PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 3 PEDAN KLATEN TAHUN AJARAN 2013 2014. | Agustina | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3241 7181 1 SM

JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 3 PEDAN
KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014.

Oleh:
Ayu Agustina
K8410010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

0

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 3 PEDAN

KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014”.
*) Ayu Agustina
ABSTRAK
Tujuan dari Penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar sosiologi
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di kelas
XI IPS SMA Muhammadiyah 3 Pedan Klaten tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang terdiri dari tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah
siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 3 Pedan Klaten tahun ajaran 2013/2014
yang berjumlah 19 orang. Teknik pengumpulkan data meliputi observasi,
wawancara, tes hasil belajar dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share adalah sebagai berikut: tingkat keaktifan belajar siswa pada saat
pratindakan sebesar 21%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 53%,
pada siklus II hingga 63%, dan pada siklus III tingkat keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran Sosiologi melebihi dari target yang diharapkan yaitu menjadi 84%.
Dengan meningkatnya keaktifan belajar siswa berdampak pada peningkatan hasil

belajar siswa: Pada pratindakan rata-rata klasikal sebesar 72 dengan presentase
ketuntasan 63%, setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share pada siklus I meningkat menjadi 74 dengan presentase ketuntasan 74%,
siklus II nilai rata-rata klasikal meningkat menjadi 78 dengan presentase
ketuntasan 84% dan pada siklus III mencapai 81 dengan presentase ketuntasan
89%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe tingkat Think Pair Share dapat meningkatkan
keaktifan belajar sosiologi siswa sebesar 63% dan berdampak pada peningkatan
nilai rata-rata klasikal sebesar 9 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 26%
pada siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 3 Pedan, Klaten pada tahun ajaran
2013/2014.
Kata Kunci: Model Pembelajaran kooperatif, Think Pair Share , Keaktifan
Belajar, Hasil Belajar
)* Program Pendidikan Sosiologi FKIP UNS, Surakarta

1

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE
THINK PAIR AND SHARE TO INCREASE STUDENTS’ ACTIVENESS IN

LEARNING SOCIOLOGY AT CLASS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 3
PEDAN KLATEN IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014.
*) Ayu Agustina,

ABSTRACT
This research aims to increase students’ activeness in learning sociology
through the implementation of cooperative learning type Think Pair Share at
Class XI IPS SMA Muhammadiyah 3 Pedan Klaten in the Academic Year
2013/2014.
This study was a Classroom Action Research with research design
consists of three cycles and each cycle consists of 4 stages: planning, action,
observation, and reflection. The object of this study were the XI grade students of
SMA Muhammadiyah 3 Pedan Klaten in the academic year 2013/2014. There
were 19 students. There were four techniques used for collecting data. They were
observation, interview, test, and documentation. The data were analyzed through
data reduction, data presentation and conclusion or verification
The result of this research showed as follow: the students’ activeness
before treatment was 21%. It became 53% after cycle I, 63% after cycle II, and
84% after cycle III. The improvement of students’ activeness gave effect to the
students’ achievement. The mean before treatment was 72 (63%), became 74

(74%) after cycle I, 78 (84%) after cycle II, and 81 (89%) after cycle III.
It is cocluded that the implementation of cooperative learning type Think
Pair Share was able to increase students’ activeness in learning Sosiology until
63%. As the result, the mean of students’ achievement were increase until 9 point
(26%) at the XI grade students of SMA Muhammadiyah 3 Pedan Klaten in the
academic year 2013/2014.

)* Program FKIP UNS Sociology Education, Surakarta

2

A. PENDAHULUAN
Hasil

observasi

awal

pada


kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 3
Pedan:

pembelajaran Sosiologi di kelas XI
IPS SMA Muhammadiyah 3 Pedan

Tabel.1.1.Daftar Nilai Ulangan Harian Pratindakan

tahun ajaran2013/2014 menunjukkan
No.

Nama Siswa

Nilai

Ketuntasan

bahwa keaktifan belajar Sosiologi
siswa


masih

tergolong

Tuntas

rendah.
pra

1.

Aditya Ahmad S

68

tindakan di SMA Muhammadiyah 3

2.

Aditya Candra BG


80

Pedan di kelas XI IPS pada tanggal

3.

Afrizal Bagus

66

4.

Agung Surono

67

5.

Andri Aprianto


73

tidak mau bertanya, meskipun ada

6.

Apriyanto

77

pelajaran yang kurang dipahami.

7.

Candra Hadi S

80

Tidak mau menjawab pertanyaan


8.

Danang

77

guru apabila tidak ditunjuk, kesulitan

9.

Devita Sari

80

10

Edi Nuryanto H

75


11.

Hendry Dwi P

70

Berdasarkan

6-7

hasil

September

observasi

2013

didapatkan


bahwa peserta didik kurang aktif
dalam proses pembelajaran sosiologi,

untuk menjawab pertanyaan guru,
mengantuk

disaat

pembelajaran

sehingga

tidak

materi

yang

12.

Joko Prawono

67

diajarkan oleh guru. Metode yang

13.

Linda Novita Sari

78

digunakan

14.

Pungky Nugroho

70

15.

Rahman Lukas A

73

16.

Risky Candra P

70

17.

Sigit Prabowo

67

materi yang disampaikan, sehingga

18.

Yoga Nur H

68

ketercapaian

19.

Rio Bagus N

66

memperhatikan

guru

proses

yaitu

metode

ceramah yang di kombinasi dengan
tanya

jawab,

akan

tetapi

yang

menjawab anak tertentu saja. Hal ini
menyebabkan siswa sulit memahami

hasil

belajar

yang

diperoleh kurang maksimal, Berikut
daftar nilai pembelajaran Sosiologi

3

Tidak

pembelajaran

Dari daftar nilai pratindakan

siswa

maupun

terlihat dari 19 siswa, (37%) 7 siswa

perbaikan proses pembelajaran oleh

masih mendapat nilai dibawah batas

guru. Salah satu aspek terjadinya

kriteria ketuntasan minimal (KKM),

peningkatan hasil belajar siswa yaitu

(32%) 6 siswa memenuhi KKM

melalui keaktifan belajar. Keaktifan

akan tetapi dengan nilai mendekati

belajar terdiri dari kata kreativitas

nilai ketuntasan dan (31%) 6 siswa

dan kata belajar. Keaktifan memiliki

lulus KKM dengan nilai baik. Nilai

kata dasar aktif yang berarti giat

KKM

dalam belajar atau berusaha. (Nana

SMA Muhammadiyah 3

Pedan

Kabupaten

Klaten

mata

Sudjana,1991).

pelajaran Sosiologi yaitu 70.
Berdasarkan
masalah

latar

tersebut

Paul D. Deirich dalam A.

belakang

menyatakan

bahwa

indikator

mengatasi permasalahan yang ada,

keaktifan

belajar

siswa

salah

berdasarkan

satu

guru

Tabrani Rusyan (1989:138-139)

caranya

perlu

dengan

jenis

aktivitasnya

menerapkan

model

pembelajaran

dalam proses pembelajaran yaitu

baru

dapat

meningkatkan

sebagai berikut: visual activities,

keaktifan peserta didik dan dapat

oral activities, listening activities,

memperbaiki kualitas pembelajaran

writing

activities,

drawing

di kelas.

activities,

emotional

activities,

yang

motor

Salah satu model pembelajaran
yang

dapat

digunakan

mental

kegiatan belajar sebagai aspek
keaktifan siswa dibatasi : Visual

yang diharapkan berimplikasi pada

activities,oral activities, listening

peningkatan hasil belajar adalah

activities, and writing activities.

model pembelajaran kooperatif tipe

pembatasan ini sesuai dengan

Think Pair Share.

identifikasi

Proses belajar dan pembelajaran

penelitian.

dapat berjalan efektif apabila terjadi
peningkatan

dan

activities. Dalam penelitian ini

untuk

meningkatkan keaktifan peserta didik

upaya

activities,

hasil
4

masalah

dalam

Menurut Eggan Kauchak (Trianto,

memikirkan secara mandiri untuk

2007:42) pembelajaran kooperatif

beberapa saat. (2)Pairing: Guru

adalah sebuah kelompok strategi

meminta siswa agar berpasangan

pengajaran yang melibatkan siswa

dengan siswa yang lain untuk

bekerja

berkolaborasi

mendiskusikan apa yang telah

untuk mencapai tujuan bersama.

dipikirkannya pada tahap pertama.

Roger dan David Johnson (Lie,

(3) Sharing: Pada tahap akhir guru

Anita, 2008:31) mengemukakan

meminta kepada pasangan untuk

bahwa

kerja

berbagi dengan seluruh kelas

dianggap

tentang apa yang telah mereka

secara

tidak

semua

kelompok

bisa

cooperative

learning.

bicarakan.

Untuk

mencapai hasil yang maksimal,

Dalam tahapan Think, pair,

lima unsur model pembelajaran

dan share inilah, kecakapan siswa

gotong royong harus diterapkan:
Saling

ketergantungan

tanggungjawab

dalam

positif,

dan

evaluasi

berbicara,
melukiskan

proses

pemberian

Spencer

pemahaman

beberapa tipe dan salah satunya

atau

masalah

dilakukan

siswa

mengenai

materi yang telah dipelajarinya.

yaitu tipe Think Pair Share.
Majid

gagasan

untuk melihat penguasaan dan

Kagan membaginya lagi kedalam

Abul

maupun

berlangsung akan terlihat. Adanya

pembelajaran kooperatif adalah
structural.

membaca

pendapatnya ketika pembelajaran

kelompok. Salah satu tipe model

pendekatan

yang

meliputi kecakapan mendengar,

perseorangan,

tatap muka, komunikasi antar
anggota,

berkomunikasi

Dengan

(213:191)

penerapan

model

Langkah-langkah dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Think

pembelajaran Think Pair Share:

Pair Share secara terus-menerus

(1) Thinking: Guru mengajukan

diyakini bahwa keaktifan belajar

pertanyaan

siswa

atau

isu

yang

dapat

meningkat

dan

berhubungan dengan pelajaran,

membawa dampak pada peningkatan

kemudia siswa diminta untuk

hasil belajar yang lebih baik.
5

Pembatasan masalahan yang

B. METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian ini adalah

difokuskan

dalam

penelitian

ini

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah keaktifan belajar siswa. Solusi

atau Classroom Action Research

untuk

(CAR)

untuk

tersebut berupa penerapan model

pembelajaran,

pembelajaran kooperatif tipe Think

yang

perbaikan

bertujuan

proses

memecahkan masalah yang timbul di

kualitas

dan

Penerapan

meningkatkan

proses

maupun

serta

model

pembelajaran Think Pair Share ini

hasil

dilakukan dalam tiga siklus yang

pembelajaran di kelas.
Prosedur

permasalahan

Pair Share.

dalam kelas ketika pembelajaran
berlangsung,

mengatasi

proses pembelajaran pada siklus I
langkah-

sama dengan siklus II dan siklus III,

langkah dalam penelitian tindakan

perbedaannya terdapat pada refleksi

kelas ini mengikuti model yang

tindakan setiap siklus. Dalam setiap

dikembangkan oleh Kemmis dan

siklus dilakukan selama tiga kali

Taggart dalam Supardi (2009: 104-

pertemuan.

Berikut

105) yang berupa model spiral yaitu

indikator

ketercapaian

dalam satu siklus terdiri dari tahap

mengukur berhasil atau tidaknya

perencanaan,

penerapan

tindakan,

observasi,

adalah tabel

model

untuk

pembelajaran

dan refleksi. Namun sebelumnya,

kooperatif Think Pair Share sebagai

tahapan ini diawali oleh tahapan

upaya

pratindakan. Tahapan pratindakan

belajar Sosiologi kelas XI IPS.

dilakukan
permasalahan

untuk

No

Aspek

Presentase

Cara

.

keaktifan

Ketercapaia

mengukur

belajar

n

Peningkatan

70%

Diamati saat

Visual

mencapai

pembelajaran

activities:

indikator

dengan

membaca,

keaktifan

menggunaka

kelas yang kaitannya dengan proses
1.

pembelajaran dan digunakan untuk
masalah,

dianalisis dan merumuskan masalah
sehingga dapat dijadikan sebagai
acuan

didalam

upaya

keaktifan

Tabel. 1. Indikator Ketercapaian

mengetahui

yang ada didalam

mengidentifikasikan

meningkatkan

2.

memperhatikan

n

.

observasi

lembar

oleh peneliti

perbaikan

pembelajaran.
6

Peningkatan

dan dihitung

Oral activities:

dari

jumlah

merumuskan,

siswa

yang

bertanya,

aktif

dalam

menjawab

mengikuti

pertanyaan,

pembelajaran

memberikan

Sosiologi.

C. HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Hasil observasi dan kegiatan

argumen,

pembelajaran

evaluasi

setiap

menyanggah,

siklusnya dapat dilihat perbandingan

memberikan

hasil

saran.

tindakan

antara

lain

pratindakan, siklus I, siklus II dan
3.

Peningkatan
Listening

siklus III dengan penerapan model

activities:

pembelajaran kooperatif tipe Think

Mendengarkan

Pair

penjelasan
guru,

Share

meningkatkan

mendengarkan

(TPS)

dapat

keaktifan

belajar

siswa pada mata pelajaran Sosiologi

pendapat siswa
lain, dalam

setiap siklusnya. Selain itu, dengan

diskusi.
4.

Peningkatan
Writing

meningkatnya

keaktifan

siswa

berdampak

juga

belajar
pada

activities :

peningkatan

Merangkum,
mencatat,

hasil

belajar

siswa.

Peningkatan keaktifan belajar siswa

menggambar
konsep,

dapat dilihat pada tabel berikut :

mengerjakan

Tabel

5.

2.Perbandingan

Persentase

Kepasifan

dan

Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

tugas.
Peningkatan

70%

keaktifan

jumlah

dari

nilai tes yang

belajar siswa

siswa

dilaksanakan

ditandai dengan

mencapai

setiap
siklus.

meningkatnya

nilai

interaksi antar

batas tuntas

diatas

siswa,jumlah

belajar,

siswa dalam

yaitu 70

Dilihat

Sosiologi Kelas XI IPS Antarsiklus

dari
Kriteria

akhir

Pratindakan

Siklus

Siklus

Siklus

I

II

III

Pasif

79%

47%

37%

16%

Aktif

21%

53%

63%

84%

Dari tabel diatas dapat dilihat

pembelajaran

dalam tiap siklus persentase tingkat

yang

kepasifan siswa saat prasiklus adalah

memperoleh
nilai minimal

sebanyak 79%, siklus I adalah 47%,

70 lebih dari

siklus II adalah 37% dan siklus III

70% jumlah
siswa.

sebanyak 16% siswa yang pasif
dalam
7

pembelajaran

Sosiologi.

Gambar 1.Perbandingan Presentase Keaktifan

Sedangkan tingkat keaktifan belajar

Belajar Antarsiklus

siswa sebelum dilaksanakan tindakan
adalah

21%,

siklus

I

tingkat

Dengan peningkatan keaktifan

keaktifan siswa meningkat menjadi

belajar

53%, siklus II siswa yang aktif

membawa dampak pada terjadinya

meningkat menjadi 63%, akan tetapi

peningkatan

ini dirasa belum memenuhi indikator

berupa nilai rata-rata klasikal mata

ketercapaian

diadakan

pelajaran Sosiologi. Berikut adalah

siklus III dan tingkat keaktifan

tabel nilai rata-rata klasikal setiap

belajar siswa menjadi 84%. Dengan

siklus

terjadinya

pembelajaran kooperatif tipe Think

sehingga

peningkatan

keaktifan

pada

setiap

hasil

dengan

belajar siswa pada siklus III sebesar

Pair Share:

84% dan sudah melebihi dari target

Tabel

3.

siklusnya

belajar

penerapan

Perbandingan

Nilai

yang

model

Rata-rata

klasikal

Antarsiklus

indikator

ketercapaian

sehingga

tindakan

kelas

penelitian

diberhentikan dan penelitian sudah
dapat dikatakan berhasil.

Siklus

Nilai Rata-rata

Pratindakan

72

Siklus I

74

Siklus II

78

Siklus III

81

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
tingkat

keaktifan

belajar

Dari

siswa

tabel

rata-rata

meningkat pada pratindakan, siklus I,

klasikal

siklsu II dan siklus III untuk lebih

Sosiologi kelas XI IPS pada setiap

jelas

siklusnya mengalami peningkatan,

dapat

diperhatikan

pada

dan

gambar1.

pada

nilai
mata

peningkatan

pelajaran

nilai

rata-rata

tertinggi terjadi pada siklus III yaitu

Presentase Keaktifan Belajar

81.

100
80
60
40
20
0

Sedangkan

nilai

ketuntasan

belajar siswa disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel.4. Ketuntasan Belajar Sosiologi siswa
Kriteria

Tidak

Pratindakan

Siklus

Siklus

Siklus

I

II

III

37%

26%

16%

11%

63%

74%

84%

89%

Tuntas
Tuntas

8

kepada siswa setelah semua siklus
Dari

tabel

diatas

dapat

selesai

disimpulkan bahwa pada sebelum
dilakukannya
37%

tindakan

siswa

tidak

mengungkapkan

sebanyak

tuntas

hingga

siklus

dan lebih mudah memahami materi

III

pelajaran,

selain

itu

adanya

presentasi didepan kelas membuat

siswa yang tuntas dalam belajar

siswa

Sosiologi pada pratindakan 63%

lebih

aktif

terhadap

pembelajaran, serta dengan adanya

siswa, siklus I adalah 74%, siklus II

reward yang lebih memotivasi siswa

menjadi 84% dan pada siklus III

untuk berlomba-lomba mendapatkan

meningkat hingga 89%. Hal ini
bahwa

dengan

lebih seneng dalam pembelajaran,

berkurang menjadi 11%. Sedangkan

menunjukkan

bahwa

Think Pair Share (TPS) ini siswa

26%, siklus II sebanyak 16% tidak
dan

siswa

model pembelajaran kooperatif tipe

dalam

pelajaran Sosiologi, siklus I adalah

tuntas

dilaksanakan,

hadiah. Guru juga mengungkapkan

penerapan

bahwa

model pembelajaran TPS berhasil

melalui

pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share

dilihat bahwa nilai ketuntasan belajar

(TPS)

siswa melebihi dari target indikator

keaktifan

ketercapaian yang telah direncanakan

mampu
belajar

meningkatkan
siswa

dan

berdampak pada peningkatan nilai

yaitu 70%. Untuk lebih jelasnya

Sosiologi. Gurujuga mengemukakan

dapat dilihat pada gambar berikut:

bahwa siswa senang dan lebih aktif

100

dalam

pembelajaran

dengan

diterapkannya model pembelajaran

0

TPS. Dari hasil trianggulasi data ini



Tidak
Tuntas
Tuntas

P
rtan
i

kSiIu
sl

kiSu
slI

didapatkan hasil yang tidak berbeda
bahwa terjadi peningkatan keaktifan

kiSu
slI

Gambar 2. Perbandingan Ketuntasan Belajar Sosiologi

Untuk

melakukan

siswa yang berdampak terhadap
peningkatan hasil belajarnya.

validitas

Berdasarkan

data yaitu triangulasi data peneliti

uraian

diatas

dapat dikatakan bahwa guru berhasil

melakukan wawancara kepada guru

menerapkan model pembelajaran

dan siswa. Wawancara dilakukan
9

kooperatif tipe Think Pair Share

pembelajaran jumlah siswa yang

(TPS) pada mata pelajaran sosiologi

aktif

secara menarik dan membuat siswa

pertanyaan guru maupun siswa terus

aktif dalam pembelajaran, sehingga

bertambah hal ini berarti terjadi

hasil

peningkatan keaktifan oral, jumlah

belajar

siswa

mengalami

bertanya,

dan

peningkatan. Terlebih lagi dengan

siswa

adanya pemberian hadiah bagi siswa

pembelajaran pun bertambah, siswa

yang aktif, hal ini juga menjadi

yang mengantuk berkurang, hal ini

tujuan para siswa. Bahkan dari hasil

menandakan terjadinya peningkatan

wawancara dikatakan bahwa selain

keaktifan dalam kegiatan visual,

mendapatkan nilai, siswa terdorong

jumlah siswa yang mendengarkan

aktif

juga

penjelasan guru dan teman saat

menginginkan hadiah. Seperti yang

presentasi didepan kelas ini berarti

dijelaskan oleh Thelma Reiss dalam

keaktifan dalam kegiatan listening

Slavin (2008 : 165) adalah penting

meningkat,

bahwa penghargaan kelompok atau

siswa

tim diberikan melalui cara-cara yang

pembelajaran bertambah, serta siswa

bervariasi dan bermanfaat. Siswa

yang mengerjakan tugas dengan

menjadi antusias dalam kegiatan

biak, ini menandakan terjadinya

diskusi, sehingga banyak siswa yang

peningkatan keaktifan belajar siswa

mendapatkan

dalam kegiatan writing.

dalam

pembelajaran

penghargaan

berpartisipasi

aktif

dimungkinkan
belajar

nilai

siswa

dan

sehingga
atau

hasil

dalam

mengalami

baru

berhasil

dan

yang

apabila

jumlah

mencatat

materi

mengikuti

pembelajaran

dengan model pembelajaran yang

Penerapan model pembelajaran
dikatakan

memperhatikan

Siswa yang lebih bersemangat

peningkatan.

TPS

yang

menjawab

karena

pembelajaran

adanya
TPS

model

sebelumnya

untuk

belum pernah diterapkan oleh guru,

meingkatkan keaktifan belajar siswa

selain itu dengan adanya reward

hal ini dapat dilihat pada presentase

membuat siswa lebih terdorong aktif

perbandingan

dalam

keaktifan

setiap

siklusnya, selain itu dalam kegiatan

mengikuti

pembelajaran.

Siswa lebih mengetahui pentingnya
10

belajar secara kelompok, melalui

DAFTAR PUSTAKA

belajar kelompok siswa lebih mudah

A.Tabrani

memahami materi yang disampaikan

Kusdinar,Zainal

oleh guru, siswa yang memiliki

Rusyan,

Atang

Arifin.

(1989).

Pendekatan Dalam Proses Belajar

tingkat pemahaman yang kurang

Mengajar.Bandung: Remadja Karya

terhadap materi dapat dibantu oleh
teman dalam kelompoknya dalam

Dimyati& Mudjiono.(1999).Belajar

menyelesaikan berbagai persoalan

dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka

pembelajaran. sehingga pembagian

Cipta.

kelompok yang heterogen ini sesuai

Hamalik,Oemar.(2003).Perencanaan

untuk membantu siswa yang lambat
dalam menerima materi.
Selain itu dengan belajar secara

Pengajaran

Berdasarkan

Pendekatan

Sistem.Jakarta:Bumi

Aksara.

kelompok ini mampu merangsang
siswa yang satu dengan yang lain

Nasution,S.(2004).Sosiologi

untuk dapat bekerjasama dalam

Pendidikan:Jakarta:Bumi Aksara.

memecahkan

Apabila

Nasution,S M.A. (2005). Berbagai

salah satu anggota aktif, diharapkan

Pendekatan dalam Proses Belajar &

mampu mendorong anggota lainnya

Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

persoalan.

aktif dalam pembelajaran. Sesuai
dengan tujuan pembelajaran ini

Budiningsih,C.Asri.(2005).Belajar

adalah

meningkatkan

dan

siswa

Cipta.

keaktifan

untuk
belajar

yang

Pembelajaran.Jakarta:Rineka

berdampak pada peningkatan hasil

Arikunto,Suharsimi.(2007).

belajar

Penelitian

yang

berwujud

nilai

akademik. Selain itu peneliti juga

Tindakan

Kelas.Jakarta:Bumi Aksara.

mampu memberikan vasiasi kepada
guru untuk melakukan pembelajaran

Arikunto,Suharsimi.(2009).Penelitia

secara

n

aktif,

variatif

dan

Tindakan

Aksara.

menyenangkan.

11

Kelas.Jakarta:Bumi

Zaini,

Hasyam.(2008).Strategi

Damsar.(2011).Pengantar Sosiologi

Pembelajaran

Pendidikan.Jakarta:Kencana Prenada

Aktif.Yogyakarta:Insan Madani.

Media Group.

Yamin,Martinis.(2008).Paradigma

Saodikh,Nana.(2011).Metode

Pendidikan Konstruktivistik.Jakarta:

Penelitian

GP Press.

Pendidikan.Bandung:PT.Remaja

Isjoni.(2008).Model

Rosdakarya

Pembelajaran

Mutakhir.Yogyakarta:Pustaka

Suyadi.(2012).Buku Panduan Guru

Pelajar.

Profesional

dan

PTS.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.

Isjoni.(2009).Cooperative
Learning:Mengembangkan
Kemampuan

PTK

Mulyasa.(2012).Praktik
Belajar

Tindakan

Penelitian

Kelas.Bandung:Remaja

Berkelompok.Bandung:Alfabeta.

Rosdakarya

Slameto(2010).Belajar dan Faktor-

Husamah.(2013).Desain

Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta:

Pembelajaran.Jakarta:Prestasi

Rineka Cipta.

Pustaka.

Sugiyono.(2010).Metode Penelitian

Aqib,Zainal.(2013).Model-model,

Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Media, dan Strategi Pembelajaran

Bandung.

Kontekstual.Bandung:Yrama Widya

Trianto.(2010).Mendesain
Pembelajaran

Model

Majid,

Inovatif-Progresif

Konsep,Landasan

Abdul.(2013).

Pembelajaran.Bandung:

Strategi
Remaja

Rosdakarya.

dan

Implementasinya Pada Kurikulum

http://anggitaata.wordpress.com/201

KTSP.Jakarta:Kencana

2/08/27/pengertian-model-

Soekanto,Soerjono.(2010).Sosiologi

pembelajaran-kooperatif/

Suatu

http://riadf.wordpress.com/2009/08/

Pengantar.Jakarta:Raja

Grafindo.

14/kelebihan-dan-kekurangancooperative-learning/
12

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Ismiyanti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8444 17797 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 2013 | Afina | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3256 7208 1 SM

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | W K W | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3888 8589 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 6 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Alviyanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 40

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2013 2014. | PARAHITA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4062 9059 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Biru | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4137 9239 1 SM

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA XI IIS 4 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Natalia | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5983 12770 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Putri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10110 21507 1 SM

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Yudha | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10506 22357 1 SM

0 0 9