meggy, Bu Paeth dan Usi Wendy,
Bu Buce dan Usi Mientje, Bu Endy. Juga kepada
–
keponakan
keponakan
Gracia,
Michelle,
Greygory, Jorjy, Christiovano, Orys, Matthew, Irvy
dan Arsen. Tuhan Yesus memberkati.
8. Keluarga
besar
Lekransy
–
Rahandekut
terkhususnya Oma Atha Rahandekut yang selalu
mendoakan
penulis
dalam
menyelesaikan
penulisan tesis.
9. Francois Lekransy yang dengan setia dan sabar
meluangkan
waktu
untuk
mengantar
dan
menjemput penulis di tempat penelitian. Kiranya
Allah
selalu
dan
senantiasa
menyertai
dan
memberkati.
10. Sahabat – sahabat terkasih. Senda Kobrua, Mien
Leunufna, Ema Kumantouw, Tasya Matruty, Tha
Patty
dan
memberikan
Agnes
Liewakabessy
motivasi,
kritikan
yang
dan
saran
selalu
bagi
penulisan tesis. Tuhan memberkati
11.
Teman seperjuangan Golda Irenne Thenu
yang selalu memberikan motivasi dan nasehat
untuk terus tegar hadapi semua persoalan dalam
proses akhir studi bahkan yang tetap mendoakan
penulis.
12.
Usi
Welly
Pattipeilohy
dan
Usi
Eka
Pattipawaej. Terima kasih untuk kesediaan waktu
untuk berdiskusi. Tuhan Yesus memberkati studi
dan pelayanannya.
13.
Teman
–
teman
kost
bakrie
atas
kebersamaan selama ini. Eclesia, Artha, Mida,
Imel, Devi, Fitria, Meldy, Vany, Jesy, Anya, dan
Eno. Penulis bersyukur mengenal
bersama kalian . Bagi penulis
keluarga
kedua
yang
selalu
dan hidup
kalian adalah
memberikan
senyuman, dan dukungan disaat penulis ingin
berhenti dalam proses studi ini. Kiranya kalian
tetap menjadi berkat bagi semua orang melalui
talenta
yang
kalian
miliki.
Tuhan
Yesus
memberkati.
14.
Semua pihak yang tidak sempat penulis
sebutkan satu persatu yang telah membantu
proses penulisan tesis. Kiranya Tuhan Yesus
memberkati.
Salatiga, 29 November 2016
Penulis
MOTTO
Jatuh itu biasa tapi bangun dan berlari
mencapai mimpi di dalam Tuhan adalah
hal yang luar biasa.
Abstrak
Perdamaian adalah gambaran dua komunitas yang
bertikai menjalin hubungan baik. Bahkan perdamaian
menjadi prioritas utama untuk kedua komunitas. Oleh
karena itu dalam penelitian ini GPM menjadi bagian dari
proses perdamain tersebut, tidak hanya menjadi konsep
besar yang di tuangkan dalam program kerja aras Sinodal,
Klasis bahkan jemaat.
Namun lebih dari pada itu
diaktulisasikan setiap tahun pasca konfilk tersebut misalnya
jemaat Rumahtiga, Wayame, Poka, Amahusu, dan Rehoboth
dituntut untuk melakukan berbagai penataan sehingga
hubungan antara dua komunitas dapat dibangun kembali
pasca konflik Maluku. Langkah yang dapat ditempuh adalah
melalui pelaksanaan pendidikan perdamaian. GPM melalui
PIP/RIP tahun 2005-2010, Ketetapan Hasil Persidangan
XXVI Sinode GPM 2010, Kurikulum Pendidikan Formal
Gereja, dan Bahan Khotbah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
pelaksanaan pendidikan perdamaian dan mengevaluasi
pelaksanaan pendidikan perdamaian pada jemaat – jemaat
yang secara langsung menjadi korban konflik. Metode
penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui
wawancara in-depth interview (wawancara mendalam),
observasi dan dokumentasi dengan tujuan memperoleh
informasi secara menyeluruh dari pesan yang ingin peneliti
capai. Dengan jumlah partisipan 52 orang, yakni 4 orang
tokoh agama dari Sinode dan 1 orang tokoh agama dari non
Kristen, 5 Jemaat dari 2 Klasis yakni, Klasis Pulau Ambon
dan Klasis Pulau Ambon Utara. Hasil penelitian ini
menjukkan bahwa: (1) Pendidikan perdamaian secara
sekolah formal tidak ada akan tetapi, pendidikan
perdamaian dalam bentuk program sudah diracangkan oleh
Sinode sesuai dengan kebutuhan Klasis dan Jemaat . (2)
Evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan perdamaian yang
dilakukan dalam tingkat jemaat – jemaat pasca konflik
Maluku.
Kata Kunci: Evaluasi, Konflik, Pendidikan Perdamaian
ABSTRACT
Peace is an overview of two warring communities to
establish good relation. Moreover, peace is becoming a
priority for both communities. Therefore, in this research
GPM becomes the part from the process of the peace itself,
not as only as a big concept that is applied to Sinodal work
program, Klasis and even congregations. But more than that,
it is actualized every year after the conflict, for instance the
congregations of Rumahtiga, Wayame, Poka, Amahusu, and
Rehoboth are demanded to do some regulation in order to
establish a strong relationship between both communities
after the Molucca conflict. Thing that must to do is carrying
out of peace education. GPM by PIP/RIP on 2005 to 2010,
Trial Provision Results XXVI Sinode GPM 2010, Formal
Education Church Curriculum, and Sermon. This research
aims to describe and to evaluate the implementation of peace
education to congregations who directly become the victims
of the conflict. This research uses qualitative method by
conducting an in-depth interview, an observation and
documentation that aims to get overall information from the
message that the researcher wants to. Amount of 52
participants, specifically four religious leaders of Synod and
one from non-Christian, five Congregation from Two Klasis
that are, Klasis Pulau Ambon and Klasis Pulau Ambon
Utara.
The results of this research indicate that: (1) peace
ecucation in formal school is not available, but peace
education in form of program has been planning by Synod
according to the needs of Klasis and Congregations. (2)
Evaluation of the implementation of peace education which is
done in congregation after the Molucca conflict.
Keywords : Evaluation, Conflict, Peace Education
DAFTAR ISI
Abstrak ……………………………………......................... i
Abstract ………………………………………................... iii
Prakata ……………………………………………………....... v
Daftar Isi ……………………………………………….......... xi
Daftar Tabel ……………………………………………….......
Daftar Lampiran…………………………………………………
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………… 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................... 6
1.3 Tujuan Masalah ………………………….................. 6
Bab II TELAAH PUSTAKA
2.1 Pelaksanaan ………….…………………………......... 9
2.2 PenilaianKebubutuhan…………………………….. 10
2.3 Evaluasi Diri………………………………………..... 12
2.4 Gereja…………………………………………………… 13
2.4.1 Peran Gereja …………………………………......... 14
2.4.2 Peran Gereja Dalam Perdamaian……………… 15
2.5 Perdamaian ………………………………..................18
2.5.1Negative Peace dan Postive Peace……………….. 19
2.6 Pendidikan Perdamaian……………………………... 20
2.6.1Tujuan Dan Peran Pendidikan perdamaian…....23
2.6.2Bentuk- Bentuk Pendidikan Perdamaian……....24
2.7Konflik……………………………………………………. 26
2.7. 1 Penyebab Konflik…………………………………... 27
Bab III METODE PENELITIAN
3. 1 Metode Penelitian……………………………………… 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………………………. 29
3.3 Sumber Data……………………………………........... 30
3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………….......30
3.5 Teknik Validasi ……………………………………….....31
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Klasi Pulau Ambon dan Klasis
Pulau Ambon Utara ……………………………………… 32
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan Perdamaian
Pasca Konflik di Maluku………………………………… 38
4.2.1 Pelaksanaan Pendidikan Perdamaian Pasca
Konflik Di Maluku………………………………………………
1. Pelaksanaan Implementasi PIP dan RIP GPM
Tahap II Tahun…………………………………........38
2. Ketetapan Hasil Persidangan XXVI Sinode
Tahun 2016….46
3.Kurikulum Pendidikan Formal Gereja…………..52
4.3. Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Perdamain Pasca
Konflik di Jemaat
4.3.1 Pemahaman dan Dasar Hubungan Pendidikan
Perdamaian di Jemaat…………………………………….. 68
4.3.2 Implementasi Pendidikan Perdamaian di Jemaat
…………………………………………………………………… 72
4.3.3 Implikasi Pendidikan Perdamaian di Jemaat… 76
Bab V PENUTUP
5.1Kesimpulan………………………………………………. 77
5.2 Implikasi Teoritis…………………………………………77
5.3 Implikasi Terapan………………………………………..78
5.4 Keterbatasan Penulis…………………………………..79
5.4 Agedan Penelitian Mendatang……………………….. 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 86
Lampiran …………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Potensi Keluarga Dan Jiwa
Jemaat..................................................
39
Tabel 4. 2 Bidang Hubungan Agama – Agama …… 46
Tabel 4. 3 Kebijakan Umum Pelayanan Departemen
Keesaan Tahun 2010 -2015………………... 48
Tabel 4.4Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil......53
Tabel 4.5 Materi Kateketsasi…………..………….........57
4.6 Materi Bimbingan Khotbah………………..............61
Tabel 4.7 Implikasi Pendidikan Perdamaian di
jemaat…………………………………………….. 75