a. SKL Kepemanduan Wisata (Khomsiyah)

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 27 TAHUN 2017
TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN
PELATIHAN

BIDANG

KETERAMPILAN

KEPEMANDUAN

WISATA, PEMELIHARAAN TAMAN, PEKARYA KESEHATAN,
PETUKANGAN KAYU KONSTRUKSI, PEMASANGAN BATA,
PERANCAH, PEMASANGAN PIPA, MEKANIK ALAT BERAT,
BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING, PEMBUATAN
BATIK DENGAN PEWARNA RAMAH LINGKUNGAN

1 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN
KEPEMANDUAN WISATA JENJANG III


2 PENDAHULUAN

2.1

Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang
menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan
fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal
dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor
kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul
di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam
sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan
dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan,
pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan
dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun
internasional.
Kerangka
Kualifikasi
Nasional

Indonesia
(KKNI)
secara
khusus
dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber
daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia
Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran
(learning outcomes) baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan
maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan
secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing
bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri
bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan
dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara
nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki
makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap
insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi
yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing.


Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak
mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional
maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari
dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau
regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia
untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata
menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka
dan mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor seperti
sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain.
Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah
internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi
pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem
pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara
lain.
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan.
2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria
kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat

pekerjaan.
3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling
menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga
kerja.
4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan
maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu
bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup
permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat
tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait
dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk
Pemerintah, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan
pelatihan serta masyarakat luas.
Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak
belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum
meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil tenaga kerja,
belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi

antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja
dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di
bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai
dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu
upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan
kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal, dengan
deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu
diwujudkan dengan segera.
Di jalur pendidikan nonformal, pada bulan
lembaga kursus dan pelatihan yang
nonformal dalam bentuk beragam jenis
NILEK online) di bawah pembinaan

Mei 2016 tercatat sekitar 19.692
menyelenggarakan pendidikan
kursus dan pelatihan (sumber:
Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai
keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi

penyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja
yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar
Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL, dan Permendikbud Nomor
131 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL kursus dan pelatihan
disusun berbasis KKNI untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan
kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.
2.2 Tujuan Penyusunan SKL
SKL kursus dan pelatihan disusun dengan tujuan untuk menjadi pedoman
dalam merumuskan kurikulum, menentukan bahan pembelajaran,
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta menentukan
lulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang
belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau
memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun
implementasinya.

2.3 Uraian Program
Kepemanduan wisata berkembang secara berkelanjutan di semua sektor
kehidupan manusia, oleh karena itu program pendidikan Kepemanduan
Wisata pada lembaga kursus dan pelatihan harus dapat beradaptasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Program kursus dan pelatihan Kepemanduan
Wisata meliputi.
1. Pemandu wisata lokal (pemandu museum, obyek wisata, kawasan wisata
dan sejenisnya).
2. Pemandu wisata dalam kota (city sightseing tour).
3. Pemandu wisata lintas daerah.
Program kursus dan pelatihan kepemanduan wisata, merupakan program
kursus dan pelatihan untuk menghasilkan seorang pemandu wisata.
Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik
agar memiliki penguasaan kepemanduan wisata.
1. Nama program
Kursus dan Pelatihan Kepemanduan Wisata jenjang III.
2. Tujuan
a. Umum
Secara umum program kursus dan pelatihan kepemanduan wisata ini
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan

operasional lengkap, kemampuan kerja, serta kewenangan dan
tanggung jawab dalam bidang kepemanduan wisata sesuai dengan
standar spesifikasinya.
b. Khusus
Secara khusus program kursus dan pelatihan Kepemanduan Wisata ini
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten meliputi.
1. Dasar-dasar Kepemanduan Wisata.
2. Teknik berkomunikasi.

3. Dasar dasar pelayanan.
4. Etiket.
5. Bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing.
6. Pengelolaan perjalanan wisata.
7. Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
8. PPP3K.
9. Tim Kerja.
10. Wawasan umum, kebangsaan dan pengetahuan pariwisata.
3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan Kepemanduan Wisata ini bermanfaat bagi.
a. Peserta didik kursus dan pelatihan: memiliki kemampuan kerja,

pengetahuan, dan manajerial dalam mengelola program wisata, yang
bisa digunakan sebagai bekal bekerja.
b. Pengguna pemandu wisata dapat merekrut calon pemandu wisata
yang siap kerja.
c. Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan kepemanduan wisata
dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang terstandar.
4. Kualifikasi Peserta
Minimal lulusan SMA sederajat.
5. Metode Kursus dan Pelatihan
Metode kursus dan pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan berbasis
kompetensi dengan menggunakan metode pembelajaran; presentasi
audio visual, ceramah, demontrasi/simulasi, pemecahan masalah,
praktik, tanya jawab dan diskusi.
6. Uji Kompetensi
Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir setiap program kursus dan
pelatihan. Pelaksanaan uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes
teori dan praktik. Tes teori dan praktik bertujuan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta kursus dan
pelatihan Kepemanduan Wisata dalam proses melakukan pemanduan
wisata.

Uji kompetensi diperlukan peserta didik untuk mendapat pengakuan
keahlian secara nasional atau internasional di bidang Kepemanduan
Wisata. Penyelenggaraan uji kompetensi diatur dalam Petunjuk Teknis Uji
Kompetensi yang diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi
dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).
7. Sertifikat Kelulusan
Sertifikat kelulusan diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan
Kepemanduan Wisata yang telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi
oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) bidang Kepemanduan Wisata.
Peserta yang dinyatakan lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan satu
lembar Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensi diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengisian blanko
Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Satuan Pendidikan yang
Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang
Kepemanduan Wisata. Sertifikat yang diperoleh dari program ini adalah
Sertifikat Kepemanduan Wisata jenjang III sesuai KKNI.

2.4


Pengertian

11. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
12. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu
bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang
konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan
tertentu.
13. Sikap adalah penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan aspek
di sekitar kehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan,
pengalaman kerja, lingkungan kehidupan keluarga, atau masyarakat
secara luas.
14. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan
menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
15. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen
yang terstruktur, secara mandiri dan bertanggung jawab di dalam
lingkungan kerja.
16. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan
pekerjaan di bidang tertentu danselama jangka waktu tertentu
17. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan karakter,
kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia
Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada
lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
18. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu
pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan
kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi 1
sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden
Nomor 8 Tahun 2012.
19. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian
minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup
deskripsi umum dan selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI.
20. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan
diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yang
sesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan
oleh tiga parameter yaitu: Kompetensi, Elemen Kompetensi,
Indikator kelulusan.
21. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
menghasilkan
lulusan
dengan
capaian
pembelajaran khusus.
22. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas
capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja,
pendidikan nonformal, atau pendidikan informal ke dalam sektor
pendidikan formal.

3 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

3.1

Profil Lulusan
Lulusan program kursus dan pelatihan Kepemanduan Wisata Jenjang III
KKNI ini memiliki penguasaan pengetahuan operasional lengkap dan
kemampuan kerja, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab
sebagai pemandu wisata yang profesional, meliputi kemampuan sebagai
berikut.
1. Mengidentifikasi,
memilih,
menggunakan,
memelihara,
dan
mengamankan peralatan dan perlengkapan dalam melakukan
pemanduan wisata.
2. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik dalam pemanduan
wisata.
3. Mampu melaksanakan tugas kepemanduan wisata yang merupakan
bagian dari sebuah usaha perjalanan wisata maupun secara mandiri.

3.2 Jabatan Kerja
Jabatan kerja yang bisa ditempati dan dilakukan oleh lulusan kursus dan
pelatihan Kepemanduan Wisata jenjang III ini sebagai pemandu wisata
lokal, dalam kota, dan antar daerah baik bekerja pada orang lain maupun
perorangan.
3.3 Capaian Pembelajaran
1. Deskripsi umum KKNI
Deskripsi umum KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2012 yang minimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan
kursus dan pelatihan adalah sesuai dengan ideologi Negara dan budaya
Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan
sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang
kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan
kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain.
f.Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI Jenjang III
a. Mampu
melaksanakan
serangkaian
tugas
spesifik,
dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, yang merupakan hasil kerja sendiri tanpa
pengawasan.
b. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta
konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu,
sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim
dengan metode yang sesuai.
c. Mampu bekerja sama, melakukan komunikasi dan interpretasi
pemanduan dalam lingkup kerjanya.

d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas mutu hasil kerja orang lain.
3. Deskripsi Capaian Pembelajaran Khusus
Capaian pembelajaran kursus dan pelatihan Kepemanduan Wisata
Jenjang III adalah.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS
BIDANG KEPEMANDUAN WISATA SESUAI KKNI
JENJANG III
SIKAP DAN TATA
NILAI

KEMAMPUAN DI
BIDANG KERJA

Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian
manusia Indonesia yang.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di
dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial
dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat
dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan
original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki
semangat untuk mendahulukan kepentingan
bangsa serta masyarakat luas.
7. Menjunjung tinggi kode etik Pemandu Wisata.
Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik
dalam melaksanakan Pemanduan Wisata, yang
mencakup kemampuan sebagai berikut.
1. Melaksanakan pekerjaan pemandu wisata yang
meliputi.
a.
Kemampuan untuk menerjemahkan program
perjalanan yang akan digunakan.
b.
Kemampuan untuk melakukan penjemputan
wisatawan dari tempat kedatangan (bandara,
stasiun, pelabuhan, penyeberangan, terminal
bus) untuk diantar ke penginapan.
c.
Kemampuan untuk melakukan pengantaran
dari penginapan ke tempat keberangkatan
(bandara, stasiun, pelabuhan,
penyeberangan, terminal bus).
d.
Kemampuan untuk melakukan pemanduan
wisata di dalam kendaraan dari tempat
kedatangan sampai penginapan dan
sebaliknya.
e.
Kemampuan untuk melakukan penanganan
bagasi wisatawan ditempat kedatangan,
penginapan dan keberangkatan.
f.
Kemampuan untuk menjelaskan obyek-obyek
wisata dan hal-hal yang menarik bagi
wisatawan baik yang dilewati maupun yang
dikunjungi.
g.
Kemampuan menyampaikan informasi umum
pada wisatawan berkaitan dengan
keselamatan dan keamanan.

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS
BIDANG KEPEMANDUAN WISATA SESUAI KKNI
JENJANG III
h.

Kemampuan untuk mengatur perjalanan
wisata.

i.

PENGETAHUAN
YANG DIKUASAI

HAK DAN
TANGGUNG
JAWAB

Kemampuan melakukan evaluasi perjalanan,
meliputi laporan perjalanan dan keuangan.
j.
Kemampuan untuk melakukan persiapan
sebelum pelaksanaan perjalanan wisata.
2. Kemampuan berkomunikasi dengan kolega dan
pelanggan/wisatawan.
3. Kemampuan melakukan kerja sama dengan kolega
dan pelanggan/wisatawan.
4. Melakukan proses pekerjaan sesuai dengan prinsip
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5. Kemampuan menangani situasi konflik.
6. Kemampuan melakukan evaluasi diri.
Menguasai pengetahuan yang berkenaan dengan
pelaksanaan Kepemanduan Wisata yang meliputi.
1. Teknik menerjemahkan program perjalanan yang
akan digunakan.
2. Prosedur penjemputan wisatawan dari tempat
kedatangan (bandara, stasiun, pelabuhan,
penyeberangan, terminal bus) untuk diantar ke
penginapan.
3. Prosedur pengantaran dari penginapan ke tempat
keberangkatan (bandara, stasiun, pelabuhan,
penyeberangan, terminal bus)
4. Teknik pemanduan wisata di dalam kendaraan dari
tempat kedatangan sampai penginapan dan
sebaliknya.
5. Prosedur penanganan bagasi wisatawan ditempat
kedatangan, penginapan dan keberangkatan.
6. Pengetahuan berkaitan keberagaman budaya dan
sejarah obyek obyek wisata perlu dikuasai dan
dipahami secara baik.
7. Informasi yang bersifat umum pada wisatawan
berkaitan dengan keselamatan dan keamanan.
8. Teknik pengaturan perjalanan wisata.
9. Teknik evaluasi perjalanan, meliputi laporan
perjalanan dan keuangan.
10. Prosedur persiapan sebelum pelaksanaan
perjalanan wisata.
11. Teknik berkomunikasi dengan kolega dan
pelanggan/wisatawan.
12. Prinsip kerja sama dengan kolega dan
pelanggan/wisatawan.
13. Konsep umum tentang Kesehatan, Keamanan dan
Keselamatan Kerja (K3).
14. Teknik Menangani situasi konflik.
Bertanggung jawab dan berwenang pada pelaksanaan
kepemanduan wisata secara keseluruhan yang
meliputi.

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS
BIDANG KEPEMANDUAN WISATA SESUAI KKNI
JENJANG III
1. Persiapan, pelaksanaan dan pelaporan/evaluasi

perjalanan wisata.
2. Pengaturan, koordinasi dan penentuan hal-hal yang

diperlukan dalam menjaga. keberlangsungan
perjalanan sesuai dengan program.
3.4 Ruang Lingkup Penyusunan
Penyusunan SKL berbasis KKNI mencakup pada jenjang 3 yang ada pada
KKNI kepemanduan wisata dengan memperhatikan sikap dan tata nilai,
kemampuan bidang kerja, pengetahuan yang dikuasai serta hak dan
tanggung jawab seorang pemandu wisata.

3.5 Standar Kompetensi Lulusan
Uraian standar kompetensi Lulusan berbasis KKNI terdiri dari.
1. Unit Kompetensi.
2. Elemen Kompetensi.
3. Indikator Kelulusan.
Sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.
NO.

ELEMEN
KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI

INDIKATOR
KELULUSAN
Sikap dan Tata Nilai

23.

Mengaktualisasi
1.1
karakter dan
kepribadian manusia 1.2
Indonesia.

1.3

1.4

Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di
dalam menyelesaikan
tugasnya sebagai warga
negara yang bangga dan cinta
tanah air.
Bekerja sama dan memiliki
kepekaan yang tinggi
terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan
original orang lain.

a. Melakukan kegiatan kepemanduan wisata dengan memperhatikan
tata nilai keagamaan.
b. Menjalankan tugas kepemanduan dengan menjaga moral dan
etika sebagai warga negara yang baik.
c. Melaksanakan tugas kepemanduan dengan memperhatikan
kepekaan terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan.
d. Melakukan kegiatan kepemanduan dengan memperhatikan aturan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
e. Dalam melakukan kegiatan kepemanduan wisata, turut serta
menjaga, mengingatkan dan mempropagandakan kelestarian
lingkungan.

NO.

UNIT KOMPETENSI
1.5

1.6

1.7

1.8

ELEMEN
KOMPETENSI
Berperan sebagai warga
negara yang bangga dan
cinta tanah air serta
mendukung perdamaian
dunia.
Hasil kerja sesuai dengan
kesepakatan pengguna dan
tidak berdampak pada
timbulnya keresahan
khalayak, tidak bertentangan
dengan norma agama,
hukum serta norma yang
berlaku.
Menjunjung tinggi penegakan
hukum serta memiliki
semangat untuk
mendahulukan kepentingan
bangsa serta masyarakat
luas.
Mengimplementasikan
kesadaran akan pelestarian/
keberlanjutan lingkungan.
KEMAMPUAN BIDANG KERJA

INDIKATOR
KELULUSAN

NO.
2

UNIT KOMPETENSI
Bekerja sama
dengan Kolega dan
Pelanggan.

2.1
2.2

ELEMEN
KOMPETENSI
Berkomunikasi di tempat
kerja.
Memberikan
bantuan kepada
wisatawan.

INDIKATOR
KELULUSAN
2.2.1 Lulus pada setiap indikator pengukuran dalam bentuk
kuesioner yang mengukur.
a. Tingkat kejelasan informasi (menggu nakan tata bahasa
yang mudah difahami, nada suara yang jelas).
b. Tingkat keramahan pemberi informasi.
c. Tingkat Kepekaan terhadap perbedaan budaya dan sosial
yang dihadapi oleh minimal 4 individu wisatawan dengan
latar belakang yang berbeda.
d. Kemampuan memilih teknik komunikasi yang tepat untuk
menangai konflik antar individu dan kelompok.
e. Kemampuan melakukan resolusi konflik yang terjadi antar
individu dan kelompok.
f. Dalam simulasi kerja dan dinilai oleh minimum tiga orang
penguji
2.2.2 Peserta uji dapat menyajikan panduan tugas pokok dari
pemandu dengan format, kedalaman dan keluasan isi yang
sesuai dengan standar baku yang ditetapkan kursus pendidikan
Dikmas Kemendikbud, dalam waktu yang ditentukan.
2.2.2 Ketepatan dan kejelasan dalam menyampaikan tugas pokok
pemandu
2.2.3 Ketepatan dan kejelasan dalam menyampaikan solusi atas
masalah yang terjadi selama proses pemanduan wisatawan
dalam lingkup tugas pokoknya.
2.2.4 Ketepatan dan kejelasan dalam menyampaikan solusi atas
masalah yang terjadi selama proses pemanduan wisata diluar
lingkup tugas pokoknya.
2.2.5 Ketepatan dan kejelasan dalam menyampaikan solusi kegawat
daruratan yang terjadi selama proses pemanduan wisata.

NO.

UNIT KOMPETENSI
2.3

2.4

ELEMEN
KOMPETENSI
Memelihara standar kinerja
pribadi.

INDIKATOR
KELULUSAN
2.3.1 Peserta uji mampu menerapkan standar kinerja pribadi dengan
memperhatikan.
a. Tempat kerja.
b. Keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja.
c. Penampilan diri dalam simulasi yang dinilai oleh minimum 3
orang penguji.

Bekerja dalam satu tim.

2.4.1 Kemampuan menunjukan Kepercayaan, dukungan, dan rasa
hormat kepada anggota tim selama pelaksanaan kegiatan.
2.4.2 Kemampuan mengako-modasi perbedaan budaya.
2.4.3 Kemampuan mengiden-tifikasi tujuan kerja tim secara
bersama-sama.
2.4.4 Kemampuan menyelesaikan tugas individu sesuai dengan
tenggang waktu yang telah ditetapkan.
2.4.5 Ketepatan mencari bantuan dari anggota tim apabila
diperlukan.
2.4.6 Kemampuan dalam menawarkan bantuan kepada kolega.
2.4.7 Kemampuan menerima Umpan balik dan informasi dari
anggota tim.
2.4.8 Dalam simulasi kerja dan dinilai oleh minimum tiga orang
penguji.

NO.
3

UNIT KOMPETENSI
Memberikan
Bantuan Pada
Kedatangan dan
Keberangkatan

3.1

ELEMEN
KOMPETENSI
Melaksanakan penjemputan
wisatawan dari tempat
kedatangan ke tempat
penginapan (Transfer in
service)

INDIKATOR
KELULUSAN
3.1.1 Peserta uji mampu menerapkan pedoman penjemputan
wisatawan dengan memperhatikan.
a. Ketepatan dalam memeriksa dan mencatat Informasi
kedatangan wisatawan dengan teliti.
b. Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan tepat
jika ada perubahan dalam jadwal kedatangan/
keberangkatan.
c. Kemampuan dalam mengkonfirmasi transportasi dengan
perusahaan angkutan.
d. Kemampuan menggunakan berbagai teknik identifikasi/
pengenalan untuk memudahkan pelanggan mengenali lokasi
pemandu wisata di terminal kedatangan dalam bentuk
simulasi kerja :
1) Menginformasikan berbagai fasilitas terminal yang
tersedia hendaknya secara tepat guna untuk memenuhi
keperluan pelanggan.
2) Memeriksa daftar penumpang.
3) Mengatur rencana pengangkutan bagasi wisatawan dari
terminal kedatangan.
4) Melakukan pengecekan bagasi, dan pengangkutannya
sesuai prosedur
5) Melaksanakan pencarian dan pelaporan apabila terjadi
kehilangan bagasi sesuai prosedur.
Dalam simulasi kerja, dan dinilai oleh minimum tiga orang penguji.

NO.

UNIT KOMPETENSI
3.2

3.3

ELEMEN
INDIKATOR
KOMPETENSI
KELULUSAN
Menyampaikan informasi
3.2.1 Lulus pada setiap indikator pengukuran dalam bentuk kuesioner
kepada wisatawan mengenai
yang mengukur.
kondisi keamanan dan
a. Kemampuan memberikan kesan positif pada wisatawan pada
penggunaaan fasilitas tempat
saat penyambutan simulasi kerja. Penilaian diberikan oleh
menginap.
minimal 4 orang wisatawan.
b. Ketepatan memberikan informasi kepada wisatawan sebagai
berikut.
1. Mengucapkan selamat datang dan perkenalan.
2. Menyampaikan informasi umum.
1)
Rencana tur mendatang secara rinci.
2)
Waktu setempat.
3)
Nilai tukar dan fasilitas berbagai mata uang.
4)
Pemberian tip.
5)
Fasilitas akomodasi.
6)
Letak hotel dan daerah sekitarnya.
7)
Ikhtisar informasi tujuan.
Dilakukan dalam simulasi kerja dan dinilai 3 orang penguji.
Membantu proses check in
3.3.1 Peserta uji mampu membantu proses check in wisatawan yang
wisatawan di penginapan.
meliputi.
a. Menginformasikan prosedur check in kepada wisatawan di
tempat menginap.
b. Menawarkan bantuan yang ramah pada wisatawan untuk
kelancaran check-in.
c. Membantu staf akomodasi selama check-in untuk
mengurangi kesulitan berkomunikasi antara wisatawan dan
staf akomodasi.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji.

NO.

UNIT KOMPETENSI
3.4

4

Mengkoordinasikan
dan
mengoperasikan
perjalanan wisata.

4.1

ELEMEN
KOMPETENSI
Melaksanakan pengantaran
wisatawan dari tempat
penginapan ke tempat
keberangkatan (transfer out
service).

Merencanakan kegiatan
wisata.

INDIKATOR
KELULUSAN
3.4.1 Peserta uji mampu menerapkan pedoman pengantaran
wisatawan dengan memperhatikan.
a. Kemampuan memeriksa dan mengkonfirmasi catatan
persiapan keberangkatan termasuk sarana transportasi,
dokumen perjalanan maupun hal lain yang terkait sebelum
keberangkatan.
b. Kemampuan menindaklanjuti perubahan jadwal
keberangkatan dan hal-hal lain yang tak terduga jika
diperlukan.
c. Kemampuan memeriksa daftar wisatawan beserta bagasinya
secara terperinci sebelum keberangkatan.
d. Kemampuan memberitahukan wisatawan untuk memeriksa
barang-barang milik pribadi seperti bagasi dan dokumen
perjalanan lainnya.
e. Kemampuan menjelelaskan kepada wisatawan tentang
prosedur check in serta pelayanan di tempat keberangkatan
termasuk fasilitas yang tersedia.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji.
4.1.1 Kemampuan untuk melakukan kegiatan wisata sesuai dengan
petunjuk dan dokumen-dokumen dari penyelenggara wisata.

4.1.2 Dapat melakukan Perencanaan yang disesuaikan dengan
faktor-faktor berikut.
a. Jenis wisatawan.
b. Minat khusus wisatawan.
c. Jumlah wisatawan.
d. Lamanya pelaksanaan wisata.
e. Rencana perjalanan yang diinginkan wisatawan.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji.

NO.

UNIT KOMPETENSI
4.2

ELEMEN
KOMPETENSI
Memberikan penjelasan
singkat kepada wisatawan.

INDIKATOR
KELULUSAN
4.2.1 Kemampuan memberikan Penjelasan sebelum pelaksanaan tur,
yang disampaikan kepada wisatawan meliputi rencana
perjalanan termasuk rute, jadwal dan hal-hal penting seperti.
a.
Prosedur kesela-matan, kesehatan dan keamanan kerja.
2. Peraturan peraturan lokal.
3. Prosedur di tempat-tempat khusus.
4. Prosedur pada saat wisata berakhir.
5. Adat istiadat dan Etika kesopanan yang berlaku.
6. Kegiatan Tur/ Wisata Tambahan.
4.3.1 Kemampuan menyampaikan Informasi yang dapat dimengerti
oleh semua wisatawan.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji

4.4

Hubungan dengan rekanrekan industri.

4.5 Mengelola rencana perjalanan.

4.4.1 Kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan rekan
rekan industri, seperti yang ditetapkan berikut ini.
a.
Masyarakat setempat.
b.
Pengemudi Kendaraan/bus.
c.
Tour Manager.
d.
Pramuwisata lokal.
e.
Biro Perjalanan Wisata.
f.
Perusahaan penerbangan.
g.
Penyediaan produk (hotel, jasa boga).
Penilaian diberikan minimal oleh 4 perwakilan industri.
4.5.1 Peserta uji menyiapkan panduan perjalanan wisata sesuai
jadwal perjalanan.

NO.

ELEMEN
KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI

4.5

Memberikan bantuan dan
informasi umum kepada
wisatawan.

4.6

Mengatasi peristiwa yang
tidak diharapkan.

INDIKATOR
KELULUSAN
4.6.1 Ketepatan dalam memberikan penjelasan pada wisatawan
mengenai perubahan jadwal perjalanan yang tak terhindarkan.
4.7.1 Kemampuan melakukan perencanaan ulang program
perjalanan akibat perubahan jadwal sesuai kesepakatan.
4.8.1 Ketepatan menyampai-kan informasi pada rekanan akibat
perubahan jadwal.
4.4.5 Kemampuan memberikan informasi yang akurat kepada
wisatawan untuk mengantisipasi keterlambatan.
4.4.6 Kemampuan berkomu-nikasi dengan pihak terkait yang
menyebabkan keterlambatan seperti maskapai penerbangan,
kereta api, bus dan lain lain untuk bernegosiasi meminimalisir
dampak keterlambatan.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji
4.5.1 Peserta uji menyam-paikan informasi dan bantuan kepada
wisatawan dengan cara yang menyenangkan. Informasi yang
disampaikan antara lain.
a.
Peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan lokal.
b.
Kebijakan pada saat kegiatan waktu bebas.
c.
Petunjuk-petunjuk umum.
d.
Fasilitas setempat.
Penilaian diberikan oleh 4 orang wisatawan.
4.6.1 Kemampuan menjelas-kan, mengantisipasi serta menangani
dengan cepat dan tepat peristiwa yang terjadi pada wisatawan
seperti kecelakaan saat perjalanan wisata berlangsung.
4.6.2 Kemampuan mengelola keadaan yang tidak diharapkan dengan
segera menghubungi pihak-pihak terkait dalam mengatasi
masalah tersebut.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji

NO.
5

UNIT KOMPETENSI
Menyusun rencana
perjalanan.
Menyiapkan
perangkat
perjalanan.

5.1

5.2

Menyiapkan
informasi wisata.

Mengenali kondisi khusus
destinasi wisata.

5.4

Mengenali profil wisatawan.

5.5

Mengenali kebutuhan khusus
wisatawan.
Mengenali perangkat
perjalanan.

5.5

6

ELEMEN
KOMPETENSI
Mengenali destinasi wisata.

5.6

Memeriksa perangkat
perjalanan.

6.1

Menyusun informasi umum
yang dibutuhkan wisatawan.

INDIKATOR
KELULUSAN
5.1.1 Kemampuan mengidentifikasi destinasi wisata dengan
memperhati-kan hal-hal sebagai berikut.
a. Aksesibilitas.
b. Sarana dan prasarana.
c. Peraturan dan/atau etika yang ada.
5.2.1 Kemampuan mengidentifikasi keunggulan destinasi.
5.3.1 Kemampuan mengelola waktu kunjungan.
5.4.1 Kemampuan mela kukan indentifikasi latar belakang wisatawan
sesuai dengan profilnya.
5.5.1 Kemampuan melakukan identifikasi permintaan khusus
wisatawan.
5.5.1 Peserta uji melakukan identifikasi perangkat perjalanan
dengan.
a. Memeriksa daftar periksa (check list) perangkat perjalanan
sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
b. Memastikan daftar periksa kelengkapan perangkat yang
dibutuhkan seperti papan nama, bendera, voucher hotel,
daftar nama wisatawan, rooming list, jadwal perjalanan, dll.
5.6.1 Kemampuan memeriksa fungsi perangkat perjalanan seperti,
kelengkapan fasiltas kendaraan (AC, Microphone, dll).
5.7.1 Kemampuan mendokumentasikan perangkat perjalanan yang
akan digunakan (itinerary, peta, sign board, daftar peserta,
kuesioner dll).
6.1.1 Peserta uji menyusun informasi umum seperti, tempat belanja,
rumah ibadah, rumah sakit, kantor polisi dll.

NO.

UNIT KOMPETENSI
7.1

8

Mengkomunikasikan
Informasi.

ELEMEN
KOMPETENSI
Menyusun informasi lokal
yang dibutuhkan wisatawan.

7.1

Menyajikan informasi.

7.2

Melakukan interaksi dengan
wisatawan.

INDIKATOR
KELULUSAN
7.1.1 Peserta uji menyusun informasi lokal yang dibutuhkan
wisatawan seperti, fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar hotel
seperti restoran, pusat kebugaran, mini market, spa dll.
7.1.1 Kemampuan menyampaikan Informasi terkini seputar hal yang
berkaitan dengan kepemanduan seperti peristiwa penting, isuisu politik, ekonomi, budaya dll.
7.1.2 Kemampuan menyampaikan informasi dengan teknik
presentasi yang atraktif dan edukatif serta dapat di mengerti
oleh wisatawan.
Dilakukan dalam sebuah simulasi kerja oleh tiga orang penguji.
7.2.1 Kemampuan dalam melakukan perkenalan dengan salam
pembuka sekaligus membangun partisipasi wisatawan.
7.2.2 Ketepatan dalam menjawab pertanyaan wisatawan.
7.2.3 Kemampuan dalam menyampaikan salam perpisahan.

8.

Melakukan
Pemanduan di Objek
Wisata.

8.1

Melakukan penanganan
wisatawan pada saat tiba di
objek wisata.

8.2

Melakukan penanganan
wisatawan pada saat
pemanduan berlangsung.

8.3

Melakukan penanganan
wisatawan pada saat
pemanduan berakhir.

8.1.1 Peserta uji melakukan penanganan wisatawan antara lain.
a.
Mengarahkan wisa-tawan dengan memberikan panduan
sesuai program.
b.
Menyampaikan informasi waktu kunjungan di obyek
wisata.
8.1.2 Menyampaikan informasi mengenai obyek wisata.
8.2.1 Kemampuan mengelola durasi kunjungan di obyek wisata.
8.2.2 Kemampuan pemandu menempatkan posisi yang tepat serta
mengendalikan pergerakan wisatawan.
8.3.1 Kemampuan melakukan fungsi kontrol sebelum meninggalkan
objek wisata, seperti menghitung jumlah wisatawan, barangbarang yang harus dibawa kembali, dll. Serta mengembalikan
perangkat milik obyek wisata.

NO.
9

UNIT KOMPETENSI
Memimpin
perjalanan wisata.

9.1

ELEMEN
KOMPETENSI
Melakukan pengendalian
pergerakan wisatawan.

INDIKATOR
KELULUSAN
9.1.1 Kemampuan mengelola ketepatan waktu sesuai dengan
program perjalanan.
9.1.2 Kemampuan menggunakan teknik komunikasi yang tepat
untuk menarik perhatian wisatawan.
9.1.3 Kemampuan melaksanakan aturan perjalanan yang telah
disepakati bersama wisatawan.
Dilakukan dalam sebuah simulasi kerja oleh tiga orang penguji.

10.

Berkomunikasi
melalui Telepon.

9.2

Menjaga nama baik dan
moral wisatawan.

9.3

Menindaklanjuti kebutuhan
dan keluhan wisatawan.
Menjawab panggilan telepon.

10.1

10.2

Melakukan Panggilan
Telepon.

9.2.1 Lulus pada setiap indikator pengukuran dalam bentuk
kuesioner yang mengukur.
a. Pemahaman pada norma, hukum dan aturan yang berlaku
sesuai dengan budaya Indonesia.
b. Kemampuan dalam menjelaskan norma, hukum dan budaya
yang berlaku kepada wisatawan.
c. Kemampuan menyampaikan pesan dengan teknik yang
tepat.
9.3.1 Kemampuan menanggapi dan menindaklanjuti dan kebutuhan
wisatawan.
10.1.1 Kemampuan menjawab panggilan telepon dengan cepat,
tepat, jelas dan sopan sesuai dengan standar perusahaan.
10.1.2 Kemampuan untuk menyampaikan pesan, mencatat pada
orang/departemen terkait dan jika diperlukan menjelaskan
hal-hal yang diperlukan berkaitan dengan produk perusahaan
dengan bahasa yang baik dan tepat.
Dilakukan dalam simulasi kerja dengan 3 orang penguji.
10.2.1 Mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum melakukan
panggilan telepon.

NO.

11

ELEMEN
KOMPETENSI

INDIKATOR
KELULUSAN
10.2.2 Melakukan panggilan telepon sesuai etika dengan bahasa
yang baik dan benar.
Dilakuan dalam simulasi kerja dengan 3 orang penguji.
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI

UNIT KOMPETENSI

Mengembangkan
dan meme lihara
pengetahuan.
umum yang
diperlukan oleh
pemandu wisata.

11.1

Mengumpulkan data
informasi.

11.1.1 Peserta uji mampu mengumpulkan data informasi dengan
mengenali dan mengakses sumber informasi secara tepat dan
akurat.
11.1.2 Kemampuan mencari sumber informasi kredibel dan dapat
diuji.
11.1.3 Kemampuan memilih informasi menurut kebutuhan
wisatawan.
11.1.4 Kemampuan mendoku-mentasikan data informasi.

11.2

Mengembangkan dan
memelihara pengetahuan.

11.2.1 Peserta uji mampu memperbaharui pengetahuan umum yang
meliputi.
a. Indonesia (Perkembangan ekonomi dan Politik).
a. Perkembangan budaya daerah.
b. peristiwa terkini di daerah yang dikunjungi.
11.2.2

12

Bekerja dalam
lingkungan sosial
yang berbeda.

12.1

Komunikasi dengan
pelanggan.

Kemampuan mengetahui Fasilitas setempat yang meliputi :
fasilitas umum, seperti toilet, tempat istirahat, pusat
informasi, dll.

12.1.1 Kemampuan berkomunikasi dengan wisatawan serta partner
kerja dengan berbagai latar belakang sosial dan budaya.
12.1.2 Ketepatan merespon apabila terjadi hambatan komunikasi
akibat perbedaan bahasa dilakukan dengan menggunakan
bahasa verbal dan non verbal (tulisan atau isyarat).

NO.

UNIT KOMPETENSI
12.2

ELEMEN
KOMPETENSI
Menghadapi
kesalahpahaman antar
budaya.

12.2.1

12.2.2
12.3.1

Dalam

INDIKATOR
KELULUSAN
Kemampuan mengidentifikasi persoalan yang mengakibatkan
konflik atau kesalahpahaman di tempat kerja, seperti karakter
atau sifat wisatawan dari daerah tertentu, hal-hal yang
ditabukan, sensitifitas terhadap lingkungan baru (cuaca,
suara) dll.
Kemampuan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti
pimpinan rombongan, partner pengirim tamu, aparat dll.
Ketepatan mengambil keputusan bila terjadi kesalah pahaman
akibat perbedaan budaya maupun bahasa di antaranya
berkoordinasi dengan pimpinan untuk ditindak lanjuti
solusinya.
sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji.

HAK DAN TANGGUNG JAWAB
13

15

Membuat laporan
pemanduan wisata.

Mengikuti Prosedur
Keamanan,
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

13.1.1 Kemampuan menyusun dan mendokumentasi kan laporan
kegiatan perjalanan wisata.
14.1.1 Kemampuan menindaklanjuti dan melaporkan umpan balik
atau kritik serta saran wisatawan.
14.2.1 Kemampuan membuat dan menyusun laporan keuangan
kegiatan perjalanan yang telah dilaksanakan sekaligus
mendokumentasikannya.

13.1

Membuat laporan kegiatan.

14.2

Membuat laporan keuangan.

15.1

Prosedur keamanan kerja dan 14.1.1 Kemampuan memahami dan mengikuti prosedur keamanan
kesehatan kerja.
dan kesehatan kerja dengan benar sesuai dengan aturan
perusahaan dan aturan pemerintah diantaranya, penggunaan
alat pengaman (jaket, helm,dll) di obyek wisata.

NO.

ELEMEN
KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI

14.2

Kaitan dengan situasi-situasi
darurat/ emergency.

14.4

Menjaga Standar Keamanan,
kebersihan dan kesehatan
pada diri seorang pemandu.

14.5

Memberikan umpan balik
mengenai kesehatan,
keselamatan dan keamanan.

INDIKATOR
KELULUSAN
14.1.2 Kemampuan memahami dan mengidentifikasi Perjanjianperjanjian serta prosedur keamanan dan kesehatan kerja,
seperti bagaimana mengajukan claim asuransi, perjanjian yang
harus ditanda tangani sebelum masuk obyek wisata, hotel, dll.
14.1.3 Tanggap saat melihat kejadian yang mencurigakan dengan
segera melaporkan pada pihak yang berwenang.
14.2.1 Peserta uji melakukan identifikasi hal-hal yang perlu dilakukan
berkaitan dengan batasan tanggung jawab di wilayah kerjanya
dalam keadaan darurat.
14.2.2 Kemapuan melaksanan prosedur keadaan darurat diikuti sesuai
aturan.
14.2.3 Responsif dalam mengambil tindakan yang diperlukan dalam
keadaan darurat.
14.3.2 Ketepatan dalam memberikan laporan rincian keadaan darurat
pada pihak terkait sesuai aturan.
Dalam sebuah simulasi kerja dengan tiga orang penguji.
14.3.1 Kemampuan menjaga performa atau tampilan diri sesuai
dengan kondisi/keadaan sekitar tempat kerja terkait dengan
kesehatan dan keamanan termasuk.
a. Menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing individu,
seperti penggunaan masker, kaca mata, pelembab kulit dll.
b. Berpakaian dan pemakaian alas kaki sesuai dengan kondisi
area kerja.
14.4.1 Peka mengantisipasi dan mengidentifakasi isu-isu yang
membutuhkan perhatian, seperti mengantisipasi pertanyaan
wisatawan seputar isu politik, keamanan termasuk wabah
penyakit dll.

NO.

ELEMEN
KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI

14.5.2
15

Melakukan Prosedur
Administrasi.

15.1

Proses dokumen dokumen
kantor.

15.1.1
15.1.2

3.8

Dasar surat-menyurat.

3.13 Mengurus/ menjaga system
dokumen.

15.1.3
15.1.4

INDIKATOR
KELULUSAN
Melakukan prosedur antisipasi dan identifikasi sesuai dengan
aturan yang berlaku baik dari perusahaan maupun pemerintah.
Kemapuan memproses dokumen sesua dengan prosedur
perusahaan (voucher hotel, ticket pesawat terbang, dll)
dengan batas waktu.
Kemampuan menggu-nakan peralatan kantor secara benar
serta segera melaporkan apa bila terjadi kerusakan.
Kemampuan menulis dengan benar, singkat dan jelas.
Kemampuan mengguna-kan tanda baca dan tata bahasa yang
benar sekaligus meneliti kembali sebelum dikirim.

15.3.1 Kemampuan menyimpan dokumen sesuai dengan prosedur
keamanan perusahaan.

3.14 Rekognisi Pembelajaran Lampau
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan
pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang
diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal,
informal, nonformal maupun secara otodidak.
RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan
(kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan
pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukkan
bukti-bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu.
RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta
mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan
kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip,
antara lain.
1. Mengutamakan transparasi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses
penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat
diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan)
maupun masyarakat umum
2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh
badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari
institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut
3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi
RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada umumnya
4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan
evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan
sesuai dengan standar yang di tetapkan
5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin
perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan
program RPL.

4 PENUTUP
Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di
berbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang
dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik di
negara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembangan lembaga kursus dan
pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju ke arah
internasionalisasi, sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian
pembelajaran, standar kompetensi atau mutu lulusan.
Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang
akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga
kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga
kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negaranegara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan
kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam
lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal
melalui badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam
memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan
nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi
salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai
kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat
sampai saat ini, terutama dalam bidang teknik, pariwisata, kuliner, dan lainlain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh
pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional,
mengembangkan
standar
kompetensi
lulusan
yang
khas
serta
menjadikannya sebagai kekayaan nasional.
Terkait dengan kursus dan pelatihan kepemanduan wisata ini, maka arah
pengembangan spesifik yang akan dilakukan adalah: Lulusan dapat
mengawali karir kerja di bidang Kepemanduan Wisata tingkat Pramuwisata
Muda.